LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
INDUKSI PERSALINAN
INDUKSI PERSALINAN
II.. K
Ko
on
nsseep d
p da
assa
arr
1.1 Pengertian 1.1 PengertianInd
Induksuksi i perpersalsalinainan n adaadalah lah salsalah ah satsatu u upayupaya a stistimulmulasi asi mulmulainyainya a proprosesses kel
kelahiahiran ran (da(dari ri tidtidak ak ada ada tantanda-da-tantanda da perpersalsalinainan, n, kemkemudiudian an disdistimtimulaulasisi menjadi ada). Cara ini dilakukan sebagai upaya medis untuk mempermudah menjadi ada). Cara ini dilakukan sebagai upaya medis untuk mempermudah keluarnya bayi dari rahim secara normal.
keluarnya bayi dari rahim secara normal.
1.2 tiologi 1.2 tiologi
Induksi persalinan dilakukan karena! Induksi persalinan dilakukan karena!
1.2.
1.2.11 "eha"ehamilmilannyannya a sudsudah ah mememasmasuki tanggauki tanggal l perperkirkiraan lahir bahkaaan lahir bahkan n leblebihih dari sembilan bulan (kehamilan le#at #aktu). $imana kehamilan yang dari sembilan bulan (kehamilan le#at #aktu). $imana kehamilan yang m
melelebebiihi hi #a#aktktu u %2 %2 mimingnggugu, , bebellum um jjuguga a ttererjajadi di pepersrsalaliinanan.n. Perma
Permasalahasalahan n kehamkehamilan le#at ilan le#at #aktu adalah #aktu adalah plaseplasenta tidak nta tidak mampmampuu memberikan nutrisi dan pertukaran C&
memberikan nutrisi dan pertukaran C&22'&'&22 sehingga janin mempunyai sehingga janin mempunyai
res
resiko iko asasiksiksia ia samsampai pai kemkematiatian an daldalam am rahrahim. im. akakin in menmenuruurunyanya sirkulasi darah menuju sirkulasi plasenta dapat mengakibatkan !
sirkulasi darah menuju sirkulasi plasenta dapat mengakibatkan ! a.
a. PerPertumtumbuhbuhan jan janianin mn makiakin men melamlambatbat.. b.
b. *e*erjadi perubahan metabolisme janin.rjadi perubahan metabolisme janin. c.
c. +ir +ir ketketubauban bern berkurkurang dang dan man makiakin kenn kentaltal.. d.
d. aat aat persalpersalinan jinan janin anin lebih lebih mudah mudah mengalmengalami aami asikssiksia.ia.
esiko kematian perinatal kehamilan le#at #aktu bisa menjadi tiga esiko kematian perinatal kehamilan le#at #aktu bisa menjadi tiga kali dibandingkan dengan kehamilan aterm. +da komplikasi yang lebih kali dibandingkan dengan kehamilan aterm. +da komplikasi yang lebih serin
sering g menymenyertainyertainya a seperseperti ti letak letak deledeleksi, ksi, posisposisi i oksipoksiput ut posterposteriorior,, distosia bahu dan pendarahan postpartum. Pada kehamilan le#at #aktu distosia bahu dan pendarahan postpartum. Pada kehamilan le#at #aktu perlu
perlu mendapatkan mendapatkan perhatian perhatian dalam dalam penanganan penanganan sehingga sehingga hasil hasil akhir akhir menuju #ell born baby dan #ell health mother dapat tercapai.
menuju #ell born baby dan #ell health mother dapat tercapai.
I.2
I.2.2.2 IndInduksuksi i jugjuga a dildilakukakukan dengan alasan dengan alasan kesehan kesehataatan n ibuibu, , mimisalsalnya si nya si ibuibu terkena ineksi serius, atau menderita diabetes.
terkena ineksi serius, atau menderita diabetes.
/anita diabetik yang hamil memiliki resiko mengalami komplikasi. /anita diabetik yang hamil memiliki resiko mengalami komplikasi. *i
*ingkngkat at komkompliplikaskasi i secsecara ara lanlangsugsung ng berberhubhubungaungan n dengdengan an kontkontrolrol glukos
glukosa a #anit#anita a sebelsebelum um dan selama dan selama masa kehamilamasa kehamilan n dan dipengaruhidan dipengaruhi oleh komplikasi diabetik sebelumnya. eliputi!
a.
a. +bor+borsi sponsi spontantan(be(berhurhubunbungan dengagan dengan kontrn kontrol glikol glikemiemia a yanyang g burburuk uk pada saat konsepsi dan pada minggu-minggu a#al kehamilan). pada saat konsepsi dan pada minggu-minggu a#al kehamilan). b.
b. 0ipertensi 0ipertensi akibat akibat kehamilan, kehamilan, mengkibatkan mengkibatkan terjadinya terjadinya preeklamsipreeklamsi dan eklamsi.
dan eklamsi. cc.. 00iidrdraammninioon.n. d.
d. InInekseksi, i, terterutautama ma ininekseksi i agaginaina, , ininekseksi i tratraktuktus s uriurinarnariusius ininekseksii in
ini i bebersrsiiat at seseririus us kakarerena na dadapat pat memenynyebaebabkbkan an pepeniningngkatkatanan resistensi insulin dan ketoasidosis.
resistensi insulin dan ketoasidosis. e.
e. "et"etoasoasidoidosissis, seri, sering pada tring pada trimesmester dua dan tigter dua dan tiga, yakni saaa, yakni saat eek t eek diabetogenik pada kehamilan yang paling besar karena resistansi diabetogenik pada kehamilan yang paling besar karena resistansi insulin meningkat.
insulin meningkat. .
. $ap$apat menat mengancgancam kehiam kehidupdupan dan menan dan mengakigakibatbatkan kemkan kematiatian bayan bayi,i, mengakibatkan cacat ba#aan.
mengakibatkan cacat ba#aan.
I.
I.2.2. 3k3kururan an jjananin in ttererllalalu u kekecicill, , bibilla a didibibiararkakan n ttererllalalu u llamama a dadallamam kandungan diduga akan beresiko'membahayakan hidup janin'kematian kandungan diduga akan beresiko'membahayakan hidup janin'kematian janin.
janin. I.2
I.2.%.% emembrabran ketun ketuban pecban pecah sebah sebeluelum adanm adanya tanya tanda-da-tantanda a#al pda a#al persersalialinannan (ketuban pecah dini). "etika selaput ketuban pecah, mikroorganisme (ketuban pecah dini). "etika selaput ketuban pecah, mikroorganisme dari agina dapat masuk ke dalam kantong amnion. *emperatur ibu dari agina dapat masuk ke dalam kantong amnion. *emperatur ibu dan lendir agina sering diperiksa (seti
dan lendir agina sering diperiksa (setiap satu ap satu sampai dua jam) sampai dua jam) untuk untuk penemuan dini ineksi setelah ketuban ruptur.
penemuan dini ineksi setelah ketuban ruptur. I.
I.2.2.44 eempmpunyunyai ai riri#a#ayayat t hihiperpertetensnsi.i.
5angguan hipertensi pada a#al kehamilan mengacu berbagai keadaan, 5angguan hipertensi pada a#al kehamilan mengacu berbagai keadaan, dimana terjadi peningkatan tekanan
dimana terjadi peningkatan tekanan darah maternal disertai resiko yangdarah maternal disertai resiko yang berhubungan
berhubungan dengan dengan kesehatan kesehatan ibu ibu dan dan janin. janin. Preeklamsi, Preeklamsi, eklamsia,eklamsia, dan
dan hihipepertrtenensi si sesemementntarara a memerurupapakan kan pepenynyakiakit t hihipepertrtenensi si daldalamam keha
kehamimilanlan, , sersering ing disdisebut ebut dendengan gan prepregnagnancyncy-in-induceduced d hyphypertertensensioio (PI0). 0ipertensi kronis berkaitan dengan penyakit yang sudah ada (PI0). 0ipertensi kronis berkaitan dengan penyakit yang sudah ada sebelum hamil.
sebelum hamil. Pre
Preekleklamsamsia ia mermerupakupakan an suasuatu tu kondkondisi isi spespesisiik ik kehkehamiamilan lan dimdimanaana hipert
hipertensi terjadi setelah ensi terjadi setelah mingminggu gu ke-26 pada ke-26 pada #anit#anita a yang memilikiyang memiliki te
tekakananan n dadararah h nonormrmalal. . PrPreeeeklklamamsisia a memerurupakpakan an susuatatu u pepenynyakiakitt as
asospospastastik, ik, yanyang g ditditandaandai i dengdengan an hemhemokosokosententrasrasi, i, hiphipertertensensi, i, dandan proteinuria.
proteinuria. *a*anda nda dan dan gejala gejala dari dari preeklamsi preeklamsi ini ini timbul timbul saat saat masamasa kehamilan dan hilang dengan cepat setelah janin dan plasenta lahir. kehamilan dan hilang dengan cepat setelah janin dan plasenta lahir. "ira-kira 748 preeklamsia ini terjadi pada kehamilan yang pertama. "ira-kira 748 preeklamsia ini terjadi pada kehamilan yang pertama. "omplikasi meliputi nyeri kepala, kejang, gangguan pembuluh darah "omplikasi meliputi nyeri kepala, kejang, gangguan pembuluh darah
otak, gangguan penglihatan (skotoma), perubahan kesadaran mental dan tingkat kesadaran.
klamsia adalah terjadinya konulsi atau koma pada pasien disertai tanda dan gejala preeklamsia. "onulsi atau koma dapat terjadi tanpa didahului ganguan neurologis.
0ipertensi sementara adalah perkembangan hipertensi selama masa hamil atau 2% jam pertama nias tanpa tanda preeklamsia atau hipertensi kronis lainnya.
0ipertensi kronis dideenisikan sebagai hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan atau didiagnosis sebelum kehamilan mencapai 26 minggu. 0ipertensi yang menetap lebih dari enam minggu pascapartum juga diklasiikasikan sebagai hipertensi kronis.
Indikasi pokok untuk induksi persalinan!
1. 3ntuk janin yang masih dalam kandungan, pertimbangannya adalah kondisi ekstrauterin akan lebih baik daripada intrauterin, atau kondisi intrauterin tidak lebih baik atau mungkin membahayakan.
2. 3ntuk ibu, pertimbangannya adalah menghindari' mencegah' mengatasi rasa sakit atau masalah-masalah lain yang membahayakan nya#a ibu.
Indikasi janin, misalnya! kehamilan le#at #aktu (postmaturitas), inkompatibilitas h. Pada saat usia kehamilan postmatur, diatas 16 hari lebih dari saat perkiraan partus, terjadi penurunan ungsi plasenta yang bermakna, yang dapat membahayakan kehidupan janin (gangguan
sirkulasi uteroplasenta, gangguan oksigenasi janin). Indikasi ibu, misalnya! kematian janin intrauterin. Indikasi ibu dan janin, misalnya, preeklamsia berat.
"ontra indikasi induksi persalinan antara lain adalah! 1. 9agi ibu
I. Plasenta preia. I.% 5rande multipara.
I.4 Ineksi herpes genital akti.
I.: i#ayat insisi uterus klasik atau bedah uterus.
I.; $istensi rahim yang berlabihan, misalnya pada hidramnion. 2. 9agi bayi
a. $isproporsi sealopelis.
c. $enyut janung janin yang meragukan.
Manifestasi klinis
aniestasi yang terjadi pada induksi persalinan adalah kontraksi akibat induksi mungkin terasa lebih sakit karena mulainya sangat mendadak sehingga mengakibatkan nyeri. +danya kontraksi rahim yang berlebihan, itu sebabnya induksi harus dilakukan dalam penga#asan ketat dari dokter yang menangani. <ika ibu merasa tidak tahan dengan rasa sakit yang ditimbulkan, biasanya dokter akan menghentikan proses induksi kemudian dilakukan operasi caesar.
Patofisiologi
Induksi persalinan terjadi akibat adanya kehamilan le#at #aktu, adanya penyakit penyerta yang menyertai ibu misalnya hipertensi dan diabetes, kematian janin, ketuban pecah dini. enjelang persalinan terdapat penurunan progesteron, peningkatan oksitosin tubuh, dan reseptor terhadap oksitosin sehingga otot rahim semakin sensiti terhadap rangsangan. Pada kehamilan le#at #aktu terjadi sebaliknya, otot rahim tidak sensiti terhadap rangsangan, karena ketegangan psikologis atau kelainan pada rahim. "ekha#atiran dalam menghadapi kehamilan
le#at #aktu adalah meningkatnya resiko kematian dan kesakitan perinatal.
=ungsi plasenta mencapai puncaknya pada kehamilan 7 minggu dan kemudian mulai menurun setelah %2 minggu, ini dapat dibuktikan dengan adanya penurunan kadar estriol dan plasental laktogen (> % ug'ml). endahnya ungsi plasenta berkaitan dengan kejadian ga#at janin. +kibat dari proses penuaan plasenta maka pasokan makanan dan oksigen akan menurun disamping adanya spasme arteri spiralis. <anin mengalami pertumbuhan terhambat dan penurunan berat. $alam hal ini dapat disebut dismatur. irkulasi uteroplasenter akan berkurang jadi 468 menjadi 246 ml'menit. <umlah air ketuban yang berkurang mengakibatkan perubahan abnormal jantung janin. "ematian janin akibat kehamilan le#at #aktu adalah terjadi pada 68 sebelum persalinan, 448 dalam persalinan, dan 148 dalam posnatal. Penyebab utama kematian perinatal ini adalah hipoksia dan apirasi mekonium. "omplikasi yang terjadi oleh bayi baru lahir adalah suhu yang tidak stabil, hipoglikemi, polisistemia, dan kelainan neurologik.
$alam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang pemasokan makanan pada janin serta persiapan untuk menyusui. 5lukosa berdiusi secara tetap melalui plasenta pada janin sehingga kadarnya dalam darah janin hampir sama dengan kadar darah ibu. Insulin ibu tidak dapat mencapai janin, sehingga kadar gula ibu mempengaruhi kadar pada janin. Pengendalian kadar
gula dipengaruhi oleh insulin, disamping hormon estrogen, steroid, dan plasenta laktogen. +bsorbsi makanan yang lambat terjadi hipoglikemia yang lama dan
menuntut kebutuhan insulin. enjelang aterm kebutuhan insulin meningkat kali dari keadaan normal.ini disebut sebagai tekanan diabetojenik dalam kehamilan. ecara isiologi terjadi resistensi insulin yaitu bila ditambah insulin eksogen takkan mudah terjadi hipoglikemi.
?ang jadi masalah bila ibu tidak mampu meningkatkan produksi insulin sehingga ia relati hipoinsulin yang mengakibatkan hiperglikemia atau diabetes kehamilan (diabetes yang timbul hanya dalam kehamilan). esistensi insulin juga disebabkan adanya hormon estrogen, progesteron, prolaktin, kortisol, dan plasenta laktogen. 0ormon ini mempengaruhi reseptor insulin pada sel, sehingga mengurangi ainitas insulin.
Pada ketuban pecah dini, dapat disebabkan oleh selaput ketuban yang terlalu tipis, adanya ineksi. "etika selaput ketuban pecah , mikroorganisme dari agina dapat naik masuk ke dalam kantong amnion maka dapat terjadi amnionitis dan plasentitis. eski selaput utuh, mikroorganisme dapat naik dan menyebabkan ketuban pecah dini.
Pada preeklamsia, olume plasma yang beredar menurun, hingga terjadi hemokosentrasi dan peningkatan hematokrit maternal. Ini membuat perusi organ maternal menurun, termasuk perusi unit janin-uretroplasenta. @asospasme menurunkan ungsi perusi organ dengan menghancurkan sel-sel darah merah, sehingga kapasitas oksigen maternal turun. @asospasme merupakan akibat peningkatan sensitiitas terhadap tekanan peredaran darah. elain kerusakan endotelial, asospasme arterial turut menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler. Ini meningkatkan edema dan lebih lanjut menurunkan olume intraaskular, mmpredisposisikan pasien yang mengalami preeklamsia mudah menderita edema paru.
Woc (terlampir) Terapi
Induksi dapat dilakukan dengan! 1. urgikal
$engan cara!
a. elepaskan'memisahkan selaput kentong ketuban dari segmen ba#ah uterus (stripping). +da dua cara, yaitu!
anual, dengan jari tengah'telunjuk dimasukkan dalam kanalis
serikalis
$engan balon kateter =oley yang dipasang di dalam segmen
ba#ah uterus melalui kanalis serikalis, diisi cairan, diharapkan akan mendorong selaput ketuban di segmen ba#ah uterus sampai terlepas.
0ambatan yang dihadapi dalam tindakan ini adalah! a. eriks yang belum dapat dile#ati oleh jari
b. 9ila didapatkan plasenta letak rendah, tidak boleh dilakukan. c. 9ila kepala belum cukup turun dalam rongga panggul.
b. emecahkan selaput kantong ketuban (amniotomi)
+mniotomi artiisialis dilakukan dengan cara memecah ketuban baik dibagian ba#ah depan (ore #ater) maupun dibagian belakang (hind #ater) dengan suatu alat khusus ($re#smith catheter A acdonald klem). ampai sekarang belum diketahui dengan pasti bagaimana pengaruh amniotomi dalam merangsang timbulnya kontraksi rahim.
9eberapa teori mengemukakan bah#a!
a. +mniotomi dapat mengurangi beban rahim sebesar %68 sehingga tenaga kontraksi rahim dapat lebih kuat untuk membuka seriks. b. +mniotomi menyebabkan berkurangnya aliran darah didalam
rahim kira-kira %6 menit setelah amniotomi dikerjakan, sehingga berkurangnya oksigenasi otot-otot rahim dan keadaan ini
meningkatkan kepekaan otot rahim.
c. +mniotomi menyebabkan kepala dapat langsung menekan dinding seriks dimana didalamnya terdapat banyak syara-syara yang merangsang kontraksi rahim.
etelah amniotomi dikerjakan : jam kemudian, belum ada tanda-tanda permuaan persalinan, maka harus diikuti dengan cara-cara lain untuk
merangsang persalinan, misalnya dengan inus oksitosin.
Pada amniotomi perlu diingat akan terjadinya penyulit-penyulit, antara lain!
a. Ineksi
b. Prolapsus unikuli c. 5a#at janin
d. *anda-tanda solusio plasenta (bila ketuban sangat banyak dan dikeluarkan secara cepat).
*eknik amniotomi
<ari telunjuk dan jari tengah kanan dimasukkan dalam jalan lahir sampai sedalam kanalis serikalis. etelah kedua jari berada dalam kanalis serikalis, maka posisi jari diubah sedemian rupa, sehingga telapak tangan menghadap ke arah atas. *angan kiri kemudian memasukkan pengait khusus kedalan jalan lahir dengan tuntunan kedua jari yang sudah berada di dalam. 3jung pengait diletakkan diantara jari telunjuk dan jari tengah yang didalam. *angan yang diluar kemudian memanipulasi pengait khusus tersebut untuk dapat menusuk dan merobek selapu ketuban. elain itu menusukkan pengait ini juga dapat dilakukan dengan satu tangan, yaitu pengait dijepit diantara jari tengah dan jari telunjuk tangan kanan, lalu dimasukkan dalam jalan lahir sedalam kanalis serikalis. /aktu tindakan ini dikerjakan, seorang asisten menahan kepala janin ke dalam pintu atas panggul. etelah air ketuban mengalir keluar, pengait dikeluarkan oleh tangan kiri, sedang jari tangan yang di dalam memperlebar robekan selaput ketuban. +ir
ketuban dialirkan sedikit demi sedikit untuk menjaga kemungkinan terjadinya prolaps tali pusat, bagian-bagian kecil janin ga#at janin dan solutio plasenta. etelah selesai tangan penolong ditarik keluar dari jalan lahir.
2. edisinal
$engan menggunakan obat-obat untuk menstimulasi aktiitas uterus, misalnya spartein sulat, prostaglandin, dan oksitosin. Pemerian cairan hipertonik intraamnion dipakai untuk merangsang kontraksi rahim pada kehamilan dengan janin mati. Cairan hipertonik yang dipakai adalah dapat berupa cairan garam hipertonik 268, urea dan lain-lain. "adang-kadang pemakaian urea dicampur dengan prostaglandin untuk memperkuat rangsangan pada otot-otot rahim. *api cara ini dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya, misalnya hipernatremia, ineksi, dan gangguan pembekuan darah.
Pemberian oksitosin
&ksitosin merupakan hormon yang dalam keadaan normal diproduksi oleh kelenjar hipoiis posterior, merangsang kontraksi uterus. Indikasi pemberian oksitosin yaitu bahaya pada janin yang dicurigai, kebutuhan untuk menstimulasi uterus, ketuban pecah dini, kehamilan le#at #aktu, penyakit diabetes'hipertensi. "ontraindikasi pemakaian oksitosin yaitu disporposisi sealopelis (CP$), denyut jantung janin meragukan, plasenta preia, ri#ayat insisi uterus, ineksi herpes genital.
+gar inus oksitosin berhasil dalam menginduksi persalinan dan tidak memberikan penyulit baik pada ibu manupun janin, maka diperlukan syarat-syarat antara lain!
a. "ehamilan atterm.
b. 3kuran panggul normal.
c. *idak ada disproporsi antara pelis dan janin. d. <anin dalam presentasi kepala.
e. eriks sudah matang yaitu, porsio teraba lunak, mulai mendatar dan sudah mulai membuka. 3ntuk menilai serik memakai skor 9ishop.
Cara pemberian oksitosin!
1. emalam sebelum inus oksitosin, hendaknya ibu tidur nyenyak. 2. Pagi harinya penderita diberi pencahar.
. Inus oksitosin hendaknya dikerjakan di pagi hari dengan obserai yang baik..
%. iapkan cairan $eBtrose 48 466 ml yang diisi dengan 4 unit oksitosin. 4. Cairan yang mengandung 4 ml 3 oksitosin dialirkan secara intraena
melalui saluran inus dengan jarum no 26 5.
:. <arum suntik intraena dipasang di bagian olar lengan ba#ah.
;. *etesan permulaan dibuat agar kadar oksitosin mencapai 2 m3 permenit. 7. *imbul kontraksi rahim dinilai dalam setiap 14 menit. 9ila dalam #aktu
14 menit his tetap lemah, tetesan dapat dinaikkan. 3mumnya tetesan maksimal diperbolehkan mencapai kadar 6-%6m 3I permenit. 9ila sudah mencapai kadar ini, namun kontraksi rahim belum juga timbul, maka berapapun kadar oksitosin yang dinaikkan tidak akan menimbulkan
tambahan kekuatan kontraksi lagi. ebaiknya inus oksitosin dihentikan. . Ibu dengan inus oksitosin harus diamati secara cermat untuk
seriks, plasenta lepas secara prematur, pendarahan setelah melahirkan, maupun tanda-tanda ga#at janin.
16. 9ila kontraksi rahim timbul secara teratur dan adekuat, maka kadar tetesan oksitosin dipertahankan. ebaliknya bila terjadi kontraksi rahim yang sangat kuat, jumlah tetesan dapt dikurangi atau sementara dihentikan. 11. Inus oksitosin ini hendaknya tetap dipertahankan sampai persalinan
selesai, yaitu sampai 1 jam sesudah lahirnya plasenta.
12. aluasi kemajuan pembukaan seriks dapat dilakuakan dengan periksa dalam bila his telah kuat dan adekuat. Pada #aktu pemberian inus oksitosin bila ternyata kemudian persalinan telah berlangsung, maka inus oksitosin dilanjutkan sampai pembukaan lengkap. egara setelah kala II dimulai, maka tetesan inus oksitosin dipertahankan dan ibu dipimpin mengejan atau dibimbing dengan persalinan buatan sesuai dengan indikasi yang ada pada #aktu itu. *api bila sepanjang pemberian inus oksitosin timbul penyulit pada ibu maupun janin, maka inus oksitosin harus segera dihentikan dan kehamilan segera diselesaikan dengan seksio sesarea.
Pemberian prostaglandin
Prostaglandin dapat merangsang otot-otot polos termasuk juga otot-otot rahim. Prostaglandin yang spesiik untuk merangsang otot rahim adalah P52
dan P5=2 alpha. 3ntuk indikasi persalinan prostaglandin dapat diberikan
secara intraena, oral, aginal, rektal, dan intra amnion. Pada kehamilan aterm, indikasi persalinan dengan prostaglandin cukup eekti. Pengaruh sampingan dari pemberian prostaglandin adalah muntah, mual, diare.
Tanda-tanda induksi yang baik adalah:
a. respon uterus berupa aktiitas kontraksi miometrium baik
b. kontraksi sietris, dominasi undus, relaksasi baik (sesuai dengan tanda-tanda his yang baik'adekuat)
c. nilai pelik menurut 9ishop
ebagaimana diketahui rangsangan puting susu dapat mempengeruhi hipoisis posterior untuk mengeluarkan oksitosin sehingga terjadi kontraksi rahim. Pada salah satu puting susu, atau daerah areola mammae dilakukan masase ringan dengan jari si ibu. 3ntuk menghindari lecet pada daerah tersebut, maka sebaiknya pada daerah puting dan areola mammae diberi minyak pelicin. Damanya tiap kali melakukan masase ini adalah E jam A 1 jam, lalu istirahat beberapa jam dan kemudian dilakukan lagi, sehingga dalam 1 hari maksimal dilakukan jam. *idak dianjurkan melakukan tindakan ini pada kedua payudara secara bersamaan, karena ditakutkan terjadi perangsangan yang berlebihan. enurut penelitian di luar negeri cara induksi seperti ini memberikan hasil yang baik. Cara-cara ini baik sekali untuk melakukan pamatangan seriks pada kasus-kasus kehamilan le#at #aktu.
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan $iagnostic - "5
engkaji status kardioaskuler - Pelimetri
engidentiikasi disproposisi sealopeliks (CP$) atau posisi janin. - *est ern dan'atau kertas nitraFin
3ntuk memastikan pecah ketuban - 3ltrasonograi
enentukan usia gestasi, ukuran janin, danya gerakan jantung janin, dan lokasi plasenta.
- +mnioskopi
elakukan pemeriksaan pada liGuor amnii - Pembuatan oto rongten janin
enentukan tua janin - H* (Hon terss *est)
<anin yang sehat akan bergerak akti dilihat dari peningkatan denyut jantung janin, mengealuasi janin'ungsi plasenta.
- &C* (&Bytocin Challange *est) 3ntuk indikasi persalinan induksi. 2. Pemeriksaan Daboratorium
- Proteinuri (4gr dalam urin 2% jam) - "reatinin! 2mg'166 ml
- 5likosuria
- 0itung sel darah lengkap (0b, 0t, trombosit, sel darah merah), untuk menentukan adanya anemia dan ineksi, serta tingkat hidrasi.
- 5olongan darah dan aktor h
- p0 kulit kepala, untuk menandakan derajat hipoksia
- asio lesitin-singomielin (rasio D'), mulai meningkat pada minggu ke 4 untuk menentukan maturitas janin.
- Dendir agina.
- Hitrogen urea darah (93H) kurang dari 16 gr.
Pemeriksaan fisik
- **@
- "esadaran pasien
- Conjungtia anemis'tidak - &edem
- eleks bisep dan patella
- "ontraksi uterus (lama dan rekuensinya) - Pemeriksaan anuer Deopold
- $enyut jantung janin ($<<) - Pendarahan
- "andung kemih dan rektum
- Cairan amnion (baik dari #arna, jumlahnya, karakteristik atau adanya ineksi'tidak)
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAIAN 1. Identitas Klien
Hama! *anggal masuk!
Ho rek medis! 3sia 9b! *b! Pekerjaan! Ho telp! +lamat! uami! Pekerjaan!
+lamat!
2 Riwaat Kese!atan
a. Riwayat Kesehatan Dahulu - i#ayat keputihan - i#ayat penyakit kista - i#ayat =+
- i#ayat kehamilan ganda - i#ayat penyakit ginjal - i#ayat preeklamsi, eklamsi - i#ayat $, hipertensi - i#ayat imunisasi h - "orioamnitis
- i#ayat penyakit jantung maternal sianotik
- i#ayat ketuban pecah dini, kehamilan le#at #aktu b. Riwayat Kesehatan Sekarang
o &tot rahim tidak sensiti terhadap rangsangan
o *idak timbulnya kontraksi atau kontraksinya lemah o Hyeri epigastrium
o &edem
o Hyeri kepala di rontal o "ram abdomen
o 0ipotensi o *akikardi
o Hyeri di uterus akibat pemberian oksitosin o Peningkatan kontraksi yang berlebihan o 0iperreleksia
o $ehidrasi
o ual, muntah, diare
o Perubahan tingkat kesadaran dan mental o Pusing, letih, cemas, gelisah
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
o i#ayat ketuban pecah dini o i#ayat kehamilan le#at #aktu o i#ayat hipertensi
o i#ayat $
". Riwaat O#stetri
- 5P0+ (graid, partus, hidup, abortus) - +nak yang ke berapa
- Dahir dengan cara apa - <enis kelamin
- 99 lahir - "eluhan
- "omplikasi saat melahirkan
- Persalinan yang tergesa-gesa pada kehamilan sebelumnya
$. Riwaat %enstr&asi
- "apan dapat menstruasi
- Dama menstruasi dan rekuensinya - iklus menstruasi
- "eluhan yang dialami saat menstruasi - 0P0*
'. Riwaat Pola %a(an) Istira!at) *A*) *AK
- i#ayat merokok
- i#ayat mengkonsumsi alkohol, dan obat-obatan - Intake makanan (jenis, jumlah, rekuensi)
- Pola istirahat'tidur - Pola 9+9, 9+" - Pola aktiitas
- +danya penurunan berat badan ibu
+. Riwaat Kel&ar,a *eren-ana
- +lat "9 yang digunakan - Dama dan #aktu penggunaan - ek yang dirasakan
II. !EN"ANA KEPE!AWATAN
ANALISA DATA
Ho $ata Penunjang asalah "epera#atan $iagnosa "epera#atan
- "lien terlihat menger-nyitkan dahi
- "lien terlihat meringis menahan nyeri
- Hyeri di daerah uterus - "lien terlihat
ber-keringat banyak - "lien terlihat gelisah - +danya perubahan
psikologi dari klien
- Peningkatan kontraksi yang berlebihan di uterus
$s!
- "lien meringis mena- han nyeri
- "lien mengatakan nyeri di daerah uterus
- perubahan karakterist kontraksi yang dirangsa secara kimia, masal psikologis. 2. $o! - +danya hipoksia - *akikardi - +danya aspirasi mekonium
- Paru-paru terlihat oedem - +danya penurunan
pasokan oksigen dari ibu ke janin
$s!
- *erlihat membiru
- Penurunan berat janin karena kurangnya pasokan oksigen dari ibu
esiko tinggi kerusakan pertukaran gas pada janin
esiko tinggi kerusak pertukaran gas pada jan berhubungan deng perubahan aliran arah plasenta atau melalui t pusat (prolaps)
. $o!
- +danya kram abdomen - +danya kontraksi yang
berlebihan
- +danya peningkatan suhu tubuh
- uptur uteri
esiko tinggi cedera esiko tinggi cede berhubungan deng
eek'respon merugik terhadap intere terapeutik
$s!
- Ibu mengeluhkan abdomennya kram
-%. $o!
- "lien terlihat tegang, cemas, dan takut
- "lien telihat gelisah $s!
- "lien mengatakan merasa cemas, tegang, dan gelisah
- "lien mengatakan cepat merasa lelah, pusing
"etakutan, ansietas "etakutan, ansiet berhubungan dengan kri
situasi, ancaman ya dirasakan pada klien'jani penyimpangan yang tid
diantisipasi dari harapan
DIANOSA KEPERAWATAN
1. Hyeri berhubungan dengan perubahan karakteristik kontraksi yang dirangsang secara kimia, masalah psikologis.
2. esiko tinggi kerusakan pertukaran gas pada janin berhubungan dengan perubahan aliran arah ke plasenta atau melalui tali pusat (prolaps)
. esiko tinggi cedera berhubungan dengan eek'respon merugikan terhadap interensi terapeutik
%. "etakutan, ansietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman yang dirasakan pada klien'janin, penyimpangan yang tidak diantisipasi dari harapan
INTER/ENSI
1. Hyeri berhubungan dengan perubahan karakteristik kontraksi yang dirangsang secara kimia, masalah psikologis.
"riteria hasil!
- 9erpartisipasi dalam perilaku untuk menurunkan sensasi nyeri dan meningkatkan kenyamanan.
- *ampak rileks diantara kontraksi.
- elaporkan nyeri berkurang'dapat diatasi.
Inter0ensi Rasional
%andiri
merasa nyaman mengajukan pertanyaan.
$iskusikan perubahan'perbedaan yang dianisipasi dalam pola persalinan dan kontraksi.
*injau ulang'berikan instruksi dalam teknik pernapasan sederhana
+njurkan klien untuk menggunakan teknik relaksasi. 9erikan instruksi bila perlu.
9erikan tindakan kenyamanan (mis! masase, gosokan punggung, sandaran bantal, pemberian kompres sejuk,
memberikan es batu'pelembab bibir).
+njurkan dan bantu klien dalam perubahan posisi dan penyelarasan =.
*injau ulang analgesik yang ada dan tepat untuk klien, dan jelaskan aktor #aktu dan pembatasannya.
9erikan dorongan pertahankan supaya klien tetap mendapatkan inormasi tentang kemajuan.
Kola#orasi
9erikan obat analgesik saat dilatasi dan kontraksi terjadi.
rasa takut dan meningkatkan pemahaman.
embantu menyiapkan klien karena prosed induksi, kontraksi sering, yang secara nega sering mengganggu kemampuan klien unt menggunakan teknik koping yang dipelaja yang memperlambat terbentuknya po kontraksi yang mungkin.
endorong relaksasi dan memberikan kli cara mengatasi dan mengontrol tingk ketidaknyamanan.
elaksasi dapat membantu menurunk tegangan dan rasa takut, yang memperber nyeri dan menghambat kemajuan persalinan. eningkatkan relaksasi, menurunk tegangan dan ansietas, dan meningkatk koping dan kontrol klien.
encegah'membatasi keletihan ot meningkatkan sirkulasi.
eningkatkan kemampuan klien unt mengontrol situasi dan memberikan inorm yang perlu untuk membut pilihan inorma 9ila klien diberi obat sebelum ia dilatasi 4 c kemajuan persalinan mugkin melambat bi kelahiran sebentar lagi (dalam 2-% jam), ob dapat menekan bayi baru lahir.
eyakinkan klien'pelatih. emberik penguatan positi terhadap upaya-upaya d
meningkatkan okus pada masa depan.
enghilangkan nyeri meningkatkan relaks dan koping dengan kontraksi, memungkink klien tetap berokus pada kerja persalinan.
2. esiko tinggi kerusakan pertukaran gas pada janin berhubungan dengan perubahan aliran darah ke plasenta atau melalui tali pusat
(prolaps). "riteria hasil!
- enunjukkan $<< dalam batas normal, bebas dari deselerasi lambat - enunjukkan perilaku yang meningkatkan keamanan janin
Inter0ensi Rasional
%andiri
Perhatikan maturitas janin berdasarkan pada ri#ayat klien, P*", dan pengukuran
uterus.
Dakukan manuer Deopold dan pemeriksaan agina streril. Perhatikan presentasi dan posisi janin.
Posisi klien trelentang dengan bagian kepala pada tempat tidur ditinggikan dan bantal atau tempat penopang ditaruh diba#ah salah satu panggul, lebih disukai di kanan, sehingga klien miring.
5unakan = (electronic etal monotoring) 14-26 menit sebelum prosedur induksi.
Pantau $<<, sesuai indikasi, dalam hubungannya dengan amniotomi.
9erikan tekanan pudendal, sesuai indikasi.
3sia gestasi janin harus berusia : minggu atau lebih untuk induksi atau augmentasi persalinan untuk dilakukan kecuali kondisi ibu memerlukan interensi sebelum #aktu ini.
enentukan apakah janin pada presentasi erteks dan mengesampingkan CP$. 9ila bagian presentasi terlalu tinggi (-2 cm), amniotomi mungkin perlu ditunda, karena resiko prolaps tali pusat.
embantu mendaptakan strip pemantauan janin eksternal adekuat untuk mengealuasi pola kontraksi dan irama jantung janin. Penopang menghilangkan tekanan janin pada ena caa dan meningkatkan sirkulasi plasenta.
enentukan kesejahteraan janin, dan memberikan pengkajian dasar $<< dan aktiitas uterus.
enentukan $<< sebelum dan setelah prosedur memberikan inormasi untuk
menjamin kesejahteraan janin. +kselerasi selama periode pendek setelah amniotomi adalah normal nemun tanda-tanda distress dapat menandakan hipoksia janin, karena kompresi tali pusat atau deselerasi lambat.
Perhatikan pecah ketuban dan karakter dan konsistensi cairan.
"aji reaksi $<< terhadap kontraksi, perhatikan bradikardia, dan deselerasi
lambat atau berariasi.
Kola#orasi
*injau ulang hasil ultrasonograi dan amniosintesis, pelimetri dan rasio D'.
9antu sesuai kebutuhan dalam penggunaan elektroda janin internal.
IFinkan klien berkemih sebelum pemberian oksitosin dan sebelum penggunaan elektroda janin.
ungkin diperlukan untuk menegaskan posisi bagian presentasi pada seriks untuk mencegah prolaps tali pusat selama amniotomi.
<anin matur harus dilahirkan dalam 2% jam dari pecahnya ketuban untuk
mengurangi resiko ineksi asenden. (Catatan! bila janin tidak matur, pengukuran dapat dilakukan untuk
menghindari kelahiran selama meungkin kecuali tanda-tanda ineksi'distres terlihat).
Pengkajian yang tepat harus dilakukan untuk menghindari hipoksia. entang normal $<< adalah 126-1:6 dpm. 3ntuk menjamin kesejahtearaan janin, oksitosin perlu dihentikan dan dilakukan tindakan berbeda, tergantung pada interpretasi pencitraan =.
enentukan usia janin dan presentasi membantu mengidentiikasi CP$ dan kebutuhan janin'neonatal lain selama dan setelah kelahiran.
lektroda janin internal harus digunakan untuk obserasi lebih akurat, khususnya bila ada tanda-tanda distres janin atau mekonium.
"andung kemih penuh dapat mengganggu posisi janin dan penempatan pemantau.
". esiko tinggi cidera berhubungan dengan eek'respon merugikan terhadap interensi terapeutik.
"riteria hasil!
- engembangkan'mempertahankan pola persalinan yang baik, mis! kontraksi masing-masing 2- menit, berakhir %6-46 detik dengan relaksasi uterus pada tonus normal diantara kontraksi.
- enyelesaikan kelahiran tanpa komplikasi
Interensi asional
%andiri
*injau ulang catatan pranatal terhadap ri#ayak kehamilan sebelumnya dan hasilnya, pemeriksaan laboratorium pranatal, pengukuran pelis, alergi, penambahan 99, tanda ital, periode menstruasi terakhir, dan perkiraan tanggal kelahiran (P*").
$apatkan ri#ayat berkenaan dengan insersi batang laminaria atau supositoria prostaglandin agina.
Dakukan pemeriksaan agian steril untuk menentukan kesiapan atau kematangan seriks dan posisi janin. 3langi sesuai indikasi dengan reaksi klien dan pola kontraksi.
Periksa *$ dan nadi setiap 14 menit setelah induksi mulai dan sebelum peningkatan oksitosin.
emberikan inormasi yang diperlukan dalam membuat rencana asuhan pera#atan. embuat pera#at #aspada terhadap kemungkinan terjadinya masalah.
Insersi batang laminaria pada malam sebelum induksi melunakkan seriks dan memudahkan induksi persalinan. (Catatan! terjadinya reksi merugikan seperti hipertonisitas ' aktiitas uterus atau mual'muntah memerlukan penghentian ' pembuangan jel prostaglandin).
Penonjolan lunak, parsial (lebih dari 468) dan'atau dilatasi (sedikitnya cm) seriks matang dengan sedikit atau tanpa dilatasi memerlukan 2 atau percobaan sebelum induksi berhasil. /aktu amniotomi tergantung pada posisi janin. Pemeriksaan berulang menentukan kemajuan persalinan, tetapi untuk menghidari ineksi, ini harus dibatasi sebanyak mungkin setelah pecah ketuban.
engkaji kesejahteraan ibu dan mendeteksi terjadinya hipotensi ' hipertensi. &ksitosin diberikan dengan perlahan dalam jumlah yang meningkat. 14-26 menit penginusan perlu untuk mencapai kadar darah terapeutik dari oksitosin. Ini dengan cepat dimetabolisme dan diekskresikan oleh
aluasi pemantau pencitraan secara konstan. Perhatikan rekuensi dan reaktiitas $<<.
Palpasi undus untuk mengealuasi rekuensi dan durasi kontraksi. &bserasi stimulasi berlebihan uterus (kontraksi tatenik). Catat intensitas dan tonus istirahat diantara kontraksi bila kateter intrauterus digunakan.
$okumentasi tanda ital, medikasi, a#itan oksitosin, dan peningkatan dosis, perubahan posisi, pemberian oksigen dan #aktu pemeriksaan agina steril pada pencitraan pemantauan.
Pantau masukan dan haluaran. 3kur berat jenis urin. Palpasi kandung kemih.
Perhatikan laporan kram abdomen, pusing, dan mual'muntah adanya alergi, adanya letargi, hipotensi, takikardia, dan disritmia jantung.
9erikan pera#atan perineal sesuai indikasi. Pantau suhu setiap 2 jam. Perhatikan #arna dan bau drainase agina.
ginjal, sehingga inus konstan harus dipertahankan. "ontraksi teratur dalam konsisten dari kualitas yang baik diperlukan untuk mendilatasi seriks secara eekti.
Pemantauan cermat penting untuk menentukan respons klien'janin terhadap prosedur, untuk mengidentiikasi reaksi merugikan dan menghasilkan pola persalinan eekti. Pemanatauan uterus eksternal menandakan rekuensi, bukan intensitas dari kontraksi. Persalinan ' melahirkan cepat dapat terjadi, meningkatkan resiko trauma serikal dan jaringan lunak. timulasi berlebihan menyebabkan hipoksia janin, ruptur uterus dan pelepasan plasenta prematur. 9ila kontraksi berakhir lebih dari :6 detik atau masing-masing terjadi lebih dari 2- menit, oksitosin harus dihentikan. Pencitraan pemantau adalah dokumen legal, menunjukkan kemajuan induksi, respon janin'ibu, dan tindakan yang dilakukan sta pera#atan kesehatan.
Penurunan haluaran dengan peningkatan berat jenis menunjukkan kekurangan cairan. etensi urin dapat menghambat persalinan dan turunnya janin.
Intoksikasi air dapat terjadi tergantung pada kecepatan'jenis cairan yang
diberikan.
enurunkan resiko ineksi dan'atau memberikan deteksi dini terjadinya ineksi. +danya kandungan mekonium
Kola#orasi
*injau ulang nilai-nilai laboratorium pranatal. Dakukan tes ern atau kertas
nitraFin, bila diindikasikan.
9antu dengan apklikasi jel prostaglandin.
9antu dengan amniotomi. *empatkan klien pada posisi semio#ler rendah dengan
lutut menekuk untuk pemeriksaan agina.
ulai jalur I.@ utama dengan kateter ind#elling diameter besar.
9antu sesuai kebutuhan dengan pemasangan kateter intrauterus.
ncerkan dan berikan oksitosin dalam larutan elektrolit dengan sistem 2 botol (a t#o bottle I.@), oksitosin dihubungkan (piggybacking) dekat pada sisi I.@, sesuai kebijakan unit dan prosedur.
&bserasi pencegahan yang aman
menandakan distres janin.
engealuasi status ibu dan janin dan menentukan apakah ketuban telah pecah.
emudahkan pematangan serikal dapat merangsang persalinan dan'atau meningkatkan keeektian inus oksitosin.
Pecah ketuban dapat merangsang persalinan tanpa memerlukan inus obat
(keberhasilan kira-kira 768 dari klien term), atau ini dapat dilakukan dalam hubungannya dengan pemberian
oksitosin. +mniotomi
dikontraindikasikan bila bagian presentasi tinggi.
"ateter diameter besar disiapkan pada kasus kebutuhan interensi bedah, transusi darah, atau pemberian cairan'obat darurat.
Pemantauan internal secara akurat memperbanyak intensitas dan rekuensi kontraksi dan membantu mengidentiikasi stimulai berlebihan dan kemungkinan ruptur uterus karena pemberian oksitosin berlebihan.
0ormon oksitosin sintetik merangsang otot polos uterus, meningkatkan ekstabilitas sel-sel otot, yang meningkatkan kekuatan kontraksi. &ksitosin dapat dihentikan bila perlu, dan sisi utama dapat dengan cepat dibersihkan dan tersedia untuk inus lain bila larutan diinuskan dekat dengan sisi I.@. elain itu, intoksikasi
berhubungan dengan penggunaan inus dan memberi label yang tepat pada larutan oksitosin.
0entikan oksitosin, sesuai indikasi, dan tingkatkan inus larutan biasa. 9eri tahu dokter.
9erikan magnesium sulat (g&%) 1-2
gram dengan perlahan, bila perlu.
air dapat diakibatkan dari kelebihan atau pemberian cairan yang cepat, khususnya bila $4/ digunakan sebagai
pengganti larutan elektrolit.
"esalahan atau luktuasi dalam kecepatan pemberian dapt menyebabkan obat yang diberikan kurang atau berlebihan, mengakibatkan ketidakadekuatan kontraksi atau ruptur uterus. Pemberian obat dipastikan dengan pemantauan yang ketat terhadap pompa dan penurunan kadar cairan. Pencampuran larutan dalam sistem 2 botol dapat mengakibatkan oerdosis
obat.
0iperstimulasi uterus (tekanan intrauterus lebih besar dari ;4 mm0g) menimbulkan abruptio plasenta, tetani uterus, dan kemungkinan ruptur.
eskipun #aktu paruh sirkulasi oksitosin adalah -% menit, aktiitas uterus dari eek-eek pemberian oksitosin dapat berakhir 26-6 menit setelah penginusan dihentikan. g&%
dapat diindikasikan untuk menghilangkan tetani uterus kerena oksitosin.
$. "etakutan, ansietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman yang dirasakan pada klien'janin, penyimpangan yang tidak diantisipasi dari harapan.
Inter0ensi Rasional
%andiri
"aji status psikologis dan emosional. +danya gangguan kemajuan normal dari persalinan dapat memperberat perasaan ansietas dan kegagalan. Perasaan ini dapat mengganggu kerja sama klien dan menghalangi proses induksi.
+jarkan pengungkapan perasaan.
5unakan terminologi positi hindari penggunaan istilah yang menandakan
abnormalitas prosedur atau proses.
$engarkan keterangan klien yang dapat menandakan kehilangan harga diri.
9erikan kesempatan pada klien untuk memberi masukan pada proses pengambilan keputusan.
+njurkan penggunaan'kontinuitas teknik pernaasan dan latihan relaksasi.
"lien mungkin takut atau tidak memahami dengan jelas kebutuhan terhadap induksi persalinan. asa gagal karena karena tidak mampu melahirkan secara alamiah dapat terjadi. (Catatan! Pada kasus kematian janin, menjalani persalinan secara khusus mengganggu dan memerlukan dukungan kuat).
embantu klien'pasangan menerima situasi tanpa menuduh diri sendiri.
"lien dapat meyakini bah#a adanya interensi untuk membantu proses persalinan adalah releksi negati pada
kemampuan dirinya sendiri.
eningkatkan rasa kontrol klien meskipun kebanyakan dari apa yang sedang terjadi diluar kontrolnya.
embantu menurunkan ansietas dan memungkinkan klien untuk berpartisipasi secara akti.
DATAR PUSTAKA
=arrer, 0elen. 1:. Perawatan Maternitas. <akarta. 5C.
$oenges, arilynn . 2661. Rencana Perawatan Maternal !ayi. 5C.
attson, usan dan <udy mith. 2666. "ore "urriculum #or Maternal $ewborn $ursing . aunders Company.
anuaba, Ida 9agus 5de. 17. %lmu Kebidanan& Penyakit Kandungan dan Keluarga !erencana untuk Pendidikan !idan. <akarta. 5C.
/iknjosastro, 0aniah. 17. %lmu !edah Kebidanan. <akarta. ?ayasan 9ina Pustaka ar#ono Pra#irohardjo.
/iknjosastro, 0aniah. 17. %lmu Kebidanan. <akarta. ?ayasan 9ina Pustaka ar#ono Pra#irohardjo.
###.medicastore.com. Kehamilan !eresiko Tinggi. $iakses tanggal ; eptember 266;.
###.ayahbunda-online.com. Kelahiran. $iakses tanggal ; eptember 266;.
###.conectiGue.com. Persalinan $ormal dengan %nduksi. $iakses tanggal ; eptember 266;.
###.ino-sehat.com. Tipe persalinan dengan !antuan'. $iakses tanggal ; eptember 266;.
?ulianti, $ei. 2664. Mana(emen Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. <akarta. 5C.