• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PDRB JAWA TENGAH TRIWULAN III TH 2007 TUMBUH 0,7 PERSEN

¾ Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah pada triwulan III tahun 2007 meningkat sebesar 0,7 persen terhadap triwulan II tahun 2007. Pertumbuhan positif terjadi hampir di semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor konstruksi 4,9 persen dan terendah di sektor pertanian minus 5,2 persen.

¾ Bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2006, PDRB Jawa Tengah triwulan III tahun 2007 ini mengalami pertumbuhan sebesar 5,6 persen, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor listrik dan air bersih 9,6 persen dan terendah di sektor pertanian 1,4 persen.

¾ Secara kumulatif, pertumbuhan PDRB Jawa Tengah hingga triwulan III tahun 2007 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2006 tumbuh sebesar 5,6 persen.

¾ Besaran PDRB Jawa Tengah pada tiga triwulan pertama tahun 2006 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 212.424,8 milyar, sedang pada tiga triwulan pertama tahun 2007 mencapai Rp 227.106,6 milyar. ¾ Di sisi penggunaan, pertumbuhan PDB triwulan III tahun 2007 terhadap triwulan sebelumnya didorong

oleh kenaikan konsumsi rumah tangga sebesar 0,9 persen, konsumsi lembaga nirlaba sebesar 4,9 persen, konsumsi pemerintah sebesar 4,6 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 3,4 persen, ekspor sebesar 2,9 persen, dan pertumbuhan impor sebesar 1,1 persen.

¾ Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2006, peningkatan terjadi di semua komponen penggunaan.

No. 06 /11/33/Th.I, 15 Nopember 2007

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

J

AWA

T

ENGAH

I.

PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II TAHUN 2007

Kinerja perekonomian Jawa Tengah pada triwulan III tahun 2007 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga konstan, mengalami peningkatan sebesar 0,7 persen. Nilai PDRB Jawa Tengah pada triwulan II tahun 2007 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 75.499,34 milyar, kemudian pada triwulan III tahun 2007 meningkat menjadi Rp 77.308,2 milyar. Atas harga konstan 2000, PDRB triwulan II tahun 2007 adalah sebesar Rp 39.886,6 milyar dan pada triwulan III tahun 2007 meningkat menjadi Rp 40.156,9 milyar.

Perkembangan ekonomi triwulan III tahun 2007, hampir semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan kecuali sektor pertanian. Pertumbuhan tertinggi adalah sektor

(2)

perusahaan (3,6 persen), sektor listrik dan air bersih (2,1 persen), sektor perdagangan,hotel dan restoran (2,0 persen), diikuti sektor industri pengolahan (1,7 persen), sektor pertambangan dan penggalian (1,0 persen) dan sektor pengangkutan dan komunikasi (0,6 persen). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan adalah sektor pertanian (minus 5,2 persen).

Sektor pertanian pada triwulan III tahun 2007 tumbuh minus 5,2 persen. Hal ini akibat masa panen yang sudah mulai berkurang. Namun demikian, jika dilihat menurut sub sektor, pada triwulan III ini beberapa sub sektor mengalami pertumbuhan yang positif di antaranya subsektor peternakan dan hasil-hasilnya tumbuh sebesar 7,3 persen dan sub sektor perikanan sebesar 13,2 persen. Sebaliknya subsektor tanaman bahan makanan mengalami pertumbuhan sebesar minus 6,2 persen, subsektor perkebunan minus 16,2 persen, dan minus 23,9 persen untuk subsektor perikanan.

TABEL 1.

NILAI PDRB TR. II 2007 & TR.III 2007 (Milyar Rupiah) DAN LAJU PERTUMBUHAN TR III 2007 MENURUT LAPANGAN USAHA

Harga Berlaku Harga Konstan 2000 SEKTOR EKONOMI/

LAPANGAN USAHA Triw. II

2007r) Triw. III 2007*) Triw. II 2007r) Triw. III 2007*) Laju Pertumbuhan Tr III 2007 thd Tr II 2007 Andil Pertumbuhan Tr III 2007 thd Tr II 2007 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Pertanian 16.244,5 15.574,4 8.484,5 8.041,8 -5,2 -1,1 2. Pertambangan dan Penggalian 778,1 801,9 449,6 454,3 1,0 0,0 3. Industri Pengolahan 23.287,6 24.270,8 12.618,9 12.835,4 1,7 0,5 4. Listrik dan Air Bersih 850,2 869,5 333,8 340,9 2,1 0,0 5. Konstruksi 4.379,9 4.666,4 2.200,9 2.308,1 4,9 0,3 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 15.085,8 15.649,1 8.364,7 8.527,7 2,0 0,4 7. Pengangkutan dan Komunikasi 4.464,1 4.494,6 1.997,5 2.008,8 0,6 0,1 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa

Perusahaan 2.664,0 2.767,2 1.416,4 1.466,8 3,6 0,1 9. Jasa-jasa 7.745,1 8.214,3 4.020,3 4.173,0 3,8 0,4

Produk Domestik Regional Bruto 75.499,3 77.308,2 39 886,6 40.156,9 0,7 0,7

r) Angka revisi *) Angka sementara

PDRB Jawa Tengah pada triwulan III tahun 2007 bila dibandingkan dengan triwulan III tahun 2006 dapat mencerminkan kinerja perekonomian tanpa dipengaruhi faktor musim (y-on-y). Perbandingan kedua angka triwulan ini juga menunjukkan peningkatan pada seluruh sektor ekonomi. Secara total PDRB Jawa Tengah meningkat sebesar 5,6 persen. Sektor pertanian meningkat 1,4 persen, sektor pertambangan-penggalian 6,8 persen, sektor industri pengolahan 5,7 persen, sektor listrik-gas-air bersih 9,6 persen, sektor konstruksi 8,1 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 7,5 persen, sektor pengangkutan-komunikasi 7,0 persen, sektor keuangan-persewaan-jasa perusahaan 7,5 persen serta sektor jasa-jasa 7,2 persen.

(3)

TABEL 2

LAJU PERTUMBUHAN PDRB JAWA TENGAH MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA

(Persentase) SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA Triw III 2007 Terhadap Triw II 2007 Triw III 2007 Terhadap Triw III 2006 Triw I s/d III 2007 Terhadap Triw I s/d III 2006 (1) (2) (3) (4) 1. Pertanian -5,2 1,4 6,2

2. Pertambangan dan Penggalian 1,0 6,8 8,0

3. Industri Pengolahan 1,7 5,7 4,0

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 2,1 9,6 6,1

5. Konstruksi 4,9 8,1 7,8

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,0 7,5 6,7 7. Pengangkutan dan Komunikasi 0,6 7,0 8,0 8. Keuangan, Real Estat & Jasa Perusahaan 3,6 7,5 4,8

9. Jasa-jasa 3,8 7,2 5,0

Produk Domestik Regional Bruto 0,7 5,6 5,6

Secara kumulatif besaran PDRB Jawa Tengah hingga triwulan III tahun 2007 dibandingkan dengan PDRB pada periode yang sama tahun 2006 menunjukkan kenaikan sebesar 5,6 persen, dengan rincian sektor pertanian meningkat 6,2 persen; sektor pertambangan-penggalian 8,0 persen; sektor industri pengolahan 4,0 persen; sektor listrik-gas-air bersih 6,1 persen; sektor konstruksi 7,8 persen; sektor perdagangan-hotel-restoran 6,7 persen; sektor pengangkutan-komunikasi 8,0 persen; sektor keuangan-real estat-jasa perusahaan 4,8 persen; dan jasa-jasa 5,0 persen.

II. STRUKTUR PDRB JAWA TENGAH MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA TAHUN TRIWULAN III TAHUN 2007

Pada triwulan III tahun 2007, peranan tiga sektor terbesar yaitu sektor pertanian, industri pengolahan dan sektor perdagangan masih memberikan sumbangan lebih dari separuh PDRB atas dasar harga berlaku. Masing-masing sektor ini memberikan kontribusi 20,2 persen, 31,4 persen dan 20,3 persen terhadap PDRB. Peranan sektor industri pengolahan pada PDRB harga berlaku triwulan III tahun 2007 mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2006, sedangkan sektor pertanian mengalami sedikit penurunan.

(4)

TABEL 3.

STRUKTUR PDRB JAWA TENGAH MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA TRIWULAN II DAN III TAHUN 2006 – 2007

(Persentase)

2006 2007 SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA

Triw II Triw III Triw II Triw III

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 20,5 20,6 21,5 20,2

2. Pertambangan dan Penggalian 1,0 1,0 1,0 1,0 3. Industri Pengolahan 33,6 33,0 30,9 31,4 4. Listrik dan Air Bersih 1,1 1,1 1,1 1,1

5. Konstruksi 5,5 5,7 5,8 6,0

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 19,2 19,3 20,0 20,3 7. Pengangkutan dan Komunikasi 5,9 5,9 5,9 5,8 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 3,4 3,4 3,5 3,6

9. Jasa-jasa 9,8 10,0 10,3 10,6

Produk Domestik Regional Bruto 100,0 100,0 100,0 100,0

III.

PDRB MENURUT PENGGUNAAN TRIWULAN III TAHUN 2007

Ditinjau dari sisi penggunaan atau permintaan, PDRB Jawa Tengah dipengaruhi oleh berbagai komponen permintaan, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal atau investasi, dan net ekspor (ekspor dikurangi impor).

Pengeluaran konsumsi rumah tangga secara riil (atas dasar konstan 2000) meningkat sebesar 0,9 persen pada triwulan III tahun 2007 dibandingkan dengan triwulan II tahun 2007. Peningkatan pengeluaran konsumsi rumah tangga tersebut terutama terjadi pada komoditas bukan makanan sebesar 1,1 persen. Demikian juga pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga berlaku naik dari Rp 47.836,9 milyar pada triwulan II tahun 2007 menjadi Rp 49.204,0 milyar pada triwulan III tahun 2007 atau naik sebesar 2,9 persen.

Sedangkan untuk pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba tumbuh sebesar 4,9 persen pada triwulan III tahun 2007 dibandingkan dengan triwulan II tahun 2007. Demikian juga pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba atas dasar harga berlaku naik dari Rp 1.149,3 milyar pada triwulan II tahun 2007 menjadi Rp 1.225,1 milyar pada triwulan III tahun 2007 atau naik sebesar 6,6 persen.

Pengeluaran konsumsi pemerintah pada triwulan III tahun 2007 mengalami peningkatan cukup tinggi dibandingkan triwulan II tahun 2007, terutama disebabkan oleh kenaikan belanja pegawai dan belanja barang pemerintah. Besarnya pengeluaran konsumsi

(5)

Sementara pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan III tahun 2007 naik sebesar 4,6 persen.

TABEL 4

PDRB MENURUT PENGGUNAAN TRIWULAN II DAN TRIWULAN III TAHUN 2007

(Milyar Rupiah)

Harga Berlaku Harga Konstan 2000

JENIS PENGGUNAAN

Tr II 2007r) Tr III 2007*) Tr II 2007r) Tr III 2007*)

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 5. Perubahan Stok

6. Ekspor Barang dan Jasa 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa

PDRB 47.836,9 1.149,3 9.026,5 13.051,2 2.318,5 36.499,1 34.382,2 75.499,3 49.204,0 1.225,1 9.576,7 13.727,7 1.434,8 40.022,4 37.882,5 77.308,2 25.326,9 573,1 5.015,6 6.933,0 1.825,8 21.949,2 21.737,0 39.886,6 25.545,6 601,4 5.244,8 7.167,8 989,9 22,584,5 21.977,1 40.156,9

Catatan : r) Angka perbaikan

*)

Angka sementara

TABEL 5

LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT PENGGUNAAN (Persentase) JENIS PENGGUNAAN Triw III 2007 Terhadap Triw II 2007 Triw III 2007 Terhadap Triw III 2006 Triw I s.d III 2007 Terhadap Triw I s.d III 2006 (1) (2) (3) (4)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 5. Ekspor Barang dan Jasa

6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa

PDRB 0,9 4,9 4,6 3,4 2,9 1,1 0,7 5,6 10,7 13,5 5,6 6,3 10,2 5,6 5,1 8,0 9,8 5,7 5,2 5,3 5,6

(6)

Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp 13.051,2 milyar pada triwulan II tahun 2007 menjadi Rp 13.727,7 milyar pada triwulan III tahun 2007 atau naik sebesar 5,2 persen. PMTB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan III tahun 2007 juga mengalami peningkatan sebesar 3,4 persen bila dibandingkan dengan triwulan II tahun 2007. Sedangkan pertumbuhan sampai dengan triwulan III tahun 2007 terhadap kumulatif triwulan I sampai dengan III tahun 2006 tumbuh sebesar 5,7 persen.

Nilai ekspor atas dasar harga berlaku naik dari Rp 36.499,1 milyar pada triwulan II tahun 2007 menjadi Rp 40.022,4 milyar pada triwulan III tahun 2007, atau naik sebesar 9,6 persen. Namun demikian, jika dilihat atas dasar harga konstan tumbuh sebesar 2,9 persen. Sedangkan jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2006 (y-on-y), ekspor barang-jasa mengalami peningkatan sebesar 6,3 persen.

TABEL 6

DISTRIBUSI KOMPONEN-KOMPONEN PENGGUNAAN PDRB TRIWULAN I DAN TRIWULAN II TAHUN 2007

(Persentase)

Harga Berlaku Harga Konstan 2000 JENIS PENGGUNAAN

Tr II 2007 Tr III 2007 Tr II 2007 Tr III 2007

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4. Perubahan Stok

5. Ekspor Barang dan Jasa 6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa

PDRB 63,4 1,5 11,9 17,3 3,1 48,3 45,5 100,0 63,6 1,6 12,4 17,7 1,9 51,8 49,0 100,0 63,5 1,4 12,6 17,4 4,6 55,0 54,5 100,0 63,6 1,5 13,1 17,8 2,5 56,2 54,7 100,0

Nilai impor Jawa Tengah atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp 34.382,2 milyar pada triwulan II tahun 2007 menjadi Rp 37.882,5 milyar pada triwulan III tahun 2007, atau naik sebesar 10,2 persen. Peningkatan impor tersebut terjadi baik pada impor barang maupun jasa. Sementara itu nilai impor Jawa Tengah atas dasar harga konstan 2000 mengalami peningkatan sebesar 1,1 persen, dari Rp 21.737,0 milyar pada triwulan II tahun 2007 menjadi Rp 21.977,1 milyar pada triwulan III tahun 2007.

Referensi

Dokumen terkait

Alat ini bekerja dengan baik dengan mengenali E-KTP yang telah terkonfigurasi dalam database, sehingga secara otomatis kunci sepeda motor akan hidup (ON) dan motor dapat

Siklus manajemen SDM/penggajian adalah rangkaian aktivitas bisnis berulang dan Siklus manajemen SDM/penggajian adalah rangkaian aktivitas bisnis berulang

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada penerapan model pembelajaran sentra

Dalam hal konstruksi mesin perbedaan mesin bensin dan mesin diesel ini mesin diesel lebih cenderung simple tidak terlalu rumit seperti mesin bensin akan tetapi dari segi bobot

dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kode Etik Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan Di Lingkungan Dinas Penanaman Modal

maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa penanaman nilai religius yang dilaksanakan di MTs Ma‟arif NU 1 Ajibarang Banyumas, melalui kegiatan keagamaan, telah

palangkaraya.ac.id/37/ atau lihat https://scholar.google.co.id/citations?vie w_op=view_citation&hl=en&user=mjojWDoAAAAJ&citation_for_view=mjojWDoAAAAJ:UeH

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia dalam konsep Bani Adam, adalah sebuah usaha pemersatu (persatuan dan kesatuan) tidak ada perbedaan sesamanya, yang