• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bimafika, 2010, 2, 80-85

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bimafika, 2010, 2, 80-85"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA

ANTARA METODE PEMBERIAN TUGAS SECARA KELOMPOK

DAN SECARA INDIVIDUAL PADA MATERI EKOSISTEM

UNTUK SISWA KELAS VII MTS. NEGERI TULEHU

Yusran Kapludin*

Tenaga Pengajar Pada FKIP Unidar Ambon Diterima 15-02-10; Terbit 30-05-2010

ABSTRAC

The comparative analysis of student learning results by using the method of task groups and individuals in the ecosystem concept to the class VII students Mts State Tulehu, conventional type of research where the calculated t-test showed the hypothesis Ho is rejected and H1 accepted. Where to classes taught by using the method of group assignment in an average gain (

x

) = 14.43 and standard deviation (SD) = 0.58) while the class using the assignment method individul obtain an average (

x

) = 6 , 75 and standard deviation (SD) = 0.94). This study caused by using the assignment method is a better group for group activities, students are able to exchange learning thoughts, experiences, and ideas.

Keywords: Comparative, group work, individual tasks PENDAHULUAN

Pembangunan Nasional dibidang

pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mementingkan warganya mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya. (Anonim,1992)

Betapa pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia dalam rangka proses perubahan sikap dan tindakan seseorang sekaligus usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan latihan untuk meningkatkan kualitas manusia dalam wujud pengembangan kemampuan intelektual, akhlak, pengetahuan dan keterampilan (Batkunde, 1998 : 15).

Berkaitan dengan pemikiran di atas, Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar prestasi didik secara aktif, mengembangkan profesi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Upaya belajar merupakan suatu aktivitas

telah dimiliki maupun meningkatkan kemampuan baru, baik kemampuan aspek pengetahuan , sikap maupun ketrampilan. Aktivitas pembelajaran tersebut dilakukan dalam kegiatan kelompok, sehingga antar peserta dapat saling membelajarkan melalui tukar pikiran, pengalaman, maupun gagasan. (Sanjaya, 2006)

Prinsip-prinsip belajar yang tidak kalah penting yaitu ulangan dan latihan, sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak, sehingga dikuasai sepenuhnya dan sukar dilupakan. Sebaliknya belajar tanpa diulang hasilnya akan kurang memuaskan. Bagaimana pintarnya seseorang harus mengulang pelajarannya atau berlatih sendiri dirumah agar bahan-bahan yang dipelajari tambah meresap didalam otak. Mengulang pelajaran adalah suatu cara untuk membantu berfungsinya ingatan. (Dalyono, 2007)

Keberhasilan pembelajaran dapat diamati dari dua sisi yaitu pemahaman dan penguasaan materi yang diberikan. Makin tinggi tingkat penguasaan dan pemahaman materi, makin tinggi pula keberhasilan pembelajaran tersebut. Setiap pembelajaran memang tidak lepas dari kesulitan-kesulitan materi yang dipelajarinya. Dengan mengetahui kesulitan belajar guru dapat mengambil manfaat untuk perbaikan.untuk itu pengetahuan awal siswa sangat dibutuhkan untuk meningkatkan proses pembelajaran.

(2)

secara individual maupun kelompok. Karena itu,

tugas dapat di berikan secara kelompok atau dapat pula secara individual. Tugas yang dapat di berikan kepa siswa ada berbagai jenis, karena itu tugas sangat banyak macamnya, tergantung pada tujuan yang akan di capai.(Djamarah.S, 2006 : 65)

Ketidak Keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran dikarenakan rendahnya daya serap,dan keativan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran baik secara individu maupun kelompok. Hal ini disebabkan karena rendahnya kemampuan awal siswa tentang suatu konsep yang diajarkan serta karakteristik dan kemampuan yang berbeda yang dimiliki oleh sestiap siswa.(Kapludin, 2008)

Hasil survei menunjukan hasil pembelajaran siswa pada Mts Negeri Tulehu di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dari diri siswa antara lain: minat, bakat, sikap, kecerdasan dan kemampuan kongnitif. Sikap kemampuan kongnitif dalam bidang studi Biologi terkadang mengalami banyak kendala hal ini dapat di lihat dari cara penyelesaian tes yang sering terdapat banyak kesalahan yang di buat oleh siswa, keadaan ini di sebabkan karena siswa kurang memahami dan menguasai materi yang di berikan guru. Para siswa dituntut untuk lebih banyak mengadakan latihan baik itu secara kelompok maupun individu untuk menerangkan atau mengulangi materi yang di ajarkan guru disekolah.

METODE PENELITIAN Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah penelitian konvesional dengan membandingkan dua pendekatan pemberian tugas secara individu dan kelompok

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada MTs. Negeri Tulehu Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal Januari – maret 2009.

Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs. Negeri Tulehu yaitu kelas (VII2) dan (VII5). Dengan setiap kelas

berjumlah 41 siswa,

Skenario pembelajaran

Adapun langkah – langkah pemberian Tugas baik secara kelompok maupun individu yaitu :

a) Fase Pemberian Tugas

Tugas yang di berikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan :

o Tugas yang akan di capai

o Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang di tugaskan tersebut.

o Sesui dengan kemampuan siswa

o Ada petunjuk / sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa

o Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut

b) Langkah Pelaksanaan Tugas

o Diberikan bimbingan / pengawasan oleh guru

o Diberikan dorongan agar anak mau bekerja

o Diusahakan / dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain

o Dianjurkan agar siswa mencatat hasil – hasil yang ia di peroleh dengan baik dan sistematik

c) Fase Mempetanggungjawabkan Tugas o Laporan siswa baik lisan / tertulis dari apa

yang telah dikerjakannya o Ada tanya jawab / diskusi kelas

o Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

1. Soal tes untuk mengukur kemampuan kompetensi siswa

2. Kuisoner untuk menilai sikap dan psikomotor

Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel terikat (X1) : Hasil belajar siswa kelas VII Mts Negeri Tulehu

2. Variabel bebas (X2) : penerapan pendekatan pemberian tugas secara individual dan kelompok

Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, peneliti memberikan pre tes dan post tes kepada setiap responden baik pada kelas yang menggunakan metode pemberian tugas secara kelompok dan secara individual Pemberian tes ini dilaksanakan diakhir konsep

(3)

yang diajarkan serta pre tes utuk mengetahui

keamuan awal siswa.

Teknik Analisis Data Persyaratan Uji t

Sebelum menggunakan uji t, dilihat kemampuan masing-masing sampel. Sampel yang dikatakan sah, apabila berdistribusi normal dan homogen.

Uji Normalitas

Untuk mengetahui normal tidaknya sampel yang diambil maka data yang diperoleh adalah nilai pre-tes kedua kelas,

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus Chi-kuadrat.:

X2 = h h F F F

 2 0 ) ( (Sudjana, 1992 : 273 ) Uji Homogenitas

Untuk menguji dua varietas / uji F :

) 1 ( ) ( ) 1 ( ) ( 2 2 2 2 2 2       ny ny y nyy nx nx x nxx S S F i i i i y x (Sudijono, 1997 : 148) a. Uji Beda Rata-Rata/Uji t

o Standar Deviasi

n

u

f

n

u

f

SD

k i i i k i i i 1 1 2 (Sudijono, 1997 : 149) o Mean (Rata-Rata)

n

u

f

p

x

X

k i i i

1 1 (Sudijono, 1997 : 149)

Setelah diketahui nilai standar deviasi dan mean maka dilakukan perhitungan beda rata-rata uji t dengan rumus :

2 1 2 1

1

1

)

(

n

n

Sg

X

X

t

n

;jika n1 = n2 dengan :

) 2 ( ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 1 1 2 1 1 2       n n S n S n Sg

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

a. Uji Normalitas

Untuk mengetahui normal tidaknya distribusi atau populasi yang diambil dipergunakan perhitungan Chi-Kuadrat (lihat pada tabel 1).

Tabel 1. Nilai awal kemampuan kelas tugas

kelompok dan kelas individu

Kelas X2hit X2tab

1. Tugas kelompok (VII2) 2. Tugas individu (VII5) 6,82 10,09 11,3 11,3

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa kelas tugas kelompok dan kelas individu, dimana X2hit < X2tab ini berarti Ho diterima dan

dapat dikatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas kelas tugas kelompok dan kelas individu diperoleh nilai Fhitdan Ftabtertera

pada tabel 2.

Tabel 2. Nilai Awal Kemampuan Kedua Kelas

Kelas Varians (S2) Uji F Terbesar Terkecil Fhit Ftab

1.Tugas kelompok (VII2) 2. Tugas individu (VII5) 1,34 1,20 1,1 17 1,69

Pada tabel di atas terlihat bahwa Fhit< Ftab,

jadi hipotesis diterima, maka sampel yang diambil berasal dari populasi yang homogen.

c. Uji t

Dari hasil perhitungan nilai mean dan standar deviasi kedua kelas tugas kelompok dan tugas individu, diperoleh kesamaan uji t kedua kelas diperoleh thit= 48, dikonsultasikan dengan

nilai distribusi t dengan db = 80, kemudian dikonsultasikan ke ttabpada taraf signifikan 0,05

diperoleh ttab= 2,00, thit > ttab (48  2,00), maka

hipotesis (H1) diterima. Jadi terlihat bahwa ada

perbedaan antara hasil belajar yang menggunakan metode pemberian tugas secara kelompok dan metode pemberian tugas secara individual.

Hasil penilaian sikap ditemukan 85 % siswa lebih tertarik dengan mengunakan metode pembelajaran pemberian tugas secara kelompok

(4)

sementara 15 % masih senang dengan

pembelajaran secara individu

Pembahasan

Sesuai perhitungan uji-t (uji beda rata-rata) dari hasil penelitian diketahui bahwa ada perbedaan antara hasil belajar dengan menggunakan metode pemberian tugas secara kelompok dan individual.

Setelah data diolah dan dianalisis menunjukkan Ho dalam penelitian ditolak dan H1

diterima. Dimana untuk kelas yang diajarkan dengan menggunakan metode pemberian tugas secara kelompok memperoleh rata-rata (

x

) = 14,43 dan standar deviasi (SD) = 0,58 sedangkan kelas yang menggunakan metode pemberian tugas secara individul memperoleh rata-rata (

x

) = 6,75 dan standar deviasi (SD) = 0,94. Hal ini di sebabkan belajar dengan mengunakan metode pemberian tugas secara kelompok lebih baik karena dalam satu kelompok memiliki beberapa pendapat yang akan di rangkumkan menjadi satu hasil yang akan dicapai

. Penyelesaian masalah Menurut Johnson & Johnson ini dilakukan melalui kelompok. suatu isu yang berkaitan dengan pokok bahasan dalam pelajaran diberikan kepada siswa untuk diselesaikan. Masalah yang dipilih mempunyai sifat conflict issue atau konstroversial, masalahnya dianggap penting (important), urgen dan dapat diselesaikan (solutionable). (Sanjaya.W., 2006)

Pengunaan metode pemberian tugas secara kelompok lebih baik di bandingkan secara individual. Hal ini di sebabkan karena mengunakan metode pemberian tugas secara kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa, tiap kelompok memiliki anggota yang heterogen baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan (rendah, sedang, tinggi) yang masing-masing memiliki kemampuannya sendiri-sendiri dan

kemudian saling membantu untuk

menyelesaikanya melalui diskusi dan sering sesama anggota.

Menurut Sanjaya, 2006. Upaya belajar adalah segala aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuannya yang telah dimiliki maupun meningkatkan kemampuan baru, baik kemampuan dalam aspek pengetahuan, sikap maupun ketrampilan. Aktivitas pembelajaran terasebut dilakukan dalam kegiatan kelompok, sehingga antar peserta dapat saling membelajarkan melalui tukar pikiran, pengalaman, maupun gagasan-gagasan.

Belajar kelompok pada dasarnya bukanlah tujuan utama dalam proses pembelajaran melainkan menuntut adanya modifikasi strategi pembelajaran dari sekedar penyampaian informasi ( Transfer of information) menjadi konstruksi pengentahuan (Construction of knowledge) oleh individu mahasiswa.

Pengelompokan mahasiwa, menurut

konstruktivisme, merupakan salah satu strategi yang dianjurkan sebagai cara untuk mahasiswa saling berbagai pendapat, berargumentasi dan juga mengembangan berbagai alternatif pandangan dalam upaya mengkonstruksi pengetahuan oleh individu. Konstruktivisme sesungguhnya mengunakan pengelompokan mahasiswa sebagai cara untuk memotivasi terjadinya pertukaran ide, argumentasi dan refleksi dari masing-masing anggota kelompok dalam upaya konstruksi pengetahuan. ( Pannen et all, 2005), ( Suparno P., 1997.)

Dilihat dari karakteristik siswa pada Mts Negeri Tulehu mempunyai bakat, minat, kecerdasan dan kemampuan yang tersembunyi dan tidak dapat di salurkan oleh siswa itu sendiri. Semua itu di sebabkan karena adanya rasa takut dan kurangnya rasa percaya diri dalam mengungkapkan pendapat serta kemampuan dirinya tanpa adanya dukungan dan dorongan dari orang lain. Sebagaimana teori maslow bahwa dalam diri ada dua hal yaitu : 1) suatu usaha yang positif untuk berkembang. 2) kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu. Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk usaha atau berkembang, takut untuk mengambil keputusan maupun kesempatan tetapi mendorong untuk maju ke arah kebutuhan , keunikan diri. kearah berfungsinya semua kemampuan, kearah kepercayaan diri. (Dalyono, 2006)

Dengan demikian metode pemberian tugas secara kelompok sangatlah baik bagi siswa itu sendiri, hal ini di sebabkan karena setiap siswa mendapat kesempatan, untuk memecahkan masalah, menyumbangkan pikirannya, berpartisipasi dalam menyumbangkan bakat dan minat serta kemampuan yang di milikinya tanpa adanya rasa takut dengan penuh rasa tanggung jawab terhadap hasil yang akan dicapai kelompoknya. Dalam penelitian ini juga terlihat bahwa siswa yang di ajarkan dengan metode pemberian tugas secara individu hasilnya kurang baik. Hal ini di sebabkan karena dalam satu masalah yang di hadapi oleh seorang siswa / individu itu sendiri hanya ada satu pendapat menurut kemampuan yamg di milikinya tanpa

(5)

ada masukan dan pendapat dari orang lain yang

dapat berpengaruh pada hasil yang akan di capai.

Mengenal metode pembelajaran merupakan awal dari proses belajar yang efektif. Hal ini akan membantu peserta didik untuk mengetahui tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran selesai. Selain itu juga memberikan informasi bagi peserta didik bagaimana cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang tentunya akan membantu siswa dalam mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam proses pembelajarannya terutama dalam mencapai hasil belajar (Mudjiono, 1999).

Hasil belajar merupakan suatu proses penentuan nilai, jasa, atau manfaat kegiatan pembelajaran. Berdasarkan kriteria tertentu yang

berorientasi kepada pengembangan

pembelajaran dan akreditasi yang sasarannya lebih ditanamkan pada diperolehnya informasi tentang beberapa persoalan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dengan berakhirnya suatu proses pembelajaran maka siswa akan memperoleh hasil. Dengan demikian maka kunci dari keberhasilan pembelajaran adalah keterlibatan penuh peserta didik atau siswa sebagai warga belajar dalam proses pembelajaran. Keterlibatan yang dimaksud ialah keterlibatan seluruh potensi siswa sebagai peserta didik, mulai dari mata, telinga dan seluruh anggota tubuh secara langsung dalam proses tersebut serta aktivitasnya. Disamping itu usia siswa juga menentukan keberhasilan pembelajaran dimana usia siswa Mts. Rata-rata 13 tahun dan pada usia ini siswa lebih menonjolkan kemampuan secara individu. Ketimbang kerja sama antar siswa. Sehingga butuh perhatian guru untuk menjelaskan tujuan, fungsi dan peranan kerja sama antar siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kajian penelitian yang dilakukan pada siswa kelas VII Mts Negeri Tulehu dapat disimpulkan :

1. Pada siswa kelas VII Mts Negeri Tulehu yang menggunakan metode pemberian tugas secara kelompok memperoleh nilai rata – rata (

x

) = 14,43

2. Pada siswa kelas VII Mts Negeri Tulehu yang menggunakan metode pemberian tugas secara individual memiliki nilai rata – rata (

x

) = 6,75

3. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan metode pemberian tugas secara kelompok dan metode pemberian tugas secara individual. Hal ini terlihat dari hasil analisis uji t dimana thit = 40,4, pada taraf signifikan 0,05 diperoleh

ttab = 2,00, jadi thit > ttabada perbedaan yang

nyata dari kedua metode yang di gunakan.

SARAN

Dari hasil penelitian yang telah dicapai, maka saran yang dapat peneliti harapkan yaitu : 1. Guru atau calon guru hendaknya mulai

mempertimbangkan metode-metode

pembelajaran untuk menghadapi suatu permasalahan yang di hadapi sesui dengan materi yang akan di ajarkan pada pembelajaran IPA (biologi).

2. Untuk mengantisipasi semakin rendahnya mutu pendidikan biologi dewasa ini maka guru mencari solusi berupa pendekatan-pendekatan yang sesui dengan bakat dan minat serta karakteristik siswa dalam meningkatkan presentasi hasil belajar siswa. 3. Kepada para siswa diharapkan membenahi

dan memacu diri guna meningkatkan presentasi belajarnya menyangkut penguasaan dan pemahaman konsep-konsep Biologi dengan cara menyelesaikan soal yang diberikan oleh para guru.

DAFTAR PUSTAKA

Batkunde, A. (1998). Proposal Penelitian, Survei Pendapat Dosen dan Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura, Terhadap Wanita dan Fakta Kehidupan Masa Kini.

Chobibah U, 2006, Penerapan Metode pembelajaran Koperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan prestasi relajar Geografi, Jornal Pendidikan Inovatif Volume 1, nomor 2.

Dalyono. M, 2007. Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta Jakarta

Departemen Pendidikan Nasional, (1992). Media Pembinaan Pendidikan Menengah Umum, Buletin Pusat Pembukuan.

Kapludin. Y., 2008. Penerapan Pendekatan Konstruktivisme dalam meningkatkan prestasi belajar Fisiologi Hewan Mahasiswa Program studi pendidikan Biologi Unidar Ambon Jurnal Widya Cendika. Vol.3 No.2.

(6)

Lembaga Penelitian Universitas Surabaya.

Surabaya.

Mudjiono dan Dimiyanti , (1999) belajar dan pembelajaran. Rineka cipta Jakarta.

Nana. Sudjana, (1991). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Remaja Rosda Karya Bandung Suparno P., 1997., Filsafat konstruktifisme

dalam Pendidikan, Kanisius Yokyakarta Pannen, P. Mustafa, D. Sekarwinahyu, M.

(2005)., Konstruktivisme dalam

Pembelajaran Draf Bahan Ajar Pekerti/AA. Jakarta: PAU-PPAI-UT

Roestiyah NK,1989. Didaktik Metodik, Bina Aksara, Jakarta,

Rusyam, T. (1989). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosda Karya Bandung.

Sabaria, I. (2002). Biologi III untuk SLTP/ MTs kelas III semester I dan II, berdasarkan

Kurikulum SLTP/ MTs 1994 suplemen GBPP 1999, Jakarta.

Sanjaya.W. 2006., Strategi Pembelajaran. Bererientasi Standart proses Pendidikan. Prenada Media grup. Jakarta

Sudijono, (1997). Pengantar Statistik Pendidikan, Grafindo Persada.Jakarta Sudjana M. A. (1992). Metoda Statistika, Tarsito.

Bandung

Sadiman, A. S. (1996). Media Pendidikan, Raga Prasindo Persada. Jakarta

Yusuf, 2003., Kualitas Proses dan hasil Belajar Biologi melalui Pengajaran dengan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Jiksaw Pada Madrasah Aliyah Ponpes Nurul Haramain Lombok Barat NTT, Tesis Universitas Negeri Surabaya.

Gambar

Tabel  2. Nilai Awal Kemampuan Kedua Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Pemda Jateng telah melakukan kerjasama tersebut dengan beberapa mitra di luar negeri,, antara lain: Propinsi Fujian (Cina), Propinsi Chungchoeng buk-do (Korea) dan

yaitu tampilan visual, pertambahan bobot, kekerasan dan waktu hancur.. dapat memenuhi persyaratan yaitu tampilan visual 94,4%,

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga (Persipda) merupakan salah satu organisasi yang menerapkan otomasi sistem informasi yang disebut Senayan Library

- Hukum perdata formil : hukum acara perdata : hukum yang mengatur cara mempertahankan atau melaksanakan hak dan kewajiban para pihak dalam hubungan

[r]

pembelajaran yang diselaraskan dengan cara kerja otak yang didesain secara alamiah untuk belajar. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen, dengan populasi siswa

Kegiatan/Paket : PERENCANAAN FASILITASI PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DASAR PEMUKIMAN BERBASIS MASYARAKAT KECAMATAN RUPAT UTARA WILAYAH I Kualifikasi : KECIL.. Nilai HPS (Rp)

Dalam Islam: Teori dan Praktik, penerj. Ahmad, Razi, )slam, Nonviolence, and Global Transformation dalam Glenn Paige, Chaiwat Satha - Anand dan Sarah Gillaint