• Tidak ada hasil yang ditemukan

Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN :"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

254

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA

MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X SMA N 9 KOTA BANDA ACEH

Zarni Roslianti1, Jalaluddin2, Jailani3 1, 2, 3)

Biologi FKIP USM ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya tingkat pemahaman konsep siswa pada materi yang dipelajari dan kurangnya minat serta motivasi siswa dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pendekatan Jelajah Alam Sekitar dapat meningkatan pemahaman konsep siswa pada materi keanekaragaman hayati kelas X SMA N 9 Kota Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Eksperimen yang menggunakan pendekatan kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA N 9 kota Banda Aceh Tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 97 orang yang terdiri dari 3 kelas, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua kelas yaitu kelas X.IA1 dan X.IA3 yang berjumlah 66 orang. Kelas X.IA1 (32 orang) adalah Kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan Jelajah Alam Sekitar, sedangkan kelas X.IA3 (31 orang) adalah kelas kontrol yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi yang sama tentang materi keanekaragaman hayati. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: Tingkat pemahaman konsep siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan jelajah alam sekitar lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pemahaman konsep siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional, hal ini dapat dibuktikan dengan persentase yang diperoleh pada thitung = 6,54 dan t tabel = 1,67 sehingga diketahui thitung >t tabel maka Ha diterima pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk =29 + 29 -2 = 56. Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: Penggunaan pendekatan Jelajah Alam Sekitar berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa pada materi keanekaragaman hayati kelas X SMA N 9 Kota Banda Aceh.

Kata Kunci: Jelajah Alam Sekitar, Pemahaman Konsep, Keanekaragaman Hayati PENDAHULUAN

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik, disisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda.Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajaryang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar (Alben, 2006:63).

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses belajar mengajar yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu (Abdul, 2009:133). Dalam proses belajar mengajar bukan saja pendekatan yang harus diperhatikan

(2)

255 melainkan strategi, teknik dan model yang digunakan dalam pembelajaran harus sesuai dan cocok dengan materi yang diajarkan oleh guru, dalam hal memilih pendekatan, metode dan model pembelajaran gurulah yang memegang peranan penting dalam menyiapkan proses belajar mengajar karena Pada hakikatnya belajar adalah kegiatan aktif peserta didik dalam membangun pemahaman atau makna dari apa yang telah dipelajari sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Pola pembelajaran yang monoton, tidak jarang menyebabkan siswa mengalami kejenuhan atau kebosanan dalam menerima pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu, guru dituntut melakukan inovasi terbaru dalam proses belajar mengajar. Inovasi yang dipilih hendaknya dapat melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar.

Pendekatan Jelajah Alam Sekitar merupakan salah satu inovasi yang bisa diterapkan dalam proses belajar mengajar sebagaimana Mulyani dkk (2008:12) menyatakan bahwa: “Pendekatan Jelajah Alam Sekitar merupakan salah satu inovasi dalam pendekatan pembelajaran biologi maupun kajian ilmu lainnya yang memiliki ciri- ciri memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar melalui kerja ilmiah serta diikuti pelaksanaan belajar yang berpusat pada siswa”.

Berdasarkan hal di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah penggunaan pendekatan Jelajah Alam Sekitar dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi keanekaragaman hayati kelas X SMAN 9 Kota Banda Aceh?”

Adapun tujuan penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui apakah penggunaan pendekatan Jelajah Alam Sekitar dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi keanekaragaman hayati kelasX SMAN 9 Kota Banda Aceh.”

LANDASAN TEORI

Menurut Alben (2009:53) menyatakan bahwa: Pendekatan adalah suatu rangkaian tindakan yang terpola atau terorganisir berdasarkan prinsip-prinsip tertentu, misalnya dasar filosofis, prinsip psikologis, prinsip didaktis yang terarah secara sistematis pada tujuan–tujuan yang hendak dicapai. Pendekatan mengandung sejumlah komponen atau unsur yaitu: tujuan, pola tindakan, metode atau teknik dan sumber–sumber. Pendekatan dan strategi memiliki penjelasan yang hampir sama yaitu serangkaian tindakan yang bertalian secara konsisten dan tindakan tersebut secara konseptual terpadu dengan tujuan–tujuan yang hendak dicapai. Pembelajaran merupakan suatu upaya untuk membelajarkan siswa. Sedangkan belajar merupakan suatu kegiatan yang menghasilkan kemampuan baru yang bersifat permanen pada diri siswa.

Pendekatan Jelajah Alam Sekitar menekankan pada kegiatan belajar yang dikaitkan dengan lingkungan alam sekitar kehidupan peserta didik dan dunia nyata, sehingga selain dapat membuka wawasan berpikir yang beragam, siswa juga dapat mempelajari berbagai konsep dan cara mengaitkannya dengan masalah-masalah kehidupan nyata. Dengan demikian, hasil belajar siswa lebih bermakna bagi kehidupannya, sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial, dan integritas dirinya. Pendekatan ini menekankan pada gaya dalam menyampaikan materi yang meliputi sifat, cakupan dan prosedur kegiatan yang eksploratif memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik. Pendekatan pembelajaran secara komprehensif memadukan berbagai pendekatan antara lain eksplorasi dan investigasi, konstruktivisme, keterampilan proses dengan cooperative learning. Selain itu, pendekatan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar juga menekankan pada kegiatan pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi dunia nyata, sehingga dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari seluruh peserta didik, pendekatan ini memungkinkan peserta didik dapat mempelajari berbagai konsep dan cara mengaitkannya dengan dunia nyata sehingga siswa mudah dalam memahami konsep yang diajarkan dan hasil belajarnya lebih berdaya guna (Ridlo, 2005:8).

Menurut Harnina (2008:39) Pendekatan Jelajah Alam Sekitar memiliki beberapa prinsip yang harus diperhatikan guru dalam menerapkannya dalam pembelajaran yaitu:

(3)

256

a. Dengan pembelajaran alam sekitar guru dapat memperagakan secara langsung sesuai dengan sifat-sifat atau dasar pengajaran.

b. Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agaranak aktif atau giat tidak hanya duduk, dengar dan catat saja.

c. Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran secara totalitas. d. Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apersepsi intelektual yang kukuh

tidak verbalitas.

e. Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional karna alam sekitarmempunyai ikatan emosional dengan anak.

Menurut Ridlo (2005:12) pendekatan Jelajah Alam Sekitar terdiri atas beberapa komponen yang seyogyanya dilaksanakan secara terpadu, adapun komponen-komponennya terdiri dari:

a. Eksplorasi.

Dengan melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya seseorang akan berinteraksi dengan fakta yang ada dilingkungannya sehingga menemukan pengalaman dan sesuatu yang menimbulkan pertanyaan atau masalah. Dengan adanya masalah manusia akan melakukan kegiatan berfikir atau mencari pemecahan masalah.

b. Konstruktivisme

Pengetahuan dianggap sebagai suatu proses pembentukan (konstruksi) yang terus menerus, terus berubah dan berkembang. Melalui berinteraksi dengan lingkungan menggunakan indera yang dimilikinya, siswa membangun sendiri pengetahuannya.

c. Proses sains

Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika seseorang melakukan pengamatan, dari sini akan menimbulkan pertanyaan atau permasalahan. Permasalahan ini akan mendapatkan pemecahan dengan melakukan metode ilmiah, atau membandingkan dengan teori yang telah diperoleh sebelumnya.

d. Masyarakat belajar

Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharing antar teman, antar kelompok, antara yang tahu dengan yang belum tahu. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika terjadi proses komunikasi dua arah. Dalam masyarakat belajar, dua kelompok atau lebih yang terlibat komunikasi pembelajaran saling belajar. Seseorang yang terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar memberi informasi yang diperlukan oleh teman bicaranya dan sekaligus juga minta informasi yang diperlukan dari teman belajarnya. Setiap pihak harus merasa bahwa setiap orang lain memiliki pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan yang berbeda yang perlu dipelajari.

e. Bioedutainment

Bioedutainment(asal kata bio= biology, edu = education, tainment = intertainment). Bioedutainment dalam pendekatannya melibatkan unsur utama, yaitu ilmu dan penemuan ilmu, ketrampilan berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan sportifitas dapat menjadi salah satu solusi dalam menyikapi perkembangan biologi saat ini dan masa yang akan datang dengan bioedutainment semua aspek dapat teramati.

Strategi pembelajaran bioedutainment dapat diterapkan di luar kelas (out door classroom) atau di dalam kelas (in door classroom), maupun di tempat pembelajaran lainnya dikaitkan dengan metode pembelajaran konvensional yakni ceramah, diskusi, permainan edukatif, eksperimen, bermain peran yang bersifat multi strategi dan multi media. Strategi pembelajaran biologi dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar bercirikan ekplorasi sumber daya alam serta eksplorasi segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan baik berupa lingkungan sosial, masyarakat, maupun lingkungan yang berhubungan langsung dengan alam. Dengan adanya penggunanaan pendekatan Jelajah Alam Sekitar guru dapat mengembangkan kreatifitas dan potensi peserta didik. Pembelajaran bioedutainment dapat diterapkan pada semua standarkompetensi.

(4)

257 Menurut Marianti (2006:17) yang menjadi ciri dalam pembelajaran Jelajah Alam Sekitar adalah:

a. Selalu dikaitkan dengan alam sekitar secara langsung maupun tidak langsung yaitu dengan menggunakan media.

b. Selalu ada kegiatan berupa prediksi, pengamatan dan penjelasan.

c. Adanya laporan untuk dikomunikasikan baik secara lisan, tulisan, gambar, foto atau audiovisual.

d. Kegiatan dirancang dengan menyenangkan sehingga menimbulkan minat untuk belajar lebih lanjut.

Menurut Harnina (2008:39) Pendekatan Jelajah Alam Sekitar memiliki beberapa prinsip yang harus diperhatikan guru dalam menerapkannya dalam pembelajaran yaitu:

a. Denganpembelajaran alam sekitar guru dapat memperagakan secara langsung sesuai dengan sifat-sifat atau dasar pengajaran.

b. Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agaranak aktif atau giat tidak hanya duduk, dengar dan catat saja.

c. Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran secara totalitas. d. Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apersepsi intelektual yang kukuh tidak

verbalitas.

e. Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional karna alam sekitarmempunyai ikatan emosional dengan anak.

Adapun langkah-langkah dalam pendekatan Jelajah Alam Sekitar adalah sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan materi/bahan ajar yang diberikan untuk siswa. b. Guru memberikan materi secara singkat.

c. Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen, setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa.

d. Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan dilingkungan sekitar.

e. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang sudah dirancang sebelumnya dan guru memberi bantuan secara individual kepada siswa yang

menbutuhkan.

f. Setiap kelompok melaporkan hasil pengamatannya dengan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

g. Bila ada waktu guru memberikan tes untuk siswa secara individu.

h. Menjelang akhir pembelajaran guru memberikan pendalaman materi secara klasikal (Ridlo, 2005:22).

Pendekatan Jelajah Alam Sekitar merupakan salah satu inovasi yang bisa diterapkan dalam proses belajar mengajar baik pada pembelajaran biologi maupun pada pembelajaran biologi lainnya. Disamping itu, pendekatan Jelajah Alam Sekitar memiliki kelebihan dan kekurangan seperti dijelaskan oleh Marianti (2005: 19) yaitu:

1. Kelebihan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar

Kelebihan yang dapat diperoleh melalui pembelajaran dengan Jelajah Alam Sekitar antara lain:

a. Siswa diajak secara langsung berhubungan dengan lingkungan sehingga mereka memperoleh pengalaman tentang materi yang dipelajarinya.

b. Pengetahuan bisa diperoleh sendiri melalui hasil pengamatan, diskusi, belajar mandiri dari buku/diktat sekolah dan sumber lain.

c. Evaluasi tidak hanya didapat dari aspek kognitif, tetapi afektif dan juga psikomotor. d. Kerja kelompok lebih nyata.

(5)

258

e. Dengan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar dapat membentuk pada diri siswa rasa sayang terhadap alam sehingga dapat menimbulkan minat untuk memelihara dan melestarikannya

2. Kekurangan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar

Kekurangan yang dapat diperoleh melalui pembelajaran dengan Jelajah Alam Sekitar antara lain:

a. Tidak terkontrolnya proses belajar mengajar. b. Menghabiskan banyak waktu.

c. Biaya yang diperlukan untuk proses belajar mengajar relatif mahal.

Pemahaman konsep merupakan salah satu bentuk hasil belajar yang diperoleh siswa dari mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Arikunto (2013: 130-133) berpendapat bahwa: “Ada tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental dan otak. Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif”. Ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang yang dimaksud adalah: pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), penilaian (evaluation).

Keanekaragaaman hayati merupakan salah satu materi yang ada dikelas x sma yang diajarkan pada semsester ganjil sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku, sub materi yang diajarkan pada kelas x meliputi: keanekaragaman hayati, berbagai tingkat keanekaragaman hayati, keanekaragaman hayati di indonesia, manfaat keanekaragaman hayati, klasifikasi keanekaragaman hayati.

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu menggunakan siswa sebagai subjek penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa pada materi keanekaragaman hayati. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Eksperimen. Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group design.

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah SMAN 9 Banda Aceh pada semester ganjil Tahun pelajaran 2015/2016 yang berlokasi di Lhong raya jalan Malikussaleh komplek stadion harapan bangsa, Kota Banda Aceh.

Adapun Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 9 kota Banda Aceh Tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 97 orang yang terdiri dari 3 kelas. Kelas X.IA1 berjumlah 32 orang, kelas X.IA2 dengan jumlah 34orang, kelas X.IA3 terdiri dari 31orang. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua kelas yaitu kelas X.IA1 dan X.IA3. Kelas X.IA1 adalah kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan Jelajah Alam Sekitar, sedangkan kelas X.IA3 adalah kelaskontrol yang diajarkandengan menggunakan pembelajaran konvensional.

Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah: tes pemahaman konsep dan lembaran observasi aktivitas guru dan siswa.

HASIL PENELITIAN

Adapun hasil penelitian yang diperoleh dari pengaruh penggunaan pendekatan Jelajah Alam Sekitar terhadap peningkatan pemahaman konsep siswa pada materi keanekaragaman hayati kelas X SMAN 9 Kota Banda adalah sebagai berikut: Nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 64 dengan nilai terendah yang diperoleh siswa 50 sedangkan nilai tertinggi

(6)

259 80, nilai rata-rata kelas kontrol adalah 54 dengan nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 80. Sedangkan nilai rata-rata postes dari kedua kelas mengalami peningkatan, pada kelas eksperimen adalah 78 dengan nilai terendah yang diperoleh siswa 56 sedangkan nilai tertinggi 90, nilai rata-rata kelas kontrol adalah 65 dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 80.

64 78 13 38 54 65 11 25 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Pretes Postes Gain N-Gain Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel dan grafik diatas diperoleh selisih nilai perbandingan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol baik dari nilai pretes, postes, gain dan N-Gain terdapat peningkatan dari kedua kelas pada proses pembelajaran. Nilai pretes yang diperoleh pada kelas eksperimen adalah 64 dan pada kelas kontrol adalah 54, nilai postes yang diperoleh kelas eksperimen adalah 78 sedangkan nilai yang diperoleh kelas kontrol adalah 65, nilai Gain yang diperoleh kelas eksperimen adalah 13 dan pada kelas kontrol 11 dan nilai N-Gain yang diperoleh dari kelas eksperimen adalah 38sedangkan kelas kontrol 25. Berdasarkan kategori penilaian N-Gain tingkat pemahaman konsep siswa dari kedua kelas tergolong ke kategori tingkat Sedang, tetapi tingkat pemahaman kelas eksperimen lebih tinggi dari tingkat pemahaman kontrol. Berdasarkan hasil penelitian diatas, diperoleh thitung = 6,54 dan t tabel = 1,67 sehingga diketahui thitung >t tabel maka Ha diterima pada taraf signifikansi α = 0,05. Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: Penggunaan pendekatan Jelajah Alam Sekitar berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa pada materi keanekaragaman hayati kelas X SMA N 9 kota Banda Aceh.

PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis serta dilakukan pengujian hipotesis dari kedua kelas, hipotesis tersebut menunjukkan bahwa: nilai t hitung> t tabel sehingga Ha diterima(Ha= µA1>µA2). Ternyata, tingkat pemahaman konsep siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pemahaman konsep siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional dalam bidang studi pendidikan biologi.

Berdasarkan hasil lembaran observasi yang diamati oleh obsever tentang aktivitas guru dan siswa pada proses kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Jelajah Alam Sekitar menunjukkan bahwa: Aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa termasuk kedalam kriteria penilaian baik dengan perolehan skor rata-rata 4.

(7)

260

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: Tingkat pemahaman konsep siswa yang dibelajarkan dengan pendekata Jelajah Alam Sekitar lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pemahaman konsep siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional, hal ini dapat dibuktikan dengan persentase yang diperoleh pada thitung = 6,54 dan t tabel = 1,67 sehingga diketahui thitung >t tabel maka Ha diterima pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk =29 + 29 -2 = 56. Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: Penggunaan pendekatan Jelajah Alam Sekitar berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa pada materi keanekaragaman hayati kelas X SMA N 9 kota Banda Aceh.

Saran

Berdasarkan pengalaman penulis setelah melakukan penelitian, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada guru untuk dapat menerapkan pendekatan Jelajah Alam Sekitar dalam menyampaikan materi kepada siswa, agar siswa mudah memahami materi pelajaran serta dapat berinteraksi langsung dengan alam.

2. Bagi siswa, diharapkan agar bersungguh-sungguh dalam belajar dengan menerapkan pendekatan Jelajah Alam Sekitar dan benar-benar melakukan observasi terhadap apa yang diamati dilingkungan.

3. Bagi sekolah, dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kepala sekolah dan pihak-pihak sekolah hendaknya mendukung jika guru menerapkan pendekatan Jelajah Alam Sekitar dalam belajar.

4. Bagi peneliti selanjutnya, yang tertarik dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar, agar dapat melakukan penelitian terhadap materi lain dan memilih lingkungan yang lebih cocok sehingga memperoleh hasil penelitian yang lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Majid, abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.

Marianti, Aditya, dan E.K. Nugroho, 2005. Jelajah Alam Sekitar (JAS). Makalah dipresentasikan pada Seminar dan Lokakarya Peningkatan Keterampilan Kurikulum Pendidikan Biologi dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Jurusan Biologi FMIPA UNNES: Semarang. Diakses pada tanggal 10 Maret 2015.

Ridlo,S. 2005. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS). Makalah Seminar Dipresentasikan pada Semiar dan Lokakarya Pengembangan Kurikulum dan Desain Inovasi Pembelajaran Jurusan Biologi FMIPA UNNES dalam rangka pelaksanaan PHK A2. Semarang: Biologi FMIPA UNNES.

Harnina. 2008. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pendekatan Pembelajaran Biologi. Semarang: Biologi FMIPA UNNES (Jurnal Pendidikan Biologi).

Mulyani dkk. 2008. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pendekatan Pembelajaran Biologi. Semarang: Jurusan FMIPA UNES (Jurnal Penelitian) Diakses pada tanggal 10 Maret 2015. Ambarita, Alben. 2006. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Jenderal Pendidikan Tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian diharapkan kepada semua karyawan yang bertugas pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh, dalam masa pengabdiannya agar dapat

Berdasarkan hasil survei dan Walktest dengan menggunakan jaringan operator Telkomsel di Gedung Anggrek Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kota Bandung, dihasilkan bahwa

Hal ini disebabkan jiwa kesabaran dan ketelatenan mengajar pada murid tunadaksa harus dimiliki oleh masing-masing guru tersebut, serta pada hasil wawancara yang

Riri Prima Yolanda, Sp.KFR menambahkan bahwa alat bantu belajar berjalan yang dirancang oleh Mustafa (2014) sudah baik tetapi perlu dilakukan perbaikan lagi

Kalau hak-hak ekonomi, sosial dan budaya menuntut tanggung jawab negara --meminjam istilah yang digunakan Komisi Hukum Internasional-- dalam bentuk obligations of result, sedangka

Kita hitung atribut yang tepat pada cabang outook = sunny, seperti diilustrasikan pada

jika nun sukun/ tanwin bertemu dengan salah satu dari 6 huruf berikut, cara membacanya adalah (nun terdengar) dengan jelas. Contohnya adalah sebagai berikut;.. dibawah

Topik acara tujuh bulanan, adalah pelaksanaan yang dilakukan pada kehamilan ke tujuh bulan untuk anak pertama, hal ini dilakukan karena dalam kandungan yang ketujuh bulan