• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

4

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Pada dasarnya dalam suatu program terdapat proses pengolahan yang memiliki tiga tahapan dasar yang disebut siklus pengolahan data (data processing cycle) yaitu masukan (input), proses (process) dan keluaran (out).

2.1.1. Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema), artinya suatu komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana sering kali menggunakan suatu model matematika.

Dalam Buku Sistem Informasi Akuntansi karangan Puspitawati bahwa pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendifiniskan suatu sistem, adalah “suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.” (Jerry Fitzgrald), et,al) menurut Puspitawati (2011:1).

Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari komponen atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas dibandingkan dengan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya. Definisi ini lebih banyak diterima karena pada kenyataannya suatu

(2)

sistem memang terdiri dari subsistem-subsitem dan lebih mudah dipelajari untuk analisis dan rancangan sistem.

Sedangkan menurut Sujarweni (2015:1) “sistem adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan”.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Ladjamudin (2013:3) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sustem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

(3)

menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangakan lingkungan luar yang merugikan ditahan atau dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem itu sendiri.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsitem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapa berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenanceinput adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

6. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masuan menjadi

(4)

keluaran. 8. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang. Adapun penjelasan lebih detail dan rinci akan dipaparkan di bawah ini menurut Ladjamudin (2013:4) .

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

1) Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya teologi

2) Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya komputer.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

1) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

2) Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Misalnya Sistem informasi.

c. Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tertentu

1) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Misalnya sistem komputer.

(5)

3) dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas. Misalnya sistem sosial dan politik.

d. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

1) Sistem tertutup merupakan sistem yan tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

2) Sistem terbuka adalah sistem sistem yang berhubungan dan terpengaruh dari sistem luarnya.

2.1.4. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri pada Buku nya yang berjudul Konsep Informasi Sistem (2012:27) siklus hidup sistem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari serangakaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem.

Pembangunan sistem hanyalah salah satu dari rangkaian daur hidup suatu sistem. Meskipun demikian, proses ini merupakan aspek yang sangat penting. Kita akan melihat beberapa fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem.

1. Mengenali adanya kebutuhan

(6)

dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhannya yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dam efektifitasnya.

2. Pembangunan sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Pemasangan sistem

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Di dalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

4. Pengoperasian sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena, pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui. 5. Sistem menjadi usang

(7)

hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Sistem informasi kemudian akan melanjutkan daur hidupnya. Sistem dibangun untuk kebutuhan ynag muncul. Sistem beradaptasi terhadap perubahan-perubahan lingkungannya yang dinamis. Sampailah pada kondisi di mana sistem tersebut tidak dapat lagi beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada ataupun secara ekonomis tidak layak lagi untuk dioperasikan. Sistem yang baru kemudian dibangun untuk menggantikannya.

2.1.5. Pengertian Informasi

Menurut Pratama (2014:9) informasi adalah “hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah sehingga memberikan nilai, arti dan manfaat.

Pada bukunya yang berjudul sistem informasi akuntansi Puspitawati (2011:13) menerangkan bahwa suatu informasi yang berkualitas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Akurat

Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya, artinya informasi bebas dari kesalahan tidak bias ataupun menyesatkan, akurat dapat diartikan bahwa informasi itu dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.

(8)

Artinya informasi harus tersedia pada saat informasi tersebut diperlukan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Di dalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah usingtidak ada lagi nilainya, apabila informasi terlambat datang sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal tersebut dapat berakibat fatal bagi perusahaan. 3. Relevan

Artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi yang disampaikan harus dapat bermanfaat bagi pemakainya.

4. Lengkap

Artinya informasi yang diberikan harus lengkap secara keseluruhan dalam arti tidak ada hal-hal yang dikurangi dalam menyampaikan informasi tersebut.

2.1.6. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen berguna untuk mengambil suatu keputusan. Sistem informasi menurut Robert A. Letich dan K. Roscoe Davis dalam buku Puspitawati (2011:14) “sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transkasi harian, mendukung kegiatan operasi sehari-hari , bersifat manajerial dan kegiatan suatu organisasi dan menyediakan pihak-pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

(9)

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski dalam buku Puspitawati (2011:20) sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block) yang terdiri dari:

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok model terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertenyu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Blok keluaran merupakan suatu informasi yang berguna dan berkualitas untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model menyimpan dan mengakses data. Menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu penegndalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses

(10)

atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak peket yang disebut dengan database management systems (DBMS).

6. Blok Kendali

Blok kendali meliputi masalah pengendalian terhadap operasional sistem yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan-kesalahan sistem.

2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Menurut Sutabri (2014:111) “sistem informasi manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan atau strategi bisnis.

Sedangkan menurut Drs. H. Nurochim dan Iwan Purwanto (2010:191) “sistem informasi manajemen adalah sistem informasi yang berdasarkan pada komputer untuk perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengendalian yang lebih efektif, SIM merupakan istilah yang diterapkan untuk sistem informasi total untuk memperkuat keputusan manajerial, memberikan umpan balik dan mengawasi dan mencatat data baik dari sumber internal maupun eksternal.

2.1.8. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Wijayanto dalam buku Dr. Mardi, M.Si (2011:4) “sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana dan berbagai laporan yang di desain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan.

2.1.9. Pengertian Sistem Penjualan Kredit

(11)

“sistem penjualan di mana pembayarannya dilakukan setelah barang diterima pembeli. Jumlah jatuh tempo pembayarannya disepakati oleh kedua belah pihak.

Dan berikut adalah prosedur yang membentuk sistem dalam sistem penjualan kredit adalah sebagai berikut:

1. Prosedur order penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli. 2. Prosedur persetujuan kredit

Dalam prosedur ini bagian penjualan meminta persetujuan kredit pada bagian kredit yaitu bagian keuangan.

3. Prosedur pengiriman

Dalam prosedur ini, bagian pengiriman mengirimkan barang pada pembeli sesuai surat order pengiriman.

4. Prosedur faktur atau penagihan.

Dalam prosedur ini, bagian penagihan membuat faktur penjulan dan dikirim pada pembeli.

5. Prosedur pencatatan akuntansi

Dalam prosedur ini, bagian akuntansi membuat kartu piutang berdasarkan faktur penjualan.

2.1.10. Pengertian Jurnal

Menurut Hasanuh (2011:36) “jurnal merupakan media atau formulir untuk mencatat segala transaksi yang terjadi secara kronoligis disertai dengan pendebitan dan pengkreditan perkiraan berdasarkan jumlah tertentu”.

(12)

transaksi ke dalam jurnal disebut penjurnalan (journalizing). Pencatatan sederhana transaksi-transaksi secara kronologis yang dinyatakan dalam satuan debit dan kredit terhadap perkiraan tertentu disebut jurnal umum (general journal). Biasanya penggunaan jurnal umum oleh perusahaan-perusahaan kecil yang mempunyai transaksi sejenis masih bekum banyak dan kompleks.

Prosedur yang ditetapkan dalam jurnal umum adalah sebagai berikut: 1. Setiap halaman jurnal diberi nomor urut untuk referensi.

2. Tahun dicantumkan sekali saja pada baris paling atas dari kolom tanggal disetiap halaman jurnal.

3. Bulan dicantumkan sekali saja pada baris pertama sesudah tahun dalam kolom tanggal disetiap halaman.

4. Tanggal dicantumkan sekali saja pada kolom tanggal untuk setiap hari tanpa memandang jumlah transaksi yang ada pada hari itu.

5. Nama perkiraan yang di debit dicantumkan pada tepi yang paling kiri dalam kolom keterangan dan nilai uangnya dicatat dalam kolom debit.

6. Nama perkiraan yang dikredit dicantumkan di bawah agak ke kanan dari perkiraan yang di debit. Nilai uangnya dicatat dalam kolom kredit.

7. Kolom referensi digunakan untuk mencatat nomor kode perkiraan yang bersangkutan di buku besar. Kolom ini pada saat pemindah bukuan dilakukan. Periodik D K Perpetual D K Piutang Dagang x.xxx.xxx Piutang Dagang x.xxx.xxx Penjualan x.xxx.xxx Penjualan x.xxx.xxx HPP x.xxx.xxx Persediaan Barang Dagang x.xxx.xxx

(13)

Tabel II.1 Jurnal Penjualan Kredit

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)

Dalam suatu sistem informasi tidak terlepas dari penggunaan peratalatan pendukung (tools system), penggunaan peralatan pendukung ini bisa memberikan kemudahan dalam merencanakan prosedur-prosedur dalam sistem informasi dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang serta diagram yang akan mengarahkan secara tepat berdasarkan fungsinya. Berikut adalah alat pendukung yang akan digunakan dalam perancangan sistem, di antaranya adalah:

2.2.1. Unified Modelling Language (UML)

Menurut Rosa dan M. Shalahudin (2015:137) “UML adalah bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

Sedangkan menurut Pratama (2014:48) “Unified Modelling Language (UML) adalah standarisasi internasional untuk notasi dalam bentuk grafik, yang menjelaskan tentang analisis dan desain perangkat lunak yang dikembangkan dengan pemrograman berorientasi objek.

Berikut ini adalah penjelasan diagram yang terdapat pada UML menurut Rosa dan M. Shalahudin:

1. Use Case Diagram

Merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan di buat. Dapat dikatakan use

(14)

case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi tersebut.

2. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis.

3. Diagram Urutan (Sequence Diagram)

Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikrimkan dan diterima antara objek.

4. Diagram Kelas (Class Diagram)

Merupakan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam model desain dari suat sistem, juga memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem.

Class diagram juga menunjukkan atribut-atribut dan operasi-operasi dari sebuah kelas dan constraint yang berhubungan dengan objek yang dikoneksikan.

Class diagram secara khas meliputi: Kelas (Class), Relasi, Associations, generalization dan aggregation, atribut, operasi (operation/method), dan visibility tingkat akses objek eksternal kepada suatu operasi atau atribut. 5. Deployment Diagram

Deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.

(15)

Menurut Rosa A.S dan M Shalahudin (2015:50) pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakan adalah notasi Chen ini.

Sedangkan menurut Pratama (2014:49) “entitiy relationship diagram (ERD) adalah diagram yang menggambarkan keterkaitan antartabel beserta dengan field-field di dalamnya pada suatu database sistem. Sebuah database memuat minimal sebuah tabel dengan sebuah atau beberapa buah field (kolom) di dalamnya. Keterkaitan antartabel ini biasa disebut dengan relasi. Terdapat tiga buah jenis relasi antar tabel di dalam bagan ERD. Ketiga relasi tersebut yaitu:

1. One to One (Satu ke Satu)

Relasi ini menggambarkan hubungan satu field pada tabel pertama ke satu field pada tabel kedua. Relasi ini paling sederhana.

2. One to Many (Satu ke Banyak)

Relasi ini menggambarkan hubungan satu field pada tabel pertama ke dua atau beberapa buah field di tabel kedua.

(16)

Sebagai contoh, sebuah sistem informasi sekolah memiliki pengguna guru dan siswa di dalamnya. Sistem ini memiliki sebuah database bernama sisfosekolah dengan tiga buha tabel di dalamnya.

2.2.3. Logical Record Structure(LRS)

Logical Record Structure terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record. Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model yang dimengerti.

Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa, “ LRS adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitannya dengan konvensi ke LRS”.

Menurut Wulandari (2013:17) mengatakan bahwa, “Logical Record Structure dibentuk dengan nomor tipe record”.

Perubahan yang terjadi dalam aturan permodelan dalam kaitannya dengan konvensi ke LRS mengikuti aturan-aturan sebagai berikut:

1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.

2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi).

(17)

jika tingkat hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling berhubungan.

2.2.4.Desain Antarmuka Pengguna

Menurut Tantra (2012:154), “antarmuka adalah bagian dari produk software, tetapi di mata pengguna, antramuka adalah produk software itu sendiri, karena bagian inilah yang mereka hadapi dalam penggunaan sehari-harinya. Yang diharapakan pengguna adalah antamuka yang efisien untuk menyelesaikan pekerjaannya saat menggunakan software tersebut. Sehingga bagi pengguna,

antarmuka yang baik berarti software yang bagus pula.”

Sering kali desain antarmuka diabaikan dan hanya mengikuti selera dari developer saja, karena tidak adanya pedoman khusus yang mengarahkan bagaimana seharusnya suatu antarmuka yang mempermudah pekerjaan pengguna. Kalaupun ada, biasanya hanya berupa pedoman tentang penempatan komponen-komponen seperti tombol-tombol utama (New, Edit, Copy, Past, Save, Cancel, Exit dan sebagainya). Text, kotak input dan sejenisnya. Sehingga hasilnya sering menyebabkan pengoperasiannya tidak user friendly dan kurang efisien. Padahal sebenarnya jika desain antarmuka dilakukan, terutama pada fase pengembagan ini akan memberikan keuntungan seperti:

1. Menghasilkan produk software yang lebih baik. 2. Meningkatkan kepuasan dan retensi klien.

3. Lebih fleksibel dalam memberikan respon terhadap umpan balik klien. 4. Mempersingkat waktu siklus pengembangan software.

(18)

Adapun secara umum, untuk melakukan desain antarmuka, dapat mengikuti pedoman berikut ini:

1. Konsisten.

2. Tentukan standar tampilan antarmuka. 3. Ikuti standar industri.

4. Berikan penjelasan aturan penggunaannya.

5. Dukungan baik bagi pengguna awam maupun mahir. 6. Tampilan objek.

7. Navigasi yang mudah.

8. Tentukan warna, kontras dan jenis huruf. 9. Penanda untuk objek tidak aktif.

10. Perataan terampil.

11. Tampilan huruf dan angka. 12. Efisien.

13. Posisi tampilan pop-up window. 14. Tips.

2.2.5. Java

Menurut Utomo (2009:5) menjelaskan bahwa, “Java adalah bahasa pemrograman yang di dalamnya terdapat variable-variabel yang digunakan untuk membantu sebuah komputer melakukan eksekusi.”

Java digolongkan dalam kategori bahasa pemrograman tingkat tinggi (High Level Language) karena penggunaan struktur bahasanya yang mudah dimengerti oleh manusia. Namun tidak jarang para pemula yang ingin

(19)

mempelajari konsepdasar java masih mengalami kesulitan. Pada dasarnya, java dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:

a. J2SE (Standart Edition) : Pemrograman Java yang berbasis Desktop Programming.

b. J2ME (Micro/Mobile Edition) : Pemrograman Java yang berbasis Mobile, biasanya digunakan untuk handphone dan chip pada katu tertentu.

c. J2EE (Enterprise Edition) : Pemrograman Java yang berbasis jaringan/network, sehingga dapat diakses melalui web browser.

2.2.6. MySQL

Menurut Kadir (2008:62) member batasan bahwa, “MySQL adalah salah satu jenis databseserver yang sangat popular, hal ini disebabkan karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL bersifat open source,software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung oleh sistem operasi.”

Gambar

Tabel II.1  Jurnal Penjualan Kredit

Referensi

Dokumen terkait

Weaver (1993: 138) dalam menjelaskan Intrapersonal Communication (IC) atau KIP, melibatkan semua percakapan yang terjadi pada diri yang berkaitan dengan langkah-langkahnya melalui

FORMASI JABATAN : Petugas Pemetaan / Surveyor PENDIDIKAN : D-3 Kesehatan Lingkungan.. NO FORMASI YANG DILAMAR Jabatan Dik Jurusan Formasi HASIL TKD

Masalah jaringan yang sering dialami pada Badan Sar Nasional adalah seringnya Downtime (Lambatnya Waktu Akses) pada jaringan komputer, pada Badan Sar Nasional

Objek penelitian adalah seluruh penderita dengan keluhan nodul tunggal tiroid palpabel dengan kecurigaan lesi jinak dan ganas yang dilakukan pemeriksaan klinis, sitologi

Jenis, prevalensi (P) dan intensitas (I) parasit yang ditemukan pada ikan hias platis koral ( Xyphophorus maculatus) , gupi kobra ( Poecilia reticulata ), red nose tetra

Angka Financing to Deposit Ratio suatu bank harus selalu berada pada posisi yang seimbang, tidak terlalu rendah namun juga tidak terlalu tinggi melebihi

Pentingnya penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana wajib pajak patuh dalam membayar pajaknya; untuk menguji kesadaran wajib pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang