• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Keuangan (Finansial) BLU PUSAT P2H. Semarang, 16 Desember 2017 Aziz M Machrodji

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aspek Keuangan (Finansial) BLU PUSAT P2H. Semarang, 16 Desember 2017 Aziz M Machrodji"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

Aspek Keuangan

(Finansial)

BLU PUSAT P2H

Semarang, 16 Desember 2017 Aziz M Machrodji

(2)

Indiator Keuangan

1

2

3

Analisa Arus Kas/Cash Flow

4

Analisa Laporan Keuangan

(3)
(4)

Indikator Keuangan

Kelayakan Biaya Kelayakan Keuangan Kesehatan Keuangan

Indikator...

(5)

Kesehatan Keuangan...

Pelaporan Pajak

Rekening Bank

(6)

Kelayakan Keuangan...

Kemampuan Angsuran

Arus Kas/Cash Flow

(7)

Kelayakan Biaya...

Rencana Penggunaan

(8)
(9)

Laporan Keuangan adalah:

Definisi Laporan Keuangan

1. Pencatatan 2. Penggolongan 3. Peringkasan

Peristiwa dan kejadian yang bersifat keuangan

Cara yang setepat-tepatnya

Menggunakan petunjuk atau dinyatakan dalam uang

Penafsiran terhadap hal-hal yang timbul daripadanya

(10)

…..Jenis Transaksi

KAS

KREDIT

Transaksi yang langsung dibayar

(11)

Laporan Keuangan yang lengkap terdiri dari

LAPORAN NERACA

1

LAPORAN

LABA

RUGI

2

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

3

LAPORAN ARUS KAS

(12)
(13)

…..Laporan Neraca

Neraca merupakan petunjuk yang mencatat kekayaan perusahaan; Neraca terdiri atas 2 sisi yaitu aktiva dan pasiva.

Aktiva:

Modal yang diperoleh dipergunakan untuk apa

Pasiva

Perusahaan memperoleh modal dari mana saja

Harus seimbang (Balance)

(14)

Laporan Keuangan

Neraca

Menunjukkan:

- Komposisi keuangan perusahaan pada saat tertentu

- Bagaimana bisnis memperoleh dana untuk membiayai aset

- Dari mana sumber dana berasal & bagaimana bisnis membelanjakannya

Persamaan Akuntansi

(15)

Neraca

Aktiva Passiva

Harta yang dimiliki perusahaan

Sumber Pembayaran

-Kewajiban -Modal Sendiri

(16)

…..Laporan Neraca

Paling Likuid

Paling mudah ditukar dengan uang kas

Paling mudah dipakai untuk belanja

Bagaimana cara menyusun neraca?????

(17)

…..Pos-Pos dalam Neraca

KAS

1

PIUTANG 2

Jumlah uang kas dan saldo bank yang seharusnya tersedia sesuai dengan jenis usaha

Piutang yang timbul akibat penjualan secara kredit

Persediaan

3 Bahan material (bahan baku, setengah jadi, mentah) yang merupakan sumber vital untuk kelangsungan usaha

(18)

…..Pos-Pos dalam Neraca

Hutang usaha

4

Hutang bank 5

Hutang yang timbul akibat pembelian untuk memenuhi aktivitas usaha

Hutang yang timbul akibat menerima pembiayaan dari bank

Hutang Pajak 6

Hutang yang timbul akibat perusahaan belum menunaikan pembayaran pajak

(19)

…..Pos-Pos dalam Neraca

Modal

7

Dana awal yang dipergunakan untuk memulai usaha.

Struktur modal terdiri atas: 1. Modal disetor

2. Laba ditahan

3. Laba tahun berjalan

Modal disetor berasal dari kantong pribadi pemilik perusahaan atau kantong-kantong pihak lain yang iku sharing dalam

pembentukan perusahaan. Dana tersebut dapat dipergunakan untuk membeli bahan baku, membayar pegawai, membeli bangunan kantor, dll.

(20)
(21)

Tipe-tipe Modal

1. Working Capital 2. Permanent Capital

(22)

Tipe-tipe Modal

1. Working Capital

a. Working Capital

Adalah jumlah sumber-sumber dana yang tersedia bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti membayar biaya-biaya atau hutang yang timbul untuk pembelian aset lancar.

b. Perbedaan antara aset lancar dan kewajiban lancar menentukan jumlah

working capital, yaitu jumlah aset lancar bersih yang ada di neraca.

c. Dalam istilah akuntansi, working capital adalah bagian dari aset lancar yang tidak dibiayai oleh kewajiban lancar.

d. Secara umum, semakin tinggi working capital maka semakin tinggi likuiditasnya.

(23)

1. Jumlah modal kerja perusahaan mungkin positif atau negatif.

2. Kita dapat menentukannya dengan mengurangi aset lancar dengan kewajiban lancar.

Working Capital = Current Assets – Current Liabilities

3. Jika aset lancar lebih besar

dibandingkan dengan kewajiban lancar maka modal kerja positif.

4. Jika aset lancar kurang dari kewajiban lancar maka modal kerja negatif.

Tipe-tipe Modal

Working Capital (Positif atau Negatif)

Positive WC

Current Asset Current Liabilities

Current Asset > Current Liabilities

Negative WC

Current Liabilities Current Asset

(24)

2. Permanent Capital

• Permanent capital, terdiri dari non-current assets (contoh: tanah, bangunan, furniture, peralatan, dsb) yang berhubungan dengan Hutang Jangka Panjang (contoh: Hutang bank jangka panjang) dan modal pemegang saham.

Non-current assets seharusnya dibiayai oleh hutang jangka panjang atau dana tetap.

Modal perusahaan mencerminkan bagian terpenting dari permanent capital milik perusahaan dan seharusnya digunakan untuk mendukung aktiva tetap dan investasi.

• Kelebihan yang ada dari modal perusahaan yang digunakan untuk membiayai aktiva tetap dan aktiva tetap lainnya adalah dana yang tersedia untuk membiayai modal kerja.

• Jika modal perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan permanent assets (fixed assets), maka selisih pada neraca dibiayai oleh modal dari luar perusahaan.

Tipe-tipe Modal

Long Term Asset Fixed Asset

Long Term Debt Networth Modal Laba ditahan Laba thn berjln Permanent atau Non current capital

(25)

Tipe-tipe Modal

3. Pihak Ketiga dan Modal Sendiri

Cara lain untuk melihat kewajiban dan modal bersih adalah dengan melihat kewajiban sebagai modal pihak ketiga dan modal bersih sebagai modal sendiri.

Current Liabilities Long Term Liabilities

Operating Financing Financial Financing

ATAU Pihak Ketiga

Laba tahun berjalan

(26)

Modal Pihak Ketiga

• Modal dari luar perusahaan mewakili hutang perusahaan kepada pihak ketiga dan mewakili kewajiban perusahaan untuk membayar sejumlah uang pada satu waktu di masa depan.

Modal pihak ketiga diklasifikasikan sebagai:

1. Current liabilities — kewajiban yang jatuh tempo < 1 tahun 2. Long-term liabilities — kewajiban yang jatuh tempo > 1 tahun Modal pihak ketiga juga dibagi menjadi:

1. Operating credits, timbul karena operasional perusahaan termasuk hutang dagang, pajak ditangguhkan dan kewajiban sejenis lainnya.

2. Financial credits, mencerminkan pinjaman dari lembaga keuangan, pemegang obligasi, shareholders, dan pihak afiliasi.

(27)

Modal Sendiri

1. Modal Sendiri

Modal Sendiri mewakili investasi pemilik di perusahaan dan akumulasi keuntungan perusahaan.

2. Dibagi menjadi:

a. Paid-in capital — jumlah dana yang benar-benar diinvestasikan oleh pemilik

perusahaan.

b. Retained earnings — akumulasi keuntungan perusahaan dari operasional perusahaan dari awal berdiri sampai dengan tanggal laporan keuangan.

3. Biasanya, laba ditahan digunakan sebagai modal atau dibagikan sebagai deviden.

4. Usaha perusahaan yang tidak menguntungkan akan mengakumulasikan kerugian.

(28)

Perbedaan antara Pendanaan melalui Kewajiban dan Modal

1. Perusahaan dapat membiayai operasionalnya dengan meningkatkan hutang atau modal.

2. Modal sendiri selalu menjadi sumber utama pembiayaan karena hal tersebut mewakili komitmen pemilik. Tidak ada lembaga keuangan yang akan membiayai perusahaan jika pemilik tidak memiliki komitmen yang kuat.

3. Membiayai perusahaan dengan modal sendiri tidak akan membebani perusahaan dengan bunga dan pokoknya tidak harus dibayar kembali.

4.Tetapi menggunakan modal sendiri tidak selalu menguntungkan bagi perusahaan dengan alasan: A. Bunga adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis, oleh karenanya

bunga merupakan faktor pengurang pajak.

B. Kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga tidak akan mengikat modal pemilik perusahaan. Artinya, manajer keuangan dapat memperoleh fleksibilitas yang tinggi untuk menutup kebutuhan kas yang bersifat temporary.

5. Perusahaan yang rasio labanya lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat suku bunga dapat

memaksimalkan laba per saham dengan menggunakan pembiayaan dari bank maupun supplier. Hal ini merupakan konsep dari leverage.

(29)
(30)

…..Laporan Laba Rugi

Laba rugi adalah laporan yang berisi seluruh aktivitas operasional usaha. Kerangka utama laporan rugi laba adalah:

Pendapatan - Biaya

menunjukkan selisih antara penjualan/sales dengan harga pokok dan biaya-biaya perusahaan pada periode tertentu

(31)

Laporan Laba/Rugi

Penjualan Laba Kotor Harga Pokok Penjualan Laba Bersih Sebelum Pajak SGA Laba bersih setelah Pajak PPH

(32)
(33)

Keterkaitan Laba Rugi & Neraca

Aktiva

Kewajiban

N E R A C A

Modal

Modal Saham Laba Ditahan

Laba Ditahan Awal tahun Laporan Rugi/Laba Laba Bersih Tahun Berjalan Dividen Tunai + - BACK

(34)
(35)

…..Laporan Perubahan Modal

adalah laporan yang berisi informasi tentang sebab-sebab perubahan modal perusahaan selama suatu periode yang sebagai penghubung antara neraca dan laporan laba/rugi. Sebab-sebab perubahan modal Transaksi Operasi Transaksi Operasi Laba (+) Rugi (-) Penyetoran/Penanaman (+) Pengambilan/Penarikan (-)

(36)

36

TOKO ANDI SAND

LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2012

Modal Tuan Andi per 1 Januari 2012 5,000,000 Laba Bersih 379,600

Pengambilan Prive (100,000)

279,600

Modal Tuan Andi per 31 Desember 2012 5,000,000

(37)
(38)

Analisa Laporan Keuangan

Persiapan

- Dapatkan data yang cukup - Pastikan kualitas data

- Mengerti karakteristik bisnis

- Mengetahui batasan yang dapat diketahui dari angka-angka keuangan

- Menyadari bahwa seringkali angka-angka lebih banyak memberikan pertanyaan daripada jawabah

- Mengetahui jenis usaha/bisnis yang akan dianalisa

Langkah-Langkah

- Analisa setiap komponen dari Laporan Keuangan - Hitung berbagai indikator keuangan

- Intepretasi berbagai angka dan indikator keuangan

- Informasikan penyebab pos-pos yang berubah secara signifikan - Ambil kesimpulan

(39)

Analisa Laporan Keuangan

Metode Analisa

Analisa Vertikal

1

Analisa terhadap laporan keuangan satu periode tertentu dengan membanding-bandingkan pos yang satu dengan pos lainnya

Tujuan:

Mengetahui konsentrasi dari aktiva, sumber pembiayaan (kewajiban dan modal) dan penyebab perusahaan memperoleh

laba/mengalami kerugian

Analisa Horisontal

2

Analisa laporan keuangan dengan membanding-bandingkan pos laporan keuangan untuk 2 periode atau lebih

Tujuan:

Mengetahui siklus bisnis, kencenderungan bisnis (tumbuh atau menurun), strategi keuangan dll

(40)

40 31 Des 2011 31 Des 2012 31 Des 2011 31 Des 2012

Kas 40,000 100,000 20% 25% Piutang 50,000 60,000 25% 15% Persediaan 70,000 160,000 35% 40% Aktiva Tetap 40,000 80,000 20% 20% TOTAL AKTIVA 200,000 400,000 100% 100% Hutang Dagang 20,000 40,000 10% 10% Hutang Bank 30,000 120,000 15% 30% Modal 150,000 240,000 75% 60% TOTAL PASSIVA 200,000 400,000 100% 100% Pembanding Pembanding

(41)

41

31 Des 2011 31 Des 2012 31 Des 2011 31 Des 2012 Penjualan 500,000 800,000 100% 100% HPP 350,000 640,000 70% 80% Laba Kotor 150,000 160,000 30% 20% Biaya Usaha 100,000 120,000 20% 15% Laba Usaha 50,000 40,000 10% 5% Pdptn/biaya lain-lain 25,000 25,000 5% 3%

Laba Sebelum Pajak 75,000 65,000 15% 8%

Pajak 30,000 26,000 6% 3%

Laba Bersih 45,000 39,000 9% 5%

(42)

42

31 Des 2009 31 Des 2010 31 Des 2011 31 Des 2012 Kas 65,000 72,500 67,000 85,000 Piutang 350,000 460,000 500,000 515,000 Persediaan 890,000 900,000 1,050,000 1,260,000 Aktiva Tetap 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 Hutang Dagang 225,000 315,000 400,000 430,000 Modal 1,725,000 1,842,000 1,860,000 1,925,000 31 Des 2009 31 Des 2010 31 Des 2011 31 Des 2012

Kas 90% 100% 92% 117% Piutang 76% 100% 109% 112% Persediaan 99% 100% 117% 140% Aktiva Tetap 100% 100% 100% 100% Hutang Dagang 71% 100% 127% 137% Modal 94% 100% 101% 105% Pembanding yang merupakan tahun dasar

(43)

Analisa Laporan Keuangan

Aplikasi Analisa Rasio Keuangan

Standar pembanding, diperlukan untuk dapat membaca rasio keuangan Standar pembanding dapat diperoleh dengan cara sbb.:

a. Membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan standar industri b. Analisa kecenderungan untuk memperoleh suatu pola

c. Menggunakan tahun tertentu sebagai standar ukuran d. Menetapkan suatu kondisi ideal sebagai standar ukuran

(44)

Analisa Neraca

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis pos-pos dalam neraca: 1. Kas dan Bank

a. Berapa jumlah uang kas dan saldo bank yang sebaiknya tersedia? b. Berapa persen sebaiknya peranannya dalam jumlah aktiva?

c. kas dan bank terlalu besar -> perusahaan kurang pandai memutar dana

d. Kas dan bank terlalu kecil -> membahayakan likuiditas.

e. Posisi kas/bank harus cukup besar -> mampu menampung kebutuhan SF dan pembayaran bunga pada masa grace period.

f. Posisi kas/bank harus diverifikasi kebenarannya

(45)

2. Piutang Dagang (AR)

Saldo piutang yang tinggi, disebabkan oleh:

a. Sales (secara kredit ) meningkat -> harus dilihat perkembangan realisasi produksi dan sales.

b. Jumlah piutang yang menumpuk dan sulit ditagih -> analisa umur piutang dan bonafiditasnya.

Saldo piutang yang rendah, disebabkan oleh:

a. Sales dilakukan secara tunai/piutang lancar.

b. Volume sales turun -> harus dilihat perkembangan realisasi produksi dan sales.

(46)

3. Persediaan/Inventory

a. Penilaian stok harus konsisten -> FIFO/LIFO/average. b. Dinilai atas dasar harga pokok/beli atau jual.

c. Stok bahan baku, bahan pembantu, barang stengah jadi, dan barang jadi.

d. Apakah stok tersebut ada dan milik perusahaan? e. Bagaimana cara pembiayaan dari stok yg ada? f. Perbandingan persediaan dengan produksi/sales?

4. Aktiva lancar lainnya -> yang terpenting adalah apakah pos tersebut benar-benar ada dan mudah dicairkan.

5. Aktiva tetap

a. Apakah peralatan-peralatan tersebut benar milik perusahaan? b. Bagaimana cara perolehan peralatan yang bersangkutan?

c. Bagaimana metode penghapusan? Apakah metode penghapusan dilakukan secara konsisten?

(47)

6. Gedung dan Tanah

Angka dalam neraca adalah harga buku setelah dikurangi cadangan penyusutan. a. Bukti-bukti kepemilikan (legalitas kepemilikan)

b. Bagaimana cara perolehan barang-barang tsb (sumber dananya) c. dan lain sebagainya

7. Aktiva lainnya (Other asset)

Masing-masing pos ini harus dinilai jumlahnya atas dasar nilai buku, peranan, dan perkembangannya, serta hubungannya dengan pos-pos lainnya.

8. Kredit bank jangka pendek

a. Harus disesuaikan dengan baki debet yang dibukukan bank b. Tujuan (untuk apa) dan penggunaannya

c. Syarat-syarat pinjaman (bunga, jangka waktu, dll)

d. Berkembang/tidak nasabah setelah mendapatkan pinjaman tsb e. Track record pemenuhan kewajiban kepada bank

Untuk take over harus diperhatikan juga latar belakang nasabah ingin pindah bank.

(48)

9. Hutang dagang (Account Payable)

a. Hubungan dengan bahan baku, bahan pembantu, dan realisasi produk

b. Bagaimana syarat-syarat penjualan (secara kredit) yang ditetapkan oleh supplier

c. Apakah atas pembelian secara kredit itu nasabah dikenakan

bunga ataukah harganya lebih mahal daripada pembelian tunai? Bila demikian apakah bunga/selisih harga tersebut cukup

memadai?

d. Bagaimana masing-masing umur hutang tsb serta track record nasabah dalam pembayaran ke supplier

e. Apakah pembayaran kepada supplier melalui bank kita atau tidak?

Pos ini sangat penting untuk dinilai, karena:

a. Berpengaruh terhadap solvabilitas perusahaan b. Pengelolaan dana pihak ketiga oleh nasabah

c. Karakter nasabah (kejujuran) dalam pemenuhan kewajiban ke kreditor

(49)

10. Other current liabilities -> hutang jangka pendek selain kredit bank dan hutang dagang.

a. Apakah hutang tsb kepada pengurus/pemegang saham atau kepada pihak lain? Kalau kepada pihak lain, apakah terikat dengan bunga dan berapa tingkat bunganya?

b. Bagaimana perkembangan pos ini tiap tahun? 11. Long Term Debt

a. Tujuan dan realisasi penggunaannya

b. Hubungan pos ini dengan aktiva tetap (mesin-mesin, kendaraan, tanah, gedung, dll)

c. Jangka waktu angsuran dan tingkat bunganya

d. Bagaimana pemenuhan kewajiban kepada kreditor 12. Net worth

• Adalah modal yang telah disetor, cadangan, dan laba bersih yang tidak dibagikan.

• Apabila ada tambahan modal, baik adanya setoran/fresh money ataupun adanya hutang dijadikan modal, harus diverifikasi

dengan akta perubahan.

(50)

Analisa Laba Rugi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis pos-pos laba rugi: 1. Hasil sales

a. Sales

- Berapa presentase sales tunai? penjualan tunai 100% -> pemasaran barang/jasa nasabah relatif baik dibandingkan dengan secara kredit.

persentase penjualan tunai yang menurun -> keadaan pemasaran semakin sulit/persaingan semakin tajam.

- Apakah penjualan dipengaruhi oleh musim (season)? Perlu dijelaskan musimnya.

- Apakah jenis/kualitas barang/jasa yang dijual satu macam/lebih?

- Apakah target penjualan sudah tercapai? Target penjualan yang belum tercapai, mungkin disebabkan a.l:

• kesulitan pemasaran

• Kesulitan dalam produksi

(51)

b. Penjualan retur/potongan harga

penjualan retur/potongan harga yang besar jumlahnya/meningkat setiap tahun, dapat disebabkan oleh:

• Kualitas barang tidak sesuai dengan yang dipesan • Waktu pengiriman tidak sesuai dengan perjanjian

Kedua hal tersebut perlu diteliti latar belakang faktor penyebabnya, apakah manajeman/peralatan produksinya tidak baik, dsb.

2. Cost of Good Sales (HPP)

a. Bahan baku/pembantu/penolong

- Apakah pemakaian bahan sesuai rencana?

Pemakaian bahan yang lebih banyak dari rencana, disebabkan oleh: • Alat produksi/mesin yang tidak sesuai/baik -> pemborosan

• Tenaga kerja yang tidak mampu menghemat pemakaian bahan

(52)

- Apakah kualitas bahan sesuai dengan selera dan daya beli konsumen?

- Jenis/kualitas bahan apa yang terbesar dalam pos ini?

- Tingkat kesulitan dalam perolehan bahan tersebut yang dapat mengganggu kelancaran produksi/memerlukan stok yang cukup besar

- Apakah bergantung pada satu supplier/pemasok saja (monopolistis)

b. Upah langsung

- Apakah jumlah upah langsung sesuai rencana?

- Realisasi upah langsung yang melebihi rencana perlu diteliti sebab-sebabnya dan berikan penjelasan

(53)

3. Selling, General and Administration Expenses a. Penyusutan/depresiasi

- Apakah penyusutan atas aktiva tetap telah dilaksanakan secara konsisten?

- Apakah penyusutan sudah dihitung secara wajar?(bangunan: 20 th, kendaraan/mesin/peralatan/inventaris -> 5 th)

b. Amortisasi

Penyusutan untuk intangible aset (hak paten, hak cipta, dll). Amortisasi perlu dinilai juga kewajaran dari jumlahnya. c. Biaya penjualan

- Apakah jumlah realisasi penjualan sama dengan rencana? - Bagaimana hubungan pos ini dengan penjualan?

- Komponen biaya apa yang terbesar dalam pos ini?

- Kewajaran dari jumlah masing-masing komponen dari biaya penjualan?

- Dsb

(54)

4. Bunga (Interest Expenses)

a. Apakah jumlahnya sudah sama dengan kewajiban bunga dan beban lainnya yang dihitung menurut perhitungan bank atau tingkat bunga yang ditetapkan bank?

b. Apakah bunga tersebut sudah dibayarkan kepada bank sesuai jangka waktunya? Apabila belum dilunasi maka perlu diteliti penyebabnya.

5. Laba operasi

Menggambarkan laba yang diperoleh dari kegiatan operasi sebelum diperhitungkan dengan penyusutan dan amortisasi.

Jumlah ini diperoleh dengan mengurangkan laba kotor/pendapatan itu dengan beban SGA serta beban penghapusan piutang tak tertagih.

(55)

6. Pendapatan dan beban lain-lain pendapatan lain-lain a.l:

- Pendapatan deviden

- Pendapatan bunga deposito

- Keuntungan penjualan mata uang asing (bukan karena devaluasi) - Keuntungan penjualan aktiva tetap

- Penjualan scrap/aval

Beban lain-lain a.l: kerugian penjualan surat berharga, kerugian penjualan aktiva tetap

7. Pajak/Tax

- Apakah jumlah pajak telah dibayar?

- Berapakah jumlah pajak yang masih terutang?

- Apakah kesulitan uang tunai atau belum adanya ketetapan jumlah yang harus dibayar dari kantor pajak?

8. Deviden

- Apakah pembayaran deviden menunggak? - Pihak yang tertunggak?

- Bagaimana cara penyelesaian yang akan diambil?

(56)
(57)

…..Laporan Arus Kas / Cash Flow

Laporan arus kas menggambarkan uang keluar dan uang masuk dalam satu operasional usaha.

Uang keluar harus dapat diidentifikasi kemana saja uang tersebut dibelanjakan dan uang masuk harus dapat diidentifikasi bersumber dari mana saja.

(58)

Cash Flow

Prinsip Penyusunan Cash Flow

a. Cash Basis

b. Tidak Memperhitungkan Biaya Non Cash (Non Cash Charges) Depresiasi

Amortisasi

Provisi untuk kerugian

Assets Write-Offs

c. Semakin pendek interval yang dipakai, presisi lebih tinggi d. Asumsi yang dipakai wajar dan jelas

(59)

Cash Flow

Fokus pada pergerakan pos/akun

1. Tipe analisa ini sangat penting karena fokus pada pergerakan akun dari satu periode ke periode lainnya.

2. Mengevaluasi laporan keuangan perusahaan dari perspektif arus kas (bagaimana mendapatkan dana, bagaimana dana tersebut digunakan dalam operasional perusahaan dan bagaimana dana tersebut

dikembalikan pihak yang menyediakan dana tersebut).

3. Arus kas juga dapat menentukan darimana sumber dana perusahaan dan penggunaannya.

(60)

Cash Flow

Akun-akun dalam Cash Flow

Kegiatan Operasional

1

Kegiatan yang terkait dengan core bisnis nasabah / operasional usaha Terdiri atas:

- Kas Masuk (seluruh pendapatan usaha)

- Kas Keluar (seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh

pendapatan usaha  HPP dan SGA)

Kegiatan Investasi

2

Kegiatan yang terkait dengan upaya menunjang operasional usaha dalam bentuk investasi

Terdiri atas:

- Kas Masuk (Penjualan kendaraan, penjualan mesin, penjualan gudang, dll) - Kas Keluar (Pembelian kendaraan, pembelian mesin, pembelian gudang, dll)

Kegiatan Pembiayaan

3

Kegiatan yang terkait dengan sumber dana untuk membiayai investasi nasabah Terdiri atas:

- Kas Masuk (Self Financing, Hutang Bank, Hutang supplier, dll) - Kas Keluar (pembayaran kewajiban atas hutang)

(61)

Cash Flow

1. Menetapkan asumsi yang jelas untuk penyusunan cash flow; 2. Analisa sensitivitas harus dilakukan setelah cash flow terbentuk; 3. Skenario sensitivitas dapat berupa:

a. sales menurun, biaya operasional tetap (HPP dan SGA); b. sales tetap (sesuai proyeksi), biaya operasional meningkat; c. sales menurun, biaya operasional meningkat.

Sensitivitas diperlukan untuk mengetahu seberapa tahan cash flow nasabah terhadap perubahan internal (sales tidak sesuai proyeksi, dll) dan external (BBM naik, listrik naik, dll)

(62)

 Determination of Working Capital

 Determination of term loan debt servicing

Kebutuhan dana untuk periode tertentu dan kemampuan serta waktu pengembalian pinjaman yang diberikan dapat diketahui.

Dengan adanya Cashflow Projection dapat ditentukan struktur pinjaman :

 Menentukan jumlah dana yang dibutuhkan sehubungan investasi jangka panjang (capital expenditure) yang dilakukan suatu perusahaan

 Mengetahui jangka waktu grace period yang diperlukan oleh perusahaan sebelum ia sanggup mulai melakukan pencicilan pokok pinjaman

 Mengetahui kemampuan perusahaan untuk membayar cicilan pokok pinjaman. Dengan demikian tenor suatu term loan bisa ditentukan

 Project Financing/Cyclical Financing

Dengan adanya cashflow projection, maka kebutuhan dana yang sifatnya musiman atau karena adanya suatu project dapat diketahui dengan akurat.

Cash Flow

(63)

Referensi

Dokumen terkait

Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah

This is distinct from a type I interface where there is complete contact between the dentin and bonding resin; a type III interface where a combined cohesive/adhesive failure

Pengelompokan tersebut didasarkan pada periode operasi tambang sesuai kontrak adalah lima belas tahun (dihitung sejak Tahun 2012 s.d. Selanjutnya dalam proses

Model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean ini memiliki enam elemen atau faktor atau komponen yaitu Kualitas Sistem (System Quality), Kualitas Informasi

Keadaan seperti itu merupakan peluang bagi Raja Duryan, yang merasa tidak ada penghalang lagi, karena telah lama ia menginginkan putri Ratnaningrum.. la bermaksud merebutnya dari

[r]

Setelah terjadinya pemberontakan oleh distrik ke-13, setiap hari peringatan mengenai pemberontakan tersebut Capitol sebagai ibukota mengadakan sebuah event yang

Tulisan ini menemukan beberapa peran kajian HI terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup, diantaranya mendorong kerjasama internasional dalam upaya pelestarian lingkungan