• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Putih Sanitasi TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku Putih Sanitasi TAHUN 2013"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.1 BAB IV

PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

4.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan dasar atau modal utama dalam pengelolaan sanitasi di Kabupaten Sampang. Tanpa adanya PHBS, maka berbagai kegiatan penyediaan infrastruktur sanitasi tidak berkelanjutan baik dari segi pemanfaatan maupun operasional dan pemeliharaannya. Program kegiatan yang dilaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta promosi higiene di Kabupaten Sampang masih terbatas yaitu baru dilakukan oleh Dinas Kesehatan Daerah berupa Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Kegiatan Gerakan Sanitasi Total yang dipimpin oleh masyarakat (CLTS) dan oleh Dinas PU Cipta Karya , Tata Ruang Daerah dan Badan Lingkungan Hidup, berupa Kegiatan Pembinaan Persampahan dan Gerakan Budaya Bersih serta biaya operasional penyusunan PPSP oleh Bappeda Kabupaten Sampang. Program Kegiatan yang dilaksanakan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta promosi higiene di Kabupaten Sampang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1: Rencana Program Dan Kegiatan Promosi Higiene Dan Sanitasi Tahun 2014

No Nama Program/ Kegiatan Satuan Volume Indikasi Biaya (Rp) Sumber Pendanaan/ Pembiayaan SKPD Penanggung Jawab Sumber Dokumen Perencanaan 1 Program Penelitian dan

Pengembangan/ Study Enviroment Health Risk Assesment/ Studi Penilaian Resiko Kesehatan 1 Paket 110.000.000 APBD Kab.Sampang Dinas Kesehatan Kab.Sampang RKPD Kab.Sampang 2 Penyehatan Lingkungan , Pemberdayaan masyarakat / Gerakan Sanitasi Total yang dipimpin/berbasis oleh masyarakat (CLTS)

Komunal 220.000.000 APBD Kab Sampang

Dinas Kesehatan Kab Sampang

RKPD Kab Sampang

(2)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.2

Tabel 4.2. Kegiatan Promosi Higiene Dan Sanitasi Kabupaten Sampang Tahun 2013

N o Nama Program/ Kegiatan Satu an Volume Biaya (Rp) Sumber Dana Lokasi Kegiatan Pelaksa na Kegiata n

1 Program Penelitian dan Pengembangan/ Study Enviroment Health Risk Assesment/ Studi Penilaian Resiko Kesehatan 1 Paket 124.000.000 APBD Kab.Sampang Kab.Sampang Dinas Kesehatan Kab . Sampang 2 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat / Gerakan Sanitasi Total yang dipimpin oleh masyarakat (CLTS) 1 Paket 42.000.000 APBD Kab.Sampang Kab.Sampang Dinas Kesehatan Kab.Sampa ng 3 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa (penyehatan Lingkungan)

1 Paket 33.991.275 APBD Kab.Sampang

Kab.Sampang Bapemas

4.2. Peningkatan Pengelolan Air Limbah Domestik

Upaya untuk mengatasi limbah industri, limbah rumah tangga dan limbah pertambangan diperlukan perencanaan dan penetapan sistem sanitasi. Di Kabupaten Sampang kebutuhan sanitasi pada kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan adalah pada kawasan perkotaan pengembangan sanitasi diarahkan kepada pemenuhan fasilitas septic tank pada masing-masing kepala keluarga, serta pada kawasan perdesaan penanganan limbah khusus rumah tangga dapat dikembangkan fasilitas sanitasi umum yang dapat dimanfaatkan bersama. Sedangkan untuk industri diarahkan untuk membuat pengolahan limbah bagi limbah berat dan sumur resapan untuk limbah yang tidak merusak lingkungan.

Rencana Sistem jaringan limbah di Kabupaten Sampang terdiri dari sistem jaringan limbah rumah tangga dan sistem jaringan limbah industri. Rencana sistem jaringan limbah rumah tangga dan industri di buat secara terpisah dari sistem pematusan dan di dukung dengan pengadaan sarana penunjang pengolah limbah domestik seperti truck penguras lumpur tinja dan pengolah lumpur tinja. Rencana pengolahan limbah hasil industri secara terpadu di kawasan industri dengan perencanaan pemasangan pipa pengolahan limbah industrI.

(3)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.3  penggunaan septik-tank dan peresapan dilakukan dengan memperhatikan

desain peresapan;

 kawasan industri dan pusat kegiatan perdagangan kapasitas besar wajib menyediakan sistem pembuangan pengelola air limbah terpusat dan memerlukan pengorganisasian (sistem Off-Site); dan

 penggunaan sistem pembuangan secara komunal untuk pusat kegiatan fasilitas umum.

Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air kotor/limbah, perlu dikembangkan penanganan sistem pembuangan air limbah terpusat. Jenis penanganan air limbah tersebut meliputi :

Penanganan air limbah sistem setempat (on–site)

Penanganan air limbah sistem setempat (on–site) yaitu penanganan air limbah di lokasi setempat untuk melayani perorangan atau sekelompok warga yang dikelola oleh warga setempat dengan penggunaan teknologi tepat guna/sederhana.

 Penanganan air limbah sistem terpusat (off-site)

Penanganan air limbah sistem terpusat (off-site) yaitu penanganan air limbah untuk melayani sejumlah penduduk yang dikelola oleh suatu lembaga dengan penggunaan teknologi tinggi.

Sistem pembuangan air kotor harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

 dirancang dengan baik, meliputi penampungan dan pembuangan yang segera dari tinja manusia dan limbah industri, agar tidak menimbulkan penyebaran penyakit, kimia, dan fisis.

 perencanaan sistem harus memperhatikan kondisi dan karakter tapak, serta harus dibuat di atas rencana letak topografi dari tapak.

 Rencana pengelolaan prasarana air limbah terdiri dari:

 mengembangkan sistem setempat yang diarahkan pada sistem publik bagi wilayah yang tidak terlayani saluran air limbah terpusat;

 pengadaan dan mengoptimalkan pelayanan sistem terpusat pada kawasan-kawasan yang sudah dilayani sistem tersebut;

 pengelolaan penanganan air limbah dari kegiatan industri, rumah sakit, hotel, restoran dan rumah tangga.

(4)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.4 Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung penanganan air limbah domestik di Kabupaten Sampang pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3. Rencana program dan kegiatan pengelolaan air limbah domestik Tahun 2014 No Nama Program/ Kegiatan Satuan Volu

me Indikasi Biaya (Rp) Sumber Pendanaan/ Pembiayaan SKPD Penanggung Jawab Sumber Dokumen Perencanaan 1 Konservasi Sumber Daya

Air dan pengend. Kerusakan Sumber - sumber Air paket 1 150,000,000 APBD Kab Sampang BLH RKPD Kab Sampang

2 Pengujian kadar polusi limbah padat dan cair

paket 1 50,000,000 APBD Kab Sampang BLH RKPD Kab Sampang 3 Penyuluhan dan pengendalian polusi dan pencemaran paket 1 50,000,000 APBD Kab Sampang BLH RKPD Kab Sampang

Tabel 4.4. Kegiatan pengelolaan air limbah domestik Tahun 2013 N

o Nama Program/ Kegiatan Satuan Volu me Biaya (Rp) Sumber Dana Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan 1 Pemantauan kualitas lingkungan paket 1 200,000,000 APBD Kab Sampang Kab. Sampang BLH 2 Pengkajian Dampak Lingkungan 24,850,000 APBD Kab Sampang Kab. Sampang BLH

3 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup

101,000,000 APBD Kab Sampang Kab. Sampang BLH

4 Pengujian kadar polusi limbah padat dan cair

25,000,000 APBD Kab Sampang Kab. Sampang BLH

4 Penyuluhan dan pengendalian polusi dan pencemaran

56,500,000 APBD Kab Sampang Kab. Sampang BLH

(5)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.5 4.3. Peningkatan Pengelolaan Persampahan

Dengan meningkatnya aktivitas dan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Sampang, maka jumlah sampah yang dihasilkan juga terus meningkat. Sistem pengelolaan sampah yang dikelola di wilayah Kabupaten Sampang selama ini hanya menangani persampahan wilayah perkotaan setingkat IKK, sehingga dalam penanganannya belum memperlihatkan penanganan yang optimal. Untuk penanganan persampahan kedepannya, maka sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Sampang dibedakan berdasarkan perwilayahan.

1.Sistem pengelolaan sampah perkotaan

Dalam skala Kabupaten Sampang, sampah ditangani oleh Badan Lingkungan Hidup dengan pengangkutan secara komunal yaitu dimana sampah dari tiap rumah tangga diangkut oleh petugas kebersihan ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah) dengan gerobak, dari TPS lalu diteruskan diangkut ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) oleh truk-truk sampah.

Pembuangan Akhir Sampah (TPA) yang dimiliki Kabupaten Sampang sendiri ada 2 lokasi, yaitu di wilayahGunung Madah dan di wilayah Ketapang. Dalam skala kabupaten atau di wilayah pedesaan, sistem pembuangan sampah dilakukan secara swadaya oleh masyarakat dengan menimbun sampah di pekarangan rumah masing-masing. Sampah dalam kawasan dikumpulkan oleh masing-masing rumah (daerah terbangun) dan kotoran sampah tersebut banyak yang dibakar oleh penduduk.

Timbunan sampah diwilayah Kabupaten Sampang yang ditangani Badan Lingkungan Hidup, yaitu meliputi limbah rumah tangga 2.027.392,5 M3, perdagangan 506.848,13 M3, Perdagangan lainnya 101.369,63 M3, jalan 202.739,25 M3, lain-lain 101.369,63 M3. Secara garis besar pengelolaan persampahan, terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut:

(6)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.6 Rencana pengembangan sistem persampahan melihat bahwa permasalahan persampahan di Kabupaten Sampang bukan terletak pada mekanismenya, karena mekanisme persampahan perkotaan yang sudah ada digolongkan cukup baik, namun terletak sistem operasionalisasi TPA yang memiliki permasalahan diantaranya menggunakan sistem open dumping dan berseberangan dengan perlindungan lingkungan. TPA yang dimaksud adalah TPA di Desa Gunung Madah, dimana di bawah lahan TPA nya terdapat potensi sumber daya air dalam debit besar yang terancam cemar.Arahan rencana dari TPA ini adalah mengganti sistem pengelolaan TPA yang awalnya open dumping menjadi controlled landfill atau sanitary landfill.

Selain itu perlu direncanakan TPA yang melayani seluruh Kabupaten Sampang. TPA dengan skala kabupaten ini harus memenuhi beberapa kriteria antara lain :  Kondisi geologi

- Tidak berlokasi di zona holocene fault. - Tidak boleh di zona bahaya geologi.  Kondisi hidrogeologi

- Tidak boleh mempunyai muka air tanah kurang dari 3 meter. - Tidak boleh keluasan tanah lebih besar 10- 6cm/det.

(7)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.7 - Jarak terhadap sumber air minum harus lebih besar dari 100 meter di hilir

aliran.

 Dalam hal tidak ada zona yang memenuhi kriteria-kriteria te rsebut d iatas, m aka harus d iadakan masukan teknologi.

 Kemiringan zona harus kurang dari 20%.

 Jarak dari lapangan terbang harus lebih besar dari 3.000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus lebih besar dari 1.500 meter untuk jenis lain;  Tidak boleh pada daerah lindung/cagar alam dan daerah banjir dengan periode ulang 25 tahun;

 Memiliki dampak minimal terhadap permukiman

Dari kriteria tersebut, direkomendasikan mengenai pengembangan TPA di Kabupaten Sampang dengan wilayah pelayanan Kabupaten direkomendasikan pada wilayah tengah Kabupaten Sampang. Dalam hal ini lokasi dimaksud terdapat di Kecamatan Karang Penang.

Sementara untuk penanganan berkelanjutan pengelolaan sampah perkotaan, terdapat beberapa alternatif-alternatif pengelolaan, diantaranya adalah :

Pembuangan Terbuka (Open Dumping)

Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu dengan membuang begitu saja sampah yang telah dikumpulkan pada tempat yang telah disediakan. Cara ini tidak direkomendasikan dikarenakan dampak yang ditimbulkan.

Penimbunan Saniter (Sanitary Landfill)

Penimbunan saniter adalah teknik penimbunan sampah yang dapat meminimumkan dampak yang merusak lingkungan dimana teknik yang digunakan adalah dengan memadatkan sampah dengan ketebalan 3,5 – 5 meter dan kemudian ditimbun dengan tanah setebal 15 – 30 cm.

Pembakaran (Incineration)

Pembakaran merupakan salah satu cara pemusnahan sampah dengan cara mengurangi volume maupun berat sampah melalui proses pembakaran. Cara ini juga tidak direkomendasikan mengingat dampak yang ditimbulkan.

Pembuatan Kompos (Composting)

Pembuatan kompos merupakan salah satu cara mengolah sampah organik agar dapat dimanfaatkan kembali yakni dengan mengelola sampah menjadi pupuk.

(8)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.8 Pemanfaatan ulang adalah cara pengolahan sampah anorganik agar dapat

dimanfaatkan kembali dengan cara mengolah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis.

2.Sistem pengelolaan sampah perdesaan

Kondisi eksisting di Kabupaten Sampang, untuk wilayah pedesaan sistem pengolahan sampahnya adalah dengan dibakar ataupun dengan cara sitimbun. Untuk kedepannya sistem pengolahan ini akan diganti menjadi sistem komposting. Oleh karena itu peru adanya sosialisasi mengenai sistem ini dan sosialisasi mengenai penggunaan keranjang sampah takakura.

Konsep penanganan sampah di Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut:  Penambahan sarana persampahan seperti gerobak sampah, arm roll truck,

dump truck, alat pengangkut lain seperti pick up, buldozer dan skid roader sebagai alat dalam pengelolaan sampah open dumping, kontainer, dan unit daur ulang produksi kompos.

Untuk pengelolaan sampah, sistem yang digunakan adalah sanitary land fill. Apabila tidak bisa digunakan sistem sanitary landfill maka menggunakan cara controlled landfill dengan bantuan teknologi. Gambaran secara umum tahapan pengoperasian sistem controlled landfill adalah sebagai berikut:

- Lahan/ sebagian lahan TPA dibagi menjadi 14 bagian;

- Sampah pada hari pertama disebarkan di atas tanah TPA pada bagian 1, sampah pada hari kedua disebarkan di atas tanah TPA bagian ke-2, dan seterusnya;

- Pada hari keempat belas, dimana sampah yang dihasilkan disebarkan di atas tanah TPA bagian ke-14, maka sampah di bagian ke-1 yang telah kering karena sinar matahari, dibakar dan selanjutnya pada hari kelima belas (hari pertama berikutnya), lahan ke-1 tersebut diisi kembali. Demikian pula seterusnya pada bagian-bagian lainnya;

- Setelah 1 tahun kemudian ditutup dengan tanah urug setebal 15 cm dan untuk pengurugan terakhir minimal setebal 100 cm;

 Pengelolaan sampah dengan sistem composting. Hal ini untuk mereduksi timbulan sampah. Pengelolaan dengan komposting ini dirasakan cukup cocok dengan kondisi di lapangan. Selain itu pengelolaan dengan cara ini sudah merupakan program dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sampang yang

(9)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.9 mencanangkan Zero Garbage.

Dari beberapa konsep tersebut, maka rencana mengenai persampahan di Kabupaten Sampang secara garis besar adalah sebagai berikut:

 TPA Gunung Maddah merupakan TPA yang melayani perkotaan Sampang dimana lokasinya berada di atas kawasan resapan air. Untuk itu, agar dampak dari TPA ini tidak terlalu luas dan membahayakan maka sistem open dumping yang dilakukan harus dirubah menjadi controlled landfill atau sanitary landfill dengan dibantu teknologi sehingga tidak mencemari lingkungan.

 Pembangunan TPA skala Kabupaten Sampang di wilayah tengah kabupaten sampang. mengenai lokasi pendirian TPA maka diperlukan beberapa kajian sehingga TPA ini nantinya sesuai dengan kelayakan sosial dan memiliki dampak minimal terhadap masyarakat.

 Sosialisasi mengenai pengelolaan sampah secara komposting. Hal ini untuk mereduksi timbulan sampah. Pengelolaan dengan komposting ini dirasakan cukup cocok dengan kondisi di lapangan. Selain itu pengelolaan dengan cara ini sudah merupakan program dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sampang yang mencanangkan Zero Garbage.

 Sosialisasi mengenai penggunaan tempat sampah TAKAKURA dimana tempat sampah ini bisa menguraikan sampah sehingga apabila disosalisasikan diharapkan di masa mendatang di Kabupaten Sampang tidak terdapat permasalahan mengenai sampah.

Penggunaan tempat sampah TAKAKURA merupakan salah satu program dari Badan Lingkungan Hidup untuk menangani masalah persampahan di Kabupaten Sampang. Ini juga merupakan media pembelajaran agar warga dapat menjalankan mekanisme pengelolaan sampah di wilayahnya secara mandiri. Intinya, dari waktu ke waktu besarnya partisipasi pengelolaan sampah seiring dengan meningkatnya jumlah Keranjang Takakura yang tersebar, signifikan mereduksi sampah organik yang dibuat ke TPS.

Jika sistem dijalankan dengan disiplin hasilnya pasti bagus. Alangkah indahnya bila komunitas dan kader-kader pengelola, secara rutin, mungkin pada hari lingkungan, bersamaan menyampaikan perkembangan pengelolaan sampah, kualitas dan kuantitasnya.Ini memudahkan kota untuk membuat langkah strategis dalam

(10)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.10 pengelolaan sampah pada masa mendatang.Di bawah gambar contoh keranjang takakura.

Arahan pengembangan sistem prasarana lingkungan yang digunakan lintas wilayah secara administratif, adalah :

 Kerjasama antar wilayah dalam hal pengelolaan dan penanggulangan masalah sampah terutama di wilayah perkotaan.

 Pengalokasian tempat pembangunan akhir sesuai dengan persyaratan teknis.  Pengelolaan dilaksanakan dengan teknologi ramah lingkungan sesuai dengan

kaidah teknis.

Rencana program kegiatan pengelolaan persampahan di Kabupaten Sampang pada tahun 2013 dan rencana pengelolaan tahun 2014 dilakukan meliputi pada pembina dan gerakan budaya bersih, pelaksanaan pengelolaan sampah serta kegiatan pemilahan sampah melalui pengembangan bank sampah. Kegiatan-kegiatan dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut :

(11)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.11 Tabel 4.5. Rencana Program Dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan Tahun 2014

No Nama

progam/kegiatan Satuan Volume

Indikasi biaya (Rp) Sumber pendanaan/ pembiayaan SKPD penanggung jawab Sumber dokumen perencanaan 1 Penyediaan Prasarana

& Sarana Pengeloaan Persampahan

Paket 1

1,498,250,000 APBD Kab Sampang BLH RKPD Kab Sampang

2 Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Sarana & Prasarana Persampahan

Paket 1

2,250,000,000 APBD Kab Sampang BLH RKPD Kab Sampang

3 Peningkatan peran serta masyarakat dlm pengelolaan persampahan

Paket 1

110,000,000 APBD Kab Sampang BLH RKPD Kab Sampang

4 Peningkatan TPA Gunong Maddah

Paket 1

850,000,000 APBD Kab Sampang BLH RKPD Kab Sampang

Tabel 4.6. Kegiatan pengelolaan persampahan Tahun 2013

No Nama program/kegiatan Satuan Volume Biaya (Rp) Sumber

dana Lokasi kegiatan

Institusi pelaksana 1 Program pengembangan

kinerja pengelolaan Sampah

paket 1 46.453.500 DAU Kab.Sampang BLH

2 Pengadaan Bak Sampah (karet)

buah 500 37.500.000 APBD Kab.Sampang BLH

3 Pengadaan Bak Sampah Besi paket 5 375.000.000 DAK/DAU Kab.Sampang BLH

4 Pengadan Karung Sampah buah 200 500.000 APBD Kab.Sampang BLH

(12)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.12 6 Pengadaan Mesin Perajang

Sampah

2 Paket 80.000.000 DAK/DAU Kab.Sampang BLH

7 Pengadaan Alat Pembuatan Arang Aktif (pirolis)

1 Paket 150.000.000 DAK/DAU Kab.Sampang BLH

8 Pengadaan Alat Konversi Plastik

1 Paket 50.000.000 DAK/DAU Kab.Sampang BLH

9 Pengadaan Gerobak Sampah dari Besi

10 Buah 40.000.000 APBD Kab.Sampang BLH

10 Pembuatan Landasan Kontainer

2 Unit 14.000.000 APBD Kab.Sampang BLH

11 Perbaikan TPS 6 Unit 24.000.000 APBD Kab.Sampang BLH

12 Rehabilitasi Kontainer 9 Unit 67.500.000 APBD Kab.Sampang BLH

13 Pengadaan Sirtu/Tanah Penutup Sampah

453 M3 67.950.000 APBD Kab.Sampang BLH

14 Pengadaan Buldozer 1 Unit 400.000.000 APBD Kab.Sampang BLH

15 Pengadaan Kontruksi Pagar 1 Paket 30.000.000 APBD Kab.Sampang BLH

16 Operasi Pemeliharaan Gedung Persampahan

1 30.000.000 APBD Kab.Sampang BLH

17 Program Kerjasama Pengelolaan Sampah

1 Paket 46.355.500 APBD Kab.Sampang BLH

4.4 Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan

Jumlah air buangan di Kabupaten Sampang hingga tahun 2030 untuk sektor permukiman sebesar 2.489.217 m3, sektor sosial sebesar 1.991.374 m3, dan sektor komersial sebesar 946.940 m3. Sistem drainase di Kabupaten Sampang umumnya tidak terlalu bermasalah dikarenakan faktor pembangunan fisik di kabupaten ini belum begitu besar, sehingga model kawasan yang dihasilkan umumnya adalah kawasan perdesaan dengan perbandingan luasan dengan lahan tidak terbangun masih cukup

(13)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.13 besar. Sementara di daerah perkotaan, umumnya terbantu dengan kehadiran sungai-sungai yang melintasi perkotaan.

Namun demikian, permasalahan banjir di perkotaan Sampang masih memiliki keterkaitan dengan sistem drainase kotanya. Jika intensitas hujan tinggi, beberapa ruas saluran meluap. Sebagaimana diketahui bahwa teknis dan solusi penanganan banjir merupakan pembahasan kategori permasalahan lingkungan, sementara arahan rencana sistem drainase hanya meliputi bagaimana resiko banjir bisa ikut diminimalkan. Arahannya yaitu sebagai berikut:

a. Saluran drainase hendaknya bebas dari kotoran, sampah, atau benda-benda yang akan mengganggu kelancaran aliran saat air hujan;

b. Larangan membuang sampah ke dalam saluran;

c. Walaupun masyarakat tertib tidak membuang sampah ke dalam saluran, saluran tetap harus diamankan dari endapan tanah, pasir atau batu yang perlu diangkat dari saluran;

d. Perlunya pemeriksaan rutin terhadap plegsengan yang rusak yang akan menimbun di dasar sungai;

e. Masyarakat wajib bertanggung jawab atas saluran di halaman rumah;

f. Saluran tersier yang menampung saluran-saluran yang berasal dari halaman menjadi tanggung jawab bersama-sama; serta

g. Masyarakat perkotaan Sampang sudah mulai didekatkan dengan teknologi alternatif berupa sumur resapan.

Secara umum kondisi sungai-sungai di Daerah Pengaliran Sungai Kamoning bagian hulu termasuk dalam kategori sungai intermitten, yaitu sungai yang alirannya hanya terjadi pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau tidak ada aliran yang mengalir. Pada saat kondisi pengaliran normal, kondisi debit pada saat musim kemarau panjang, debit air minimum yang ada di Kali Kamoning sekitar 1,18 m3/det.

Kali Kamoning setiap tahunnya memberikan kontribusi debit banjir yang mengakibatkan bencana banjir. Bencana banjir terjadi akibat tingginya curah hujan, kondisi penampang sungai yang tidak mampu lagi menampung debit banjir, kondisi morfologi sungai yang berkelok-kelok, Kelerengan, tekstur tanah,dan permeabilitas menyebabkan besarnya aliran air dari hulu ke hilir. Sistem drainase yang tidak berfungsi secara optimal serta adanya penambahan kapasitas debit banjir melalui

(14)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.14 anak-anak Sungai Kamoning menjadi faktor penunjang penyebab air di kota Sampang.

Banjir besar yang terjadi di Kota Sampang pada tahun 1921, tahun 1991 dan tahun 2002, tahun 2013 mengakibatkan seluruh Kota Sampang dan sekitarnya terendam. Ketinggian genangan antara 1,5 – 5,5 m dengan debit banjir sekitar 542,12 m3/det.

Alternatif pengendalian banjir yang telah dilaksanakan adalah :

 Normalisasi sungai dengan cara pengerukan, pembuatan talud/plengsengan, perkuatan lereng/bronjong kawat

Membangun beberapa checkdam di hulu sungai yang berfungsi sebagai pengendalian sedimentasi.

 Pengerukan dasar sungai di Desa Paseyan Kecamatan Sampang  Membangun embung yang berfungsi penyimpan air.

Masalah banjir timbul karena perubahan tata guna lahan, yaitu ketika lahan yang sebelumnya berfungsi sebagai area resapan telah berkembang menjadi kawasan pemukiman, perdagangan, industri, pertanian dan sebagainya. Banjir bisa terjadi kapan saja dengan kuantitas yang merupakan fungsi dari intensitas hujan dan karakteristik Daerah Pengaliran Sungai.

Mengatasi masalah banjir, tidak cukup hanya dengan upaya yang bersifat struktur tapi juga perlu ditunjang dengan upaya yang bersifat non-struktur, sehingga membentuk upaya terpadu dan menyeluruh.

Pekerjaan struktur adalah usaha pencegahan banjir dengan suatu sistem pengaman banjir yang terdiri dari tanggul, normalisasi alur sungai termasuk saluran banjir (floodway) dan dengan suatu sistem pengendalian banjir yang terdiri dari retarding basin, waduk pengendalian banjir dan lain-lain. Sebaliknya pekerjaan Non-Struktur adalah usaha pencegahan banjir dengan pengaturan-pengaturan tata ruang kota, tata ruang wilayah.

Pekerjaan non-struktur diharapkan dapat mengurangi kerusakan pada tingkat yang paling minimum dengan mengarahkan genangan-genangan pada daerah-daerah yang tidak penting, dengan usaha pemberitahuan dini dan mencegah terjadinya tanah longsor. Beberapa arahan pengendalian banjir adalah:

(15)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.15 - Normalisasi sungai, sudetan, banjir kanal, interkoneksi dan pembuatan

embung di Desa Lepelle Kecamatan Robatal. - Waduk, chekdam

- Pompa dan perbaikan sistem drainase.  Pengendalian Banjir Dengan Non-Struktur

- Konservasi tanah dan air di DPS hulu

- Penataan ruang dan rekayasa di dataran banjir. - Penataan ruang dan rekayasa di DPS hulu

- Penetapan sempadan sungai didukung oleh penegakan hukum

Program kegiatan penaganan drainase perkotaan perlu dilakukan kajian yang menyeluruh sehingga program kegiatan yang disusun dan dilaksanakan dapat mengantisipasi terjadinya genangan atau banjir di wilayah perkotaan dan wilayah belakang. Penanganan drainase diperlukan strategi pengelolaan drainase terpadu yang melibatkan semua pihak dengan menekankan pada dampaknya terhadap masyarakat, dunia usaha, dan pihak lainnya yang terkait. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 dan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.7: Rencana Program Dan Kegiatan Pengelolaan Drainase Lingkungan Tahun 2014

No Nama Progam/Kegiatan Satuan Volume Indikasi Biaya (Rp) Sumber Pendanaan/ Pembiayaan SKPD Penanggung Jawab Sumber Dokumen Perencanaan 1 Pembangunan Saluran Drainase Gorong-Gorong Kec Sampang dan Kec Camplong

paket 1 1.500.000.000 APBD Kab Sampang Dinas PU Cikartarung Kesepakatan Pendanaan Bersama Memorandum Program 2 Pembangunan Saluran Drainase Gorong-gorong 14 Kecamatan di Kab Sampang

paket 1 5.000.000.000 APBD Kab Sampang Dinas PU Cikartarung Kesepakatan Pendanaan Bersama Memorandum Program

(16)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.16 Tabel 4.8 Kegiatan Pengelolaan Drainase Lingkungan Tahun 2013

NO NAMA

PROGRAM/KEGIATAN

SATUAN VOLUME BIAYA SUMBER DANA

LOKASI KEGIATAN

INSTITUSI PELAKSANA Program Lingkungan Sehat Permukiman

1 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Jln Imam ghozali 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 2 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Jln Keramat 1 1 Paket 150.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung

3 Pembangunan Trotoar dan Drainase / Gorong-Gorong Jln Pemuda Bahari Kec Sampang

1 Paket 135.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 4 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Jln Imam Bonjol Kec Sampang

1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 5 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Desa Muktesareh Kecamatan Kedundung 1 Paket 300.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 6 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Desa ketapang Barat Kec Ketapang 1 Paket 150.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 7 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Desa Tambak Kec Omben

1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 8 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Desa Biratengah Kec Sokabanah 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 9 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Desa Taddan Kec Camplong

1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 10 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Desa Ragung Kec Pangarengan 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung

(17)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.17

NO NAMA

PROGRAM/KEGIATAN

SATUAN VOLUME BIAYA SUMBER DANA LOKASI KEGIATAN INSTITUSI PELAKSANA 11 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Desa Ketapang Timur Kec Ketapang 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 12 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Desa Jatra Timur Kec Banyuates 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 13 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Desa Taman Kec Sreseh

1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 14 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Jln Permata Selong Kec Sampang

1 Paket 150.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 15 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Jln Barisan Indah Kec Sampang

1 Paket 150.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 16 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Jln Manggis Kec Sampang

1 Paket 150.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 17 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Jln Selong Permai Kec Sampang

1 Paket 150.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 18 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Jln Pemuda Baru Kec Sampang

1 Paket 140.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 19 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Jln Puri Matahari Kec Sampang

1 Paket 150.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 20 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Jln Kusuma Bangsa Kec Sampang 1 Paket 160.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 21 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Jln Permata Indah Kec Sampang

1 Paket 150.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung

(18)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.18

NO NAMA

PROGRAM/KEGIATAN

SATUAN VOLUME BIAYA SUMBER DANA

LOKASI KEGIATAN

INSTITUSI PELAKSANA

Program Pembagunan Wilayah Strategis Dan Cepat Tumbuh

22 Pengadaan Kontruksi Plengsengan Jalan Desa Tobai Timur Kec Sokabanah

1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 23 Pengadaan Kontruksi Plengsengan Jalan Desa Berungin Nongel Kec Torjun

1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 24 Pengadaan Kontruksi Plengsengan Jalan Desa Berungin Nongel Kec Torjun

1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 25 Pengadaan Kontruksi Plengsengan Jalan Desa Banyumas Kec Sampang

1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 26 Pengadaan Kontruksi Plengsengan Jalan Dusun Prajan Laok 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 27 Pengadaan Kontruksi Plengsengan Jalan Desa Komis Kec Kedundung

1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 28 Pengadaan Kontruksi Plengsengan Jalan Desa Pajeruan Kec Kedundung

1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 29 Pengadaan Kontruksi Plengsengan Jalan Desa Prajan Kec Camplong

1 Paket 200.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 30 Pengadaan Kontruksi Plengsengan Jalan Desa Beringin Kec Torjun

1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung 31 Pengadaan Kontruksi Plengsengan Jalan Desa Batuporo Timur Kec Kedundung 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung

(19)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.19

NO NAMA

PROGRAM/KEGIATAN

SATUAN VOLUME BIAYA SUMBER DANA LOKASI KEGIATAN INSTITUSI PELAKSANA 32 Pengadaan Kontruksi Jaringan Air - - 1.200.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung

33 Pengadaan Kontruksi Saluran Air Desa Aeng sareh Kec Sampang 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung

34 Pengadaan Kontruksi Saluran Air Desa Gulbung Kec Pangarengan 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung

35 Pengadaan Kontruksi Saluran Air Desa Barung Gagah Kec Tambelagan 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung

36 Pengadaan Kontruksi Saluran Air Desa Ketapang Daya Kec Ketapang 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung

37 Pengadaan Kontruksi Saluran Air Desa Darma Kec Camplong 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung

38 Pengadaan Kontruksi Saluran Air Desa Batuporo timur Kec Kedundung 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung

39 Pengadaan Kontruksi Saluran Air Tertutup Blok A1 Perumahan Barisan Indah Kec Sampang 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung

40 Pengadaan Kontruksi Saluran Air Tertutup Jln Kenari Kelurahan Gunung Sekar Kec Sampang 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung

41 Pengadaan Kontruksi Saluran Air Desa Moktesareh Kec Kedundung 1 Paket 200.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung

42 Pengadaan Kontruksi Saluran Air Desa Aeng Saren Kec Sampang 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung

(20)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.20

NO NAMA

PROGRAM/KEGIATAN

SATUAN VOLUME BIAYA SUMBER DANA

LOKASI KEGIATAN

INSTITUSI PELAKSANA Program Lingkungan Sehat Perumahan

1 Pengendalian Dampak Resiko Pencemaran Lingkungan (terpeliharanya saluran yang telah ada untuk mengurangi resiko banjir/pencemaran lingkungan) 1 Paket 350.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Pu Cikartarung

4.5 Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi

Prasarana sumber daya air adalah prasarana pengembangan sumber daya air untuk memenuhi berbagai kepentingan. Pengembangan prasarana sumber daya air untuk air bersih diarahkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber air permukaan dan sumber air tanah. Dengan meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan air bersih juga akan semakin meningkat selain sebagai kebutuhan dasar untuk penduduk, air bersih juga dibutuhkan dalam jumlah yang cukup banyak sebagai air baku industri. Keterbatasan kualitas dan kuantitas air bersih yang terdapat pada masing-masing kabupaten/kota mengharuskan adanya kerjasama antar wilayah baik dalam menjamin ketersediaan air (khususnya wilayah hulu dengan hilir) menjaga kualitas air (masuknya limbah domestic dan non-domestik pada badan air yang banyak terjadi di perkotaan) serta kerjasama dalam distribusi dan pengolahan air bersih.

Untuk itu upaya konservasi air tanah untuk melindungi keseimbangan tata hidrologi serta melindungi sumber-sumber air merupakan upaya yang harus dilakukan terus menerus. Untuk pemanfaatan sungai sebagai sumber air bersih harus selalu diingat daya “self purification” atau kemampuan sungai untuk mengadakan pemurnian sendiri terhadap polutan-polutan yang masuk ke badan sungai. Hal ini harus disadari mengingat yang terjadi saat ini adalah sungai selain sebagai sumber air baku, air bersih juga menjadi outlet pembuangan limbah.

Sumber air bersih pada kondisi eksisting terlayani dari:  sumber air Banyuanyar;

 sumber air Omben;  sumber air Pangilen

(21)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.21  sumber-sumber air baku lainnya.

Masyarakat Kabupaten Sampang yang tidak terjangkau jaringan air bersih PDAM Trunojoyo lebih banyak menggunakan sumur gali dan mata air, sebagian lagi menggunakan sumur bor dengan pompa submersible bantuan dari Proyek Pengembangan Air Tanah (P2AT) Wilayah Madura, APBD Kabupaten Sampang dan APBN.

Berdasarkan kondisi tersebut maka untuk sistem jaringan air bersih di Kabupaten Sampang dapat direkomendasikan:

 Untuk memenuhi sasaran nasional pada Tahun 2015 (MDG’s), biaya yang dibutuhkan sangat besar, sehingga untuk merealisasi cukup berat bagi PDAM Kabupaten Sampang maupun Pemerintah Kabupaten Sampang. Oleh karena itu ada 2 (dua) kemungkinan yang bisa di tempuh, yaitu:

- Tidak harus seluruh wilayah dikembangkan sesuai sasaran/target nasional, dipilih untuk wilayah/unit yang diprioritaskan.

- Setiap wilayah/unit dilakukan pemilahan dengan menurunkan biaya investasi, disesuaikan dengan kemampuan keuangan. Namun secara teknis maupun finansial memungkinkan untuk dilaksanakan, dalam rangka pengembangan dan perbaikan pelayanan.

- Mengembangkan penyediaan air bersih non PDAM di perdesaan.

Kemungkinan tersebut di atas dapat dilakukan dengan sharing pembiayaan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Jawa Timur.

 Dari hasil analisa, ada beberapa wilayah yang menjadi prioritas pengembangan sistem penyediaan air bersih/minum, yaitu:

- Pelayanan Wilayah Kecamatan Ketapang, Robatal dan Karangpenang dengan mengelola dan mengoptimalkan Sumber Payung di Desa Ketapang Timur. Selain untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, dapat mendukung pengembangan wisata, agropolitan dan kawasan industri. Untuk wilayah Sokobanah dan Banyuates, dapat dipenuhi dengan memanfaatkan sumber-sumber air di sekitar wilayah tersebut. - Pelayanan Wilayah Terintegrasi dari Sumber/Mata Air Omben.

- Pelayanan Wilayah Kecamatan Sampang yang perkembangannya cukup baik. Pada wilayah ini direncanakan agar sistem penyediaan air bersih dapat menjangkau semua lokasi perkotaan yaitu dengan menerapkan sistem Blok.

(22)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.22 - Khusus untuk pelayanan air bersih di Pulau mandangin telah terbangun

instalasi pengolahan air laut dengan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO).

- Pelayanan Wilayah Kedungdung untuk mendukung Kecamatan Kedungdung sebagai PKLp.

 Setiap pemanfaatan sumber mata air baru, perlu dilakukan studi kelayakan, baik dari segi teknis maupun non teknis serta analisa terhadap Benefit Cost Ratio.

 Diperlukan sosialisasi kepada masyarakat untuk wilayah-wilayah yang kualitas air tanahnya baik, agar dalam pembuatan sumur-sumur gali memperhatikan kelayakan sanitasi. Setiap pembuatan sumur harus dilengkapi dengan bibir sumur agar tidak membahayakan pengguna, di sekeliling sumur harus diplester dengan radius lebih besar dari 1 meter dan dibuatkan saluran air bekas pakai mengelilingi akhir pemlesteran untuk dialirkan menuju saluran pembuang atau resapan dengan jarak minimal 10 meter dari sumur yang dibangun. Pembuatan sumur minimal berjarak 10 meter dari resapan buangan Septic Tank.

 Data jaringan pipa dan pelanggan dari WSLIC dan HIPPAM sebagian besar tidak terinventarisir dengan baik. PDAM Kabupaten Sampang sebagai penyelenggara SPAM berkewajiban mengkoordinasi dan meminta data-data dari WSLIC dan HIPPAM, karena adanya pelayanan air minum Non PDAM akan sangat membantu serta memudahkan PDAM dan Pemerintah Kabupaten Sampang dalam mengembangkan pelayanan air minum.

 Tarif air setiap tahun harus dievaluasi dengan melakukan perhitungan kembali, sebagai dasar kenaikan tarif air. Untuk menghindari gejolak dan seringnya kenaikan tarif dapat dilakukan 2 tahun sekali.

 Kemitraan dengan swasta perlu dilakukan, dengan tujuan agar sumber-sumber air yang berpotensi untuk dikembangkan dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan optimal.

 Studi lebih detail untuk mata air – mata air yang digunakan, baik untuk pemanfaatan sumber air dari hulu sampai hilir, cakupan pelayanan yang dapat diberikan jika digunakan sebagai sumber air baku dan air minum.

(23)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.23 Program kegiatan pengelolaan air bersih di kabupaten Sampang ditangani oleh Dinas Pekerjaan umum Cipta Karya dan Tata Ruang yaitu Program Pembangunan Lingkungan Sehat Perumahan berupa kegiatan Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar terutama bagi Masyarakat Miskin yang selanjutnya dikelola oleh HIPPAM. Sedangkan program pengelolaan air bersih yang lain dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum berupa pengelolaan SPAM yaitu pemeliharaan bangunan yang telah ada dan pembangunan untuk menambah sambungan baru. Penyediaan air bersih oleh masyarakat melalui pembuatan sumur dangkal masih perlu dilakukan untuk mendukung penyediaan air bagi wilayah yang mudah dan banyak terdapat sumber air.

Program kegiatan penyedian air bersih di Kabupaten Sampang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.9. Rencana Program dan Kegiatan Komponen Terkait Sanitasi 2014

No .

Nama Program/ Kegiatan

Satuan Volume Indikasi Biaya (Rp) Sumber Pendanaan/ Pembiayaan SKPD Penanggung Jawab Sumber Dokumen Perencanaan 1 Kegiatan Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Desa 3.082.930.000 APBD Kab Sampang Dinas PU Cikartarung Kesepakatan Pendanaan Bersama Memorandum Program 2 Kegiatan Perencanaan dan Pengembangan SPAM di Ibukota Kecamatan Sreseh dan Kec Pangarengan

2 Paket 1.500.000.000 APBD Kab Sampang Dinas PU Cikartarung Kesepakatan Pendanaan Bersama Memorandum Program 3 Kegiatan Penyediaan Air

Bersih Kota Sampang

1 Paket 1.000.000.000 APBD Kab Sampang Dinas PU Cikartarung Kesepakatan Pendanaan Bersama Memorandum Program 4 Kegiatan Pembangunan

SPAM Sumber Pancor Kedundung

1 Paket 500.000.000 APBD Kab Sampang Dinas PU Cikartarung Kesepakatan Pendanaan Bersama Memorandum Program

(24)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.24 No

.

Nama Program/ Kegiatan

Satuan Volume Indikasi Biaya (Rp) Sumber Pendanaan/ Pembiayaan SKPD Penanggung Jawab Sumber Dokumen Perencanaan 5 Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Bersih Sumber Payung Tahap II

1 Paket 1.500.000.000 APBD Kab Sampang Dinas PU Cikartarung Kesepakatan Pendanaan Bersama Memorandum Program 6 Kegiatan Penyediaan

Sarana dan Prasarana Air Bersih dan Perpipaan Kec Robatal dan Kec Karangpenang

1 Paket 3.600.000.000 APBD Kab Sampang Dinas PU Cikartarung Kesepakatan Pendanaan Bersama Memorandum Program 7 Kegiatan Pembangunan

Jaringan Air Bersih Air Minum Kec Tambelangan dan Kec Kedundung

1 Paket 2.500.000.000 APBD Kab Sampang Dinas PU Cikartarung Kesepakatan Pendanaan Bersama Memorandum Program 8 Kegiatan PAMSIMAS APBN Kementerian

PU Kesepakatan Pendanaan Bersama Memorandum Program 9 Kegiatan Penyediaan

Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar DAK Kementerian PU Kesepakatan Pendanaan Bersama Memorandum Program

(25)

Buku Putih Sanitasi

TAHUN 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

POKJA Sanitasi Kabupaten Sampang 2.25

Tabel 4.10. Kegiatan Komponen Sanitasi Tahun 2013

NO NAMA

PROGRAM/KEGIATAN SATUAN VOLUME BIAYA

SUMBER DANA LOKASI KEGIATAN INSTITUSI PELAKSA NA 1 Pengadaan Kontruksi Jaringan Air 1.200.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Dinas PU Cikartarung 2 Pengadaan Kontruksi Jaringan Air Bersih/ Air Minum 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Dinas PU Cikartarung

3 Pembangunan Tandon Air 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Dinas PU Cikartarung

4 Pembangunan Tandon Air Desa Ketapang Daya Kec Ketapang 1 Paket 100.000.000 APBD Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang Dinas PU Cikartarung 5 Pembangunan Sarana Sanitasi (MCK plus plus) melalui Program SANIMAS

2 Paket 800.000.000 APBN Desa Daleman Kec. Kedungdung dan Kelurahan Rongtengah Kec. Sampang Dinas PU Cikartarung 6 Pembangunan sarana sanitasi melalui kegiatan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM)

DAK

7 Konservasi Sumber Daya Air dan pengend. Kerusakan Sumber - sumber Air

76,246,500 APBD Kab Sampang

Kab. Sampang

Gambar

Tabel 4.3. Rencana program dan kegiatan pengelolaan air   limbah domestik Tahun 2014
Tabel 4.7:  Rencana Program Dan Kegiatan Pengelolaan Drainase Lingkungan Tahun 2014
Tabel 4.9. Rencana Program dan Kegiatan Komponen Terkait Sanitasi 2014

Referensi

Dokumen terkait

menjadi simbol yang mampu menggambarkan ekspresi dan bahasa keindahan yang ingin dihasilkan dalam seni fotografi. Air menjadi unsur penting dalam karya ini, air

Hasil penelitian yang saya lakukan menunjukan bahwa (1) tradisi sekaten di Keraton yogyakarta adalah sebuah perayaan yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga untuk memperingati

Berbagai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Bandung, sebagai pedoman, pegangan, petunjuk bagi setiap kegiatan aparatur pemerintah dan

Selain faktor psikologis dan lama waktu menjalani hemodialisis yang memiliki hubungan dengan kejadian insomnia pada pasien hemodialisis, penelitian ini tidak

KEMAMPUAN RESOLUSI KONFLIK BAGI PESERTA DIDIK (Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Kota

[r]

(2) Tingkat keberhasilan pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan sesuai dengan tata cara penentuan tingkat

Pendidikan adalah pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak baik jasmani maupun rohaninya untuk menuju ketingkat