• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Tukang Batu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Materi Tukang Batu"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.. PePendndahahuululuaann

Tukang Pasang Batu Umum

Tukang Pasang Batu Umum adalah seorang pekerja konstruksi yang biasaadalah seorang pekerja konstruksi yang biasa membuat bangunan

membuat bangunan seperti rumah tinggal , seperti rumah tinggal , pertokoan, sekolah, maupupertokoan, sekolah, maupun bangunan lainn bangunan lain yang

yang sederhana . sederhana . Dia Dia bisa bekerja bisa bekerja langsung langsung di bawah di bawah perintah pemperintah pemilik bangunan ilik bangunan , , didi  bawah pengawasan

 bawah pengawasan mandor mandor , , atau bekerja di bawah kontraktor langsung tanpaatau bekerja di bawah kontraktor langsung tanpa melalui mandor .

melalui mandor . Seperti halnya

Seperti halnya Dokter Umum Dokter Umum yang bisa mengobati berbagai macam penyakityang bisa mengobati berbagai macam penyakit

ringan, seorang tukang batu umum juga memiliki beberapa ketrampilan meskipun sifat ringan, seorang tukang batu umum juga memiliki beberapa ketrampilan meskipun sifat  bangunan masih sederhana mulai

 bangunan masih sederhana mulai membuat bouwplank dan mmembuat bouwplank dan menentukan ukuran asenentukan ukuran as  bangunan

 bangunan (uitset)(uitset), memasang pondasi, membuat sloof/kolom/ring balok, cor , memasang pondasi, membuat sloof/kolom/ring balok, cor dak,dak,  balkon, menyetel kusen, memasang bata, memlester, membuat ornamen h

 balkon, menyetel kusen, memasang bata, memlester, membuat ornamen hiasan tembok iasan tembok  sederhana,

sederhana, pasang WC, pasang WC, keramik , keramik , batu alam batu alam , paving , paving block dan block dan menyetel pagar.menyetel pagar. Di beberapa tempat bahkan sering kita jumpai seorang tukang yang serba bisa, Di beberapa tempat bahkan sering kita jumpai seorang tukang yang serba bisa,  pandai mengerjakan kayu seperti

 pandai mengerjakan kayu seperti membuat kusen, pintu, jendela, memasang kuda-membuat kusen, pintu, jendela, memasang kuda-kuda dan plafon

kuda dan plafon serta talang sehingga praktis bisa mengerjakan sserta talang sehingga praktis bisa mengerjakan sebuah rumah utuhebuah rumah utuh mulai dari awal

mulai dari awal sampai sampai akhir termasuk instalasi air akhir termasuk instalasi air dan pengecatannya, dan pengecatannya, terkecualiterkecuali  pemasangan instalasi listrik karena berhubungan dengan Peraturan Umum In

 pemasangan instalasi listrik karena berhubungan dengan Peraturan Umum Instalasistalasi Listrik (PUIL) yang mengharuskan sebuah instalasi rumah harus dipasang oleh tukang Listrik (PUIL) yang mengharuskan sebuah instalasi rumah harus dipasang oleh tukang listrik di bawah instalatir yang memiliki ijin dari PLN.Waktu yang diperlukan untuk  listrik di bawah instalatir yang memiliki ijin dari PLN.Waktu yang diperlukan untuk  menyelesaikan rumah type 6 m x 9 m = 5

menyelesaikan rumah type 6 m x 9 m = 54 m2 4 m2 kualitas sedang antara 3-4 bulankualitas sedang antara 3-4 bulan dibantu2-3 orang pekerja.

dibantu2-3 orang pekerja.

Pada pembangunan perumahan yang bersifat masal, cara bekerja seperti tukang di Pada pembangunan perumahan yang bersifat masal, cara bekerja seperti tukang di atas kurang cocok karena lama selesainya, tetapi kalau dibagi-bagi dalam beberapa atas kurang cocok karena lama selesainya, tetapi kalau dibagi-bagi dalam beberapa spesialis maka akan lebih cepat. Ada seorang juru ukur yang memasang bouwplank  spesialis maka akan lebih cepat. Ada seorang juru ukur yang memasang bouwplank   beberapa rumah sekaligus, ada tukang batu yang k

 beberapa rumah sekaligus, ada tukang batu yang khusus mengerjakan fondasi,husus mengerjakan fondasi,  pasangan dan plesteran serta menyetel kusen, ada tukang besi , ada tukang atap dan  pasangan dan plesteran serta menyetel kusen, ada tukang besi , ada tukang atap dan  plafon ( bisa atap kayu atau atap dengan konstruksi baja ringan

 plafon ( bisa atap kayu atau atap dengan konstruksi baja ringan ), tukang cat, tukang), tukang cat, tukang instalasi air, tukang pasang keramik dsb.

instalasi air, tukang pasang keramik dsb.

Datangnya produk baru seperti baja ringan dan metal furing tidak bisa dihindari Datangnya produk baru seperti baja ringan dan metal furing tidak bisa dihindari karena kemajuan jaman sehingga

karena kemajuan jaman sehingga harus disikapi dengan harus disikapi dengan arif, dikaji keuntungan sertaarif, dikaji keuntungan serta kerugiannya. Pemotongan kayu hutan untuk keperluan

kerugiannya. Pemotongan kayu hutan untuk keperluan pembangunan menyebabkanpembangunan menyebabkan rusaknya lingkungan hidup berupa naiknya suhu bumi dan berakibat

rusaknya lingkungan hidup berupa naiknya suhu bumi dan berakibat banjir sertabanjir serta

kebakaran hutan di mana-mana. Negara Indonesia kini masuk daftar perusak hutan no kebakaran hutan di mana-mana. Negara Indonesia kini masuk daftar perusak hutan no 1 di dunia.

1 di dunia. Banyak negara-negara yang mBanyak negara-negara yang memprotes kepada Indonesia seperti emprotes kepada Indonesia seperti MalaysiaMalaysia dan Singapura yang sering dibuat pusing oleh kiriman asap dari kebakaran hutan di dan Singapura yang sering dibuat pusing oleh kiriman asap dari kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. Harga kayu semakin mahal. Keuntungan dari baja ringan Sumatera dan Kalimantan. Harga kayu semakin mahal. Keuntungan dari baja ringan adalah cepat dan praktis pengerjaannya, seperti pembangunan rumah korban Tsunami adalah cepat dan praktis pengerjaannya, seperti pembangunan rumah korban Tsunami di Aceh dan Nias , sebagian besar menggunakan baja ringan, demikian pula di di Aceh dan Nias , sebagian besar menggunakan baja ringan, demikian pula di kota-kota besar sekarang ini banyak dipakai konstruksi baja ringan karena harga kayu juga kota besar sekarang ini banyak dipakai konstruksi baja ringan karena harga kayu juga semakin mahal.

(2)

2.

2. PerPeralaalatan Ttan Tukaukang Png Pasaasang Bang Batu Utu Umummum

Peralatan tukang batu digolongkan menjadi 2, yaitu peralatan yang harus dimiliki Peralatan tukang batu digolongkan menjadi 2, yaitu peralatan yang harus dimiliki secara pribadi dan peralatan yang harus disediakan oleh pemberi pekerjaan.

secara pribadi dan peralatan yang harus disediakan oleh pemberi pekerjaan. Peralatan yang sebaiknya dim

Peralatan yang sebaiknya dimiliki seorang tukang batu iliki seorang tukang batu secara pribadi secara pribadi adalah :adalah : aa.. MMeetteerraann

Tukang batu umumnya menggunakan rolmeter , ada yang

Tukang batu umumnya menggunakan rolmeter , ada yang panjang 3m/5mpanjang 3m/5m untuk

untuk dipakai dipakai sehari-hari dan sehari-hari dan terkadang terkadang menggunakan menggunakan yang yang panjang panjang 30 30 mm untuk pekerjaan uitset. Ada sementara tukang yang menggunakan meteran untuk pekerjaan uitset. Ada sementara tukang yang menggunakan meteran lipat dari kayu dengan alasan lebih teliti karena ujungnya tak bergerak. lipat dari kayu dengan alasan lebih teliti karena ujungnya tak bergerak.

R

Rool l mmeetteerr MMeetteerraan n LLiippaatt  b.

 b. Gergaji kayuGergaji kayu

Untuk memulai pekerjaan pengukuran dan pematokan (uitset) maka Untuk memulai pekerjaan pengukuran dan pematokan (uitset) maka seorang tukang harus memiliki gergaji kayu guna membuat patok  seorang tukang harus memiliki gergaji kayu guna membuat patok   bouwplank. Gergaji kayu terdiri dari 2 macam yaitu :

 bouwplank. Gergaji kayu terdiri dari 2 macam yaitu : -- GGeerrggaajji i PPoottoonngg, , ggiiggiinnyya a aaggaak k tteeggaakk..

-- GGeerrggaajji i BBeellaahh, , ggiiggiinnyya a lleebbiih h mmiirriinng g kke e ddeeppanan

Gigi gergaji harus disiwar atau dimiringkan sedikit ke kanan/ kekiri secara Gigi gergaji harus disiwar atau dimiringkan sedikit ke kanan/ kekiri secara selang-seling agar pada waktu digunakan tidak terjepit. Gigi gergaji secara selang-seling agar pada waktu digunakan tidak terjepit. Gigi gergaji secara  berkala harus dikikir agar senantiasa tajam ketika dipakai. Untuk menilai  berkala harus dikikir agar senantiasa tajam ketika dipakai. Untuk menilai apakah seorang tukang rajin/tidak bisa dilihat dari alat yang dimilikinya. apakah seorang tukang rajin/tidak bisa dilihat dari alat yang dimilikinya. Apabila gergajinya tumpul berarti tukang tersebut malas, sebaliknya kalau Apabila gergajinya tumpul berarti tukang tersebut malas, sebaliknya kalau gergajinya selalu tajam berarti tukang tersebut rajin.

gergajinya selalu tajam berarti tukang tersebut rajin.

G

(3)

2.

2. PerPeralaalatan Ttan Tukaukang Png Pasaasang Bang Batu Utu Umummum

Peralatan tukang batu digolongkan menjadi 2, yaitu peralatan yang harus dimiliki Peralatan tukang batu digolongkan menjadi 2, yaitu peralatan yang harus dimiliki secara pribadi dan peralatan yang harus disediakan oleh pemberi pekerjaan.

secara pribadi dan peralatan yang harus disediakan oleh pemberi pekerjaan. Peralatan yang sebaiknya dim

Peralatan yang sebaiknya dimiliki seorang tukang batu iliki seorang tukang batu secara pribadi secara pribadi adalah :adalah : aa.. MMeetteerraann

Tukang batu umumnya menggunakan rolmeter , ada yang

Tukang batu umumnya menggunakan rolmeter , ada yang panjang 3m/5mpanjang 3m/5m untuk

untuk dipakai dipakai sehari-hari dan sehari-hari dan terkadang terkadang menggunakan menggunakan yang yang panjang panjang 30 30 mm untuk pekerjaan uitset. Ada sementara tukang yang menggunakan meteran untuk pekerjaan uitset. Ada sementara tukang yang menggunakan meteran lipat dari kayu dengan alasan lebih teliti karena ujungnya tak bergerak. lipat dari kayu dengan alasan lebih teliti karena ujungnya tak bergerak.

R

Rool l mmeetteerr MMeetteerraan n LLiippaatt  b.

 b. Gergaji kayuGergaji kayu

Untuk memulai pekerjaan pengukuran dan pematokan (uitset) maka Untuk memulai pekerjaan pengukuran dan pematokan (uitset) maka seorang tukang harus memiliki gergaji kayu guna membuat patok  seorang tukang harus memiliki gergaji kayu guna membuat patok   bouwplank. Gergaji kayu terdiri dari 2 macam yaitu :

 bouwplank. Gergaji kayu terdiri dari 2 macam yaitu : -- GGeerrggaajji i PPoottoonngg, , ggiiggiinnyya a aaggaak k tteeggaakk..

-- GGeerrggaajji i BBeellaahh, , ggiiggiinnyya a lleebbiih h mmiirriinng g kke e ddeeppanan

Gigi gergaji harus disiwar atau dimiringkan sedikit ke kanan/ kekiri secara Gigi gergaji harus disiwar atau dimiringkan sedikit ke kanan/ kekiri secara selang-seling agar pada waktu digunakan tidak terjepit. Gigi gergaji secara selang-seling agar pada waktu digunakan tidak terjepit. Gigi gergaji secara  berkala harus dikikir agar senantiasa tajam ketika dipakai. Untuk menilai  berkala harus dikikir agar senantiasa tajam ketika dipakai. Untuk menilai apakah seorang tukang rajin/tidak bisa dilihat dari alat yang dimilikinya. apakah seorang tukang rajin/tidak bisa dilihat dari alat yang dimilikinya. Apabila gergajinya tumpul berarti tukang tersebut malas, sebaliknya kalau Apabila gergajinya tumpul berarti tukang tersebut malas, sebaliknya kalau gergajinya selalu tajam berarti tukang tersebut rajin.

gergajinya selalu tajam berarti tukang tersebut rajin.

G

(4)

cc.. GGeerrggaajji i bbeessii

Gergaji besi diperlukan untuk memotong besi ( besi beton, pipa, plat Gergaji besi diperlukan untuk memotong besi ( besi beton, pipa, plat  beugel dsb) . Gergaji besi terdiri dari stang gergaji dan mata gergaji. Mata  beugel dsb) . Gergaji besi terdiri dari stang gergaji dan mata gergaji. Mata

gergaji sangat lembut sehingga tak bisa dikikir. Apabila sudah tumpul maka gergaji sangat lembut sehingga tak bisa dikikir. Apabila sudah tumpul maka harus diganti. harus diganti. Gergaji besi Gergaji besi d d.. PPaallu u bbeessii

Palu besi terdiri dari bermacam-macam ukuran, tapi yang paling sering Palu besi terdiri dari bermacam-macam ukuran, tapi yang paling sering digunakan adalah :

digunakan adalah :

-- PaPalu lu bobodedem, m, beberarat st sekekititar ar 5 k5 kg, g, ununtutuk mk mememukukul ul papatotok bk bououwpwplalank nk dadann membelah batu alam ketika memasang pondasi.

membelah batu alam ketika memasang pondasi.

-- PaPalu lu seseddanangg, b, bererat at sesekikitatar 4r 400 00 ggraram um untntuuk k mememamakku pu papapanan  bouwplank , menyetel ku

 bouwplank , menyetel kusen dan sen dan memasang bekisting.memasang bekisting.

Palu 400 gram Palu 400 gram ee.. BBaanncci i / / PPeetthheell

Banci digunakan

Banci digunakan untuk mengepras untuk mengepras kayu secara kasar kayu secara kasar ketika membuatketika membuat  bekisting

 bekisting atau melancipkan ujung kayu untuatau melancipkan ujung kayu untuk membuat patok.k membuat patok. ff.. WWaatteerrppaassss

Waterpass adalah alat pengontrol kedataran untuk jarak pendek secara Waterpass adalah alat pengontrol kedataran untuk jarak pendek secara cepat, misalnya mengontrol kedataran papan bouwplank, tetapi untuk  cepat, misalnya mengontrol kedataran papan bouwplank, tetapi untuk  mengontrol atau memindahkan kedataran pada jarak yang panjang lebih mengontrol atau memindahkan kedataran pada jarak yang panjang lebih cocok menggunakan selang timbangan, karena hasilnya lebih teliti. Waterpas cocok menggunakan selang timbangan, karena hasilnya lebih teliti. Waterpas  juga juga dipakai untuk meng

 juga juga dipakai untuk mengontrol ketegakan secara cepat pula, misalontrol ketegakan secara cepat pula, misal kontrol ketegakan

kontrol ketegakan pasangan keramik. pasangan keramik. Namun apabila kNamun apabila kita inginita ingin menghasilkan kontrol yang lebih teliti

(5)

Waterpas Penggunaan Waterpas g. Selang timbangan

Umumnya digunakan selang plastik yang bening dengan lubang diameter  sekitar 5 mm – 8 mm. Panjang selang disesuaikan dengan keperluan, untuk   bangunan gedung sederhana dengan modul kamar sekitar 3 m x 3 m maka  panjang selang ideal adalah sekitar 7 m. Apabila terlalu panjang maka kurang

lincah untuk digunakan, terlalu pendek juga tidak enak dipakai karena harus sering memindah-mindah kalau menimbang.

h. Unting-unting/ lot

Digunakan untuk mengontrol ketegakan , seperti mengontrol ketegakan  bekisting kolom, kusen, pasangan bata dsb. Lot terdiri dari berbagai ukuran.

Untuk bangunan sederhana dengan ketinggian 3 m cukup dengan berat

sekitar 400 gram, tetapi apabila mengontrol tinggi lebih dari 6 m diperlukan lot yang lebih berat agar tidak bergoyang karena pengaruh angin.

Unting-unting/lot i. Siku besi

Siku tukang kayu digunakan untuk menggaris papan sebelum dipotong sedangkan siku tukang batu digunakan untuk mengontrol kesikuan sebuah sudut pasangan .

(6)

 j. Pensil tukang

Bentuk pensil tukang batu sama dengan pensil tukangn kayu, bulat agak   pipih (ellips) sehingga stabil kalau dipegang ketika menggaris di atas kayu

atau tegel. .

k. Cetok  

Cetok digunakan untuk memasang batu alam/bata merah/ batako , untuk pekerjaan plesteran dan pemasangan keramik. Model yang ada di lapangan sangat beragam, menyesuaikan dengan jenis pekerjaan serta kebiasaan tukang setempat.

Bermacam-macam bentuk cetok 

l. Roskam

Roskam ada yang dibuat dari kayu, baja , PVC dan plastik. Demikian  pula modelnya , ada yang lancip, persegi panjang ada pula yang

 bergerigi.Masing-masing model dan bahan yang digunakan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Roskam dari kayu untuk memlester, dari baja dan PVC untuk mengaci karena permukaannya licin, sedangkan roskam dari baja yang  bergerigi untuk memasang keramik dengan cara adukan tipis (Lemkra, Am).

Roskam kayu Roskam gerigii Roskam PVC Roskam plat baja m. Catut / kakak tua

Catut/ kakak tua digunakan untuk memuntir bendrad , mencabut paku atau mengerat keramik ketika membuat lubang.

(7)

n. Kayu Pelurus / Jidar:

Dipakai untuk meratakan plesteran, biasa terbuat dari kayu kering ukuran tebal 1,5 cm x lebar 8 cm dengan panjang antara 1.50 m sampai dengan 2.50 m. Ada juga jidar yang terbuat dari aluminium , tentunya lebih rata dibanding dengan kayu.

o. Betel / pahat beton

Untuk memahat beton, pasangan atau membuat lubang pada tembok. Dibuat dari baja agar cukup tahan ketika dipukul-pukul dengan palu besi, karena kalau besi dengan besi tiap kali ”diadu” maka lama kelamaan akan rusak juga. Sekarang banyak diproduksi betel yang dilengkapi dengan karet agar percikan benda keras tidak mengenai tubuh/ mata.

(8)

3. Peralatan Pendukung Tukang Pasang Batu

Peralatan pendukung adalah peralatan yang digunakan oleh tukang tetapi

disediakan oleh pihak yang memperkerjakan . Apabila dia bekerja pada pemborong maka pemborong yang harus menyediakan , apabila bekerja langsung di perumahan maka menjadi kewajiban pemilik rumah yang memperkerjakan.

Peralatan yang lazim diperlukan adalah : a. Cangkul

Cangkul digunakan untuk pekerjaan galian sebelum pemasangan pondasi, meratakan tanah dan mencampur adukan spesi. Tangkai cangkul dibuat dari kayu yang keras tapi lentur seperti kayu lamtoro, kayu kopi dan dibentuk bulat sebesar  kepalan tangan . Ujung cangkul memerlukan perawatan secara periodis seperti  perataan dan pengasahan agar kalau digunakan senantiasa tajam dan selalu dicuci

setelah digunakan. Apabila lama tak digunakan sebaiknya diolesi oli agar tak   berkarat.

 b. Sekop

Sekop bulat digunakan untuk memindahkan pasir, meratakan t anah dan membuat adukan spesi. Tangkainya dibuat dari kayu atau bahan tiruan mirip PVC . Sebaiknya tangkai sekop jangan dibuat dari besi karena kaku dan berat sehingga melelahkan serta menyebabkan tangan lecet, berbeda kalau dibuat dari kayu yang sifatnya elastis, maka akan lebih mudah digunakan. Sedangkan sekop persegi lebih banyak  digunakan untuk menggali tanah.

Sekop bulat Sekop persegi

c. Linggis

Linggis terdiri dari berbagai ukuran, ada yang besar dan panjang , ujung satunya  pipih dan satunya lancip digunakan untuk mengungkit benda berat atau untuk 

menggali tanah keras . Linggis yang kecil satu sisi pipih dan lainnya melengkung dibuat cabang 2 untuk melepas paku. Baja untuk linggis dipilih yang memiliki kekerasan tinggi sehingga tidak mudah bengkok ketika digunakan untuk  mengungkit.

(9)

Ember untuk pekerjaan pasangan terdiri dari 2 macam: yang kecil ukuran 5 liter  untuk membawa adukan spesi atau beton . Ukuran tersebut disesuaikan dengan kemampuan orang mengangkat adukan agar tak cepat lelah dan ember tidak cepat rusak. Semakin besar maka lebih cenderung cepat rusak apabila digunakan untuk  memindahkan adukan. Hati-hati kalau melempar ember, harus dicarikan tempat yang lunak atau pasir agar ember tak cepat rusak.

Ember yang besar hanya digunakan untuk membawa air saja, idealnya ukuran 12 liter sehingga kalau dijinjing dengan tangan tidak melelahkan. Sekarang banyak  digunakan pil bekas tempat cat digunakan untuk membawa air dengan isi 20 liter  sehingga kalau akan dipenuhi maka sebaiknya dipikul, karena kalau diangkat terlalu  berat.

e. Ayakan

Untuk pasangan batu alam pasir tidak perlu diayak, karena ukuran siar-siarnya  besar-besar, tetapi untuk pasangan batu bata atau batako dan plesteran maka

 besarnya butiran tidak boleh terlalu besar, perlu diayak dengan lubang 4 mm x 4 mm f. Penampung air 

Pada pencampuran spesi maupun beton, diperlukan tempat penampungan air . Bisa dari tong/drum bekas, atau bejana apapun yang bisa menampung air asalkan tidak mengandung zat yang dapat merusak spesi seperti detergen, oli, maupun minyak.

g. Kerekan

Kerekan digunakan untuk menaikkan/menurunkan material dan peralatan . Harus dijaga agar tidak karatan dan sering-sering diolesi oli/ stempet agar tak aus. h. Tali

Digunakan untuk mengikat perancah, menaikkan material maupun untuk  mengerek.

i. Tangga

Untuk sarana naik dan turun pekerja, diupayakan agar anak tangga cukup kuat kalau diinjak jangan sampai membahayakan. Bisa terbuat dari bambu yang tua, kayu ataupun dari aluminium. Usahakan kemiringan tangga pada waktu kita gunakan sekitar 750 supaya aman. Ketinggian anak tangga berkisar 30 cm.

 j. Perancah

(10)

Perancah besi/ scaffolding k. Keranjang

Untuk memindahkan material seperti pasir, kerikil ketika membuat campuran  beton ke dalam molen.

l. Kotak adukan

Agar campuran tetap dalam kondisi bersih maka jangan membuat adukan langsung di atas tanah, melainkan diatas kotak adukan

Kotak adukan m. Benang

Benang digunakan untuk tarikan kelurusan as pondasi, pasangan bata atau mengontrol kelurusan bekisting.

n. Pemotong keramik 

Untuk pemasangan keramik maka perlu disediakan pemotong keramik baik  manual maupun elektris.

Pemotong keramik manual Pemotong keramik elektris o. Kereta pengangkut material

Untuk memindahkan material berjarak sedang ( sekitar 10-50 m) , lebih nyaman kalau disediakan kereta dorong dengan satu roda yang lincah digunakan ke sana-kemari.

(11)

Kereta dorong

4. Pengukuran dan pematokan sederhana (uitset)

Pengukuran dan pematokan adalah pekerjaan ”menggambar” di atas tanah yang akan dibangun . Gambar yang dibuat adalah berupa tarikan garis untuk pedoman as pondasi dan kerataan permukaan pasangan, kusen maupun kolom.

Gambar yang akan dibuat dari tarikan benang berpedoman pada papan bangunan (bouwplank , berasal dari bahasa Belanda ”bouw” artinya bangunan dan ”plank” artinya  papan). Bouwplank harus dibuat datar/waterpas, menggunakan selang .

Papan bouwplank dipakukan pada patok yang tertancap kuat di tanah sehingga tidak  mudah bergoyang. Kedalaman patok harus cukup agar tak mudah lepas . Bila ragu-ragu apakah papan bouplank masih bisa bergerak maka dibuatkan skur biar stabil, karena fungsi skur yang miring adalah untuk menetralisir gerakan naik-turun atau gerakan mendatar.

Langkah kerja membuat bouwplank:

Contoh : membuat bangunan 6m x 9 m secara akurat. ~10 cm ~ 80 cm (menyesuaikan tinggi dari ±0.00 ~40 cm masuk ke dalam tanah Paku As Bangunan Skur untuk  stabilisasi  bouwplank  (bila diperlukan) 0.00 Paku 2 buah

(12)

a. Siapkan patok secukupnya, perkirakan tinggi patok agar cukup tingginya sesuai keperluan ( suatu misal akan membuat bangunan ±0.00 nya adalah 80 cm dari tanah asli), maka perkiraan keperluan tinggi patok adalah : muncul di atas bouwplank sekitar 10 cm + 80 cm+ masuk ke tanah 40 cm = 130 cm. Bila usuk yang dipakai adalah 4/6x400 (panjang 4 m ) maka satu usuk dapat dibagi tiga bagian = 400 : 3 = 133 cm . Lancipkanlah  patok tersebut agar mudah dimasukkan ke tanah.

 b. Siapkan papan bouwplank, lebih disukai yang agak lebar ( umumnya digunakan 2/20 x 400 ), agar bisa dipaku 2 buah pada patok sehingga  bouwplank tak bergoyang.

c. Buatlah secara kasar bentuk segi – 4 sementara yang menggambarkan  panjang dan lebar bangunan. Misal panjang 9 m dan lebar 6 m. Segi-4 sementara ini tak perlu sempurna, karena hanya untuk perkiraan saja. Jangan lupa perhatikan mundurnya GSB dari pagar jalan/as jalan (misal 5 m dari tepi jalan), buatlah sisi depannya pas pada GSB. Pasanglah patok- patok sementara pada ke-4 sudutnya.

d. Setelah terbentuk segi-4 sementara, buatlah segi empat lagi di luarnya , mundur sekitar 1.50 dari garis yang ada, sehingga kurang lebih

membentuk lagi segi-4 dengan panjang 12 m x lebar 9 m. Ke-4 sudutnya dipatok untuk menarik garis lurusnya patok-patok bouwplank yang akan dibuat.

e. Pasanglah patok-patok dengan jarak sekitar 1.50 m , keliling segi-4 yang luar. 5 m Lebar jalan 6.00 9.00 1.50 1.50 1.50 1.50 GSB GSB

A

B

(13)

f. Buatlah garis ketinggian pada masing-masing patok dengan bantuan selang, mengacu pedoman ±0.00 yang ditentukan.

g. Pasanglah papan-papan bouwplank hingga mengelilingi bangunan yang akan dibuat setinggi ±0.00.

h. Tariklah garis pedoman dengan benang di atas GSB yang jaraknya 5 m dari tepi jalan. Garis tersebut dipindahkan ke bouwplank dan dipaku serta ditandai sebagai as pedoman ( garis AB)

i. Buatlah titik P sebagai pedoman sudut bangunan dengan menancapkan  patok atau papan miring sementara pada bouwplank dan berilah tanda

dengan paku, harus terletak di bawah tarikan benang AB.

 j. Dari titik pedoman P, buatlah garis PD ke arah memanjang bangunan dan ikatkan pada bouwplank. Titik D masih bersifat sementara, karena akan dirubah-rubah sesuai hasil perbandingan kesikuannya.

P A

P A

Cara 1 : P di atas patok 

Cara 2 : P di atas papan D 5 m Lebar jalan GSB GSB A B Bouwplank  P 90 1.20 1.50 D D

(14)

k. Dengan bantuan perbandingan Pitagoras 3:4:5 ( misal 90 cm : 120 cm : 150 cm ), buatlah garis PD sehingga benar-benar siku terhadap garis PB. Titik D bisa digerak-gerakkan sampai ketemu perbandingan yang tepat.  Ingat: garis AB tidak boleh dirubah-rubah karena merupakan

 pedoman/master .

l. Perpanjang garis DP hingga mendapatkan titik C di atas bouwplank  sehingga didapat garis CD yang juga sudah siku dengan garis AB.

m. Buatlah titik E yang berjarak 6 m dari C dan titik F yang berjarak 6 m dari D, menghasilkan garis EF yang sejajar dengan CD dan berjarak 6m. n. Buatlah titik G yang berjarak 9 m dari A dan titik H yang berjarak 9 m

dari titik B. Jadilah garis GH yang sejajar garis AB dan berjarak 9 m. o. Kontrol kedua diagonalnya, apabila sama berarti siku. Siku di sini belum

tentu sempurna, untuk sempurnanya maka dicari dengan dalil Pitagoras yaitu : 62 92 10.817 = + m 5 m Lebar jalan GSB GSB A B Bouwplank  P C E 6.00 9.00 9.00 G H 9.00 6.00 6.00 10.817 D F 6.00 9.00

(15)

 p. Bila panjang diagonalnya masing-masing 10,817 m berati semua ukuran sudah sempurna, sudutnya juga sudah siku.

q. Selanjutnya adalah tinggal membagi ruangan sesuai dengan denah yang akan dibuat di atas bouwplank.

Contoh pekerjaan bouwplank 

 _______________________________________________________________________________________________ Pelatihan dan Sertifikasi Tukang Batu Umum

Diselenggarakan oleh Guverment South Australia Ditranslet oleh Ambrosio and Domingos

(16)

5. Pemasangan Pondasi

Pondasi pada bangunan adalah merupakan kaki yang menahan seluruh beban  bangunan di atasnya untuk diteruskan ke tanah . Pondasi harus kuat, sehingga  pembuatannya tidak boleh sembarangan. Orang Belanda mengatakan ”jangan

menghemat pada pondasi” . Hal ini menunjukkan bahwa kedudukan pondasi merupakan elemen yang sangat penting didalam rangkaian seluruh konstruksi bangunan.

Secara gampang orang mengenal konstruksi fondasi menerus/lajur dari pasangan  batu alam dan pondasi setempat , yang hanya dibuat pada pertemuan-pertemuan sudut

dari konstruksi beton bertulang ( foot plat)

a. Pondasi lajur dari pasangan

Pondasi dari pasangan bisa dibuat dari batu alam seperti batu kali atau batu gunung yang dibelah-belah, pada beberapa daerah dimana susah mendapatkan batu alam bisa  juga dibuat dari pasangan bata merah.

Langkah kerja :

- Kerjakan galian tanah dengan rapi, tanah bekas galian ditumpuk di tempat yang aman agar tidak longsor atau masuk kembali ke galian dan tidak mengganggu tumpukan material yang akan dipasang.

- Buatlah profil pondasi sesuai bentuk yang ditentukan misal trapesium dengan lebar atas 30 cm, lebar bawah 80 cm dan tinggi 80 cm.

 _______________________________________________________________________________________________ Pelatihan dan Sertifikasi Tukang Batu Umum

Diselenggarakan oleh Guverment South Australia Ditranslet oleh Ambrosio and Domingos

15 Pondas i

Batu Alam

Beban Bangunan Beban Bangunan

Pondasi footplat Sloof 

Sloof 

Pedestal

(17)

Perhatikan bahwa as pondasi harus berada di bawah tarikan benang as  pada bouwplank.

- Mulailah dengan urugan pasir dahulu sesuai ketentuan (misal 10 cm) - Lanjutkan dengan pasangan batu kosong (aanstamping) dengan

mengatur posisi batu berdiri sesuai ketentuan. Tinggi aanstamping umumnya adalah 15-20 cm.

- Isilah celah-celah pasangan batu kosong dengan pasir dan siramlah dengan air agar pasir masuk ke celah-celah sehingga kedudukan  pasangan batu kosong terkunci rapat.

- Pasanglah pondasi dengan adukan yang tercampur dengan baik, misal  perbandingan 1 PC: 6 pasir. Sewaktu memasang usahakan posisi batu

adalah rebah bukan berdiri seperti aanstamping.

- Pada sudut yang ada kolomnya, berilah lubang untuk kolom sedalam sekitar 50 cm agar kolom masuk ke pondasi, sedalam 40 x diameter   besi kolom.

- Pada keeseokan harinya siramlah pasangan batu supaya kebutuhan air  oleh PC untuk proses pengeringan terpenuhi.

-Masuknya besi kolom ke pondasi ini penting sekali, setelah belajar dari  pengalaman bangunan yang rusak akibat gempa bumi di Aceh dan

Yogyakarta, dahulu banyak sloof yang hanya diletakkan begitu saja di atas  pondasi, begitu terkena gerakan mendatar akibat gempa maka banyak sloof 

yang bergeser, sehingga banyak tembok lurus yang ambruk. Bahkan mulai sekarang disarankan untuk memasang angkur sepanjang pasangan pondasi  pada setiap jarak 1 m untuk menghubungkan pondasi dengan sloof, sedalam

   P  a    d  a   s   u    d  u    t  :    B  e   s    i    k  o    l  o  m   m   a   s   u    k    k  e   p   o   n    d  a   s    i    4    0     ϕ

(18)

40 x diameter angkur ( 12 mm) atau ditanam sedalam 40 x 1,2 cm = 48 cm atau sekitar 50 cm.

b. Pondasi dari beton bertulang/foot plat

Pondasi dari beton bertulang (footplat) biasanya dibuat pada daerah yang sulit didapat batu alam, atau letak tanah yang dalam sehingga kalau dipasang pondasi batu alam secara ekonomis lebih boros . Pondasi footplat sering digunakan pada bangunan  bertingkat, namun dalam kondisi tertentu pondasi foot plat lebih ekonomis dibanding  pondasi batu alam meskipun hanya untuk membuat rumah tidak bertingkat. Apabila

tanah galian sudah keras, pondasi foot plat bisa langsung diletakkan di atas galian, tetapi apabila tanahnya lembek maka tanah dasarnya harus diperbaiki dahulu dengan cara dipadatkan dan diurug sirtu, atau dipilih cara pancang.

Salah satu contoh perbaikan tanah secara sederhana adalah pembangunan di daerah  pesisir/rawa-rawa yang sekarang sudah menjadi komplek perumahan Tanah Mas

Semarang, sebagian besar pondasinya menggunakan foot plat, padahal tanahnya becek. Cara memperbaiki kondisi ini adalah di bawah footplat dipatok dahulu dengan terucuk  dari bambu Ori yang tua atau kayu dolken sampai kedalaman tertentu ( sekitar 4m). Satu footplat berukuran 80 cm x 80 cm untuk rumah tidak tingkat dipatoki oleh sekitar 16 terucuk. Hasilnya sangat menakjubkan karena rata-rata rumah yang dibangun pada sekitar tahun 1980 an sampai sekarang tidak mengalami penurunan. Padahal dahulu daerah tersebut tidak diminati karena becek dan berair. Setelah pondasi dipasang baru diadakan pengurugan, sehingga rawa-rawa yang tadinya kosong sekarang sudah menjadi  pemukiman yang padat penduduknya.

Di daerah Jawa Timur, yang paling populer untuk memperbaiki tanah dasar  sebelum dicor foot plat adalah dengan cara Strauss. Caranya adalah tanah dibor dahulu dengan diameter antara 20 cm – 30 cm tergantung keperluannya, kemudian dipasang rangkaian besi dengan beugel bulat baru dicor. Cara ini relatif mudah dan tidak  memerlukan alat berat, hanya dibor secara manual sehingga mudah dilaksanakan.

Apabila daerahnya sangat berair maka dipilih pondasi tiang pancang yang memakai alat  berat.

(19)

Tanah dasar yang masih lenak harus diperbaiki dahulu

Perbaikan tanah ringan dengan menanam terucuk bambu atau kayu bulat, cocok untuk   bangunan sederhana

seperti rumah tinggal tidak bertingkat.

Perbaikan tanah dengan Strauss untuk konstruksi yang lebih kuat (rumah bertingkat) . Besi dari Strauss dihubungkan dengan besi  pada foot plat , sehingga lebih

kuat menahan gaya mendatar dan momen. Terucuk   bamboo Ori atau dolken Straus dia. 20 –  30 cm

(20)

Pondasi footplat yang baru saja dicor 

4 0 D Tulangan stek

kolom

Kolom

Tulangan pokok pada foot plat ada di bawah

Hal yang terpenting pada pembuatan foot plat: Sebaiknya dipasang dahulu lantai kerja agar  memudahkan pengerjaan.

Sebelum mengecor pastikan bahwa kedudukan  pedestal/kolom benar-benar terletak pada as

yang diharapkan dan tidak serong.

Sering sekali terdapat kotoran tanah karena longsoran, maka dibersihkan dahulu sebelum dicor.

Jangan mengecor terlalu encer karena berakibat mutu beton rendah, kuat tekannya menurun Gunakan vibrator atau penusuk untuk  memadatkan beton.

(21)

Contoh rangkaian pedestal di atas pondasi setempat dengan sloof dan kolom 6. Pekerjaan Beton Bertulang

 Betondalam bahasa sederhana adalah bahan buatan yang merupakan campuran antara Semen (PC) + Pasir + Kerikil dengan perbandingan tertentu ditambah air sebagai  bahan pelarut ketika mengaduk. Contoh perbandingan tertentu adalah campuran 1 PC : 2

Pasir : 3 Kerikil. Masih banyak variasi perbandingan campuran yang lain.

Sebagian besar air akan menguap ketika proses pengeringan, sisanya tertahan di dalam beton karena proses kimia yang diserap oleh PC ketika mulai mengeras.

Dalam bahasa ilmiahnya : beton adalah campuran antara Pasta Semen yang  jumlahnya sekitar 25 % ditambah Agregat yang jumlahnya sekitar 75 % dalam  perbandingan berat.

Pasta Semen : campuran air dan semen

(22)

TYPE SEMEN YANG ADA DI PASARAN (SEMEN GRESIK):

JENIS I : ORDINARY PORTLAND CEMENT (OPC/ PC 1 ) , DIKEMAS KALAM KANTONG ISI 50 KG

Untuk bangunan umum, baik perumahan, bangunan tingkat tinggi, jembatan, landasan pesawat dan beton pracetak 

JENIS IP-U : PORTLAND POZZOLAN CEMENT (PPC) , DIKEMAS DALAM KANTONG ISI 40 K 

untuk bangunan umum & khusus di lingkungan bergaram + berair.

Untuk mengaduk beton bisa dilakukan dengan alat sederhana seperti cangkul/ sekop atau diaduk dengan molen. Sekarang ini sudah menjamur perusahaan yang

menjual beton jadi (ready mix) sehingga untuk proyek-proyek besar tak perlu lagi repot menyediakan lahan untuk pengadukan, karena memakan tempat yang cukup banyak.

Kekuatan beton sangat tergantung dari :

-  Kadar dan mutu semen, tidak selalu kadar semen yang banyak akan menghasilkan beton yang baik.

-  Perbandingan butiran pasir dan kerikil (gradasi agregat), kalau gradasainya baik dan kekerasan butirannya tinggi maka beton yang dihasilkan juga tinggi. Kalau kerikil dan pasirnya rapuh maka kuat tekan beton juga rapuh.

-  Kadar air yang digunakan ( faktor air semen/ f.a.s) kalau air terlalu  banyak akan menghasilkan beton dengan tekanan rendah, kalau

terlalu kental akan sulit dipadatkan. Jadi kadar air sudah ada

 prosentasenya ( f.a.s. antara 0,5 – 0,6 ). f.a.s. adalah perbandingan  berat air dibanding berat PC yang digunakan untuk mencampur beton. -  Kepadatannya, apabila beton dipadatkan (divibrator), maka

kekuatannya akan tinggi tetapi kalau hanya digelar tanpa dipadatkan maka kekuatannya rendah

Air : 8 – 10% Semen : 12 – 18% : 15% Pasir : 30 – 40% : 35% Keriki : 40 – 50% : 40% Pasta semen 25 % Agregat 75 %

(23)

-  Perawatan (curing), beton setelah dicor perlu dirawat seperti disiram, ditutupi plastik agar air tak segera menguap.

Beton adalah bahan yang sangat kuat untuk menahan gaya tekan. Kita pernah mendengar beton dengan mutu K-225 , artinya bisa menerima beban tekan sebesar 225 kg / cm2, namun beton tidak kuat untuk menerima gaya tarik, oleh karena itu

dipasanglah besi / tulangan untuk menahan gaya tarik.

Pada sketsa di atas digambarkan balok beton bertulang yang menerima gaya merata dari atas maka kecenderungan balok tersebut akan melengkung, bagian bawah akan tertarik sedang permukaan atas akan tetekan. Besi tulangan dipasang sebelah  bawah agar balok tersebut bisa menahan gaya tarik.

BETON >> BERTUGAS MENAHAN GAYA TEKAN (di atas) BAJA TULANGAN >> BERTUGAS MENAHAN GAYA TARIK ( di bawah)

Kombinasi antara beton dan baja tulangan menghasilkan beton bertulang yang sangat kuat dan dapat kita saksikan kemajuannya saat ini, semakin hari semakin banyak   bangunan yang menggunakan beton bertulang.

Beton bertulang disukai orang karena :

- Mudah dikerjakan dan dibentuk , misal bisa dibuat bentuk plat, balok, tiang persegi, tiang bulat , gelegar jembatan, bendungan, menara dsb. - Kuat/ awet, tahan lama . Bangunan beton bisa bertahan puluhan tahun

 bahkan ratusan tahun.

- Harga relatif ekonomis, mahal pada awalnya namun karena bisa dipakai lama maka akan menjadi ekonomis.

Untuk membuat beton bertulang harus dilewati beberapa tahapan : a. Pembuatan cetakan / bekisting

 b. Pemasangan tulangan baja ( bisa baja bulat atau baja ulir) c. Penuangan/ pengecoran beton yang diikuti dengan pemadatan

d. Perawatan beton ( curing ), seperti menyiram, menutupi dengan plastik agar  air tidak menguap secara drastis yang menyebabkan retak dan pengerasan tidak sempurna.

(24)

e. Pembongkaran bekisting apabila sudah cukup keras atau cukup umur.

a. Pembuatan cetakan / bekisting Bekisting foot plat:

Pada pembuatan bangunan gedung barangkali yang paling dahulu dilaksanakan adalah pembuatan bekisting footplat jika dalam bangunan gedung tersebut direncanakan ada pondasi foot platnya. Untuk bangunan ringan , footplat bisa dicor tanpa memasang  bekisting, artinya dicor selebar galian yang dibuat.

Dalam kondisi tertentu seperti bangunan yang besar dan tuntutan ketelitian yang tinggi, pondasi footplat harus dikerjakan secara serius, kuat, dan tepat ukurannya.

Contoh pembuatannya adalah sebagai berikut :

Langkah kerja pemasangan bekisting foot plat:

- Ukurlah dengan teliti letak pondasi foot plat, dengan berpedoman  pada as bouwplank . Tandai dengan kapur atau digaris pakai cangkul. - Galilah tanah hingga mencapai kedalaman yang diinginkan dan

mencapai tanah keras. Kalau tanah tetap tidak keras bisa didalamkan lagi kemudian diurug sirtu , bilamana perlu harus dipasang

terucuk/strauss.

- Setelah mencapai tanah keras segera dibuatkan lantai kerja 1 PC : 3 Pasir : 4 – 5 Kerikil, agar memudahkan pekerjaan selanjutnya. Tujuan lain segera mengecor lantai kerja adalah agar tanah tidak tertimbun galian lagi atau tergenang air sehingga kekuatan daya dukungnya  berubah.

- Ukur lagi dengan tarikan benang pada as bouwplank letak as foot  platnya, pindahkan dengan lot ke lantai kerja. Usahakan menggambar 

dengan teliti pakai pensil tukang kayu : letak as, panjang dan lebar  foot plat, jangan sampai melenceng dari as.

Foot plat yang akan dicor 

Lantai Kerja 1 : 3 : 4-5 Skur 

Patok 

Reng

Papan/triplek 

(25)

- Pasanglah bekisting samping-sampingnya, perkuat dengan patok  kemudian dipasang skur agar tak bergoyang.

- Masukkan rangkaian besi foot plat dan pedestalnya, kontrol lagi asnya , apabila sudah tepat maka bisa dilaksanakan pengecoran . Bekisting Pedestal:

Berikutnya adalah pembuatan bekisting pedestal, atau kolom pendek di  bawah sloof. Yang namanya orang bekerja, bisa saja ada kekurangan atau

ketidak sempurnaan, untuk itu setelah mengecor foot plat selesai, segera kontrol lagi dengan tarikan benang berdasarkan as bouwplank, apakah letak  kolom pedestal masih baik sesuai rencana atau bergeser ketika dicor.

Bergesernya letak kolom setelah pengecoran adalah hal yang sering sekali terjadi, untuk itu , selagi masih basah, koreksi kembali letak as kolom!

Tinggi pedestal ( terhitung dari permukaan foot plat hingga bagian bawah sloof)  bervariasi antara 40 cm – 200 cm, tergantung kedalaman pondasinya. Pengerjaannya  paling tidak menunggu satu hari setelah pengecoran foot plat agar beton sudah kering

dan mudah untuk bekerja . Usahakan penyiraman dilakukan terhadap foot plat yang sudah dicor minimal selama 7 hari berturut-turut. Mengecor pedestal pada hari yang sama dengan foot plat secara teknis sulit dilaksanakan.

Langkah kerja pemasangan bekisting pedestal :

- Bongkarlah terlebih dahulu bekisting foot plat yang sudah kering - Buat tanda segi -4 ukuran kolom pedestal pada permukaan cor-coran

 pondasi foot plat dengan teliti dan benar-benar siku.

- Buat elemen bekisting foot plat dengan papan / triplek yang diberi  perangkai, bisa dibuat bentuk siku sehingga ada 2 komponen

rangkaian yang bila disetel berhadap-hadapan akan membentuk segi-4.

Foot plat yang sudah dicor 

Kolom Pedestal yang akan dicor  Skur Skur   Papan/triplek 15 mm Klem  pengapit Klem  pengapit

Klem bawah dipaku ke cor agar tak bergeser 

(26)

- Berdirikan komponen kolom pedestal, klem pada bagian bawahnya dipakukan ke cor lantai agar tidak bergerak.

- Klem diatasnya disetel dan dipaku sehingga ke-4 sisinya terikat satu sama lain.

- Kontrol ketegakan dengan lot, kemudian pasanglah skur-skur agar tak  miring

- Kontrol letak pembesian, jangan sampai menempel bekisting, usahakan dipasang balok deking yang cukup.

- Lakukan pengecoran dan pemadatan.

Bekisting sloof :

Sloof ada2 macam: ada yang dipasang langsung di atas pondasi batu alam/  bata, ada juga sloof yang menggantung.

Untuk bekisting yang menumpang langsung di atas pondasi batu alam  pengerjaannya relatif lebih mudah, tinggal memasang 2 sisi papan/triplek 

yang saling berhadapan, kemudian mengupayakan agar jarak kedua papan tersebut selalu sama dan stabil ketika sedang dilaksanakan pengecoran. Caranya adalah dengan memasang klem-klem dan pak-pak pengaku konstruksi.

Papan/triplek  15 mm

Klem  pengapit

Ke – 4 klem sisi pengapit dihubungkan satu sama lain dan dipaku, pada klem yang paling bawah dipakukan ke permukaan cor agar tak bergerak 

Kolom  pedestal

yang akan dicor 

Klem pengapit dipatu/ dimatikan .

(27)

Langkah kerja :

- Tarik as bouwplank untuk pedoman kelurusan sloof  - Pasanglah satu sisi bekisting dan luruskan dengan benang - Pasanglah klem/pak dan pakukan pada bekisting

- Pasang sisi satunya, perkuat dengan skur 

- Apabila bagian bawahnya masih rongga tutuplah dengan kertas semen basah

Pembongkaran:

- Untuk bekisting sloof di atas pondasi bisa dibongkar pada keesokan harinya

- Upayakan penyiraman secara teratur 2 x sehari sampai umur 7 hari

Bekisting sloof yang menggantung:

Bekisting sloof yang menggantung lebih banyak memerlukan kayu karena sama dengan membuat balok gantung, bedanya tiang penyangganya lebih rendah.

Sloof  yang akan dicor 

Bekisiting sloof menggunakan triplek dan klem pengaku Skur 

Patok  triplek 15 mm

Skur  Pak/klem

(28)

Langkah kerja :

- Tarik garis as pada bouwplank  

- Patok dipasang ( bisa 4/6 atau 5/7), di sebelah kanan/kiri as benang - Pasang usuk mendatar dan bekisting bawah /bodeman

- Pasanglah triplek bekisting samping, luruskan dengan benang dan sebagai penguat harus ditahan dengan skur/ klem

- Pasang bekisting sebelahnya dan juga diluruskan serta diperkuat dengan klem

Pembongkaran :

- Apabila tidak langsung dipasang bata maka bekisting sebelah

kanan/kirinya boleh dibongkar pada usia 3 hari, tetapi bodeman serta tiang penyangga menunggu sedikitnya usia 2 minggu namun tidak   boleh dipasangi bata sampai usia 4 minggu.

- Apabila langsung dipasang bata maka pembongkaran bagian sampingnya menunggu sampai 1 minggu, dan bodeman bawahnya menunggu 4 minggu hingga kekuatan beton mencapai 100 %.

Bekisting kolom:

Kolom pada bangunan ada 2 macam :

Sloof  yang akan dicor  0.00 skur  skur  Triplek 

Usuk 5/7,jarak sekitar 100 cm Reng 3/5

atau usuk  4/6

Bekisiting sloof yang menggantung Usuk penyangga

(29)

-  Kolom praktis, yaitu kolom yang dicor secara bertahap pada

 pertemuan pasngan bata, fungsinya sebagai ”otot” untuk menjadikan  pasangan bata kompak karena ikatan antara sloof, kolom dan ring  balok tersambung menjadi satu kesatuan yang bergabung dengan

kekuatan pasangan bata.

Hubungan antara sloof, kolom praktis , ring balok dan pasangan menjadikan  bangunan menjadi kompak/ menyatu.

Apabila pasangan lurus tak ada pertemuan seperti pagar keliling , maka  biasanya dipasang setiap jarak 3 m untuk menghindari pasangan roboh.

Kolom praktis juga dipasang pada pasangan bata yang luasnya melebihi 10 m2, agar pasangan kuat.

(30)

-  Kolom struktur, kolom yang langsung dicor setinggi kolom yang direncanakan dan berfungsi untuk memikul beban . Bekisting untuk  kolom ini tak bisa dibuat sembarangan , karena gaya yang menekan  pada dasar bekisting cukup besar. Kalau tidak diperkuat dengan

klem-klem ( waler) , maka bekisting akan jebol. Kuatnya tekanan ini identik dengan tekanan air ( hidrostatik), semakin tinggi beton yang akan dicor semakin besar pula gaya yang menekan.

Kolom  praktis 15x15 yg akan dicor  Triplek/papan

Ganjal untuk menyesuaikan lebar kolom Triplek/papan

Kolom  praktis

20x20 yg akan dicor 

Bekisting kolom praktis 20 x20 pada pertemuan pasangan bata Triplek/papan

Triplek/papan

Ganjal 4/6 untuk menyesuaikan lebar kolom Usuk 4/6

Tinggi air = h=3m Tinggi cor = h=3m

Tinggi air = h=3m

Berat jenis air γ = 1 ton/m3 Gaya=σ= h. γ= 3m x 1 ton/m3

σ= 3 ton/m2

Gaya=σ Gaya=σ

Tinggi cor = h=3m

Berat jenis beton γ = 2,4 ton/m3 Gaya=σ= h. γ= 3m x 2,4 ton/m3

σ= 7,2 ton/m2

BETON AIR 

(31)

Bekisting kolom bisa dibuat dari papan kayu maupun triplek 

Pada bagian bawah dipasang klem yang dipakukan pada lantai yang sudah ada agar tak   bergeser dari as yang direncanakan. Kemudian jarak waler di atas klem dasar dibuat 30

cm, waler selanjutnya dibuat jarak sama sekitar jarak 50 cm.

Yang paling sulit adalah mempertahankan kedudukan bekisting agar selalu tetap berada  pada kedudukan yang telah ditetapkan dan tidak menceng/ bergeser. Jangan lupa

mengelot 2 sisi yang bersebelahan , karena kalau 2 sisi sudah lot maka kolom akan lot  pula. As asli As asli As bantuan Bila jarak   bekisting-as  bantuan sama artinya  bekisting lurus, tidak  menceng Lot 1 Lot 2

Bila jarak lot- benang bagian

atas sama dengan  bagian bawah

artinya bekisting kolom sudah lot,

Kontrol kelurusan bekisting kolom dan tegak lurus (lot)

Klem dasar  Klem dasar  2. Klem 1. Klem dasar  3. Skur. sskurS 

ekur  4. Papan penahan di fisher ke beton

(32)

Bekisting balok:

Bekisting balok merupakan bekisting yang tingkat kesulitannya tinggi, harus dibuat secara kuat dan terencana dengan matang agar tidak jebol. Semakin besar dan tinggi suatu balok maka semakin besar pula tekanan gayanya.

Langkah kerja pembuatan bekisting balok :

- Tandai ketinggian balok dengan membuat garis pada kolom yang sudah dicor 

- Pasanglah tiang dan balok penyangga. Tinggi permukaan balok   penyangga adalah tinggi balok – tebal triplek – usuk pengaku  bodeman.

- Pasang dasar bekisting berupa rangkaian triplek dan usuk 

 pengakunya. Tariklah benang pelurus , apabila sudah lurus pakukan sedikit bodeman ke balok penyangga.

- Pasanglah bekisting tegak bagian dalam, tarik kelurusannya dan  pasang skur agar stabil. Lanjutkan dengan pemasangan bekisting plat

di atasnya

- Bekisting luar bisa dipasang belakangan setelah pembesian balok  dilaksanakan karena akan lebih mudah merangkai besi balok kalau tutup luarnya jangan dipasang dahulu.

- Setelah pembesian selesai, tutuplah bagian luarnya dan pasanglah skur agar kuat.

Balok yang akan dicor  4/6 4/6 4/6 4/6

Bekisting balok menggunakan triplek dan usuk  Triplek 

4/6

skur  skur 

Balok penyangga 6/12

(33)

Bekisting konvensional menggunakan papan dan bambu:

Pembongkaran bekisting balok :

- Bekisting balok paling cepat dibongkar pada usia 2 minggu, namun masih harus disangga di bawahnya agar tak melengkung.

- Apabila tutup bekisting luar akan dipakai di tempat lain, maka bisa dibongkar duluan pada usia 3 hari

KONSTRUKSI 1

(34)

Bekisting plat/dak :

Bekisting dak merupakan bekisting yang mudah dikerjakan,karena yang  penting rata dan kuat konstruksinya.

Upayakan agar dalam membuat bekisting plat tidak mengalami kegagalan dengan cara merencanakan dan melaksanakan dengan matang konstruksinya. CONTOH KEGAGALAN 1 : KONSTRUKSI TIDAK KUAT

KEGAGALAN 2: TANAH DASAR TIDAK KUAT

Untuk membuat bekisting plat ada 2 cara:

Tumpukan Beton Terpusat

Balok Dukung Bergerak

Penurunan

Landasan

Terjadi Penurunan karena kelebihan beban

(35)

- Cara 1 : triplek/papan menumpu di atas usuk, kemudian usuk  disangga oleh tiang

- Cara 2 : triplek / papan menumpu di atas usuk sebagai balok pembagi kemudian di bawah balok pembagi masih ada balok pendukung baru disangga oleh tiang. Cara 2 lebih boros kayu namun hasil pengecoran lebih meyakinkan dibanding cara 1.

1. Jarak x adalah jarak dari balok-balok pembagi 2. Jarak y adalah jarak balok pendukung

3. Jarak z adalah jarak tiang penyangganya.

Berikut ini ada tata cara penggunaan tabel agar bekisting kuat, tidak boros serta awet karena pemakaiannya tidak dipaksakan kekuatannya .

Tebal lantai Beban Merata Beban merata PAPAN MULTIPLEK yang akan (Berat beton, selebar 100 cm

dicor kayu,pekerja) panjang 1 cm Tebal 1cm Tebal 2 cm Tebal 3 cmTebal 6 mmTebal 9 mmebal 12 m ebal 15 m ebal 18 m cm kg/m2 kg/cm' 10 440 4.40 34.80 61.00 81.30 24.40 30.50 40.60 48.80 61.00 12 492 4.92 34.80 61.00 81.30 24.40 30.50 40.60 48.80 61.00 14 544 5.44 30.50 61.00 81.30 22.20 30.50 40.60 48.80 61.00 16 596 5.96 30.50 61.00 81.30 22.20 27.10 34.80 48.80 48.80 18 648 6.48 30.50 61.00 81.30 22.20 27.10 34.80 40.60 48.80 20 700 7.00 27.10 61.00 81.30 22.20 27.10 34.80 40.60 48.80 22 752 7.52 27.10 61.00 81.30 20.30 27.10 34.80 40.60 48.80 24 804 8.04 27.10 48.80 81.30 20.30 24.40 34.80 40.60 48.80 26 856 8.56 27.10 48.80 81.30 20.30 24.40 34.80 40.60 48.80 28 908 9.08 27.10 48.80 81.30 20.30 24.40 30.50 40.60 48.80 30 966 9.66 27.10 48.80 81.30 18.80 24.40 30.50 40.60 48.80 Catatan :

Tabel ini dibuat dengan batasan ( penyederhanaan )sebagai berikut: 1.Kondisi perletakan dianggap terletak di atas 2 tumpuan bebas 2 Jarak diambil dari tabel 1 dan 2 , kemudian diambil jarak terpendek

3. Dari jarak tersebut masih disesuaikan dengan bentangan multiplek (panjang 244 cm ) 4.Jarak bentangan triplek dibatasi dari 3 bagian sampai dengan 13 bagian.

5.Beban merata ( q ) yang bekerja diambi l dari Tabel Doka International Formwork and Scaffolding, Germany Tabel 4-3

DAFTAR BENTANGAN MAKSIMUM PAPAN COR

Menurut tinjauan Momen, Lendutan dan Pen yesuaian panjang Multiplek ( Jarak x dalam cm)

(36)

Contoh :

Akan mengecor plat tebal 14 cm , tersedia triplek 12 mm. Berapa jarak x = ...? Bila digunakan balok pembagi usuk 4/6 , berapa jarak y = ...?

Bila digunakan balok pendukung usuk 5/7, berapa jarak z =..? Caranya :

Langkah 1, mencari jarak x:

Pada kolom paling kiri bacalah ketebalan cor 12 cm, kemudian tarik garis ke kanan di bawah kotak multiplek tebal 12 mm, maka akan ketemu angka 34,80 cm . kalau 1 triplek panjangnya 244 cm, maka jumlah bagiannya menjadi : 244kalau 1 triplek   panjangnya 244 cm, maka jumlah bagiannya menjadi : 244/40,60 = 6 bagian.

Jarak x= 40,60 cm Langkah 2 ,mencari jarak y:

Lihat tabel balok pembagi ukuran 4/6:

40,60 40,60 40.60 40,60 40,60 40,680

Panjang triplek = 244 dibagi 6 bagian masing-masing 40,60 cm

4/6 4/6 4/6 4/6 4/6 4/6

Bekisting triplek 12 mm akan dipakai untuk cor 14 cm Sambungan harus pas di atas as usuk 

4/6

Tebal Beban

Cor Merata 13 bag 12 bag 11 bag 10 bag 9 bag 8 bag 7 bag 6 bag 5 bag 4 bag 3 bag 18,8 20,3 22,2 24,4 27,1 30,5 34,8 40,6 48,8 61,0 81,3 cm kg/m2 (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) 10 440 131 127 124 120 116 111 106 101 95 85 73 12 492 126 123 119 115 111 107 102 97 89 80 69 14 544 122 119 115 112 108 104 99 93 85 76 66 16 596 118 115 112 108 105 100 96 89 81 73 63 18 648 115 112 109 105 102 98 92 89 78 70 60 20 700 112 109 106 103 99 95 89 82 75 67 56 22 752 109 106 103 100 97 92 86 79 72 65 52 24 804 107 104 101 98 94 89 83 77 70 63 49 26 856 105 102 99 96 91 86 80 74 68 61 46 28 908 103 100 97 93 88 83 78 72 66 58 43 30 966 100 98 95 90 86 81 76 70 64 54 41 Catatan :

Tabel ini di buat dengan batasan ( p enyederhanaan )sebagai berik ut: 1.Kondisi perletakan dianggap terletak di atas 2 tumpuan bebas

2.Jarak diambil yang terpendek dari perhitungan momen, lendutan dan geser 

3.Teg. ijin lentur kayu dianggap kelas II = 100 kg/cm2, elastisi tas =100000kg/cm2 da n teg. geser=10kg/cm2 4.Beban merata ( q ) yang bekerja diambi l dari Tabel Doka International Formwork and Scaffolding, Germany 5.Jarak warna hitam didapat dari dari Lendutan,biru dari Momen dan merah dari geser 

Menurut Perhitungan Momen, Lendutan dan Geser  Jika digunakan usuk 4/6 cm

( Jarak y dalam cm )

Bentangan Triplek

Tabel 4-7

(37)

Tadi jarak x ketemu 40,80 atau 6 bagian, sekarang lihatlah tebal cor 14 cm pada kolom paling kiri, tarik ke kanan di bawah 6 bagian , maka

 jarak y= 93 cm

Tabel di atas adalah berlaku untuk balok pembagi yang menggunakan usuk 4/6, selanjutnya adalah bila menggunakan kayu lain :

Tabel untuk balok pembagi 5/7:

Tabel untuk balok pembagi 5/10: Tebal Beban

Cor Merata 13 bag 12 bag 11 bag 10 bag 9 bag 8 bag 7 bag 6 bag 5 bag 4 bag 3 bag 18,8 20,3 22,2 24,4 27,1 30,5 34,8 40,6 48,8 61,0 81,3 cm kg/m2 (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) 10 440 164 160 155 151 145 140 134 127 123 110 96 12 492 158 154 150 145 140 135 129 122 117 104 90 14 544 153 149 145 140 135 130 125 118 111 99 86 16 596 148 145 140 136 131 126 121 115 106 95 82 18 648 144 141 137 132 128 123 118 111 102 91 79 20 700 141 137 133 129 125 120 115 107 98 87 76 22 752 137 134 130 126 122 117 112 103 94 84 73 24 804 134 131 127 123 119 114 108 100 91 82 71 26 856 132 128 124 121 116 112 105 97 88 79 67 28 908 129 126 122 118 114 109 102 94 86 77 63 30 966 126 123 120 116 112 105 99 91 83 74 59 Catatan :

Tabel ini dibuat dengan batasan ( penyederhanaan )sebagai berikut: 1.Kondisi perletakan dianggap terletak di atas 2 tumpuan bebas

2.Jarak diambil yang terpendek dari perhitungan momen, lendutan dan geser 

3.Teg. ijin lentur kayu dianggap kelas II = 100 kg/cm2, elastisitas =100000kg /cm2 dan teg. geser=10kg/cm2 4.Beban merata ( q ) yang bekerja diambil dari Tabel Doka International Formwork and Scaffolding, Germany 5.Jarak warna hitam didapat dari dari Lendutan,biru dari Momen dan merah dari geser 

( Jarak y dalam cm )

Bentangan Triplek

Tabel 4-8

Daftar Bentangan Maks imum Balok Pembagi

Menurut Perhitungan Momen, Lendutan dan Geser  Jika digunakan usuk 5/7 cm

Tebal Beban

Cor Merata 13 bag 12 bag 11 bag 10 bag 9 bag 8 bag 7 bag 6 bag 5 bag 4 bag 3 bag

18,8 20,3 22,2 24,4 27,1 30,5 34,8 40,6 48,8 61,0 81,3 cm kg/m2 (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) 10 440 234 229 222 215 208 200 191 181 171 158 137 12 492 226 220 214 207 200 192 184 175 164 149 129 14 544 218 213 207 200 193 186 178 169 159 142 123 16 596 212 207 201 194 188 180 173 164 151 135 117 18 648 206 201 195 189 182 175 168 159 145 130 113 20 700 201 196 190 184 178 171 164 153 140 125 108 22 752 196 191 186 180 174 167 160 148 135 121 104 24 804 192 187 181 176 170 163 154 143 130 117 101 26 856 188 183 178 172 166 160 150 139 126 113 96 28 908 184 180 174 169 163 155 145 135 123 110 90 30 966 180 176 171 165 160 150 141 130 119 106 85 Catatan :

Tabel ini dibuat dengan batasan ( penyederhanaan )sebagai berikut: 1.Kondisi perletakan dianggap terletak di atas 2 tumpuan bebas

2.Jarak diambil yang terpendek dari perhitungan momen, lendutan dan geser 

3.Teg. ijin lentur kayu dianggap kelas II = 100 kg/cm2, elastisi tas =10000 0kg/cm2 dan teg. geser=10 kg/cm2 4.Beb an merata ( q ) yang beke rja dia mbil dari Tabel Dok a International Formwork and Scaffolding, Germany 5.Jarak warna hitam didapa t dari da ri Lendutan,biru dari Momen dan merah dari ge ser 

Menurut Perhitungan Momen, Lendutan dan Geser  Jika digunakan usuk 5/10 cm

( Jarak y dalam cm )

Bentangan Triplek

Tabel 4-9

(38)

Tabel untuk balok pembagi 6/10:

Tabel untuk balok pembagi 6/12

Tabel untuk balok pembagi 8/12:

Tebal Beban

Cor Merata 13 bag 12 bag 11 bag 10 bag 9 bag 8 bag 7 bag 6 bag 5 bag 4 bag 3 bag

18,8 20,3 22,2 24,4 27,1 30,5 34,8 40,6 48,8 61,0 81,3 cm kg/m2 (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) 10 440 249 243 236 228 221 212 203 193 181 168 150 12 492 240 234 227 220 213 204 196 186 175 162 141 14 544 232 226 220 213 206 198 189 180 169 155 135 16 596 225 220 213 206 199 192 183 174 164 148 129 18 648 219 213 207 201 194 186 178 169 159 142 123 20 700 213 208 202 196 189 182 174 165 153 137 119 22 752 208 203 197 191 185 177 170 162 148 132 114 24 804 204 199 193 187 180 173 166 157 143 128 111 26 856 200 195 189 183 177 170 163 152 138 124 107 28 908 196 191 185 179 173 167 159 147 134 120 104 30 966 192 187 181 176 170 163 154 143 130 117 101 Catatan :

Tabel ini dibuat dengan batasan ( penyederhanaan )sebagai berikut: 1.Kondisi perletakan diangga p terletak di atas 2 tumpuan bebas

2.Jarak diambil yang terpendek dari perhitungan momen, lendutan dan geser 

3.Teg. ijin lentur kayu dianggap kelas II = 100 kg/cm2, elastisi tas =100000kg/cm2 dan teg. geser=10kg/cm2 4.Beban merata ( q ) yang bekerja diambil dari Tabel Dok a International Formwork and Scaffolding, Germany 5.Jarak warna hitam didapat dari dari Lendutan,biru dari Momen

( Jarak y dalam cm )

Bentangan Triplek

Tabel 4-10

Daftar Bentangan Maksimum Balok Pembagi Menurut Perhitungan Momen, Lendutan dan Geser 

Jika digunakan usuk 6/10 cm

Tebal Beban

Cor Merata 13 bag 12 bag 11 bag 10 bag 9 bag 8 bag 7 bag 6 bag 5 bag 4 bag 3 bag

18,8 20,3 22,2 24,4 27,1 30,5 34,8 40,6 48,8 61,0 81,3 cm kg/m2 (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) 10 440 299 291 283 274 265 254 244 231 218 187 180 12 492 288 281 273 264 255 245 235 223 210 180 170 14 544 279 272 264 255 247 237 227 216 203 174 161 16 596 270 263 256 248 239 230 220 209 197 169 154 18 648 263 256 249 241 233 224 214 203 191 164 148 20 700 256 250 242 235 227 218 209 198 186 160 142 22 752 250 244 237 229 221 213 204 193 182 156 137 24 804 245 238 231 224 217 208 199 189 178 153 133 26 856 240 233 227 220 212 204 195 185 174 149 129 28 908 235 229 222 215 208 200 191 182 171 144 125 30 966 230 224 218 211 204 196 187 178 167 140 121 Catatan :

Tabel ini di buat dengan batasan ( penyederhanaan )sebagai berikut: 1.Kondisi perletakan dianggap terletak di atas 2 tumpuan bebas

2.Jarak di ambil yang terpendek da ri perhitungan momen, lendutan dan geser 

3.Teg. ijin lentur kayu dianggap kelas II = 100 kg/cm2, elastisi tas =100000k g/cm2 dan teg. geser=10kg/cm2 4.Beban merata ( q ) yang bekerja diambil da ri Tabel Doka International Formwork and Scaffolding, Germany 5.Jarak warna hitam didapat dari dari Lendutan,biru dari Momen

Menurut Perhitungan Momen, Lendutan dan Geser  Jika digunakan usuk 6/12 cm

( Jarak y dalam cm )

Bentangan Triplek

Tabel 4-11

(39)

Pertanyaan yang belum dijawab adalah , berapa jarak z =...? Tabel untuk balok pendukung 4/6:

Teba l Beba n Co r  Merat a 13 bag 12 bag 11 bag 10 bag 9 bag 8 bag 7 bag 6 bag 5 bag 4 bag 3 bag 18, 8 20, 3 22, 2 24, 4 27, 1 30, 5 34, 8 40, 6 48, 8 61, 0 81, 3 cm kg/m 2 (cm ) (cm ) (cm ) (cm ) (cm ) (cm ) (cm ) (cm ) (cm ) (cm ) (cm ) 10 44 0 32 9 32 1 31 1 30 2 29 1 28 0 26 8 25 5 23 9 22 2 20 2 12 49 2 31 7 30 9 30 0 29 1 28 1 27 0 25 8 24 5 23 1 21 4 19 5 14 54 4 30 7 29 9 29 0 28 1 27 1 26 1 25 0 23 7 22 3 20 7 18 6 16 59 6 29 7 29 0 28 1 27 3 26 3 25 3 24 2 23 0 21 6 20 1 17 8 18 64 8 28 9 28 2 27 4 26 5 25 6 24 6 23 6 22 4 21 0 19 5 17 1 20 70 0 28 2 27 5 26 7 25 8 25 0 24 0 23 0 21 8 20 5 19 0 16 4 22 75 2 27 5 26 8 26 0 25 2 24 4 23 4 22 4 21 3 20 0 18 3 15 9 24 80 4 26 9 26 2 25 5 24 7 23 8 22 9 21 9 20 8 19 6 17 7 15 3 26 85 6 26 4 25 7 24 9 24 2 23 3 22 4 21 5 20 4 19 2 17 2 14 9 28 90 8 25 9 25 2 24 5 23 7 22 9 22 0 21 1 20 0 18 6 16 7 14 4 30 96 6 25 3 24 7 24 0 23 2 22 4 21 6 20 6 19 6 18 1 16 2 14 0 Catatan :

Tabel ini dibuat dengan batasan ( penyederhanaan )sebagai berikut: 1.Kondisi perletakan dianggap terletak di atas 2 tumpuan bebas

2.Jarak diambil yang terpendek dari perhitungan momen, lendutan dan geser 

3.Teg. ijin lentur kayu dianggap kelas II = 100 kg/cm2, elastisitas =100000kg/cm2 dan teg. geser=10kg/cm2 4.Beban merata ( q ) yang bekerja diambil dari Tabel Doka International Formwork and Scaffolding, Germany 5.Jarak warna hitam didapat dari dari Lendutan,biru dari Momen

( Jarak y dalam cm ) Bentangan Triplek Tabel 4-12

Daftar Bentangan Maksimum Balok

PembagiMenurut Perhitungan Momen, Lendutan dan Geser  Jika digunakan usuk 8/12 cm

Tebal Beban Cor Merata 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 cm kg/m2 (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) 10 440 102 93 85 79 74 70 66 63 60 58 56 54 52 51 49 12 492 98 88 81 75 70 66 63 60 57 55 53 51 49 48 47 14 544 94 84 77 71 66 63 59 57 54 52 50 49 47 46 44 16 596 90 80 73 68 64 60 57 54 52 50 48 46 45 44 42 18 648 86 77 70 65 61 57 54 52 50 48 46 44 43 42 41 20 700 83 74 68 63 59 55 52 50 48 46 44 43 41 40 39 22 752 80 72 65 60 56 53 51 48 46 44 43 41 40 39 38 24 804 77 69 63 58 55 52 49 47 45 43 41 40 39 37 36 26 856 75 67 61 57 53 50 47 45 43 42 40 39 37 36 35 28 908 73 65 59 55 51 48 46 44 42 40 39 38 36 35 34 30 966 71 63 58 53 50 47 45 43 41 39 38 36 35 34 33 Catatan :

Tabel ini d ibuat dengan batasan ( pe nyederhanaan )sebagai berikut: 1.Kondisi perletakan dianggap terletak di atas 2 tumpuan bebas

2.Jarak di ambil yang terpendek dari perhitungan momen, lendutan dan geser 

3.Teg. ijin lentur kayu dianggap kelas II = 100 kg/cm2, elastisita s =100000kg/cm2 dan teg. geser=10kg/cm2 4.Beban merata ( q ) yang bekerja diambi l dari Tabel Doka International Formwork and Scaffolding, Germany 5.Jarak warna hitam didapat dari dari Lendutan,biru dari Momen dan merah dari geser 

(Jarak z dalam cm )

Jarak Balok Pendukung Tabel 4-16

Daftar Bentangan Maksimum Balok Pendukung

Menurut perhitungan momen, lendutan dan geser  Jika digunakan usuk 4/6

(40)

Tabel untuk balok pendukung 5/7:

Karena balok pendukung menggunakan bahan usuk 5/7 maka tabel di atas dapat digunakan.

Tadi jarak y=93 cm, dibulatkan ke bawah 90 cm, lihat pada kolom kiri tebal cor 14 cm kemudian tarik ke kanan di bawah jarak balok pendukung 90 cm, berarti

 jarak z = 82 cm.

Berikut tabel-tabel untuk balok pendukung yang lain Tabel untuk balok pendukung 5/10:

Tebal Beban Cor Merata 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 cm kg/m2 (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) 10 440 128 119 111 103 96 91 86 82 79 76 73 70 66 62 59 12 492 123 114 105 97 91 86 81 78 74 71 68 63 59 56 53 14 544 119 110 100 93 87 82 77 74 71 66 61 57 54 51 48 16 596 115 105 96 88 83 78 74 71 65 60 56 53 49 46 44 18 648 112 100 92 85 79 75 71 66 50 55 51 48 45 42 40 20 700 108 97 88 82 76 72 67 61 56 51 48 44 42 39 37 22 752 104 93 85 79 74 69 62 56 52 48 44 41 39 37 35 24 804 101 90 82 76 71 65 58 53 48 45 42 39 36 34 32 26 856 98 87 80 74 68 61 55 50 45 42 39 36 34 32 30 28 908 95 85 77 72 64 57 51 47 43 40 37 34 32 30 29 30 966 92 82 75 69 60 54 48 44 40 37 35 32 30 28 27 Catatan :

Tabel ini dib uat dengan batasan ( penyederhanaan )sebagai b erikut: 1.Kondisi perletakan dianggap terletak di atas 2 tumpuan bebas

2.Jarak di ambil yang terpendek da ri perhitungan momen, lendutan dan geser 

3.Teg. ijin lentur kayu dianggap kelas II = 100 kg/cm2, elasti sitas =1000 00kg/cm2 da n teg. geser=10kg/cm2 4.Beban merata ( q ) yang bekerja diambil da ri Tabel Doka International Formwork and Scaffolding, Germany 5.Jarak warna hitam did apat dari Lendutan,biru dari Momen dan merah dari geser 

Menurut perhitungan momen, lendutan dan geser  Jika digunakan usuk 5/7

(Jarak z dalam cm )

Jarak Balok Pendukung

Tabel 4-17

Daftar Bentangan M aksimum Balok Pendukung

Tebal Beban Cor Merata 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 cm kg/m2 (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) 10 440 182 169 159 147 138 130 123 117 112 108 104 101 95 89 84 12 492 176 163 150 139 130 123 116 111 106 102 97 90 85 80 75 14 544 170 157 143 132 124 117 111 106 101 94 88 82 77 72 68 16 596 165 150 137 126 118 112 106 101 93 86 80 75 70 66 62 18 648 160 143 131 121 113 107 101 94 86 79 74 69 64 61 57 20 700 154 138 126 117 109 103 95 87 79 73 68 64 60 56 53 22 752 149 133 122 113 105 99 89 81 74 68 63 59 55 52 49 24 804 144 129 118 109 102 92 83 75 69 64 59 55 52 49 46 26 856 140 125 114 106 97 87 78 71 65 60 56 52 49 46 43 28 908 136 121 111 102 92 82 73 67 61 57 52 49 46 43 41 30 966 131 118 107 99 86 77 69 63 58 53 49 46 43 41 38 Catatan :

Tabel ini dibuat dengan batasan ( penyederhanaan )sebagai berikut: 1.Kondisi perletakan dianggap terletak di atas 2 tumpuan bebas

2.Jarak diambil yang terpendek dari perhitungan momen, lendutan dan geser 

3.Teg. ijin lentur kayu dianggap kelas II = 100 kg/cm2, elastisitas =100000k g/cm2 dan teg. geser=10kg/cm2 4.Beban merata ( q ) yang bekerja diambil da ri Tabel Doka International Formwork and Scaffolding, Germany

(Jarak z dalam cm )

Jarak Balok Pendukung Tabel 4-18

Daftar Bentangan Maksimum Balok Pendukung

Menurut perhitungan momen, lendutan dan geser  Jika digunakan balok 5/10

(41)

Tabel untuk balok pendukung 6/10:

Tabel untuk balok pendukung 6/12: Tebal Beban Cor Merata 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 cm kg/m2 (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) 10 440 194 180 169 161 151 142 135 129 123 118 114 110 95 103 101 12 492 187 173 163 152 143 134 128 122 116 112 108 104 107 96 90 14 544 181 168 157 145 136 128 121 116 111 106 103 98 92 87 82 16 596 175 163 150 139 130 122 116 111 106 102 96 89 84 79 75 18 648 170 157 143 133 124 117 111 106 101 95 88 82 77 73 69 20 700 166 151 138 128 120 113 107 102 95 88 82 76 71 67 63 22 752 162 146 133 123 115 106 103 97 89 82 76 71 66 63 59 24 804 159 141 129 119 112 105 100 90 83 77 71 66 62 59 55 26 856 153 137 125 116 108 102 93 85 78 72 67 62 58 55 52 28 908 148 133 121 112 105 98 88 80 73 68 63 59 55 52 49 30 966 144 129 118 109 102 92 83 75 69 64 59 55 52 49 46 Catatan :

Tabel ini dibuat dengan batasan ( penyederhanaan )sebagai berikut: 1.Kondisi perletakan dianggap terletak di atas 2 tumpuan bebas

2.Jarak diambil yang terpendek dari perhitungan momen, lendutan dan geser 

3.Teg. ijin lentur kayu dianggap kelas II = 100 kg/cm2, elastisi tas =100000k g/cm2 dan teg. geser=10kg/cm2 4.Beban merata ( q ) yang bekerja diambi l dari Tabel Doka International Formwork and Scaffolding, Germany 5.Jarak warna hitam didapat dari Lendutan,biru dari Momen dan merah dari geser 

Menurut perhitungan momen, lendutan dan geser  Jika digunakan balok 6/10

(Jarak z dalam cm )

Jarak B alok P endukung

Tabel 4-19

Daftar Bentangan Maksimum Balok Pendukung

Tebal Beban Cor Merata 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 cm kg/m2 (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) 10 440 233 216 203 193 181 171 162 154 148 142 137 132 128 124 121 12 492 224 208 196 183 171 161 153 146 140 134 129 125 121 115 108 14 544 217 201 189 174 163 153 146 139 133 128 123 118 110 104 98 16 596 210 195 184 166 155 147 139 133 127 122 115 107 101 95 89 18 648 204 189 172 159 149 141 133 127 122 114 106 99 93 87 82 20 700 199 181 166 153 143 135 128 122 114 105 98 91 86 81 76 22 752 195 175 160 148 138 131 124 118 106 98 91 85 80 75 71 24 804 189 169 155 143 134 126 120 109 100 92 85 80 75 70 66 26 856 183 164 150 139 130 122 112 102 93 86 80 75 70 66 62 28 908 178 159 145 135 126 117 106 96 88 81 76 70 66 62 59 30 966 173 154 141 131 122 110 99 90 83 76 71 66 62 58 55 Catatan :

Tabel ini dibuat dengan batasan ( penyederhanaan )sebagai berikut: 1.Kondisi perletakan dianggap terletak di atas 2 tumpuan bebas

2.Jarak di ambil yang terpendek da ri perhitungan momen, lendutan dan geser 

3.Teg. ijin lentur kayu dianggap kelas II = 100 kg/cm2, elastisitas =100000kg/cm2 dan teg. geser=10kg/cm2 4.Beban merata ( q ) yang bekerja diambil dari Tabel Doka International Formwork and Scaffolding, Germany

(Jarak z dalam cm ) Jarak Balok Pendukung Tabel 4-20

Daftar Bentangan Maksimum Balok Pendukung

Menurut perhitungan momen, lendutan dan geser  Jika digunakan balok 6/12

(42)

Tabel untuk balok pendukung 8/12: Tabel untuk balok pendukung 8/12:

Pertanyaan jarak x, y dan z sudah terjawab sebagai berikut: Pertanyaan jarak x, y dan z sudah terjawab sebagai berikut:

Sekarang, kita harus mengontrol tiang yang

Sekarang, kita harus mengontrol tiang yang digunakan, apakah kuat/tidak, perludigunakan, apakah kuat/tidak, perlu dipasang skur/ tidak ?

dipasang skur/ tidak ?

Pada pertanyaan di atas belum jelas, akan menggunakan tiang dari apa? Tinggi cor  Pada pertanyaan di atas belum jelas, akan menggunakan tiang dari apa? Tinggi cor   berapa ?

 berapa ?

Misal tinggi digunakan tiang 5/7 dan

Misal tinggi digunakan tiang 5/7 dan tinggi cor +3.00.tinggi cor +3.00.

Pertama kita menghitung tinggi tiang : 300 cm – tebal cor 14 cm – triplek 1,2 cm –  Pertama kita menghitung tinggi tiang : 300 cm – tebal cor 14 cm – triplek 1,2 cm –  tinggi usuk 4/6 adalah 6 cm- tinggi balok pembagi 5/7 adalah 7 cm = 300-14-1,2-6-7= tinggi usuk 4/6 adalah 6 cm- tinggi balok pembagi 5/7 adalah 7 cm = 300-14-1,2-6-7= 300 cm – 28,2 cm = 271,8 cm atau sekitar 270 cm. Lihatlah tabel di bawah :

300 cm – 28,2 cm = 271,8 cm atau sekitar 270 cm. Lihatlah tabel di bawah :

Tebal Beban Tebal Beban

C

Coorr MMeerraattaa 4400 5050 6060 7070 8080 9090 100100 110110 120120 130130 140140 150150 160160 170170 180180 c cmm kkgg//mm22 ((ccmm)) ((ccmm)) ((ccmm)) ((ccmm)) ((ccmm)) ((ccmm)) ((ccmm)) ((ccmm)) ((ccmm)) ((ccmm)) ((ccmm)) ((ccmm)) ((ccmm)) ((ccmm)) ((ccmm)) 10 10 440440 256256 238238 224224 212212 203203 171171 187187 178178 171171 164164 158158 153153 148148 143143 139139 12 12 492492 247247 229229 215215 205205 196196 186186 177177 169169 161161 155155 149149 144144 140140 136136 132132 14 14 544544 238238 221221 208208 198198 188188 177177 168168 160160 153153 147147 142142 137137 133133 129129 125125 16 16 596596 231231 215215 202202 192192 180180 169169 161161 153153 147147 141141 136136 131131 127127 123123 119119 18 18 648648 225225 209209 197197 184184 172172 162162 154154 147147 141141 135135 130130 126126 122122 116116 110110 20 20 700700 219219 204204 191191 177177 166166 156156 148148 141141 135135 130130 125125 121121 114114 108108 102102 22 22 752752 214214 199199 185185 171171 160160 151151 143143 136136 131131 125125 121121 113113 106106 100100 9595 24 24 804804 209209 194194 178178 165165 155155 146146 138138 132132 126126 122122 114114 106106 100100 9494 8888 26 26 856856 205205 189189 173173 160160 150150 141141 134134 128128 122122 115115 107107 100100 9393 8888 8383 28 28 908908 201201 184184 168168 156156 145145 137137 130130 124124 117117 108108 101101 9494 8888 8383 7878 30 30 966966 197197 178178 163163 151151 141141 133133 126126 120120 110110 102102 9595 8888 8383 7878 7474 Catatan : Catatan :

Tabel ini dibuat dengan batasan ( penyederhan

Tabel ini dibuat dengan batasan ( penyederhanaan )sebagai aan )sebagai berikberik ut:ut: 1.Kondisi perletakan dianggap terletak di atas 2

1.Kondisi perletakan dianggap terletak di atas 2 tumtumpuan puan bebasbebas 2.Jarak di

2.Jarak di ambil yang terpendek daambil yang terpendek da ri peri pe rhiturhitungan momenngan momen, lendut, lendutan dan gesan dan ges er er  3.Teg. ijin

3.Teg. ijin lentulentur kayu dianggap kelas Ir kayu dianggap kelas II I = 100 kg/cm2, elastisitas =100= 100 kg/cm2, elastisitas =100 000kg/cm2 da000kg/cm2 da n tn teg. geser=10keg. geser=10k g/cm2g/cm2 4.Beban merata ( q ) yang bekerja dia

4.Beban merata ( q ) yang bekerja dia mbil dari Tabembil dari Tabe l l Doka IntDoka International Formwork and Scaffolding, Gernational Formwork and Scaffolding, Germanyermany 5.Jarak warna hitam didapat da

5.Jarak warna hitam didapat da ri Lendutan,ri Lendutan,biru dari Momen dan merah dari gesbiru dari Momen dan merah dari ges er er  Menurut perhitungan momen, lendutan dan geser  Menurut perhitungan momen, lendutan dan geser 

Jika

Jika digunakan balok digunakan balok 8/128/12 (Jarak z dalam cm ) (Jarak z dalam cm )

Jarak Balok Pendukung Jarak Balok Pendukung Tabel 4-21

Tabel 4-21

Daftar Bentangan Maksimum Balok Pendukung Daftar Bentangan Maksimum Balok Pendukung

Gambar

Gambar yang akan dibuat dari tarikan benang berpedoman pada papan bangunan (bouwplank , berasal dari bahasa Belanda ”bouw” artinya bangunan dan ”plank” artinya  papan)
Tabel ini dibuat dengan batasan ( penyederhanaan )sebagai berikut:
Tabel ini di buat dengan batasan ( p enyederhanaan )sebagai berik ut:
Tabel di atas adalah berlaku untuk balok pembagi yang menggunakan usuk 4/6, selanjutnya adalah bila menggunakan kayu lain :
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dibatasi pada masalah strategi tindak tutur penolakan pada tokoh-tokoh novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer dan seberapa jauh jarak

- Uang Transport Pengiriman Atlet tingkat Kabupaten OH 100.000 - Uang Transport Pengiriman Atlet tingkat Provinsi OH 150.000 - Uang Transport Pengiriman Atlet tingkat Nasional

Maksud diadakannya Silatnas ini adalah untuk merumuskan langkah-langkah strategis alumni IMM diberbagai bidang dalam membangun sinergi dalam komunitas alumni

Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh rendahnya prestasi belajar matematika siswa kelas III MI Ar-Rosidiyah Sumberagung Rejotangan Tulungagung. Hal itu

Seumur Hidup dan Peran Transisi dari Sekolah ke Bekerja Curtin University, Australia – FE UNY Tim Entry Data 2015 13 Pengembangan Buku Kerja Eksplorasi Karier pada

Peserta : Pegawai Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta perwakilan Kantor Wilayah. BPN

Penerapan prinsip kehati-hatian pada pemberian kredit usaha mikro pada PT Bank Sumut, mencakup pada penilaian kelayakan pembiayaan yaitu dinilai dari character

1. Mengurutkan cerita fairy tales pendek dan sederhana berjudul “The Lion and the Mouse”. Memberi dan meminta informasi terkait isi fairy tales pendek dan