BAB 3
Interpolasi
1. Beda Hingga
2. Interpolasi Linear dan Kuadrat
2. Interpolasi Linear dan Kuadrat
3. Interpolasi Beda-Maju dan Beda-Mundur
Newton
4. Polinom Interpolasi Beda Terbagi Newton
5. Polinom Interpolasi Lagrange
1. Beda Hingga
Misalkan diberikan suatu tabel nilai-nilai numeris fj = f(xj) dari suatu fungsi f pada titik-titik yang berjarak sama,
x0, x1 = x0 + h, x2 = x0 + 2h, x3 = x0 + 3h, … dengan h > 0 tetap.
Fungsi f(xi) bisa berupa hasil suatu rumus atau nilai yang diperoleh secara empiris dari percobaan.
Beda-beda pertama dari fungsi f diperoleh dengan mengurangkan tiap Beda-beda pertama dari fungsi f diperoleh dengan mengurangkan tiap nilai fungsi f(x) untuk x berikutnya yang lebih besar dalam tabel.
Beda-beda kedua dari fungsi f diperoleh dengan mengurangkan tiap nilai beda pertama dari fungsi f(x) untuk x berikutnya yang lebih besar dalam tabel.
Seterusnya sehingga dalam tabel beda, setiap beda dimasukan ke dalam kolom yang sesuai, ditengah-tengah antara elemen-elemen kolom
sebelumnya dari mana beda itu dibangun. Titik (koma) desimal dan nol pemula dari beda-beda itu boleh dihilangkan.
Terdapat tiga notasi untuk beda-beda yang terjadi dalam suatu tabel beda. A. Beda-beda Pusat
Bentuk tabel beda-beda pusat sebagai berikut:
0 1 2
x
x
x
− − 0 1 2f
f
f
− − 2 1 2 3 f f δ δ − − 2 1 2 f fδ
δ
− 2 1 3 f δ − x f(x) Beda Pertama Beda Kedua Beda Ketiga 2 1 0x
x
x
2 1 0f
f
f
2 3 2 1 2 f f δ δ 1 2 0 f fδ
δ
2 1 3 2 f δ m m mf
f
f
=
+−
+ 1 2 1δ
Secara umum diperoleh,
Indeks beda di kiri adalah rataan indeks beda di kanan
2 1 2 1 2 − +
−
=
m m mf
f
f
δ
δ
δ
B. Beda-beda Maju
Bentuk tabel beda-beda maju sebagai berikut:
1 0 1 2
x
x
x
x
− − 1 0 1 2f
f
f
f
− − 0 1 2f
f
f
f
∆
∆
∆
∆
− − 2 1 2 2 2f
f
f
∆
∆
∆
− − 1 3 2 3 − −∆
∆
f
f
x f(x) Beda Pertama Beda Kedua Beda Ketiga 2 1x
x
2 1f
f
1f
∆
0 2f
∆
∆ f
−1 m m mf
f
f
=
−
∆
+1Secara umum diperoleh,
Beda-beda dengan indeks yang sama terletak pada garis yang miring ke bawah atau maju pada tabel m m m
f
f
f
=
∆
−
∆
∆
2 +1Algoritma Beda-beda maju Diberikan xj, Untuk k = 1, 2, …, n lakukan untuk m = 0, 1, …, n – k, lakukan
n
j
x
f
f
f
j j(
j),
0
,
1
,
2
,
...,
0=
=
=
∆
m k m k m kf
f
f
=
∆
−1 +1−
∆
−1∆
C. Beda-beda MundurBentuk tabel beda-beda mundur sebagai berikut: Bentuk tabel beda-beda mundur sebagai berikut:
2 1 0 1 2
x
x
x
x
x
− − 2 1 0 1 2f
f
f
f
f
− − 2 1 0 1f
f
f
f
∇
∇
∇
∇
− 2 2 1 2 0 2 f f f ∇ ∇ ∇ 2 3 1 3f
f
∇
∇
m m
m
f
f
f
=
−
∇
−1Secara umum diperoleh,
Beda-beda dengan indeks yang sama terletak pada garis yang miring ke atas atau mundur pada tabel
m m
m
f
f
f
=
∇
−
∇
∇
2 −1Kaitan dari ke tiga notasi beda-beda di atas adalah :
2 2 n m n n m n m n
f
f
f
+ −∇
=
∆
=
δ
Contoh 3.1 Contoh 3.1Nilai dan beda dari f(x) = 1/x, x = 1 (0.2) 2, 4D
x f(x) Beda Pertama Beda Kedua Beda Ketiga Beda Keempat 0 . 2 8 . 1 6 . 1 4 . 1 2 . 1 0 . 1 5000 . 0 5556 . 0 6250 . 0 7143 . 0 8333 . 0 0000 . 1 556 694 893 1190 1667 − − − − − 138 199 297 477 61 98 180 − − − 37 82
Catatan, bila
ditetap-kan x0 = 1.6, maka
di-peroleh -0.0893 2 1 − = f
δ
1 −∆
= f
0f
∇
=
2. Interpolasi linear dan Kuadrat
Diberikan tabel nilai suatu fungsi f(x), seringkali untuk mencari nilai-nilai f(x) untuk nilai x diantara nilai-nilai x yang muncul dalam tabel tersebut. Masalah untuk memperoleh nilai f(x) demikian disebut Interpolasi.
Nilai-nilai f(x) yang ditabulasikan dan digunakan dalam proses ini disebut nilai-nilai pivotal.
Metode interpolasi biasanya didasarkan pada asumsi bahwa disekitar nilai x yang dipertanyakan, fungsi f(x) dapat dihampiri oleh polinom p(x), yang x yang dipertanyakan, fungsi f(x) dapat dihampiri oleh polinom p(x), yang nilainya pada x tersebut merupakan hampiran dari nilai fungsi f(x).
Interpolasi linear
Iterpolasi linear adalah metode interpolasi yang paling
sederhana. Kurva fungsi f dihampiri dengan suatu tali
busur pada dua nilai tabulasi yang berdekatan x0 dan x1.
Hampiran f pada x = x0 + rh adalah
x0 x1 f(x) f0 f1 h x rh f (x) ≈ p1(x) = f0 + r( f1 − f0)
=
f
0+
r
∆
f
0 Dimana :=
−
0,
0
≤
r
≤
1
h
x
x
r
p1(x)Interpolasi linear sering digunakan untuk menghitung tabel logaritma dan fungsi trigonometri.
Interpolasi linear akan memberikan hasil yang baik selama nilai-nilai x dalam tabel sedemikian dekatnya sehingga talibusur-talibusur
menyimpang dari kurva f(x) cukup kecil, katakanlah kurang dari ½ satuan angka terakhir dalam tabel untuk setiap x diantara x0 dan x1.
Galat untuk iterpolasi linear adalah Taksiran galat tersebut adalah :
) ( ) ( ) ( ) ( ) (x = p1 x − f x = f0 + r f1 − f0 − f x
ε
2 2 8 1 ) (x ≤ h Mε
Dimana f(x) mempunyai turunan kedua pada dan f’’(x) terbatas dengan Interpolasi kuadrat 1 0 x x x ≤ ≤ 2 ) ( ' ' x M f ≤
Pada interpolasi kuadrat, kurva fungsi f diantara x0 dan x2 = x0 + 2h dengan parabola kuadrat yang melalui titik-titik (x0, f0), (x1, f1), (x2, f2) sehingga mendapatkan rumus yang lebih teliti.
dimana, ) 2 ( 2 ) 1 ( ) ( ) ( ) (x p2 x f0 r f1 f0 r r f2 f1 f0 f ≈ = + − + − − + 0 2 0 0 2 ) 1 ( f r r f r f + ∆ + − ∆ = 2 0 , 0 ≤ ≤ − = r h x x r
Contoh 3.2
Diketahui nilai ln 9.0 = 2.1972 dan nilai ln 9.5 = 2.2513. Tentukan nilai ln 9.2.
Jawab Diperoleh r = 0.2 / 0.5 = 0.4, sehingga ln 9.2 = ln 9.0 + 0.4 ( ln 9.5 – ln 9.0) = 2.1972 + 0.4 ( 2.2513 – 2,1972) = 2.2188 (eksak sampai 3D) Contoh 3.3 Contoh 3.3
Diketahui nilai ln 9.0 = 2.1972, ln 9.5 = 2.2513 dan nilai ln 10.0 = 2.3026. Tentukan nilai ln 9.2. Jawab Diperoleh r = 0.2 / 0.5 = 0.4, sehingga ln 9.2 = ln 9.0 + 0.4 ( ln 9.5 – ln 9.0)+ (1/2)(0.4)(-0,6)(ln 10.0-(2)(ln 9.5)+ln 9.0) = 2.197 + 0.4 ( 2.251 – 2,197) +(-0.12)(2.3026 – (2)2.2513 + 2.1972) = 2.2192 (eksak sampai 4D)
3. Interpolasi Beda Maju dan Beda Mundur Newton
Hampiran lebih teliti diperoleh bila menggunakan polinom yang derajatnya lebih tinggi.
Polinom pn(x) berderajat n ditentukan secara tunggal oleh n+1 nilai xi, i = 0, 1, 2, …, n, yang berlainan, sedemikian sehingga diperoleh,
pn(x0) = f0 , pn(x1) = f1, …, pn(xn) = fn
dengan f(x0) = f0 , f(x1) = f1, …, f(xn) = fn
Polinom ini diberikan dalam rumus interpolasi beda-maju Newton: Polinom ini diberikan dalam rumus interpolasi beda-maju Newton:
Dimana : r n h x x r = − 0 , 0 ≤ ≤ 0 0 2 0 0 ! ) 1 )...( 1 ( ... ! 2 ) 1 ( ) ( ) ( f n n r r r f r r f r f x p x f ≈ n = + ∆ + − ∆ + + − − + ∆n 0 0 f s r s n s ∆ =
∑
= ! ) 1 )...( 2 )( 1 ( s s r r r r s r − − − + = Bukti.
Akan ditunjukkan bahwa pn(xk) = fk untuk k = 0, 1, 2, …, n.
Tetapkan terlebih dahulu r = k, sehingga diperoleh x = x0 + rh = x0 + kh = xk. dan
Pembuktian secara induksi,
(i). Untuk k = 0 maka f = f , sehingga rumus benar untuk k = 0.
0 0 2 0 0 ... 2 k f k f k f k f fk ∆k + + ∆ + ∆ + = 0 0 f s k s k s ∆ =
∑
= ) ( k n k p x f =(i). Untuk k = 0 maka f0 = f0, sehingga rumus benar untuk k = 0.
(ii). Misalkan rumus benar untuk k = q, yaitu
maka akan ditunjukkan benar untuk k = q +1.
+ = − + s q s q s q 1 1
Pada rumus ini, mempunyai koefisien sehingga
0 0 2 0 0 ... 2 1 0 q f q f q f q f q fq ∆q + + ∆ + ∆ + = q q q f f f +1 = +∆ 0 0 2 0 0 ... 2 1 0 q f q f q f q f q q ∆ + + ∆ + ∆ + = 0 1 0 3 0 2 0 ... 2 1 0 q f q f q f q f q q+ ∆ + + ∆ + ∆ + ∆ + 0 f s ∆ 0 1 0 2 0 0 1 1 1 ... 2 1 1 1 0 1 f q q f q f q f q fq+ ∆q+ + + + + ∆ + + ∆ + + + =
Galat yang terlibat dalam interpolasi maju Newton adalah
Dengan adalah turunan ke-(n+1) dari fungsi f dan t terletak dalam
interval yang titik-titik ujungnya adalah nilai terkecil dan terbesar dari nilai-nilai x0, x1, …, xn, x. ) 1 ( +n
f
) ( ) )...( ( )! 1 ( 1 ) ( ) ( ) ( x x0 x x f ( 1) t n x f x p x n − − n n+ + = − =ε
Algoritma Rumus Interpolasi Beda-maju Newton
Diberikan xjj = x00 + jh, j = 0, 1, 2, … dan nilai-nilai fungsi yang berpadanan yaitu . Juga diberikan nilai
Tetapkan Hitung
Untuk k = 0, 1, 2, …, sampai penghentian, lakukan
Periksa untuk penghentian
) ( 0 j j j f f x f = = ∆ xˆ 0 0
(
x
ˆ
)
f
p
=
h x x r = ˆ − 0 0 1 1 1 ) ˆ ( ) ˆ ( f k r x p x pk+ k ∆k+ + + =Contoh 3.4
Memakai nilai-nilai dari tabel berikut
xi 2.0 2.1 2.2 2.3 2.4
f(xi) 1.414214 1.449138 1.483240 1.516575 1.549193
Terapkan rumus interpolasi beda maju Newton untuk mencari f(2.05) dan f(2.15).
Jawab
a. Untuk x = 2.05, tetapkan x0 = 2.0 sehingga r = 0.05 / 0.1 = 0.5
) 3 3 ( ) 2 )( 1 ( ) 2 ( ) 1 ( ) ( ) 05 . 2 ( ) 05 . 2 ( ≈ p = f +r f − f + r r − f − f + f + r r − r − f − f + f − f f
b. Untuk x = 2.15, tetapkan x0 = 2.1 sehingga r = 0.05 / 0.1 = 0.5
431782 . 1 ) 4 6 4 ( ! 4 ) 3 )( 2 )( 1 ( ) 3 3 ( ! 3 ) 2 )( 1 ( ) 2 ( ! 2 ) 1 ( ) ( ) 05 . 2 ( ) 05 . 2 ( 0 1 2 3 4 0 1 2 3 0 1 2 0 1 0 4 = + − + − − − − + − + − − − + + − − + − + = ≈ f f f f f r r r r f f f f r r r f f f r r f f r f p f 466268 . 1 ) 3 3 ( ! 3 ) 2 )( 1 ( ) 2 ( ! 2 ) 1 ( ) ( ) 15 . 2 ( ) 15 . 2 ( 3 0 1 0 2 1 0 3 2 1 0 = − + − − − + + − − + − + = ≈ p f r f f r r f f f r r r f f f f f
Sedangkan rumus untuk interpolasi beda mundur Newton adalah: Dimana : r n h x x r = − 0 , 0 ≤ ≤ 0 0 2 0 0 ! ) 1 )...( 1 ( ... ! 2 ) 1 ( ) ( ) ( f n n r r r f r r f r f x p x f ≈ n = + ∇ + − ∇ + + − − + ∇n 0 0 f s r s n s ∇ =
∑
= ) 1 )...( 2 )( 1 (r r r s r r − − − + = adalah koefisien-koefisien binomial dari pn(x)
!
s s =
adalah koefisien-koefisien binomial dari pn(x)
Rumus interpolasi lain yang menggunakan beda hingga adalah rumus Everett Rumus ini melibatkan beda-beda hingga tingkat genap. Rumus Everett yang paling sederhana adalah:
1 2 0 2 1 0 ! 3 ) 1 ( ) 1 ( ! 3 ) )( 1 )( 2 ( ) 1 ( ) (x r f rf r r r f r r r f f ≈ − + + − − − δ + + − δ Dimana : = − 0 , 0 ≤ ≤1 r h x x r
Untuk membuat penerapannya mudah, tabel-tabel fungsi biasanya menyerta-kan beda-beda kedua yang diperlumenyerta-kan. Galatnya adalah
dimana x0 – h < t < x0 + 2h Contoh 3.5
Memakai nilai-nilai dari tabel berikut xi f(xi) 1.2 3.3201 333 1.3 3.6693 367 i f 2 δ ) ( 4 1 ) ( ) ( ) (x pn x f x h4 r f (4) t + − = − =
ε
1.3 3.6693 367Terapkan rumus Everett untuk mencari f(1.24).
Jawab
Untuk x = 1.24, tetapkan x0 = 1.2 sehingga r = 0.04 / 0.1 = 0.4
4556 . 3 0021 . 0 0021 . 0 4598 . 3 ) 0367 . 0 ( 6 ) 6 . 0 )( 4 . 0 )( 4 . 1 ( ) 0333 . 0 ( 6 ) 4 . 0 )( 6 . 0 )( 6 . 1 ( ) 6693 . 3 )( 4 . 0 ( ) 3201 . 3 )( 6 . 0 ( ) 24 . 1 ( = − − = − + − + + ≈ f
4. Polinom Interpolasi Beda terbagi Newton
Misalkan diberikan x0, x1, x2 ,…, xn dengan jarak sembarang.
Polinom pn(x) berderajat n melalui titik-titik (x0, f0), (x1, f1), …, (xn, fn) dengan fj = f(xj) diberikan oleh rumus interpolasi beda terbagi Newton:
Melibatkan beda-beda terbagi, yang secara iteratif didefinisikan sebagai,
]
,...,
,
[
)
)...(
(
...
]
,
,
[
)
)(
(
]
,
[
)
(
)
(
)
(
1 0 1 0 2 1 0 1 0 1 0 0 0 n n nx
x
x
f
x
x
x
x
x
x
x
f
x
x
x
x
x
x
f
x
x
f
x
p
x
f
−−
−
+
+
−
−
+
−
+
=
≈
Melibatkan beda-beda terbagi, yang secara iteratif didefinisikan sebagai,
0 1 0 1 1 0 ) ( ) ( ] , [ x x x f x f x x f − − = 0 2 1 0 2 1 2 1 0 ] , [ ] , [ ] , , [ x x x x f x x f x x x f − − = 0 1 1 0 2 1 1 0 ] ,..., , [ ] ,..., , [ ] ,..., , [ x x x x x f x x x f x x x f k k k k − − = − ... ...
Jika xk = x0 + kh berjarak sama,
maka bentuk rumus di atas sama dengan rumus interpolasi beda maju Newton.
Algoritma Polinom Beda terbagi Newton. Masukan : n, xi, i = 0, 1, .., n ; f(xi), i = 0, 1, .., n x, Epsilon Langkah-langkah : ) ( 0 0 f x b ← 1 ; 0 ← ←b faktor pbagi lakukan n i Untuk ←1, 2, ..., , ) (x f b ← Catatan: b0, b1, b2,… menyatakan f(x0), f[x0,x1], f[x0,x1,x2] ) ( i i f x b ← lakukan i i j Untuk ← −1, −2, ..., 0, j i j j j x x b b b − − ← +1 ) .( − −1 ← faktor x xi faktor faktor b suku ← 0. suku p pbagi ← bagi + Selesai maka Epsilon suku Jika ≤
Contoh 3.6
Diberikan pasangan nilai x0 = 1, f(x0) = 0; x1 = 4, f(x1) = 1.3862944; x2 = 6, f(x2) = 1.7917595; x3 = 5, f(x3) = 1.6094379;
a. Buat tabel beda terbagi dari data tersebut.
b. Gunakan tabel beda terbagi di atas dalam menerapkan rumus interpolasi beda terbagi Newton dengan x = 2
Jawab
a. Tabel beda terbaginya adalah
i xi f(xi) f[ , ] f[, ,] f[, , ,] b. i xi f(xi) f[ , ] f[, ,] f[, , ,] 3 2 1 0 5 6 4 1 6094379 . 1 7917595 . 1 3862944 . 1 0 1823216 . 0 2027326 . 0 4620981 . 0 0204109 . 0 0518731 . 0 − − 007865 . 0 5658444 . 0 ) 0518731 . 0 )( 4 2 )( 1 2 ( ) 4620981 . 0 )( 1 2 ( 0 ) 2 ( ) 2 ( ≈ p2 = + − + − − − = f 6287687 . 0 ) 007865 . 0 )( 6 2 )( 4 2 )( 1 2 ( ) 2 ( ) 2 ( ) 2 ( ≈ p3 = p2 + − − − = f
5. Polinom Interpolasi Lagrange
Metode interpolasi lain dalam kasus nilai pivotal x0ini didasarkan kepada
rumus interpolasi Lagrange n + 1 titik,
dengan, i n i i i i n
f
x
l
x
l
x
L
x
f
∑
==
≈
0(
)
)
(
)
(
)
(
) )...( )( ( ) ( 1 2 0 x x x x x x xn l = − − − ) )...( )( ( ) ( 0 2 1 x x x x x x xn l = − − − ) )...( )( )...( )( ( ) (x x x x x x x x x x x l = − − − − − ... ...Dalam hal ini terlihat bahwa untuk x = xi, maka
Rumus Interpolasi Lagrange dapat juga ditulis dalam bentuk
dengan ) )...( )( )...( )( ( ) ( 0 1 i 1 i 1 n i x x x x x x x x x x x l = − − − − − + − ... ... ) )...( )( ( ) ( = − 0 − 1 − n−1 n x x x x x x x l i i n i
L
x
f
x
f
(
)
≈
(
)
=
i n i i nx
l
x
x
f
L
x
f
∑
==
≈
0)
,
(
)
(
)
(
−
−
∏
=
≠ j i j i j ix
x
x
x
x
x
l
(
,
)
Algoritma Polinom Interpolasi Lagrange Masukan : n, xi, i = 0, 1, .., n ; f(xi), i = 0, 1, .., n ; x Langkah-langkah : lakukan n i Untuk ←1, 2, ..., , lakukan n j Untuk ← 0, 1, ..., , 0 ← plag 1 ← faktor − xx
Contoh 3.7
Diberikan pasangan nilai x dan f(x) berikut:
Gunakan Interpolasi Lagrange untuk menghitung f(9.2). ) ( . f xi faktor plag plag ← + − − ← ≠ j i j x x x x faktor faktor maka i j Jika . X 9.0 9.5 10.0 11.0 f(x) 2.19722 2.25129 2.30259 2.39790
Jawab
Dalam hal ini diperoleh,
Sehingga ) 0 . 11 )( 0 . 10 )( 5 . 9 ( ) ( 0 x = x− x − x − l ) 0 . 11 )( 0 . 10 )( 0 . 9 ( ) ( 1 x = x− x − x − l ) 0 . 11 )( 5 . 9 )( 0 . 9 ( ) ( 2 x = x − x− x − l ) 0 . 10 )( 5 . 9 )( 0 . 9 ( ) ( 3 x = x− x − x − l i i f x l l L f ≈ =
∑
3 3 ) ( ) 2 . 9 ( ) 2 . 9 ( ) 2 . 9 ( i i li xi∑
=0 3 ) ( 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1 0 0 0 0 ) ( ) 2 . 9 ( ) ( ) 2 . 9 ( ) ( ) 2 . 9 ( ) ( ) 2 . 9 ( f x l l f x l l f x l l f x l l + + + = 39790 . 2 00000 . 3 04800 . 0 30259 . 2 50000 . 0 10800 . 0 25129 . 2 37500 . 0 28800 . 0 19722 . 2 0000 . 1 43200 . 0 + − + + − − =21920
.
2
=
(Eksak sampai 5D)Masalah pencarian x untuk f(x) yang diberikan dikenal sebagai interpolasi balikan / invers.
Jika fungsi f terdiferensialkan dan df/dx tidak nol dekat titik dimana
interpolasi balikan harus diperhitungkan, balikan x = F(y) dan y = f(x) ada secara lokal didekat nilai f yang diberikan dan mungkin terjadi bahwa F dapat dihampiri dalam lingkungan itu dengan suatu polinom yang
derajatnya agak rendah. Kemudian jalankan interpolasi balikan dengan membuat tabulasi F sebagai suatu fungsi y dan menerapkan metode-metode interpolasi yang langsung pada F.
Jika df/dx = 0 dekat atau pada titik yang diinginkan, kemungkinan berguna untuk memecahkan p(x) = f dengan iterasi. Dalam hal ini, p(x) adalah