• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Alamat : Jl. AW. SUMARMO NO. 46 B Telp. ( 0281 ) PURBALINGGA LAPORAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Alamat : Jl. AW. SUMARMO NO. 46 B Telp. ( 0281 ) PURBALINGGA LAPORAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Alamat : Jl. AW. SUMARMO NO. 46 B Telp. ( 0281 ) 894896 PURBALINGGA 53319

LAPORAN

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP)

TAHUN ANGGARAN 2020

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

KABUPATEN PURBALINGGA

(2)
(3)

Kata Pengantar ... i Daftar isi ... ii BAB I : PENDAHULUAN ... 1

a. Gambaran Umum SKPD

b. Permasalahan Utama (Issu Strategis) c. Sistematika Penulisan

BAB II : PERENCANAAN KINERJA ... 7 BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ... 9

a. Capaian Kinerja Perangkat Daerah b. Realisasi Anggaran/Keuangan

BAB IV : PENUTUP ... 32 a. Tinjauan Umum Tingkat Keberhasilan

b. Permasalahan yang Dihadapi c. Strategi Pemecahan Masalah Lampiran-lampiran

(4)

BAB I PENDAHULUAN

Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga ini adalah sebagai bentuk laporan akuntabilitas kinerja yang dicapai dalam pemerintahan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan pada Perjanjian Kinerja dalam tahun anggaran yang telah dilaksanakan Tahun 2020.

Sebagai Implementasi dari Sistem Laporan Kinerja yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja, maka disusun Lampiran Kinerja Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2020.

Maksud disusunnya Laporan Kinerja Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2020 adalah untuk memberikan gambaran hasil pelaksanaan kewenangan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga yang telah dicapai selama Tahun Anggaran 2020, dengan tujuan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam rencana kinerja tahun anggaran berjalan yang telah ditetapkan.

A. Gambaran Umum OPD

Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga keberadaanya sebagai satuan kerja perangkat daerah dibidang perumahan, permukiman dan pertanahan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 12 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purbalingga, adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas dibidang Perumahan, Permukiman dan

(5)

Struktur Organisasi Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga, terdiri dari:

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat, meliputi :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan 3. Bidang Perumahan, meliputi :

a. Seksi Perumahan Formal b. Seksi Perumahan Swadaya 4. Bidang Permukiman, meliputi :

a. Seksi Pengembangan dan Peningkatan Kawasan Permukiman b. Seksi Prasarana Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 5. Bidang Pertanahan :

a. Seksi Pengadaan dan Legalisasi Tanah b. Seksi Penataan dan Pemanfaatan Tanah c. Seksi Penyelesaian Sengketa

6. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD ) 7. Kelompok Jabatan Fungsional

(6)

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KABUPATEN PURBALINGGA

KEPALA DINAS SEKRETARIS SUBBAG PERENCANAAN & KEUANGAN SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG PERUMAHAN BIDANG PERMUKIMAN BIDANG PERTANAHAN Seksi Perumahan Formal Seksi Pengembangan dan Peningkatan Kawasan Permukiman

Seksi Pengadaan dan Legalisasi Tanah

Seksi Perumahan

Swadaya

Seksi Prasarana Air Minum dan Penyehat-

an Lingkungan

Seksi Penataan dan Pemanfaatan Tanah

Seksi Penyelesaian Sengketa

(7)

Tabel Data Kepegawaian per Desember 2020 No Jenis Kepegawaian Tingkat Pendidikan SD SLTP SLTA D1-D3 S1 S2 JML 1 PNS - 1 5 - 14 3 23 2 CPNS - - - - 3 NON PNS 37 Jumlah 60

Tabel Data Kepegawaian Berdasarkan Jabatan Struktural per Desember 2020 No Jabatan Struktural Jumlah Keterangan 1 Kepala Dinas 1 2 Sekretaris 1 3 Kepala Bidang 3 4 Kepala Sub Bagian 1 5 Kepala Seksi 6 Jumlah 12

Tabel Data Jenis Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan per Desember 2020 No Jenis Diklat Kepemimpinan Jumlah Keterangan 1 Tingkat I 0 2 Tingkat II 1

3 Tingkat III 3 1 belum diklat

4 Tingkat IV 5 2 belum diklat

Jumlah 9 3 belum diklat

(8)

Tabel Asset yang dikelola OPD per 31 Desember 2020

No Jenis Asset Jumlah Keterangan

1 Lahan lokasi perkantoran 2.100,12 m2

2 Bangunan Perkantoran 1.167 m2

3 Mobil Station 7 unit

4 Mobil Pickup 1 unit

5 Sepeda Motor 16 unit

6 Kendaraan Roda 3 -

B. Permasalahan Utama:

Permasalahan-permasalahan pembangunan dalam lingkup Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga mengacu pada isu strategis untuk prioritas perencanaan pembangunan yaitu :

1. Masih adanya rumah tidak layak huni.

2. Adanya kecenderungan timbulnya kawasan kumuh

3. Adanya rumah tangga yang belum ketercukupan akses air bersih dan sistem air limbah rumah tangga.

4. Masih adanya bidang tanah Pemda yang belum bersertifikat.

Disisi internal organisasi adalah terbatasnya SDM dan sarana prasarana operasional penunjang aktivitas kegiatan kedinasan.

Terkait dengan permasalahan tersebut, maka issu strategi dalam implementasi program dan kegiatan diarahkan untuk :

1. Peningkatan kualitas perumahan bagi masyarakat miskin guna mengurangi rumah tidak layak huni

2. Peningkatan kualitas kawasan permukiman guna meningkatkan kesehatan lingkungan permukiman dan mengurangi permukiman kumuh

3. Peningkatan penyediaan akses air minum bagi masyarakat

(9)

5. Peningkatan pensertifikatan dan pengelolaan tanah Pemkab

Serta optimalisasi penataan dan pemanfaatan aset tanah pemerintah derah guna terwujudnya kawasan perkotaan serta peningkatan kualitas prasarana ruang publik guna mengakomodasi dinamika pertumbuhan dan perkembangan kawasan perkotaan.

Sedangkan dari sisi internal organisasi yaitu ketersediaannya kendaraaan operasional kegiatan dan tetersediaanya tenaga yang profesional pada Dinas Perumahan dan Permukiman.

C. Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2020 adalah : 1. BAB I : PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum OPD B. Permasalahan Utama C. Sistematika Penulisan 2. BABII: PERENCANAAN KINERJA

A. Perencanaan Strategis a. Visi

b. Misi c. Tujuan d. Sasaran

e. Kebijakan program dan kegiatan B. Perjanjian Kinerja TA. 2020

3. BABIII: AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Perangkat Daerah B. Realisasi Anggaran

4. BAB IV: PENUTUP A. Kesimpulan

B. Langkah tindak lanjut Lampiran :

(10)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perjanjian Kinerja Tahun 2020 sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pada tahun 2020 mempertimbangkan segenap kekuatan dan peluang serta kelemahan yang ada pada DINRUMKIM Kabupaten Purbalingga, dengan mengacu pada Visi Kabupaten Purbalingga dalam RPJMD 2016 – 2021 yaitu PURBALINGGA YANG MANDIRI DAN BERDAYA SAING MENUJU MASYARAKAT YANG BERAKHLAK MULIA, sedangkan Misi yang terkait dengan OPD DINRUMKIM yaitu :

Misi 1 yaitu, Menyelenggarakan Pemerintahan yang Profesional, Efisien, Efektif, Bersih dan Demakratis, Sehingga Mampu Memberikan Pelayanan Secara Prima kepada Masyarakat.

Misi 3 yaitu, Mengupayakan Ketercukupan Kebutuhan Pokok Manusia Utamanya Pangan dan Papan Secara Layak.

Misi 6 yaitu, Mewujudkan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan yang Sehat dan Menarik untuk Melaksanakan Kegiatan Ekonomi, Sosial dan Budaya melalui Gerakan Masyarakat, yang Didukung dengan Penyediaan Infrastruktur / Sarana Prasarana Wilayah yang Memadai.

Guna mendukung terwujudnya Visi dan Misi tersebut, Dinas Perumahan dan Permukiman melaksanakan serangkaian program dan kegiatan yang telah direncanakan dalam dokumen Renja tahun anggaran 2020 dengan target kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja Tahun Anggaran 2020 dalam tabel sebagai berikut :

(11)

TABEL PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020 DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KABUPATEN

PURBALINGGA

No. Tujuan Sasaran Indikator

Kinerja Satuan Target 1 2 3 4 5 6 1 Meningkatnya ketersediaan dan kepemili kan rumah layak huni Persentase rumah layak huni persen 95,5% Meningkatnya pemenuhan kebutuhan ru-mah layak huni bagi masyarakat Persentase rumah tidak layak huni yang ditangani persen 64,79 2 Terwujudnya perumahan dan lingkung an permukim an yang ber-kualitas Persentase permukiman yang layak huni dan berkelanjutan persen 93 2 Terwujudnya ling-kungan permukim an yang berkualitas Luasan kawasan tidak kumuh Ha 1.442 Terlayaninya air bersih Cakupan layanan air bersih Persen 92% Terlayaninya sanitasi masyarakat Cakupan layan an sanitasi Persen 87% 3 Terwujudnya legalitas dan tertib peman-faatan tanah Persentase pe nyediaan tanah bagi pembangu nan untuk kepentingan umum Persen 100 Meningkatnya kapasitas status dan pemanfaatan tanah Persentase tanah milik Pemda bersertifikat Persen 63,97% Persentase tanah Pemda yang dimanfa-atkan Persen 80

(12)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Perangkat Daerah

Capaian Kinerja Dinas Perumahan dan Pemrukiman dapat diuraiakan sebagai berikut :

1. Capaian kinerja tujuan/sasaran tahun anggaran 2020 dapat diuraikan secara garis besar dalam bantuk tabel sebagai berikut :

TABEL CAPAIAN KINERJA SASARAN 2020 No. Tujuan Sasaran Indikator

Kinerja

Satua n

Target Realisasi Capaian kinerja 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Meningkatny a ketersediaan dan kepemilikan rumah layak huni Persentase rumah layak huni persen 95,5 96,09 100,62 Meningka tnya pemenuh an kebutuha n rumah layak huni bagi masyarak at Persentase rumah tidak layak huni yang ditangani persen 64,79 64,95 100,24 2 Terwujudnya perumahan dan lingkung an permukim an yang ber-kualitas Persentase permukiman yang layak huni dan berkelanjutan persen 93,6 94,77 101,25 Terwujud nya lingkung-an permukim an yang berkua-litas Luasan kawasan tidak kumuh Ha 1.442 1.442 100

(13)

No. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

Satua n

Target Realisasi Capaian kinerja Terlayani nya air bersih Cakupan laya-nan air bersih Persen 92 92,05 100,05 Terlayani nya sanitasi masyarak at Cakupan layan an sanitasi Persen 87 92,26 106,04 3 Terwujudnya legalitas dan tertib peman-faatan tanah Persentase penyediaan tanah bagi pembangu nan untuk kepen tingan umum Persen 85 100 117,64 Meningka tnya kapasitas status dan pemanfaa tan tanah Persentase tanah milik Pemda bersertifikat Persen 63,97 67,72 105,86 Persentase tanah Pemda yang dimanfa-atkan Persen 80 80,09 100,11

Misi 3 RPJMD 2016-2021: Mengupayakan Ketercukupan Kebutuhan Pokok Manusia Utamanya Pangan dan Papan Secara Layak

Tujuan : Meningkatnya ketersediaan dan kepemilikan rumah layak huni

Pemenuhan Kebutuhan Papan.

Kebutuhan dasar akan rumah dan perumahan bagi masyarakat tentunya senantiasa berkembang seiring dengan kemajuan masyarakat itu sendiri. Masyarakat tradisional, kebutuhan akan rumah dan perumahannya juga masih sederhana. Sedangkan dalam masyarakat moderen, rumah dan perumahan yang diidamkan juga akan lebih kompleks dengan pemenuhan berbagai fasilitas kehidupan moderen yang tertata yang membentuk sebuah kawasan permukiman yang representatif sebagaimana yang diimpikan.

(14)

Perumahan selain jadi kebutuhan dasar manusia juga mempunyai fungsi yang strategis dalam perannya sebagai pusat pendidikan keluarga, persemaian budaya dan peningkatan kualitas generasi yang akan datang serta merupakan pengaktualisasian jati diri. Terwujudnya kesejahteraan rakyat dapat ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermanfaat melalui pemenuhan kebutuhan papannya.

Hasil evaluasi pada tujuan: Meningkatnya ketersediaan dan kepemilikan rumah layak huni dengan indikator persentase rumah layak huni mendapatkan nilai rata-rata 100,62% dengan kategori sangat berhasil. Adapun hasil pengukuran indikatornya adalah sebagai berikut:

Tabel : Capaian tujuan Meningkatnya ketersediaan dan kepemilikan rumah layak huni

Indikator Kinerja Satuan Realisas 2015 Realisasi 2016 Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Target 2020 Realisasi 2020 Capaian% Persentase rumah layak huni Persen 88,6 88,58 93,28 93,63 95,21 95,5 96,09 100,62

Capaian kinerja tujuan Meningkatnya pemenuhan kebutuhan rumah layak huni bagi masyarakat dengan indikator kinerja Persentase Rumah Layak Huni, bahwa pada tahun 2019 capaian kinerjanya tercapai 95,21% (234.853 rumah) dan persentase jumlah RTLH menjadi 4,79% (11.815 rumah).

Pada tahun 2020 jumlah rumah tangga yang telah memiliki rumah sebanyak 247.382 KK, sesuai dengan target pada perjanjian kinerja sebesar 95,5% realisasinya tercapai 95,67% (236.670 rumah). Dengan demikian bila dibandingkan dengan target jangka menengah sesuai Rencana Strategis (Renstra) OPD capaian sampai dengan tahun 2021 persentase rumah layak huni adalah sebesar 96,5%, maka tinggal tersisa 0,83% (96,5% - 95,67%).

(15)

Keberhasilan pencapaian ini adalah realisasi dari pelaksanaan Program Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Perumahan melalui kegiatan Fasilitasi Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Fasilitasi Perumahan Swadaya, Fasilitasi Penyediaan Perumahan Swadaya (DAK) Hasil capaian kinerja tujuan ini diperoleh dari sasaran Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan Rumah Layak Huni dengan indikator kinerjanya persentase rumah tidak layak huni yang ditangani. Capaian kinerja Sasaran samapai Tahun Anggaran 2020 disajikan pada tabel berikut :

Tabel : Capaian Sasaran : Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan Rumah Layak Huni

Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2016 Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Target 2020 Realisasi 2020 Capaian Kinerja Persentase rumah tidak layak huni yang ditangani Persen 10,35 29,09 43,85 56,975 64,79 65,29 100,77

Hasil Evaluasi pada sasaran meningkatnya pemenuhan kebutuhan rumah layak huni dengan indikator persentase rumah tidak layak huni yang ditangani mendapatkan nilai 100,24% kategori sangat berhasil. Dalam rangka mewujudkan terpenuhinya kebutuhan rumah yang layak huni, maka pemugaran rumah tidak layak huni terus ditangani dan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dan sampai dengan tahun 2019 jumlah RTLH yang ditangani adalah sebanyak 15.667 rumah (56,975%). Sedangkan jumlah rumah tidak layak huni yang belum ditangani sebanyak 11.831 rumah (43,025%) dari jumlah target RTLH 27.498 rumah (data mandiri Kabupaten 2015).

Pada tahun 2020 jumlah rumah tidak layak huni yang berhasil direhab mencapai 2.203 rumah dengan perincian dari kegiatan rehab RTLH yang didanai dari APBD Propinsi sejumlah 318, dana DAK 126, dana BSPS 705, dan kontribusi dari Dana Desa 1048 rumah dan CSR 6 rumah. Sehingga jumlah RTLH yang sudah ditangani sebanyak 17,954 atau 65,29% dari jumlah RTLH 27.498 (Data mandiri Kabupaten).

(16)

Keberhasilan pencapaian ini adalah realisasi dari pelaksanaan Program Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Perumahan melalui kegiatan Fasilitasi Perumahan Swadaya dengan Alokasi anggaran Rp. 690.398.000,- Realisasi Rp. 661.380.464,- (95,79%) sehingga ada efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp. 29.017.536,- (14%), Fasilitasi Penyediaan Perumahan Swadaya (DAK) dengan alokasi anggaran Rp. 91.875.000,- Realisasi Rp. 48.225.000,- (52,49%) terdapat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp. 43.650.000,-(47,51%).

Kendala dalam pelaksanaan adalah :

a. Sebagian anggota Pokmas RTLH dalam pengajuan proposal pencairan tidak tepat waktu sehingga pelaksanaan rehab RTLH jadi mundur.

b. Tingkat gotong royong sebagian masyarakat sudah mulai menurun sehingga kesulitan mencari tenaga kerja/tukang.

c. Adanya tradisi yang diyakini sebagian masyarakat tentang perhitungan waktu untuk memulai rehab rumah akibatnya waktu pelaksanaan rehab rumah tidak sesuai rencana.

d. Adanya anggaran rehab RTLH (1000 rumah) dialihkan untuk mendukung penanganan Covid 19 sehingga capaian kinerjanya kurang maksimal.

Upaya yang ditempuh adalah :

a. Koordinasi dengan Pokmas di masing-masing desa bersama Tim Pembina pada masing-masing kecamatan memberikan perhatian lebih guna percepatan pelaksanaan rehab rumah.

b. Memberikan informasi/sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kepedulian terhadap warga yang membutuhkan bantuan termasuk dalam rehab RTLH.

c. Memberikan perhatian lebih guna percepatan pelaksanaan rehab RTLH untuk wilayah yang masyarakatnya memegang tradisi perhitungan waktu.

(17)

Sedangkan strategi untuk pencapaian sasaran kinerja disamping melakukan sosialisasi arti pentingnya memiliki rumah yang layak huni, juga merangkul para steakholder untuk berpartisipasi dalam pemugaran RTLH diantaranya melalui CSR.

Program yang mendukung Sasaran Meningkatnya Kebutuhan Rumah Layak Huni adalah :

a. Program Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Permukiman b. Program Catur Tertib Pertanahan

Misi 6 RPJMD 2016-2021: Mewujudkan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan yang Sehat dan Menarik untuk Melaksanakan Kegiatan Ekonomi, Sosial dan Budaya melalui Gerakan Masyarakat, yang Didukung dengan Penyediaan Infrastruktur / Sarana Prasarana Wilayah yang Memadai.

Tujuan : Terwujudnya perumahan dan lingkungan permukiman yang berkualitas

Sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, perkembangan peningkatan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kebutuhan akan perumahan dan lingkungan permukiman yang berkualitas akan semakin meningkat, sehingga perlu dilaksanakan upaya penanganan secara bersinergi dengan komponen kehidupan yang lain.

Tabel

Capaian tujuan Terwujudnya perumahan dan lingkungan permukiman

yang berkualitas Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2016 Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Target 2020 Realisasi 2020 Capaian% persentase permukiman yang layak huni dan berkelanjutan Persen 92,6 93,93 93 94,77 101,25

(18)

Capaian kinerja tujuan Terwujudnya perumahan dan lingkungan permukiman yang berkualitas, dengan indikator Persentase permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. Capaian kinerja ini adalah melalui hasil rata-rata capaian kinerja sasaran yang meliputi 3 (tiga) indikator, dari target pada perjanjian kinerja sebesar 93,6% realisasi capaian kinerjanya sebesar 94,77%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 101,25% kategori sangat berhasil. Keberhasilan capaian kinerja tersebut adalah dari pelaksanaan program pengembangan dan peningkatan kualitas permukiman melalui kinerja sasaran dengan 3 (tiga) indikator capaian kinerja yaitu Cakupan Layanan Air Bersih, Cakupan Layanan Sanitasi, dan Luasan Kawasan Tidak Kumuh sebagaimana pada tabel berikut :

Tabel : Capaian kinerja sasaran Terwujudnya lingkungan permukiman yang berkualitas dengan indikator cakuan layanan air bersih

Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2015 Realisasi 2016 Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Target 2020 Realisasi 2020 Capaian% Cakupan layanan air bersih Persen 78,55 82,78 87,60 90,43 91,01 92 92,05 100,05

A. Cakupan Layanan Air Bersih

Hasil Evaluasi pada sasaran terwujudnya lingkungan permukiman yang berkualitas dengan indikator cakupan layanan air bersih dengan capaian 100,05% dengan kategori sangat berhasil.

Agar kelangsungan hidup manusia dapat terus terjaga, maka perlu jaminan ketersediaan air minum dalam jumlah yang memadai sesuai dengan aktifitas manusia sehari-hari.

Persentase rumah tangga mengakses air bersih tahun 2019 capaian kinerjanya sebesar 91,01%. Pada tahun 2020 sesuai perjanjian kinerja dengan target 92% realisasi cakupan rumah tangga mengakses air bersih dapat dicapai sebesar 92,05%. Capaian ini didukung dari pelaksanaan Pogram Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Permukiman melalui Kegiatan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum dengan alokasi anggaran sebesar

(19)

Realisasi Rp. 1.046.987.450 ,- (92,62%) terjadi efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp. 83.443.550,-(7,38%). Bentuk kegiatannya berupa fasilitasi kegiatan Pamsimas sebanyak 230 SR di 7 desa, sebagaimana pada tabel.

Tabel : Jumlah sambungan rumah (SR) pada desa penerima kegiatan Pamsimas

No Kecamatan Desa Jumlah

SR 1 Bobotsari Pakuncen 60 Palumbungan Wetan 25 2 Rembang Gunungwuled 45 Wanogara Kulon 25 3 Mrebet Cipaku 25 Selaganggeng 25 4 Karangmoncol Pekiringan 25 230

Sedangkan jumlah sambungan rumah pada kegiatan dari dana Hibah Air Minum Pedesaan sebanyak 512 SR di 17 desa, sebagaimana terinci pada tabel berikut.

Tabel : Jumlah sambungan rumah (SR) pada desa penerima kegiatan HAMP

No Kecamatan Desa Jumlah

SR 1 Mrebet Mebet 26 Pagerandong 40 Lambur 26 2 Kejobong Kadarpan 25 Gumiwang 25 3 Rembang Makam 30

(20)

4 Bukateja Kedungjati 39 Karangnangka 25 5 Kemangkon Palumutan 25 6 Padamaran Mipiran 38 7 Bojongsari Banjaran 32 Kajongan 42 8 Kertanegara Krangean 37 9 Karangjambu Karangjambu 26

10 Kaligondang Kembaran Wetan 25

11 Kutasari Sumingkir 26

12 Kemangkon Majatengah 25

512

Sedangkan jumlah sambungan rumah pada kegiatan dari dana DAU sebanyak 198 SR di 6 desa, sebagaimana terinci pada tabel berikut.

Tabel : Jumlah sambungan rumah (SR) pada desa penerima Kegiatan Pembangunan Sistem Air Minum

No Kecamatan Desa Jumlah SR

1 Kutasari Candinata 14 2 Bobotsari Karangmalang 2 Talagening 59 3 Mrebet Metenggeng 7 Binangun 16 4 Karangmoncol Tunjungmuli 100 198 Jumlah sambungan rumah pada kegiatan dari dana HID sebanyak 664 SR di 14 desa, sebagaimana terinci pada tabel berikut.

(21)

Tabel : Jumlah sambungan rumah (SR) pada desa penerima Kegiatan Pembangunan Sistem Air Minum dana HID

No Kecamatan Desa Jumlah SR

1 Rembang Bodaskarangjati 27 2 Karanganyar Buara 152 Lumpang 25 Brakas 25 Karanggedang 25 3 Kejobong Nangkasawit 25 Timbang 25 4 Mrebet Pengalusan 170 Binangun 25 5 Karangjambu Sanguwatang 54 Purbasari 56

6 Karangreja Tlahab Lor 25

7 Kertanegara Margasana 5

Langkap 25

664

Jumlah sambungan rumah pada kegiatan dari dana DAK sebanyak 50 SR di 2 desa, sebagaimana terinci pada tabel berikut.

Tabel : Jumlah sambungan rumah (SR) pada desa penerima Kegiatan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum DAK

No Kecamatan Desa Jumlah SR

1 Mrebet Cipaku 20

2 Karangmoncol Tunjungmuli 30

(22)

Dengan demikian bila dibandingkan dengan target jangka menengah sesuai Rencana Strategis (Renstra) OPD persentase rumah tangga mengakses air bersih adalah sebesar 93%, maka tinggal tersisa 0,95% (93% - 92,05% = 0,95%) yang belum tertangani.

Kendala yang dihadapi :

a. Adanya lokasi kegiatannya sangat sulit, terkadang harus mencari lokasi sumber air bersih yang baru dan tidak berbau karena sumber air yang awal ternyata berbau

b. Rekanan dalam menyelesaikan pekerjaan lambat c. Terbatasnya debit air dari sumber mata air

d. Alokasi anggaran sebagian dialihkan untuk penanganan Covid 19 sehingga capaian kinerja tidak maksimal

Upaya yang dilakukan :

a. Koordinasi dengan pihak rekanan untuk mengakselerasi tahapan kegiatan.

b. Mendorong rekanan menambah tenaga kerja untuk mempercepat penyelesaian kegiatan.

c. Memanfaatkan dan mengembangkan tambahan jaringan dari sumber-sumber mata air yang telah dibangun.

d. Mengajukan usulan anggaran untuk tahun berikutnya

Strategi dalam pencapaian sasaran antara lain dengan menggali potensi sumber mata air baru yang dapat dimanfaatkan serta memetakan wilayah yang rawan kekurangan air bersih, serta melakukan sinergi kegiatan yang didanani dari Dana Desa dan sumber lainnya.

B. Cakupan Layanan Sanitasi.

Salah satu faktor yang menjadi penilaian rumah sehat adalah rumah tinggal berakses sanitasi. Kesadaran masyarakat akan pentingnya rumah tinggal berakses sanitasi dasar (mempunyai fasilitas pembuangan air besar/tinja) sudah mulai membaik.

(23)

Capaian kinerja sasaran ini tersaji pada tabel berikut :

Tabel Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Akses Air Limbah Domestik / Rumah Tangga

Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2015 Realisasi 2016 Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Target 2020 Realisasi 2020 Capaian% Cakupan layanan sanitasi Persen 70 78,58 84,35 87,48 90,77 87 91,42 105,08

Hasil Evaluasi pada sasaran terwujudnya lingkungan permukiman yang berkualitas dengan indikator cakupan layanan sanitasi dengan capaian 100,08% dengan kategori sangat berhasil.

Dari tabel tersebut terlihat bahwa persentase capaian kinerjanya terus mengalami peningkatan, dan pada tahun 2020 cakupan sistem air limbah rumah tangga pada perjanjian kinerja dengan target 87% realisasinya berhasil mencapai 92,26%. Indikator ini merupakan implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari Kementerian Pekerjaan Umum, dengan harapan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dari pencemaran lingkungan akibat pengelolaan air limbah yang tidak benar.

Sasaran tersebut dapat dicapai melalui Program Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Permukiman. Program tersebut terbagi menjadi 3 (tiga) kegiatan yaitu Peningkatan dan Pembangunan Sarana dan Prasarana Saluran Air Limbah, Pemeliharaan Sarana Prasarana Saluran Air Limbah dan Peningkatan Sarana Prasarana Sanitasi. Kegiatan Pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) adalah guna mendukung penyediaan akses sanitasi dasar masyarakat Purbalingga.

Namun sampai dengan tahun 2020 pada OPD Dinrumkim Kabupaten Purbalingga baru mendapatkan alokasi anggaran program/kegiatan IPAL, sehingga capaian tersebut merupakan tambahan kontribusi dari kegiatan jambanisasi yang dikelola OPD terkait.

(24)

Dibandingkan dengan target jangka menengah sesuai Rencana Strategis (Renstra) OPD cakupan penanganan sanitasi adalah sebesar 88%, maka sudah melebihi target. Sehingga pada tahun anggaran berikutnya adalah menangani rumah tangga yang belum masuk dalam daftar penanganan prioritas.

Kendala dalam pelaksanaan :

a. Masih adanya sebagian masyarakat yang tingkat kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah/sanitasi masih rendah.

Upaya yang dilakukan :

a. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat.

C. Luasan Kawasan Tidak Kumuh

Disamping ketersediaan air minum yang berkelanjutan dan akses sanitasi, maka juga diperlukan pengelolaan lingkungan permukiman yang sehat, sehingga kelangsungan hidup manusia tetap terjaga. Kesadaran masyarakat akan arti pentingnya lingkungan pemrukiman yang sehat perlu terus dilakukan.

Tabel : Capaian Kinerja Sasaran Terwujudnya Lingkungan Permukiman yang Berkualitas

Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2016 Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Target 2020 Realisasi 2020 Capaian Ha Luasan kawasan tidak kumuh Ha 1.423,37 1.437,58 1.442 1.442 1.442 1.442 100

Hasil evaluasi pada sasaran terwujudnya lingkungan permukiman yang berkualitas dengan indokator luasan kawasan tidak kumuh, dengan capaian 100% dengan katergori sangat berhasil.

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa di Kabupaten Purbalingga luasan kawasan perkotaan adalah 1.442 ha, sedangkan luasan kawasan kumuh perkotaan pada tahun 2015 seluas 32,39 Ha yang

(25)

kumuh taraf sedang seluas 2,22 Ha (RPJMD 2016-2021) yang dari tahun ke tahun sudah semakin menurun luasannya.

Pada akhir tahun 2020 luasan kawasan kumuh menjadi 0 ha karena dapat tertangani seluruhnya pada tahun 2018 melalui program KOTAKU. Dengan demikian luasan kawasan tidak kumuh sebesar 1.442 ha telah tercapai. Selanjutnya tahun 2019, 2020 dan seterusnya kegiatannya tidak berupa penanganan kawasan kumuh, namun pencegahan timbulnya kawasan kumuh.

Program kegiatan yang mendukung capaian indikator ini adalah Program Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Permukiman melalui kegiatan Pemeliharaan Sarana Prasarana dan Utilitas Permukiman, bentuk pekerjaannya adalah pemeliharaan jalan lingkungan permukiman dengan alokasi anggaran sebesar Alokasi anggaran Rp. 1.740.734.000,- Realisasi Rp. 1.718.304.000,- (98,71%) ada efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp. 22.430.000,- (1,29%)

Kendala / permasalahan yang dihadapai :

a. Belum adanya satu data satu peta satu perencanaan dalam penanganan kumuh

b. Hasil pendataan identifikasi kawasan kumuh tahun 2020 ditemukan kawasan potensi kumuh sebesar 359,67 ha yang masih dalam proses verifikasi Pemprof.

c. Penanganan kumuh dilakukan belum terfokus dan mampu merubah wajah permukiman

d. Penganggaran dana penanganan kumuh dari Pusat sangat terbatas

e. Masih rendahnya tingkat kesadaran warga masyarakat akan arti pentingnya lingkungan permukiman yang rapi dan sehat, kurang optimalnya sinergi program kegiatan antar OPD yang dapat mendukung program KOTAKU.

f. Anggaran untuk penanganan kawasan kumuh dalam rangka untuk pencegahan dialihkan untuk penanganan Covid 19

(26)

Upaya mengatasi kendala / permasalahan :

a. Perlunya keterpaduan dalam perencanaan penanganan kumuh (satu data satu peta)

g. Perlu penanganan kawasan potensi kumuh pada tahun berikutnya dengan dukungan angaran yang memadahi

b. Penanganan kumuh/potensi kumuh ke depan dapat dilakukan secara terfokus dan tuntas/komprehensif sehingga mampu merubah wajah permukiman.

c. Perlu adanya dana yang berkelanjutan dari Pusat karena penanganan kumuh membutuhkan waktu yang tidak singkat.

d. Meningkatkan sosialisasi akan pentingnya pencegahan kumuh dan penanganan permukiman kumuh.

e. Mengajukan usulan anggaran tahun berikutnya dalam rangka pencegahan timbulnya kumuh baru.

Strategi yang dilakukan adalah melakukan koordinasi dan kolaborasi beberapa pihak antara pemerintah mulai tingkat pusat sampai dengan tingkat kelurahan, swasta, bahkan pihak terkait lainnya, termasuk peran serta secara aktif masyarakat, terutama dalam memperbaiki infrstruktur permukiman yang dibangun di lokasi mereka.

Tujuan : Terwujudnya legalitas dan tertib pemanfaatan tanah

 Penyediaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum

Dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan dan perdesaan yang sehat dan menarik untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, sosial dan Budaya, perlu didukung dengan Penyediaan Infrastruktur / Sarana Prasarana Wilayah yang Memadai. Ketersediaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum adalah salah satu upaya pemerintah menyediakan infrastruktur / sarana prasanan wilayah yang terus meningkat.

(27)

Tabel : Capaian tujuan Terwujudnya legalitas dan tertib pemanfaatan tanah Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2018 Realisasi 2019 Target 2020 Realisasi 2020 Capaian Kinerja% Persentase penyediaan tanah

bagi pembangunan untuk kepentingan umum

Persen 63,64 70 100 100 100

Capaian kinerja tujuan Terwujudnya legalitas dan tertib pemanfaatan tanah dengan indikator kinerja Persentase penyediaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum, bahwa pada tahun 2020 kegiatan pengadaan tanah capaian kinerjanya 100% yaitu untuk Perluasan penimbunan sampah TPA Bedagas, pengadaaan tanah untuk persiapan pembangunan jambatan Wirasana - Kalikajar, pengadaan tanah untuk pembangunan SD2 Karangjambu, SD1 Karangbawang, dan SD2 Gunungwuled.

Dari 5 lokasi pengadaan tanah tersebut berhasil direalisasi 5 (lima) lokasi atau dicapai 100%.

Kendala yang dihadapi :

a. Adanya pemilik tanah yang sempat tidak sepakat dengan harga yang ditentukan oleh Apraisal, sehingga pengadaannya gagal direalisasi b. Perlunya waktu yang lama dalam pemberkasan persyaratan proses

pelepasan tanah. Solusi yang dilakukan :

a. Melakukan pendekatan dan sosialisasi rencana pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum kepada warga yang terdampak.

b. Meningkatkan koordinasi dengan OPD terkait dan serta dengan BPN dalam proses pemberkasan dan pelepasan hak atas tanah.

(28)

Sedangkan Sasaran dari kinerja Tujuan tersebut tersaji pada tabel sebagai berikut :

Tabel : Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya kapasitas status dan pemanfaatan tanah

Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2018 Realisasi 2019 Target 2020 Realisasi 2020 Capaian% Persentase tanah milik Pemda bersertifikat Persen 63,81 64,98 63,97 67,72 105,86

A. Meningkatnya kapasitas status dan pemanfaatan tanah

Persentase Tanah milik Pemda bersertifikat dapat diuraikan bahwa pada tahun 2018 tanah pemda yang bersertifikat mencapai 63,81%, sedangkan pada tahun 2019 bidang tanah Pemda yang bersertifikat capaian menjadi 64,98%.

Pada tahun 2020 berdasarkan perjanjian kinerja targetnya adalah 63,97%. Realisasi capaian tanah Pemda yang berhasil disertifikat mencapai 67,72% atau capaian kinerjannya sebesar 105,86% dari target.

Keberhasilan capaian kinerja ini didukung oleh Program Pengelolaan Pertanahan (Catur Tertib Pertanahan) melalui kegiatannya adalah Pensertifikatan tanah-tanah Pemda dan masyarakat. Tahun 2020 jumlah bidang tanah Pemda yang berhasil diterbitkan dan diserahkan sertifikatnya mencapai 37 bidang, hal ini berkat adanya sinergi kerja sama dengan BPN dan semua pihak yang terkait.

Kendala yang dihadapi :

1. Kesulitan dalam melengkapi data pemberkasan bidang tanah yang diajukan disertifikat, karena para pihak yang terkait dengan

(29)

kelengkapan dokumen bidang tanah keberadaannya di luar wilayah Kabupaten.

Solusi yang dilakukan :

1. Menjalin komunikasi dan kerja sama yang baik dan intensif dengan para pihak yang terkait, baik dengan warga masyarakat maupun BPN.

Tabel : Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya kapasitas status dan pemanfaatan tanah

Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2018 Realisasi 2019 Target 2020 Realisasi 2020 Capaian Kinerja% Persentase tanah Pemda yang dimanfaatkan Persen 79,75 80,09 80 80,10 100,125

B. Meningkatnya kapasitas status dan pemanfaatan tanah

Hasil evaluasi pada sasaran Meningkatnya kapasitas status dan pemanfaatan tanah dengan indikator Persentase tanah Pemda yang dimanfaatkan mencapai 100,25% dengan kategori sangat berhasil, yang dapat diuraikan bahwa pada tahun 2018 tanah Pemda yang dimanfaatkan mencapai 79,75%, sedangkan pada tahun 2019 tanah Pemda yang dimanfaatkan mencapai 79,90%.

Pada tahun 2020 berdasarkan perjanjian kinerja target capaian kinerjanya adalah sebesar 80%, realisasi kinerjanya mencapai 80,10%. Program kegiatan yang mendukung capaian ini adalah Program Pengelolaan Pertanahan (Catur Tertib Pertanahan). Capaian ini berbanding lurus dengan capaian target PAD pemanfaatan tanah Pemda yang capaiannya melebihi target (109,15%). Hal ini dapat tercapai karena bertambahnya tanah Pemda yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Kendala dalam capaian kinerja ini :

a. Berkurangnya bidang tanah Pemda yang dapat dimanfaatkan karena adanya alih fungsi (yang tadinya dimanfaatkan untuk pertanian menjadi digunakan untuk bangunan gedung)

(30)

b. Adanya warga masyarakat yang enggan memanfaatkan tanah Pemda dengan alasan kurang menguntungkan secara ekonomi.

Solusi yang dilakukan :

a. Membuka akses jalan tanah Pemda sehingga memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat yang memanfaatkannya

b. Melakukan persuasi kepada masyarakat untuk dapat/tertatirik memanfaatkan tanah Pemda.

Selanjutnya mengenai capaian kinerja kegiatan tahun 2020 secara garis besar dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

TABEL CAPAIAN KINERJA KEGIATAN

NO. PROGRAM /KEGIATAN

Target CAPAIAN KINERJA (%) ANGGARAN KETERANGAN ANGGARAN AWAL PERUBAHAN 1 Program Penguatan Kelembagaan Perangkat Daerah 732.000.000 522.295.000 1 Penyediaan bahan

dan jasa perkantoran 100 100

277.000.000 226.290.000

2 Rapat-rapat

koordi-nasi dan konsultasi 100 100

160.000.000 118.404.000

3 Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor

100 100 265.000.000 136.599.000

4

Pengadaan sarana

dan prasaran kantor 100 100

0 34.080.000

5 Pendidikan dan pelatihan pegawai 100 100 20.000.000 0

6

Penyusunan dokumen perencanaan dan pela poran kiner ja SKPD

100 100 10.000.000 6.922.000

2

Program Pengembangan dan Peningkatan Kualitas perumahan 1.709.375.000 932.849.000 1 Fasilitasi Penyediaan Perumahan Formal 100 100 400.000.000 242.451.000 4 paket pemel PSU

(31)

2 Fasilitasi Penyediaan Perumahan Swadaya 100 100 1.200.000.000 690.398.000 672 rmh dana Bann Gub 550 rmh dana BSPS 135 SR listri NO PROGRAM/KEGIATAN CAPAIAN KINERJA ANGGARAN

AWAL PERUBAHANANGGARAN KETERANGAN

3

Penyediaan Peruma

han Swadaya (DAK) 100 100

109.375.000 91.875.000 138 rmh dana DAK

3 Program Pengembangan dan Peningkatan Kualitas permukiman 9.301.582.000 7.524.664.000 1 Pembangunan sarpras permukiman 100 100 0 0 2 Pemeliharaan Sara na Prasarana dan Utilitas Permukiman 100 100 1.130.866.000 1.740.734.000 3 Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh 100 100 200.000.000 0 4 Pembangunan Sistem Air Limbah Domestik

100 100 665.000.000 665.000.000

5 Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum

100 100 971.976.000 1.130.431.000

6 Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (DAK Penugasan)

100 100 6.333.740.000 863.499.000

7 Pembangunan Sarpras air minum Gunung Wuled (Ban Gub) 100 100 0 3.125.000.000 D Program Pengelolaan Pertanahan 1.280.500.000 2.424.648.000

1 Pensertifikatan Tanah-tanah Pemda dan Masyarakat. 100 100 365.500.000 1.484.000.000 37 bid 2 Pengadaan tanah untuk pembangunan 100 100 500.000.000 699.950.000 5 lokasi 3 Penataan dan pemanfatan tanah 100 100 390.000.000 228.667.000

(32)

4 Penertiban permasalahan pertanahan

100 100 25.000.000 12.031.000

Total anggaran 13.023.457.000 11.404.456.000

Dari tabel tersebt di atas dapat dinyatakan bahwa seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dan capaian kinerjanya hingga rata-rata 100%, Kegiatan pengadaan tanah seluruhnya berhasil direalisasi (dibayar) yaitu untuk Perluasan penimbunan sampah TPA Bedagas, pengadaaan tanah untuk persiapan pembangunan jambatan Wirasana - Kalikajar, pengadaan tanah untuk pembangunan SD2 Karangjambu, SD1 Karangbawang, dan SD2 Gunungwuled.

Untuk Kegiatan Purbalingga Gayeng (100%), realisasinya berdasarkan persetujuan Bupati atas proposal yang diajukan oleh warga masyarakat yang membutuhkan bantuan material bangunan.

Kemudian kegiatan pensertifikatan tanah Pemda, realisasi kegiatan ini adalah berupa pengajuan berkas dokumen (lengkap) tanah Pemda yang diajukan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk diproses lebih lanjut guna diterbitkan sertifikatnya.. Tahun Anggaran 2020 dapat diterbitkan 37 sertifikat bidang tanah dan telah diserahkan.

2. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran pelaksanaan kegiatan pada OPD Dinrumkim dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN KEGIATAN TA. 2020 DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

No. Program/ Kegiatan

Target Kinerja dan Anggaran Renja OPD tahun berjalan (Tahun 2020) Realisasi Capaian Anggaran Tahun 2020 Realisasi Anggaran Tahun 2020 (%) Keterangan

(33)

1 Penyediaan Bahan dan Jasa Perkantoran

226.290.000 217.257.152 96,01

2 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi

118.404.000 110.234.935 93,10

3 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor

136.599.000 127.234.050 93,14

4 Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor 34.080.000 34.080.000 100

No. Program/ Kegiatan

Target Kinerja dan Anggaran Renja OPD tahun berjalan (Tahun 2020) Realisasi Capaian Anggaran Tahun 2020 Realisasi Anggaran Tahun 2020 (%) Keterangan

5 Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

0 0 0

6 Penyusunan dokumen perencanaan dan pelaporan kinerja SKPD 6.922.000 6.901.500 99,70 B Program Pengembang an dan Peningkatan Kualitas perumahan 1.024.724.000 936.039.264 91,35 7 Fasilitasi Penyediaan Perumahan Formal 242.451.000 226.433.800 93,39

8 Fasilitasi Penyediaan Perumahan Swadaya 690.398.000 661.380.464 95,79

9 Penyediaan Perumahan Swadaya (DAK)

91.875.000 48.225.000 52,49 C Program Pengembang an dan Peningkatan Kualitas permukiman 7.524.664.000 6.567.972.367 87,28

10 Pembangunan sarpras permukiman

0 0 0

11

Pemeliharaan Sarana Prasarana dan Utilitas Permukiman 1.740.734.000 1.718.304.000 98,71

(34)

12 Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh 0 0 0

13 Pembangunan Sistem Air Limbah Domestik Setempat

665.000.000 655.654.000 98,59

14 Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum 1.130.431.000 1.046.987.450 92,62

15 Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum

(DAK Penugasan)

863.499.000 570.690.317 66,09

16 Pembangunan Sarpras air minum Curug Karang (Ban Gub)

3.125.000.000 2.576.836.600 82,46

No. Program/ Kegiatan

Target Kinerja dan Anggaran Renja OPD tahun berjalan (Tahun 2020) Realisasi Capaian Anggaran Tahun 2020 Realisasi Anggaran Tahun 2020 (%) Keterangan

D Program Catur Tertib Pertanahan 2.424.648.000 1.807.890.939 74,56

17 Pensertifikatan Tanah-tanah Pemda dan Masyarakat.

1.484.000.000 914.414.920 61624 18 Pengadaan tanah untuk pembangunan. 699.950.000 667.671.627 95,39

19 Penataan dan pemanfat-an tanah milik Pemda 228.667.000 211.537.392 92,51

20 Penertiban permasalah-an pertanahan 12.031.000 11.667.000 96,97

JUMLAH 11.496.331.000 9.807.610.207 85,11

Dari tabel tersebut di atas capaian kinerja keuangan rata rata mencapai 85,11%. Walaupun realisasi anggaran tidak mencapai maksimal (100%), namun kegiatan yang dilaksanakan dapat diselesaikan dengan baik.

(35)

BAB IV PENUTUP

A. Tinjauan Umum Tingkat Keberhasilan

Dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga dalam Tahun Anggaran 2020 berikut hasil pengukuran serta analisa dan evaluasi kinerja sebagaimana telah diuraikan di atas, dapat diambil kesimpulan secara umum sebagai berikut:

1. Kinerja kegiatan

Dari 20 paket kegiatan pada DINRUMKIM tahun 2020 dapat dilaksanakan dengan berhasil dan efisien secara pengukuran dari :

a. Input

Realisasi pembiayaan dibawah target dana yang disediakan sehingga tercapai efisiensi, realisasinya mencapai nilai maksimal 100% dari target yang direncanakan.

b. Output

Realisasinya secara kuantitas dalam kisaran pencapaian nilai maksimal dari target yang direncanakan, begitu pula secara kualitas mampu mencapai nilai sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan

c. Outcome

Seluruh keluaran hasil pelaksanaan kegiatan telah berfungsi secara efektif dan dimanfaatkan secara maksimal sebagaimana yang diharapkan serta sesuai dengan yang dibutuhkan.

d. Benefit

Hasil seluruh kegiatan yang dilaksanakan telah memberikan dukungan maksimal terhadap kelancaran segala aspek kegiatan dalam rangka memenuhi hajat hidup orang banyak.

e. Impact

Dampak dari hasil kegiatan telah menunjukan terwujudnya kelancaran dan peningkatan berbagai kegiatan masyarakat dan

(36)

pemerintahan yang cenderung berkembang, sedangkan secara terukur belum dapat memberikan penilaian pasti karena masih kesulitan dalam pengumpulan data pendukung dari berbagai instansi terkait.

2. Kinerja sasaran

Dari aspek sasaran dapat diukur bahwa secara keseluruhan kegiatan tahun 2020 pada DINRUMKIM dapat dilaksanakan dengan berhasil dan efisien, secara langsung telah memberikan pengaruh terhadap pencapaian kinerja sasaran yang cenderung menggambarkan keberhasilan sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan serta pada akhirnya menunjukan keberhasilan dalam pencapaian sebagaimana dicanangkan dalam RENSTRA – DINRUMKIM tahun 2016 – 2021.

B. Permasalahan Yang Dihadapi.

Permasalahan yang dihadapi dan merupakan kendala utama dalam pelaksanaan kegaitan pada DINRUMKIM secara umum adalah bersifat alami yaitu mengingat wilayah Purbalingga merupakan daerah rawan bencana alam dan bermusim penghujan dengan intensitas tinggi yang berakibat :

a. Menghambat waktu selesainya pelaksanaan kegiatan.

b. Kerusakan sarana dan prasarana fisik karena bencana alam.

Permasalahan lainnya adalah ketidakkonsistenan pelaksana / pihak ketiga dalam menjalankan jadwal kerja penyelesaian kegiatan, dan dimulainya kegiatan APBD Perubahan yang mendekati batas akhir tahun anggaran sehingga waktu efektif pelaksanaan pekerjaan sangat singkat/pendek.

C. Strategi Pemecahan Masalah

Terhadap permasalahan waktu penyelesaian kegiatan yang terhambat karena faktor cuaca diupayakan memberikan perpanjangan waktu pelaksanakan suatu kegiatan namun masih dalam kurun waktu tahun

(37)

Gambar

Tabel Data Kepegawaian per  Desember 2020  No  Jenis  Kepegawaian  Tingkat Pendidikan  SD  SLTP  SLTA  D1-D3  S1  S2  JML  1  PNS  -  1  5  -  14  3  23  2  CPNS  -  -  -  -  -  -  -  3  NON PNS  37  Jumlah  60
Tabel Asset yang dikelola OPD per 31 Desember 2020
TABEL PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020  DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KABUPATEN
TABEL CAPAIAN KINERJA SASARAN 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

2 Wakil Dekan Bidang I SALINAN TERKENDALI 02 3 Wakil Dekan Bidang II SALINAN TERKENDALI 03 4 Manajer Pendidikan SALINAN TERKENDALI 04 5 Manajer Riset dan Pengabdian

Kepangkatan penasihat hukum yang lebih tinggi dari majelis hakim tidak berpengaruh terhadap independensi hakim dalam memeriksa dan memutus perkara di

Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara GCS saat awal masuk dengan nilai GOS, dan terdapat hubungan yang bermakna antara lama waktu tunggu setelah cedera kepala

Didasari oleh tujuan dakwah, teori keompok terpercaya dengan metode input proses output ini memiliki beberapa cara pemecahan masalah dalam komunitas atau kelompok

Penelitian menggunakan 60 ekor ayam pedaging, dua puluh ekor ayam di awal penelitian diambil darahnya untuk pengamatan titer antibodi asal induk terhadap infeksi virus

Dari data seluruh node yang terdapat pada graf dibagi menjadi lima kategori yaitu kategori isu lain yang muncul terkait kasus kebakaran hutan, kategori isu yang tidak

Makna Simbol yang Terkadung pada Orang yang Melakukan Penepung Tawaran atau yang Menepung Tawari dalam Kegiatan Budaya dan Praktek Adat Tradisi Upacara Tepuk

Analisis konsep sei dalam chanoyu aliran Urasenke adalah persiapan yang dilakukan teishu sebelum melaksanakan chanoyu, yaitu ketika teishu membersihkan roji dari kotoran