• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Pembuatan Asam Nitrat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proses Pembuatan Asam Nitrat"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Proses Pembuatan Asam Nitrat

Asam Nitrat adalah salah satu bahan kimia dari sekian banyak bahan kimia yang sering digunakan dalam proses – proses kimia untuk menghasilkan suatu produk, menguji hasil produksi maupun dalam proses – proses kimia lainnya, baik dalam skala laboratorium ataupun skala industri. Salah satu proses untuk memproduksi atau membuat asam nitrat adalah melalui Proses Ostwald. Tentu saja proses ini menimbulkan limbah yang bervariasi wujudnya. Pabrik pemrosesan asam nitrat biasanya terdiri dari beberapa unit seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Pabrik terdiri dari:

Ammonia evaporation section

Amonia liquid dari penyimpanan biasanya melalui proses penguapan sampai superheated untuk mencegah liquid carry-over (lolosnya cairan dalam fasa gas)

Ammonia filtration section

Gas amonia disaring untuk menghilangkan karat dari peralatan baja karbon. Beberapa pabrik

juga menggunakan filter magnetik pada amonia cair. • Air filtration section

Udara dengan kemurnian tinggi diperoleh dengan menggunakan dua atau tiga tahap penyaringan. Dalam beberapa pabrik, biasanya ada filtrasi tambahan untuk campuran udara - amonia.

Air compression section

Kompresor dijalankan dengan tail gas expander dan steam condensing turbine.Mixing section

Pabrik modern menggunakan mixer statis untuk mendapatkan kualitas campuran yang baik dengan katalis.

Catalytic reactor section

Reaktor katalitik dirancang agar terjadi distribusi campuran udara-ammonia yang seragam pada katalis gaus. Pemeliharaan suhu operasi katalis sangat penting untuk mendapatkan NO. Hal ini dapat dicapai dengan menyesuaikan rasio udara-amonia dan memastikan bahwa batas ledak bawah amonia di udara tidak terlampaui.

Heat recovery sections

Reaksi yang terjadi di reactor katalitik sangat eksotermis sehingga diperlukan heat exchanger untuk mendapatkan energy panas yang dapat digunakan untuk proses yang lain.Cooling section

Kondensor digunakan untuk memastikan suhu akhir pendinginan sampai 50 ° C setelah proses heat recovery agar dapat disalurkan ke absorber.

Absorption section

Desain absorber yang modern menggunakan sirkulasi aliran counter-current dengan menggunakan sieve trays atau bubble cap trays yang mempunyai efisiensi yang tinggi. Air

(2)

ditambahkan dari atas kolom absorber sehingga akan diperoleh larutan asam nitrat dan gas yang dihasilkan (tail gas).

Expander section

Tail gas yang dihasilkan menuju proses heat recovery dan ditambahkan reducing agent sehingga mengurangi emisi NOx sampai konsentrasi rendah dan dapat dibuang ke atmosfer.

Steam turbine section

Expander menghasilkan energi cukup untuk menggerakkan kompresor. Gerakan turbin uap yang disebabkan uap superheated yang dihasilkan di pabrik dapat dikonversi menjadi energi.

Gambar 1. Proses Pabrik Produksi Asam Nitrat Proses Ostwald

(3)

Proses Ostwald adalah proses kimia yang digunakan untuk pembuatan asam nitrat (HNO3)

melalui tiga tahap. Proses ini dikembangkan oleh Wilhelm Ostwald dan dipatenkan pada tahun 1902. Proses Ostwald menghasilkan bahan baku utama untuk kebanyakan tipe umum produksi pupuk. Proses Ostwald berkaitan erat dengan proses Haber, yang menghasilkan bahan baku yang diperlukan, yaitu amonia (NH3). Proses Ostwald secara umum dijelaskan pada Gambar 2.

Gambar 2. Proses Ostwald

Amonia diubah menjadi asam nitrat dalam dua tahapan. Awalnya, amonia dan udara berlebih dialirkan ke reactor katalitik yang mengandung katalis Pt – Rh pada suhu 950 °C untuk membentuk oksida nitrat (NO) dan air. Langkah ini sangat eksotermis sehingga digunakan heat exchanger untuk memanfaatkan panas yang dihasilkan. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.

4 NH3 (g) + 5 O2 (g) → 4 NO (g) + 6 H2O (g) (ΔH = −905.2 kJ)

Kemudian didinginkan sampai suhu mencapai 150 °C dimana gas dicampur dengan udara di dalam oxidation chamber yang akan menghasilkan NO2.

2 NO (g) + O2 (g) → 2 NO2 (g) (ΔH = −114 kJ/mol)

Gas NO2 dan udara sisa dialirkan ke absorption tower, kemudian disemprotkan air pada temperatur sekitar 80 °C, sehingga akan diperoleh larutan yang mengandung 70% HNO3, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

(4)

NO yang dihasilkan dapat didaur-ulang, dan asam nitrat dapat dipekatkan sesuai yang diperlukan melalui penyulingan. Alternatifnya, jika tahap akhir dilakukan dalam udara maka reaksinya adalah

4 NO2 (g) + O2 (g) + 2 H2O (l) → 4 HNO3 (aq)

NO yang dihasilkan dapat dicampurkan dengan NH3 sehingga dapat menghasilkan gas nitrogen yang dapat dibuang langsung ke atmosfer sesuai dengan reaksi sebagai berikut

4 NH3 (g) + 6 NO (g) → 5 N2 (g) + 6 H2O (l)

Reaksi ini merupakan reaksi sekunder yang dapat diminimalkan dengan cara pengurangan waktu kontak antara campuran gas dengan katalis.

Pengurangan Emisi NOx

Produksi asam nitrit melibatkan oksidasi ammonia dengan katalis platina (Proses Ostwald). N2O terbentuk saat oksidasi katalitik ammonia pada platinum, produk utama NO. Diperkirakan 5 gram N2O dihasilkan pada setiap kilogram asam nitrit. Instalasi pengurangan N2O pada pabrik kimia menjadi wajib di uni eropa.

Ada 3 cara pengurangan N2O yang berbasis katalis. Di Amerika, industri asam nitrit mengontrol emisi N2O dengan Non Selective Catalytic Reduction (NSCR) dan teknologi SCR untuk mengubah N2O menjadi nitrogen molekular. Walau NSCR lebih efektif dari SCR , NSCR jarang digunakan karena penggunaan energi yang tinggi dan membutuhkan temperatur gas yang tinggi.

Metode yang saat ini sedang dikembangkan untuk mengurangi emisi N2O pada oksidasi amonia dengan menggunakan kondisi oksidasi yang lebih efisien dengan temperatur reaksi yang lebih rendah. Teknologi ini disebut EnviNOx yang mengurangi emisi N2O dan NOx pada pabrik asam nitrit. Metode ini menggunakan katalis iron zeolit. Katalis ini mendekomposisi N2O menjadi N2 dan O2, dan juga mengurangi N2O dengan agen pereduksi seperti hidrokarbon. Iron Zeolit juga terbukti menjadi katalis DeNOx yang baik. Saat ini, ada 4 proses yang sedang dikembangkan, yaitu reduksi NOx, kombinasi dekomposisi katalitik N2O dan NOx, dekomposisi katalitik N2O, dan dekomposisi katalitik NOx .

Beberapa pabrik asam nitrit telah menggunakan teknologi ini yang menghasilkan penghilangan N2O sebesar 98-99%, dan emisi Nox berkurang hingga 1ppmv. ‘

Berdasarkan data diatas, responsible European Union Body menyatakan proses EnviNOx menjadi teknologi terbaik untuk pengurangan emisi N2O dan NOx.

(5)

1) Mengurangi pembentukan NOx secara Termal - Dengan modifikasi atau penggantian boiler - Lebih murah dari exhaust treatment

- Bisa mengurangi efisiensi (tergantung tipe burnernya) 2) Exhaust Treatment

- Dengan system SCR (Selective Catalytic Reduction)

- Menggunakan ammonia dan katalis untuk menghilangkan NOx dari gas buang

- Efek terhadap efisiensi lebih sedikit daripada metode dengan mengurangi pembentukan NOx secara termal

- Lebih mahal daripada modifikasi/penggantian burner

- Mungkin tidak dapat diaplikasikan pada boiler yang lebih kecil dari 30 MMBtu/hr

Gambar 3. Pengurangan emisi gas NOx

Limbah cair yang terbentuk

Limbah cair yang dihasilkan dari proses adalah 1. Boiler blow-down

Air umpan boiler yang mengandung garam terlarut di olah terlebih dulu di steam drum agar tidak mempengaruhi kualitas steam yang dihasilkan. Blowdown berguna untuk mengurangi air yang mengandung impuritis akibat air umpan yang mengandung garam akibat proses pembuatan asam nitrat.

2. Ammonia vaporiser blow-down

Build-up air di amonia cair di alat penguap dikendalikan oleh blowdown periodik. 3. Purging and sampling

(6)

Emisi cair yang berasal dari pembersihan dan sampling larutan asam nitrat yang kadang-kadang terbentuk. Air yang mengandung ntric acid tersebut dinetralkan terlebih dahulu agar tidak berbahaya ketika di buang ke lingkungan.

4. Lubricating oil

Limbah oli yang digunakan sebagai pelumas alat-alat proses. dipisahkan dan ditampung di drum pengumpulan oli.

Limbah padat yang terbentuk

Limbah padat yang dihasilkan dari proses adalah 1. Katalis oksidasi ammonia

Limbah padat ini terbentuk karena pada umumnya setelah digunakan berkali-kali untuk proses oksidasi amonia, terdapat beberapa katalis yang akan mengalami keracunan/kerusakan. Katalis oksidasi ini sepenuhnya diolah kembali oleh produsen kain kasa dan logam mulia hasil recovery digunakan untuk gauzes baru.

2. Catalyst recovery gauzes (catchment/getter)

Limbah padat ini terbentuk karena logam mulia yang biasa terdapat pada katalis terlepas dan terperangkap.

3. Katalis reduksi NOx

Limbah padat ini disebabkan adanya penggantian periodik katalis karena menurunnya efisiensi. Katalis yang telah digunakan, dikembalikan ke pabrik atau dihancurkan.

4. Filter Cartridges

Limbah padat ini berasal dari penggantian berkala atau periodik dari kartrid yang digunakan. Filter kartrid dapat dibersihkan agar bisa digunakan kembali.

5. Solid deposit

Debu katalis akan menetap di masing-masing peralatan. Solid deposit ini banyak mengandung platinum dapat di-recovery dan dikirim untuk daur ulang.

Logam oksida basa, seperti titania / vandia. Material ini bersifat hazardous dan pembuangannya harus diberi penanganan khusus. Biasanya limbah tersebut terbentuk dalam bentuk debu-debu katalis yang tertinggal dalam peralatan. Debu katalis tersebut diambil dan diolah menuju catalyst gauze manufacturer atau menuju precious metal refiner. Referensi: https://image.slidesharecdn.com/prosespembuatanoksigennitrogendansulfur-151214182305/95/proses-pembuatan-oksigen-nitrogen-dan-sulfur-9-638.jpg?cb=1450117401 http://tatangsma.com/2015/03/proses-oswald-dalam-produksi-asam-nitrat.html https://wawasanilmukimia.wordpress.com/2014/03/07/proses-ostwald-dalam-pembuatan-asam-nitrat/

(7)

https://en.wikipedia.org/wiki/Ostwald_process (Diakses pada 5 Februari 2017 pukul 2.15) https://books.google.co.id/books? id=gxLjaVwHcPsC&pg=PA203&lpg=PA203&dq=n2o+emission+on+ostwald&source=bl&ots= 4Wi_v7s0yh&sig=j8B7QEDfCByGSootvboBkGPh1XQ&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjh-pG9gfnRAhXKL48KHUz8CNkQ6AEIODAF#v=onepage&q=n2o%20emission%20on %20ostwald&f=false http://pengen-tau.weebly.com/nitrogen-oksida.html

ENOVITY (2010) Boiler NOx Emissions and Energy Efficiency http://artikel-teknologi.com

Suntoro, dkk. 2013. Potensi Emisi N2O dari Berbagai Jenis Tanah yang Diberi Bahan Organik.

http://www.fertilizerseurope.com/fileadmin/user_upload/user_upload_prodstew/documents/Book let_nr_2_Production_of_Nitric_Acid.pdf

Gambar

Gambar 1. Proses Pabrik Produksi Asam Nitrat Proses Ostwald
Gambar 2. Proses Ostwald
Gambar 3. Pengurangan emisi gas NOx Limbah cair yang terbentuk

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penentuan proses pembuatan butil metakrilat, maka dipilih proses dengan bahan baku asam metakrilat dan butanol karena tekanan operasi yang rendah, katalis

DANPRLINDUNGAN HUKUM DI KOTA PEMATANG SIANTAR PROPINSI SUMATERA UTARA, (Study Kasus Kongregasi Suster Fransiskan St Lusia), dengan rumusan masalah apakah permohonan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis dan Optimalisasi Algoritma

Seorang mahasiswa yang mempunyai konsep diri positif akan berkreasi untuk mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik lagi ( Sarwono, 85).. Berdasarkan hasil

Miturut Siswantoro (2010:73) pangumpuling dhata iku minangka babagan sing mligi ing panliten. Apik orane panliten gumantung saka data kang diklumpukake. Supaya luwih

 Ketepatan pemanfaatan syntax python,  Kemampuan merancang script secara efektif,  Kemampuan menerapkan dialog pada aplikasi,  Kerapihan dan kelengkapan penyajian laporan,

Prestasi Belajar Mahasiswa DIV Bidan Pendidik Reguler Semester I di STIKES „Aisyiyah Yogyakarta Tahun 2010/2011 Prestasi belajar mahasiswa DIV Bidan Pendidik

(2) Polisi Kehutanan Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda, golongan ruang Illa sampai dengan Polisi Kehutanan Penyelia, pangkat Penata, golongan ruang Illlc,