• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KARIMUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KARIMUN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No.05/VI/16, 1 Juni 2016 1

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KARIMUN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KABUPATEN KARIMUN

BULAN MEI 2016 SEBESAR 0,71 PERSEN

Pada Bulan Mei 2016 di Kabupaten Karimun terjadi inflasi sebesar 0,71 persen. Dari

24 kota IHK di Sumatera, tercatat 17 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi

terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,30 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota

Dumai dan Bandar Lampung sebesar 0,06 persen dan terdapat 7 kota yang

mengalami deflasi yaitu Kabupaten Bungo mengalami deflasi tertinggi sebesar 0,91

persen dan kota Metro mengalami deflasi terendah sebesar 0,02 persen. Secara

nasional dari 82 kota IHK, sebanyak 67 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami

deflasi.

Inflasi di Kabupaten Karimun disebabkan oleh naiknya indeks 5 (lima) kelompok

pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 2,48 persen; kelompok

makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,64 persen; kelompok

perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,45 persen; kelompok sandang

sebesar 0,25 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen. Sebaliknya,

terdapat 1 (satu) kelompok yang mengalami penurunan indeks harga/deflasi yaitu

kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,47 persen. Sementara

itu, terdapat 1 (dua) kelompok yang memiliki indeks harga konstan, yaitu pada

kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga.

Laju inflasi ‘Year on Year’ di Kabupaten Karimun (Mei 2016 dibandingkan dengan Mei

2015) sebesar 2,74 persen.

Indeks Harga Konsumen (IHK) Kabupaten Karimun pada Mei 2016 mengalami peningkatan dari yang semula sebesar 121,19 pada bulan April 2016 menjadi 122,05 pada Mei 2016. Akibatnya terjadi inflasi sebesar 0,71 persen di Kabupaten Karimun. Jika melihat kondisi kabupaten/kota IHK di Sumatera (Tabel 1), pada Mei 2016 tercatat 17 kabupaten/kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,30 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Dumai dan Kota Bandar Lampung sebesar 0,06 persen. Sebaliknya, 7 kabupaten/kota IHK di Sumatera mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Bungo sebesar 0,91 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Metro No.05/VI/16, 1 Juni 2016

(2)

Berita Resmi Statistik No.05/VI/16, 1 Juni 2016 2 sebesar 0,02 persen. Kabupaten Karimun menempati peringkat ke-6 dari 17 kabupaten/kota IHK di Sumatera yang mengalami inflasi.

Tabel 1: Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi 24 Kabupaten/Kota di Sumatera dan Nasional Bulan Mei 2016 (Tahun 2012 = 100)

Kabupaten/Kota IHK Mei

2015 IHK Mei 2016 Inflasi Mei 2015 Inflasi Mei 2016 Inflasi Tahun ke Tahun (1) (2) (3) (3) 1. Meulaboh 2. Banda aceh 3. Lhokseumawe 4. Sibolga 5. Pematang siantar 6. Medan 7. Padang Sidempuan 8. Padang 9. Bukit Tinggi 10. Tembilahan 11. Pekanbaru 12. Dumai 13. Bungo 14. Jambi 15. Palembang 16. Lubuk Linggau 17. Bengkulu 18. Bandar lampung 19. Metro 20. Tanjung Pandan 21. Pangkal Pinang 22. Batam 23. Tanjungpinang 24. Karimun Nasional 119,37 113,89 114,34 119,83 121,77 120,98 117,55 122,46 116,62 124,41 119,42 120,12 116,57 118,69 116,61 115,62 123,09 119,55 126,93 125,05 118,06 117,66 120,06 118,69 119.50 122,49 116,30 118,09 123,71 127,24 126,42 121,04 127,25 120,68 127,17 121,89 123,51 120,13 122,09 121,62 120,77 129,23 123,34 130,75 128,44 124,41 121,80 122,61 122,05 123,48 0,67 0,51 0,37 1,57 1,11 1,01 0,62 0,65 0,82 0,87 0,41 0,98 0,34 1,18 0,56 0,50 0,38 0,66 0,82 0,85 -0,61 0,77 0,44 1,04 0,50 0,39 0,73 0,25 -0,47 0,82 0,44 0,31 -0,37 -0,34 0,12 0,23 0,06 -0,91 0,89 0,66 0,33 0,88 0,06 -0,02 1,30 -0,11 -0,07 0,11 0,71 0,24 2,61 2,12 3,28 3,24 4,49 4,50 2,97 3,91 3,48 2,22 2,07 2,82 3,05 2,86 4,30 4,45 4,99 3,17 3,01 2,71 5,38 3,52 2,12 2,74 3,33

(3)

Berita Resmi Statistik No.05/VI/16, 1 Juni 2016 3 Laju inflasi ‘Year on Year’ (Mei 2016 dibanding Mei 2015) di Kabupaten Karimun tercatat sebesar 2,74 persen. Dibandingkan dengan kabupaten/kota IHK di Kepulauan Riau, laju inflasi ‘Year on Year’ Kabupaten Karimun berada di tengah-tengah antara Kota Batam (3,52 persen) dan Kota Tanjung Pinang (2,12 persen).

Pemicu terjadinya infasi di Kabupaten Karimun pada Mei 2016 terdapat pada kelompok pengeluaran bahan makanan dengan andil sebesar 2,48 persen. Sebanyak 45 komoditas bahan makanan pada Mei 2016 mengalami peningkatan indeks/inflasi, diantaranya: beras, tepung terigu, daging ayam ras, daging sapi, ikan belanak, selar/tude, tenggiri, udang basah, sotong, susu bubuk dan kental manis, telur ayam kampung, ayam ras dan puyuh, bayam, daun bawang, kangkung, ketimun, cabe hijau, sawi hijau, wortel dan sebagainya. Sementara itu, kelompok pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami deflasi pada Mei 2016 adalah pada harga bensin.

Gambar 1: Inflasi Kabupaten Karimun menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Mei 2016 (%)

(4)

Berita Resmi Statistik No.05/VI/16, 1 Juni 2016 4 Gambar 2: Perkembangan Inflasi Kabupaten Karimun menurut Kelompok

Pengeluaran Bulan Mei 2015 - Mei 2016 (%)

Tabel 2: Indeks Harga Konsumen (IHK), Inflasi, dan Andil Inflasi Kabupaten Karimun menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Mei 2016

Kelompok Pengeluaran IHK April 2016 IHK Mei 2016 Inflasi Mei 2016 (%) Andil Inflasi (%) [1] [2] [2] [3] [4] U m u m 1. Bahan Makanan

2. Makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 3. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 4. Sandang

5. Kesehatan

6. Pendidikan, rekreasi dan olah raga 7. Transpor, komunikasi dan jasa keuangan

121,19 140,98 129,84 114,58 121,26 110,05 117,34 103,95 122,05 144,48 130,67 115,09 121,56 110,09 117,34 103,46 0,71 2,48 0,64 0,45 0,25 0,04 0,00 -0,47 0,71 0,49 0,12 0,13 0,01 0,00 0,00 -0,06

(5)

Berita Resmi Statistik No.05/VI/16, 1 Juni 2016 5 Perkembangan IHK menurut Kelompok Pengeluaran

Dari tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa yang menyusun Indeks Harga Konsumen (IHK) Kabupaten Karimun Mei 2016, tercatat 5 (lima) kelompok pengeluaran mengalami inflasi, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 2,48 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,64 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,45 persen; kelompok sandang sebesar 0,25 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen. Sebaliknya, terdapat 1 (satu) kelompok yang mengalami penurunan indeks harga/deflasi yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,47 persen. Sementara itu, terdapat 1 (satu) kelompok yang memiliki indeks harga konstan, yaitu pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga.

1. Kelompok Bahan Makanan

Pada bulan Mei 2016, Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok bahan makanan sebesar 119,84. Dengan kenaikan indeks/inflasi sebesar 2,48 persen pada bulan ini berarti kelompok bahan makanan telah memberikan andil positif terhadap pembentukan inflasi Kabupaten Karimun, yaitu sebesar 0,49 persen.

Kenaikan indeks/inflasi kelompok bahan makanan sebesar 2,48 persen merupakan akibat naiknya indeks harga/inflasi pada delapan subkelompok yaitu: subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,39 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 2,86 persen; subkelompok ikan segar sebesar 7,56 persen; subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 1,16 persen; subkelompok sayur-sayuran sebesar 6,31 persen; subkelompok kacang-kacangan sebesar 14,90; dan subkelompok buah-buahan sebesar 0,73 persen. Sebaliknya, empat subkelompok mengalami penurunan indeks harga/deflasi, yaitu: subkelompok ikan diawetkan sebesar 2,12 persen; subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 1,79 persen; subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,07; dan subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,72.

2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan Mei 2016 sebesar 130,67 atau mengalami inflasi sebesar 0,64 persen. Inflasi pada

(6)

Berita Resmi Statistik No.05/VI/16, 1 Juni 2016 6 kelompok makanan jadi, rokok dan tembakau sebesar 0,64 persen pada bulan ini turut memberikan andil terhadap laju inflasi Kabupaten Karimun 0,12 persen.

Adapun keseluruhan subkelompok dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami kenaikan indeks/inflasi pada Mei 2016 ini yaitu: subkelompok makanan jadi sebesar 0,09 persen; subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 2,46 persen; dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,86 persen.

3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Pada Mei 2016, indeks kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar tercatat sebesar 108,46 atau mengalami inflasi sebesar 0,45 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan indeks/inflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini merupakan akibat dari kenaikan indeks/inflasi subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,01 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 2,85 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,07 persen; dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,29 persen.

Peningkatan yang terjadi pada indeks harga kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,45 persen tersebut memberikan andil terhadap peningkatan laju inflasi Kabupaten Karimun sebesar 0,13 persen.

4. Kelompok Sandang

Pada Mei 2016, indeks kelompok sandang sebesar 121,56 atau mengalami inflasi dibandingkan dengan bulan lalu sebesar 0,25 persen. Kenaikan indeks/inflasi kelompok sandang pada bulan ini merupakan akibat dari kenaikan indeks subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,05 persen; subkelompok sandang wanita sebesar 0,12 persen; subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,19 persen; dan subkelompok sandang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,76 persen.

Peningkatan indeks harga/inflasi kelompok sandang sebesar 0,25 persen tersebut memberikan andil terhadap peningkatan laju inflasi Kabupaten Karimun

(7)

Berita Resmi Statistik No.05/VI/16, 1 Juni 2016 7 sebesar 0,01 pesen. Artinya, andil yang diberikan oleh kelompok sandang sangatlah kecil.

5. Kelompok Kesehatan

Pada bulan ini indeks kelompok kesehatan sebesar 101,18 atau mengalami peningkatan indeks harga/inflasi sebesar 0,04 persen. Peningkatan indeks harga/inflasi ini terjadi akibat naiknya harga pada subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,10 persen. Sementara itu, ketiga subkelompok lainnya, yaitu: subkelompok jasa kesehatan; subkelompok obat-obatan, dan subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks harga dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Dengan meningkatnya indeks harga sebesar 0,04 persen berarti kelompok kesehatan telah memberikan andil yang sangat kecil terhadap laju inflasi Kabupaten Karimun bulan Mei 2016, yaitu sebesar 0,00 persen.

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Pada Mei 2016, Indeks Harga Konsumen kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tercatat sebesar 117,34. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, tidak terdapat perubahan indeks harga pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sehingga tidak ada andil yang diberikan oleh kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga terhadap inflasi Kabupaten Karimun.

7. Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Indeks kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Bulan Mei 2016 tercatat sebesar 103,46 atau mengalami penurunan indeks/deflasi sebesar 0,47 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan indeks/deflasi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan merupakan imbas dari penurunan yang terjadi di subkelompok transpor yaitu sebesar 0,98 persen.

Penurunan yang terjadi pada indeks kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,47 persen tersebut memperlambat laju inflasi Kabupaten Karimun dengan memberi andil sebesar 0,06 persen.

(8)

Berita Resmi Statistik No.05/VI/16, 1 Juni 2016 8 Tabel 3: Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kabupaten Karimun

Bulan Mei 2016 (Tahun 2012 = 100)

Kelompok/Sub Kelompok IHK % Perub thd

Mei 2016 April 2016

(1) (2) (3)

UMUM 122.05 0.71

I. BAHAN MAKANAN 144.48 2.48

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 158.36 0.39

Daging dan Hasil-hasilnya 131.28 2.86

Ikan segar 158.42 7.56

Ikan diawetkan 135.52 -2.12

Telur, susu dan hasil-hasilnya 140.39 1.16

Sayuran 149.42 6.31

Kacang-kacangan 185.63 14.90

Buah-buahan 148.25 0.73

Bumbu-bumbuan 136.70 -1.79

Lemak dan minyak 119.66 -0.07

Bahan makanan lainnya 122.43 -0.72

II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 130.67 0.64

Makanan jadi 130.79 0.09

Minuman yang tidak beralkohol 125.55 2.46

Tembakau dan minuman beralkohol 135.79 0.86

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 115.09 0.45

Biaya tempat tinggal 108.83 0.01

Bahan bakar, penerangan dan air 145.57 2.85

Perlengkapan rumah tangga 113.18 0.07

Penyelenggaraan rumah tangga 123.50 0.29

IV. SANDANG 121.56 0.25

Sandang laki-laki 124.74 0.05

Sandang wanita 124.88 0.12

Sandang anak-anak 120.74 0.19

Sandang pribadi dan sandang lainnya 115.04 0.76

V. KESEHATAN 110.09 0.04

Jasa kesehatan 102.04 0.00

Obat-obatan 109.94 0.00

Jasa Perawatan jasmani 133.16 0.00

Perawatan jasmani dan kosmetik 112.50 0.10

VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 117.34 0.00

Jasa pendidikan 107.47 0.00

Kursus-kursus/Pelatihan 105.29 0.00

Perlengkapan / peralatan pendidikan 143.72 0.00

Rekreasi 125.58 0.00

Olah raga 133.29 0.00

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 103.46 -0.47

Transpor 104.86 -0.98

Komunikasi dan pengiriman 97.97 0.00

Sarana dan penunjang transport 124.74 0.00

Gambar

Gambar 1:  Inflasi Kabupaten Karimun menurut Kelompok Pengeluaran    Bulan Mei 2016 (%)
Tabel 2:  Indeks Harga Konsumen (IHK), Inflasi, dan Andil Inflasi Kabupaten Karimun  menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Mei 2016

Referensi

Dokumen terkait

TUJUAN (T) Mewujudkan Pengembangan & Promosi Inovasi dalam Bidang AN (TDIAN1) Mewujudkan Pengembangan Inovasi dalam Bidang Tata Pemerintahan (TPITP1) Mewujudkan

(4) Untuk kepentingan Daerah, Bupati berwenang memberi izin tertulis kepada pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

Probabilitas kenaikan Fed Fund Rate pada Juni naik dari 17% menjadi 24%, sedangkan investor yang berspekulasi pengetatan moneter akan dilakukan pada Desember

Pola tanam pada wilayah cluster 1, membutuhkan dua kali persiapan lahan, persiapan lahan pertama (PL I) dimulai saat bulan September hingga bulan Oktober, masa persiapan lahan

Junaedin Wadu. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Serta Perilaku Petani dan Strategi Menghadapi Risiko produksi Usahatani Padi Sawah di Kecamatan

Kita juga akan melihat TGFU dari perspektif psikologi, Thorpe menganalisis bahawa dalam meletakkan psikologi dalam TGFU sebagai kerangka kerja pendorong.TGFU menekankan pada

Penerapan desain inklusif pada perancangan sanggar PAUD inklusif digunakan pada pemilihan lokasi hingga pengolahan fisik bangunan sehingga mampu menciptakan lingkungan yang

Temuan penelitian ini sebagai berikut: (1) pengelolaan wisata religi di makam Tuan Guru langsung ditangani oleh juru kunci makam,yang telah dipercayai