Wira Usaha Baru Produksi Bahan Bangunan
TINJAUAN KUALITAS HASIL WIRAUSAHA BARU PRODUKSI BAHAN
'
BANGUNAN (BATAKO) ANAK.ANAK PANTI ASUHAN
YATIM
PIATU
BASA
MOYUDAN. SLEMAN.
YOGYAKARTA
Oleh:'
Darmono*)ABSTRACT
Skill
educationto
supportlife skill
needs to be encouragedfor
each educationlevel including non-formal
education.This
is
as doneby
the children
in
the BASA
Orphanage,Moyudan,
Sleman, Yogyakarta.that
has pioneerednew
entrepreneurin
the
field
of
building
material production
especially concreteblock
(batako).
Theproblems are:
(1)
How
faris
the produced concreteblock quality
viewed on physicaland mechanical characteristics?,
and
(2) Which
categoryis the
produced concreteblock viewed on its shear stress?
The research was conducted
by
field
survey
and laboratory test especially to observethe
shear stressof
the produced concreteblock.
The research samples weredefined as recommended
by the
SII Number 0284-80. 10 test materialsfor
each testEpes. The physical
characteristic observation
on
the
produced concrete
blocks includes the testsof: (1)
Water absorption, (2) Water content,(3)
Specific weight, (4)Outside
appearance,and
(5)
Volume weight.
The
observation
on
mechanical characteristic is focused on the shear stress of the produced concrete blocks.All
of the research activities were conductedin
shaping location and theBuilding
Materials andTesting Laboratory.
The
datacollecting
technique applies methodof
noting
all
thefield
and
laboratory
test
results,
The
data
analysis
technique
was
conductedqualitatively by presenting the mean.
The research shows that the produced concrete blocks
with
theratio
of
1 PC :12 Sand. have the mean values
of:
(1) Wateratsorption
of
1297%o;(2)
Water contentof
9.a7%;(3) specific
weight
of
2.11
grlcm3;
and(4) outside
appearances:right-angled edges.
not
defect. andthe
edge decayof
60Yogood.
Whilst
viewed on
themechanical characteristic especially
the
shear stress.It
showsthe
meanvalue
of
20.155 kglcm2,classified as A.1qraiity.
Key
words:
newentrepreneur,
building
materials,
and orphanage.PENDAHULUAN
1.
Analisis Situasi
Dewasa
ini
DepartemenPendidikan
.Nasional
(Depdiknas)rngqcanangkan
konsep
kecakapanhidup (life
skills).pada
tiap
jenjangpendidikan yang ada. Kecakapan hidup
adalah
kecakapan
yang
dimiliki
seseoranguntuk
mampu
menghadapi problemahidup
dan kehidupan denganwajar
sesuai
dengan
kondisilingkungannya
masing-masing.Apabila dikaitkan
dengan kemampuandalam bidang
pekerjaan.
kecakapanhidup
merupakan
kemampuanTt
rkmelakukan
pekerjaan
yang
dapatdijadikan
penyelesaian
(solution)sehingga seseorang mampu meqgatasi persoalan dalam memenuhi
k.Uu,tufr*
hidupnya sehari-hari. Oleh karenaitu
l'
M i I i lt
pendidikan
keteramPilan
Perludigatakkan
pada tiaP
jenjengpendidikan termasuk
di
dalamnYapendidikan
non formal
di
masyarakatdemi
pembentukansikap
positif
danpenilaian
yang tinggi
terhadaP keterampilan kerja.Kecakapan hiduP tersebut Pada
saat
ini
sedang digalakkandi
lembagapendidikan
formal mulai
sejak sekolah dasar sampai dengan sekolah lanjutantingkat
atas bahkan pendidikantinggi
sekalipun. Program
kecakapan hidupdalam bentuk pelatihan
keterampilanini
sangat baik pulajika
diterapkan dandiselenggarakan
pada
pendidikanformal lainnya
sePerti
madrasah, pesantren,kelomPok
Pemuda, remajaputus
sekolah,
atau Panti
asuhan.Keterampilan
merupakanbekal
yangsangat berharga
di
masa Yang
akandatang
bagi
setiap anak
karenarnanusia
yang terampil selalu
dapatrnencari
solusi
untuk
memenuhikebutuhan
riil
dalam
kehidupannya.Dengan
demikian
seseorang
Yang mempunyaiketerampilan
yang
tinggiakan berpeluang mendapat keuntungatr
yang
tidak
sedikit
di
masa-masa yang akan datang.Keterampilan hiduP
di
bidangproduksi
bahan bangunan merupakanketerampilan
yang
luwes
untukditerapkan
di
dalam berbagai keadaan.Keterampilan
ini
dapat sebagai sarana ataumodal
untuk
menjalankan usahabidang penjualan bahan
bangunan.Usaha
ini
tidak
selalu
memerlukanmodal
yang
besartetapi
bila
ditekunidapat mendatangkan
hasil
yang cukup sebagaimodal
dasar
hidup.
Usaha dibidang produksi bahan
bangunanini
176
masih mempunyai peiuang cukup besar
karena
semua
orang
memerlukanrumah
untuk
memenuhi salah
satukebutuhan pokoknYa
Yaitu
temPattinggal.
Variasi
usahaproduksi
bahanbangunan sangat banYak
sehinggaorang
yang mau
mengembangkantinggal memilih
jenis
apa yang sesuaidengan
kondisi
lingkungannya masing-masing.Menjalankan
usahadi
bidangproduksi
bahan bangunantidak
cukupbila
hanya berbekal pandai secara teori.Seperti
halnyajenis-jenis
usaha yanglain.
membuka
usaha
di
bidangproduksi
bahan
bangunan
jugamembutuhkan
analisis
usaha,penegtahuamn,
ketramPilan,
danmanajemen
yang
baik.
Pengetahuantentang
teori
berbisnis
ini
daPatdiperoleh melalui
Pelatihanint e rpr e uner s
hip
atau kewirausahaan'Terkait
dengan uraian tersebutdi
atas,Panti
Asuhan
BASA
(BadanAmal
Sholeh Amanah)
meruPakan sebuah yayasan keluargamuslim
yangmempunyai
misi
menolong anak-anakyatim yang
berpotensi
memPerolehpendidikan
tetapi
tidak
mempunyaibiaya
untuk
keperluantersebut'
Pantiasuhan
ini
terletak
di
Dusun
Klepu.Sumber
Arum.
MoYudan.
Sleman.Yogyakarta.
Panti
asuhan
ini
menampung anak-anak
Yatim
darisekolah dasar sampai dengan SLTA
dan ada pula yang mencapai pergwuantinggi
sebanyak kuranglebih
50
anak. Setelah menamatkanstudi,
kemudianmereka
dilepas
agar dapat berkumpulkembali dengan sanak keluarga
di$
+
mandiri dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Untuk
membekali
diri
para anak asuhnya tersebut, YayasanBASA
telah dua
tahun
merintis
usaha barukhususnya
produksi
bahan
bangunandan
usaha
di
bidang
jasa
otomotip.Khusus
untuk
produksi
bahanbangunan,
usaha
baru
yang
dirintis
tersebut
menfokuskan
diri
padaproduksi
dan
penjualan
batako.Sejauhmana
kualitas batako
yangdiproduksi
oleh
para anak asuh
di yayasantersebut, kegiatan
penelitianilmiah yang akan
dapat
memberikan jawabannya.2. Rumusan
Masalah
Kegiatan
penelitian
ini
bersumberpada
beberapa permasalahan, yaitu:a.
Bagaimana
kualitas batako
yangdihasilkan
oleh
anak-anak
PantiAsuhan BASA,
Moyudan,Slernan,Yogyakarta
ditinjau
dari pandangan luar (visual)?b.
Sejauhmanakualitas
batako
yangdihasilkan
oleh
anak-anak
PantiAsuhan
BASA,
Moyudan, Sleman,Yogyakarta
ditinjau
dari
pengujianlaboratorium khususnya
penyerapan
air,
kadar aiar,
berat jenis, bobotisi,
dan kuat tekannya?TUJUAN PUSTAKA
1. Kecakapan
Hidup (LW
Skiry
Da!3,ry upaya mengoptimalkanperan bidang pendidikan
khususnyauntuk
memperluas
dan
menciptakanlapangan
kerja.
memperkecil
angka pengangguranyang cukup
tinggi.
danmeningkatkan
produktivitas
nasional.Wira Usaha Baru Produksi Bahan Bangunan
maka
pendidikan
yang
berorientasi pada kecakapanhidup
{life
skilt) perlu
disebarluaskan pada berbagai institusi pendidikanbaik itu
pendidikan formalmaupun
non
formal.
Pendidikankecakapan
hidup di
lembagapendidikan
formal
tidak
banyakmengalami permasalhan. namun untuk
di
lembaga
pendidikan
non
normal.seperti pondok
pesantren
dan
pantiasuhan
perlu
mendapat
perhatianbanyak
pihak. Dalam
hal ini.
PantiAsuhan
BASA
merupakansalah
satu institusi yangmemiliki
tanggung jawabsecara
informal untuk mendidik
danmenyiapkan generasi muda agar dapat
hidup
mandiri.
Panti
asuhan ini
mempunyai
kewajiban
untukmemperkenalkan
konsep
dan
aplikasipendidikan
kecapakan
hidup
kepadaanak
asuhnya dengan berbagai usaha yang salah satunyayaitu
bekerja samadengan perguruan tinggi.
Konsep pendidikan
kecapakanhidup dapat dibagi menjadi lima. yaitu:
personal
skill,
thinking
skill,
socialskill,
academic
skill,
dan
vocationalskill
(lndralati
Sidi,
2002). Kecakapanhidup yang
terakhir
merupakankecakapan
yang
dapat
mengantarkananak
didik
ke
bidang
pekerjaan yangada
di
masyarakat.Untuk
membinakecakapan
kejuruan
(vocational
skilt)perlu ada
pelatihan kejuruan
di
masyarakat
melalui diklat
kompetensijangka
pendek
(short
corse).
Setelah anakmemiliki
kecakapan kejuruan dandapat dimanfaatkan
secara
optimal,maka
kecakapan
ini
perlu
digabungdengan
kecakapan
lain
yangmenunjang,
yaitu
kecakapankewirausahaan.
i
Penanaman
jiwa
kewira-usahaan memerlukan waktu lama. Padausia yang masih muda. motivasi untuk
berwiraswasta sudah merupakan modal utama
untuk
mencapai tujuan tersebut.Menurut
Munawir Yusuf
(2002), salahsatu
ciri
utama
kepribadian
kewira-usahaan
adalah
pusat kendali
diri
(internal
locus
of
control).
Jiwakewirausahaan
dapat diprediksi
dari seseorangyang
memiliki
kemampuantersebut. Seseorang
yang
mempunyaipusat
kendali
diri
percaya kehidupan sepenuhnyadikendalikan dan
ditentu-kanoleh faktor-faktor
yang ada dalamdirinya
misalnya
kemauan
ataumotivasi
yang kuat, kerja
keras
atau potensi-potensipositif
lainnya.Skala kepribadian kewirausahaan yang lebih komprehensi
dikembangkan
oleh Druck
(1985),yaitu
Entreprenerial
IntellegenceQuortient
(EIq.
Kemampuan
ini
mencakup
aspek
kepribadian,komunikasi
dan
kepemimpinan, keahlian mengaturdiri,
pemasaran, dan sikap terhadap peluang.Potensi
kewirausahaan
dapatditanamkan
sejak
usia
masih
dini
dengan
mengembangkan
kepriba-diannya
terlebih dahulu.
Penanamansikap
kewirausahaanini
sangat tepatdiberikan pada anak asuh
panti
karena anak-anakyang
terbiasahidup
dalamkekurangan
akan
lebih
mudah
dibinaagar
mau
bekerja keras
dan
hidup rnandiri.2.
Usahadi
Bidang Produksi
BahanBangunan (Batako)
Batako adalah bata
yangdibuat
dari
campuran bahan
perekat178
hidrolis
ditambah dengan agregat halusdan
air
dengan
atat
tanpa
bahan tambahan lainnya dan mempunyai luaspenampang
lubang
lebih dari
25
%penampang
batanya
dan
isi
lubanglebih dari
25
% isi
batanya
(PUBI, 1982:26).
SementaraPUBI
Bandungmendefinisikan batako seperti
yangdikutip
oleh Sunaryo adalah bata cetak yang dibuat dengan memelihara dalamsuasana lembab dengan campuran tras, kapur dan air, dengan alautanpa bahan tambah lainnya (Sunaryo, 1992:62).
Lebih lanjut
SunaryoSuratman
(1995:
5)
menambahkanbahwa batako atau
batu
cetak
betonadalah elemen
bahan bangunan yangterbuat
dari
campuran
SP
atau sejenisnya, pasir,air
dengan atau tanpabahan tambah
lainnya
(additive),dicetak
sedemikian
rupa
sehinggamemenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding.
a,
Sifat
dan JenisBatako
Menurut Randing (1975
:15)jenis batako dikelompokkan dalam :
i)
Bata cetak betonDibuat
dari
campuran
semen portland (SP) dan pasir ataukerikil.
2)
Batu cetak trass kapur.Dibuat
dengan campuran
kapur padam dan trass.3)
Batu cetak tanah stabilisasi.a)
Batu cetak semen*
tanah(solid
cement).b)
Batu
cetakkapur
+
tanah (line stabilized soi[).4)
Batu
cetakkapur
pasir (sandJine brick)Batu cetak kapur pasir dibuat dari
campuran
kapur
padam
+
pasirdikeraskan dengan
tekanan
uaptinggi.
5)
Batu cetak beton ringan.a)
Batu
cetak beton
gas
ataubeton busa yang dibuat
daricampuran
kapur
atau SP
+digiling
dengan pasir kwarsa*
bubuk
aluminium
(bahanpembusa
lain)
dan dikeraskan seperti batu kapur.b)
Batu
cetak beton dan
betonspmg,
dibuat
dari
SP,
pasiralami,
kerikil,
dan batu apung. b.Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Kualitas
Batako
Agar
didapat kualitas
batakoyang
memenuhi syarat
SII
banYakfaktor yang
mempengaruhi.
Faktoryang
mempengaruhi
kualitas
batakotergantung pada:
(1)
faktor air
semen(f.a.s),
(2)
umur
batako,(3)
kepadatan batako,(4)
bentuk dan tekstur batuan,dan
(5)
ukuran
agregatdan
lain-lain(Pusoko Prapto, 1997:
l5).
Faktor
air
semen
adalahperbandingan antara berat
air
dan beratsemen
dalam
campuran
adukan.Kekuatan
dan
kemudahan pengerjaan(workability)
campuran adukan batakosangat
dipengaruhi
oleh jumlah
air campuranyang dipakai. Untuk
suatuperbandingan
campuran
batakotertentu
diperlukan
jumlah
air
yang tertentu pula.Pada
dasarnya
semen
me-merlukanjumlah air
sebesar 32o/o beratsemen untuk bereaksi secara sempurna.
akan
tetapi
apabilakurang dari
40
Yoberat
semenmaka reaksi
kimia
tidakselesai dengan sempurna
(A.
ManaP,1987:
25). Apabila
kondisi
sepertiini
dipaksakan
akan
mengakibatkanWira Usaha Baru Produksi Bahan Bangunan
kekuatan
batako
berkurang.
Jadi
airyang
dibutuhkan
untuk
bereaksidengan semen dan untuk memudahkan pembuatan batako. maka
nilai
fas padapembuatan
dibuat pada
batas kondisiadukan lengas tanah. karena
dalamkondisi
ini
adukan dapat
dipadatkan secaraoptimal.
Di
sini tidak
dipakaipatokan angka
sebabnilai
fas
sangattergantung
dengan
campuranpenyustlnnya.
Nilai
fas
diasumsikanberkisar
antara
0,3
samPai0,6
ataudisesuaikan
dengan
kondisi
adukan agar mudah dikerjakan.Kualitas batako
(kuat
tekan)bertambah
tinggi
dengan
ber-tambahnya
umur
batako. Oleh
karenaitu
sebagai standard kekuatan batakodipakai kekuatan pada umur batako 28 hari.
Bila
karena sesuatu hal diinginkanuntuk
mengetahui kekuatan
batakopada
umur
28
hari,
maka
daPatdilakukan
denganmenguji kuat
tekanbatako
pada
umur
3
atau
7
hari
danhasilnya
dikalikan
dengan
faktortertentu
untuk
mendapatkan perkiraan kuat tekan batako pada umur28han.
Kekuatan batako
juga
dipengaruhi oleh tingkat kepadatannya.Dalam
pembuatanbatako
diusahakan campuran dibuat sepadat mungkin' Halini
memungkinkan
untuk
menjadikan bahan semakin mengikat keras denganadanya
kepadatan
yang
lebih,
sertauntuk
membantu
merekatnYa bahanpembuat batako dengan
semen Yangdibantu oleh air.
c.
Persyaratan
danMutu
Batako
Berdasarkan
PUBI
1982,disebutkan
tentang syarat dan
mutubatako serta
klasifikasinya
sebagaiI
Tabel 1. Persyaratan
Fisik
Batako BatakoMutu
Kek"atan Tekan Bruto
Minimum";
g(gflCm'z) PenyerapanMaksimum (ohBerat)
Rata-rata dari Benda
uji
Masing-masing Benda Uji
A1 20
t7
35 30
B1 50 45 3s
BZ 7A 65 25
bahan bangunan.
Dalam
penggunaanbatako
harus
memenuhi syarat
fisik
2)A2
(PUBI, 1982:
27)*)
Kuat
tekanbruto
adalah baban keseluruhan dengan luas ukuran nominal batako' termasuk3)
Syarat Ukuran Standard dan Toleransimaupun
syarat
ukuran
standard
dan toleransi sebagaiberikut
:1)
Syaratfisik
Tabel 2. Ukuran Standard dan Toleransi
Jenis
UkuranNominal-)
(mm)
Tebal Kelopak (Dinding Rongga)Minimum
(mm)Panjang Lebar Tebal Luar Dalam
Tipis
400r3
200r3
100r2
20 15Sedang
400t3
20013
150+2
20 15Tebal
400r3
200+3
200+2
25 2A(PUBI,
1982:28)
*)
Uk,rru,
nominal sama dengan ukuran batako sesungguhnyaditambah
10 mm tebal siar/ adukan.4)
Syarat untuk pandangan luar dan kesikuan rusuka)
Bidang permukaannya harus tidak cacat.b)
Bentuk permukaan lain yang didesain diperbolehkan'c)
Rusuk-rusuknya siku satu sama lain.d)
Sudut rusuknya tidak mudah dirapikan dengan kekuatanjari
tangan.d.
Klasifikasi
Batako
Sesuai dengan
pemakaiannYakelompok sebagai
berikut
:1)
Batako dengan mutu A1.Adalah batako
yang
digunakanhanya
untuk
konstruksi
Yangtidaak memikul beban.
dindingpada
waktu
bendauji
Pecah dibagiluas lubang serta cekung tePi.
batako diklasifrkasikan
dalam
beberapapenyekat serta
konstruksi
lainnYayang
selaluterlindung
dari
cuacaluar.
-
3.:-<.-
dengan mutu42.
-:.-ah
batako
yang
digunakan-"-..
a untu hal-hal seperti tersebut:.--n
jenis
A1.
hanya permukaan:::,:ing.konstruksi
dari
batako :ersebut boleh tidak diplester.:
tsatako dengan mutu B1.-\J.alah batako
yang
digunakan.:ntuk konstruksi yang
memikuloeban.
tetapi
penggunaannyahan,va
untuk
konstruksi
yangterlindung
dari
cuacaluar
(untuk konstruksi dibawah atap).:
Batako dengan mutu82.
Adalah batako untuk
konstruksi)'ang memikul
beban
dan
dapatdigunakan
pula untuk
konstruksiyang tidak terlindung.
BAHAN
DAN
METODE
Bahan penelitian berupa batako
]'ang
dikeringkan secara
sempuma(telah berumur
28
hari).
Peneitiandilakukan dengan survei lapangan dan
uji
laboratorium khususnya
untukmengetahui sejauhmana
kuat
tekan batako yang dihasilkan. Jumlah sampelpenelitian ditetapkan sesuai dengan SIi
Nomor
0284-80
yaitu
sebanyak
10buah
bendauji
untuk
masing-masingjenis
pengujian,yaitu
pengujian secarafisik
dan mekaniknya.
Tinjauan
sifatfisik, meliputi
pengujian:
(1) Penyerapan air, (2) Kadar air, (3) Beratjenis,
(4)
Pandanganluar,
dan
(5)Bobot
isi.
Sedangkantinjauan
sifatmekanik
metitik-beratkan
padasejauhmana
kuat
tekan
dari
batakoyang
dihasilkan
tersebut.
Semuakegiatan penelitian dilakuklan
di
lokasipencetakan dan
di
Laboratorium BahanBangunan
dan
Pengujian
JurusanWira Usaha Baru Produksi Bahan Bangunan
Pendidikan
Teknik Sipil
dan Perencanaan,Fakultas
Teknik
LINY.Teknik
pengumpulan data dengan caramencatat semua
hasil
pengamatan danpengujian
di
lapngan
serta
di laboratorium tersebut.Teknik
analisisdata dilakukan
secaradeskriptif
danstatistik
kuantitatif
yaitu
dengan
caramenyaj ikan hasil rata-r atany a.
HASIL
DAN
PEMBAHASAN
Berbeda dengan
produksibatako pada umumnya, batako
yangdiproduksi oleh
anak-anakdi
YayasanPanti
Asuhan
Moy'udan
Sleman,Yogyakarta
dengan
perbandinganvolume
I
PC:
10 PS danI
PC:
11 PS.Ditinjau
dari perbandingancampurannya, batako-batako
ini
lebihbaik
dibandingkan dengan batako yangdiproduksi oleh industri rumah
tangga (home indttstry) pada umumnya.Untuk
membuktikan,
apakah hasil produksi batakoini
memang lebihbaik
dari produksi lainnya
maka hasilpengujian laboratoium
akanmemberikan
informasi
yang
lebihjelas.
Pengujian laboratorium
untukmengetahui
kualitas batako
dalampenelitian
ini
meliputi:
(1)
Penyerapanair,
(2)
Kadarair, (3)
Beratjenis,
(4)Pandangan
luar.,dan
(5)
Bobot
isi. Sedangkan tinjauan sifat mekanik yangmetitik-beratkan pada sejauhmana kuat
tekan
rata-rata
dari
batako
yarLg dihasilkan tersebut pada umur minimal28
han.
Berdasarkan
hasil
pengujiantentang
kualitas
batako
yangdiproduksi oleh
anak-anakyatim
yangbernaung
di
Yayasan
BASA,
Moyrdan,
Sleman,Yogyakarta adalah sebagai Berikut:I
Tabel 3. Hasil Pengujian Pandangan Luar (Visual) Batako
Tabel 4. Hasil Pengujian Laboratorium
Ditinjau
dari
padangan
luaryatim
piatu
tersebut
dikarenakanadanya proses
pencampuran, pencetakan, dan perawatan yang baik. Proses pencampuran bahan bakuyaitu semen dan pasir dilakukan dengan baik artinya dicampur dengan takaran yang benar dan masih dalamkondisi
keringhingga
merata, barulah
kemudianditambahkan (dicampur)
air
sedikitdemi
sedikit sambil
diaduk
hingga mencapaikondisi
lengastanah.
Proses pencetakandan
pemadatan dilakukansecara bertahapdi
isi
1/3tinggi
cetakankemudian
dipadatkan,
diisi
lagi
l13(visual),
hasil penguJrannyamenunjukkan
bahwa 100
%
sampelyang diambil
tidak
cacat,
kesikuanrusuknya 100%
baik,
dan
kerapuhanrusuknya 70o/o
baik.
Dengan demikian secara keseluruhan batako-batako yangdiproduksi
oleh
anak-anakyatim
yangbernaung
di
Yayasan
BASA,
Moyudan, Sleman, Yogyakarta adalah baik.
Ketidak-cacatan, kesikuan
rusuk, dan ketidak
rapuhan
batako-batako yang diproduksi oleh anak-anakNo. Cacat
I
Tidak Kesikuan Rusuk Kerapuhan Rusuk KesimpulanI Tidak Siku Tidak Baik
2. Tidak S ku Tidak Baik
J. Tidak S ku Rapuh Cukup
4. Tidak S ku Tidak Baik
5. Tidak S ku Tidak Baik
6. Tidak S ku Tidak Baik
7. Tidak S ku Tidak Baik
8. Tidak S ku Tidak Baik
9. Tidak Siku Rapuh Cukup
10. Tidak Siku Tidak Baik
No. Penyerapan
Air
(%) Kadar
Air
(%) Berat Jenis (grlcm3) Bobot Isi (grlcm3) Kuat Tekan (kg/cm2) 11,63 8,94 2.03 2.44 2A,16 2 12.04 8,68 2.16 2,032t.05
3 1 1,87 8.69 2,07 2,01 23,85 4 11,88 8,35 2,11 2.04 32.65 5 12.05 9,05 2,17 1,96 27.43 6 11,45 9.46 2.05 2,0r 27,54 1 11,62 8.32 2,03 r.97 25,83 8 I 1,86 8,90 2,15 2,06 19"87I
I 1,83 8.2s)1)
1,98)7 4)
10 I 1,36 9,24 2,17 1.99 29,54 Jurnlah 105,96 87.88 21"05 20.09 231 ,18 Rata rata 10,596 8,799 2,145 2,009 23,118182
-;--:
beikutnya
dan
dipadatkani::::aij..
begitu
seterusnya
hinggarenceiaien
selesai. Disamping
itu,r;:'nerhasilan
untuk
mencapai
mutu:atako
.vangbaik
dalam
pembuatan:alalio
ini
juga
didukung
dengan ",j.anr-aproses perawatan
yang
baikpiJa. -{.rtinya batako-batako yang telah
-iesai
dicetak
tidak
serta-merta:rpindahkan, akan
tetapi
didiamkan:eriebih dahulu
di
tempat
pencetakanbaru
dipindahkan
di
tempatpenimbunan
setelah
prosespengeringan sempurna.
Dilihat dari
tinjauan
pengujian laboratorium menunj ukkan bahwanilai
rata-rata:
(1)
Penyerapanair
sebesar10,596 o/o;
(2)
Kadar
air
sebesar 8.788%;(3)
Beratjenis
sebesar 2,105 grlcm3;(4)
Bobot
isi
sebesar 2,OAg grlcm3;dan
(5)
Kuat
tekan
sebesar 23,118kg/cm2.
Berdasarkan kecilnyanilai
penyerapkan
ak
dari
batako-batako yangdiuji
dalam penelitianini
menunjukkan bahwa
ketika
batakotersebut dipasang
atau diplester
tidakakan
menyerap
air
adukan
(mortar)yang
berlebihan sehingga
tidakmenyebabkan terjadinya
retak-retakrambut
pada
permukaan
plesteran.Bobot
isi
dan
beratjenis
batako juga menunjukkannilai
yangbaik
(hampirmendekati)
nilai
bobot
isi
dan
beratjenis
dari betonmutu
terendah. Begitujuga kuat tekan
rata-ratayang
dapatdicapai
yang
lebih
besar
dari
kuat tekan adukan (mortar) pada umumnya,Kuat
tekanyang
baik dari
batakoini
akan berbanding secara
linier
dengankekuatan
tambok
yang
dipasang,apalagi
bila
tembok
tersebut diplesterWira Usaha Baru Produksi Bahan Bangunan
dengan perbandingan campuran mortar yang baik pula.
PENUTUP
Hasil penelitian
menunjukkanbahwa batako yang diproduksi
olehanak-anak
yatim
yang
bernaung
diYayasan
DASA
Moyudan,
Sleman, Yogyakarta dengan perbandingani
PC:
10 PSdan
I
PC
:
11 PS,nilai
rata-rala:
(1)
Penyerapan
air
sebesar10,596
%; (2)
Kadar air sebesar' 8,788oh';
(3)
Beratjenis
2,105 grlcm3; (4)Pandangan
luar;
rusuk-rusuknya siku,tidak
cacat,
dan
kerapuhan rusuknya7}%baik.
Sedangkanditinjau
dari sifatmekaniknya khususnya
kuat
tekannyamenunjukkan
nilai
rata-rata
sebesar23,118 kglcmz, yang
termasuk dalamklasifftasi
mutuAr.
Untuk
dapat
meningkatkannilai
juai
dari
batako yang dihasilkan, maka konsistensi kualitas produk harusdijaga
secarabaik. Teknik
pemasarandapat dilakukan
dengan
cara
datang langsung kepara para calon konsumen,misalnya
masyarakat
yang
akanmembangun
rumah
(tempat
tinggal),sekolah,
perkantoran,
pog&r,
taman, dan lainnya.DAFTAR PUSTAKA
A.
Amir
Husain. 1995.Mixed
Cementuntuk
Komponen Bangunan. .Laporan P enelitian. Bandung: Puslitbang Pemukiman DPU.
Achmad Shodiqin,
dkk.
1991.
StudiMutu
Bata Beton
denganCampuran Semen
Portland,Pasir,
Sekam
Padi
TerhadapKuat
tekan Batako.
LaporanPenelitian. Yogyakarta:
Lembaga Penelitian
IKIP
Yogyakarta.A.
Manap,dkk'
1987. Analisis BatakoBahan
Murah
di
DIY"
Laporan
Yogyakarta:
Penelitian.
Lembpga Penelitian
IKIP
Yo gY akarta'Departemen
Perindustrian'
1982'PersYsratan
umum
BahanBangunan
di
Indonesia'Bandung:
DirektoratPenyelidikan Masalah
Bahan Bangunan.Nurman,
dkk.
1975.Bata
Beton YangTidak
Dibakar.
Bandung:Puslitbang Pemukiman DPU'
Pusoko
PraPto'
1997-
PemanfaatanPasir
Laut untuk
KePerluanBahan Bangunan (Pembuatan
Batako). LaPoran
Penelitian'YogYakarta
:
LembagaPenelitian
IKIP
Yo gY akarta'Sunaryo.
19i92.
Batako:
TerobosanTeknologi dalam
PembuatanDinding. Jurnal'
Penelitian'Yogyakarta: Yogyakarta.
IKIP
Sunaryo Suratman. 1995. Pemanfaatan
Limbah Industri
PembangkitListrik
Tenaga
UaP
(AbuTerbang)
untuk Bata
Beton'Laporan P enelitian. Bandung:
Puslitbang Pemukiman DPU'
l-. i i ir