• Tidak ada hasil yang ditemukan

Annual Report PNSE 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Annual Report PNSE 2016"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pengantar Laporan Tahunan 01

Kinerja 2016 02

• Ikhtisar Data Keuangan Penting a. Ikhtisar Keuangan

b. Rasio Usaha dan Keuangan • Ikhtisar Saham PNSE

• Kilas Peritiwa 2016

• Penghargaan dan Sertifikasi

Laporan Dewan Komisaris dan Anggota Direksi 03

Profil Perusahaan 04

• Profil Perusahaan dan Portofolio Aset • Riwayat Singkat

• Kegiatan Usaha • Struktur Organisasi

• Visi, Misi dan Nilai - Nilai Falsafah Perusahaan • Identitas Dewan Komisaris

• Identitas Direksi

• Uraian Pemegang Saham dan Saham Pengendali • Entitas anak dan entitas asosiasi

• Kronologis pencatatan saham

• Nama dan alamat lembaga profesi penunjang pasar modal • Nama dan alamat entitas anak

Analisa dan Pembahasan Manajemen Perusahaan 05

• Tinjauan Makro Ekonomi

• Uraian kinerja perusahaan dan Tinjauan Keuangan • Tinjauan operasi per segmen usaha

• Aspek Pemasaran

• Rencana Strategis Tahun Buku 2017 • Sumber Daya Manusia

• Teknologi Informasi

Tata Kelola Perusahaan 06

• Komitmen Tata Kelola Perusahaan

• Prinsip Dasar dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan • Struktur GCG

• Organ GCG • Audit Perusahaan • Manajemen Resiko • Laporan Kepatuhan

Tanggungjawab Sosial Perusahaan 07

• Pengantar

• Keselamatan Kerja, Kesehatan dan Lingkungan • Ketenagakerjaan

• Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan • Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Pernyataan Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 08

Laporan Keuangan 09

(3)

Kinerja 2016

Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak - Bersih Laba Bersih Tahun Berjalan

Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba Bersih Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada:

Laba Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali

Laba Komprehensif Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada:

Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali

Jumlah Saham Yang beredar - Ribuan Lembar Laba Per Saham Yang Dapat Didistribusikan Kepada Entitas Induk

Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk

Modal Disetor

Tambahan modal disetor - bersih

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali

Saldo Laba - telah ditentukan penggunaannya Saldo Laba - belum ditentukan penggunaannya Kepentingan Nonpengendali

Hasil Usaha (dalam jutaan Rupiah) 2016 2015 2014 2013 2012

224,829

Penyajian tahun 2014 dan 2013 disajikan kembali sehubungan dengan adanya perubahan PSAK 24 (Revisi 2013)

(4)

350,000

Aktiva tetap - Bersih Total Aktiva

212,051

Laba Kotor Operasi Laba Pemilik Entitas Induk

Pendapatan Usaha Total Ekuitas

* Disajikan kembali

2016

2012 2013* 2014* 2015 2016

2012 2013* 2014* 2015 2016

(5)

Rasio Usaha dan Keuangan

Laba Bruto Terhadap Penjualan Bersih Laba Usaha Terhadap Penjualan Bersih Laba Bersih Terhadap Penjualan Bersih Laba Usaha Terhadap Jumlah Aktiva Laba Bersih Terhadap Jumlah Aktiva Laba Usaha Terhadap Jumlah Ekuitas Laba Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar Total Liabilitas Terhadap Ekuitas

Total Liabilitas Terhadap Total Aset

Dalam Persentase (%) 2016 2015 2014 2013 2012

Disajikan kembali Disajikan kembali

Periode Harga Lembar / Saham

Pembukaan Tertinggi Terendah Penutupan

Periode Harga Lembar / Saham

(6)

Kilas Peristiwa 2016

Penghargaan dan Sertifikat

Sertifikasi Laik Sehat merupakan hasil penilaian yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Badung terhadap The Jayakarta Bali.

Tri Hita Karana

Setiap tahun secara rutin diadakan penilaian Tri Hita Karana (THK Awards) yang dilaksanakan oleh Majalah “Bali Travel News dan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali.

Tri Hita Karana merupakan pilosofi hidup yang tumbuh dan berkembang di Bali khususnya dan telah diakui oleh Dunia (Badan Perserikatan Bangsa Bangsa/PBB).

Pendakian Gunung Rinjani Lombok NTB

Pendakian Gunung Semeru Jawa T

imur Kegiatan Pameran dan Promosi

Kegiatan Motivasi dan Pembekalan

Ucapan Terima Kasih atas partisipasi aktif dalam rangka promosi :

• Prinsip Dunia Usaha dan Hak Anak | Childern’s Rights and Business

Principles (CRBP)

(7)

Laporan Komisaris dan Anggota Direksi

Laporan Komisaris

Inisiatif Pemerintah untuk mendorong perbaikan infrastruktur khususnya yang terkait dengan pengembangan 10 tujuan wisata di luar Bali dengan kampanye pariwisata “Wonderful Indonesia” telah berhasil meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Mancanegara.

Peningkatan wisatawan Mancanegara tersebut, namun belum memberikan dampak yang signifikan untuk perbaikan iklim investasi di industri Perhotelan akibat pergeseran dari Negara asal, lama kunjungan, daerah tujuan wisata dan perilaku belanja wisatawan Mancanegara. Di sisi lain, perkembangan penggunaan aplikasi jejaring on-line untuk sharing akomodasi seperti Air BnB juga telah merubah peta persaingan dalam industri Perhotelan.

Kondisi tersebut ditambah dengan tidak beroperasinya hotel Perseroan di Anyer sejak bulan Juli 2016 lalu hingga Desember akibat musibah banjir bandang telah mempengaruhi pencapaian kinerja Perseroan yang mengalami penurunan pendapatan dari Rp. 225.8 milyar ditahun 2015 menjadi Rp. 224.8 milyar di tahun 2016 dan Perseroan mengalami kerugian Rp. 2.313 milyar dibandingkan laba Rp. 8.354 milyar di tahun 2015.

Penilaian Kinerja Direksi Di Tahun 2016,

Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah berupaya untuk mengimplementasikan langkah-langkah operasional dan berlandaskan pada kaidah-kaidah tata kelola perusahaan yang optimal. Dewan Komisaris juga mendukung langkah-langkah yang telah diambil oleh Direksi untuk melakukan berbagai perbaikan dan penyesuaian agar Perseroan dapat lebih cekatan dan antisipatif dalam menghadapi dinamika perkembangan makro ekonomi dan bisnis. Dewan Komisaris berpendapat bahwa fokus strategi yang dijalankan Direksi untuk meningkatan kualitas produk dan layanan, serta effisiensi biaya dapat menjaga pertumbuhan Perseroan secara berkelanjutan dan sehat.

Secara umum Direksi Perseroan telah memberikan kinerja yang baik bagi pertumbuhan Perseroan walaupun kinerja usaha yang diperoleh belum mencapai target yang telah ditetapkan bersama. Meskipun demikian, Dewan Komisaris memandang Direksi Perseroan dapat dengan cukup baik berbenah diri dan melakukan peningkatan kualitas layanan dalam rangka memperoleh kepuasan konsumen, dan meminimalisasikan tantangan yang mungkin terjadi pada industri perhotelan maupun pariwisata.

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Perkenankan kami menyampaikan Laporan Dewan Komisaris Perseroan sebagai bagian dari tanggung jawab kami melaksanakan fungsi pengawasan atas jalannya kegiatan usaha Perseroan sepanjang tahun 2016.

(8)

PT Pudjiadi And Sons Tbk Atas Nama Dewan Komisaris

Gabriel Lukman Pudjiadi

Komisaris Utama Penilaian Kinerja Komite selama Tahun 2016

Dalam melaksanakan fungsi pengawasan jalannya kegiatan usaha, Dewan Komisaris telah membentuk komite yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melakukan analisis atas kebijakan dan langkah Manajemen Perseroan. Sepanjang tahun 2016, Komite Audit telah memberikan dukungan kinerja yang baik kepada Dewan Komisaris terutama dalam melakukan penelaahan dan pengawasan atas informasi keuangan yang disajikan Manajemen, pemantauan dan

evaluasi atas perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut hasil audit, serta memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik bagi Perseroan. Berdasarkan evaluasi Dewan Komisaris, Komite tersebut menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

Perubahan Komposisi Anggota Dewan Komisaris

Sepanjang tahun 2016 tidak terdapat perubahan komposisi Dewan Komisaris. Dengan komposisi anggota saat ini, Dewan Komisaris telah dapat melaksanakan fungsi pengawasan dengan baik.

Prospek Usaha

(9)

Laporan Direksi

Kebijakan Strategis

Dalam menyikapi hal ini, Perseroan tetap meningkatkan Strategi Usaha yang perlu dilakukan. Perseroan berusaha agar target-target Perseroan dapat tercapai. Manajemen Hotel mengubah fokus segmentasi pasar kepada Corporate dan Online Travel Agency (“OTA”) serta meningkatkan penggunaan jaringan sosial-media supaya dapat mempertahankan pertumbuhan pendapatan dan memperluas pangsa pasar. Melakukan pengkelolaan harga secara dinamis dan pembenahan pada manajemen retensi pelanggan secara jaringan serta efisiensi operasi menjadi fokus pelaksanaan strategi yang dijalankan Perseroan.

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan

Sepanjang tahun 2016, dimana Pendapatan hanya turun 0.44% dari Rp. 225.8 milyar di tahun 2015 menjadi Rp. 224.8 milyar dan tidak tercapai 6,5% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 240.4 milyar. Penurunan pendapatan disebabkan oleh tidak tercapainya kamar terjual dari target 291.771 kamar dengan tingkat harga rata-rata Rp. 486.562 per kamar menjadi 290.880 kamar dengan harga rata-rata Rp 452.969 di tahun 2016. Pencapaian ini walaupun lebih tinggi pada jumlah kamar terjual namun lebih rendah pada harga kamar rata-rata dari pencapaian di tahun 2015 yaitu 278.460 kamar dengan harga kamar rata-rata Rp. 467.638. Penurunan harga rata-rata tersebut membuat marjin laba operasional Perseroan memburuk.

Persaingan yang intens dan melemahnya permintaan MICE menjadi penyebab utama tidak tercapainya kinerja pendapatan sehingga hotel-hotel Perseroan yang memiliki ketergantungan pada pasar MICE seperti Jakarta, Anyer, Cisarua, dan Jogya mengalami penurunan pendapatan dibandingkan tahun 2015. Sedangkan Bali dan Residence Bali juga mengalami penurunan pendapatan.

Di tahun 2016, Perseroan mencatat Rugi bersih berjalan sebesar Rp. 2.3 milyar atau turun dari laba Rp. 8.3 milyar di tahun 2015 dan dari Rp. 9.7 milyar laba yang ditargetkan. Penurunan laba, diantaranya juga disebabkan oleh belum terealisasinya penjualan tanah milik anak usaha Perseroan di Cengkareng dan tutup operasi hotel di Anyer.

Kendala-kendala yang dihadapi perusahaan

Kendala terbesar Perseroan yang mengakibatkan penurunan pendapatan dan meruginya Perseroan pada tahun ini disebabkan secara khusus karena tidak beroperasinya hotel The Jayakarta Anyer dari bulan Juli hingga tutup tahun 2016 karena musibah banjir bandang. Penggantian kerugian dari pihak asuransi masih belum diperoleh kesepakatan hingga tutup buku tahun 2016 sehingga tidak dapat dibukukan pada tahun yang bersangkutan. Juga penurunan kontribusi laba secara signifikan dari anak perusahaan, PT Hotel Juwara Warga karena beroperasinya J-Hotel Kuta, Bali yang merugi. Secara umum, kenaikan biaya operasi yang tidak dapat diikuti oleh kenaikan harga dan pendapatan akibat peningkatan persaingan dari munculnya hotel-hotel baru yang menawarkan harga secara kompetitif juga menekan marjin laba Perseroan. Hotel di Cisarua, Jakarta, dan Residence Bali mengalami pendapatan di bawah titik impas sehingga rugi secara operasional disamping The Jayakarta Flores.

Para Pemegang Saham yang terhormat,

(10)

Gambaran tentang Prospek Usaha, dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan

Perekonomian nasional diprediksi membaik pada tahun 2017, begitu juga sektor pariwisata dan perhotelan dipandang memiliki kinerja yang lebih baik di tahun 2017. Harapan itu diperlihatkan dengan peningkatan target kunjungan wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan nusantara di tahun 2017 yang ditetapkan oleh pemerintah.

Dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disusun untuk tahun 2017, dan telah disepakati oleh Dewan Komisaris, Perseroan menetapkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10% dengan pencapaian laba bersih sebesar Rp. 10.629 Milyar. Untuk memperbaiki kinerja keuangan maka upaya penjualan lahan di Cengkareng ditingkatkan dan melakukan kesepakatan atas penggantian dari pihak Asuransi atas kerugian serta penggantian aset hotel Perseroan di Anyer. Rencana pembangunan J-Hotel di Cikarang dilakukan setelah penjualan tanah di Cengkareng direalisasikan sedangkan J-Hotel di Serpong ditunda dahulu. Untuk itu 2017, Perseroan menganggarkan biaya pembelanjaan modal sebesar Rp. 21 milyar untuk renovasi hotel-hotel milik Perseroan terutama untuk The Jayakarta Hotel di Bali dan Jakarta serta memperbaiki sistem retensi pelanggan dan pemasaran.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Dalam mewujudkan perusahaan yang terus tumbuh berkesinambungan dan berdaya saing tinggi sambil tetap menjaga kepentingan seluruh pemangku kepentingan dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham, kami melakukan upaya peningkatan kewaspadaan melalui aktifitas Audit Internal, Perseroan juga memberlakukan kebijakan dan standard operating procedure yang jelas dalam aktifitas operasional harian serta senantiasa mematuhi dan menjalankan seluruh peraturan perundangan yang diberlakukan bagi Perseroan.

Saat ini Perseroan baru memiliki Komite Audit, Unit Internal Audit dan Sekretaris Perusahaan sebagai kelengkapan pemenuhan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Komite Audit dan Unit Internal Audit, selain melakukan pengawasan terhadap dilaksanakannya kebijakan dan prosedur; keuangan; pengendalian internal dan proses bisnis, juga ikut meneliti dan memonitor seluruh aktifitas Perseroan. Sekretaris Perusahaan bekerja untuk memastikan bahwa semua tanggung jawab dan kewajiban Perseroan sebagai perusahaan publik telah dilaksanakan dengan baik.

Sebagai bagian dari Tata Kelola Perusahaan yang baik, Perseroan juga melaksanakan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, yang diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan Corporate Social Responsibility, baik dengan berpartisipasi dalam kegiatan sosial bersama karyawan maupun masyarakat.

Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya

Pada tahun 2016 tidak ada perubahan komposisi anggota Direksi.

Penutup

Atas nama Direksi, kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh karyawan atas kontribusi dan karya yang telah diberikan. Kami juga berterimakasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh seluruh nasabah, pemegang saham dan seluruh mitra usaha kepada Perseroan.

Semoga di masa yang mendatang, setiap peluang yang dapat meningkatkan nilai bagi Perseroan selalu dapat diolah dan mendapat rahmat Tuhan yang Maha Kuasa sehingga memberi manfaat yang maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan Perseroan.

PT Pudjiadi And Sons Tbk

Kristian Pudjiadi

(11)

Profil Perusahaan

Profil Perusahaan dan Portfolio Aset

No. Portofolio Aset Tahun

*) Masih dalam tahap perencanaan dan perizininan

A

PT Pudjiadi And Sons, Tbk 1. The Jayakarta Sp Jakarta 2. The Jayakarta Bandung 1. The Jayakarta Komodo Flores

PT Bali Realtindo Benoa 1. J Hotel Semarang*)

PT Hotel Jaya Bali 1. J Hotel Kuta Bali

(12)

Informasi Umum Perusahaan

Nama Peursahaan

Tanggal Berdiri

Dasar Hukum Pendirian Perusahaan

Mulai Beroperasi

Bidang Usaha

Kepemilikan

Modal Dasar

Modal Disetor

Pencatatan Awal di Bursa

Pencatatan di Bursa Saham

Kode Saham

Total Kantor Cabang

Jumlah Karyawan

Alamat Kantor Pusat

PT Pudjiadi And Sons,Tbk

17 Desember 1970

Akta Notaris Ridwan Suselo,SH No 34 tanggal 17 Desember 1970

1970

Perhotelan dengan segala fasilitas dan penunjang lainnya Jasa Akomodasi

Perkantoran Perbelanjaan Apartemen

Sarana Rekreasi dan Hiburan

PT Istana Kuta Ratu Prestige (55,70%) PT Jayakarta Investindo (25,03% Lenawati Setiadi P (6,47%) Marianti Mahendra P (1,30%)

Lukman Pudjiadi G (1,29%) - Komisaris Utama Kristian Pudjiadi (1,28%) - Direktur Utama Ariyo Tejo (0,40%) - Direktur

Masyarakat (8,53%)

Rp 248,000,000,000

Rp 79,781,349,600

1 Mei 1990

PT Bursa Efek Indonesia (BEI)

PNSE

14 lokasi usaha

723 (Tetap)

(13)

Riwayat Singkat Perseroan

PT Pudjiadi And Sons Tbk ("perseroan") didirikan dalam kerangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968, juncto Undang-undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta Notaris Ridwan Suselo, S.H., notaris di Jakarta, No. 34 tanggal 17 Desember 1970. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/278/16 tanggal 2 Agustus 1973. Anggaran dasar perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan.

Seluruh ketentuan anggaran dasar Perseroan telah diubah untuk disesuaikan dengan UUPT, dan untuk menyesesuaikan anggaran dasar Perusahaan dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) no.IX.J.l tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan penawaran umum bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

Perubahan terakhir diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 66 tanggal 14 Juni 2013 yaitu mengenai perubahan modal saham ditempatkan dan disetor penuh dan jumlah saham beredar karena pembagian dividen saham. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0074575.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 2 Agustus 2013.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan perseroan adalah di bidang perhotelan dengan segala fasilitas dan sarana penunjang lainnya, antara lain jasa akomodasi, perkantoran, perbelanjaan, apartemen, sarana rekreasi, dan hiburan yang berada di lokasi hotel. Perseroan berkedudukan di Jakarta dan kantor berlokasi di Jalan Hayam Wuruk No. 126, Jakarta.

Perusahaan mulai melakukan kegiatan usaha secara komersial pada tahun 1970 dengan melakukan pembangunan hotel 4 lantai berjumlah 52 kamar beserta fasilitas pendukungnya di Jl. Hayam Wuruk No 126 yang diselesaikan pada tahun 1973. Usaha tersebut berjalan baik dan perusahaan melakukan pengembangan di lokasi yang sama dengan menyelesaikan pembangunan hotel bertingkat 21 yang merupakan hotel tertinggi pada saat itu, sehingga total jumlah kamar hotel menjadi 425 kamar.

Untuk memperluas jaringan pemasaran perhotelan dan melihat prospek pariwisata yang baik di pantai Anyer, Banten dan Cisarua, Puncak. Pada tahun 1989 mengambil alih Anyer Beach Hometel berkapasitas 35 unit Villa dengan 106 kamar dan Cisarua Mountain Hometel berkapasitas 13 unit villa dengan 38 kamar. Kedua property tersebut saat ini lebih dikenal dengan nama The Jayakarta Villas dan The Boutique Suites Anyer, dan The Jayakarta Inn & Villas Cisarua.

Selaras dengan perkembangan perusahaan dan usaha perhotelan, PT Pudjiadi And Sons Tbk melakukan Penawaran Umum Perdana sebanyak 2.000.000 sahamnya dengan harga Rp.6.800,- per saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp. 1.000,- dan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 1 Mei 1990. Setelah itu berbagai tindakan korporasi yang berkaitan dengan hal penawaran umum efek entitas induk perusahaan dilakukan. Tindakan korporasi yang dilakukan diantaranya adalah pencatatan saham parsial, pembagian saham bonus, pencatatan seluruh saham perusahaan, pemecahan nilai nominal dan penawaran umum terbatas I kepada pemegang saham dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu untuk membeli saham biasa disertai dengan penerbitan waran. Dengan tindakan korporasi pembagian dividen saham pada tanggal 16 Juli 2012 sebanyak 25.945.154 lembar dengan nilai sebesar Rp.12.972.577.000,- dan pemecahan saham (stock split) untuk 1 lembar saham menjadi 5 lembar saham di tanggal 2 Oktober 2012, maka berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta no 19 tanggal 9 Agustus 2012, seluruh saham disetor dan beredar menjadi 778.354.630 lembar dengan nilai sebesar Rp.77.835.463.000,-.

Dalam rangka meningkatkan gairah di Bursa perseroan melakukan Tindakan Korporasi kembali yaitu melakukan kapitalisasi saldo laba menjadi dividen saham. Pelaksanaan kapitalisasi Saldo Laba menjadi Dividen Saham akan meningkatkan jumlah unit saham Perseroan yang beredar di pasar. Dengan demikian diharapkan agar perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek menjadi likuid mengingat sebagian besar saham Perseroan telah dimiliki oleh investor institusional yang mempertahankan saham Perseroan sebagai portfolio investasi.

Tindakan korporasi tersebut adalah pembagian dividen saham pada tanggal 29 Juli 2013 kepada setiap pemegang 40 lembar saham memperoleh 1 lembar dividen saham atau sebanyak 19.458.866 yang merupakan saham baru yang dikeluarkan dari saham-saham yang masih dalam simpanan dengan nilai nominal Rp100 per saham. Harga dividen saham saat dibagikan sebesar Rp560 mengakibatkan peningkatan modal saham ditempatkan dan disetor masing-masing penuh sebesar Rp1.945.886.600 dan tambahan modal disetor sebesar Rp8.951.078.360,- sehingga sampai dengan saat ini jumlah saham yang beredar sebanyak 797.813.496 atau sebesar Rp.79.781.349.600.

Keputusan tersebut diaktakan dalam akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 66 tanggal 14 Juni 2013, telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0074575.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 2 Agustus 2013.

(14)

Pada tahun 1997, Perusahaan mendirikan dua anak perusahaan yaitu PT Bali Realtindo Benoa dengan modal disetor Rp.1.500.000.000,- dan PT Jayakarta Realti Investindo dengan modal disetor Rp. 1.500.000.000,-. Dengan mempergunakan dana dari hasil Penawaran Umum Perdana. PT Bali Realtindo Benoa pada tahun 1998 melakukan peningkatan modal disetor menjadi Rp. 38.000.000.000,- dan ditingkatkan kembali pada tahun 2001 melalui akta notaris Fathiah Helmi SH Notaris di Jakarta nomor 4 tanggal 6 Juni 2001 menjadi Rp. 45.000.000.000,-. Perusahaan anak ini melakukan pembebasan dan akuisisi lahan di Jl. By Pass Ngurah Rai Bali seluas 89.092 m2 yang direncanakan untuk pembangunan property multi guna. Sampai saat ini perusahaan anak masih dinyatakan dalam tahap pengembangan.

Pada tahun 2013 PT Jayakarta Realti Investindo yang didirikan dengan modal disetor Rp. 1.500.000.000,- yang rencananya untuk melakukan pembangunan apartment di Jl Hayam Wuruk No 126 Jakarta Barat, melakukan peningkatan modal disetor menjadi Rp. 15.000.000.000,- sebagimana akta Notaris No. 04 tanggal 2 April 2013, yang dibuat dihadapan Notaris Muhammad Irsan, S.H., notaris di Tangerang, sehingga kepemilikan perseroan meningkatkan sebesar 99,93% menjadi 99,99%. Sesuai dengan anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan JRI adalah bidang pemborongan dan pembangunan rumah. Hasil dari peningkatan modal disetor ini dipergunakan oleh perusahaan anak untuk membangun hotel di Cengkareng dengan nama J Hotel sebanyak 131 kamar. Dan sampai saat ini belum memulai kegiatan operasi komersialnya.

Pada tahun 1998, perseroan mengakuisisi 30% kepemilikan di PT Jayakarta Inti Management yang merupakan perusahaan pengelola dan pemilik pemasaran jaringan hotel The Jayakarta Hotels & Resorts. Anak perusahaan ini mengelola seluruh hotel baik yang dimiliki langsung oleh Perseroan maupun yang dimiliki tidak langsung melalui anak perusahaan yaitu PT Hotel Juwara Warga.

PT Hotel Juwara Warga di akuisisi tahun 1999 sebanyak 51% kepemilikan senilai Rp.43.350.000.000,- dengan sumber dana yang berasal dari penjualan investasi Perusahaan di Amerika Serikat. Portofolio aset hotel Perseroan melalui akuisisi ini bertambah sebanyak 278 kamar di The Jayakarta Bali, The Jayakarta Lombok 76 kamar yang kemudian bertambah menjadi 171 kamar pada tahun 2000 dan The Jayakarta Yogyakarta dengan 129 kamar. PT Hotel Juwara Warga juga memiliki beberapa anak perusahaan yaitu PT Jayakarta Padmatama yang didirikan pada tahun 1995 untuk mengelola apartment The Jayakarta Residence Bali, PT Hotel Jayakarta Flores sebagai pemilik The Jayakarta Suites Komodo Flores dengan 71 kamar, dan PT Bali Boga Rasa sebagai perusahaan Jasa Boga.

Portofolio aset yang dimiliki Perseroan beragam dari segi lokasi, standar kualifikasi bintang dan jenis bangunan. Anak perusahaan mengelola 1 hotel di Palembang dan memiliki hotel di 8 lokasi dengan jumlah total 1.480 kamar dan 51 bungalow belum termasuk hotel yang akan segera dibangun melalui anak perusahaan. Perseroan juga masih memiliki lahan di Bali, Lombok dan Yogyakarta yang direncanakan sebagai proyek pembangunan multi guna seperti mal, apartmen dan hotel. Dengan total aktiva per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 445,950 milyar, pendapatan Rp. 259,470 milyar, dan jumlah karyawan sebanyak 1,213 orang. Perusahaan menjadi salah satu pemilik dan pengelola jaringan hotel nasional terpercaya di Indonesia.

Portofolio tersebut diatas belum termasuk rencana pembangunan dan pembelian hotel :

1. Melalui anak perusahan PT Hotel Jaya Semarang yang sahamnya 51% dimiliki oleh PT Hotel Juwara Warga yang rencananya membangun 91 kamar. Sebagaimana akta pendirian No. 14 tanggal 08 Februari 2013, yang dibuat di hadapan Notaris Indah Indriani, S.H Akta pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-0017888.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 4 Maret 2013. HJS didirikan dengan modal dasar sebesar Rp18.000.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp9.000.000.000,. Sesuai dengan anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan HJS adalah bidang perhotelan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, HJS belum memulai kegiatan operasi komersialnya dan masih dalam tahap perencanaan pembangunan hotel dengan nama J Hotel.

2. Melalui anak perusahaan PT Hotel Jaya Cikarang (HJC) yang berkedudukan di Cikarang , sebagaimana akta pendiri no. Sesuai akta Notaris No.10 tanggal 18 Februari 2013, yang dibuat di hadapan Notaris Weliana Salim, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-0023894.AH.01.09 Tahun 2013 tanggal 19 Maret 2013. HJC didirikan dengan modal dasar sebesar Rp20.000.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp14.000.000.000, dengan persentase kepemilikan sebesar 99,99%. Sesuai dengan anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan HJC adalah bidang perhotelan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, HJC belum memulai kegiatan operasi komersialnya dan masih dalam tahap perencanaan pembangunan hotel dengan nama J Hotel di Cikarang dengan rencana jumlah kamar sebanyak 154 kamar.

3. Sebagaimana disampaikan tersebut diatas Perseroan melakukan peningkatan modal di PT Jayakarta Realti Investindo menjadi Rp. 14.999.000.000,- dari yang sebelumnya Rp. 1.499.000.000,-, hasil dari peningkatan tersebut akan dipergunakan untuk membangun hotel di daerah Cengkareng dengan rencana 131 kamar dengan nama J Hotel, atau yang saat ini direlokasi ke daerah Bumi Serpong Damai.

(15)

Kegiatan Usaha

Produk dan Jasa

Perusahaan saat ini memasarkan hotel-hotelnya yang dikelola oleh jaringan hotel “Jayakarta Hotels & Resorts” dengan merek “The Jayakarta” untuk dilokasi, Jakarta, Bali, Yogyakarta, Lombok, Cisarua, Anyer dan Labuan Bajo, Flores serta dengan merek “The Boutique Suites” untuk blok bangunan hotel di Anyer dan Bandung. Dan merek J Hotel untuk hotel yang dilokasi, Bali, Cikarang, Cengkareng (direlokasi ke BSD) dan Semarang direncanakan akan segera dibangun . Dan J Hotel yang terletak di Tuban Bali telah mulai beroperasi pada bulan Pebruari 2016 dengan membeli hotel milik pihak ketiga dengan jumlah kamar 91.

Renovasi telah dilakukan dan saat ini telah selesai di renovasi lantai 20 dan 19 dan akan segera dilanjutkan dengan lantai-lantai lainnya untuk The Jayakarta SP Jakarta sebagai flagship hotel Perseroan dengan telah selesainya ruang pertemuan serta fasilitas pendukung, sedangkan untuk unit hotel lainnya dilakukan renovasi secara bertahap. Untuk hotel The Jayakarta Bali mulai dilakukan renovasi yang direncanakan akan selesai di tahun 2017, untuk merealisasi tuntutan Travel Agent Luar Negeri yang memang menguasai pangsa pasar di daerah bali.

Hotel perseroan seluruhnya berbintang empat kecuali untuk The Jayakarta Cisarua dan The Jayakarta Anyer. Hal ini dikarenakan jenis bangunan di lokasi tersebut terdiri dari beberapa bungalow dengan fasilitas hotel dan pelayanan yang lebih terbatas.

Secara umum pendapatan utama perseroan adalah pendapatan dari penjualan kamar hotel, makanan dan minuman, serta fasilitas pendukung lainnya seperti laundry. “business center”, dan penyewaan ruangan. Perseroan juga memiliki usaha pengelolaan unit apartemen dan jasa boga di Bali.

Distribusi

Pemasaran dilakukan secara langsung oleh manajemen disetiap hotel maupun secara terpusat dengan jaringan manajemen hotel “The Jayakarta Hotels & Resorts” baik secara fisik maupun melalui internet. Khusus untuk pemasaran melalui Global Distribution System sejak akhir tahun 2011 dilakukan kerjasama dengan “FastBooking” serta pada triwulan IV tahun 2015 melakukan kerjasama dengan “RateGain” dalam rangka meningkatkan penjualan online system khususnya kinerja pemasaran melalui dunia maya. Hotel Perseroan di Bali dan Labuan Bajo Flores menjadi hotel yang banyak menerima pesanan melalui jalur distribusi ini dikarenakan target pasar nya wisatawan mancanegara yang telah terbiasa melakukan reservasi secera “on-line”. Pada bulan Mei 2013, manajemen The Jayakarta Hotels & Resorts mengembangkan distribusi pemasaran dengan dibentuknya “Divisi Membership”, divisi ini lebih menitik beratkan kepada penjualan Membership Jayakarta Premium Club, dengan menerbitkan dua jenis member, yaitu “Jayakarta Platinum dan Jayakarta Gold” dimana pemilik member diberikan benefit yang lebih tidak saja diberikan potongan-potongan harga. Sejak bulan Juli 2016 Penjualan Membership berbayar dihentikan, setelah Program Free Membership J Club mulai dioperasikan.

(16)

Struktur Organisasi

RUPS

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Direktur

Akunting / Keuangan Divisi Support Pengembangan Usaha

General Manajer Unit - unit Hotel

Komite Audit

Internal Audit

Sekretaris Perusahaan

Visi, Misi, Dan Nilai - Nilai Falsafah

VISI

Misi

Nilai Falsafah

Perusahaan

Visi kami adalah sebagai perusahaan perhotelan Indonesia dengan skala global, yang tumbuh secara

berkesinambungan untuk member manfaat bagi Stakeholders.

Misi kami adalah sebagai perusahaan yang ;

1. Mengutamakan sikap positif dan kinerja yang baik. 2. Menjadi yang terbaik.

3. Tumbuh dan melakukan inovasi terhadap pasar. 4. Menjunjung tinggi dan melaksanakan “core value” (nilai

falsafah) perusahaan.

5. Bertanggung jawab social kepada masyarakat.

1. Kejujuran 2. Disiplin 3. Transparan 4. Komitmen 5. Konsisten

6. Kreatif dan innovative 7. Tekun dan ulet

(17)

Identitas Dewan Komisaris

Gabriel Lukman Pudjiadi

(59 Tahun)

Komisaris Utama

Mendapatkan gelar pendidikan B a c h e l o r o f S c i e n c e d a r i University of Southern California, Los Angeles, AS di tahun 1978. Memperoleh Master of Business Administration dari Northrop University, AS serta Diploma Hotel Administration dari Cornell University, Ithaca, AS. Saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Hotel Juwara Warga dan pernah menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan di tahun 1996-2001. Diangkat sebagai Komisaris Utama Perusahaan sejak Mei 2007.

Ir. H. KRMH Daryanto Mangun. P.Yosodiningrat

(73 Tahun)

Wakil Komisaris Utama

Mendapatkan gelar Insinyur dari jurusan arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1969, mulai berkarir di Pembangunan Jaya Group hingga menjadi Direktur Utama PT Pembangunan Jaya (1998-2004). Gabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen sejak Mei 2007 sampai dengan Mei 2013, dan mulai 2013 saat dengan saat ini menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama. Juga menjabat sebagai komisaris independen di PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dan beberapa perusahaan lainnya.

Budhi Liman

(51 Tahun)

Komisaris Independen

(18)

Identitas Direksi

Kristian Pudjiadi

(58 Tahun)

Direktur Utama

Menyelesaikan pendidikan Bachelor of Science pada tahun 1981 di University of Southern C a l i f o r n i a , L o s A n g e l e s , AS.Menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan sejak tahun 2 0 0 1 s e t e l a h s e b e l u m n y a menjabat sebagai Wakil Direktur Utama.

Ariyo Tejo

(51 Tahun)

Direktur

(19)

Uraian Pemegang Saham dan Saham Pengendali

2. Komposisi Pemegang Saham Nasional dan Asing per 31 Desember 2016

Data Pemegang Saham didalam Penitipan Kolektif dan Diluar Penitipan Kolektif

No. Nasional / Asing Pemegang SahamTotal

1

2

Total

Lembar Saham NominalJumlah KepemilikanPercentase

Nasional :

1. Pemegang Saham Utama dan Saham Pengendali

No. Nama Pemegang Saham JumlahSaham

1 PT Istana Kuta Ratu Prestige

PT Jayakarta Investindo

PT Pudjiadi and Sons Tbk

Memiliki :

THE JAYAKARTA HOTEL - JAKARTA THE JAYAKARTA HOTEL - BANDUNG THE JAYAKARTA HOTEL - ANYER THE JAYAKARTA HOTEL - CISARUA

PT HOTEL JUWARA WARGA

Memiliki : THE JAYAKARTA HOTEL - BALI THE JAYAKARTA HOTEL - LOMBOK THE JAYAKARTA HOTEL - YOGYAKARTA

PT JAYAKARTA REALTI INVESTINDO

Perhotelan di Cengkareng

PT BALI REALTINDO BENOA

Perusahaan Real Estate di Bali

PT JAYAKARTA INTI MANAGEMENT

Pengelola seluruh hotel

THE JAYAKARTA HOTELS & RESORTS

PT HOTEL JAYAKARTA FLORES

IKRP JI LnP LkP KrP AT Masyarakat

(20)

Kronologis Pencacatan Saham

Tanggal Tindakan Korporasi Jumlah SahamPerubahan Total Saham

Saturday, May 05, 1990

Nama dan Alamat Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal

No. Profesi PenunjangLembaga Lembaga/Profesi PenunjangNama Periode Penugasan Biaya / Fee

Akuntan Publik

Aktuaris

Biro Administrasi Efek

Kustodi

Notaris

Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahyo & Rekan

PT Pointera Aktuarial Strategis

PT EDI Indonesia

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

Fathiah Helmi, SH

31Desember 2016

31Desember 2016

1 Januari - 31 Desember 2016

1 Januari - 31 Desember 2016

(21)

Nama dan alamat entitas anak

Alamat Kantor

Hotel The Jayakarta S.P. Lantai 21 Jl. Hayam Wuruk 126 Jakarta 11180 Jl. Hayam Wuruk No. 126 Jakarta 11180

Tel. (62-21) 659 3626 (62-21) 659 3629 Fax. (62-21) 639 9573

PT. Hotel Juwara Warga Jl. Hayam Wuruk No. 126 Jakarta 11180

Jl. Padma Utara, Legian, Kuta Bali - Indonesia

Tel. (62-361) 766212 Fax. (62-361) 766212

PT. Hotel Jaya Semarang Jl. Hayam Wuruk No. 126 Jakarta 11180

Tel. (62-21) 659 3626 (62-21) 659 3629 Fax. (62-21) 639 9573

PT Hotel Jaya Bali Jl Raya Kuta No 88D, Bali Tel. 0361 753 131

Alamat Unit Hotel Perusahaan

The Jayakarta S.P. - Jakarta Jl. Hayam Wuruk No. 126 Jakarta 11180 Tel. ( 62-254) 601 781-2 Fax.( 62-254) 601 783

(22)

*) Tahap perencanaan

Struktur Entitas Induk, Entitas Anak Dan Entitas Asosiasi

Entitas Anak Kegiatan Utama Domisili KepemilikanPercentase

Langsung melalui Entitas Induk PT Hotel Juwara Warga (HJW) PT Bali Realtindo Benoa (BRB) PT Jayakarta Realti Investindo (JRI) PT Hotel Jaya Cikarang (HJC) *)

Tidak langsung melalui HJW, Entitas Anak PT Hotel Jayakarta Flores (HJF)

PT Jayakarta Padmatama (JP) PT Bali Boga Rasa (BBR) PT Hotel Jaya Semarang (HJS) *) PT Hotel Jaya Bali (HJB)

Melalui Entitas Asosiasi PT Jayakarta Inti Management Entitas Induk

Entitas Anak

Perhotelan Real Estat Perhotelan Perhotelan

Perhotelan Pengelolaan Properti

Jasa Boga Perhotelan Perhotelan

Operator Hotel Operator Hotel

Jakarta Jakarta Jakarta Cikarang

Flores Bali Bali Semarang

Bali

Jakarta Jakarta

51.00% 99.99% 99.99% 99.99%

99.99% 99.80% 95.00% 51.00% 99.00%

(23)

Analisa dan Pembahasan Manajemen Perusahaan

1. Tinjauan Makro Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia mencapai 5,02 persen di 2016. Angka ini lebih tinggi dari 2015 yang dikoreksi sebesar 4,88 persen. Pemerintah terus berupaya untuk melanjutkan komitmen terhadap reformasi ekonomi yang komprehensif yang terdiri dari pertama, reformasi struktural untuk memperbaiki iklim investasi dan menjaga daya beli masyarakat; kedua, reformasi anggaran untuk menciptakan kebijakan fiskal dan APBN yang kredibel, memberi kepastian, dan berkesinambungan; ketiga, kebijakan moneter yang akomodatif dan menjaga stabilitas

Pemerintah mencanangkan sektor pariwisata sebagai fokus pengembangan ekonomi di 2016. Kementerian Pariwisata telah menetapkan target kunjungan wisatawan ke Indonesia tahun 2016 sebesar 272 juta wisatawan. Jumlah tersebut terbagi atas 12 juta wisatawan mancanegara dan 260 juta wisatawan nusantara. Dengan kunjungan wisatawan mancanegara tersebut, Indonesia akan menerima pendapatan devisa sebesar Rp. 172 triliun. Kemudian, untuk wisatawan nusantara sebesar Rp. 223 triliun.

Untuk mencapai target 272 juta wisatawan, Indonesia menerapkan strategi yang signifikan terkait dengan peraturan, anggaran pemasaran dan promosi, serta pengembangan infrastruktur dan destinasi. Indonesia misalnya telah sangat proaktif dalam menarik wisman untuk datang ke Indonesia dan menjelajahi berbagai destinasi pariwisata dengan Motto "WONDERFUL INDONESIA".

Indonesia tercatat telah proaktif dalam menyederhanakan peraturan untuk memudahkan semua wisatawan yang ingin berkunjung ke Tanah Air. Persyaratan bebas visa kunjungan sementara untuk masuk ke Indonesia telah diberlakukan bagi 169 negara per 2 Maret 2016 melalui Peraturan Presiden Nomor 121 tahun 2016.

Bisnis pariwisata di Indonesia cukup potensial mengingat Indonesia secara alami memiliki banyak potensi keindahan alam, keragaman dan keunikan budaya dan lain sebagainya. Semua potensi tersebut menjadi modal dalam industry pariwisata dan masih terjaga kelestariannya. Harus diakui bahwa dari kelemahan industry ini bersifat massif dan massal melibatkan banyak orang jadi harus ada sinergitas dari segenap komponen bangsa.

2. Uraian Kinerja Perusahaan dan Tinjauan Keuangan

Analisa kinerja Perseroan ini disajikan berdasarkan Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan “Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan” untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

Berikut adalah uraian pencapaian kinerja usaha perseroan

Harga Jual Kamar

Dampak perubahan harga terhadap penjualan sangat berpengaruh, terutama jika hal ini dikaitkan dengan meningkatnya persaingan akibat munculnya hotel-hotel baru dengan harga yang kompetitif serta menawarkan konsep hotel budget. Merupakan kecenderungan pelanggan untuk mencoba fasilitas dari hotel baru tersebut apalagi jika pendatang baru tersebut juga menawarkan fasilitas yang menarik dengan harga yang lebih kompetitif.

Efek pembatasan rapat - rapat di hotel dengan adanya kebijakan pemerintah di akhir tahun 2014 masih berdampak sampai akhir periode laporan. khususnya hotel di wilayah barat. Dengan situasi dan kondisi ini, membuat perseroan melalui Jayakarta Hotels & Resorts untuk memperbaiki strategi pemasaran yaitu dengan peningkatan penjulan melalui online reservasi dengan memberikan “the best price guaranteed” dan melakukan pembenahan produk serta layanan, dimana pencapaian perseroan di tahun 2016 lebih baik dibanding tahun 2015, hal ini terlihat dari adanya kenaikan harga rata-rata penjualan kamarnya dari Rp. 466.399,- menjadi Rp.481.220,- atau naik 3,18%.

Volume Penjualan

(24)

Pendapatan Usaha

Tahun 2016 Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp. 224,83 milyar menurun 0,45% atau sebesar Rp.1,015 milyar dibanding tahun 2015. Hal ini lebih banyak dikarenakan ditutupnya The Jayakarta Anyer sejak tanggal 24 Juli 2016 karena Banjir. Seandainya jika tidak terjadi musibah tersebut diperkirakan pendapatan usaha akan meningkat kurang lebih 5,31% dibanding tahun 2015. Namun demikian tetap mengalami penurunan jika dibandingkan target 2016, hal ini dikarenakan tingkat hunian untuk The Jayakarta Jakarta sejak adanya penutupan kran rapat - rapat Pemerintahan terus mengalami penurunan, begitu juga dengan The Jayakarta Jogjakarta. Kecuali hotel yang berada di Flores dan Lombok meningkat jika dibandingkan dengan target.

Dengan penurunan pendapatan 0,45% tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 yang mana tahun 2016 tercapai sebesar Rp.224,83 milyar dari sebesar 2015 Rp.225,84 milyar, serta dengan tekanan beban dan biaya yang cenderung meningkat, disebabkan adanya kenaikan harga serta kenaikan Upah Minimum Sektoral atas karyawan yang langsung berhubungan

dengan operasi hotel, cukup menekan pencapaian Laba Kotor. Tahun 2016 laba kotor sebesar Rp.134,49 milyar dan tahun 2015 Rp.139,58 milyar. Hal ini diperparah dengan ditutupnya The Jayakarta Anyer karena musibah banjir yang diperkirakan akan memberikan kontribusi Laba Kotor berada dalam kisaran 10 milyar - 12 milyar

Beban Usaha dan Laba Usaha Sebelum Pajak

Laba usaha menurun 88,38% dibandingkan pencapaian Laba usaha belum pajak tahun 2015 yang sebesar Rp.23,57 milyar, terealisasi Rp 2,74 milyar,. Komponen-komponen terbagi kedalam, beban usaha, pendapatan (beban) lain-lain, beban jasa manajemen, pendapatan (beban) kantor pusat. Kenaikan komponen biaya serta pendapatan lainnya yang juga terkoreksi. Mengakibatkan Laba sebelum pajak menurun.

Laba Bersih Tahun Berjalan dan Laba Komprehensif Tahun Berjalan

Deskripsi 2016

Dalam jutaan Rupiah

Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Laba (Rugi) Pemilik Entitas Induk

Kepentingan Nonpengendali

Total Laba (Rugi) Bersih Yang Dapat Diatribusikan

Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk

Kepentingan Nonpengendali

Total Laba (Rugi) Komprhensif Yang Dapat Diatribusikan

(25)

Kinerja yang menurun di tahun 2016 dibanding tahun 2015, lebih banyak dikarenakan ditutupnya The Jayakarta Anyer dan Kenaikan - kenaikan biaya serta hotel wilayah barat yag terkoreksi dengan adanya kebijakan Pemerintah yang membatasi rapat di Hotel, sedangkan harga jual kamar tidak dapat disesuaikan naik sehubungan dengan munculnya hotel-hotel baru dengan menawarkan segala fasilitas baru dan harga yang kompetitif. Sedangkan laba (rugi) bersih per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebesar (Rp.3,-) di tahun 2016 menurun dari tahun 2015 yang sebesar Rp 10,-.

Aktiva

Total aktiva tahun 2016 adalah sebesar Rp.501,23 milyar sedangkan tahun 2015 Rp.432,10 milyar. Dengan komposisi tahun 2016, aktiva lancar Rp 104,86 milyar, aktiva tidak lancar Rp 361,42 milyar dan Aktiva lain lain Rp 34,95 milyar sedangkan tahun 2015 terdiri komponen Aktiva Lancar Rp 94,13 milyar, Aktiva Tidak Lancar Rp 275,69 milyar dan aktiva lain-lain Rp 62,29 milyar. Kenaikan terjadi pada Aktiva tetap - bersih hal ini terjadi dalam usaha perseroan memperbaiki kinerja yaitu melakukan renovasi kamar kamar hotel dalam rangka peningkatan pelayanan, serta melakukan perencanaan pemanfaatan tanah milik perseroan di areal Jayakarta Cisarua. Sedangkan aktiva lain lain menurun dikarenakan pada tahun 2015 terdapat Taksiran tagihan pajak dan di tahun 2016, telah selesai pemeriksa serta pada tahun 2015 melalui anak perusahaan memberikan uang muka pembelian hotel, dan pada tahun 2016 telah mulai beroperasi dal laporan telah dicatatkan sebagai penambahan aktiva tetap, yang saat ini bernama J Hotel Kuta Bali.

(dalam jutaan Rupiah) 2016 2015

Total Aktiva

Tahun 2016 total kewajiban Rp 226.839 naik Rp.5,42 milyar dibanding tahun 2015 yang sebesar Rp 149.613, kenaikan ini terutama berasal kewajiban kepada karyawan atas pencadangan pensiun tahun berjalan, serta kewajiban kepada Bank atas fasilitas pinjaman yang diberikan kepada anak perusahaan

(dalam jutaan Rupiah) 2016 2015

Total Kewajiban

Total ekuitas tahun 2016 menurun dibandingkan tahun 2015, yaitu sebesar Rp 282,49 milyar di tahun 2015 menjadi Rp 274,39 milyar di tahun 2016. Hal ini disebabkan adanya penurunan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya yaitu yang berasal dari saldo 2015 ditambah dengan kerugian tahun berjalan, serta adanya pembagian deviden untuk tahun 2015, sehingga permodalan perseroan menunjukan arah yang menurun. Sebagaimana dalam rasio kewajiban terhadap ekuitas tercatat 83% di tahun 2016 dan 53% di tahun 2015.

(dalam jutaan Rupiah) 2016 2015

Total Ekuitas

Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal Disetor

Tambahan modal disetor - bersih

(26)

Arus Kas

Perseroan tahun 2016 mempunyai arus kas yang positip yaitu sebesar Rp 10,05 milyar, dengan komposisi sebagai berikut; perolehan dari aktivitas operasi sebesar Rp. 14,48 milyar, dipergunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp. 75,90 milyar yaitu diantaranya terbesar digunakan untuk memperoleh asset tetap. Serta penambahan kas dari aktivitas pendanaan pinjaman bank sebesar Rp. 71,48 milyar.

Kemampuan Membayar Hutang dan Tingkat Koletibilitas Piutang

Perseroan dalam hal kemampuan membayar hutang yang segera jatuh tempo masih bisa dikatagorikan cukup aman, dimana rasio hutang lancar dijamin oleh asset lancar 1,75 x. ini menunjukan bahwa perseroan tidak akan mengalami kesulitan didalam menghadapi kewajiban yang segera jatuh tempo. Serta rasio 1,47 x jika dihitung dari Kas dan Setara Kas, Investasi jangka pendek dan Piutang Usaha.

Sedangkan kolektibiltas piutang rata-rata 13,48 hari (average collection periode), ini menunjukan bahwa perseroan di dalam menangani tagihan-tagihan kepada pihak lain tidak mengalami kesulitan, dan mempunyai loyal customer atau khususnya dalam pemberian fasilitas kredit cukup selektif.

Ikatan yang material untuk Investasi Barang Modal dan Belanja Barang Modal

dalam hal perawatan dan pemeliharaan yang bersifat rutin perseroan mempergunakan dana hasil operasional .Sepanjang tahun 2016 perseroan melakukan belanja modal sebesar Rp. 90,1 milyar, sebagian besar dipergunakan untuk pelunasan pembelian hotel milik pihak ketiga.

Manajemen Resiko Pertukaran Mata Uang Asing

Dalam meminimalisasi resiko atas pertukaran mata uang asing praktis perseroan sampai saat ini tidak ada. Dikarenakan hutang bank seluruhnya dalam Rupiah. Kecuali hotel yang di Bali mempunyai penghasilan dalam mata uang asing yang relative besar. Atas pendapatan ini manajemen hanya akan melakukan konversi mata uang Rupiah jika kondisi keuangan dan kurs pertukaran ukup menguntungkan bagi Perseroan.

Kebijakan Dividen

Kebijakan deviden Tunai perseroan per tahun yang dibayarkan dalam 5 (lima) tahun terakhir adalah sbb ;

Tahun

Pembayaran pay out rasioDeviden

2.792.347.236

Informasi dan Fakta Material yang terjadi di tahun 2016

1. Penandatanganan perjanjian kredit PT Hotel Juwara Warga (anak perusahaan) dengan PT Bank CIMB Niaga sebesar Rp. 100.000.000.000,- yang kemudian pinjaman tersebut di sub-ordinasikan ke PT Hotel Jaya Bali, anak perusahaan dari PT Hotel Juwara Warga sebesar Rp. 25.000.000.000,-. Sehingga saat ini posisi pinjaman tersebut menjadi Rp. 75.000.000.000,- untuk PT Hotel Juwara Warga dan Rp. 25.000.000.000,- untuk PT Hotel Jaya Bali.

(27)

3. Tinjauan Operasi per Segmen Usaha

Pendapatan Berdasarkan Unit Hotel

Berikut informasi pendapatan berdasarkan unit hotel adalah sbb ;

Deskripsi

2016 2015 (Penurunan)Kenaikan /

(28)

Deskripsi

2016 2015 (Penurunan)Kenaikan /

62,586

2016 2015 (Penurunan)Kenaikan /

(29)

Deskripsi

HOTEL JAYAKARTA KOMODO - FLORES

STATISTIK

2016 2015 (Penurunan)Kenaikan /

(30)

• Berdasarkan data diatas, dapat dijelaskan bahwa walaupun pendapatan kamar 2016 meningkat dibandingkan tahun 2015, tetapi secara keseluruhan pendapatan tidak tercapai sebagaimana dijelaskan sebelumnya, yaitu tahun 2016 sebesar Rp. 224,83 milyar dan tahun 2015 Rp. 225,84 milyar. Tidak tercapainya pendapatan, karena kontribusi komponen penunjang yaitu makanan dan minuman tidak tercapai.

• Segmen corporate (perusahaan), menurun dibandingkan 2015 hal ini berkaitan dengan banyaknya

perusahaan-perusahaan yang menunda acara seperti gathering, outing dan rapat-rapat.

• Dengan ditutupnya The Jayakarta Anyer, hanya beroperasi sampai dengan 24 juli 2016 sangat signifikan berpengaruh

terhadap pencapaian perseroan.

Memperhatikan penjelasan perbandingan dengan tahun 2015 yang hanya kekurangan sedikit, namun bila dibandingkan target 2016 hampir seluruhnya tidak tercapai, kecuali unit The Jayakarta Flores dan The Jayakarta Lombok yang mempunyai kinerja lebih baik. Program marketing penjualan hotel melalui Jayakarta Hotels & Resort, yang merupakan anak perusahaan telah melakukan berbagai upaya agar target 2016 dapat tercapai, yaitu dengan cara :

• Branding, Dengan membangun citra Jayakarta yang positif, akan menghasilkan fondasi branding yang kuat terhadap

pasar dan publik. Termasuk mengelola persepsi pasar yang disebut juga dengan “perception management”.

• Social Media, Secara aktif dan kreatif mempromosikan segala bentuk produk dan service melalui account Jayakarta

(Facebook, Twitter & Instagram) untuk meningkatkan publik awareness via internet.

• Trade Fair Secara berkesinambungan mengikuti International Trade Fair, Domestic Fair & Table Top.

• Customer Relation

• Press Release

• Jayakarta Club adalah program membership dari hotel Jayakarta yang menggantikan program membership

lama yaitu Benefit Card. J Club mulai beroperasi secara aktif sejak Juni 2016, hingga December 2016 jumlah aktif secara berkala sejumlah 1.565 Member. Dengan website operasional yaitu www.jayakartaclub.com.

Statistik & Pendapatan Konsolidasi

Terjual Rata-RataHarga PendapatanKamar

41.688

Terjual Rata-RataHarga PendapatanKamar

41.688

Sebagaimana data diatas, kinerja per segmen perseroan di tahun 2016 menurun jika dibandingkan dengan tahun 2015, terlihat data statistik walaupun penjualan kamar meningkat 12.420 kamar dengan tingkat hunian naik 0,7%, namun harga rata-rata kamar menurun sebesar Rp.14.669,- sehingga secara total pendapatan perseroan menurun. Penurunan tingkat hunian di Jakarta, adalah turunnya rapat rapat karena kebijakan pemerintah, begitu juga dengan Jogjakarta serta ditutupnya Anyer sejak 24 Juli 2016 karena musibah banjir.

Kontribusi positif diberikan kepada The Jayakarta Flores, dan The Jayakarta Lombok dimana tahun 2016 melampui pencapaian tahun 2015, serta target yang dicanangkan. Hal ini berkat strategi - strategi pemasaran dengan menggali potensi penjualan online baik asing maupun domestic.

4. Apek Pemasaran

(31)

Keuntungan :

• Best Rate Guarantee

• 1ST Priority for Best Available Room

• 1ST to Get The Latest Promotions & Offers

• 20% Off Food & Beverages

• 15% Off Laundry

• 10% Off Spa/Massage

• Points Redemption

5. Rencana Strategis Tahun Buku 2017

Rencana strategis yang telah dan terus dilakukan adalah fokus pada perluasan pangsa pasar dan peningkatan effisiensi yang diantaranya adalah:

1. Meningkatkan kerjasama dengan online travel agent (“OTA”) dan memperbanyak event yang diselenggarakan sendiri oleh manajemen hotel.

2. Segera menyelesaikan perbaikan dan renovasi yang sedang berjalan di hotel-hotel milik Perseroan khususnya The Jayakarta Anyer Villas Beach Resort, Boutique Suites & Spa agar dapat beroperasi secara normal kembali

3. Meningkatkan promosi untuk menambah tingkat hunian baik melalui media sosial maupun ikut dalam event dan pameran, utamanya The Jayakarta Suites Komode-Flores dan The Jayakarta Lombok, yang terletak di tempat tujuan wisata yang sedang dikampanyekan oleh Pemerintah dalam “Wonderful Indonesia” seperti Labuan Bajo sebagai the New Destination dan Lombok sebagai tempat wisata Halal.

4. Memperbaiki sistem retensi pelanggan atau nasabah dan meningkatkan pelatihan kualitas pelayanan.

5. Memperbaiki sistem informasi teknologi yang ada supaya dapat lebih akurat dan tanggap dalam mensikapi suatu masalah.

6. Melakukan program perbaikan efisiensi operasi dengan peningkatan produktifitas dan pelaksanaan multi-fungsi.

6. Sumber Daya Manusia

Persaingan dan dinamika industri perhotelan yang kian kompetitif mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (“SDM”) sebagai asset terdepan Perseroan dalam merealisasikan pertumbuhan usaha.

Strategi Pengembangan SDM Kemampuan dan komitmen Perseroan untuk melakukan penanganan secara serius terhadap pengembangan SDM menjadi modal pertumbuhan penting yang akan mendukung Perseroan dapat tumbuh maju secara berkesinambungan. Perseroan telah memiliki sistem pengembangan SDM terencana yang sejalan dengan rencana pengembangan Perseroan hingga beberapa tahun kedepan.

Dalam meningkatkan nilai tambah SDM sebagai asset Perseroan, Perusahaan menerapkan strategi sebagai :

1. Melaksanakan Human Resources Workshop melalui Work Place Assessor (WPA) bekerja sama dengan Lembaga Standarisasi Profesi Hotel & Restoran, yang diikuti seluruh Human Resources Manager dari seluruh unit hotel Perseroan, guna mencetak para ASSESSOR KOMPETENSI dalam jaringan Jayakarta.

2. Meningkatkan produktivitas karyawan melalui Training untuk setiap unit yang membutuhkan atau yang sedang dibutuhkan agar kita dapat menyediakan fasilitator atau orang yang professional dalam bidang masing masing yang sedang dibutuhkan , misalnya Enginering yang dibutuhkan oleh setiap unit maka akan dicarikan atau disediakan khusus untuk bagian Enginering.

3. Lebih meningkatkan motivasi kerja karyawan melalui pelatihan yang intensif baik yang dilakukan dari dalam maupun di setiap unit hotel dalam jaringan Jayakarta Hotels & Resorts, termasuk juga program pengembangan manajemen dan sertifikasi kompetensi profesi dan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan bahasa - bahasa internasional lainnya, khususnya bahasa Tiongkok (China).

4. Evaluasi pelaksanaan Standard Operation Procedure /SOP & Job Description serta penerapan kembali hal-hal tersebut di lapangan, melalui pemantauan penerapan Sistem Manajemen Mutu yang berkelanjutan oleh HRD, yang salah satunya pengukuran melalui Monthly Report Customer Feedback. SOP disusun dan distandarkan oleh Jayakarta Hotels & Resorts sebagai Operator.

5. Meningkatkan profesionalisme melalui cross exposure training pada hotel-hotel di dalam lingkungan Perusahaan.

(32)

Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Usia

7. Meningkatkan produktivitas dan team work karyawan Perusaahaan, melalui kegiatan TEAM BUILDING.

8. Meningkatkan Soft Competency para Executive dalam jaringan Jayakarta Hotels & Resorts, melalui program Corporate Soul Training Program

9. Bekerja sama dengan institusi Pendidikan untuk menerima siswa yang akan melakukan PKL ( Praktek Kerja Lapangan), dan memberi motivasi kepada karyawan untuk selalu belajar.

Profil Sumber Daya Manusia

Perseroan didukung oleh Jajaran Manajemen dan Pegawai yang bekerja di Pusat serta seluruh Jaringan yang terkonsolidasi sampai ke daerah-daerah dimana unit hotel berdomisili.

Sesuai dengan data per 31 Desember 2016 dilaporkan bahwa jumlah seluruh karyawan sebanyak 1.120 orang sedangkan tahun 2015 sebanyak 1.127.

Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan level organisasi, tingkat pendidikan, jabatan, dan jenjang usia adalah sebagai berikut:

Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Untuk memenuhi kualifikasi SDM yang sesuai dan mendukung pertumbuhan bisnis, ditahun 2015 Perseroan telah melakukan berbagai materi pelatihan yang diselenggarakan pada level manajer, kepala seksi, kepala unit, teknisi, staf hingga karyawan baru.

Pelatihan SDM Perseroan selama tahun 2016 meliputi:

1. Pelatihan Managerial yang termasuk dalam Middle Management Program (Shining Star) yaitu mempersiapkan calon calon yang akan dipromosikan untuk mengisi jabatan GM. meliputi pelatihan Planning,Organizing, Actuating dan Controling (POAC).

2. Pelatihan Technical, antara lain meliputi

• berbagai pelatihan terkait keselamatan kerja, kesehatan dan lingkungan (K3L).

• pelatihan sertifikasi K3L

• kemampuan berkomunikasi, courtesy & greeting

• sosialisasi dan pelatihan mengenai kepatuhan dan regulasi terhadap SOP yang diselenggarkan Jayakarta Hotels

& Resorts

3. Dalam rangka meningkatkan kinerja dan wawasan, maka Perseroan mengikut sertakan karyawan sebagai key person seminar - seminar yang diselenggarakan pihak ketiga.

(33)

7. Teknologi Informasi

Teknologi Informasi (TI) sangat membantu mengefisienkan proses bisnis sekaligus memudahkan pelanggan memperoleh informasi mengenai hotel milik Perseroan, tentang pelayanan dan produk serta segala fasilitas penunjang.

Untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada pelanggan, Perusahaan secara berkesinambungan melakukan peningkatan dan perbaikan terkait infrastruktur TI yang diuraikan sebagai berikut:

1. Melakukan upgrading terhadap system reservasi yang sebelumnya semi online ke full online (booking engine), Back

End dan Front End Website Booking Jayakarta Hotel sesuai dengan proses workflow, wireframe dan UX design.

2. Bekerjasama dengan PT Bank Mandiri untuk memastikan pembayaran pelanggan terotorisasi yaitu dengan cara

Connect to Payment Gateway kedalam system booking engine. Membuka fasilitas Checker updater dari Fast Booking Engine, sehingga unit hotel secara mandiri dapat mengambil keputusan dengan cepat dalam kebijakan harga (Competitor Analysis)

4. Bekerja sama dengan pihak ketiga Rate Gain dalam bentuk software RezGain dan PriceGain, untuk melakukan

pengaturan penjualan yang terjadi pada online travel agent (OTA), untuk maksimalkan pendapatan.

5. Untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pelanggan selama berada di lingkungan hotel, perusahaan

(34)

Tata Kelola Perusahaan

1.Komitmen Tata Kelola Perusahaan

Sebagai perseroan terbatas terbuka, Perseroan tunduk pada Undang-undang RI No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM LK). Berdasarkan Undang-undang tersebut dan Anggaran Dasar Perseroan, struktur tata kelola Perseroan terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); Dewan Komisaris sebagai pengawas Direksi dan Direksi yang bertanggung jawab atas pengelolaan Perseroan. Secara bersama-sama, bertanggung jawab atas penerapan tata kelola perusahaan di Perseroan.

2.Prinsip Dasar dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan

Prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan yang Baik, atau Good Corporate Governance (GCG) muncul sebagai akibat dari hubungan tiga pilar penting: Negara dan perangkatnya sebagai regulator; dunia usaha sebagai penyedia barang dan jasa sekaligus pelaku pasar; serta masyarakat sebagai pengguna barang dan jasa dan sebagai pihak yang terkena ekses yang kemudian dapat menunjukkan kepedulian dan melakukan kontrol secara obyektif. Relasi ketiga pilar ini diharapkan dapat menciptakan situasi usaha dan pasar yang kondusif dan memiliki aspek jangka panjang yang berkesinambungan.

Di tingkat internal Perseroan, upaya penerapan praktik- praktik GCG merupakan salah satu langkah penting yang dianggap Perseroan dapat meningkatkan nilai perusahaan (corporate value); selain tentunya mendorong pengelolaan perusahaan yang profesional, transparan dan efisien. Perseroan percaya, penerapan praktik GCG dapat memenuhi kewajiban seutuhnya baik kepada Pemegang Saham maupun kepada mitra bisnis, seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat serta konsumen pada umumnya.

Sesuai Pedoman Umum GCG, Perseroan berupaya mengimplementasikan peran GCG melalui asas-asas GCG :

Transparansi

• Asas pengungkapan informasi dari Perseroan yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Selain

menjaga obyektifitas, transparansi mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya

Akuntabilitas

• Asas pertanggungjawaban kinerja secara transparan dan wajar, dengan pengelolaan secara benar, terukur dan sesuai

dengan kepentingan Perseroan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Asas akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan

Responsibilitas

• Asas mengemban tanggung jawab, termasuk dalam mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan

tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.

Independensi

• Asas pengelolaan Perseroan secara independen sehingga masing-masing organ dalam aktivitasnya tidak saling

mendominasi dan tidak diintervensi pihak lain.

Kewajaran dan Kesetaraan

• Asas dimana dalam melaksanakan kegiatannya, Perseroan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang

saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan; termasuk kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi fisik.

Mengingat pentingnya GCG maka telah dilakukan bentuk komitmen manajemen seluruh Dewan Komisaris dan Direksi dalam penerapan GCG. Komitmen Perseroan untuk menerapkan instrumen GCG tidak hanya untuk mematuhi peraturan yang berlaku di dunia usaha, namun diyakini sebagai kunci sukses dalam upaya pencapaian kinerja usaha yang efektif, efisien serta berkelanjutan yang sangat diperlukan dalam memenangi persaingan pasar.

(35)

atas efektivitas prosedur dan pengendalian pengungkapan untuk memastikan kesesuaian informasi yang dinyatakan dalam laporan melalui Exchange Act dan telah dicatat, diproses, dirangkum dan dilaporkan dalam periode waktu yang tersedia untuk kemudian diakumulasikan dan dikomunikasikan kepada manajemen Perseroan; termasuk Direktur Utama dan Direktur yang bertanggung jawab terhadap Keuangan dan Sumber Daya Manusia, untuk kepentingan pengambilan keputusan terkait dengan pengungkapan yang diperlukan. Perseroan juga mematuhi dan tunduk terhadap ketentuan yang berlaku mengenai independensi anggota Komite Audit.

RUPS

Dewan Komisaris

Komite Audit

Direksi

Corporate Secretary

Internal Audit

3.Struktur GCG

4.Organ GCG

Sesuai dengan Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas. Organ utama GCG adalah:

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi bagi Pemegang Saham Perseroan Wewenang RUPS diantaranya adalah:

• Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi,

• Mengevaluasi kinerja dan meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi dalam hal pengelolaan perusahaan,

• Mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, • Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan, • Menetapkan alokasi penggunaan laba,

• Menunjuk akuntan publik,

• Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi,

• Mengambil keputusan terkait tindakan korporasi atau keputusan strategis lainnya yang diajukan Direksi.

Pada tahun 2016, Perusahaan telah melaksanakan RUPS pada tanggal 23 Juni 2016 yang dihadiri oleh 763.228.945 saham atau setara dengan 95,67% dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan dengan keputusan antara lain:

(36)

II. Menyetujui penggunaan laba komprehensif Perseroan Tahun Buku 2015 sebesar Rp. 8.354.829.881 (delapan milyar tiga ratus lima puluh empat juta delapan ratus dua puluh sembilan ribu delapan ratus delapan puluh satu rupiah) sebagai berikut:

a. Pembagian dividen tunai sebesar Rp. 3,50 (tiga rupiah lima puluh sen) setiap saham atau sebesar Rp. 2.793.347.236 yang akan dibayarkan atas 797.813.496 lembar saham. Pembagian dividen dilakukan pada tanggal 26 Juli 2016.

b. Sebesar Rp. 100.000.000,- ( seratus juta rupiah ) disisihkan sebagai “cadangan wajib” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

c. Sisanya dimasukkan sebagai laba yang ditahan.

III.Menyetujui pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Perseroan yang akan mengaudit Neraca, Laporan Laba Rugi dan bagian-bagian lain Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2016 dan memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium Kantor Akuntan Publik tersebut beserta persyaratan lain penunjukkan.

IV.Menyetujui menetapkan Gaji dan Tunjangan Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2016 seluruhnya sebesar besarnya Rp.150 juta per bulan yang besar pembagian gaji dan tunjangan tersebut ditentukan oleh Rapat Dewan Komisaris. Menyetujui melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Pembagian tugas dan wewenang setiap Anggota Direksi serta besar dan jenis penghasilan berikut fasilitas dan / atau tunjangan bagi setiap anggota Direksi.

Seluruh mata acara RUPS tersebut telah dijalankan oleh Direksi dan Dewan Komisaris.

2. Dewan Komisaris sebagai pengawas dan penasihat Direksi dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan Perseroan.

Tugas Dewan Komisaris antara lain:

• Pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan kepengurusan Perseroan, termasuk

melakukan tindakan pencegahan, perbaikan hingga pemberhentian sementara anggota Direksi;

• Pengawasan atas risiko usaha Perseroan dan kecukupan upaya manajemen dalam melakukan pengendalian internal; • Pengawasan dalam pelaksanaan GCG dalam kegiatan usaha Perseroan;

• Memberikan nasihat kepada Direksi berkaitan dengan tugas dan kewajiban Direksi;

• Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas usulan dan rencana pengembangan strategis Perseroan yang diajukan Direksi;

• Memastikan bahwa Direksi telah memperhatikan kepentingan pemangku kepentingan.

Anggota Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari satu orang Komisaris Utama, satu orang Wakil Komisaris Utama dan seorang Komisaris merangkap Komisaris Independen sesuai dengan Peraturan BEJ No. 1-A tentang Pencatatan Efek dan ketentuan Bapepam no.SE-03/PM/2000. yang saat ini dijabat oleh Budhi Liman.

Anggota Dewan Komisaris Perseroan sampai dengan akhir tahun buku 2016 adalah :

Bp. Gabriel Lukman Pudjiadi selaku Komisaris Utama

Bp. Daryanto MP. Yosodiningrat selaku Wakil Komisaris Utama • Bp Budhi Liman selaku Komisaris/Komisaris Independen

Dewan Komisaris juga melakukan beberapa kali pertemuan dengan Direksi untuk menelaah kinerja perusahaan dan rencana strategis perusahaan dalam menghadapi berbagai perubahan serta dua kali pertemuan dengan Direksi dan seluruh team manajemen unit- unit hotel dan anak perusahaan di Indonesia untuk saling memberi masukan atas effektifitas fungsi pengawasan dan mendukung upaya-upaya yang dilakukan Direksi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berikut ini adalah tabel kehadiran anggota Dewan Komisaris :

Nama

Gabriel Lukman Pudjiadi

Ir. H. KRMH. Daryanto MP Yosodiningrat Budhi Liman

Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen

31 30 25

(37)

3. Direksi sebagai pemimpin dan pengurus Perseroan dengan itikad baik dan bertanggung jawab penuh untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan

Tugas Direksi diantaranya adalah:

• Mengelola Perseroan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam

AnggaranDasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance

(GCG);

• Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis Perseroan dalam bentuk rencana korporasi (corporate plan) dan rencana bisnis (business plan);

• Menyelenggarakan rapat Direksi secara berkala dan dengan waktu yang memadai;

• Menetapkan struktur organisasi Perseroan lengkap dengan rincian tugas setiap divisi dan unit usaha;

• Mengendalikan sumber daya yang dimiliki Perseroran secara efektif dan efisien;

• Mengadakan dan menyimpan daftar pemegang saham dan daftar kepemilikan saham anggota Direksi dan

Dewan Komisaris beserta keluarganya (istri/suami dan anak-anak) pada Perseroan dan Perseroan lainnya

• Membentuk sistem pengendalian internal dan manajemen resiko;

• Memperhatikan kepentingan yang wajar dari pemangku kepentingan Perseroan.

Anggota Direksi Perseroan ditunjuk oleh Pemegang Saham melalui RUPS. Saat ini Direksi Perseroan berjumlah dua orang yaitu satu orang direktur utama dan satu orang direktur merangkap direktur independen. Pengangkatan Direksi dilakukan untuk masa jabatan 3 tahun dan dapat diangkat kembali.

Struktur dan Kepengurusan Direksi

Saat ini, Direksi Perseroan terdiri dari Direktur Utama yang dijabat oleh Kristian Pudjiadi dan Direktur merangkap Direktur Independen yang dijabat oleh Ariyo Tejo yang masing-masing mengemban tugas di bidangnya dan wajib menjalankannya dengan penuh tanggung jawab dan kehati-hatian.

Direktur Utama bertanggung jawab atas seluruh jalannya operasi dan kegiatan Perseroan khususnya pada pengembangan usaha, pengawasan dan peningkatan kualitas produk dan layanan Perseroan. Sedangkan Direktur kepada operasi dan keuangan rutin beserta pendanaan Perusahaan.

Uraian singkat pelaksanaan tugas Direksi dan Frekwensi Rapat serta Kehadiran

Dalam proses pencapaian tujuan Perseroan, Direksi melakukan rapat secara berkala untuk mengkoordinasikan penetapan langkah- langkah berikutnya setelah dilakukan evaluasi dan pembahasan. Direksi juga melakukan rapat bersama Dewan Komisaris dan Komite Audit atau dengan Internal Auditor.

Berikut ini adalah tabel kehadiran anggota Direksi :

Program pelatihan Direksi

Untuk meningkatkan dan memperluas wawasan para Direksi, Perusahaan secara rutin menyediakan program pelatihan dan atau pengembangan diri untuk Direksi. Program tersebut antara lain mengikuti seminar tentang perhotelan, seminar tentang peraturan baru Pemerintah yang akan memberi dampak kepada Perusahaan dan hal lainnya yang perlu untuk kebaikan usaha perusahaan.

Honorarium dan remunerasi Pengurus

Besarnya remunerasi yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris terkait dengan fungsi pengawasan dan pengarahan ditetapkan kembali di Rapat Dewan Komisaris dengan nilai yang tidak melebihi ketetapan di RUPS. Juga besar dan jenis remunerasi yang diberikan ke Direksi terkait tugas dan tanggungjawabnya dalam mengelola Perseroan ditetapkan dalam rapat Dewan Komisaris, Jumlah remunerasi yang diberikan selama tahun 2016 adalah Rp. 573.425.600,- untuk Dewan Komisaris dan Rp. 1.430.595.600,- untuk Direksi. Di tahun 2016, Perseroan belum memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi.

Nama

Kristian Pudjiadi Ariyo Tejo

Direktur Utama Direktur Independen

32 32

Gambar

Tabel berikut ini menunjukkan eksplosure maksimum risiko kredit untuk komponen-komponen dalam laporan keuangan konsolidasian pada 31 Desember 2016 dan 2015:
Tabel dibawah ini merangkum jumlah modal yang dipertimbangkan oleh Grup pada tanggal                     31 Desember 2016 dan 2015:
Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen

Referensi

Dokumen terkait

i Universitas Kristen Maranatha PERANCANGAN DAN REALISASI FIXED WING UAV MENGGUNAKAN PANEL SURYA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK SISTEM PENGISIAN

Sedangkan modified distribution merupakan metode penyelesaian kasus transportasi yang di kembangkan dari metode stepping stone, karena dalam perhitungan revisi

Menyetujui Laporan Tahunan dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan, Laporan Direksi dan Laporan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada

[r]

Menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2020, termasuk Laporan Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan,

Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2020, termasuk didalamnya Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan

Selanjutnya menurut Stott (2003) model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh

Brainstorming bisa melibatkan staff, customer, dan pihak- pihak lain yang terlibat, (4) buat terlebih dahulu draf baku untuk dilakukan pembahasan dengan tim, (5) uji