• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TE 0905723 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TE 0905723 Chapter3"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Langkah atau prosedur yang akan dilakukan dalam mengumpulkan

data dan informasi guna memecahkan permasalahan pada penelitian

diperlukan sebuah metode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode deskriptif. Metode ini digunakan karena beberapa

pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode lebih mudah apabila

berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini secara langsung

hakikat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih

peka dan dapat lebih menyesuaikan diri dengan banyak penajaman

pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. (Moleong,

2007:9). Sejalan dengan pendapat tesebut Nazir (2005:54), meyatakan

bahwa :

Metode Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar

fenomena yang diselidiki.

Berdasarkan pendapat diatas bahwa metode deskriptif adalah salah

satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan

menginterpretasi objek sesuai dengan kondisi yang diteliti. Di samping itu

juga merupakan penelitian dimana pengumpulan data harus berkaitan

dengan keadaan dan kejadian sekarang, sehingga dalam melaporkan

(2)

Selanjutnya Whitney (1960) dalam Nazir (2005:54) menyebutkan : “Metode deskriptif merupakan pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat”. Dari pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa, penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara

yang berlaku dalam masyarakat serta, situasi-situasi tertentu, termasuk

tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan,

serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari

suatu fenomena.

Berdasarkan pernyataan diatas, metode deskriptif dalam penelitian

kualitatif merupakan studi pengumpulan data suatu objek secara langsung

dari responden berupa kata-kata dan gambar secara sistematis, akurat,

alamiah, yang merupakan hubungan antar fenomena, sehngga menjadi

kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

Terkait dengan masalah di atas, maka penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif yang didasarkan pada dua alasan. Pertama

permasalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah penerapan blended

learning dengan profesionalisme dosen dan kepuasan belajar mahasiswa di

FPTK UPI Bandung dalam hubungannya dengan Undang-undang Nomor

14 tahun 2005 mengenai profesionalisme Guru dan dosen,yang

membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya aktual. Kedua,

pemilihan pendekatan ini didasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji

dengan sejumlah data primer dari subjek penelitian. Hal ini sesuai dengan

pendapat Sukmadinata (2006:94) yang menyatakan bahwa:

Penelitian kualitatif bertolak dari filsafat konstruktivisme yang

berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan

suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterprestasikan oleh

individu-individu. Penelitian kualitatif ditunjukan untuk

memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut perspektif

(3)

diobservasi, diminta memberikan data, pendapat

pemikiran,persepsinya.

Selain pendapat di atas, David Williams (1995) dalam Moleong

(2007:5) menulis bahwa : “ Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data

pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah.”.

Maksud pemaparan di atas, bahwa penelitian kualitatif adalah

penelitian yang dilakukan untuk memahami fenomena yang dialami oleh

subjek penelitian, misalnya : perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan

lain-lain. Secara holistik, meneliti kata-kata, laporan-laporan, merinci

pandangan-pandangan dari responden, dan melakukan suatu pengaturan

yang alami.

Sehubungan dengan masalah tersebut, Nasution (2003:5) menyatakan bahwa : “Hakikat penelitian kualitatif adalah untuk mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan

mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya.” Sejalan pendapat tersebut, bahwa penelitian yang berusaha mengamati perilaku orang dan memahami kehidupan serta penafsirannya

lebih tepat menggunakan penelitian secara kualitatif dimana peneliti secara

langsung dapat berinteraksi dengan responden.

Implementasi di lapangan, penelitian kualitatif digunakan untuk

kepentingan yang berbeda bila dibandingkan dengan penelitian kuantitatif.

Sugiyono (2008:35) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif dilakukan

ketika :

1. Bila masalah penelitian belum jelas,

2. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak.

3. Untuk memahami interaksi sosial.

4. Untuk memahami perasaan orang

(4)

6. Untuk memastikan kebenaran data.

7. Meneliti sejarah perkembangan.

Mengacu pada pendapat para ahli di atas, pendekatan kualitatif

sangat tepat digunakan dalam penelitian ini, karena sangat memungkinkan

untuk meneliti fokus permasalahan yang akan diteliti secara mendalam.

Adapun fokus permasalahan yang akan diteliti yaitu, sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan pandangan para dosen akan penerapan blended

Learning dengan profesionalisme dosen dan kepuasan belajar

mahasiswa di FPTK UPI Bandung dalam hubungannya dengan

Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 mengenai profesionalisme

Guru dan dosen.

2. Mengetahui hubungan antara kompetensi yang harus dimiliki oleh

dosen dalam halnya kompetensi pedagogik dengan model

pembelajaran blended learning.

3. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mendukung penerapan blended

learning dengan profesionalisme dosen di FPTK UPI Bandung

4. Mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap penerapan proses

blended learning

3.2. Desain Penelitian

Desain yang dirancang dalam metode penelitian kualitatif adalah

studi kasus. Studi kasus adalah penelitian yang menempatkan objek yang

dieliti sebagai kasus, dimana di dalamnya terdapat sekelompok orang atau

kegiatan, organisasi. Sejalan dengan hal tersebut Komara (2009:105)

menyatakan bahwa :

Penelitian kasus adalah penelitian yang bertujuan untuk

mempelajari secara intensif latar belakang dan keadaan sekarang

(termasuk interaksinya) mengenai unit social tertentu, yang

(5)

Selanjutnya John W. Best (1977) dalam Komara (2009:105) menyatakan bahwa : “Studi kasus berkenaan dengan segala sesuatu yang bermakna dalam sejarah atau perkembangan kasus yang bertujuan untuk

memahami siklus kehidupan suatu unit individu (perorangan, keluarga, kelompok, pranata sosial suatu masyarakat).”

Dari pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa penelitian kasus

dilakukan melalui penggalian data secara mendalam dan menganalisis

secara intensif interaksi factor-faktor yang terlibat di dalamnya.

Faktor-faktor yang terlibat diantaranya adalah : Peneliti sendiri dan Para Dosen

Departemen Pendidikan Teknik Elektro.

Jenis penelitian ini eksploratif dengan pendekatan kualitatif.

Analisis dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui penerapan blended

learning dengan profesionalisme dosen di FPTK UPI Bandung.

Pemilihan desain penelitian ini didasarkan atas pertimbangan

sebagai berikut :

1. Penelitian kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan latar dan

interaksi yang kompleks dari informan, serta memberikan informasi

yang lebih mendalam.

2. Desain ini cocok untuk menggali informasi-informasi mengenali

penerapan blended learning dengan profesionalisme dosen.

3. Secara pragmatis, biaya lebih murah, rancangan penelitian dapat

dimodifikasi selama penelitian berlangsung.

3.3. Definisi Operasional

Beberapa konsep yang menjadi fokus dalam penelitian ini perlu

dijelaskan secara operasional untuk menjelaskan makna yang terkandung

didalamnya. Membatasi ruang lingkup dan masalah penelitian dan

parameter yang akan diteliti. Konsep-konsep tersebut yaitu : model

(6)

3.3.1 Blended Learning

Blended learning adalah metode pembelajaran yang memadukan

pertemuan tatap muka dengan materi online secara harmonis. Perpaduan

antara peserta didik konvensional di mana pendidik dan peserta didik

bertemu langsung dengan pembelajaran online yang bisa diakses kapan

saja, dimana saja. Adapun bentuk lain dari blended learning adalah

pertemuan virtual antara pendidik dengan peserta didik. Semuanya

dilakukan secara real time. Sebagian menyebutnya dengan Long Distance

Intructed Learning, yang lain menyebutnya Virtual Instructor Led

Training yang dipandu oleh instruktur virtual.

Berdasarkan pengutipan teori di atas, Blended Learning dapat

dikatakan model pembelajaran yang dapat menjawab semua keterbatasan

kegiatan belajar mengajar. Dengan model pembelajaran Blended learning

ini kegiatan belajar mengajar akan menutupi keterbatasan bahan ajar, jam

ajar dan ruang ajar, dan akan memenuhi komponen belajar mengajar

seperti online learning, pembelajaran tatap muka dan belajar mandiri.

3.3.2 Profesionalisme Guru dan Dosen

Profesionalisme guru dan dosen dapat diartikan sebagai dasar

dalam melaksanakan tugas professional yang bersumber dari pendidikan

dan pengalaman yang diperoleh. Kompetensi professional tersebut berupa

kemampuan dalam memahami landasan kependidikan, kemampuan

merencanakan proses pembelajaran, kemampuan melaksanakan proses

pembelajaran, dan kemampuan mengevakuasi proses pembelajaran.

Menurut Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen, kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi

pelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi

kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang

menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi

(7)

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa guru dan dosen

yang telah memyandang predikat guru profesional adalah yang telah

memenuhi kriteria dan kompetensi profesionalisme dosen.

3.4 Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian

3.4.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat

dipisahkan dari penelitian. Selain itu juga merupakan sumber diperolehnya

data pada penelitian yang dilakukan. Adapun lokasi penelitian adalah

sekolah yang secara langsung merupakan unit observasi sebagai sumber

data, yaitu FPTK UPI Bandung, Pemilihan tempat ini dengan alasan

bahwa di FPTK UPI Bandung terdapat unit pengamatan (observasi) yang

relevan dengan materi dan tujuan peneliti, serta merupakan salah satu

Departemen di UPI Bandung yang menerapkan model pembelajaran

Blended Learning.

3.4.2 Populasi dan Sampel

Keseluruhan subjek dalam penelitian biasa disebut sebagai populasi. Komara (2009:128) mengatakan bahwa : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek atau subyek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.” Berdasarkan hal tersebut maka yang menjadi populasi penelitian ini adalah Para Dosen serta mahasiswa

yang telah mengikuti penerapan pembelajaran Blended Learning di DPTE

FPTK UPI Bandung .

Sampel dalam penelitian merupakan sebagian dari populasi.

Menurut Komara (2009 : 129) sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan sampel

dilakukan dengan Probability Sampling dengan cara Stratified Random

(8)

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dikatakan simple

(sederhana) karena cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi

itu. Dengan menggunakan teknik ini, Para Dosen dan mahasiswa DPTE

FPTK UPI Bandung terpilih sebagai sampel yang memiliki peluang untuk

menjadi informan dan responden penelitian yang akan menghasilkan

sekumpulan data.

3.5 Instrumen penelitian dan Sumber Data

Instrumen dalam penelitian merupakan alat untuk menetapkan fokus

penelitian. Sugiyono (2011:222) menyatakan bahwa : Peneliti kualitatif

sebagai human instrumen, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih

informan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data, menilai

kualitas data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.

Menurut pernyataan tersebut, bahwa penelitian kualitatif sebagai

instrumen adalah peneliti sendiri yang menentukan fokus penelitian.

Selanjutnya Nasution (1988) dalam Sugiyono (2011:223) menyatakan :

Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan

manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala

sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian,

prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang

diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan tidak jelas

itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat

satu-satunya yang dapat mencapainya.

Berdasarkan dua pernyataan tersebut dapat difahami bahwa, dalam

penelitian kualitatif pada awalnya dimana permasalahan belum jelas dan

pasti, maka yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri. Tetapi setelah

masalahnya yang akan dipelajari jelas, maka dapat dikembangkan suatu

(9)

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, peneliti adalah

sebagai alat yang peka dapat menyesuaikan diri, menangkap keseluruhan

situasi, melibatkan interaksi manusia, menganalisis data yang diperoleh, dan

mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan. Selain itu

peneliti sebagai instrumen akan merespon hal yang aneh dan menyimpang

untuk mempertinggi tingkat kepercayaan dan pemahaman terhadap aspek

yang diteliti.

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada

natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik

pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan

observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi.

(Sugiyono, 2011:225).

3.5.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber

sumber data kepada pengumpul data melalui teknik pengumpulan data

berupa obsevasi, wawancara, kuisioner dan dokumentasi. Dalam penelitian

kualitatif jumlah sumber data/responden tidak ditentukan sebelumnya.

Namun kerangka dasar yang akan dijadikan responden sudah direncanakan.

Berdasarkan uraian tersebut, sumber data primer dalam penelitian ini adalah

Para Dosen dan mahasiswa DPTE FPTK UPI Bandung.

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang tidak

langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.

Data sekunder dalam penelitian ini adalah :

1. Data dan dokumen tentang model pembelajaran blended learning dan

profesionalisme dosen di FPTK UPI

2. Buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, terutama

yang berkaitan dengan hubungan antara model pembelajaran blended

(10)

Data yang dianalisis agar tidak mengakibatkan bias maka dilakukan

cross check setiap data pada informan kunci maupun data hasil wawancara

serta hasil pengamatan, berkaitan hal tersebut Moleong (2011:330)

menyatakan: sebagai teknik trianggulasi yaitu, pengecekan keabsahan data

mempergunakan informasi di luar data itu sendiri, sedangkan Sugiyono

(2011:273) berpendapat bahwa :

Trianggulasi dalam pengujian kridibilitas diartikan sebagai pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan

demikian terdapat trianggulasi sumber, trianggulasi teknik pengumpulan

data, dan waktu.

Dari pernyataan di atas dapat dijelaskan bahwa trianggulasi sumber,

menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui

beberapa sumber atau instrumen. Trianggulasi teknik, menguji kredibilitas

data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama

dengan cara yang berbeda, misal : data yang diperoleh dari wawancara dicek

dengan pengamatan dan dicocokan dengan dokumen yang ada. Trianggulasi

waktu, menguji kredibilitas dengan melakukan pengulangan untuk

mengumpulkan data dalam waktu yang berbeda.

3.6 Teknik Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data

3.6.1 Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian diperlukan cara-cara

atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat

berjalan dengan lancar. Cara-cara atau teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

1. Pedoman Observasi

Dalam penelitian ini teknik observasi digunakan untuk

mengetahui persepsi para dosen mengenai penerapan model

pembelajaran blended learning dengan profesionalisme dosen dan

(11)

Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 mengenai profesionalisme Guru dan

dosen.

Observasi atau pengamatan dapat diklasifikasikan atas

pengamatan melalui cara berperanserta dan yang tidak

berperanserta. Pada pengamatan tanpa peranserta pengamat hanya

melakukan satu fungsi yaitu mengadakan pengamatan. Pengamat

berperanserta melakukan dua peranan sekaligus, yaitu sebagai

pengamat dan sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok yang

diamatinya (Moleong, 2007:176).

Hal yang diobservasikan dalam penelitian ini adalah

penerapan model pembelajaran blended learning dengan

profesionalisme dosen dan kepuasan belajar mahasiswa dalam

hubungannya dengan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005

mengenai profesionalisme Guru dan dosen.

2. Pedoman Wawancara

Instrumen untuk memperoleh keterangan data dalam

penelitian secara langsung menggunakan pedoman wawancara. Nazir (2005:193) mengatakan bahwa : “Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya

jawab, sambil bertatap muka antara sipenanya atau si pewawancara

dengan si penjawab atau responden dengan menggnakan alat yang dinamakan interview guide.”

Fungsi wawancara dalam penelitian ini untuk mengadakan

komunikasi dengan pihak-pihak terkait atau subjek penelitian

antara lain Para dosen dan mahasiswa DPTE dalam rangka

memperoleh penjelasan atau informasi tentang hal-hal yang belum

tercantum dalam observasi dan dokumentasi.

(12)

learning dengan profesionalisme dosen di FPTK UPI Bandung”

secara tatap muka langsung dengan para dosen DPTE FPTK UPI

Bandung. Wawancara menggunakan alat perekam (Voice

Recorder) secara terencana, artinya pertanyaan disusun dan

direncanakan oleh peneliti dan divalidasi oleh pakar. Namun dalam

pelaksanaannya bersifat fleksibel, maksudnya pertanyaan dapat

berubah sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat wawancara.

3. Kuisioner

Teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan

analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan

karakteristik dapat dilakukan menggunakan kuisioner. Sejalan

dengan pernyataan tersebut Arikunto (1985:107) mengatakan bahwa : “Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam ari

laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”

Penelitian ini menggunakan kuisioner tertutup, artinya sudah

disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

4. Dokumentasi

Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data

yang bersumber dari arsip dan, yang ada hubungannya dengan

penelitian tersebut.

Menurut Moleong, (2007:216) Dokumen ialah setiap bahan

tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan

karena adanya permintaan seorang penyidik. Record adalah setiap

pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk

keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting.

Dokumen digunakan dalam penelitian sebagai sumber data

(13)

dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk

meramalkan.

3.6.2 Teknik Pengolahan Data

Cara untuk memperoleh angka ringkasan dalam penelitian harus

melalui pengolahan data. Senada dengan itu Hasan (2002 : 11) mengatakan bahwa : “Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan

cara-cara atau rumus-rumus tertentu.”

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan sebagai berikut :

Observasi dengan mengkategorikan data yang diperoleh, hasil kuisioner

dengan persentase, wawancara dengan mengelompokkan jawaban

responden, Penelitian kualitatif, teknik analisis data lebih banyak

dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Tahapan dalam penelitian

kualitatif adalah tahap memasuki lapangan dengan grand tour dan minitour

question, analisis datanya dengan analisis domain. Tahap ke dua adalah

menentukan fokus, teknik pengumpulan data dengan minitour question,

analisis data dilakukan dengan analisis taksonomi. Selanjutnya pada tahap

selection, pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan struktural,

analisis data dengan analisis komponensial. Setelah analisis komponensial

dilanjutkan analisis tema. ( Sugiyono, 2011:203)

Metode penarikan sampel pada kuesioner yang digunakan adalah

metode Stratified Random Sampling, yaitu salah satu bagian dari metode

Probability Sampling yang memiliki populasi tidak homogen, dimana

pada penelitian ini akan menggunakan responden mahasiswa yang telah

mengikuti proses pembelajaran blended learning yaitu mahasiswa

angkatan 2009-2011 kemudian setiap angkatan aan diambil sample secara

(14)

Jumlah kecukupan sample dihitung berdasarkan rumus Taro

Ya mane yang dikutip oleh Rakhmat (1998:82) Sebagai berikut :

n =

dimana : n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

= presisi yang ditetapkan

Berdasarkan rumus di atas maka jumlah kecukupan sampel dengan tingkat

presisi 10 % adalah sebagai berikut :

n =

=

= 54,54

= 56 responden

3.6.3 Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses kategori urutan data,

mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian

dasar. Analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal

untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis seperti yang

disaranakan oleh data sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema

dan hipotesis.

Inti analisis terletak pada tiga proses yang berkaitan yaitu :

mendeskripsikan fenomena, mengklasifikasikannya, dan melihat

bagaimana konsep-konsep yang muncul itu satu dengan yang lainnya

berkaitan. Proses itu merupakan proses siklikal (Moleong, 2007:289).

(15)

data yang diperoleh dalam bentuk catatan lapangan dan

dokumentasi.eluruh data didokumentasikan dalam buku catatan.

3.7 Prosedur dan Alur Penelitian

3.7.1 Diagram Alur Penelitian

Berikut ini diagram alir penelitian yang dilakukan :

Mulai

Identifikasi Masalah Perumusan Masalah Rancangan Penelitian

Penentuan Sampel

Penyusunan Instrumen kuesioner & wawancara Pengambilan Data kuesioner & wawancara

Data sample Terpenuhi

Tidak

ya

Triangulasi Data

(16)

3.7.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:

60). Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian

ini variabel bebasnya adalah Penerapan Pembelajaran Blended

Learning dalam hubungannya dengan Profesionalisme dosen.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel

terikatnya adalah Persepsi para dosen mengenai profesionalisme

dosen dan tingkat kepuasan mahasiswa mengenai penerapan

pembelajaran Blended Learning.

3.7.3 Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang

menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap perlakuan

penelitian. Selain itu, paradigma penelitian menjelaskan bagaimana

peneliti memahami suatu masalah serta kriteria pengujian sebagai landasan

untuk menjawab masalah penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2011: Display Data

Analisis Data Kesimpulan

Selesai

(17)

Pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan

diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan

masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang

digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah

hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

Berdasarkan tujuan dari paradigma penelitian di atas, maka gambaran

paradigma penelitian yang digunakan sebagai berikut:

Penerapan Model Pembelajaran Blended

Learning

Persepsi dosen mengenai hubungan blended learning

dan profesionalisme dosen Instrumen Wawancara

Dosen

Persepsi Mahasiswa mengenai kepuasan menggunakan model pembelajaran blended learning

Instrumen Kuesioner Mahasiswa

Dosen Profesional ? Tingkat Kepuasan Mahasiswa

Variabel Bebas

[image:17.595.84.516.329.639.2]

Variabel Terikat

Gambar

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Касније је проучавањем стјенице (Anasa tristis) рода Protentor утврдио да мужјаци стјенице имају један хромозом мање од женки и ову разлику у броју хромозома

Seperti saat diadakannya lomba-lomba di kampus yang pesertanya merupakan mahasiswa dari kampus lain karena mahasiswa FK UNAND sendiri juga memberikan

Image subtraction adalah metode yang memisahkan antara objek dengan latarnya, metode tersebut dapat digunakan pada proses pemindaian dan pemindahan barang menggunakan robot

Spesifikasi hasil analisis data dapat dirinci sebagai berikut: (1) rata-rata hasil validasi oleh ahli materi; (2) rata-rata hasil validasi oleh ahli media; (3) hasil keefektifan

Peserta didik yang mengikuti Program Paket C dalam Jaringan (Daring) ini keseluruhan telah bekerja. Ujicoba Model ini mencakup aspek 1) penyelenggaraan program dan 2)

It gives me feedback more than feedback from my friends and my lecturer because using video tape recorder I know the weaknesses and the strengths in my teaching practice directly.

Penundaan pembayaran hutang yang dilakukan oleh orang yang mampu termasuk dosa besar dan pelakunya menjadi fasiq karenanya.. atau menjadi fasiq dengan sendirinya