• Tidak ada hasil yang ditemukan

Marcelina Oktaviani Lumentut. Kartika Sukmawati, SE., MM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Marcelina Oktaviani Lumentut. Kartika Sukmawati, SE., MM"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

Marcelina Oktaviani Lumentut

Universitas Gunadarma, Jl. Margonda Raya No.100 Pondok Cina. Depok (marcelinaoktaviani@student.gunadarma.ac.id)

Kartika Sukmawati, SE., MM

Universitas Gunadarma, Jl. Margonda Raya No.100 Pondok Cina. Depok (tika_sukmawati@staff.gunadarma.ac.id)

ABSTRAK

Perkembangan perekonomian dunia membuat negara diseluruh dunia memerlukan sumber pendanaan untuk melakukan pembangunan di negaranya. Salah satu sumber pendanaan tersebut berasal dari pasar modal. Pasar modal memiliki peran ganda dalam perekonomian yaitu memberikan kesempatan bagi perusahaan yang ingin mendapatkan tambahan modal dengan menjual sekuritas dan menciptakan peluang bagi investor untuk menginvestasikan dananya. Tujuan penelitian ini, untuk menganalisis pengaruh Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR), Dan Net Profit Margin (NPM) secara parsial dan simultan terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji statistik deskriptif, asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, dan uji hipotesis.

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial variabel Return On Equity dan Net Profit Margin memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini membuktikan bahwa secara simutan menyatakan ketiga variabel independen berpengaruh terhadap harga saham.

.

Kata Kunci : Analisis, ROE, CR, NPM, Harga Saham

PENDAHULUAN

Perkembangan perekonomian dunia membuat negara diseluruh dunia memerlukan sumber pendanaan untuk melakukan pembangunan di negaranya. Salah satu sumber pendanaan tersebut berasal dari pasar modal. Menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim pasar modal adalah pusat perdagangan utang jangka panjang dan saham perusahaan. Adapun menurut R.J. Shook pasar modal merupakan sebuah pasar tempat dana-dana modal, seperti ekuitas dan hutang, diperdagangkan (Fahmi, 2012). Pasar modal memiliki peran ganda dalam perekonomian yaitu memberikan kesempatan bagi perusahaan yang ingin mendapatkan tambahan modal dengan menjual sekuritas dan menciptakan peluang bagi investor untuk menginvestasikan dananya.

Investasi adalah kegiatan memanfaatkan waktu, uang atau tenaga dengan harapan mendapatkan keuntungan dan manfaat di masa depan. Jadi pada dasarnya investasi

(2)

adalah “membeli” sesuatu yang diharapkan bisa “dijual kembali” di masa yang akan datang dengan nilai yang lebih tinggi. Dalam konteks finansial yang dibeli ini berupa aset, bisa berupa properti, emas, saham, dan lain sebagainya. Pada prinsipnya, investasi adalah membeli aset yang nilainya berpotensi naik di masa depan (Wira, 2015).

Saham adalah suatu tanda penyertaan atau kepemilikan dalam suatu perusahaan. Wujud saham hanyalah berupa selembar kertas yang menerangkan siapa pemiliknya, yaitu berbentuk sertifikat saham. Karena itu saham juga sering disebut surat berharga atau efek, dalam bahasa inggris disebut security (Wira, 2015). Para pakar investasi menyebut era sekarang sebagai era investasi tanpa batas ruang dan waktu, ini adalah masa dimana orang bisa melakukan koneksi hubungan kapan dan dimanapun. Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat telah mendorong serta ilmu investasi ikut mengalami perubahan dalam rangka menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi yang terjadi. Saat ini keputusan dan tindakan berinvestasi tidak lagi seperti atau serumit yang terjadi pada masa dahulu ketika kedua belah pihak harus hadir dan menyetujuinya, karena sekarang ini cukup dengan hanya mempergunakan jaringan dan perangkat lunak seperti internet kedua belah pihak sudah bisa menyetujuinya (Fahmi, 2012).

Investasi saham di BEI memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan berinvestasi di instrumen lain, seperti deposito, logam mulia, properti, bisnis, barang koleksi, dan obligasi. Beberapa keunggulannya adalah: modal relatif kecil, imbal hasil yang relatif tinggi, praktis bisa dilakukan dimana saja, sangat likuid, dan masih banyak lagi (Wira, 2015). Salah satu hal yang menjadi pertimbangan seorang investor sebelum berinvestasi saham adalah harga saham. Menurut Jogiyanto, harga saham adalah harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Harga Saham merupakan indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan yang menerbitkan saham tersebut (Hartono, 2010).

Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi adalah faktor fundamental. Analisis fundamental digunakan untuk mengetahui valuasi saham, berapa nominal rupiah saham itu layak dihargai. Analisa fundamental memperhitungkan berbagai faktor, salah satunya informasi kinerja keuangan (laporan keuangan). Analisis rasio keuangan dapat menjadi informasi bagi investor dalam mengambil keputusan pembelian saham. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini (Wira, 2014): Return On Equity (ROE) adalah rasio yang dihitung dengan membagi laba dengan modal pemegang saham ROE dinyatakan dalam presentase. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan. Secara historis, perusahaan yang menguntungkan adalah perusahaan yang memiliki ROE tinggi.

Current Ratio (CR) adalah rasio yang didapat dari membagi aset lancar degan hutang lancar. Rasio ini berguna untuk mengatahui kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek/hutang lancar dengan aset lancarnya (kas, persediaan dan piutang). Semakin besar angka rasio ini semakin baik, karena perusahaan mampu membayar kewajibannya. Current ratio juga berguna untuk menunjukan kemampuan operasional perusahaan, yaitu untuk kelancaran proses produksi. Angka rasio yang besar menunjukan perusahaan “likuid”, yaitu proses produksi akan lancar, karena perusahaan bisa membayar semua tagihan jangka pendek dengan baik. Rasio ini lebih tepat digunaan untuk membandingkan berbagai perusahaan di dalam industri yang sama. Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang didapat dari membagi keuntungan bersih dengan total penjualan. Rasio ini menunjukan tingkat keuntungan bersih yang dapat

(3)

diperoleh dari setiap rupiah penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena menunjukan perusahaan sangat menguntungkan.

Penelitian ini menggunakan perusahaan sektor pertambangan sub sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alasan mengambil sektor pertambangan sub sektor batubara sebagai objek penelitian karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Pertambangan yang dominan adalah batubara. Berdasar data economy.okezone.com, Indonesia merupakan negara penghasil batu bara terbesar kelima di dunia. Indonesia diperkirakan memproduksi sebanyak lebih dari 386 juta ton setiap tahunnya. Cadangan batu bara di Indonesia saat ini diperkirakan 5,5 miliar ton. Akan tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi sektor pertambangan di Indonesia, salah satunya perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi sektor pertambangan sub sektor batubara, yaitu (Wira, 2014) : 1) Karena sebagian besar bahan tambang diekspor, maka sektor ini termasuk sensitif pada fluktuasi rupiah. Hal ini telah dirasakan oleh Indonesia sebagai akibat dari perang dagang Amerika Serikat dengan China, Indonesia mengalami pelemahan nilai rupiah. 2) Sangat terpengaruh oleh demand dari pertumbuhan ekonomi dunia. Bila ekonomi meningkat, permintaan komoditas dan energi naik, harga ikut naik. Bank Indonesia (BI), melalui investasi.kontan.co.id menyatakan pandangannya bahwa kondisi ekonomi global akan semakin melambat. Ini terutama karena perang dagang antara Amerika Serikat dan China. 3) Sangat dipengaruhi harga minyak dunia. Jika harga minyak dunia naik, harga komoditas lain seperti timah, nikel, dan batubara cenderung ikut menanjak. Pengaruh paling banyak ada di batubara sebagai substitusi minyak. Rama Anandhita dalam artikelnya yang berjudul “Dipicu Tensi AS-China, Akankah Harga Minyak Kembali Ke USD50?” mengungkapkan bahwa konflik dagang antara AS-China yang kembali memanas mengakibatkan harga minyak mentah acuan AS (WTI Crude Oil) tertekan.

Tujuan penelitian ini, untuk menganalisis pengaruh Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR), Dan Net Profit Margin (NPM) secara parsial dan simultan terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

TELAAH PUSTAKA Pasar Modal

Perusahaan yang membutuhkan tambahan modal usaha bisa menjual sebagian sahamnya melalui pasar modal atau menerbitkan surat utang (obligasi). Menurut Wira (2014), pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan yang menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan.

Saham

Saham (stock) merupakan surat berharga yang bersifat kepemilikan. Artinya pemilik saham merupakan pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaannya di perusahaan tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari saham dikenal dengan nama deviden. Pembagian deviden ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Harga Saham

Harga saham adalah harga perlembar saham yang berlaku di pasar modal. Harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam

(4)

melakukan investassi karena harga saham menunjukan prestasi emiten. Harga saham di pasar modal terdiri dari tiga kategori, yaitu :

1. Harga Tertinggi, harga paling tinggi yang terjadi pada satu hari di bursa. 2. Harga Terendah, harga paling rendah yang terjadi pada satu hari di bursa. 3. Harga Penutupan, harga terakhir pada saat akhir jam bursa.

Laporan Keuangan

Laporan keuangan (financial statements) merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi dan bisnis. Laporan keuangan dibuat untuk memberikan informasi yang berguna bagi para pemakai laporan keuangan, terutama sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan kata lain, laporan keuangan berfungsi sebagai alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, untuk menunjukan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dengan kinerja perusahaan. Analisa Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah rasio yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian suatu perusahaan. Menurut Sugiono dan Edy (2016), analisa rasio keuangan adalah suatu angka yang menunjukan hubungan antara unsur-unsur dalam laporan keuangan. Hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Rasio keuangan dibuat berdasarkan tujuan dari pihak penganalisa dalam mengevaluasi kinerja suatu perusahaan berdasarka laporan keuangannya.

Faktor-Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Harga Saham

Melalui analisis rasio keuangan dapat diperoleh informasi atau gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan dan hasil operasional yang telah dicapai perusahaan tersebut. Beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Return On Equity (ROE): merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, bagi saham biasa maupun saham preferen. Semakin tinggi nilai ROE, tentunya akan menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan yang bersangkutan karena ROE yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang baik dan akibatnya harga saham pun akan ikut tinggi.

2. Current Ratio (CR): merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Dalam bukunya, Kasmir (2016) mengungkapkan bahwa “Dalam praktiknya sering kali rasio lancar dipakai dengan standar 200% (2:1) yang terkadang sudah dianggap sebagai ukuran yang cukup baik atau memuaskan bagi suatu perusahaan. Namun, untuk mengukur kinerja manajemen, ukuran yang terpenting adalah rata-rata industri untuk perusahaan yang sejenis.”

(5)

3. Net Profit Margin (NPM): merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak (net income after tax) terhadap total penjualan. Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya presentasi laba bersih atas penjualan bersih. Semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi pula laba bersih yang dihasilkan dari penjualan bersih. Hal ini dapat disebabkan karena tingginya laba sebelum pajak penghasilan. Sebaliknya, semakin rendah net profit margin berarti semakin rendah pula laba bersih yang dihasilkan dari penjualan bersih. Hal ini disebabkan karena rendahnya laba sebelum pajak penghasilan.

Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham

Penelitian Indrian Trifena Suriadi dan Indra Widjaja (2019), Menyatakan bahwa variabel independen EPS, DER, PER, ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Harga Saham) secara serempak. Sementara hasil penelitian secara parsial, menunjukkan bahwa hanya variabel EPS dan ROE yang berpengaruh signifikan terhadap Harga saham.

Hipotesis 1 : Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap Harga Saham Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham

Pande Widya Rahmadewi dan Nyoman Abundanti (2018), Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa EPS, PER, CR, dan ROE secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Secara parsial EPS, CR, dan ROE berpengaruh negatif terhadap harga saham.

Hipotesis 2 : Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap Harga Saham Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham

Fendi Hudaya Ramadhani dan Adeng Pustikaningsih (2017), Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan. (2) Return On Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan. (3) Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan signifikan. (4) Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham perusahaan pertambangan.

Hipotesis 3 : Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap Harga Saham METODE PENELITIAN

Objek penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan sub sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 26 perusahaan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Prosedur Pemilihan Sampel

Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel dengan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan kriteria-kriteria atau pertimbangan-pertimbangan yang telah ditetapkan oleh peneliti terhadap obyek yang akan diteliti. Adapun kriteria yang ditentukan oleh peneliti sebagai berikut :

(6)

2. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan tahunan di Bursa Efek Indonesia dan website resmi perusahaan selama 5 tahun berturut-turut dari tahun 2014-2018.

3. Perusahaan tersebut telah tercatat di papan pencatatan saham utama. 4. Perusahaan termasuk perusahaan LQ45.

Berdasarkan populasi penelitian yang terdiri dari 26 perusahaan sub sektor batubara, yang memenuhi seluruh kriteria dalam penelitian ini terdapat 4 perusahaan sub sektor batubara yang menjadi sampel yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1

Daftar perusahaan yang menjadi sampel penelitian No. Kode

Saham Nama Emiten

Papan

Pencatatan Tanggal IPO 1. ADRO Adaro Energy Tbk. Utama 16 Jul 2008 2. INDY Indika Energy Tbk. Utama 11 Jun 2008 3. ITMG Indo Tambangraya

Megah Tbk. Utama

18 Des 2007

4. PTBA Bukit Asam Tbk. Utama 23 Des 2002 Sumber : Data sekunder yang diolah

Jenis Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kuantitatif, adapun jenis data yang diperlukan :

1. Laporan keuangan tahun 2014-2018 dalam bentuk ringkasan kinerja perusahaan tercatat yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.

2. Harga saham tahunan masing-masing perusahaan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dari tahun 2014-2018.

Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang diunduh melalui www.idx.co.id untuk menghitung return on equity, current ratio, dan net profit margin pada perusahaan sub sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018 yang terdiri dari :

1. Neraca

2. Laporan laba/rugi 3. Informasi harga saham

Penelitian ini menggunakan daftar harga saham penutupan (closing price) dari setiap perusahaan selama periode 2014-2018. Penggunaan harga saham penutupan dikarenakan laporan keuangan yang digunakan penulis adalah laporan keuangan perusahaan.

(7)

Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu :

1. Variabel Bebas (Variabel Independen) adalah variabel yang mempegaruhi variabel yang lain. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR), dan Net Profit Margin (NPM). 2. Variabel Terikat (Variabel Dependen) adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Harga Saham. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang negatif. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari rasio-rasio keuangan seperti :

a. Return On Equity (ROE)

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan. Secara historis, perusahaan yang menguntungkan adalah perusahaan yang memiliki ROE tinggi. Karena Indonesia adalah Negara dengan tingkat inflasi tinggi dan tingkat risiko tinggi, maka disarankan untuk memilih emiten dengan ROE > 25%.

b. Current Ratio (CR)

Rasio ini berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek/hutang lancar dengan asset lancarnya (kas, persediaan, dan piutang). Standar ratio 200% atau berdasarkan rata-rata rasio industry sejenis. Semakin besar angka rasio ini semakin baik, karena perusahaan mampu membayar kewajibannya. Rasio ini lebih tepat digunakan untuk membandingkan berbagai perusahaan di dalam industri yang sama.

c. Net Profit Margin (NPM)

Rasio ini menunjukan tingkat keuntungan bersih yang dapat diperoleh dari setiap rupiah penjualan. Ukuran yang digunakan berdasarkan rata-rata ratio

(8)

industry sejenis. Semakin besar nilai rasio ini semakin baik karena menunjukan perusahaan sangat menguntungkan.

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Harga Saham (Y) perusahaan sub sektor batubara. Periode penelitian didasarkan pada data historis yang artinya data yang sudah ada dan mencerminkan keadaan keuangan yang telah terjadi dan bukan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya terjadi pada saat terjadinya analisis ini. Harga saham yang dimaksud dalam penelitian ini adalah harga saham penutupan (closing price) karena harga ini menyatakan naik turunnya suatu saham.

Teknik Analisis Data Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen memiliki distribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan adalah pengujian secara visual dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan:

 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Uji Multikolineritas

Uji Multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variable bebas. Cara mendeteksi terhadap adanya multikolineritas dalam model regresi adalah sebagai berikut :

Besarnya Variabel Inflation Factor (VIF) pedoman suatu model regresi yang bebas Multikolineritas yaitu nilai VIF ≤ 10

Besarnya Tolerance pedoman suatu model regresi yang bebas Multikolineritas yaitu nilai Tolerance ≥ 0,1.

Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat grafik scatterplot, pada output yang dihasilkan jika titik-titik membentuk suatu pola tertentu, maka hal ini mengindikasikan terjadinya heteroskedastisitas, tetapi apabila titik-titik pada grafik scatterplot menyebar di atas dan di bawah angka 0, maka hal ini mengindikasikan tidak terjadinya heteroskedastisitas. Pengujian Hipotesis

Pengujian Secara Parsial (Uji T)

Uji t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat, Ghozali (2005). Uji t (partial test)

(9)

digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau di tolak digunakan statistik t (uji t). Apabila nilai t hitung > t table maka H0 ditolak dan H1 (hipotesis alternatif) diterima yang menyatakan bahwa variabel independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian-pengujian diatas dilakukan dengan menggunakan statistical package for social science (SPSS).

Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan melihat nilai signifikansi F. Tingkat pengujian F adalah sebagai berikut:

1. Apabila nilai probabilitas signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Apabila nilai probabilitas signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi R2 pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. R2 menyatakan koefisien determinasi atau seberapa besar pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk (R2) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Sedangkan untuk nilai R2 bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. R2 menyatakan koefisien determinasi atau seberapa besar pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel independen

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI

Uji Hipotesis

Pengaruh Return On Equity, Current Ratio, dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Secara Simultan

Uji simultan bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu apakah masing-masing variabel Return On Equity (X1), Current Ratio (X2) dan Net Profit Margin (X3) berpengaruh secara keseuruhan terhadap variabel Harga Saham (Y). secara simultan bersama dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(10)

Table 3 Hasil Uji F

ANOVAa Model Sum of

Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 394869428.0 31 3 131623142.6 77 3.925 .028 b Residual 536561645.7 19 16 33535102.85 7 Total 931431073.7 50 19 a. Dependent Variable: Harga Saham

b. Predictors: (Constant), NPM, CR, ROE Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS

Berdasarkan table 3 dapat dijelaskan bahwa nilai F hitung sebesar 3,925 dengan tingkat signifikansi 0,028 < 0,05 maka H0 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan sub sektor Batubara yang termasuk perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil yang diperoleh ini membuktikan bahwa besarnya Harga Saham dapat dipengaruhi oleh naik turunnya Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan.

Pengaruh Return On Equity, Current Ratio, dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Secara Parsial

Uji t digunakan untuk mengatahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan pada penelitian ini. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan pengujian secara parsial menggunakan uji t. Untuk megetahui hasilnya signifikan atau tidak, nilai signifikan t akan dibandingkan dengan tingkat signifikansi 0,05. Berikut hasil yang menggambarkan uji t yang dapat dilihat pada tabel 4berikut ini :

Table 4 Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1627.963 8225.776 .198 .846 ROE 796.572 255.580 1.483 3.117 .007 CR 6.853 39.974 .035 .171 .866 NPM -754.986 330.561 -1.118 -2.284 .036 a. Dependent Variable: Harga Saham

(11)

Berdasarkan tabel 4 diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengaruh Return On Equity Terhadap Harga Saham Perusahaan

Return On Equity (ROE) adalah rasio perbandingan antara laba setelah pajak dengan modal sendiri atau modal saham yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi pemegang saham biasa atau pemilik modal. Hasil pengujian menunjukan hasil uji koefisien sebesar 796,572 dan t hitung sebesar 3,117 dengan nilai signifikansi 0,007 < 0,05 maka hipotesis pertama H0 ditolak atau dengan kata lain ROE berpengaruh secara signifikansi terhadap Harga Saham. Hal tersebut dikarenakan semakin baik pengguna ekuitas perusahaan dalam menciptakan laba bersih semakin baik pula Return On Equity perusahaan tersebut.

Return On Equity berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini menunjukan bahwa kenaikan ROE suatu perusahaan akan meningkatkan harga saham tersebut. ROE menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dengan mengelola modal yang dimilikinya dengan baik, maka akan menjadi daya tarik kepada investor. Dari sudut pandang investor, maka para investor akan menanaman modalnya pada perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian yang baik atas modal yang ditanamkan.

2. Pengaruh Current Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan

Current Ratio (CR) marupakan rasio likuiditas yang paling umum digunakan dalam mengukur tingkat likuiditas perusahaan. Hasil pengujian menunjukan hasil uji koefisien sebesar 6,853 dan t hitung sebesar 0,171 dengan signifikansi tersebut bernilai 0,866 > 0,05 maka hipotesis pertama H0 diterima atau dengan kata lain CR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham.

Meningkatnya current ratio tidak selalu berdampak baik pada perusahaan, current ratio yang meningkat bisa saja menunjukkan banyaknya dana yang menganggur dan pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Berkurangnya kemampuan perusahaan dalam menghasikan laba akan direspon oleh investor dengan penurunan harga saham, jika kemungkinan ini terjadi maka arah pengaruh dari Currrent Ratio pada harga saham tidak konsisten tergantung pada efektivitas perusahaan dalam menggunakan asset lancarnya. Dengan demikian investor jarang menempatkan rasio ini dalam menentukan harga saham sehingga current ratio tidak akan berpengaruh pada harga saham.

3. Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaan

Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Hasil pengujian menunjukan hasil uji koefisien sebesar -754,986 dan t hitung sebesar -2,284 dengan signifikansi tersebut bernilai < 0,05 maka hipotesis pertama H0 ditolak atau dengan kata lain NPM berpengaruh secara signifikansi terhadap Harga Saham. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba bersih atas penjualan bersih yang diakukan perusahaan.

(12)

Net Profit Margin berpengaruh terhadap harga saham, hal ini disebabkan karena efisiensi perusahaan dalam mengelola pendapatan yang dimilikinya untuk mendapatkan laba, sehingga perusahaan mampu memaksimalkan penjualan dengan optimal. Meningkatnya penjualan yang diikuti dengan meningkatnya laba bersih dapat meningkatkan persentasi Net Profit Margin.

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui adjusted R2. Berikut adalah hasil yang menggambarkan koefisien determinasi yang dapat dilihat pada tabel 5

Table 5 Hasil Uji R2

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .651a .424 .316 5790.950 1.756 a. Predictors: (Constant), NPM, CR, ROE

b. Dependent Variable: Harga Saham Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS

Berdasarkan tabel 5 besarnya Adjusted R Square sebesar 0,316 atau 31,6%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen meliputi Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap variabel dependen Harga Saham sebesar 31,6%. Dalam hal ini variabel independen Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) mampu menjelaskan sebesar 31,6% terhadap variabel dependen Harga Saham. Sedangkan sisanya 68,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini yang tidak dimasukkan dalam model regresi seperti Book Value Per Share, Price Earning to Share, Total Asset Turnover Ratio, Fixed Asset Turnover Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Debt Ratio, Devident Per Share, Price to Book Value, Dividend Payout Ratio dan rasio lainnya.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Return On Equity, Current Ratio dan Net Profit Margin secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham perusahaan sub sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Return On Equity secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham perusahaan sub sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Current Ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham perusahaan sub sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

4. Net Profit Margin secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham perusahaan sub sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

(13)

Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara variabel independen yatiu Return On Equity, Current Ratio dan Net Profit Margin terhadap variabel dependen yaitu harga saham. Secara parsial variabel Return On Equity & Net Profit Margin memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini membuktikan bahwa harga saham ditentukan oleh naik atau turunnya Return On Equity & Net Profit Margin. Berdasarkan hasil tersebut, maka investor perlu melakukan analisa yang lebih baik lagi dalam memprediksi kenaikan dan penurunan harga saham, sehingga akan meningkatkan keuntungan yang lebih baik lagi.

Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian. Investor tidak tahu pasti hasil yang akan diperoleh dari investasi yang dilakukannya, karena investor menghadapi kesempatan investasi yang berisiko maka pilihan tidak dapat hanya mengandalkan tingkat keuntungan saja tetapi investor harus menanggung risiko atas investasinya. Oleh sebab itu, dalam melakukan investasi investor harus mempertimbangkan secara matang mengenai beberapa hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan investasi yang akan dilakukannya, sehingga akan menghasilkan keuntungan yang lebih baik lagi dan untuk mengetahui perubahan-perubahan trend sehingga tidak salah dalam melakukan investasi.

DAFTAR PUSTAKA

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhrudin. 2008. Pasar Modal di Indonesia Pendektan dan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.

Ekanda, Mahyus. 2016. Analisis Ekonometrika Data Panel. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.

Gani, Irwan dan Siti Amalia. 2015. Alat Analisis Data: Aplikasi Statistik untuk Penelitian Bidang Ekonomi dan Sosial Edisi Revisi. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Edisi 7. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponogoro. ISBN : 979.704.015.

Hariyani, iswi dan Serfianto. 2010. Buku pintar hukum bisnis pasar modal. Jakarta: Transmedia Pustaka.

Hartono, J. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiono, Arief dan Edy Untung. 2016. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT Grasindo.

Wira, Desmond. 2014. Analisis Fundamental Saham. Bandung: Exceed Books. Wira, Desmond. 2014. Jurus Cuan Investasi Saham. Bandung: Exceed Books. Wira, Desmond. 2015. Memulai Investasi Saham. Bandung: Exceed Books.

Zulfikar. 2016. Pengantar Pasar Modal Dengan Pendekatan Statistika. Yogyakarta: Deepublish.

(14)

Anandhita, Rama. 2019. “Dipicu Tensi AS-China, Akankah Harga Minyak Kembali Ke USD50?”. https://www.seputarforex.com/analisa/dipicu-tensi-aschina-akankah-harga-minyak-kembali-ke-usd50-289563-21, diakses pada 20 Oktober 2019

Data Pertumbuhan Ekonomi Dan Volume Perdagangan Dunia Menurut IMF Tahun 2019. “Ancaman Perang Dagang Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Dunia”. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/01/08/ancaman-perang-dagang-perlambat-pertumbuhan-ekonomi-dunia, diakses pada 20 Oktober 2019

Hasan, Rikhza. 2019. “10 Negara Penghasil Batu Bara Terbesar di Dunia, Ada Indonesia!”. https://economy.okezone.com/read/2019/01/31/320/2012015/ 10-negara-penghasil-batu-bara-terbesar-di-dunia-ada-indonesia, diakses pada 20 Oktober 2019

Gambar

Table 4  Hasil Uji t                                                                            Coefficients a Model  Unstandardized Coefficients  Standardized Coefficients  t  Sig
Table 5  Hasil Uji R 2

Referensi

Dokumen terkait

Passing , smash dan servis merupakan teknik dasar menjadi kunci permainan bola voli. Setiap gerakan teknik dasar tersebut bisa dikembangkan menjadi teknik yang yang

Pada kasus Bali misalnya, intensitas kegiatan adat yang tinggi dan harus diikuti oleh perempuan, membuat perempuan tidak lagi memiliki waktu yang cukup untuk aktif di

Adapun yang menjadi tujuan penelitian penulis Disini adalah untuk mengetahui “Upaya Pemerintahan Desa Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani ( civil society ) Di Desa

Pada Generasi ke-4 ketika Penelitian dari microelektronik telah sukses menghasilkan Sirkuit Terpadu atau Chip dimana ribuan transistor disatukan didalam kepingan

Pengujian komposisi kimia menggunakan Spark OES Spectrometer, dan dari analisis komposisi kimia juga akan diketahui bahan dasar (based materials) dan jenisnya

harga bangunan. Komponen mendatar bangunan merangkumi sebahagian besr jumlah harga bangunan berbanding dengan komponen pugak bangunan.. KAEDAH PENILAIAN UNIT • Digunakan

Hari PPOK Sedunia adalah even tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2002 atas Prakarsa Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) yang

Berbeda dengan penelitian Susilowati dan Turyanto (2011) yang melakukan penelitan pada perusahaan manufaktur dengan menggunakan variabel EPS, NPM, ROA, ROE, dan DER untuk