• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONDISI UMUM Geografi Topografi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONDISI UMUM Geografi Topografi"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

 

KONDISI UMUM

Geografi

  Sentul City terletak di Kecamatan Citereup dan Kecamatan Kedung Halang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kawasan ini berlokasi 35 km dari Selatan Jakarta dan 5 km dari sebelah timur Kota Bogor. Sentul City memiliki luas keseluruhan 3.000 ha. Wilayah Sentul City terdiri dari beberapa desa yaitu, Babakan Madang, Sumur Batu, Cijayanti, Citaringgul, Bojong Koneng, Cipambuan, Kadungmangu, dan Cadasngampar. Kawasan ini dikelilingi oleh beberapa gunung yaitu Gunung Pangrango, Gunung Pancar, Gunung Paniisan, Gunung Liang, Gunung Garangsang, Gunung Salak dan Gunung Hambalang. Kawasan ini juga dilalui oleh aliran sungai Citereup, Cikeas, Citaringgul, dan Cijayanti. Wilayah MO sendiri masuk ke dalam Desa Citaringgul, Kecamatan Citereup.

Sentul City berbatasan dengan beberapa desa. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Cipambuan dan Desa Kadumangu. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Nagra. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Hambalang dan Desa Karang Tengah. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Cijayanti, Desa Cikeas dan Desa Cadas Ngampar.

Topografi

Topografi Sentul City merupakan kawasan yang dibuat bergelombang, berbukit dan bergunung-gunung dengan ketinggian antara 200 m-750 m di atas permukaan laut. Kawasan ini memiliki luas sekitar 3.000 ha dan mempunyai kemiringan lereng yang berkisar antara 0% sampai dengan lebih besar dari 25% (Tabel 3), dengan detail kondisi kontur: (1) <8%: 1.109,3 ha, (2) 8%-15%: 706,3 Ha, (3) 15%-25%: 695 ha, dan (4) >25%: 489,4 ha (Tabel 3). Oleh karena itu, terdapat daerah yang dapat dan tidak dapat dibangun sehingga diketahui bahwa daerah yang boleh dibangun (daerah efektif) adalah daerah yang memiliki kemiringan lereng <15% (datar-bergelombang) yaitu seluas 1.815,6 ha (60,52% dari luas total area) dan daerah yang tidak boleh dibangun (daerah nonefektif) adalah daerah yang memiliki kemiringan lebih dari 15% (berbukit dan bergunung-gunung) atau seluas 1.184,4 ha (39,48% dari luas total area). MO sendiri masuk

(2)

16   

ke dalam daerah efektif dengan ketinggian kurang lebih 200 mdpl. Pada tapak MO telah mengalami grading, sehingga level yang terbentuk terjadi akibat bentukan manusia. Untuk daerah nonefektif, pengelola menetapkan daerah ini sebagai daerah penghijauan bagi kawasan Sentul City

Tabel 3. Bentuk Wilayah, Kontur, Perbedaan Tinggi, Luas dan Proporsi Kawasan Sentul City Bentuk Wilayah Lereng (%) Perbedaan Tinggi (m) Luas (ha) Proporsi (%) Datar-berombak (undulating) 0-8 0-15 1.109,30 36,98 Bergelombang (rolling) 8-15 15-50 706,3 23,54 Berbukit (hilly) 15-25 50-200 695 23,17 Bergunung-gunung (mountainous) >25 >200 489,4 16,31

Sumber : ANDAL Sentul City (2000)

Tanah

Berdasarkan laporan ANDAL Bukit Sentul tahun 2000, tanah di kawasan Sentul City dikelompokkan ke dalam lima klasifikasi tanah, yaitu: Typic

Hapludult, Type Dystropept, Oxic Dystropept, Typic Hemitpropept, dan Aquic Dystropept. Jenis dan klasifikasi kelima tanah tersebut tidak lepas dari kondisi

batuan-batuan induknya yaitu sebagian besar memiliki struktur bongkah, kekarm berpasir ataupun berkembang. Secara umum, kelima jenis tanah tersebut memiliki kapasitas tukar kation (KTK) dan kejenuhan basa (KB) serta kandungan P2O5 dalam tanah yang rendah, kecuali kandungan bahan organik yang tergolong sedang sampai rendah. Kondisi ini mengakibatkan tanah di kawasan Sentul City sangat miskin hara, sehingga kesuburan tanahnya rendah. Hal ini sangat berpengaruh pada aspek pemupukan dan pengolahan tanah. Dalam usaha penanaman pada lahan seperti ini dilakukan pelapisan tanah baru yaitu tanah merah yang diambil dari daerah lain. Tanah tersebut digunakan sebagai media tanam dengan ketebalan 30-50 cm. Penilaian status kesuburan tanah di dalam Sentul City dapat dilihat pada Tabel 4. Perancangan green wall ini tidak menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Hal tersebut dikarenakan tanah memiliki berat yang besar yang berpengaruh pada berat sistem.

(3)

 

Tabel 4. Status Kesuburan Tanah

No Klasifikasi KTK KB P2O5 Organik Kesuburan

1 Typic Hapluduit S R SR-R S R

2 Typic Dystropept S SR-R SR-R S R 3 Oxic Dystropept R-S SR-R SR R-S R

4 Typic Hamitnopept R SR SR S-T R

5 Aquic Dystropept S S S S S

Sumber: ANDAL Sentul (2000)

Keterangan:

KTK : Kapasitas Tukar Kation KB : Kejenuhan Basa SR :Sangat Rendah

R : Rendah S : Sedang T : Tinggi

Hidrologi

Kawasan Sentul City dibangun pada daerah yang miskin akan air, baik air permukaan maupun air tanah. Pada awal pembangunan, guna memenuhi kebutuhan air minum dan penyiraman tanaman, air sungai Citeureup dan air hujan ditampung dalam waduk dan kolam untuk dijadikan sumber air baku. Kualitas air permukaan di kawasan Sentul City secara keseluruhan masih berada di bawah ambang batas Baku Mutu Golongan B (Laporan ANDAL Sentul City, 2000), sehingga untuk pemanfaatannya sebagai air minum perlu dilakukan penyaringan dan aerasi. Untuk itu telah dibangun tempat khusus pengolahan air. Namun, setelah Sentul bekerja sama dengan PDAM Kota Madya Bogor, air untuk kebutuhan minum dan penyiraman tanaman tidak lagi bermasalah. Sehingga, sumber irigasi dari green wall akan berasal dari PDAM.

Vegetasi

Sentul City memiliki 86 jenis pohon yang dapat ditemukan pada area penghijauan di kawasan perumahan, perdagangan dan perkantoran, jalan utama dan jalan lingkungan, fasilitas umum, fasilitas komersial, lapangan golf dan nurseri. Sentul City juga memiliki 85 jenis semak, 7 jenis tanaman merambat, 7 jenis tanaman air dan 5 jenis rumput yang berhasil diidentifikasi (Ameliawati, 2010). Vegetasi yang ditanam di Sentul City tergolong vegetasi yang tahan terhadap penyinaran penuh matahari. Beberapa dari jenis tanaman yang ada dapat digunakan sebagai material green wall, agar sesuai dengan prinsip-prinsip

(4)

18   

DATA DAN ANALISIS

Marketing Office

Bangunan yang menjadi objek penelitian ini merupakan bangunan baru. Bangunan ini dibangun untuk menggantikan kantor pemasaran yang lama. Tujuan dari didirikannya bangunan baru ini adalah agar lebih efektif dalam kegiatan kerja dengan letak lebih strategis. Bangunan ini oleh pihak Sentul City disebut dengan

marketing office (MO).

Bangunan ini mengakomodasi kegiatan berikut: manajemen, administrasi, pemasaran, galeri produk, transaksi pembelian, meeting, seminar dan lain-lain. Oleh karenanya lanskap MO ditata sedemikian rupa untuk mengakomodasi semua kegiatan yang ada di dalamnya.

MO merupakan bagian penting bagi sentul City dalam memasarkan produk yang ditawarkan dalam hal ini adalah rumah beserta lingkungannya. Diharapkan tempat ini mampu mempresentasikan konsep ecocity. Oleh karenanya, greenwall diharapkan mampu hadir sebagai elemen pelengkap yang mampu menguatkan konsep ecocity.

Kondisi Eksisting Tapak dan Bangunan

MO berada di muka Sentul City. Keberadaannya cukup mudah ditemukan karena lokasinya yang strategis dekat dengan pintu TOL Lingkar Luar Bogor dan Sentul Barat. MO ini berada di Jalan M.H. Thamrin yang merupakan salah satu jalan utama di Sentul City. Peletakan MO pada lokasi yang strategis ini dikarenakan fungsinya yang sangat penting bagi Sentul City Tapak MO berbatasan dengan Belanova Mall di sebelah barat. Tapak MO ini memiliki luas 15.995 m2. Kondisi eksisting tapak dapat dilihat pada Gambar 9.

Bangunan ini dibangun dengan koefisien dasar bangunan (KDB) sebesar 995 m2 atau 6,22% dari luas tapak keseluruhan. Hal tersebut menyediakan ruang terbuka sebagai daerah resapan air. Bangunan terdiri dari tiga lantai. Luas permukaan dinding luar bangunan sebesar 2.303 m2. Desain dari bangunan bergaya kontemporer. Hal tersebut dapat dilihat dari sudut-sudut bangunannya yang tidak lazim digunakan. Bentuk bangunan ini sangat geometrik dengan

(5)

 

dominasi garis tegas baik tegak lurus maupun diagonal (Gambar 10). Terdapat permukan dinding yang tegak lurus dan juga permukaan dinding yang miring (Gambar 11). Dinding tersusun atas pasangan bata dan glassfibre reinforced

concrete (GRC). Sehingga perlu rancangan struktur yang tepat untuk

menempelkan struktur green wall. Warna putih dominan dalam setiap sudut bangunan. Bagian dinding yang berwarna putih dan terbuat dari GRC tersebut menimbulkan kesan silau bagi pengguna jalan yang melihatnya ketika kondisi matahari terik.

Bangunan ini dibangun dengan konsep green building. Hal tersebut ditujukan untuk menghemat penggunaan energi terutama energi listrik. Bangunan ini didesain dengan banyak kaca sebagai dindingnya. Hal tersebut menyebabkan cahaya matahari dapat dimanfaatkan sebagai sumber pencahayaan di dalam bangunan pada siang hari. Analisis mengenai kondisi bangunan dan alternatif perancangan berdasar kondisi bangunan tersebut dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Analisis Kondisi Bangunan dan Alternatif Perancangan Green Wall Berdasarkan Kondisi Bangunan

Potensi:

• Dinding bagian kanan bangunan atau sebelah timur merupakan bagian yang mudah terlihat

Alternatif perancangan:

• Membuat green wall pada bagian dinding yang mudah terlihat

• Struktur disesuaikan dengan kondisi bangunan

Kendala:

• Ada bagian dinding yang memiliki kemiringan tidak 90˚ • Bentuk bangunan tidak simetris • Beberapa bagian dinding tidak

(6)

20

 

(7)

21

(8)

22

 

(9)

 

Aksesibilitas dan Sirkulasi

Untuk menuju Sentul City dapat melalui jalan TOL atau melalui jalan Babakan Madang. Bagi kendaraan beroda empat tentu saja dapat melalui keduanya. Namun, bagi kendaraan beroda dua hanya dapat melalui Jalan Babakan Madang.

Gedung MO ini berada tepat di muka dari tapak. Jalan M.H. Thamrin merupakan jalan utama yang terdiri dari dua jalur. Sirkulasi kendaraan cukup lancar. Sirkulasi jalan utama diatur dengan rotunda yang berada di depan MO. Sirkulasi di dalam tapak MO dibuat menjadi satu arah dengan sistem loop. Alur sirkulasi kendaraan menuju MO dapat dilihat pada Gambar 13. Letaknya yang berada di jalan utama Sentul City memudahkan dalam pencarian bagi orang yang ingin menuju tempat ini.

Sirkulasi sangat berpengaruh terhadap pandangan terhadap bangunan ini. Hal tersebut dikarenakan penggunjung MO menggunakan kendaraan untuk menuju tempat ini. Pandangan pengunjung ke bangunan ini diarahkan oleh sirkulasi yang ada. Pengguna tapak bergerak mengikuti jalur sirkulasi yang dibuat. Pengguna tapak yang menggunakan kendaraan bermotor masuk melalui satu jalur masuk kemudian memarkir kendaraannya di tempat parkir. Setelah itu, Pengguna berjalan melalui pedestrian path yang berada di samping kiri bangunan untuk masuk menuju pintu utama MO (Gambar 14). Analisis sirkulasi dan alternatif perancangan green wall berdasarkan sirkulasi dapat dilihat pada Gambar 12.  

Gambar 12. Analisis Sirkulasi Tapak dan Alternatif Perancangan Green Wall Berdasarkan Sirkulasi

Potensi:

• View ditentukan oleh sirkulasi

• Terdapat satu pintu utama ke dalam bangunan

sehingga akses masuk jelas

Alternatif perancangan: • Mengarahkan pengguna

untuk menuju ke pintu utama bangunan • Mengarahkan pengguna

untuk menuju ke tapak

Kendala:

tidak ada kendala berarti pada tapak

(10)

24

 

(11)

25

(12)

26   

Visual

Keberadaan gedung MO ini menjadi sorotan dan aspek visual menjadi sangat penting sebagai pertimbangan dalam perancangan green wall. Pentingnya nilai visual dari MO telah disadari oleh pihak Sentul City sehingga lanskap MO dirancang semenarik mungkin bagi pengunjung.

Secara keseluruhan di lanskap MO merupakan good view, baik view ke dalam tapak maupun ke luar tapak. Gedung ini dikelilingi oleh pemandangan gunung yang indah, yaitu Gunung Hambalang, Gunung Salak, dan Gunung Pancar. Taman dan fasilitas pendukung lain tertata secara baik. Kondisi visual pada tapak MO dapat dilihat pada Gambar 16.

Pandangan ke gedung ini sangat dipengaruhi oleh sirkulasi. Ketika menuju ke MO ini bangian yang paling terlihat adalah bagian bangunan sebelah timur. Sehingga bagian tersebut sangat baik jika ditambahkan struktur green wall. Analisis mengenai visual pada tapak MO dan alternatif perancangan berdasarkan potensi visual dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15. Analisis Visual Tapak dan Alternatif Perancangan Green Wall Berdasarkan Potensi Visual

Potensi:

• Good view pada keseluruhan tapak • Bangunan sebagai objek

utama pada tapak

Alternatif perancangan:

• Penekanan bangunan sebagai objek utama

• Mempercantik bangunan dengan penambahan elemen

green wall

kendala:

• tidak ada kendala visual (bad view) berarti pada tapak • Kesan silau ketika

(13)

27

(14)

28   

Iklim

Data iklim tapak MO ini digambarkan oleh data iklim dari Stasiun Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dramaga, Bogor. Data iklim yang dianalisis meliputi suhu udara dan kelembaban udara berdasarkan data yang dicatat selama sepuluh tahun dari tahun 1998-2009 .

Curah hujan rata-rata Kawasan Sentul lebih dari 4.000 mm. Rata-rata curah hujan bulannya berkisar antara 175,4 mm/bulan sampai dengan 474,5 mm/bulan. Bulan paling basah berkisar antara bulan Oktober sampai dengan bulan Mei. Sedangkan jumlah hari hujan rata-rata 150 hari/tahun.

Suhu rata-rata bulanan Kawasan Sentul City berdasarkan stasiun pengukur iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Darmaga, Bogor dari tahun Januari 1998-April 2009 berkisar 24,55ºC-26,75ºC (Tabel 5). Suhu terendah terjadi pada bulan Februari dan suhu tertinggi terjadi pada bulan Oktober.

Tabel 5. Suhu Udara Rata-Rata Bulanan di Wilayah Sentul City

Tahun/ Bulan 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-Rata Januari 25,9 25,1 24,1 24,6 24,3 26,2 25,4 25 25,1 26,5 26 23,5 25,14 Pebruari 25,5 25,5 24,8 23 24,4 24,6 24,4 25,9 25,1 24,3 23,2 23,9 24,55 Maret 27,2 27,1 25 25,2 25,9 25,1 26 25,6 25,3 25,6 25,5 25,6 25,76 April 26,2 26,5 26,1 25,5 26 26,3 26,4 26,5 25,7 25,7 26,2 26,6 26,14 Mei 27,8 26 25,9 na 26,2 26 26,2 26,7 26,8 26,7 26,6 na 26,49 Juni 26,1 25,7 25,9 26,2 26,2 26,6 25,7 26,3 26,5 25,9 26,3 na 26,13 Juli 25,1 26,2 25,4 25,7 25,5 26,2 25,4 26 26,7 26,2 26,9 na 25,94 Agustus 25,9 26,1 26 26,2 25,8 27,1 26,3 26 26,6 26,7 26,6 na 26,3 September 26,6 27 26,6 26,1 26,4 26,4 26,5 26,1 27,7 26,8 27 na 26,65 Oktober 26,2 na 25,4 26 28,3 26,1 27,4 26,6 27,7 26,3 27,5 na 26,75 November 26,6 24,9 25 25,3 26,1 25,9 26,4 26,8 27,2 25,8 26 na 26 Desember 25,7 24,8 25,8 25,8 26 24,9 25,2 25,1 25,6 24,3 25,6 na 25,35

Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dramaga, Bogor (2009) Keterangan:

na: not available

Berdasarkan data kelembaban udara kawasan Sentul City dapat dilihat bahwa kelembaban udara rata-rata tahunan tercatat antara 76,86%-87,91%. Kelembaban minimum terjadi pada bulan Agustus, sedangkan kelembaban maksimum terjadi pada bulan Februari (Tabel 6).

(15)

 

Tabel 6. Kelembaban Udara di Wilayah Sentul City

Tahun/ Bulan 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-Rata Januari 85,8 86,4 88,7 84,5 91,4 79,4 88,3 89,2 86,6 77,9 81,9 88,9 85,75 Pebruari 85,7 89,8 82,7 88 86,9 89,9 88,1 87,8 86,9 89,2 90,1 89,8 87,91 Maret 86,2 83,8 83,9 81,8 85,9 85,7 82,8 88,3 82,4 84,2 83,8 84,6 84,45 April 87,1 82,2 82,9 86,5 83,6 83,8 85 83,4 82 87,2 85,3 83,7 84,39 Mei 79,1 84,1 84,3 na 84,8 81 83,8 81,5 79,5 82,7 79,7 na 82,05 Juni 83,3 78,9 80 79,8 79,9 74 76,9 84,9 77,2 82 79,1 na 79,64 Juli 83,2 81 79,6 80 82,4 72,4 81,8 82,6 78,4 77,3 73,6 na 79,3 Agustus 79,3 75 79,6 76,1 76,1 75,9 74,2 81 70,9 76,3 81,1 na 76,86 September 81,5 69,2 76,6 80 75,1 81,1 82,4 80,8 68,5 76,3 78,6 na 77,28 Oktober 84,2 na 84,4 85,5 72 83,1 80,5 82,5 71,8 81,2 80,1 na 80,53 November 83,9 84,2 87,7 88,1 83,8 85,9 84,8 83 81,7 85,6 85,5 na 84,93 Desember 84,5 84,9 78,3 74,4 84,7 87,7 86,1 84,3 87,3 89,6 86,5 na 84,39

Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dramaga, Bogor (2009) Keterangan:

na: not available

Lokasi MO atau Sentul City pada umumnya berada di bagian lembah yang dikelilingi bukit. Angin berhembus cukup kencang dengan suhu yang tinggi di siang hari dengan penyinaran maksimum. Curah hujan di Sentul City juga tinggi. Berdasarkan pengukuran di lapang, suhu udara di siang hari yang terik berkisar antara 27˚-34˚ C. Inventarisasi mengenai iklim di tapak MO dapat dilihat pada Gambar 17.

Berdasarkan analisis unsur-unsur iklim, masalah iklim mikro pada MO Sentul City adalah tingginya suhu pada siang hari akibat tingginya radiasi matahari. Potensi berupa penyinaran matahari yang berlimpah tersebut seharusnya mampu dimanfaatkan sebagai sumber pencahayaaan pada siang hari, sehingga mampu mengurangi penggunaan listrik sebagai energi penerangan. Suhu yang tinggi tersebut membuat pihak Sentul City melakukan pemakaian air conditioner (AC).

(16)

30

 

(17)

 

Unsur iklim mikro yang memiliki pengaruh cukup besar bagi kenyamanan manusia adalah radiasi matahari, angin, kelembaban, suhu udara, dan curah hujan. Radiasi matahari dan angin dapat dimodifikasi melalui penataan elemen lanskap secara langsung. Sedangkan suhu udara, kelembaban dan curah hujan tidak dapat dimodifikasi secara langsung (Brown dan Gillespie, 1995).

Lauri (1994) menyatakan bahwa vegetasi memiliki peran penting sebagai bahan penyerap panas dan bising. Penggunaan vegetasi sebagai elemen dalam penataan elemen lanskap diharapkan mampu memodifikasi iklim mikro. Sehingga, untuk mengatasi masalah iklim mikro pada gedung MO tersebut dapat dilakukan perancangan green wall. Analisis mengenai iklim dan alternatif perancangan berdasarkan iklim di lanskap MO dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18 . Analisis Iklim dan Alternatif Perancangan Green Wall Berdasarkan Kondisi Iklim

Vegetasi

Jenis vegetasi yang ada di Sentul City cukup beraneka ragam. Di Sentul City terdapat 85 jenis semak dan 7 jenis tanaman merambat. Jenis tanaman semak dan tanaman merambat tersebut dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8.

Potensi:

• Curah hujan: 175,4 mm/bulan sampai dengan 474,5 mm/bulan

Sehingga mendukung ketersediaan air bagi tanaman

Alternatif perancangan:

• Menggunakan vegetasi yang memiliki tutupan tajuk baik untuk mengurangi efek radiasi matahari

• Memilih vegetasi yang tahan terhadap radiasi matahari yang tinggi

• Sistem drainase dan irigasi yang baik untuk mengatasi curah hujan / radiasi matahari yang tinggi

Kendala:

• Suhu udara siang hari: 27-34˚C • Kelembaban udara rata-rata:

76,86 % - 87,91 %. • Curah hujan tinggi dapat

(18)

32   

Tabel 7. Jenis Tanaman Semak yang Ada di Sentul City

No Nama Lokal Nama Latin Famili

1 Agapanthus Agaphanthus orientalis Liliaceae 2 Agave hijau Agave Americana Agavaceae 3 Agave siklok Agave attenuate Agavaceae 4 Ekor kucing Acalypha hispida Euphorbiaceae 5 Kadaka* Asplenium nidus Polypodieae 6 Akalipa Acalypha sanderiana Araceae 7 Daun renda Acalypha wilkesiana Euphorbiaceae 8 Sambang colok Aerva sanguinolenta Amaranthaceae 9 Azalea Rhododendron sp. Ericaceae 10 Lengkuas merah Alpinia purpurata Zingiberaceae 11 Bambu jepang Arundinaria pumila Poaceae 12 Alokasia Alocasia sanderiana Araceae 13 Sente Alocasia esculenta Araceae 14 Nanas merah* Ananas camosus Bromeliaceae 15 Agave putih Agave angustifolia Agavaceae 16 Kacang-kacangan Arachis pintoi Leguminaceae 17 Teh-tehan Acalypha macrophylla Euphorbiaceae 18 Melati kosta Brunfelsia calycina Solanaceae 19 Nolina Beaucarnea recurvata Agavaceae 20 Baby blue eyes Blue eyes Boraginaceae 21 Bromelia* Bromelia sp. Bromeliaceae 22 Bougenville* Bougenvillea speciabilis Nyctaginaceae 23 Sulinga Belacamnda chinensis Iridaceae 24 Brojolintang kuning Belameanda chinensis Iridaceae 25 Kecubung Brugmansia candida Solanaceae 26 Bakung harum Crinum crsiaticum Amaryllidaceae

27 Puring Codiaeum sp. Euphorbiaceae

28 Kucai* Carex morrowii Liliaceae

29 Lili paris* Chlorophytum sp. Liliaceae 30 Taiwan beauty* Cuphea hyssopifolia Lythraceae 31 Keladi hias Caladium bicolor Araceae

32 Sikas Cycas revolute Cycadaceae

33 Kana Canna indica (hybrida) Cannaceae 34 Lili bunga putih Crinum asiaticum Amaryllidaceae 35 Hanjuang merah Cordyline terminalis Agavaceae 36 Jawer kotok Coleus blumei Labiatae 37 Anggrek Dendrobium sp. Orchidaceae 38 Drasena Dracaena laureiri Agavaceae 39 Drasena Dracaena reflexa Agavaceae 40 Drasena Dracaena surculosa Agavaceae 41 Agave raksasa Furcraea gigantean Amaryllidaceae 42 Sambang darah Hemigraphis alternate Acanthaceae 43 Heliconia capit udang Heliconia rostrata Sterilitciaceae 44 Heliconia lady Heliconi caribaea Sterilitciaceae 45 Heliconia thai Heliconia psittacorum Sterilitciaceae 46 Leli Hymenocallis mayor Liliaceae 47 Bunga sepatu Hibiscus rosa-sinencis Malvaceae 48 Spider lili Hymenocallis speciosa Amaryllidaceae 49 Soka bengkok Ixora coccinea Rubiaceae

(19)

 

Lanjutan Tabel 7. Jenis Tanaman Semak yang Ada di Sentul City

No Nama Lokal Nama Latin Famili

51 Jatropa Jathropa pandurifolia Euphorbiaceae 52 Jarak merah Jathropa gossypifolia Euphorbiaceae 53 Lantana* Lantana camara Verbenaceae 54 Lantana saudi merah* Lantana hispida Verbenaceae 55 Lantana saudi putih* Lantana horrid Verbenaceae 56 Lantana ungu* Lantana montividensis Verbenaceae

57 Lavender Lavender sp. Lamiaceae

58 Airis kuning Morea sp. Iridaceae 59 Airis putih Morea sp. Iridaceae 60 Anggrek tanah Neomarica longifolia Iridaceae 61 Pakis kelabang* Nephrolepis sp. Oleandraceae

62 Honje Nicolaia sp. Zingiberaceae

63 Jaburan hijau Ophiopogon jaburan Liliaceae 64 Jaburan putih Ophiopogon intermedius Liliaceae 65 Kucai Ophiopogon japonicum Liliaceae 66 Pandan variegate* Pandanus pygmaeus Pandanaceae 67 Kol banda Pisonia alba Nyctaginaceae 68 Sutra Bombay Portulaca oleraceae Portulacaceae 69 Lolipop Pachystachys lutea Acanthaceae 70 Melati jepang Pseuderanthum reticulatum Acanthaceae 71 Nanas kerang besar Rhoeo spathacea Commelinaceae 72 Bunga Ruwelia Ruellia malacosperma Acanthaceae 73 Palem wregu Rhapis excels Arecaceae 74 Adam Hawa* Rhoeo discolor Commelinaceae 75 Air mancur* Russelia equisetiformis Scrophulariaceae 76 Katus kodok kuning Sansevieria trifasciata Agavaceae 77 Spathopilum Spathiphyllum wallisii Araceae 78 Persian shield Strobilanthes dyeranus Acanthaceae 79 Verbena Verbena lanciniata Verbenaceae 80 Tapak dara Vinca rosea Apocynaceae 81 Seruni Wedelia biflora Compositae 82 Tombak raja Yucca longifolia Ruscaceae 83 Kembang kertas Zinnia elegans Compositae 84 Bawang brojol Zephyranthes candida Liliaceae 85 Kala lili Zantedeschia aethiopica Araceae Sumber: Ameliawati (2010)

Keterangan: dapat digunakan sebagai *material living wall, ** material green facade

Tabel 8. Jenis Tanaman Merambat yang Ada di Sentul City

No Tanaman Merambat Nama Latin Famili 1 Thunbergia** Thunbergia sp Acanthaceae 2 Bugenvil** Bougainvillea sp Nyctaginaceae 3 Alamanda Allamanda cathartica Apocynaceae 4 Mandevila Mandevilla sp Apocynaceae 5 Sirih belanda* Scindapsus aureus Araceae 6 Daun Pilo* Philodendron sp. Araceae

7 Singonium* Syngonium sp. Araceae

Sumber: Ameliawati (2010)

(20)

34   

Beberapa tanaman yang sudah ada tersebut dapat dipilih sebagai material tanaman dalam perancangan green wall. Namun, tidak menunutup kemungkinan untuk menggunakan tanaman lain yang memiliki sifat yang sama dan ketersediaannya banyak di Bogor. Vegetasi yang akan digunakan sebagai elemen

green wall adalah jenis tanaman merambat dan tanaman semak yang memilki

karakter tahan terhadap penyinaran penuh matahari, angin, perakaran tidak intensif, daun tidak mudah rontok, memiliki karakter fisik berupa warna daun atau bunga, tajuk yang memberikan tutupan permukaan yang cukup dan yang sesuai dengan desain.

Penanaman semak dan ground cover di tapak MO ini dilakukan secara semarak. Dominasi warna hijau sangat terlihat pada keseluruhan tanaman. Penggunaan tanaman yang memiliki warna lebih mencolok dapat menjadi aksentuasi pada tapak. Penggunaan tanaman yang memiliki warna kuat seperti

Bougainvillea spectabilis secara masal akan menghasilkan efek yang menarik.

Menurut Van Dyke (1982), pengulangan (repetition) akan menghasilkan suatu kesatuan (unity). Analisis mengenai vegetasi dan alternatif perancangan berdasarkan vegetasi dapat dilihat pada Gambar 19.

Gambar 19. Analisis Vegetasi dan Alternatif Perancangan Green Wall Berdasarkan Vegetasi

Potensi:

• Jenis vegetasi semak dan tanaman merambat yang cukup beragam • Adanya perbanyakan tanaman yang

dilakukan di Sentul City

• Tanaman yang banyak tersedia di Bogor

Alternatif perancangan:

• Menggunakan tanaman yang sudah ada di Sentul City atau tanaman lain yang ketersediaannya banyak di Bogor • Menggunakan tanaman yang sesuai

dengan kebutuhan rancangan. • Aksentuasi tanaman sebagai pengarah

kendala:

dominasi semak dan ground

(21)

 

Pengguna

Dalam setiap perancangan keberadaan manusia sangat penting untuk diperhatikan keberadaannya karena manusia adalah pengguna dari hasil perancangan tersebut. Kenyamanan dan kepuasan dari pengguna diharapkan mampu ditingkatkan dengan adanya perancangan green wall ini.

Pengguna tapak secara umum adalah pegawai Sentul City, klien, calon pembeli, dan pengunjung lain. Intensitas kunjungan merata pada seluruh jam kerja. Aktivitas di MO ini cukup padat, baik aktivitas administrasi, meeting direksi, transaksi jual beli, pengelolaan fisik dan kegiatan social gathering pada

event tertentu. Kegiatan tersebut hampir kesemuanya dilakukan di dalam gedung

dan beberapa kegiatan dilakukan di luar gedung (Gambar 20). Kegiatan yang sering dilakukan di luar adalah social gathering di plaza belakang MO. Kegiatan tersebut hanya dilakukan ketika Sentul City memiliki even tertentu seperti ulang tahun atau launching. Analisis pengguna dan alternatif perancangan green wall berdasarkan pengguna dapat dilihat pada Gambar 21.

Pihak Sentul City sendiri sangat menginginkan agar proyek green wall dan

green roof dapat segera diwujudkan. Perancangan yang diharapkan memberikan

kesan hijau pada bangunan dengan teknologi yang sederhana dan mudah dalam perawatan.

(22)

36   

Gambar 21. Analisis Pengguna dan Alternatif Perancangan Green Wall Berdasarkan Pengguna

Berdasarkan analisis aspek kondisi eksisting, aksesibilitas dan sirkulasi, iklim, vegetasi, dan pengguna dapat digambarkan analisis keseluruhan dari potensi dan kendala pada tapak yang dapat digunakan sebagai dasar dalam perancangan green wall (Gambar 22). Kemudian dapat dihasilkan pula sintesis rancangan green wall dari hasil analisis tersebut (Gambar 23).

Potensi:

• Keinginan pihak Sentul Untuk

pengaplikasian Elemen

Green wall pada MO

• Aktivitas yang ada pada tapak: social

gathering, droop,dll.

Alternatif perancangan:

• Mengakomodasi setiap aktivitas dengan green wall sebagai elemen dari setting aktivitas

Kendala:

• Tidak ada kendala berarti dari pengguna

(23)

37

(24)

38

 

Gambar

Tabel 3. Bentuk Wilayah, Kontur, Perbedaan Tinggi, Luas dan Proporsi Kawasan     Sentul City  Bentuk Wilayah  Lereng (%)  Perbedaan Tinggi (m)  Luas  (ha)  Proporsi (%)  Datar-berombak (undulating) 0-8  0-15  1.109,30  36,98  Bergelombang (rolling) 8-15  1
Gambar 8. Analisis Kondisi Bangunan dan Alternatif Perancangan Green Wall      Berdasarkan Kondisi Bangunan
Gambar 15. Analisis Visual Tapak dan Alternatif Perancangan Green Wall  Berdasarkan Potensi Visual
Tabel 5. Suhu Udara Rata-Rata Bulanan di Wilayah Sentul City
+7

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang diangkat dari penelitian ini adalah apakah ada peningkatan sikap ilmiah siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan model pembelajaran bakulikan

Berdasarkan tabel di atas di peroleh bahwa nilai rata-rata terendah diperoleh pada indikator memahami masalah yaitu sebesar 33,73 dan yang tertinggi pada

Pada hari senin 14 januari 2010 sekira pukul 22.00 WIB, Romi Hidayat dan terdakwa telah menyepakati untuk mengambil sepeda motor saksi korban Rahmah Bin Jafar M.Adam, kemudian

Dari tabel persentase penerimaan panelis terhadap keseluruhan minuman sari jagung, diketahui bahwa produk yang dikemas dengan kemasan gelas plastik PP dan disimpan pada suhu 2 – 5

5. Pasukan yang mendapat mata terbanyak akan dikira sebagai pemenang dan sekiranya kiraan mata adalah sama dalam pertandingan, maka pasukan yang mempunyai :. • Nisbah set

Dalam melakukan penilaian konsumsi pangan banyak terjadi bias yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti ketidaksesuaian dalam menggunakan alat ukur, waktu

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Bank Syariah Mandiri cabang Banda Aceh dalam penentuan margin pada pembiayaan murabahah sudah dijalankan dengan sangat