PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
ANALISIS PERSEPSI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) KOTA SURABAYA TERHADAP RENCANA PENERAPAN REDENOMINASI
MATA UANG RUPIAH
BIDANG KEGIATAN PKM-P
Diusulkan Oleh:
(Hilal Khoid Al-Muharram/201415028/2014) (Ketua Kelompok) (Samudra Rahmawanto/201415014/2014) (Anggota 1) (Tono Widiatmoko/201415025/2014) (Anggota 2)
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA TAHUN 2016
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PKM-P
1. Judul Kegiatan : Analisis Persepsi Pedagang Kaki Lima (PKL) Kota Surabaya Terhadap Rencana Penerapan Redenominasi Mata Uang Rupiah
2. Bidang Kegiatan : PKM-P 3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Hilal Khoid Al-Muharram
b. NIM : 201415028
c. Jurusan : S1 - Perbankan Syariah
d. Universitas : Universitas Muhammadiyah Surabaya
e. Alamat Rumah & No. HP : Jl. Purwodadi Raya 86 – 88 Surabaya / 085745779715 f. Alamat E-mail : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 (Dua) Orang 5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap & Gelar : Haqiqi Rafsanjani, M.SEI.
b. NIDN : 0731058901
c. Alamat Rumah & No. HP : Jl. Karang Menjangan Gg. 6 No. 45A / 081250614657
6. Biaya Kegiatan
a. Dikti : Rp. 12.500.000 7. Jangka waktu pelaksanaan : 5 Bulan
Surabaya, 27 Oktober 2016 Menyetujui,
Ketua Program Studi Perbankan Syariah
(Arin Setiyowati, MA.) NIP. 012011198914128
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Hilal Khoid Al-Muharram) NIM. 201415028
Wakil Rektor I/Ketua Bidang Kemahasiswaan,
(Dr. A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kep,Ns, M.Kes) NIP. 19741208200501002
Dosen Pendamping
(Haqiqi Rafsanjani, M.SEI.) NIDN. 0731058901
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
DAFTAR ISI ... iii
RINGKASAN ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 5
1.1. Latar Belakang Masalah ... 5
1.2. Rumusan Masalah ... 6
1.3. Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Manfaat Penelitian ... 6
1.5. Luaran Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
BAB III METODE PENELITIAN... 13
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ... 18
4.1. Anggaran Biaya Penelitian ... 18
4.2. Jadwal penelitian ... 19
DAFTAR PUSTAKA ... 20
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 21
Lampiran 1 Biodata Ketua & Anggota Tim ... 21
Lampiran 2 Susunan Organisasi Tim Peneliti & Pembagian Tugas ... 26
Lampiran 3 Justifikasi Anggaran ... 25
RINGKASAN
Pada tahun 2010 Bank Indonesia (BI) telah mewacanakan rencana redenominasi, oleh karena itu BI dan pemerintah telah mengusulkan RUU tentang perubahan harga rupiah. Usulan RUU tersebut telah disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo kepada unsur pimpinan DPR dan Badan Legislasi (Baleg) dan telah menjadi prioritas prolegnas tahun 2013. Pada prinsipnya, salah satu faktor keberhasilan pelaksanaan redenominasi adalah tergantung dari pemahaman masyarakat mengenai arti redenominasi. Oleh karena itu, untuk mengetahui pemahaman masyarakat tentang redenominasi perlu dilakukan kajian – kajian ilmiah yang mendalam dan komprehensif tentang persepsi masyarakat terhadap redenominasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis persepsi Pedagang Kaki Lima (PKL) terhadap rencana penerapan redenominasi mata uang rupiah. Adapun rumusan masalah yang diusulkan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana persepsi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Surabaya terhadap rencana penerapan redenominasi mata uang rupiah? (2) Bagaimana kesiapan para pelaku usaha khususnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Surabaya dalam menyambut rencana penerapan redenominasi mata uang rupiah? (3) Bagaimana dampak dari penerapan redenominasi mata uang rupiah terhadap para pelaku usaha?
Metode yang dipakai dalam penelitian adalah metode kuantitatif, dengan pendekatan survey. Alasan penggunaan pendekatan survey karena peneliti ingin mengetahui dan menganalisis persepsi pedagang kaki lima (PKL) di Kota Surabaya terhadap penerapan redenominasi mata uang rupiah.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Uang merupakan alat yang sangat penting dalam perekonomian. Ekonomi tidak akan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya uang sebagai alat transaksi dan pembayaran barang dan jasa. Untuk mempermudah dalam penggunaan transaksi, uang dibagi kedalam satuan unit tertentu dengan berbagai jenis nominal, dari nominal kecil hingga nominal besar.
Bank Indonesia merupakan lembaga independen yang mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga uang yang beredar di tengah-tengah masyarakat. Dalam operasional, Bank Indonesia terbebas dari intervensi campur tangan pemerintah.
Tujuan utama dari Bank Indonesia adalah menjaga tingkat inflasi yaitu dengan cara mengatur jumlah uang beredar di masyarakat. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat yang nantinya dapat meningkatkan dari sisi konsumsi untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Bank Indonesia selaku lembaga yang mempunyai otoritas di bidang moneter mempunyai rencana untuk melakukan redenominasi terhadap mata uang rupiah. Alasan dilakukanya redenominasi adalah ketidakefisienan dan ketidaknyamanan dalam penggunaan uang untuk transaksi karena nominal yang terlalu besar sehingga diperlukan waktu yang banyak untuk mencatat, menghitung, dan membawa uang. Selain itu, rencana penerapan redenominasi juga untuk menjaga daya saing Indonesia di kawasan ASEAN yang telah memasuki Masyarakat Ekonomi Asean.
Namun dalam implementasinya, penerapan redenominasi akan terdapat hambatan-hambatan. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan perencanaan yang matang agar tidak terjadi gejolak dimasyarakat. Redenominasi dapat diterapkan apabila kondisi ekonomi suatu negara stabil dengan tingkat inflasi yang tidak terlalu tinggi.
Agar penerapan kebijakan redenominasi dapat berjalan dengan lancar, maka perlu adanya sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat. Karena ketidakpahaman masyarakat terhadap kebijakan tersebut akan dapat berpotensi menimbulkan gangguan stabilitas ekonomi di masyarakat. Beberapa pihak memiliki kekhawatiran terhadap ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi rencana redenominasi atau penyederhanaan nominal pada mata uang rupiah.
Redenominasi tentu berbeda dengan sanering yaitu pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang. Penerapan redenominasi tentunya tidak akan merugikan masyarakat karena pada dasarnya nilai uang terhadap barang tidak berubah, yang terjadi hanya penyederhanaan dalam nilai nominalnya berupa penghilangan beberapa digit nol.
Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota Surabaya juga merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di Jawa Timur serta wilayah Indonesia bagian timur. Kota ini terletak 796 km sebelah timur Jakarta, atau 415 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di tepi pantai utara Pulau Jawa dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut Jawa.1
Penerapan kebijakan redenominasi yang dilakukan akan menimbulkan beberapa dampak terhadap masyarakat di Kota Surabaya, salah satunya akan berdampak terhadap para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Surabaya. Tentu saja terdapat antusiasme dan pesimisme dari masyarakat terhadap kebijakan redenominasi tersebut. Akan mendapat kendala dalam implementasi dilapangan karena tidaklah mudah memahami konsep redenominasi dan bagaimana nantinya masyarakat menggunakan mata uang baru di masa transisi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas tentang persepsi pedagang kaki lima (PKL) terhadap penerapan redenominasi mata uang rupiah (studi kasus di Kota Surabaya).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana persepsi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Surabaya terhadap rencana penerapan redenominasi mata uang rupiah?
2. Bagaimana kesiapan para pelaku usaha khususnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Surabaya dalam menyambut rencana penerapan redenominasi mata uang rupiah?
3. Bagaimana dampak dari penerapan redenominasi mata uang rupiah terhadap para pelaku usaha?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan dari dilakukanya penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis persepsi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Surabaya terhadap rencana penerapan redenominasi mata uang rupiah.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis kesiapan para pelaku usaha khususnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Surabaya dalam menyambut rencana penerapan redenominasi mata uang rupiah.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis dampak dari penerapan redenominasi mata uang rupiah terhadap para pelaku usaha.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dilakukanya penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, dapat menjadi tambahan wawasan dan pengetahuan bagi penulis, khususnya dalam bidang ekonomi dan moneter sehingga penulis dapat lebih memahami secara lebih mendalam.
2. Bagi akademik, dapat menjadi sebuah sumbangan pemikiran sehingga bermanfaat dalam pengembangan keilmuan di bidang ekonomi dan moneter dan dapat di pakai sebagai salah satu referensi bagi penelitian sejenis selanjutnya.
3. Bagi pemerintah, dapat dijadikan sebagai salah satu referensi atau masukan bagi pemerintah dalam merumuskan perencanaan terkait dengan rencana penerapan redenominasi mata uang rupiah.
1.5. Luaran Penelitian
1. Publikasi ilmiah di jurnal ilmiah terakreditasi 2. Prosiding makalah seminar ilmiah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Uang
Dari sudut pandang ekonomi, uang (money) merupakan stok aset-aset yang digunakan untuk transaksi. Uang adalah sesuatu yang diterima/dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran atau transaksi. Karena itu uang dapat berbentuk apa saja, tetapi tidak berarti segala sesuatu itu adalah uang. Beberapa bentuk uang antara lain:2
1) Uang fiat (fiat money atau token money)
Uang fiat (fiat money / token money) adalah komoditas yang diterima sebagai uang, namun nilai nominalnya jauh lebih besar dari nilai komoditas itu sendiri (nilai intrinsiknya)
2) Uang komoditas (commodity money)
Uang komoditas (commodity money) adalah uang yang nilainya sebesar nilai komoditas itu sendiri.
3) Uang hampir likuid sempurna (near money)
Salah satu syarat suatu aset untuk dapat digunakan sebagai uang adalah likuiditasnya. Uang fiat dan uang komoditas adalah uang yang likuid sempurna, sehingga untuk dapat digunakan tidak perlu ditukarkan atau dicairkan terlebih dahulu. Selain kedua jenis uang tersebut ada juga aset finansial yang berfungsi sebagai uang namun untuk menggunakanya harus ditukarkan/dicairkan terlebih dahulu.
3.2. Fungsi Uang
Uang memiliki empat fungsi penting yaitu sebagai satuan hitung (unit of
account), alat transaksi/pembayaran (medium of exchange), penyimpanan nilai
(store of value), dan standar pembayaran di masa mendatang (standard of
deferred payment).3
1) Satuan hitung (unit of account) 2) Alat transaksi (medium of exchange) 3) Penyimpanan nilai (store of value)
4) Standar pembayaran dimasa mendatang (standard of deferred payment)
3.3. Teori Permintaan Uang
Teori yang menjelaskan mengenai permintaan uang dapat dibedakan menjadi Teori Klasik dan Teori Keynesian.
1) Teori Permintaan Uang Klasik
Menurut pandangan ekonom klasik, fungsi uang hanyalah sebagai alat tukar. Karenannya jumlah uang yang diminta berbanding proporsional dengan tingkat
2 Rahardja, P & Manurung, M. 2008. Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar. Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia..
output atau pendapatan. Bila tingkat output meningkat, maka permintaan uang meningkat, begitu juga sebaliknya.
2) Teori Permintaan Uang Keynesian
Menurut teori Keynes ada tiga motivasi orang memegang uang, yaitu untuk transaksi (transaction motive), berjaga-jaga (precautionary motive), dan memperoleh keuntungan (speculation motive).
1) Motivasi transaksi 2) Motivasi berjaga-jaga 3) Motivasi spekulasi
3.4. Redenominasi
Secara etimologi, redenominasi berasal dari kata latin “re” yang berarti kembali dan “denominare” yang berarti memberi nama khusus atau memecah. Sementara pengertian redenominasi mata uang menurut kata bahasa inggrisnya adalah “redenomination currency” yang berarti pertama, pecahan mata uang atau penyederhanaan mata uang sebagai dampak inflasi tertinggi (the process whereby
a country’s currency is recalibrated due to significant security). Kedua, proses
mengubah nilai mata uang demi keamanan sektor keuangan (the process of changing the currency value on a financial security).4
Pengertian redenominasi menurut Bank Indonesia, adalah penyederhanaan dari nilai atau nominal yang tertera pada mata uang tertentu tanpa memotong nilai tukar dari uang itu sendiri, disertai dengan penyesuaian harga komoditas di pasaran dan nilai tukar dengan valuta asing (valas). Jadi misalnya uang Rp. 1.000,- nantinya akan disederhanakan menjadi Rp. 1. Hal ini berlaku juga menyeluruh ke semua harga-harga barang dan jasa di negara tersebut. Tujuan redenominasi ini adalah sebagai efisiensi penghitungan dalam sistem pembayaran. Redenominasi sukses jika dilakukan pada saat inflasi dan ekspektasi inflasi stabil dan rendah. Intinya adalah penyederhanaan akunting dan sistem pembayaran tanpa menimbulkan dampak bagi ekonomi. Terdapat tiga hal yang perlu untuk diperhatikan apabila ingin melakukan penyederhanaan satuan nilai tukar, antara lain kondisi ekonomi yang stabil, inflasi yang terjaga rendah dan adanya jaminan stabilitas harga (“BI: Perekonomian Stabil, Syarat Utama Penerapan Redenominasi”.5
3.5. Dampak Redenominasi
Bank Indonesia merasa pecahan rupiah sudah terlalu besar karena jumlah nolnya sudah terlalu banyak. Jumlah nol yang banyak berdampak pada biaya transaksi tidak efisien. Pihak perbankan menilai, Bank Indonesia harus berhati-hati dalam melakukan redenominasi mata uang rupiah. Hal ini dikarenakan redenominasi akan memiliki efek yang besar bagi industri perbankan.
4
“Pengertian Redenominasi”, http://www.redenominasirupiah.com/, diakses 20 Februari 2015.
5 http://www.infobanknews. com/2013/01/bi-perekonomian-stabil-syarat-utama-penerapan-redenominasi/, diakses tanggal 23 Januari 2015.
Rencana redenominasi rupiah memakan biaya yang sangat tinggi. Setidaknya, perbankan harus berinvestasi lagi di bidang teknologi informasi (TI). Teknologi informasi tersebut perlu penyesuaian terhadap berapa banyak angka nol uang tersebut. Bank Indonesia juga harus mengeluarkan dana yang besar untuk mengganti dan mencetak uang baru.
Redenominasi rupiah harus dibarengi dengan pembangunan persepsi masyarakat terhadap kebijakan tersebut. Masyarakat harus paham bahwa redenominasi bukanlah pemotongan nilai mata uang, karena persepsi tersebut membuat masyarakat menarik dana mereka dari bank dan melakukan investasi ke luar negeri. Redenominasi dilakukan dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Pada saat itu, Indonesia bisa menyetarakan nilai rupiah dengan mata uang negara-negara ASEAN.
Bagi pelaku usaha, redenominasi Rupiah menghadirkan peluang dan tantangan. Peluang yang ditawarkan sudah jelas, bahwa redenominasi akan meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli barang dan jasa. Pelaku usaha tinggal mencari cara untuk memastikan keinginan membeli tersebut menjadi pembelian yang sebenarnya. Sementara, tantangan yang dihadapi adalah memutakhirkan strategi pricing yang digunakan. Strategi pricing yang sebelumnya digunakan mungkin menjadi tidak relevan lagi (Mahardika, 2013).
3.5.1. Dampak Positif
Melalui redenominasi, maka nilai rupiah akan meliki kekuatan karena nilainya hampir mendekati dolar AS. Frekuensi pencetakan uang lama menjadi lebih jarang. Karena dengan redenominasi tiga digit angka nol setiap pecahan rupiah uang kertas ribuan akan diganti dengan satu rupiah uang logam yang lebih awet sehingga pencetakannya relatif lebih jarang.
Redenominasi diperlukan untuk membangun infrastruktur pembayaran non-tunai di masa depan, sebab semakin besar digit angka, maka sistem pencatatan dan akuntansi semakin sulit. Redenominasi akan menyederhanakan penulisan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing sejalan dengan fundamental ekonomi yang semakin kuat sehingga memberikan kebangsaan untuk memegang uang rupiah.
Menurut Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan, redenominasi atau penyederhanaan nilai nominal rupiah mempunyai beberapa manfaat, di antaranya kebanggaan sebagai bangsa. Dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih besar, terdapat penilaian bahwa perekonomian Indonesia masih terbelakang. Kebijakan redenominasi juga akan memberikan manfaat ekonomis kepada masyarakat. Manfaat paling utama adalah kebanggaan (pride) (Purwanto, 2013).
3.5.2 Dampak Negatif
Penggantian mata uang secara serentak membutuhkan biaya operasional yang sangat besar karena para pengusaha harus berinvestasi lagi untuk mengganti pembukuan, harus menyesuaikan sistem teknologi informasi dan untuk
penyesuaian materi cetak. Bagi Bank Indonesia, redenominasi akan membutuhkan dana yang besar karena Bank Indonesia harus melakukan pencetakan uang kembali untuk mengganti uang lama yang akan diredenominasi.
Selain itu, Bank Indonesia harus mewaspadai dampak sosial yang akan terjadi setelah terjadi kebijakan itu diterapkan, berupa terjadinya trauma di masyarakatseperti kebijakan sanering pada jaman Orde Lama, sehingga masyarakat tidak percaya pada rupiah.
3.6. Tahap-tahap Pelaksanaan Redenominasi
Rencana redenominasi di Indonesia membutuhkan waktu yang cukup lama. Ada beberapa tahapan mulai dari sosialisasi, hingga penciptaan mata uang baru setelah redenominasi. Adapun tahapan rencana redenominasi rupiah adalah sebagai berikut:6
1) Tahun 2011-2012, pada tahun-tahun tersebut dilakukan sosialisasi. 2) Tahun 2013-2015, periode ini merupakan masa transisi. Pada masa
transisi digunakan dua mata uang rupiah, yakni memakai istilah rupiah lama dan rupiah hasil redenominasi yang disebut rupiah baru. Pada masa transisi ini masyarakat juga menggunakan dua jenis mata uang. Pada masa transisi itu juga, Bank Indonesia akan mencetak uang baru yang diredenominasi. Contohnya Bank Indonesia akan mencetak uang Rp. 10,- yang akan menggantikan uang pecahan Rp. 10.000,-
3) Tahun 2016-2018, pada periode ini, pemerintah menargetkan uang saat ini (rupiah lama) akan benar-benar tidak beredar lagi. Bank Indonesia akan melakukan penarikan uang lama secara perlahan pada masa transisi. 4) Tahun 2019-2020, redenominasi dilaksanakan. Bank Indonesia akan
mengedarkan mata uang baru sebagai pengganti uang lama dan saat itu semua masyarakat akan melakukan transaksi jual beli dengan uang baru yang telah diredenominasi.
Masa transisi adalah masa yang penting. Harus ada tanda khusus pada mata uang yang menunjukkan bahwa uang tersebut uang jenis redenominasi. Para penjual barang juga harus menempelkan dua jenis harga pada label harga: dengan harga apabila dibeli dengan uang bukan redenominasi, dan harga jika dibeli dengan uang redenominasi. Seperti di toko-toko luar negeri, juga ada banyak konversi dalam mata uang asing pada satu label harga, misalnya harga dalam USD, dalam EURO, atau mata uang lain.7
6 Ariv H. & Murni D., Analisis Persepsi Pelaku Usaha Di Kota Medan Terhadap Rencana Redenominasi. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 1, No. 4, Maret 2013.
7 Nurullah, Ahmad dan Effnu Subiyanto, 2013. Urgensi Redenominasi Rupiah, http://www.jurnas.com/halaman/6/2013-02-13/234259 (9 Apr. 2013).
3.7. Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1. Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metode
Penelitian Hasil Penelitian
1 Ioana (2005) The National Currency Redenomination Experience in Several Countries: A Comparative Analysis Analisis komparatif dan deskriptif
Keberhasilan redenominasi dipengaruhi oleh : 1) tingkat inflasi yang rendah dengan kecenderungan yang menurun; dan 2) berhasilnya program reformasi dan restrukturisasi ekonomi, seperti pertumbuhan PDB riil yang tinggi 2 Mosley (2005) Dropping Zeros, Gaining Credibility? Currency Redenomination in Developing Nations Analisis survival dari data set negara-negara berkembang antara 1960- 2003
Tingkat inflasi saat ini dan masa lalu adalah prediktor terpenting dari
dilakukan atau tidaknya redenominasi di suatu negara 3 Suhendra dan Handayani (2012) Impacts of Redenomiantion on Economics Indicators Analisis regresi logistik menggunakan 36 negara
Tingkat inflasi yang tinggi merupakan faktor utama (most dominant driving factor) yang mendorong suatu negara memutuskan untuk melakukan
redenominasi mata uang 4 Hobijn et
al. (2006)
Menu Costs at Work: Restaurant Prices and the Introduction of the Euro
Analisis Pricing Model
Setelah redenominasi Euro terjadi peningkatan harga karena harga-harga dirasakan lebih murah oleh konsumen 5 Mehdi dan
Motiee (2012)
An investigatingZeros Elimination of the National Currency and Its Effect on National Economy (Case study in Iran)
Deskriptif Kualitatif
Pengurangan nilai nominal mata uang akan membuat masyarakat merasa mata uang tersebut bernilai lebih kuat dari Sebelumnya 6 Lianto dan Suryaputra (2012) The Impact of Redenomination in Indonesia from Indonesian Citizens’ Perspective Metodesurvei menggunakan Structural Equation Model
Dampak terbesar dari redenominasi adalah dapat meningkatkan kredibilitas negara di mata negara lain, mata uang domestik akan menjadi semakin kuat dan menambah kepercayaan diri masyarakat terhadap mata uangnya.
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif karena peneliti ingin mengetahui secara lebih luas tentang persepsi Pedagang Kaki Lima (PKL) terhadap rencana penerapan redenominasi mata uang rupiah di Kota Surabaya. Peneliti menggunakan metode ini akan mampu melakukan eksplorasi terhadap obyek yang akan diteliti dan akan ditemui makna di balik data yang tampak.
Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik8.
Adapun pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini yaitu pendekatan Survey. Pendekatan survey adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk pengumpulan data yang luas dan banyak. Van Dalen mengatakan bahwa survey merupakan bagian dari studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari kedudukan (status), fenomena (gejala) dan menentukan kesamaan status dengan cara membandingkan dengan standar yang sudah ditentukan.
3.2. Populasi Dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.9 Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang kaki lima (PKL) yang berjumlah kurang lebih 75.000. sampel adalah sebagian/ himpunan bagian dari unit populasi yang mewakili seluruh objek penelitian. Dalam menentukan sampel menggunakan metode pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling, Teknik ini adalah pengambilan anggota sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dimana dalam menentukan ukuran sampel minimum, penulis menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut :
N = 𝑁 1+𝑁𝑒2 Dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi
8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 9. 9 V. Wiratna Sujarweni. Statistik untuk Bisnis & Ekonomi (Yogyakarta, Pustaka Baru Pers, 2015).
e = nilai kritis (batas kesalahan) yang diinginkan n = 75.000 1+75.000 (10%)2 n = 75.000 1+750 n = 99,8
Dari rumus di atas, jumlah sampel minimum dalam penelitian ini adalah berjumlah 99 orang. Berdasarkan rumus tersebut, maka penulis menetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang.
3.3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah para PKL yang tersebar di 31 kecamatan di Kota Surabaya. Berikut adalah daftar kecamatan di Surabaya yang di bagi dalam 5 wilayah:
Tabel 3.1.
Daftar Kecamatan Di Surabaya
Surabaya Pusat Surabaya Utara Surabaya Timur
Tegalsari Simokerto Genteng Bubutan Bulak Kenjeran Semampir Pabean Cantikan Krembangan Gubeng Gunung Anyar Sukolilo Tambaksari Mulyorejo Rungkut Tenggilis Mejoyo
Surabaya Selatan Surabaya Barat
Wonokromo Wonocolo Wiyung Karangpilang Jambangan Gayungan Dukuh Pakis Swahan Benowo Pakal Asemrowo Sukomanunggal Tandes Sambikerep Lakarsantri Sumber: www.wikipedia.org
Alasan mengapa memilih lokasi penelitian di Kota Surabaya karena kota surabaya adalah Ibu Kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dan merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di Jawa Timur.
3.4. Sumber Data
Sumber data meurut Lofland10 dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Pada penelitian ini sumber data diperoleh dari:
1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian, dalam hal ini penulis memperoleh langsung dari nara sumber yaitu para Pedagang Kaki Lima (PKL).
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk data yang sudah jadi, data ini diperoleh dari dokumen-dokumen terkait misalnya artikel, buku, dan foto.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono11 proses atau teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
1. Kuesioner
Adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang sudah ada. Dengan menggunakan kuesioner, analis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara.
2. Wawancara
Yaitu pertanyaan diajukan secara lisan (pengumpulan data secara bertatap muka dengan responden) akan terjadi interaksi sosial antara mereka. Peneliti berusaha menangkap gejala yang sedang diteliti melalui kegiatan tanya jawab. Alasan digunakanya teknik wawancara mendalam dalam penelitian ini karena peneliti membutuhkan data-data yang mendalam yang dapat digali dengan cara mengajukan pertanyaan kunci sesuai dengan fokus penelitian kepada informan dan akan dilanjutkan dengan pertanyaan yang mengalir sesuai dengan hasil wawancara sehingga data atau informasi yang diperoleh lebih detail dan mendalam mengenai persepsi Pedagang Kaki Lima (PKL) terhadap rencana penerapan redenominasi terhadap mata uang rupiah.
3. Observasi
Yaitu pengumpulan data yang bersifat nonverbal, metode ini menggunakan pengamatan atau penginderaan langsung terhadap suatu benda, kondisi situasi, proses atau perilaku.
4. Dokumen
Adalah pengumpulan data yang bertumpu pada bahan bacaan atau referensi, digunakan untuk mencari penyelesaian atas permasalahan yang sedang terjadi. Teknik pengumpulan data ini diperlukan oleh peneliti untuk memperoleh data-data berupa dokumentasi.
10 Lexy. J. Moleong, op.cit., h. 157. 11 Sugiyono, op. cit., h. 225.
3.6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif. Lebih lanjut Miles dan Hubberman12, mengemukakan bahwa analisa dengan menggunakan analisis model interaktif dilakukan melalui tiga prosedur yaitu:
1. Reduksi Data
Merupakan proses penilaian, pemusatan, perhatian dan penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari catatan tertulis dilapangan. Teknik analisis ini diperlukan peneliti agar mengarahkan dan menajamkan analisis dengan menggolongkanya dan membuang yang tidak diperlukan.
2. Penyajian Data
Adapun informasi yang tersusun dan memberikan kemungkinan tentang adanya penarikan kesimpulan dan mengambil tindakan. Bentuknya dapat diikuti gambaran atau skema dari beberapa tabel yang di rancang untuk menyususn agar dapat di mengerti. Teknik analisis ini diperlukan oleh peneliti untuk memudahkan peneliti dalam melihat gambaran secara umum tentang apa yang sedang terjadi atau hasil data yang diperoleh selama penelitian sehingga dapat ditentukan apa yang selanjutnya harus dilakukan oleh peneliti.
3. Menarik Kesimpulan (Verifikasi)
Data-data yang telah dikumpulkan dan dianalisis tersebut dapat di tarik kesimpulan-kesimpulan. Penarikan kesimpulan dilakukan selama penelitian berlangsung. Teknik analisis data dengan menarik kesimpulan ini peneliti akan memberikan kesimpulan dari hasil analisis data yang telah dilakukan serta memberikan saran-saran sebagai rekomendasi lanjutan untuk kebijakan-kebijakan yang dapat di ambil.
Gambar 3. Komponen dalam Analisis Data (interactive model)
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 247
12 Miles dan Huberman, Analisa Data Kualitatif, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992), h. 18-20.
Data Collection
Data Display
Data Reduction
Conclusions: drawing/verifying
3.7. Keabsahan Data
Peneliti dalam penelitian kualitatif ini menggunakan salah satu cara pengujian keabsahan data yaitu triangulasi.
Menurut Sugiyono13triangulasi dalam pengujian keabsahandata ini diartikan
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Penelitian ini digunakan triangulasi sumber. Triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Setelah data tersebut diperoleh kemudian dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda dan mana yang spesifik dari beberapa sumber tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya diminatkan kesepakatan (member check) dengan beberapa sumber yang telah dipilih tersebut.
Uji keabsahan data dengan menggunakan metode triangulasi sumber dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang lebih akurat dengan
meng-cross check hasil jawaban wawancara dari satu informan ke informan lainya.
Alasan lainya digunakan triangulasi sumber karena waktu yang digunakan untuk uji keabsahan data ini lebih cepat dan efektif sesuai dengan fokus permasalahan yang ditentukan dalam penelitian ini.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1. Biaya Penelitian
1. Bahan Habis Pakai dan Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Jumlah Total Buku Literature Pengayaan data penelitian 1 paket 5.000.000 1.500.000 FC Buku, Artikel, Jurnal Pengayaan data penelitian 1 paket 1.000.000 1.500.000 Pembelian ATK ATK bahan penelitian 1 paket 2.000.000 1.500.000 Komunikasi Penunjang penelitian 1 paket 1.000.000 5.00.000 Konsumsi Tim Peneliti
Rapat tim dan pengumpulan data di lapangan 1 paket 3.000.000 2.000.000 Sub Total 7.000.000 2. Perjalanan Transport peneliti Pengumpulan data 1 paket 2.000.000 2.500.000 Sub Total 2.500.000 3. Lain-lain Kebutuhan laporan penelitian Laporan penelitian 1 paket 2.000.000 1.000.000 Publikasi ilmiah Luaran penelitian 1 paket 1.000.000 1.000.000 Dana prosiding seminar Luaran penelitian 1 paket 3.000.000 1.000.000 Sub Total 3.000.000 Jumlah Total 12.500.000
4.2. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
1 FGD tim peneliti (Analisa
kebutuhan dan pembagian tugas) x 2 Pengumpulan literature
kepustakaan x
3
Pengumpulan data penelitian
Observasi x
Wawancara informan x X x
FGD dengan informan x x x
4 Pengolahan data x x
5 Analisis data x x
6 Penyusunan laporan kemajuan x x
7 Penyusunan laporan akhir x x
8
Pengiriman tulisan hasil
penelitian ke jurnal ilmiah x
DAFTAR PUSTAKA
Ariv H. & Murni D., 2013. Analisis Persepsi Pelaku Usaha Di Kota Medan
Terhadap Rencana Redenominasi. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 1,
No. 4.
Djunaidi, M.G. & Almashur, F. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: AR-Ruzz Media.
Ioana, D. 2005. The National Currency Re-denomination Experience in Several Countries: A Comparative Analysis. International Multidisciplinary Symposium UniversitariaSimpro, 2005
Hobijn, Bart, F. Ravena, dan A.Tambalotti. 2006. Menu Costs at Work:
Restaurant Prices and the Introduction of the Euro. The Quarterly
Journal of Economics (2006) 121 (3): 1103-1131
Huberman dan Miles.1992. Analisa Data Kualitatif, Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Lianto, J dan Suryaputra, R. 2012. The Impact of Redenomination in Indonesia
from Indonesian Citizens’ Perspective. Procedia - Social and Behavioral
Sciences 40 (2012): 1 – 6
Mehdi, S dan Motiee, R. 2012. An investigating Zeros Elimination of the National
Currency and Its Effect on National Economy (Case study in Iran).
European Journal of Experimental Biology, 2012, 2 (4):1137-1143 Moleong,Lexy. J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mosley, L. 2005. Dropping Zeros, Gaining Credibility? Currency
Redenomination in Developing Nations. 2005 Annual Meeting of The
American Political Science Association, Washington DC.
Nurullah, Ahmad dan Effnu Subiyanto, 2013. Urgensi Redenominasi Rupiah, http://www.jurnas.com/halaman/6/2013-02-13/234259 (9 Apr. 2013). Sugiyono, 2007.Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.
Suhendra, E dan S.W. Handayani. 2012. Impacts of Redenomiantion on
Economics Indicators. International Conference on Eurasian Economies
2012.
Winata, V. S. 2015. Statistik Untuk Bisnis & Ekonomi, Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, Dan Dosen Pendamping
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
. A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Hilal Khoid Al-Muharram
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi S1 - Perbankan Syariah
4 NIM 201415028
5 Tempat & Tanggal Lahir Magetan, 31 Mei 1996
6 E-Mail [email protected]
7 Nomor HP. 085745779715
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
1 Nama Institusi SDN 1 Plaosan SMPN 3 Plaosan SMAN 1 Plaosan
2 Jurusan - - IPS
3 Tahun Masuk – Lulus 2002 – 2008 2008 - 2011 2011 – 2014 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
Surbaya, 27 Oktober 2016 Pengusul
(Hilal Khoid Al-Muharram) NIM. 201415028
2. Anggota 1 A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Samudra Rahmawanto
2 Jenis Kelamin Laki – laki
3 Program Studi S1 – Perbankan Syariah
4 NIM 201415014
5 Tempat & Tanggal Lahir Bojonegoro, 30 Oktober 1994
6 E-Mail [email protected]
7 Nomor HP. 085730609069
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
1 Nama Institusi MIM 10
Bojonegoro MTS M 3 Bojonegoro MAM 1 Bojonegoro 2 Jurusan - - IPA
3 Tahun Masuk – Lulus 2001 – 2007 2007 – 2010 2010 – 2013 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
Surbaya, 27 Oktober 2016 Pengusul
(Samudra Rahmawanto) NIM. 201415014
3. Anggota 2 A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Tomi Widiatmoko
2 Jenis Kelamin Laki – laki
3 Program Studi S1 – Perbankan Syariah
4 NIM 201415025
5 Tempat & Tanggal Lahir Kediri, 21 Maret 1995
6 E-Mail [email protected]
7 Nomor HP. 085735872108
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
1 Nama Institusi MI YPSM Tawang
Rejo
MTS N Pagu SMK PGRI Kras
2 Jurusan - - Otomotif/TKR
3 Tahun Masuk – Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
Surbaya, 27 Oktober 2016 Pengusul
(Tomi Widiatmoko) NIM.201415025
4. Dosen Pembimbing A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Haqiqi Rafsanjani, M.SEI. 2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi S1 - Perbankan Syariah
4 NIM/NIDN 0731058901
5 Tempat & Tanggal Lahir Tuban, 31 Mei 1989
6 E-Mail [email protected]
7 Nomor HP. 081250614657
B. Riwayat Pendidikan
SMA S1 S2
1 Nama Institusi SMA M 1 Babat Universitas Brawijaya Universitas Airlangga
2 Jurusan IPS Ilmu Komunikasi Sains Ekonomi Islam
3 Tahun Masuk – Lulus 2004 – 2007 2007 – 2011 2012 – 2014 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P.
Surabaya, 27 Oktober 2016 Pembimbing
Haqiqi Rafsanjani, M.SEI. NIDN. 0731058901
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran
1. Bahan Habis Pakai dan Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Jumlah Total Buku Literature Pengayaan data penelitian 1 paket 5.000.000 1.500.000 FC Buku, Artikel, Jurnal Pengayaan data penelitian 1 paket 1.000.000 1.500.000 Pembelian ATK ATK bahan penelitian 1 paket 2.000.000 1.500.000 Komunikasi Penunjang penelitian 1 paket 1.000.000 5.00.000 Konsumsi Tim Peneliti
Rapat tim dan pengumpulan data di lapangan 1 paket 3.000.000 2.000.000 Sub Total 7.000.000 2. Perjalanan Transport peneliti Pengumpulan data 1 paket 2.000.000 2.500.000 Sub Total 2.500.000 3. Lain-lain Kebutuhan laporan penelitian Laporan penelitian 1 paket 2.000.000 1.000.000 Publikasi ilmiah Luaran penelitian 1 paket 1.000.000 1.000.000 Dana prosiding seminar Luaran penelitian 1 paket 3.000.000 1.000.000 Sub Total 3.000.000 Jumlah Total 12.500.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti Dan Pembagian Tugas
No Nama Program
Studi Bidang Ilmu
Alokasi Waktu (Jam/Minggu)
Uraian Tugas
1 Hilal Khoid Al-Muharram Perbankan Syariah Perbankan, keuangan, dan ekonomi syariah 5 Ketua Peneliti, Bertanggung jawab terhadap semua proses penelitian 2 Samudra Rahmawanto Perbankan Syariah Perbankan, keuangan, dan ekonomi syariah 5 Anggota peneliti
membantu ketua peneliti terhadap semua proses penelitian 3 Tomi Widiatmoko Perbankan Syariah Perbankan, keuangan, dan ekonomi syariah 5 Anggota peneliti
membantu ketua peneliti terhadap semua proses penelitian
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Hilal Khoid Al-Muharram
NIM : 201415031
Program Studi : S1 - Perbankan Syariah Fakultas : Fakultas Agama Islam
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-P saya dengan judul:
ANALISIS PERSEPSI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) TERHADAP RENCANA PENERAPAN REDENOMINASI MATA UANG RUPIAH
(STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA)
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2017 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Surabaya, 27 Oktober 2016
Mengetahui, Yang menyatakan,
Wakil Rektor I/Ketua Bidang Kemahasiswaan,
(Dr. A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kep,Ns, M.Kes) (Hilal Khoid Al-Muharram )