PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL UNDERWRITING,
HASIL INVESTASI DAN RISK BASED CAPITAL TERHADAP
LABA PERUSAHAAN ASURANSI
(Studi Empiris pada Perusahan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015)
1Ida Ayu Ita Permata Sastri 2Edy Sujana 3Ni Kadek Sinarwati
Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: sheilaboddow17@gmail.com, edysujana_bali@yahoo.com, kadeksinar20@gmail.com}@undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian ini dillakukan untuk menguji pengaruh pendapatan premi, hasil underwriting, hasil investasi dan risk based capital terhadap laba perusahaan asuransi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi yang digunakan yaitu perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 10 perusahaan asuransi dan jenis datanya adalah data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, dengan teknik analisis data regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendapatan premi berpengaruh positif signifikan terhadap laba asuransi, (2) hasil underwriting berpengaruh positif signifikan terhadap laba asurani, (3) hasil investasi berpengaruh positif signifikan terhadap laba asuransi, (4) risk based capital berpengaruh positif signifikan terhadap laba asuransi.
Kata kunci: pendapatan premi, hasil underwriting, asuransi. Abstract
This study was conducted to test the effect of premium income, underwriting results, investment income and risk based capital on insurance companies’ profit. The method applied in this study was quantitative method. The population included the insurance companies registered at Indonesia Stock Exchange in 2011-2015. The samples of this study were 10 insurance companies selected using purposive sampling technique. The types of data used on this study was secondary data. The method of data collection applied was documentation method and the technique of data analysis applied was double linear regression technique.
The results of the analysis showed that: (1) premium income had significant positive effect on insurance profit, (2) underwriting results had significant positive effect on insurance profit, inverstment income had positive significant effect on insurance profit, (4) risk based capital had positive significant effect on insurance profit.
Key words: premium income, underwriting results, insurance. PENDAHULUAN
Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin modern ini yang seiring dengan perkembangan jumlah pelaku ekonomi, perkembangan jumlah kebutuhan barang dan jasa, serta
perkembangan jenis variasi kebutuhan barang dan jasa, maka kegiatan transaksi dalam perekonomian juga dilakukan
dengan adanya perantara dalam
kegiatannya. Dengan kemajuan
memunculkan kekhawatiran manusia akan adanya risiko yang terjadi pada mereka, seperti risiko yang dapat membahayakan diri seseorang, harta benda, dan lain-lain.
Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2014 tentang
perasuransian, asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalannya.
Asuransi sebagai lembaga
keuangan, mampu menghimpun dana besar dari masyarakat, kemudian dana tersebut dikelola oleh perusahaan asuransi. Menurut Kirmizi dan Agus (2008), dasar usaha asuransi adalah kepercayaan masyarakat, terutama dalam hal kemampuan keuangan (bonafiditas) perusahaan untuk memenuhi kewajiban klaim dan kewajiban lain-lain tepat pada waktunya. pengelolaan risiko maupun dalam pengelolaan keuangannya. Selain menjaga kepercayaan dari masyarakat, perusahaan asuransi khususnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia juga harus meyakinkan para investor untuk berinvestasi pada suatu perusahaan asuransi.
Pendapatan premi merupakan sejumlah uang yang dibayarkan pihak tertanggung atas imbalan jasa dari perlindungan yang diberikan pihak penanggung sesuai dengan perjanjian yang disepakati sebelumnya. Pendapatan Premi yang diterima perusahaan tidak hanya menjadi profit perusahaan tetapi sebagian juga merupakan kewajiban
perusahaan di masa mendatang.
Sebagian dari premi harus dicadangkan perusahaan sebagai cadangan premi sehingga bila di masa yang akan datang terjadi klaim maka perusahaan tidak kesulitan membayarnya. Sudah jelas diketahui bahwa pos pendapatan premi
dalam laporan laba rugi akan
meningkatkan perolehan keuntungan perusahaan asuransi.
Hasil underwriting merupakan selisih dari pendapatan underwriting dengan beban klaim dan beban operasional. Hasil
underwriting mengukur tingkat keuntungan
dari usaha asuransi murni. Hasil
underwriting merupakan laba/rugi dari
aktivitas utama asuransi yang didapat dari selisih pendapatan premi dan beban
underwriting (beban klaim dan beban
komisi). Hasil underwriting ini merupakan salah satu variabel pembentuk laba bersih dan juga digunakan untuk investasi. Dengan proses underwriting perusahaan akan mampu mendeteksi potensi-potensi risiko yang mungkin terjadi, termasuk seberapa besar risiko yang sanggup ditanggung oleh perusahaan,
Risk Based Capital merupakan rasio
kecukupan modal terhadap resiko yang ditanggung dan menjadi salah satu indikator utama dalam menilai kesehatan perusahaan asuransi, khususnya yang
terkait dengan solvabilitas atau
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi semua kewajibannya (Rina, 2011). Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 53/PMK.010/2012, telah disebutkan bahwa target tingkat solvabilitas yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan asuransi yaitu paling rendah sebesar 120% dari modal minimum berbasis risiko. Tingkat solvabilitas pada
perusahaan asuransi diukur
menggunakan risk based capital. Makna angka nilai risk based capital paling sedikit 120% adalah bahwa perusahaan tersebut minimal memiliki kekayaan 20% lebih besar dari nilai hutang perusahaannya termasuk untuk membiayai setiap risiko pertanggungan yang dimiliki perusahaan asuransi tersebut.
Dalam penelitian ini akan dilakukan
pengujian lebih lanjut mengenai
pendapatan premi, hasil underwriting, hasil investasi dan risk based capital, yang akan diteliti sebagai faktor yang mempengaruhi laba asuransi. Pemilihan perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai subyek penelitian karena perusahaan asuransi bergerak di usaha pertanggungan risiko dan dasar usaha asuransi adalah kepercayaan dari masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimanakah pengaruh Pendapatan Premi terhadap Laba pada Perusahaan Asuransi yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015?, (2) Bagaimanakah
pengaruh Hasil Underwriting terhadap
terdaftar di BEI tahun 2011-2015?, (3) Bagaimanakah pengaruh Hasil Investasi terhadap Laba pada Perusahaan Asuransi yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015?, (4) Bagaimanakah pengaruh Risk Based
Capital terhadap Laba pada Perusahaan
Asuransi yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015?
Pendapatan premi adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh seorang pemegang polis kepada perusahaan asuransi sehubungan dengan adanya peranjian pertanggungan yang dituangkan dalam polis asuransi. Riani (2014) menyatakan adanya pengaruh positif signifikan variabel pendapatan premi terhadap laba perusahaan asuransi umum di Indonesia. Berdasarkan penelitian tersebut maka hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H1 = Terdapat pengaruh positif antara
pendapatan premi terhadap laba pada perusahaan asuransi.
Hasil underwriting merupakan
laba/rugi dari aktivitas utama asuransi yang didapat dari selisih pendapatan premi dan beban underwriting (beban
klaim dan beban komisi). Hasil
underwriting ini merupakan salah satu
variabel pembentuk laba bersih dan juga digunakan untuk investasi. Semakin tinggi hasil underwriting akan meningkatkan jumlah laba pada perusahaan asuransi.
Penelitian Mutmainnah (2015)
menyatakan bahwa hasil underwriting berpengaruh positif siginifikan terhadap laba perusahaan asuransi.
Berdasarkan penelitian tersebut maka hipotesis kedua yang diajukan dalam peneitian ini adalah:
H2 = Terdapat pengaruh positif antara underwriting terhadap laba pada perusahaan asuransi.
Menurut Palupy (2006),
perusahaan asuransi pada dasarnya memiliki kebutuhan penghasilan investasi yang tinggi dari aset-aset investasi yang mereka miliki. Pengelolaan investasi yang baik akan dapat mengakomodasi tingkat resiko investasi yang dapat ditoleransi oleh perusahaan dengan hasil investasi yang sesuai, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kinerja laba-rugi
perusahaan. Penelitian Fikri (2009)
menemukan pengaruh positif hasil
investasi terhadap laba asuransi.
Berdasarkan penelitian tersebut maka hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H3: Hasil Investasi berpengaruh positif
terhadap laba asuransi.
Risk Based Capital merupakan
batas tingkat solvabilitas minimum yang harus dicapai oleh setiap perusahaan
asuransi dan reasuransi. Setiap
perusahaan asuransi wajib memiliki RBC paling rendah 120% yang berarti bahwa perusahaan asuransi tersebut minimal memiliki kekayaan 20% lebih besar dari nilai hutang perusahaan termasuk untuk membiayai setiap risiko pertanggungan yang dimiliki oleh perusahaan asuransi tersebut.. Penelitian Mutmainnah (2015) menemukan pengaruh positif antara risk based capital terhadap laba asuransi. Berdasarkan penelitian tersebut maka hipotesis keempat yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H4: Risk Based Capital berpengaruh
positif terhadap laba asuransi. METODE
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengakses data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan perusahaan asuransi dari situs Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk angka-angka. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan asuransi umum di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
Tujuan dari penelitian ini
difokuskan untuk mengetahui dan membuktikan bagaimana pengaruh antara variabel pendapatan premi (X1), hasil underwriting (X2), hasil investasi (X3), dan risk based capital (X4) terhadap laba asuransi (Y) pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011 hingga tahun 2015 yaitu sebanyak 11 perusahaan. Metode pemilihan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu merupakan teknik pengambilan sampel tidak acak yang infomasinya diperoleh dengan kriteria-kriteria tertentu. Sampel pada penelitian ini sebanyak 10 perusahaan..
Teknik analisis data yang
digunakan adalah pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi untuk menggunakan analisis regresi linier berganda. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi (Ghozali, 2006).
Untuk uji hipotesis digunakan teknik analisis regresi linier berganda, uji koefisien determinasi (R2) dan uji statistik t
(uji parsial) dan uji statistik F uji simultan). HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji asumsi klasik yang pertama yaitu Uji normalitas yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas, keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah tabel hasil uji normalitas yang dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini:
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 67
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
Deviation 1.74078280
Most Extreme Differences Absolute .062
Positive .059
Negative -.062
Test Statistic .062
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Sumber : Output SPSS 22, 2016 Berdasarkan tampilan output pada tabel 1, diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0.062 dengan probabilitas signifikan 0,200. Nilai tersebut menunjukkan bahwa secara statistik probabilitas signifikansi Kolmogorov-Smirnov Z lebih besar dari 0,05 atau tidaksignifikan, yang berarti data pada penelitian ini berdistribusi normal. Uji
multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi atar variabel bebas (independent) (Ghozali, 2006). Untuk melihat adanya multikolonieritas dapat dilihat pada nilai tolerance kurang 0,10 dan nilai VIF lebih dari 10. Berikut ini adalah hasil ujimultikolonieritas yang dapat dilihat pada tabel 2 yang terdapat dibawah ini:
Berdasarkan tampilan output pada tabel 2, memberikan hasil bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala terjadinya multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ini terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain (Ghozali; 2006). Uji park digunakan untuk mendeteksi adanya heterokesdastisitas tersebut dilihat dari tingkat signifikansinya jika tingkat signifikansi berada di atas 5% (0,05)
berarti tidak terjadi gejala
heterokesdastisitas. Berikut adalah tabel 4 hasil uji autokorelasi:
Berikut ini adalah hasil uji heteoskedastisitas yang dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini:
Tabel 2. Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Zscore(PREMI) .172 5.825 Zscore(H.UNDERWRITING) .493 2.030 Zscore(H.INVESTASI) .201 4.968 Zscore(RBC) .269 3.723
a. Dependent Variable: Zscore(LABA) Sumber: Output SPSS 22, 2016
Tabel 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .149 .028 5.383 .000 Zscore(PREMI) -.091 .068 -.463 -1.353 .183 Zscore(H.UNDERWRI TING) -.034 .040 -.171 -.846 .402 Zscore(H.INVESTASI) .081 .062 .408 1.291 .203 Zscore(RBC) .078 .054 .394 1.438 .157
a. Dependent Variable: ABS_RES1 Sumber: Output SPSS 22, 2016
Berdasarkan tampilan output pada tabel 3, dari hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas yang digunakan dalam model penelitian ini memiliki nilai signifikansi diatas 5% (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi gelaja heteroskedastisitas dalam penelitian ini.
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi tersebut
terdapat korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode sekarang (t) dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Berikut adalah tabel 4 hasil uji autokorelasi:
Berdasarkan tampilan output pada tabel 4, hasil uji autokorelasi menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 1,920, kemudian bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel (n) 50 dan jumlah variabel independen (k) 4, maka di tabel Durbin Watson akan didapatkan nilai (dl) sebesar 1,378 dan (du) sebesar 1,721. Dari nilai tersebut, nilai 4-du (4 - 1,721) = 2,279 dan 4-dl (4-1,378) = 2,622. Nilai DW lebih besar dari batas atas (du) 1,721 dan kurang dari nilai (4-du) 2,279.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala autokorelasi.
Uji simultan (uji statistik F), yang menguji apakah semua variabel independen yang digunakan dalam model penelitian secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap variabel dependennya. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan significance
level: 0,05 (α=5%). Hasil pengujian statistik F
dapat dilihat pada tabel 5 berikut : Tabel 4. Hasil Uji Autokoreasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .969a .938 .933 .25893083 1.920
a. Predictors: (Constant), Zscore(RBC), Zscore(H.UNDERWRITING), Zscore(H.INVESTASI), Zscore(PREMI)
b. Dependent Variable: Zscore(LABA) Sumber: Output SPSS 22, 2016
Tabel 5. Hasil Uji Simultan (Statistik F) ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regressio n 45.983 4 11.496 171.463 .000b Residual 3.017 45 .067 Total 49.000 49
a. Dependent Variable: Zscore(LABA)
c. Predictors: (Constant), Zscore(RBC), Zscore(H.UNDERWRITING), Zscore(H.INVESTASI), Zscore(PREMI)
Berdasarkan tampilan output pada tabel 5, model dianggap layak uji dan pembuktian hipotesis dapat dilanjutkan. Selanjutnya akan dilakukan pengujian terhadap hipotesis untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh
serempak terhadap variabel
dependennya.
Berdasarkan hasil uji statistik F pada tabel diatas, diperoleh hasil Fhitung
yaitu sebesar 171,463 dengan signifikansi yaitu 0,000. Dalam pengujian ini digunakan Ftabel dengan taraf nyata (α) =
5% ; df 1 = (k) ; df 2 = (n-k-1) ; (4) ; (50-4-1) = 4; 45, sehingga diperoleh nilai Ftabel
sebesar 2,58. Karena
signifikansi atau probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0,05, dan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel diperoleh hasil Fhitung >
Ftabel atau 171,463 > 2,58, maka
pendapatan premi hasil underwriting, hasil
investasi dan risk based capital
berpengaruh secara simultan terhadap laba asuransi.
Setelah melakukan uji F,
selanjutnya dilakukan uji t. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh secara parsial variabel independen yang digunakan dalam penelitian terhadap variabel dependennya. Berikut ini adalah tabel hasil uji t yang dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini: Tabel 6. Hasil Uji Statistik t (Uji Parsial)
Variabel Thitung Ttabel Hasil T-Test Hasil Hipotesis Pengaruh Variabel Ln PREMI 5,989 2,014 thitung > ttabel
(5,989 > 2,014) H0 ditolak danH1 diterima Signifikan Ln HUNDRW 2,188 2,014 thitung> ttabel
(2,188 > 2,014) H0 ditolak danH1 diterima Signifikan Ln HINVES 3,029 2,014 thitung> ttabelatau
(3,029 > 2,014) H0 ditolak danH1 diterima Signifikan RBC 2,486 2,014 thitung> ttabelatau
(2,486 > 2,014) H0 ditolak danH1 diterima Signifikan Sumber: Data diolah (2016)
Berdasarkan output pada tabel 6, dilihat berdasarkan thitung dan ttabel. Pada
hasil uji statistik t disimpulkan bahwa
variable pendapatan premi hasil
underwriting, hasil investasi dan risk based capital, underwriting secara masing-masing atau parsial berpengaruh signifikan terhadap laba pada perusahaan asuransi, dilihat dari nilai thitung yang lebih
besar daripada nilai ttabel.
Uji selanjutnya adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan juga untuk mengetahui persamaan regresi pada model penelitian. Berikut ini adalah hasil uji analisis regresi linier berganda yang dapat dilihat pada tabel 7 yang terdapat dibawah ini:
Berdasarkan tampilan output pada tabel 7 hasil uji analisis regresi berganda, dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: 4 3 2 1 17 177 . 0 250 . 0 115 . 0 535 . 0 ) 10 817 . 2 ( X X X X Y Konstanta sebesar 2.8171017
menunjukkan apabila tidak ada pengaruh dari pendapatan premi (X1), hasil underwriting (X2), hasil investasi (X3) dan risk based capital (X4) maka nilai laba asuransi (Y) adalah 2.8171017
Koefisien regresi untuk variabel pendapatan premi menunjukkan angka yaitu 0,535. Hal ini berarti setiap peningkatan 1% risk based capital, maka akan meningkatkan laba sebesar Rp 0,535 dengan asumsi variabel independen lainnya tetap.
Koefisien regresi untuk variabel hasil underwriting menunjukkan angka yaitu 0,115. Hal ini berarti setiap peningkatan Rp 1,- hasil underwriting,
maka akan meningkatkan laba sebesar Rp 0,115 dengan asumsi variabel independen lainnya tetap.
Koefisien regresi untuk variabel hasil investasi menunjukkan angka yaitu 0,250.
Hal ini berarti setiap peningkatan Rp 1,-hasil investasi, maka akan meningkatkan laba sebesar Rp 0,250 dengan asumsi variabel independen lainnya tetap.
Koefisien regresi untuk variabel
risk based capital menunjukkan angka
yaitu 0,177. Hal ini berarti setiap peningkatan 1% risk based capital, maka akan meningkatkan
laba sebesar Rp 0,177 dengan asumsi variabel independen lainnya tetap.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
digunakan untuk mengukur seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian koefisien determinasi (R2 ) dapat dilihat dalam tabel
8 berikut :
Tabel 7. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -2.817E-17 .037 .000 1.000 Zscore(PREMI) .535 .089 .535 5.989 .000 Zscore(H.UNDE RWRITING) .115 .053 .115 2.188 .034 Zscore(H.INVE STASI) .250 .082 .250 3.029 .004 Zscore(RBC) .177 .071 .177 2.486 .017
a. Dependent Variable: Zscore(LABA) Sumber: Output SPSS 22, 2016
Berdasarkan tampilan output pada tabel 8, terlihat bahwa nilai adjusted R
square sebesar 0,933. Hal ini berarti
bahwa variasi variabel independen yang digunakan dalam model (pendapatan premi, hasil underwriting, hasil investasi dan risk based capital,
underwriting)mampu menjelaskan sebesar
93,3% variabel independen (laba
asuransi). Sedangkan sisanya sebesar 6,7% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitianini.
Pengaruh Pendapatan Premi (X1) Terhadap Laba (Y)
Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel diatas, diperoleh hasil yaitu sebesar 5,989 dengan signifikansi yaitu 0,000. Karena signifikansi atau probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0,05 dan perbandingan antara thitung dan ttabel
diperoleh hasil thitung > ttabel atau 5,989 >
2,014 yang berarti terima Ha. Nilai koefisien regresi pendapatan premi adalah sebesar 0,535. Hal ini berarti pendapatan premi berpengaruh positif signifikan terhadap laba asuransi, dimana jika terjadi peningkatan pendapatan premi maka laba asuransi juga akan meningkat.
Pendapatan premi diperoleh dari pembayaran wajib yang dilakukan oleh pihak tertanggung secara teratur kepada pihak penanggung sesuai dengan
kesepakan yang telah disepakati.
Pendapatan premi merupakan sumber pendapatan utama perusahaan asuransi. oleh karena itu, besar kecilnya perolehan premi akan memengaruhi pertumbuhan laba.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhaniati (2011), Andriandini (2013), Dipoyanti
(2014), Riani (2014) dan Mutmainnah (2015) yang juga menyatakan adanya pengaruh positif signifikan variabel
pendapatan premi terhadap laba
perusahaan asuransi umum di Indonesia. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fikri (2009) yang menyatakan bahwa pendaatan premi. tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba pada perusahaan asuransi.
Pengaruh Hasil Underwriting (X2) Terhadap Laba (Y)
Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel diatas, diperoleh hasil yaitu sebesar 2,188 dengan signifikansi yaitu 0,34. Perbandingan antara thitung dan ttabel
diperoleh hasil thitung < ttabel atau 2,188 <
2,014 yang berarti terima H0. Nilai koefisien regresi hasil underwriting adalah sebesar 0,115. Hal ini berarti bahwa hasil
underwriting berpengaruh signifikan terhadap laba asuransi, dimana jika terjadi peningkatan hasil underwriting maka laba asuransi akan meningkat.
Ketika pendapatan underwriting
pada suatu perusahaan asuransi mampu menutupi
Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .969a .938 .933 .25893083
a. Predictors: (Constant), Zscore(RBC), Zscore(H.UNDERWRITING), Zscore(H.INVESTASI), Zscore(PREMI)
b. Dependent Variable: Zscore(LABA) Sumber: Output SPSS 22, 2016
semua beban underwriting nya maka akan ada kelebihan dana yang dinamakan hasil
underwriting, dimana hasil underwriting
yang tinggi akan mempengaruhi besarnya laba pada perusahaan asuransi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Mutmainnah (2015) yang menyatakan bahwa hasil underwriting berpengaruh
positif siginifikan terhadap laba
perusahaan asuransi.
Pengaruh Hasil Investasi (X3) Terhadap Laba (Y)
Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel diatas, diperoleh hasil yaitu sebesar 3,029 dengan signifikansi yaitu 0,004. Karena signifikansi atau probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0,05, dan perbandingan antara thitung dan ttabel
diperoleh hasil thitung > ttabel atau 3,029 >
2,014 yang berarti terima Ha. Nilai koefisien regresi hasil investasi adalah sebesar 0,250. Hal ini berarti bahwa hasil investasi berpengaruh signifikan terhadap laba asuransi, dimana jika terjadi peningkatan hasil investasi maka laba asuransi juga akan meningkat.
Hasil investasi yang tinggi akan meningkatkan komponen pendapatan pada laporan laba rugi perusahaan asuransi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan besarnya laba pada perusahaan asuransi
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fikri (2009), Dipoyanti (2014) dan Riani (2014) yang menyatakan bahwa hasil investasi memiliki pengaruh yang positif terhadap laba perusahaan asuransi.
Pengaruh Risk Based Capital (X4) Terhadap Laba (Y)
Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel diatas, diperoleh hasil yaitu sebesar 2,486 dengan signifikansi yaitu 0,017. Karena signifikansi atau probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0,05 dan perbandingan antara thitung dan ttabel
diperoleh hasil thitung > ttabel atau 2,486 >
2,014 yang berarti terima Ha. Nilai koefisien regresi risk based capital adalah sebesar 0,177. Hal ini berarti bahwa risk
based capital berpengaruh positif
signifikan terhadap laba asuransi, dimana jika terjadi peningkatan risk based capital maka laba asuransi juga akan meningkat.
Pentingnya ukuran RBC bagi perusahaan asuransi, sehingga sering dijadikan salah satu alat promosi perusahaan untuk membentuk brand
image masyarakat
serta meningkatkan perolehan preminya sehingga akan mampu mningkatkan labanya. Dengan memiliki tingkat risk
based capital di atas 120% maka
perusahaan asuransi tersebut dianggap sehat dan terjamin.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhaniati (2011), Riani (2014) dan Mutmainnah (2015) yang juga menyatakan adanya pengaruh positif signifikan variabel risk
based capital terhadap laba perusahaan
asuransi umum di Indonesia. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Andriandini (2013) yang menyatakan bahwa Risk
Based Capital tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap laba pada perusahaan asuransi, dimana jika terjadi peningkatan risk based capital maka laba asuransi juga akan meningkat.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dari
penelitian yang dilakukan pada
perusahaan asuransi umum yang terdaftar di BEI periode 2011-2015 yang telah diuraikan ada bab sebelumnya, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Secara Parsial pendapatan premi hasil underwriting, hasil investasi dan risk based capital,
berpengaruh positif terhadap laba asuransi yang terdaftar di BEI periode 20112015
2. Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan premi hasil underwriting, hasil investasi dan risk based capital terhadap laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI periode 2011-2015.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka diperoleh beberapa saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi pihak internal perusahaan, agar dapat menjaga risk based
capital tetap berada di level 120%
bahkan diatas itu, proses
underwriting dilakukan dengan
baik, lebih memanfaatkan dana yang berasal dari premi untuk
berinvestasi sehingga dapat
digunakan untuk ketika beban klaim terlalu tinggi.
2. Bagi investor dan calon investor perusahaan asuransi yang teraftar di
Bursa Efek Indonesia agar lebih memperhatikan pendapatan premi, hasil underwriting, hasil investasi dan risk based capital sebelum berinvestasi.
3. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat menambahkan variabel lainnya yang
diuji dalam model penelitian dan penambahan sampel yang lebih
banyak lagi seperti seluruh
perusahaan asuransi yang
terdapat di Provinsi Bali.. Pemilihan variabel yang dijadikan
sampel akan memberikan
keakuratan pada hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA
Andriandini, Abby. 2013. Analisis
Pengaruh Risk Based Capital, Rasio Pendapatan Premi, Rasio Underwriting dan Rasio Hasil Investasi terhadap Laba Asuransi Jiwa Periode 2009-2011. Skripsi.
Jurusan Akuntansi Institut Manajemen Telkom.
Dhaniati, Rina. 2011. Analisis Pengaruh
RBC, Rasio Underwriting, Rasio Hasil Investasi, Rasio Penerimaan Premi, dan Rasio Beban Klaim terhadap Laba Perusahaan Asuransi (Studi Kasus Pada 9 Perusahaan Asuransi Kerugian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Jurusan
Akuntansi Univesitas Gunadarma.
Dipoyanti, Nia. 2014. Pengaruh
Pendapatan Premi, Hasil Investasi, Underwriting, Beban Klaim dan Beban
Operasional Terhadap Laba Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia. Skripsi.
Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Fikri, M. Agung Ali. 2009. Pengaruh
Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwritng terhadap Laba Asuransi Jiwa (Studi Kasus PT.Asuransi Syarih Mubarakah). Skripsi. Jurusan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Univesitas Diponegoro.
Kirmizi dan Agus. 2008. Pengaruh Pertumbuhan Modal Dan Aset Terhadap Rasio Risk Based Capital (RBC),
Pertumbuhan Premi Neto Dan Profitabilitas Perusahaan Asuransi Umum Di Indonesia. Pekbis Jurnal, Vol.3, No.1, Hal: 391-405.
Kementerian Keuangan RI. 2012.
PeraturanMenteri Keuangan RI Nomor 53/PMK.010/2012 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi.
Mutmainnah. 2015. Analisis Pengaruh
Pendapatan Premi, Beban Klaim, Hasil Underwriting, Cadangan Teknis, Dan Risk Based Capital terhadap Laba pada 20 Perusahaan Asuransi Umum di Indonesia periode 2009-2013. Skripsi. Jurusan
Manajemen Universitas
Hasanuddin.
Palupy, Michelia Eva. 2006. Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Perusahaan Asuransi Jiwa di Indonesia. Skripsi.
Jurusan Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor.
Republik Indonesia. 2014.
Undang-Undang Republik Indonesia No 40 Tahun 2014 tentang perasuransian.
Riani, Feby. 2014. Pengaruh Solvabilitas,
Premi, Klaim, Investasi dan Underwriting terhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan Asuransi Umum Syariah. Skripsi. Jurusan Studi
Keuangan Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.