MAKALAH MAKALAH Mata Kuliah Keperawatan Sistem
Mata Kuliah Keperawatan Sistem PerkemihanPerkemihan Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Urinary Tract StoneUrinary Tract Stone: Urolithiasis: Urolithiasis
Dosen Pembimbing : Dosen Pembimbing :
Lailatun Ni’Mah, S.Kep., Ns., M.Kep Lailatun Ni’Mah, S.Kep., Ns., M.Kep
Kelompok 3: Kelompok 3: 1
1.. SSrri i WWuullaannaarrii !!113311""1111113333##$$%%&& '
'.. LLeell( ( SSuurr((aa))aattii !!113311""1111113333##$$**&& 3
3.. DDaammaai i WWii((aannaarrii !!113311""1111113333##""$$&& $
$.. ++uunngga a NNooiia a --aarriiaannaa !!113311""1111113333##""&& "
".. --eenn( ( //kkttoorra a SSaa00iittrrii !!113311""1111113333##%%&&
.. 22iissnniiaa))aattii !!113311""1111113333####&&
.. NNiia a ssttiiaannaahh !!113311""111111333311''&&
PROGRAM STU! P"#!!KA# #"RS PROGRAM STU! P"#!!KA# #"RS
$AKULTAS K"P"RA%ATA# $AKULTAS K"P"RA%ATA# U#!&"RS!TAS A!RLA#GGA U#!&"RS!TAS A!RLA#GGA SURA'A(A SURA'A(A )*+, )*+, KAT
KATA P"A P"#GA#GA#TAR #TAR
4ssalamualaikum Wr. Wb. 4ssalamualaikum Wr. Wb.
Pu5i s(ukur kami pan5atkan atas kehairat 6uhan 7ang Maha 8sa, karena engan Pu5i s(ukur kami pan5atkan atas kehairat 6uhan 7ang Maha 8sa, karena engan rah
pertolongan9N(a
pertolongan9N(a mungkin mungkin kami kami tiak tiak akan akan sanggup sanggup men(elesaikan men(elesaikan tugas tugas ini ini tepat tepat paapaa )aktun(a.
)aktun(a.
...Makalah ini isusun agar para pemba=a apat mengetahui an memahami ...Makalah ini isusun agar para pemba=a apat mengetahui an memahami mengenai konsep asar kesehatan an keselamtan ker5a. Pen(usun mengu=apkan terima mengenai konsep asar kesehatan an keselamtan ker5a. Pen(usun mengu=apkan terima kas
kasih ih kepkepaa aa LaiLailatlatun un Ni’Ni’mahmah, , S.KS.Kep.ep., , Ns.Ns., , M.KM.Kep ep selaselaku ku ososen en pempembimbimbinbing g matmataa ku
kuliliah ah KeKepeperara)a)atan tan SiSistestem m PePerkrkememihihan an aan n tetemaman9tn9tememan an (a(ang ng tetelalah h memembmbanantutu men(usun sehingga makalah ini apat terselesaikan engan baik.
men(usun sehingga makalah ini apat terselesaikan engan baik.
Semoga makalah ini apat memberikan )a)asan (ang lebih luas kepaa para Semoga makalah ini apat memberikan )a)asan (ang lebih luas kepaa para pemba=a.
pemba=a. Pen(usun Pen(usun men(aari men(aari bah)a bah)a makalah makalah ini ini tiaklah tiaklah sempurna. sempurna. /leh /leh karena karena itu,itu, kritik (ang apat membangun ari para
kritik (ang apat membangun ari para pemba=a sangat iharapkan. 6erima kasih.pemba=a sangat iharapkan. 6erima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb. Wassalamualaikum Wr. Wb. Suraba(a, '% >ebruari '#1% Suraba(a, '% >ebruari '#1% Pen(usun Pen(usun A$TAR !S! A$TAR !S! ?oer...i ?oer...i Kata
Kata Pengantar Pengantar ...ii...ii Da0tar
Da0tar si...si...iii...iii +4+ 1 Penahuluan
pertolongan9N(a
pertolongan9N(a mungkin mungkin kami kami tiak tiak akan akan sanggup sanggup men(elesaikan men(elesaikan tugas tugas ini ini tepat tepat paapaa )aktun(a.
)aktun(a.
...Makalah ini isusun agar para pemba=a apat mengetahui an memahami ...Makalah ini isusun agar para pemba=a apat mengetahui an memahami mengenai konsep asar kesehatan an keselamtan ker5a. Pen(usun mengu=apkan terima mengenai konsep asar kesehatan an keselamtan ker5a. Pen(usun mengu=apkan terima kas
kasih ih kepkepaa aa LaiLailatlatun un Ni’Ni’mahmah, , S.KS.Kep.ep., , Ns.Ns., , M.KM.Kep ep selaselaku ku ososen en pempembimbimbinbing g matmataa ku
kuliliah ah KeKepeperara)a)atan tan SiSistestem m PePerkrkememihihan an aan n tetemaman9tn9tememan an (a(ang ng tetelalah h memembmbanantutu men(usun sehingga makalah ini apat terselesaikan engan baik.
men(usun sehingga makalah ini apat terselesaikan engan baik.
Semoga makalah ini apat memberikan )a)asan (ang lebih luas kepaa para Semoga makalah ini apat memberikan )a)asan (ang lebih luas kepaa para pemba=a.
pemba=a. Pen(usun Pen(usun men(aari men(aari bah)a bah)a makalah makalah ini ini tiaklah tiaklah sempurna. sempurna. /leh /leh karena karena itu,itu, kritik (ang apat membangun ari para
kritik (ang apat membangun ari para pemba=a sangat iharapkan. 6erima kasih.pemba=a sangat iharapkan. 6erima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb. Wassalamualaikum Wr. Wb. Suraba(a, '% >ebruari '#1% Suraba(a, '% >ebruari '#1% Pen(usun Pen(usun A$TAR !S! A$TAR !S! ?oer...i ?oer...i Kata
Kata Pengantar Pengantar ...ii...ii Da0tar
Da0tar si...si...iii...iii +4+ 1 Penahuluan
1.'
1.' 6u5uan.6u5uan...'...' 1.'.1 6u5uan
1.'.1 6u5uan ;mum ;mum ...'...' 1.'.' 6u5uan Khusus 1.'.' 6u5uan Khusus ... '... ' 1.3 1.3 Man0aat...Man0aat...'...' +4+ ' 6in5auan Pustaka +4+ ' 6in5auan Pustaka
'.1 4natomi an >isiologi Sistem ;rogenitalia...3 '.1 4natomi an >isiologi Sistem ;rogenitalia...3
'.1.1 4natomi
'.1.1 4natomi Sistem Sistem ;rogenitalia...;rogenitalia...3...3 '.1.' >isiologi Pengisian an Pengosongan @esika ;rinaria..." '.1.' >isiologi Pengisian an Pengosongan @esika ;rinaria..." '.1.3 6
'.1.3 6eori Pembentukan +aru...eori Pembentukan +aru... '.' De0inisi ;rolithiasis... '.' De0inisi ;rolithiasis... '.3 Klasi0ikasi
'.3 Klasi0ikasi ;rolithiasis...;rolithiasis...... '.$ 8tiologi ;rolithiasis...% '.$ 8tiologi ;rolithiasis...% '." Mani0estasi Klinis
'." Mani0estasi Klinis ;rolithiasis...;rolithiasis...** '.
'. Pato0isiologi Pato0isiologi ;rolithiasis...;rolithiasis... 1#1# '. W/?
'. W/?... 1'1' '.% Pemeriksaan
'.% Pemeriksaan Diagnostik ;rolithiasis...Diagnostik ;rolithiasis...13...13 '.*
'.* Penatalaksanaan Penatalaksanaan ;rolithiasis...;rolithiasis... 1*1* +4+ 3 4suhan Kepera)atan
+4+ 3 4suhan Kepera)atan ;mum...;mum...'3...'3 3.1
3.1 Pengka5ian...Pengka5ian... ...'3...'3 3.' 4nalisa Data...
3.' 4nalisa Data... '%'% 3.3
3.3 Diagnosa Diagnosa Kepera)atan...Kepera)atan...'*...'* 3.$
3.$ nterensi...nterensi...3#...3# +4+ $ 4suhan Kepera)atan Kasus...
+4+ $ 4suhan Kepera)atan Kasus... 3$3$ $.1 $.1 Kasus...Kasus... 3$3$ $.' $.' Pengka5ian...Pengka5ian... ...3$...3$ $.3 4nalisa Data... $.3 4nalisa Data... 33 $.$
$.$ Diagnosa Diagnosa Kepera)atan...Kepera)atan...3%...3% $." nterensi an mplementasi Kepera)atan...3* $." nterensi an mplementasi Kepera)atan...3* $.
$. 8aluasi...8aluasi... ...$$...$$ +4+
+4+ " " Penutup...Penutup...$"...$" Da0tar
'A' + 'A' + P"#AHULUA# P"#AHULUA# + +--++-- LLaattaar r ''eellaakkaanngg
+atu saluran kemih aalah batu (ang teriri ari batu gin5al, batu ureter, batu +atu saluran kemih aalah batu (ang teriri ari batu gin5al, batu ureter, batu uretra, an batu kanung kemih. Komposisi ari batu saluran kemih ini bisa teriri uretra, an batu kanung kemih. Komposisi ari batu saluran kemih ini bisa teriri a
ari ri babatu tu kakalsilsiumum, , babatu tu strstruuitit, , babatu tu asaasam m ururat at aan n babatu tu 5e5eninis s lalaininn(n(a a (a(angng i
ialaalamn(mn(a a terterkankanunung g batbatu u sistsistin, in, batbatu u AanAanthithin, n, an an batbatu u silisilikatkat. . PenPen(eb(ebabab terseri
tersering ter5aing ter5ain(a batu saluran(a batu saluran kemih ini aalah n kemih ini aalah sumbasumbatan paa saluratan paa saluran kemihn kemih baik
baik itu itu ter5ai ter5ai se=ara se=ara hereiter hereiter maupun maupun karena karena 0a=tor 0a=tor ari ari luar. luar. !Purnomo, !Purnomo, '#1'#111 e.3&
e.3&
Pen(akit batu saluran kemih ini suah ikenal se5ak Baman babilonia an Baman Pen(akit batu saluran kemih ini suah ikenal se5ak Baman babilonia an Baman mes
mesir ir kukuno. no. SebSebagaagai i salsalah ah satu satu bukbuktintin(a (a aaaalah lah ikiketeetemukmukannannn(n(a a batbatu u papaaa kanung kemih seorang mumi. Pen(akit ini apat men(erang penuuk iseluruh kanung kemih seorang mumi. Pen(akit ini apat men(erang penuuk iseluruh uni
unia tiak terke=uali penua tiak terke=uali penuuk i nonesia. uk i nonesia. 4ngk4ngka ke5aian pen(akia ke5aian pen(akit ini t ini tiak tiak iber
iberbagai bagai belahabelahan n uniaunia. . DinegDinegara9negara9negara ara berkemberkembang bang ban(aban(ak k i5umi5umpai pai pasienpasien en
engan gan batbatu u kankanunung g kemkemih ih seseangangkan kan ininegaegara ra ma5ma5u u leblebih ih banban(ak (ak i5i5umpumpaiai pen(akit
pen(akit batu batu saluran saluran kemih kemih bagian bagian atas, atas, hal hal ini ini apat apat isebabkan isebabkan oleh oleh pengaruhpengaruh status giBi a aktiitas pasien sehari9hari. !Purnomo, '#11 e.3&
status giBi a aktiitas pasien sehari9hari. !Purnomo, '#11 e.3& Di 4merika
Di 4merika SerikSerikat, at, "91#C penuu"91#C penuukn(a menerita kn(a menerita pen(apen(akit kit ini, ini, seangseangkankan iseluruh unia rata9rata terapat 191'C penuuk (ang menerita batu saluran iseluruh unia rata9rata terapat 191'C penuuk (ang menerita batu saluran kemih. Selain in0eksi saluran kemih an pembesaran prostat benigna, pen(akit batu kemih. Selain in0eksi saluran kemih an pembesaran prostat benigna, pen(akit batu sal
salururan an kekemimih h 5u5uga ga memerurupapakakan n titiga ga pepen(n(akakit it teterbrbanan(a(ak k papaa a s(s(stestem m ururolologogii sehingga perlu untuk ipahami terkait pen5elaskan maupun 0a=tor resiko ter5ain(a sehingga perlu untuk ipahami terkait pen5elaskan maupun 0a=tor resiko ter5ain(a batu saluran kemih agar pen(akit ini apat i=egah seini mungkin. !Purnomo, '#11 batu saluran kemih agar pen(akit ini apat i=egah seini mungkin. !Purnomo, '#11
e.3&. e.3&.
4ngka ke5aian batu gin5al i nonesia paa tahun '##' aalah 3.3 kasus 4ngka ke5aian batu gin5al i nonesia paa tahun '##' aalah 3.3 kasus baru
baru engan engan 5umlah 5umlah kun5ungan kun5ungan "%.*"* "%.*"* orang, orang, seangkan seangkan 5umlah 5umlah pasien pasien (ang(ang ira)at 1*.#1% orang, engan 5umlah kematian 3% orang
ira)at 1*.#1% orang, engan 5umlah kematian 3% orang !-ei(ani, '#1'&.!-ei(ani, '#1'&.
Peran pera)at alam hal ini aalah memberikan pen(uluhan tentang pen=egahan Peran pera)at alam hal ini aalah memberikan pen(uluhan tentang pen=egahan ter
ter5a5ain(in(a a batbatu u gingin5al5al, , sepseperti erti menmengkogkonsunsumsi msi =ai=airan ran alalam am 5um5umlah lah banban(ak (ak !39!39$$ literhari&, iet (ang seimbang sesuai engan 5enis batu (ang itemukan, aktiitas literhari&, iet (ang seimbang sesuai engan 5enis batu (ang itemukan, aktiitas (ang =ukup serta segera memeriksakan iri bila timbul keluhan paa saluran kemih (ang =ukup serta segera memeriksakan iri bila timbul keluhan paa saluran kemih aga
kemih agar selalu men5aga kesehatann(a agar tiak ter5ai pembentukan batu (ang baru. -al (ang 5uga harus iperhatikan bagi penerita batu gin5al aalah iet makanan an pemeliharaan kesehatan, minum obat se=ara teratur an menghinari in0eksi.
+-)- Tu.uan
1.'.1. 6u5uan ;mum
Setelah proses pembela5aran mata kuliah Kepera)atan Sistem Perkemihan iharapkan mahasis)a apat mengerti an memahami konsep teori an asuhan kepera)atan paa klien engan ;rolithiasis engan menggunakan penekatan proses kepera)atan.
1.'.'. 6u5uan Khusus
Setelah perkuliahan iharapkan mahasis)a mampu:
a. Mengetahui tentang anatomi an 0isiologi sistem urogenitaliaE b. Men5elaskan tentang e0inisi ari ;rolithiasisE
=. Men5elaskan tentang klasi0ikasi ari ;rolithiasisE . Men5elaskan tentang etiologi ari ;rolithiasisE
e. Men5elaskan tentang mani0estasi klinis ari ;rolithiasisE 0. Men5elaskan tentang pato0isiologiW/? ari ;rolithiasisE g. Men5elaskan tentang pemeriksaan iagnostik ari ;rolithiasisE h. Men5elaskan tentang penatalaksanaan untuk ;rolithiasisE i. Men5elaskan tentang pen=egahan ari ;rolithiasisE
5. Men5elaskan tentang komplikasi ari ;rolithiasisE k. Men5elaskan tentang prognosis ari ;rolithiasisE
l. Membuat asuhan kepera)atan paa klien engan ;rolithiasis. +-/- Man0aat
Penulisan makalah ini sangat iharapkan berman0aat bagi seluruh pemba=a an penulis untuk mengetahui an menambah )a)asan tentang Konsep 6eori an 4suhan Kepera)atan, terutama 4suhan Kepera)atan paa klien engan ;rolithiasis.
'A' )
T!#1AUA# PUSTAKA )-+ Anatomi dan $isiologi Sistem Urogenitalia
)-+-+ Anatomi Sitem Urogenitalia
Sistem urogenitalia teriri ari sistem organ reprouksi an sistem urinaria. Keuan(a i5aikan satu kelompok sistem urogenitalia karena mereka saling berekatan, berasal ari embriologi (ang sama an menggunakan saluran (ang sama
sebagai alat pembuangan. S(stem urinaria atau isebut 5uga sebagai s(stem ekskretori (ang merupakan organ (ang memprouksi, men(impan, an mengalirkan urin. Paa manusia normal organ ini teriri atas gin5al beserta s(stem pelikalises , ureter, kanung kemih, an urtera. Paa umumn(a organ urogenitalia terletak irongga retroperitoneal an terlinung oleh organ lain (ang beraa isekitan(a ke=uali testis, epiiimis, as e0erense, penis an uretra !Purnomo, '#11&.
1& Fin5al
Fin5al aalah sepasang organ saluran kemih (ang terletak irongga retroperitoneal bagian atas. +eratn(a men(erupai ka=ang engan sisi =ekungn(a menghaap ke meial. ?ekungan ini isebut sebagai hilus renalis, (ang ialamn(a terapat apeks pelis renalis an struktur lain (ang mera)at gin5al (akni pembuluh arah, s(stem lim0atik an s(stem sara0. +esar an berat gin5al sangat berariati0, tergantung paa 5enis kelamin, umur, serta aa tiakn(a gin5al paa sisi (ang lain. Dalam hal ini gin5al laki9laki relatie lebih besar ari perempuan. Paa autops( klinis iapatkan bah)a ukuran rerata gin5al orang e)asa aalah 11,"=m !pan5ang& G =m !lebar& G 3."=m !tebal& engan berat berariasi antara 1'#91# gram ataukuranglebih #.$C ari berat baan
!Purnomo, '#11&. a& Struktur gin5al
Se=ara anatomis gin5al terbagi atas ' bagian (aitu korteks an meulla gin5al . korteks gin5al terletak lebih super0i=ial an ialamn(a terapat ber5uta95uta ne0ron. Ne0ron merupakan unit 0ungsional terke=il gin5al. Meulla gin5al terletak lebih pro0onus ban(ak terapat uktuli atau
saluran ke=il (ang mengalirkan hasil ultra0iltrasi berupa urin. Ne0ron teriri atas glomerulus, tubulus kontrotus proksimal, loop o0 henle, tubulus kontrotus istal an uktus kolegentes. Darah (ang memba)a sisa hasil metabolism tubuh i0iltrasi ialam glomerulus an setelah sampai i tubulus gin5al beberapa Bat (ang masih iperlukan tubuh ireabsorbsi an Bat sisa (ang tiak iperlukan tubuh mengalami sekresi membentuk urin.
b& @askularisasi gin5al
Suplai arah gin5al i perankan oleh arteri an ena renalis. 4rteri renalis merupakan =abang langsung ari aorta abomnalis an ena renalis bermuara langsung ke alam ena ka0a in0erior.
=& Persara0an
Fin5al menapatkan persa0aran melalui pleksus renalis (ang seratn(a bersama engan arteri renalis. nput ari s(stem simpatik men(ebabkan asokontriksi (ang menghambat aliran arah ke gin5al. mpuls sensorik ari gin5al ber5alan menu5u =ora spinalis segmen 61#911 an memberikan sin(al sesuai engan leel ermatomn(a. /leh karena itu, apat imengerti bah)a n(eri iaerah pinggang bisa merupakan n(eri re0erral ari gin5al.
& >ungsi gin5al !Purnomo, '#11&
Fin5al memerankan beberapa 0ungsi tubuh (ang sangat penting bagi kehiupan (akni men(aring sisa metabolism an toksin ari arah serta mempertahankan hemostasis =airan an elektrolit tubuh (ang kemuian ibuang melalui urin. >ungsi tersebut iantaran(a :
Mengontrol sekresi hormone alosteron an 4D- alam mengatur
5umlah =airan tubuh
Mengatur metabolism ion kalsium an itamin D
Mengasilkan beberapa hormone iantaran(a eritropoetin, rennin an
prostaglanin. '& ;reter
;reter aalah organ berbentuk tabung ke=il (ang ber0ungsi mengalirkan urinari pielum !pelis& gin5al ke alam buli9buli. Paa orang e)asa pan5angn(a lebih kurang '"93" =m engan iameter 39$ mm.
3& Kanung Kemih !@esika ;rinaria&
@esika urinaria terletak tepat i belakang os pubis. +agian ini merupakan tempat untuk men(impan urin, berining otot kuat , bentukn(a berariasi
sesuai engan 5umlah urin (ang ikanung. @esika urinaria saat kosong terletak i apeks belakang tepi atas sim0isis pubis. Permukaan posterior berbentuk segitiga !-. S(ai0uin,'#11 e.$&.
$& ;retra
;retra merupakan tabung (ang men(alurkan urin ke luar ari kanung kemih melalui proses miksi. Se=ara anatomis uretra ibagi men5ai ' bagian (aitu uretra posterior an anterior. Paa pria, organ ini 5uga ber0ungsi untuk men(alurkan sperma.
"& Kelen5ar prostat
Prostat merupakan organ genitalia pria (ang terletak isebelah in0erior buli9 buli, iepan re=tum an membungkus uretra posterior. +entukn(a seperti buah kemiri engan ukuran $G3G'."=m an beratn(a kurang lebih '# gram. Prostat menghasilkan =airan (ang merupakan salah satu komponen ari =airan e5a=ulator.
)-+-) $isiologi Pengisian dan Pengosongan &esika Urinaria
Dining ureter menganung otot polos (ang tersusun alam bekas spiral longituinal an sirkuler. Kontraksi peristalti= teratur 19"G menit menggerakkan urin ari pelis renalis ke esika urinaria setiap gelombang peristaltik. ;reter ber5alan miring melalui ining esika urinaria untuk men5aga ureter tertutup ke=uali selama gelombang peristalti= an men=egah urin tiak kembali ke ureter. Kontraksi otot etrusor bertanggung 5a)ab alam proses pengosongan esika urinaria selama berkemih. +erkas otot ber5alan paa sisi uretra (ang isebut engan s0ingter uretra interna. Sepan5ang uretra terapat s0ingter uretra membranosa !S0ingter uretra eksterna& !S(ai0uin, '#11&.
)-+-/ Teori proses pem2entukan 2atu
Se=ara teoritis batu apat berbentuk iseluruh saluran kemih terutama paa tempat9tempat (ang sering mengalami hambatan aliran urin !statis urin& (aitu paa s(stem kalises gin5al atau buli9buli. 4an(a kelainan ba)aan paa pelikalises !stenosis uretero pelis&, iertikel, obstruksiin0raesika kronis seperti paa h(perplasia benigna prostat, striktura an buli9buli neurogenik merupakan keaaan9 keaaan (ang memuahkan ter5ain(a pembentukan batu. +atu tersebut teriri atas kristal9kristal (ang tersusun bahan9bahan organi= an anorganik (ang terlarut alam urin !Purnomo, '#11&.
+atu saluran kemih !urolithiasis& merupakan obstruksi oleh bena paat paa saluran ken=ing (ang terbentuk karena 0aktor presipitasi enapan an sen(a)a tertentu. +atu tersebut terbentuk ari berbagai sen(a)a, misaln(a kalsium oksalat !#C&, 0os0at !3#C&, asam urat !"C&, an sistin !1C& !Prabo)o. 8HPranata, '#1$&.
+atu saluran kemih apat berukuran ari seke=il pasir hingga sebesar buah anggur. +atu (ang berukuran ke=il biasan(a tiak menimbulkan ge5ala an biasan(a apat keluar bersama engan urine ketika berkemih. +atu (ang beraa i saluran kemih atas !gin5al an ureter& menimbulkan kolik an 5ika batu beraa i saluran kemih bagian ba)ah !kanung kemih an uretra& apat menghambat buang air ke=il.
)-/ Klasi0ikasi Urolithiasis 3Pra2owo4 )*+56
;rolithiasis apat iklasi0ikasikan menurut komposisi kimia (ang terkanung alam batu gin5al atau saluran kemih. Komposisi kimia (ang terkanung alam batu gin5al atau saluran kemih apat iketahui engan menggunakan analisis kimia khusus untuk mengetahui aan(a kalsium, magnesium, amonium, karbonat, 0os0at, asam urat oksalat, an sistin.
a& +atu kalsium
Kalsium aalah 5enis batu (ang paling ban(ak men(ebabkan +SK (aitu sekitar #C9%#C ari seluruh kasus +SK. +atu ini kaang9kaang i 5umpai alam bentuk murni atau 5uga bisa alam bentuk =ampuran, misaln(a engan batu kalsium oksalat, batu kalsium 0os0at atau =ampuran ari keua unsur tersebut. 6erbentukn(a batu tersebut iperkirakan terkait engan kaar kalsium (ang tinggi i alam urine atau arah an akibat ari ehirasi. +atu kalsium teriri ari ua tipe (ang berbea, (aitu Whewellite atau monohirat !batu berbentuk paat, )arna =okat hitam engan konsentrasi asam oksalat (ang tinggi paa air
kemih&, Kombinasi kalsium an magnesium men5ai weddllite atau ehirat !batu ber)arna kuning, muah han=ur aripaa whewellite&.
b& +atu asam urat
Kurang lebih "91#C penerita +SK engan komposisi asam urat. Pasien biasan(a berusia I # tahun. +atu asam urat ibentuk han(a oleh asam urat. Kegemukan, peminum alkohol, an iet tinggi protein mempun(ai peluang lebih besar menerita pen(akit +SK, karena keaaan tersebut apat meningkatkan
ekskresi asam urat sehingga p- air kemih men5ai renah. ;kuran batu asam urat berariasi mulai ari ukuran ke=il sampai ukuran besar sehingga
membentuk staghorn !tanuk rusa&. +atu asam urat ini aalah tipe batu (ang apat ipe=ah engan obat9obatan. Seban(ak *#C akan berhasil engan terapi kemolisis.
=& +atu struit !magnesium9amonium 0os0at&
+atu struit isebut 5uga batu in0eksi, karena terbentukn(a batu ini isebabkan oleh aan(a in0eksi saluran kemih. Kuman pen(ebab in0eksi ini aalah golongan kuman peme=ah urea atau urea splitter (ang apat menghasilkan enBim urease an merubah urine men5ai bersuasana basa melalui hirolisis urea men5ai amoniak. Kuman (ang termasuk peme=ah urea i antaran(a aalah Proteus spp, Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas, dan Staphiloccocus. Ditemukan sekitar 1"9'#C paa penerita +SK. +atu struit lebih sering ter5ai paa )anita aripaa laki9laki. n0eksi saluran kemih ter5ai karena tinggin(a
konsentrasi ammonium an p- air kemih I. Paa batu struit olume air kemih (ang ban(ak sangat penting untuk membilas bakteri an menurunkan supersaturasi ari 0os0at.
& +atu Sistin
+atu Sistin ter5ai paa saat kehamilan, isebabkan karena gangguan gin5al. Merupakan batu (ang paling 5arang i5umpai engan 0rekuensi ke5aian 19'C. 2eabsorbsi asam amino, sistin, arginin, l(sin an ornithine berkurang, pembentukan batu ter5ai saat ba(i. Disebabkan 0aktor keturunan an p- urine (ang asam. Selain karena urine (ang sangat 5enuh, pembentukan batu apat 5uga ter5ai paa iniiu (ang memiliki ri)a(at batu sebelumn(a atau paa iniiu (ang statis karena imobilitas. Memerlukan pengobatan seumur hiup, iet mungkin men(ebabkan pembentukan batu, pengen=eran air kemih (ang renah an asupan protein he)ani (ang tinggi menaikkan ekskresi sistin alam air kemih.
)-5 "tiologi Urolithiasis 3Pra2owo4 )*+56
Pen(ebab pasti pembentukan +SK belum iketahui, oleh karena ban(ak 0aktor (ang ilibatkann(a, sampai sekarang ban(ak teori an 0aktor (ang berpengaruh terhaap pembentukan +SK (aitu:
a& 6eori Nukleasi
6eori ini men5elaskan bah)a pembentukan batu berasal ari inti batu (ang membentuk kristal atau bena asing. nti batu (ang teriri ari sen(a)a 5enuh (ang lama kelamaan akan mengalami proses kristalisasi sehingga paa urin
engan kepekatan tinggi lebih beresiko untuk terbentukn(a batu karena muah sekali untuk ter5ai kristalisasi.
b& 6eori Matriks +atu
Matriks akan merangsang pembentukan batu karena mema=u penempelan partikel paa matriks tersebut. Paa pembentukan urin seringkali terbentuk
matriks (ang merupakan sekresi ari tubulus gin5al an berupa protein !albumin, globulin an mukoprotein& engan seikit hexose an hexosamine (ang merupakan kerangka tempat ienapkann(a kristal9kristal batu.
=& 6eori nhibisi (ang +erkurang
+atu saluran kemih ter5ai akibat tiak aan(a atau berkurangn(a 0aktor inhibitor !penghambat& (ang se=ara alamiah terapat alam sistem urinaria an ber0ungsi untuk men5aga keseimbangan serta salah satun(a aalah men=egah terbentukn(a enapan batu. nhibitor (ang apat men5aga an menghambat kristalisasi mineral (aitu magnesium, sitrat, piro0os0at an peptia. Penurunan sen(a)a penghambat tersebut mengakibatkan proses kristalisasi akan semakin =epat an memper=epat terbentukn(a batu !reduce of crystalie inhibitor &. +atu terbentuk ari traktus urinarius ketika konsentrasi subtansi tertentu seperti kalsium oksalat, kalsium 0os0at, an asam urat meningkat. +atu 5uga apat terbentuk ketika terapat e0isiensi subtansi tertentu, seperti sitrat (ang se=ara normal men=egah kristalisasi alam urin. Konisi lain (ang mempengaruhi la5u pembentukan batu men=akup p- urin an status =airan pasien !batu =enerung
ter5ai paa pasien ehirasi&.
Pen(ebab terbentukn(a batu apat igolongkan alam ' 0aktor antara lain 0aktor enogen seperti hiperkalsemia, hiperkasiuria, p- urin (ang bersi0at asam maupun basa an kelebihan pemasukan =airan alam tubuh (ang bertolak belakang engan keseimbangan =airan (ang masuk alam tubuh apat merangsang pembentukan batu, seangkan 0aktor eksogen seperti kurang minum atau kurang mengkonsumsi air mengakibatkan ter5ain(a pengenapan kalsium alam pelis renal akibat ketiakseimbangan =airan (ang masuk, tempat (ang bersuhu panas men(ebabkan ban(akn(a pengeluaran keringat, (ang akan mempermuah pengurangan prouksi urin an mempermuah terbentukn(a batu, an makanan (ang menganung purin (ang tinggi, kolesterol an kalsium (ang berpengaruh paa terbentukn(a batu.
+atu i gin5al tersebut bersi0at asimtomatik ke=uali apabila batu tersebut men(ebabkan obstruksi atau timbul in0eksi !J. ?or)in, '##&. Mani0estasi klinis bergantung paa aan(a obsrtuksi, in0eksi, an eema. ritasi batu (ang terus9menerus apat mengakibatkan ter5ain(a in0eksi !pielone0ritis an sistitis& (ang sering isertai engan keaaan emam, mengggil an isuria.
1& +atu i piala gin5al !Purnomo, '#11&
a& Men(ebabkan rasa sakit (ang alam an terus9menerus iarea kostoertebral.
b& Dapat i5umpai hematuria an piuria.
=& Kolik renal : N(eri menaak men5ai akut, isertai n(eri tekan i seluruh area kostoertebral, n(eri pinggang, biasan(a isertai mual an muntah
'& +atu i ureter !Purnomo, '#11&
a& N(eri luar biasa, akut, kolik (ang men(ebar ke paha H genitalia b& Sering merasa ingin berkemih, namun han(a seikit urin (ang keluar,
an biasan(a menganung arah
3& +atu i kanung kemih !Purnomo, '#11& a& N(eri ken=ingisuria hingga stranguri b& Perasaan tiak enak se)aktu ken=ing
=& Ken=ing tiba9tiba terhenti kemuian men5ai lan=ar kembali engan perubahan posisi tubuh
& N(eri paa saat miksi seringkali irasakan paa u5ung penis, skrotum, perineum, pinggang, sampai kaki.
$& +atu i uretra !Purnomo, '#11&
a& Miksi tiba9tiba berhenti hingga ter5ai retensi urin
N(eri irasakan paa glans penis atau paa tempat batu beraa.
b& +atu (ang beraa paa uretra posterior, n(eri irasakan i perineum atau rektum
=& +atu (ang terapat i uretra anterior seringkali apat iraba oleh pasien berupa ben5olan keras i uretra pars bulbosa maupun penularis atau kaang9kaang tampak i meatus uretra eksterna )-8 Pato0isiologi Urolithiasis
Se=ara teoritis batu apat terbentuk i seluruh saluran kemih terutama paa tempat9 tempat (ang sering mengalami hambatan aliran urine !stasis urine&, (aitu sistem kalises gin5al atau buli9buli. 4an(a kelainan ba)aan paa pelik alises, iertikel, obstruksi in0raesika kronis seperti paa h(perplasia prostat berigna, striktura, an buli9buli neurogenik merupakan keaaan9keaaan (ang memuahkan ter5ai pembentukan batu.
+atu teriri atas kristal9kristal (ang tersusun oleh bahan9bahan organik (ang terlarut i alam urine. Kristal9kristal tersebut tetap beraa alam keaaan metastable !tetap larut& kemuian akan mengaakan agregasi an menarik bahan9bahan lain sehingga men5ai kristal (ang lebih besar. Meskipun ukurann(a =ukup besar, agregat Kristal masih rapuh an belum =ukup mampu membuntu saluran kemih. ;ntuk itu, agregat Kristal menempel paa epitel saluran kemih, an ari sini bahan9bahan lain ienapkan paa agregat itu sehingga membentuk batu (ang =ukup besar untuk men(umbat saluran kemih. Konisi metastable i pengaruhi oleh suhu, p- larutan, aan(a koloi i alam urine, konsentrasi solute i alam urine, la5u aliran i alam saluran kemih, atau aan(a koloi i alam urine, kosentrasi solute i alam saluran kemih, atau aan(a korpus alienum i alam saluran kemih (ang bertinak sebagai inti batu. Lebih ari %#C batu saluran kemih teriri atas batu kalsium, baik (ang berikatan engan oksalat maupun engan 0os0at, membentuk batu kalsium oksalat an kalsium 0os0at, seangkan sisan(a berasal ari batu asam urat, batu magnesium ammonium 0os0at, batu Ganth(n, batu sistein, an batu 5enis lainn(a. Meskipun patogenesis pembentukan batu9batu i atas hampir sama, tetapi suasana i alam saluran kemih (ang memungkinkan terbentukn(a 5enis batu itu tiak sama. Misalkan batu asam urat muah terbentuk alam suasana
asam, seangkan batu magnesium amonium 0os0at terbentuk karena urine bersi0at basa !Dina, '#11&.
)-, Pemeriksaan iagnostik Urolithiasis
Pemeriksaan iagnostik (ang bisa ilakukan untuk mengetahui aan(a batu ureter !urolithiasis& menurut ;mam( '## aalah sebagai berikut:
1& ;5i Laboratorium
a& 4nalisa urin !;rinanalisis&
4nalisa ini igunakan untuk menemukan 0aktor risiko pembentukan batu an menun5ukkan hasil se=ara umum terkait engan hal9hal berikut ini:
6es urin lengkap
Suatu pemeriksaan makroskopik, mikroskopik an kimia urin (ang meliputi pemeriksaan protein an glukosa. Seangkan (ang imaksu engan pemeriksaan urin lengkap aalah pemeriksaan urin rutin (ang ilengkapi engan pemeriksaan bena keton, bilirubin, urobilinogen, arah samar an nitrit. Warna urin, aan(a
eritrosit, bakteri (ang aa i alam urin
Kultur urin
Pemeriksaan ini ilakukan engan inikasi ke=urigaan paa klien engan aan(a SK karena berguna untuk meneteksi a an(a in0eksi sekuner ataupun in0eksi saluran kemih !SK& akibat aan(a pertumbuhan kuman peme=ah ena seperti !Stapilococus aureus, Proteus, Klebsiela, Pseudomonas&.
6es urin '$ 5am
6es ini berguna untuk mengetahui kaar p- urin, kreatinin, asam urat, kalsium, 0os0at, oksalat atau sistin (ang mungkin meningkat. Kaar normal p- urin aalah $,9,%. Jika p- asam maka akan meningkatkan sistin an batu asam urat. Seangkan, apabila p-alkali maka apat meningkatkan magnesium, 0os0at amonium !batu kalsium 0os0at&. Kaar +;N normaln(a men=apai "9'# mgl, paa pemeriksaan tu5uann(a untuk melihat kemampuan gin5al alam ekskresi sisa (ang bernitrogen. +;N men5elaskan se=ara kasar perkiraan !lomerular "iltration #ate !F>2&. -al (ang
mempengaruhi perubahan kaar +;N aalah iet tinggi protein serta arah alam saluran pen=ernaan (ang mengalami katabolisme
!=eera an in0eksi&. Seangkan untuk Kreatinin Serum memiliki tu5uan (ang sama engan pemeriksaan +;N. Kaar normal laki9laki aalah #,%"91" mgl seangkan perempuan #,#91,'" mgl. Jika paa serum tinggi an atau urin renah maka apat ikatakan
sebagai keabnormalitasan sekuner terhaap tinggin(a batu obstrukti0 paa gin5al (ang apat men(ebabkan ter5ain(a iskemia nekrosis.
Kaar kloria, bikarbonat serum, serta hormon paratiroi
Peningkatan kaar kloria an penurunan kaar bikarbonat menun5ukkan ter5ain(a asiosis tubulus gin5al. Selain itu, kaar hormon paratiroi !P6-& 5uga mungkin meningkat 5ika terapat gagal gin5al. !P6- merangsang reabsorpsi kalsium ari tulang meningkatkan sirkulasi serum an kalsium urin&.
b& 6es arah lengkap !DL&
Leukosit kemungkinan apat meningkat, hal ini isebabkan aan(a in0eksiseptikemia, eritrosit biasan(a alam kaar normal. Seangkan -b-t men5ai abnormal bila klien mengalami ehirasi berat atau polisitemia !menorong presipitasi pemaatan& atau anemia !penarahan, is0ungsi gagal gin5al&.
=& 4nalisa batu
Pemeriksaan ini 5uga isebut engan tes mikroskopik urin untuk menun5ukkan aan(a sel an bena berbentuk partikel lainn(a seperti bakteri, irus maupun bukan karena in0eksi !perarahan, gagal gin5al&. Pemeriksaan ini 5uga apat ipakai untuk mengetahui aa atau tiakn(a leukosituria, hematuria an kristal9kristal pembentuk batu sepertikalsium oksalat, triple 0os0at, asam urat, sistin !$ystine&, leusin an tirosin, kristal kolesterol, an kristal lain meliputi kristal alam urin asam !natrium urat an amor0 urat&, kristal alam urin alkali !amonium urat !biurat&, ?a90os0at, amor0 0os0at, an ?a9karbonat&, Kristal akibat sekresi obat alam urin meliputi kristal sul0aiaBin an kristal sul0onamia.
'& 6es 2aiologi
a& >oto polos abomen !+/>, K;+&
2aiologi ini apat ipakai untuk menun5ukkan aan(a kalkuli an atau perubahan anatomik paa area gin5al maupun sepan5ang ureter. Plain90ilm
raiogra0i ari gin5al, ureter, an kanung kemih !K;+& han(a apat menokumentasikan ukuran an lokasi batu kemih raiopak paa batu kalsium oksalat an kalsium 0os0at, karena memiliki kanungan kalsium mereka paling muah ieteksi oleh raiogra0i.
Pertimbangan kepera)atan alam pemeriksaan ini aalah mengan5urkan klien untuk ilakukan Laement engan ul=olaG sebagai persiapan pemeriksaan. Selain itu, pemeriksaan ini berperan untuk menilai kanung
kemih an gin5al (ang itentukan ari:
Distribusi uara i alam usus rata atau tiak +entuk gin5al
+a(angan batu : imana ilihat raiopak, raiolusent
Faris M. Psoas simetris. Jika tiak simetris harus ilakukan
transplantasi gin5al.
Gam2ar + Gam2aran Plain $oto 3$oto Polos A2domen ; 'O$4 KU'6 3Tanagho dan M<Anin<h4 +=986
b& @P ! %ntra &ena Pielografi& @; ! %ntra'enous Urography&
Menun5ukkan abnormalitas paa struktur anatomik !istensi ureter& an garis bentuk kalkuli. @;@P men(eiakan in0ormasi (ang berguna mengenai ukuran batu, lokasi, an radio density. 4natomi ?al(=eal, era5at obstruksi, serta unit gin5al kontra lateral 5uga apat inilai engan akurasi.
@;@P memiliki sensiti0itas (ang lebih besar !$9%C& an spesi0isitas !*'9*$C& lebih besar ibaningkan engan ultrasonogra0i abomen an K;+ raiogra0i untuk meneteksi batu gin5al. Kontras iperlukan untuk melakukan @;@P.
Pertimbangan kepera)atan alam pemeriksaan ini aalah men(arankan kepaa klien agar melakukan puasa selama 9% 5am agar pemeriksaan ber5alan engan lan=ar, selain itu 5uga ilakukan laage. S(arat9s(arat pemeriksaan ini aalah klien tiak memiliki alergi kontras an 0ungsi gin5al baik.
Gam2ar )- Hasil pemeriksaan dengan !&U;!&P 3Tanagho dan M<Anin<h4 +=986
Indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan ini menurut Aziz (2008) dapat dilihat pada tael dia!ah ini"
!ndikasi Kontra indikasi
-ematuria
SK (ang berulang +atu saluran kemih
4nomali anatomi sistem
urinari
N(eri pinggang (ang tiak
bisa iterangkan
pen(ebabn(a
N(eri kolik gin5al
Di=urigai terapat tumor
(ang mengganggu 0ungsi saluran ken=ing9gin5al, ureter, kanung kemih, an atau uretra
Kaar kreatinin I1," 4lergi terhaap kontras
=& Sistoureteroskopi
@isualisasi langsung kanung kemih an ureter apat menun5ukkan batu an atau e0ek obstruksi !+orle( '##&
Peminaian ?69s=an akan menghasilkan gambar (ang lebih 5elas tentang ukuran an lokasi batu. Pemeriksaan ini ipakai untuk mengienti0ikasi kalkuli an masa lainE gin5al, ureter, an istensi kanung kemih !+orle( '##&. nikasin(a meliputi obstruksi saluran kemih, +SK !+atu saluran kemih&, trauma urinari, alkuli ureter, an istensi blaer
Gam2ar / Gam2aran T>s<an 3Tanagho dan M<Anin<h4 +=986 e& ;ltrasoun gin5al !;SF&
;SF gin5al igunakan untuk menun5ukkan perubahan obstruksi, lokasi batu. nikasin(a meliputi suspek urolithiasis, kolik gin5al, batu gin5al,
hirone0rosis, obstruksi saluran kemih, batu asam urat, an (eri ginekologi
Gam2ar)-, Gam2aran
USG oppler
3Tanagho dan M<Anin<h4 )**,6 0& Sistoskopi
Sistoskopi aalah proseur pemeriksaan engan men(isipkan sebuah tabung ke=il 0leksibel melalui uretra, (ang memuat sebuah lensa an sistem pen=aha(aan (ang membantu okter untuk melihat bagian alam uretra an kanung kemih untuk mengetahui kelainan alam kanung kemih an saluran kemih ba)ah. Dengan proseur ini, batu gin5al apat iambil ari
ureter, kanung kemih atau uretra, an biopsi 5aringan apat ilakukan. nikasi pemeriksaan ini (aitu klien engan kelainan anomali blaer, saluran kemih, an batu gin5al.
g& Uroflowmetry an ;roinamik
+erguna untuk mengukur ke=epatan pengeluaran urin, tekanan blaer an tekanan abominal. Serta untuk meneteksi pan=aran ken=ing sehingga apat mengetahui aa tiakn(a kelainan paa saluran ken=ing ba)ah, seperti aan(a kelainan prostat !+P-& maupun kelainan striktur uretra. nikasi pemeriksaan ini aalah +P- ! (enign Prostatic )yperplasia*, striktur uretra, an kelainan saluran ken=ing bagian ba)ah. nterpretasi (ang bisa ilakukan (aitu engan =ara melihat nilai ke=epatan pengeluaran urin !minimal 1## == urin& sebagai berikut:
# 1# mls : /bstruksi 1#91" mls : (order line I1" mls : Normal Gam2ar 5 Mekanisme Uro0lowmetr?
;roinamik (aitu engan ua kali tes uroflowmetry engan olume urin 1##==.
Gam2ar 7 Mekanisme Urodinamik h& +agnetic #esonance Urography !M2;&
+agnetic resonance urography !M2;& memberikan alternati0 untuk N??6 alam pengaturan klinis tertentu, termasuk klien anak9anak an ibu
hamil. !Pearl an Nakaa, '##*&.nikasi pemeriksaan ini aalah hirone0rosis, batu saluran kemih !+SK&, obstruksi saluran kemih, an striktur uretra.
i& 2enogram
Pemeriksaan (ang ikhususkan untuk klien (ang terkena staghorn stone. +erguna untuk menilai 0ungsi gin5al !;mam( '##&.
)-= Penatalaksanaan Urolithiasis
6u5uan panatalaksanaan meis paa urolithiasis aalah untuk men(ingkirkan batu, menentukan 5enis batu, men=egah penghan=uran ne0ron, mengontrol in0eksi, an
mengatasi obstruksi (ang mungkin ter5ai !+runner H Suart, '#1"&
6inakan untuk mengatasi pen(akit urolithiasis aalah engan melakukan obserasi konserati0 !batu ureter (ang ke=il apat mele)ati saluran kemih tanpa interensi&, agen isolusi !larutan atau bahan untuk meme=ahkan batu&, mengurangi obstruksi ! - stent an ne0rostomi&, terapi non inasi0 Extracorporeal Shock Wa'e .ithotripsy !8SWL&, terapi inasi0 minimal: ureterorenoscopy !;2S&, Percutaneous /ephrolithotomy, $ystolithotripsi ystolothopalaxy, terapi beah seperti nefrolithotomi,
nefrektomi, pyelolithotomi, uretrolithotomi, sistolithotomi !+runner H Suart, '#1"&.
+-Menurut Purnomo '#1', angka kekambuhan batu saluran kemih rata9rata C per tahun atau kurang lebih "#C tahun alam 1# tahun, oleh karena itu perlu ilakukakan tinakan pen=egahan untuk men=egah kekambuhan. 6inakan pen=egahan (ang apat ilakukan meliputi pengaturan iet makanan, =airan an aktiitas serta pera)atan pas=a operasi untuk men=egah ter5ain(a komplikasi pas=a operasi. +eberapa tinakan ga(a
Treatment !ndikasi Keter2atasan Komplikasi
8SWL 1. 2aiolu=ent =al=uli '. +atu renal ' =m 3. +atu ureter 1 =m
Kurang e0ekti0 untuk pasien engan
obesitas an batu (ang keras 1. /bstruksi ureter oleh karena pe=ahan batu 01 Perinephric hematoma Ureteros2 copy
+atu ureter 1. nasie '.+iasan(a
membutuhkan stent postoperasi ureteral
Struktur uretera an luka ;2S +atu renal '=m 1. Mungkin akan kesulitan alam membersihkan 0rgamen '.+iasan(a membutuhkan stent postoperasi uerteral
Striktur uretera an luka
PN?L +atu renal I ' =m +atu renal proksimal I 1 =m nasie Perarahan
Luka paa sistem pengumpulan
hiup (ang apat imoi0ikasi alam upa(a pen=egahan kekambuhan urolithiasis aalah sebagai berikut:
1. ?airan
Peningkatan konsumsi air setiap hari apat mengen=erkan urin an membuat konsentrasi pembentuk urolithiasis berkurang. Konsumsi air seban(ak9 ban(akn(a alam satu hari minimal % gelas atau setara engan '93 liter per hari
!Lotan , et al ., '#13 alam http:repositor(.um(.a=.i &. '. Makanan
a. Konsumsi makanan seperti ikan an kurangi konsumsi oksalat !seperti aging& untuk menurunkan oksalat alam urin an resiko pembentukan batu oksalat !Maalou0, et al1, '#1# alam http:repositor(.um(.a=.i&.
b. Mengurangi iet protein he)ani an purin lainn(a untuk menurunkan kaar asam urat alam urin an resiko pembentukan batu asam urat !Maalou0, et al1, '#1# alam http:repositor(.um(.a=.i &.
=. Mengurangi makanan (ang menganung tinggi kaar garam karena garam akan mengambil ban(ak air ari alam tubuh sehingga tubuh akan mengalami ehirasi tanpa isaari. Disarankan 5ika terlalu ban(ak mengkonsumsi garam henakn(a ana imbangi engan mengkonsumsi ban(ak air (ang ber0ungsi untuk melarutkan garam (ang aa i alam tubuh
!Maalou0, et al1, '#1# alam http:repositor(.um(.a=.i &.
. Meningkatkan iet kalsium untuk mengikat oksalat i usus an engan emikian akan menurunkan kaar oksalat alam urin
3. 4ktiitas
4ktiitas 0isik sangat ian5urkan untuk men=egah ter5ain(a urolithiasis. 6inggin(a aktiitas (ang ilakukan engan iimbangi asupan =airan (ang seimbang maka aa kemungkinan akan memperke=il resiko ter5ain(a pembentukan batu, latihan 0isik seperti treadmill atau aerobic ini apat ilakukan selama 1 5am hari selama " hari atau ana apat melakukan olahraga lari selama '# meter menit selama " hari !Shamsueen, et al1, '#13 alam http:repositor(.um(.a=.i &.
2ahman, et al ., !'#13 alam http:repositor(.um(.a=.i && men(ebutkan tentang hubungan antara aekuasi hemoialisa terhaap kualitas hiup pasien, men(atakan bah)a ukungan sosial merupakan salah satu inikator (ang apat mempengaruhi kualitas hiup seseorang. Dukungan sosial apat iberikan ari keluarga an lingkungan sekitar apat meningkatkan keoptimisan paa iri seniri untuk sembuh ari pen(akit an memiliki kehiupan (ang lebih baik.
)-+*- Komplikasi
Komplikasi (ang apat itimbulkan !?olella , et al1, '##"& ari urolithiasis meliputi:
1. -irone0rosis '. Fagal gin5al 3. ;rosepsis
'A' /
ASUHA# K"P"RA%ATA# T"OR!T!S /-+ Pengka.ian
+6 Anamnesa
Data emogra0i
6eriri ari nama, usia, 5enis kelamin, alamat, peniikan, peker5aan, iagnosa meis, agama, suku bangsa ll.
2i)a(at kesehatan
Keluhan ari klien bergantung paa posisi atau letak batu, ukuran batu, an pen(ulit (ang aa. N(eri akibat aan(a peningkatan tekanan hirostatik i aerah abomen bagian ba)ah (akni bera)al ari area renal meluas se=ara anterior an paa )anita ke ba)ah menekati kanung kemih seangkan paa pria menekati testis.
N(eri (ang irasakan bisa berupa n(eri kolik atupun non kolik. N(eri kolik hilang timbul akibat spasme otot polos ureter karena peningkatan aktiitas untuk mengeluarkan batu. Seangkan n(eri non kolik ter5ai akibat peregangan kapsul ureter karena hirone0rosis atau in0eksi paa ureter.
4pabila urolithiasis isertai engan aan(a in0eksi maka emam 5uga akan ikeluhkan. Keluhan ken=ing seperti isuria, retensi urin atau gangguan miksi lainn(a ikeluhkan klien saat pertama atang ke tenaga kesehatan. b& 2i)a(at pen(akit sekarang
Klien a)aln(a mengeluhkan perubahan gangguan eliminasi urin (ang ialami !oliguria, isuria, hematuria&. +iasan(a seiring ber5alann(a )aktu an tingkat keparahan pen(akit maka n(eri mulai irasakan an n(eri ini bersi0at progresi0. 2espon ari n(eri itu seniri (akni mun=uln(a gangguan gastrointestinal, seperti keluhan anoreksia, mual, an muntah (ang menimbulkan man0estasi penurunan asupan nutrisi umum. Mengka5i berapa lama an berapa kali keluhan tersebut irasakan, apa (ang ilakukan, kapan keluhan tersebut mun=ul aalah penting untuk mengetahui ri)a(at per5alanan pen(akit.
=& 2i)a(at pen(akit ahulu
4an(a ri)a(at batu gin5al sebelumn(a, ri)a(at mengalami gangguan haluaran urin sebelumn(a, ri)a(at SK, ri)a(at hiperkalsemia ataupun hiperkalsiuria, ri)a(at hiperparatiroiisme, ri)a(at pen(akit kanker !berhubungan engan aan(a malignansi&, an ri)a(at hipertensi (ang bisa men5ai 0aktor pen(ulit paa kasus urolithiasis, penerita osteoporosis (ang menggunakan obat engan kaar kalsium (ang tinggi.
& 2i)a(at pen(akit keluarga
Keluarga pernah menerita urolithiasis, aan(a ri)a(at SK, ri)a(at hipertensi, ri)a(at kalkulus alam keluarga, pen(akit gin5al, ri)a(at pen(akit usus halus, ri)a(at beah abomen sebelumn(a,
hiperparatiroiisme.
4an(a ri)a(at pengunaan obat9obatan tinggi kalsium, antibiotik, opioa, antihipertensi, natrium bikarbonat, alupurinol, 0os0at, tiaBi, pemasukan berlebihan kalsium an itamin.
)6 Pemeriksaan $isik
a& Kepala an leher: Kepala normal an bentuk simetris, tiak aa pembesaran kelen5ar tiroi, tiak aa keterbatasan gerak leher.
b& Mata: Mata normal
=& -iung: -iung normal, 5alan na0as e0ekti0, tiak menggunakan pernapasan =uping hiung.
& 6elinga: >ungsi penengaran klien baik.
e& Mulut an gigi: mukosa bibir kering atau lembab, tiak aa peraangan paa mulut, mulut an liah bersih.
0& Daa
nspeksi: Daa klien simetris.
Palpasi: Daa klien simetris tiak itemukan aan(a ben5olan.
Perkusi: 6iak itemukan aan(a penumpukan sekret, =airan atau arah i
aerah paru.
4uskultasi: Suara napas normal, an terengar suara 5antung.
g& 4bomen
nspeksi: Warna kulit, turgor kulit baik. 4uskultasi: Peristaltik usus 1'Gmenit
Palpasi: 4an(a n(eri tekan paa abomen kiri ba)ah
h& Pola akti0itas : 2i)a(at peker5aan monoton, aktiitas 0isik renah, lebih ban(ak uuk, ri)a(at beker5a paa lingkungan bersuhu tinggi, keterbatasan
mobilitas 0isik akibat pen(akit sistemik lainn(a !=eera serebroaskuler, tirah baring lama&.
i& Pola sirkulasi: 4an(a peningkatan 6Dnai !n(eri, anseitas, gagal gin5al&. Kulit hangat an kemerahan, pu=at.
5& Pola eliminasi: 2i)a(at aan(a SK Kronis atau obstruksi sebelumn(a !kalkulus&. 6er5ai penurunan haluaran urin (ang itanai engan aan(a rasa seperti terbakar, oliguria, hematuria, piuria, perubahan pola berkemih.
k& Pola intake makanan an =airan: Klien mual an muntah, n(eri tekan paa abomen. Diet renah purin, kalsium oksalat, an 0os0at. Ketiak=ukupan pemasukan =airan, tiak minum air engan =ukup (ang itanai engan
istensi abomen, penurunan suara bising usus.
Pemeriksaan 0isik dengan metode ROS: +1 !breathing &
Pola napas =epat an alam menun5ukkan aan(a asiosis metabolik. Jika memberat, eema paru bisa itemukan men5ai pen(akit paru uremik !eema paru nonkariogenik&. 2onkhi terengar karena beban olume berlebihan paa paru sebagai akibat ari retensi natrium an air. Klien sering
mengalami in0eksi karena imunosupresi paa gagal gin5al terminal. +' !blood &
Fagal gin5al kronik bisa memi=u gagal 5antung kongesti0. Seangkan gagal gin5al terminal apat menimbulkan mani0estasi anemia karena eritopoiesis. Keaaan hirasi klien penting iperiksa paa semua klien engan masalah kesehatan (ang berhubungan engan sistem perkemihan.
+3 !brain&
4an(a anemia an ikterus !5arang itemukan& sebagai akibat ari retensi nitrogen (ang men(ebabkan hemolisis. >etor uremikum !bau amoniak hasil peme=ahan urea i alam salia&. Stomatitis an ulkus apat i5umpai karena aa penurunan aliran salia sehingga memun=ulkan risiko in0eksi. Paa sistem persara0an seniri, paa klien kronis berat aalah somnolen sampai koma karena retensi nitrogen atau toksik.
+$ !bladder &
nspeksi
!1& 4mati pembesaran paa aerah pinggang an abomen (ang mungkin terlihat karena aan(a hirone0rosis.
!'& Pemeriksaan eliminasi urin
Perubahan (ang ter5ai biasan(a aalah perubahanpan=aran miksi akibat ari obstruksi paa saluran kemih atau kelainan neurologis atau pas=atrauma paa saluran kemih.
!3& Pemeriksaan genitalia eksterna
Men=akup genitalia eksternal an =in=in. Melalui inspeksi, perhatikan aan(a kelainan paa penis an uretra, misaln(a mikropenis, makropenis, hipospaia, korae, epispaia, stenosis paa meatus eksterna, 0imosispara0imosis, 0istel uretrokutan, ulkus,
tumor, an keganasan penis. !$& Maturitas seksual
Mengka5i kematangan seksual klien, ari ukuran an bentuk penis an testis, )arm an tekstur kulit skrotum engan karaktern(a, an
istribusi rambut pubis. nspeksi 5uga kulit (ang menutup genitalia untuk kutu,ruam, ekskoriasi, ataupun lesi.
!"& Penis
nspeksi struktur penis, termasuk batang, korona, prepusium, glans, an meatus uretra untuk mengka5i aan(a lesi. @ena orsalis harus terlihat saat inspeksi. Lakukan palpasi untuk mengka5i aan(a n(eri ataupun konisi abnormal.
!& Skrotum
nspeksi bentuk, ukuran an kesimetrisan 5uga aan(a lesi an eema.
4uskultasi
Ka5i aan(a bruit renal an paling terengar tepat i atas umbilikus sekitar '=m ari sisi kanan atau sisi kiri garis tengah.
Perkusi
Memberikan ketokan paa suut kostoertebra !?@4&. Paa klien engan pielone0ritis, batu gin5al paa pelis, an batu ureter akan terasa n(eri.
#alpasi
Fin5al teraba unilateral Fin5al teraba bilateral
-iperne0roma !karsinoma sel gin5al& Karsinoma sel gin5al bilateral -irone0rosis atau pione0rosis -irone0rosis atau pione0rosis
bilateral Fin5al polikistik !engan pembesaran
(ang asimetris& Fin5al polikistik
Fin5al kanan normalgin5al soliter Sinrom ne0rotik, ne0ropati iabetika Pemeriksaan kanung kemih engan palpasi an perkusi kanung kemih ilakukan untuk menentukan batasn(a an aan(a n(eri tekan paa area suprasim0isis. Perhatikan aan(a ben5olam atau masa atau 5aringan parut i suprasim0isis. Masa (ang teraba mungkin merupakan kanung kemih (ang penuh sebagai akibat ari retensi urin (ang ialami. +" !bowel &
Ka5i aan(a asites i abomen akibat berkumpuln(a =airan karena sinrom ne0rotik sebab hipoalbuminemia.
+ !bone&
Kulit apat kekuningan akibat gagal gin5al kronis atau abu9abu sampai merah tua akibat esposisi Bat besi paa klien (ang melakukan trans0usi arah
multipel. Seangan kuku klien biasan(a aa leukonikia karena hipoalbumin, (ang itanai engan proteinuria berat !I3," gr'$5am&, kaar albumin serum renah !3# gl& an eema karena kerusakan paa glomerulus. 8ema ekstremitas !pitting eema& 5uga mungkin itemui.
/-)Analisa $ata
#O ATA "T!OLOG! MK
1. S: klien mengeluh n(eri paa pinggang !S& men5alar sampai
meatus uretra
O: )a5ah klien meringis kesakitan.
P: n(eri timbul karena aan(a istensi paa ureter
@: n(eri kolik
R : pinggang !S& sampai meatus uretra
S: skala n(eri !ari #91#& )a5ah meringis kesakitan an lutut menekuk untuk menahan sakit
T: n(eri hilang timbul an n(eri hebat saat berkemih
;rolithiasis /bstruksi paa traktus
urinarius
6ekanan hirostatik meningkat Distensi paa ureter
proksimal
>rekuensi kontraksi ureter meningkat
Peningkatan tekanan paa ining ureter
6rauma
6erputusn(a sara0 Melepaskan reseptor n(eri
N(eri
#?eri Akut
'. S: klien mengatakan sulit +4K an han(a keluar seikit serta sering +4K malam hari O:
1. +4K output 1### ==hari
/bstruksi paa traktus urinarius
Penurunan reabsorbsi an sekresi turbulensi gin5al
ber)arna kuning 5ernih an intake =airan 1"## ==hari. '. Distensi abomen bagian
ba)ah !aerah simpisis& 3. Disuria
$. -esistensi ". 2etensi urin
Fangguan 0ungsi gin5al Penurunan prouksi urin !tertahan i kanung kemih&
3. S : Suhu tubuh pG meningkat O :
>-ematuria
9 PG menggunakan alat bantu kateter
;rolithiasis 4an(a batu i uretra +atu terorong oleh urin
an melukai uretra Pemasangan alat bantu
kateter -(giene kurang
n0eksi
Risiko !n0eksi
/-/ iagnosa Keperawatan
1& N(eri akut b. peningkatan 0rekuensi orongan an gesekan paa saluran kemih
'& 2etensi urin b. obstruksi saluran kemih
3& 2isiko in0eksi b. proseur inasi0 !Sistoskopi atau penggunaan kateter&
/-5 !nterensi
Keperawatan +- N(eri akut b. peningkatan 0rekuensi orongan gesekan paa saluran kemih Tu.uan:
Setelah ilakukan pera)atan 'G'$ 5am klien melaporkan n(eri berkurang atau hilang.
Kriteria hasil:
1. N(eri terkontrol (ang ilihat ari inikator:
1& Klien menuliskan ge5ala n(eri berkurang !skala 19 "&
'& Klien apat men5elaskan 0aktor pen(ebab n(eri 3& Klien apat mengetahui
interensi (ang ilakukan untuk mengurangi n(eri !0armaka an non 0armaka&
$& Klien melaporkan perubahan ge5ala n(eri
(ang terkontrol paa tim meis
"& Klien mengetahui onset n(eri
'. Leel n(eri
1& Laporan n(eri '& Durasi n(eri
3& 8kspresi )a5ah klien $& 6iak ter5ai iaporesis 3. 66@ alam batas normal
!6D: 1'#%# mm-g, Nai:
MA#A1"M"# #("R! 3KO#TROL #("R!6 1. Ka5i n(eri se=ara
komprehensi0 meliputi lokasi, karakteristik, onset, 0rekuensi, kualitas, intensitas atau
beratn(a n(eri an 0aktor presipitasi
'. /bserasi ekspresi klien se=ara non erbal agar mengetahui tingkat n(eri 3. Kolaborasi pemberian
analgesik sesuai ais okter an monitoring respon klien $. Ka5i pengetahuan an
perasaan klien mengenai n(erin(a
". Ka5i ampak n(eri terhaap kualitas hiup klien !4DL& . 45ak klien untuk mengka5i
0aktor (ang apat memperburuk n(eri
. Kontrol 0aktor lingkungan (ang apat mempengaruhi ketiakn(amanan klien %. 45arkan teknik
non0armakologi !relaksasi, terapi musik, istraksi, terapi akti0itas, masase&
19'#Gmenit& '. 2etensi urin b. obstruksi saluran kemih Tu.uan:
Setelah ilakukan tinakan kepera)atan 3G'$ 5am retensi urin klien apat teratasi.
Kriteria Hasil:
1. Kanung kemih kosong se=ara penuh
'. 6iak aa resiu urin I1##9'## ==
3. ntake =airan alam rentang normal
$. +ebas ari SK ". 6iak aa spasme
blaer
. +alan=e =airan seimbang . Leel n(eri
1& Laporan n(eri '& Durasi n(eri
3& 8kspresi )a5ah klien $& 6iak ter5ai iaporesis %. 8liminasi urin optimal
ilihat ari inikator: 1& Pola berkemih '& Jumlah urin 3& Warna urin $& ntake =airan "& Ke5ernihan urin & +au urin
+- Urinary Retention Care
1& Monitor intake an output '& Monitor penggunaan obat
antikolinergik
3& Monitor era5at istensi blaer
$& nstruksikan paa klien an keluarga untuk men=atat output urine
"& Seiakan priasi untuk eliminasi
& Stimulasi re0leks blaer engan kompres ingin paa abomen.
& Kateterisaai 5ika perlu %& Monitor tana an ge5ala
SK !panas, hematuria, perubahan bau an
konsistensi urine& '. Monitoring kaar albumin,
protein total
3. Lakukan pera)atan perineal an pera)atan selang kateter $. Dorong klien untuk berkemih tiap '9$ 5am an bila tiba9tiba irasakan.
". 45arkan serta emonstrasikan kepaa klien an anggota keluargatentang teknik berkemih (ang akan
igunakan i rumah. Sehingga klien an keluarga mampu
melakukann(a engan maniri.
. Kolaborasikan obat iuretik 3. 2isiko in0eksi b. proseur inasi0 !Sistoskopi atau penggunaan kateter& >aktor90aktor risiko : 1. Proseur nasi0 '. naekuat pertahanan sekuner !penurunan -b, Leukopenia, penekanan respon in0lamasi& b& Tu.uan:
Setelah ilakukan tinakan kepera)atan selama 1G'$ 5am in0eksi paa klien apat
terkontrol
Kriteria Hasil:
1. Klien bebas ari tana an ge5ala in0eksi !tumor, olor, rubor, kolor, 0ungsio laesa& '. Menun5ukkan kemampuan untuk men=egah timbuln(a in0eksi
3. Jumlah leukosit alam batas normal
!$###1#.###mm3&
$. Status imunitas baik ilihat ari inikator:
1& Suhu tubuh '& >ungsi respirasi
3& >ungsi gastrointestinal $& >ungsi genitourinaria "& ntegritas kulit
& ntegritas mukosa
KO#TROL !#$"KS!
1. Pertahankan teknik asepti0 '. ?u=i tangan setiap sebelum
an sesuah tinakan kepera)atan
3. Funakan ba5u, sarung tangan sebagai alat pelinung
$. Funakan kateter intermiten untuk menurunkan in0eksi kanung kemih
". 6ingkatkan intake nutrisi
. Dorong klien untuk memenuhi intake =airan
. +erikan terapi antibiotik
PROT"KS! T"RHAAP !#$"KS!
1. Monitoring tana an ge5ala in0eksi sistemik an lokal '. nspeksi kulit an membran
mukosa terhaap kemerahan, panas, rainase
3. Monitoring aan(a luka $. +atasi pengun5ung bila perlu ". Dorong klien untuk istirahat . 45arkan klien an keluarga
tana an ge5ala in0eksi . Ka5i suhu baan paa klien
neutropenia setiap $ 5am %. Laporkan ke=urigaan in0eksi
'A' 5
ASUHA# K"P"RA%ATA# KASUS 5-+ Kasus
6n M berusia ' tahun atang ke 2S ;niersitas 4irlangga paa tanggal ' 5anuari '#1% engan keluhan n(eri bagian belakang pinggang, n(eri (ang irasakan 6n. M berupa n(eri akut (aitu kaang hilang kaang 5uga timbul, 6n. M suah mengalami pen(akit seperti ini se5ak 1 bulan (ang lalu. Seminggu (ang lalu n(eri 6n. M lebih sering timbul, 6n. M 5uga tiak bisa tiur ikarenakan baann(a panas tinggi an merasa seperti terbakar saat berkemih, kemuian 6n.
M iba)a oleh keluarga untuk berobat ke 2S ;niersitas 4irlangga an iapatkan pemeriksaan 0isik: 6D 13#%# mmhg, suhu: 3%,"o?, nai : %#Gmenit,
22: '#Gmenit. Setelah ilakukan pemeriksaan klien i iagnosa menerita urolithiasis. 5-) Pengka.ian +6 Anamnesa entitas klien Nama : 6n. M ;mur : ' tahun
Jenis kelamin : laki9laki Status perka)inan : Menikah
4gama : slam
Peniikan terakhir : SD
Suku : Ja)a
Peker5aan : Petani
4lamat : Karang re5o Suraba(a
6anggal masuk 2S : ' 5anuari '#1%
2i)a(at kesehatan
a. Keluhan utama: mengeluh n(eri i bagian belakang pinggang an merasa terbakar saat berkemih
b. 2i)a(at pen(akit klien: klien engan keluhan n(eri bagian belakang pinggang, n(eri (ang irasakan 6n. M berupa n(eri akut (aitu kaang hilang kaang 5uga timbul, 6n. M suah mengalami pen(akit seperti ini sekitar 1 bulan (ang lalu. Seminggu (ang lalu n(eri 6n. M lebih sering timbul, 6n. M 5uga tiak bisa tiur ikarenakan baann(a panas tinggi an merasa seperti terbakar saat berkemih,
=. 2i)a(at pen(akit ahulu: klien mengatakan tiak mempun(ai ri)a(at pen(akit ahulu. -an(a sa5a berobat 5alan ipuskesmas ekat tempat tinggal
klien.
. 2i)a(at kesehatan keluarga: keluarga 6n. M tiak memiliki pen(akit (ang ierita klien aalah pen(akit keturunangenetik .
e. 2i)a(at psikospiritual
Pola koping: klien apat menerima keaaan pen(akitn(a sebagai suatu
(ang )a5ar ter5ain(a usia tua
-arapan klien tentang pen(akitn(a: klien berharap =epat sembuh an
kembali beker5a
Konsep iri: klien tiak merasa renah iri karena pen(akitn(a karena
ianggap )a5ar ter5ai paa usia tua
Pengetahuan klien: klien men(atakan bah)a pen(akitn(a ter5ai akibat
ban(ak uuk an kurang minum air
-ubungan engan anggota keluarga an mas(arakat: nteraksi alam
keluarga, engan pola komunikasi (ang baik an terbuka, pembuat keputusan engan =ara mus(a)arah antara anggota keluarga, klien 5uga mengikuti seluruh kegiatan kemas(arakatan seperti gotong ro(ong
Kegiatan keagamaan : klien ra5in ibaah
0. Kebutuhan asar
Pola makan : keluarga an klien makan 3 G sehari engan komposisi
nasi, sa(ur, lauk an kaangkala buah9buahan. Klien kaang kala makan tiak teratur karena peker5aann(a. Makanan pantangan tiak aa, klien tiak mau memilih9milih makanan.
Pola minum : klien kaangkala tiak minum kurang minum akibat
peker5aan, minuman kesukaan aalah kopi setiap pagi an sore.
Pola elimininasi :
+4K : klien buang air ke=il tiak lan=ar, namun kaangkala terasa terbakar karena kurang minum air engan )arna urin kaang 5ernih an kaang kekuning9kuningan.
+4+ : klien +4+ 1 G sehari, konsistensi lunak an tiak aa keluhan saat +4+, )arna 0eses kuning an tiak i5umpai kelainan.
Pola tiur : klien tiur tiak teratur karena n(eri (ang irasakan 4ktiitas sehari9hari : sehari9hari klien beker5a sebagai petani.
g. Pola personal h(giene
Sebelum masuk rumah sakit klien mani engan 0rekuensi ' kalihari,
pagi an sore hari,
Dirumah sakit klien han(a i seka oleh keluarga ' kali sehari paa pagi
an sore hari.
/ral h(giene sebelum sakit ' kali sehari setiap setelah mani paa pagi
an sore.
/ral h(giene setelah sakit ' kali sehari setiap setelah iseka paa pagi
an sore.
?u=i rambut sebelum sakit selalu men=u=i rambut ketika mani paa
pagi an sore hari.
Setelah sakit tiak pernah men=u=i rambut setelah klien masuk rumah
sakit. h. Pola istirahat
Sebelum sakit klien tiur siang 3 5am, an tiur malam % 5am,
i. Pemeriksaan >isik
Sistem pernapasan : klien tiak merasa sesak, pernapasan teratur engan
0rekuensi ' G menit. 6iak aa gangguan pernapasan.
Sistem karioaskuler : saat pemeriksaan 6D 1'#*#, >rekuensi 5antung
%% G menit, tiak aa gangguan berarti.
Sistem genitourinaria : n(eri saat miksi !&, urine ber)arna kuning,
tiak i5umpai partikel arah atau lainn(a. N(eri ketukan paa pinggang.
Sistem muskoskeletal : kekakuan otot !9&, tonus otot seang, atropi otot
!9&, n(eri tekan !9&, eema !9&, kelemahan !9&.
Sistem gastrointestinal : tiak itemukan kelainan, mual !9&, selera makan
baik, n(eri epigastrum !9&, kaang9kaang iare, tapi tiak begitu mengganggu, konstipasi 5arang.
Sistem neurologi : kehilangan memori !9&, komunikasi lan=ar an 5elas,
orientasi terhaap orang baik, )aktu an tempat baik, emosi apat ikenalikan, tenang, tremor !9&.
Sistem enokrin : ri)a(at DM !9& an ri)a(at makan berlebih !9&, belum
pernah ieteksi akibat gangguan metabolisme lainn(a.
Sistem respiratoris : sistem pernapasan baik, tiak aa bun(i gangguan
saluran pernapasan.
Sistem penengaran : penengaran baik, tiak menggunakan alat bantu
penengaran.
Sistem penglihatan : penglihatan klien baik, tiak menggunakan alat
bantu ka=amata.
5-/ Analisa ata
ATA "T!OLOG! MASALAH
K"P"RA%ATA# DS :
9 Klien mengeluh sakit paa pinggang belakang
9 Klien men(atakan n(eri tekan paa pinggang kanan D/ :
9 Klien terlihat meringis menahan sakit
9 Klien merasakan n(eri se5ak
;rolithiasis
/bstruksi saluran kemih
+atu paa Fin5al
N(eri hilang timbul
1 bulan (ang lalu Skala n(eri:
P : saat berkemih
O : rasa terbakar saat berkemih 2 : bagian belakang pinggang S : $
6 : kaang9kaang
8pisoe kolik renal
N(eri akut
DS :
Klien mengatakan bah)a baann(a panas D/ : 6D 13#%# mmhg Suhu : 3%,"o? Nai : %#Gmenit 22 : '#Gmenit ;rolithiasis
/bstruksi saluran kemih
+atu paa ureter
Mengiritasi enotel an PD paa ureter
Pelepasan meiator in0lamasi !pirogen&
4ktiitasi asam ara=hionat
Merangsang thermostat i hipotalamus
Suhu tubuh meningkat
-ipertermi
-ipertermi
DS
9 Klien men(atakan kurang minum
;rolithiasis
/bstruksi saluran kemih
9 Klien men(atakan rasa terbakar saat berkemih
D/
Warna urine klien 5ernih an kekuning9kuningan
+alan=e =airan : %ntake : 1.3## mlhari
3utput : 1.###mlhari
+atu paa esika urinaria
Leher kanung kemih retens urin
Fangguan eliminasi urin
!AG#OSA K"P"RA%ATA#
1. Domain 1': ken(amanan. Kelas 1: ken(amanan 0isik. #?eri akut 2erhu2ungan dengan agen <edera 2iologis 3mis-4 in0eksi6 !##13'&
'. Domain 11. Keamanan Perlinungan. Kelas . 6ermoregulasi. Hipertermi 2erhu2ungan dengan sepsis !####&
3. Domain 3: eliminasi an pertukaran. Kelas 1: 0ungsi urinarius. Gangguan eliminasi urin 2erhu2ungan dengan o2struksi anatomik !###'#&