• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bacalah dengan seksama makalah ini dan jawab pertanyaanya secara individu dan dikumpulkan jam 10 pagi hari ini 1. buku wajib untuk mata kuliah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bacalah dengan seksama makalah ini dan jawab pertanyaanya secara individu dan dikumpulkan jam 10 pagi hari ini 1. buku wajib untuk mata kuliah"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Bacalah dengan seksama makalah ini dan jawab pertanyaanya secara individu dan dikumpulkan jam 10 pagi hari ini

1. buku wajib untuk mata kuliah tertentu yang diterbitkan untuk interval waktu yang tidak beraturan. Materi yang disajikan bersifat khusus pada cabang ilmu tertentu dan ditulis oleh penulis yang derajad kepakarannya telah diakui oleh perorangan atau kelompok yang menekuni cabang ilmu itu disebut buku ...

2. majalah ilmiah yang berisi artikel-artikel ilmiah, biasanya diterbitkan oleh organisasi profesi tertentu atau kelembagaan penelitian disebut ... 3. merupakan majalah ilmiah yang menyajikan ikhtisar artikel dari jurnal-jurnal

yang muthakir (up to date) sifatnya disebut...

4. terbitan berkala yang umumnya hanya memuat satu artikel ilmiah secara singkat. Kelangsungan sebuah buletin sangat ditentukan oleh ada atau tidak adanya penyumbang tulisan disebut...

5. resensi dari beberapa literatur yang diterbitkan beberaa tahun sebelumnya disebut...

6. ada referensi sebagai berikut:

Angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan adalah banyaknya tiap-tiap zat gizi esensial yang harus dipenuhi dari makanan sehari-hari untuk

mencegah defisiensizat gizr (Sudiarti

&

Utari, 2006). AKG dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan, aktivitas fisik, dan keadaan

fisiologis seperti hamil atau menyusui. Angka kecukupan gizi (AKG)

berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary requirement). Angka

kebutuhan gizi adalah banyaknya zat gizi minimal yang dibutuhkan seseoranguntuk mempertahankan status gizi yang adekuat... Pertanyaan:

a. Referensi ini anda dapat pada buku dengan judul analisa qizi usila, pengarang : ady setia mahendra putra, terbit di EGC di jakarta pada tahun 2015 referensi pada halaman 20. Bagaimana cara menulis kutipan jika nama pengarang ditulis sebelum bunyi kutipan. b. Dana bagaimana cara menulis kutipan jika nama pengarang kita

cantumkan setelah bunyi kutipan...

7.

Anda

mndapatkan

buku dengan judul aplikasi metode penelitian

ditulis oleh samuel ahmad rofieg basuni, dibuat tahun 2010 yang

diterbitkan oleh graha ilmu dari yogyakarta, bagaimana cara menulis

daftar pustka buku ini

8. Anda

mndapatkan

buku dengan judul aplikasi metode penelitian

ditulis oleh 2 orang yaitu yusuf ahmad dan muhamad rofig, dibuat

tahun 2010 yang diterbitkan oleh graha ilmu dari yogyakarta,

bagaimana cara menulis daftar pustaka buku ini

9. Anda

mndapatkan

buku dengan judul aplikasi metode penelitian

ditulis oleh 5 orang yaitu (1) basuni, (2) rofiq, (3) ahmad zaini, (4)

(2)

ahmad sudiro dan (5) munaroh, , dibuat tahun 2010 yang diterbitkan

oleh graha ilmu dari yogyakarta, bagaimana cara menulis daftar

pustaka buku ini

10. Anda dapat bahan dari jurnal penulis ahmad rifai, tahun terbit 2014

judul artikel buku model asuhan keperawatan, edisi 10, diterbitkan

disurabaya, nama jurnal kesehatan prima, bagaimana cara menulis

daftar pustaka

A. Soal kerangka konsep & hipotesis

11. suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang

lainya dari masalah yang ingin diteliti disebut :

12. hasil tangkapan seseorang atau gambaran tentang objek atau ide

terhadap rangsangan (stimulus) objek yang merupakan proses mental

untuk berpikir kreatif disebut :

13. kerangka konsep mengacu pada suatu konsep yang telah ada (cukup

satu). Variabel yang membentuk kerangka konsep disesuaikan dengan

variabel yang relevan dengan permasalahan yang ada (tujuan

penelitian). Jadi hanya mencoba mencocokkan teori, konsep dengan

realita permasalahan di lapangan, adalah asas pembuatan kerangka

pikir untuk pendidikan :

14. hasil akhir dari proses konseptualisasi disebut :

15. pendapat yang kebenaranya masih dangkal dan perlu diuji

kebenaranya disebut :

16. adanya perbedaan atau adanya hubungan antara dua fenomena yang

diteliti (variable bebas dengan variabel terikat), diberi notasi atau

symbol dengan (HI) disebut :

a) Hipotesis nol

b) Hipotesis alternative

c) Hipotesis

d) Parsial

e) Central

17. sebagai tidak adanya hubungan atau perbedaan antara dua fenomena

yang diteliti disebut :

a) Hipotesis nol

b) Hipotesis alternative

c) Hipotesis

d) Parsial

e) Central

(3)

18. Hipotesis yang menggambarkan spesifik ciri – ciri suatu tentang nilai

suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan

disebut :

a) Hipotesis deskriptif

b) Hipotesis

c) Komparatif

d) Hipotesis korelasi

e) Hipoaktif frontal

19. Suatu pernyataan yang menunjukan dugaan tentang hubungan antara

dua variabel atau lebih disebut :

a) Hipotesis deskriptif

b) Hipotesis

c) Komparatif

d) Hipotesis korelasi

e) Ipoaktif frontal

20. Jika rumusan masalah sebagai berikut “Bagaimanakah intensitas belajar

mahasiswa Akper yang tinggal di Asrama ? maka hipotesis yang cocok

untuk rumusan masalah ini adalah :

a) Ada perbedaan intensitas belajar mahasiswa akper yang

tinggal diasrama dengan tinggal dirumah

b) Intensitas belajar mahasiswa Akper yang tinggal di Asrama di

duga rendah.

c) Ada hubungan antara belajar dengan asrama

d) Ada hubungan antara asrama dengan intensitas belajar

e) Banyak hubungan antara asrama dengan intensitas belajar

21. Jika ada hipotesis seperti ini ” Status gizi anak yang dibina posyandu

lebih baik dari pada anak yang tidak dibina oleh posyandu?, maka

rumusan masalahnya adalah :

a) Adakah perbedaan status gizi anak yang dibina posyandu

dengan anak yang tidak dibina oleh posyandu?

b) Bagaimana status gizi anak yang dibina di posyandu

c) Bagaimana status gizi anak yang tidak dibina oleh posyandu

d) Adakah hubungan antara status gizi anak yang dibina

posyandu dengan anak yang tidak dibina oleh posyandu?

e) Status gizi anak perlu dievaluasi perkembnaganya

(4)

22. Jika rumusan masalah sebagai berikut” Adakah perbedaan persepsi

antara mahasiswa lulusan SMU dengan mahasiswa lulusan SPK

terhadap penampilan Dosen keperawatan dikelas ? maka hipotesis

yang cocok untuk rumusan masalah ini adalah :

a) Bagaimana persepsi mahasiswa lulusan SMU dengan mahasiswa

lulusan SPK terhadap penampilan Dosen keperawatan dikelas.

b) Ada perbedaan persepsi antara mahasiswa lulusan SMU dengan

mahasiswa lulusan SPK terhadap penampilan Dosen keperawatan

dikelas.

c) Ada hubungan persepsi antara mahasiswa lulusan SMU dengan

mahasiswa lulusan SPK terhadap penampilan Dosen keperawatan

dikelas

d) persepsi mahasiswa lulusan SMU dengan mahasiswa lulusan SPK

terhadap penampilan Dosen keperawatan dikelas rata-rata baik

e) persepsi mahasiswa terhadap penampilan dosen perlu di analsisis

23. Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar, rumusan

masalah pada kalimat ini adalah :

a) Bagaimana perbandingan antara intelegensi dengan prestasi

belajar ?

b) intelegensi berbanding dengan prestasi belajar ?

c) intelegensi berhubungan dengan prestasi belajar ?

d) Bagaimanakah hubungan antara intelegensi dengan prestasi

belajar ?

e) Hubungan intelegensi dengan prestasi lurus

24. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan terjadinya depresi

pada usila ? , jenis hipotesis pada kalimat ini adalah :

a) Hipotesis deskriptif

b) Hipotesis

c) Komparatif

d) Hipotesis korelasi

e) Deskriptif superficial

25. Judul penelitian Pengaruh Imobilsasi yang lama terhadap tingkat

depresi pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah di ruang

bedah Rumah sakit “ADI HUSADA ” Surabaya, hipotesis penelitian

dalam judul ini adalah :

a)

Ada Pengaruh Imobilsasi yang lama terhadap tingkat depresi

pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah di ruang

bedah Rumah sakit “A” Surabaya

(5)

b)

Tidak ada Pengaruh Imobilsasi yang lama terhadap tingkat

depresi pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah di

ruang bedah Rumah sakit “A” Surabaya

c)

tingkat depresi pada pasien post operasi fraktur ekstremitas

bawah di ruang bedah Rumah sakit “A” Surabaya dipengaruhi

oleh imobilisasi

d)

Imobilsasi yang lama tidak berpengaruh terhadap tingkat depresi

pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah di ruang

bedah Rumah sakit “A” Surabaya

(6)

PENELUSURAN PUSTAKA 5.1 Pendahuluan

Penelusuran pustaka tanpaknya belum mendapat perhatian yang benar-benar serius dari kalangan mahasiswa keperawatan, terutama pada tingkat strata 1. Mereka kebanyakan terjebak dalam kancah hidup dibawah tempurung, menganggap penelitian yang dilakukannya serba baru, padahal sudah usang, ketinggalan zaman. Wawasan mereka kebanyakan sangat sempit dan temuan-temuan yang didapatkannya tanpak baru menurut mereka, akan tetapi usang atau ketinggalan menurut ilmuwan lain.

5.2 Jenis Sumber Pustaka

Menurut Sudarwan Darwin (2003 : 95 – 113) menyebutkan, bahwa sumber pustaka yang umum dipakai dalam penelitian atau penulisan karya tulis ilmiah antara lain adalah :

1. Buku 2. Jurnal 3. laporan periodik 4. Buletin 5. Majalah 6. Laporan Penelitian 7. Sirkuler 8. Leaflet 9. Annual review 1. BUKU

Buku yang dapat dipakai dalam penulisan karya tulis ilmiah dapat berupa: a. Buku teks (text book), biasanya berupa buku wajib untuk mata kuliah

tertentu yang diterbitkan untuk interval waktu yang tidak beraturan. Materi yang disajikan bersifat khusus pada cabang ilmu tertentu dan ditulis oleh penulis yang derajad kepakarannya telah diakui oleh perorangan atau kelompok yang menekuni cabang ilmu itu.

b. Buku tahunan (year book), yaitu buku yang diterbitkan setahun sekali oleh lembaga pemerintah (misalnya biro statistik) yang bersisi data statistik atau fakta – fakta kuantitatif, bisa memuat satuu bidang atau beberapa bidang.

c. Buku pegangan (hand book), pada hakikatnya tidak ada beda dengan buku teks namun materi sajiannya lebih bersifat petunjuk teknis yang tidak terurai secara mendalam, namun jelas rinciannya.

(7)

d. Diktat atau draf buku, merupakan sajian stensilan atau hasil foto copy dan dipublikasikan untuk kalangan terbatas dan biasanya berupa bahan penunjang buku teks yang tersedia.Oleh karena publikasinya terbatas dan tidak jarang dibuat secara instan tanpa penelaahan mendalam diktat biasanya dianggap sebagai acuan kelas dua.

2. JURNAL

Adalah majalah ilmiah yang berisi artikel-artikel ilmiah, biasanya diterbitkan oleh organisasi profesi tertentu atau kelembagaan penelitian. Secara umum jurnal dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Jurnal terakreditasi b. Jurnal tidak terakreditasi

Jurnal adakalanya hanya memuat sajian singkat dari artikel yang ditulis oleh para pengarang yang disajikan dalam bentuk :

a. jurnal review, yaitu majalah ilmiah yang berisi artikel singkat dari satu cabang ilmu tertentu

b. jurnal abstrak, merupakan majalah ilmiah yang menyajikan ikhtisar artikel dari jurnal-jurnal yang muthakir (up to date) sifatnya.

3. LAPORAN PERIODIK

Merupakan majalah ilmiah yang diterbitkan secara teratur oleh isntitusi pemerintah atau swasta. Artike-artikel yang disajikan hanya terbatas pada hasil penelitian yang dikerjakan pada institusi Dan sering kali memuat tulisan-tulisan mengenai kebijakan dilingkungan institusi pada tempat laporan itu diterbitkan.

4. BULETIN

Merupakan terbitan berkala yang umumnya hanya memuat satu artikel ilmiah secara singkat. Kelangsungan sebuah buletin sangat ditentukan oleh ada atau tidak adanya penyumbang tulisan.

5. MAJALAH

Merupakan media massa yang diterbitkan secara teratur yang memuat opini, berita atau artikel dan informasi lain. Makin sering frekuensi terbit dari suatu majalah, bhan sajiannya makin populer.

6. LAPORAN PENELITIAN

Merupakan buku yang memuat hasil penelitian secara utuh, mulai dari bagian-bagain awal, tubuh tulisan, disertai lampiran-lampirannya. Laporan penelitian ada dua jenis, yaitu :

a. Dalam bentuk buku, untuk keperluan dokumen lembaga atau perpustakaan.

b. Dalam bentuk buku sungguhan, yang dipublikasikan secara nasional. 7. SIRKULER

Merupakan terbitan ilmiah yang dilakukan secara tidak teratur, bahan sajiannya bersifat pendek dan praktis. Satu buah sirkuler biasanya hanya

(8)

memuat satu artikel. Sirkuler biasanya di terbitkan oleh kelembagaan penelitian, instansi pemerintah atau swasta.

8. LEAFLET

Berisi karangan ilmiah dan praktis sifatnya, diedarkan dalam bentuk kertas berlipat. Leaflet biasanya diterbitkan oleh kelembagaan penelitian, instansi pemerintah atau swasta secara tidak teratur.

9. ANNUAL REVIEV

Menyajikan resensi dari beberapa literatur yang diterbitkan beberaa tahun sebelumnya. Informasi mengenai literatur terbaru biasanya dimuat pada annual review yang baru diterbitkan. Oleh karena itu peneliti dianjurkan untuk mencari annual review terbaru untuk mendapatkan literatur terbitan muthakir.

10. SUMBER LAIN

Peneliti atau penulis karya ilmiah dapat memperoleh artikel dengan cara mengakses data ke internet yang sudah menjadi kebutuhan saat ini. Tidak jarang bahkan hampir pasti menu ilmiah yang relevan dengan bidang penelitian yang tengah ditekuni dapat diakses melalui internet. Jaringan internet telah menyediakan menu tersebut dalam jumlah ribuan halaman web. Melalui jaringan ini peneliti akan lebih mudah mengakses data dan mentranfer ke program MS-word.

5.3 Menulis literature.

Tujuan utama mencari literature adalah untuk mendapatkan latar belakang pengetahuan secara luas yang berhubungan dengan topik permasalahan. Latar belakang pengetahuan, memungkinkan peneliti untuk mengembangkan metode yang telah dibuat oleh orang lain. Dan tujuan literature secara umum adalah untuk mengembangkan ilmu yang mendukung untuk suatu penelitian, pendidikan dan tindakan praktek klinik. Beberapa yang harus dilakukan dalam penulisan literature adalah :

a. Menyeleksi sumber yang sesuai.

Sumber yang dipilih berdasarkan kualitas dan hubungan terhadap masalah dan tujuan dari penelitian. Analisa masing-masing sumber akan menentukan kualitas dan keuntungan dalam mengembangkan usulan penelitian.

b. Mengorganisir sumber

Sumber yang akan dimasukan dalam bab literature disusun sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Sumber bisa menyediakan background dan signifikansi untuk penelitian

(9)

Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan literature dipengaruhi oleh masalah / topik yang akan diteliti, sumber yang tersedia dan tujuan peneliti. Sebenarnya tidak ada batasan tertentu untuk menyususn lietratur. Semakin sempit suatu penelitian, semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk kepustakaan.Misalnya jika penelitian dilaksanakan 3 tahun, literature akan memakan waktu kurang dari 3 bulan.

Supaya diperoleh informasi yang terbaru dan berkaitan erat dengan permasalahannya, maka kepustakaan yang dicari dan digunakan harus kepustakaan yang muthakir dan benar-benar relevan (+ 10 tahun terakhir)

(10)

Teknik penulisan pustaka

A. Teknik Penunjukan Kutipan

Kutipan adalah ambil alihan konsep atau pendapat orang lain sebagaimana tertulis dalam karya tulisnya kata demi kata. Kutipan disamping sebagai penguat atau pendukung bahasan, juga dapat berfungsi sebagai upaya penekanan arti penting dari apa yang dikemukakan oleh penulis yang mengutip itu.

1. Beberapa cara menampilkan kalimat dalam pengutipan

a. Kutipan yang redaksinya / kalimatnya tidak lebih dari tiga baris, (kurang dari 40 kata) diketik langsung dalam satuan alinea teks dengan pemberian tanda kutip ujung awal dan ujung akhir dari kalimat.

Contoh :

Namun jika ada kata penting yang ingin ditonjolkan gunakan tanda petik tunggal sebelum dan sesudah kata penting tersebut.

Contoh:

b. Kutipan yang panjangnya lebih dari tiga baris (40 kata atau lebih), dibuat dengan ketentuan sebagai berikut diketik mulai dengan garis baru alinea paragraf tersendiri dan tidak memakai tanda kutip.

Contoh :

Seperti halnya dengan penyakit kronis lainya, asma memerlukan penanganan jangka panjang. Keberhasilan pengobatan tidak saja ditentukan oleh obat anti asma, tetapi juga oleh kepatuhan minum obat dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pencegahan timbulnya serangan asma. “Salah satu syarat keberhasilan pengobatan asma adalah kerjasama yang baik antara penderita, keluarga, dengan dokter yang mengobati” (Sundaru, 2002 : 152).

" Satu elemen penting dari `komunitas yang sehat' adalah komunitas yang kompeten"(Wass, 1994 : 37).

Menurut Cottrell (1976, dalam Wass, 1994: 37-38) definisi komunitas yang kompeten adalah satu dari beberapa komponen komunitas berikut :(l) mampu berkolaborasi secara efektif dalam mengidentifikasi masalah dan kebutuhan komunitas; (2) dapat mencapai kesepakatan dalam penetapan tujuan dan prioritas; (3) dapat menyetujui dan berarti untuk implementasi tujuan yang disepakati; dan (4) dapat berkolaborasi secara efektif di dalam melakukan tindakan yang dibutuhkan.

(11)

2. Beberapa cara menampilkan nama orang dalam pengutipan

a. Jika nama pengarang ditulis sebelum bunyi kutipan ketentuannya sebagai berikut: buatlah pengantar kalimat yang sesuai kemudian tulislah nama akhir pengarang, kemudian cantumkan tahun, titik dua dan nomor halaman didalam kurung , baru kutipan dicantumkan.

Contoh :

b. Jika nama pengarang dicantumkan setelah bunyi kutipan, ketentuanya sebagai berikut: buat dahulu pengantar kalimat, tampilkan kutipan, sebut nama akhir pengarang, tanda koma, tahun terbit, titik dua dan nomor halaman didalam kurung dan akhirnya diberi titik.

Contoh :

c. Kutipan yang diambil dari beberapa sumber maka cara pengutipan nama orangya adalah :

Di rumah sakit perawat menjalankan peran dan fungsinya dalam berbagai unit kerja baik rawat inap, rawat jalan maupun sebagai pengelola atau administrator. Salah satu tolak ukur dalam penilaian mutu pelayanan keperawatan dirumah sakit adalah dengan menilai mutu pelayanan keperawatan yang ada di ruang rawat inap. Diruang ruang ini semua kegiatan keperawatan secara menyeluruh akan tanpak nyata dibandingkan dengan ruang lainnya. Kegiatan diruang rawat inap banyak dilakukan oleh tenaga pelaksana keperawatan. (Swansburg, 2000 ; Gillies, 1994 ; Depkes RI, 2001; Depkes RI, 2002).

Dalam hal dukungan keluarga, Friedman (1998:34) mengatakan, bahwa dukungan keluarga sebagai suatu proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial yang bersifat timbal balik; umpan balik dan keterlibatan emosional. Dukungan sosial keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal.

Asma adalah penyakit paru yang sering dijumpai di masyarakat. Mengingat dengan perkembangan industri di Indonesia yang makin pesat dan meluas akan memberikan dampak negatif berupa polusi udara yang merupakan salah satu faktor timbulnya kekambuhan asma. Bagi sebagian penderita penyakit ini banyak menimbulkan persoalan berkaitan dengan kekambuhan

(12)

d. Kutipan langsung

Bahan yang langsung dikutip dari penulis artikel lain atau artikel yang pernah ditulis sendiri dan telah dipublikasi sebelumnya oleh penulis harus ditulis lengkap kata demi kata sesuai dengan apa yang tertulis pada artikel asli. Selanjutnya perlu dicantumkan nama akhir penulis, tahun dan halaman yang memuat informasi tersebut di dalam tanda kurung atau nama diluar tanda kurung. Contoh :

Atau

e. Kutipan dari Sumber Kedua

Apabila penulis mengutip langsung dari kutipan penulis lain, maka penulis tetap mencantumkan nama akhir penulis asli bahan tersebut dan tahunnya, selanjutnya mencantumkan nama akhir penulis dan tahun dimana bahan tersebut didapatkan.

Contoh :

Jika kutipan tersebut tidak langsung artinya hanya ide dari penulis yang diambil sementara kalimat dibuat sendiri oleh peneliti, maka cara penulisannya cukup mencantumkan nama akhir dan tahun saja.

Contoh :

"Satu elemen penting dari komunitas yang sehat' adalah komunitas yang kompeten"(Wass, l994, : 37).

Menurut Wass (1994 : 37) "Satu elemen penting dari 'komunitas yang sehat adalah komunitas yang kompeten".

Green dan Kreuter (1991, dalam Wass, 1994 : 41) mengemukakan “pendidikan memegang peran sentral di dalam promosi kesehatan”

Green dan Kreuter (1991, dalam Wass, 1994) mengarakan bahwa di dalam promosi kesehatan faktor pendidikan memegang peranan penting.

(13)

f. Cara Penulisan Kutipan Nama Penulis

Untuk artikel yang ditulis oleh satu sampai tiga orang penulis, maka ditulis semua nama akhir. Apabila nama penulis diluar tanda kurung setelah nama pertama ditulis 'dan' untuk dua penulis, setelah nama kedua untuk tiga penulis. Contoh:

g. Jika nama penulis, ditulis di dalam tanda kurung kata 'dan' ditulis dengan simbol '&'

Contoh :

h. Apabila lebih dari tiga orang, ditulis nama akhir penulis pertama dan diikuti kata et al. (tahun).

Contoh: Parsons, et al. (2000) i. Sumber Kutipan dari Bahan Internet

Bahan yang dikutip dari Naskah yang didapatkan dari sumber elektronik (misalnya Internet) kadangkala tidak mencantumkan halaman asli dari naskah tersebut kecuali untuk naskah yang ditampilkan dengan format lengkap seperti jurnal. Naskah yang tidak ada halaman aslinya untuk kutipan langsung dapat menggunakan nomor paragraf dengan menggunakan symbol ¶ dan nomor paragraf.

Contoh :

Bertambahnya usia daya ingat jangka pendek cenderung menurun (Brown, 1997, ¶ I, http://www. findarticles.com)

Artinya bahan yang dikutip berada pada paragraf I pada naskah internet tersebut.

j. Catatan :

- Dalam mengutip jangan sampai melakukan perubahan, baik redaksi maupun isi dari apa yang dikutip.

- Bahan yang langsung dikutip dari penulis tidak dirubah kalimatnya harus ditulis lengkap nama akhir penulis, tahun dan halaman buku.

Menurut Pender, Murdaugh, dan Parsons ( 2002) kesehatan dapat dimanifestasikan dengan pola yang unik dari individu

Kesehatan dapat dimanifestasikan dengan pola yang unik dari lndividu (Pender, Murdaugh & Parsons, 2002).

(14)

B. Penulisan Daftar Pustaka

Semua sumber pustaka yang dipakai dalam penulisan skripsi, baik yang ditunjuk secara explisit dalam teks maupun yang tidak disusun dalam bentuk daftar pustaka. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka adalah :

- Daftar pustaka disusun menurut nama abjad nama-nama pengarang atau lembaga baik kebawah atau kekanan, sehingga daftar pustaka tidak diberi nomor urut.

- Jika nama pengarang atau nama lembaga yang menerbitkan tidak ada, penyusunan didasarkan pada judul pustaka.

Urutan Unsur-Unsur Pustaka

Adalah semua literature atau bacaan yang digunakan untuk mendukung dalam menyusun karya ilmiah. Literatur ini umumnya terdiri dari buku-buku teks, majalah atau jurnal ilmiah, makalah ilmiah, surat kabar, internet dan lainya. Dapat pula dengan hubungan pribadi dengan ilmuwan dalam bidang yang bersangkutan. Pustaka yang tidak dibaca sendiri oleh peneliti tidak boleh dimasukkan dalam daftar pustaka. Publikasi ilmiah yang terdapat dalam suatu naskah ilmiah tetapi tetapi tidak dibaca langsung , hendaknya tidak dicantumkan dalam daftar pustaka.

Untuk informasi yang penting, yang sangat besar artinya dalam penelitian hendaknya diambil dari karangan aslinya. Pada dasarnya informasi ilmiah yang langsung diperoleh dari naskah aslinya mempunyai nilai yang lebih tinggi. Untuk menghemat biaya percetakan, maka beberapa majalah seringkali membatasai jumlah daftar pustaka. Adalah suatu pendapat yang keliru, apabila lebih banyak dafatr pustaka maka naskah naskah tersebut lebih baik kualitasnya. Peneliti yang bermutu adalah mereka yang mampu memilih publikasi ilmiah yang relevan dengan judul penelitiannya.

Cara menulis daftar pustaka sebenarnya hampir sama, yang pada hakikatnya semua unsur-unsur tercakup dalam penulisannya, tetapi ada perbedaan sedikit mengenai urutannya, sehingga harus bisa membedakan antara penulisan daftar pustaka untuk buku sumber, internet, majalah, dan surat kabar.

Penulisan daftar pustaka mengikuti kaidah sebagai berikut :

1. Daftar pustaka disusun menurut nama abjad nama-nama pengarang atau lembaga baik kebawah atau kekanan, sehingga daftar pustaka tidak diberi nomor urut.

2. Jika nama pengarang atau nama lembaga yang menerbitkan tidak ada, penyusunan didasarkan pada judul pustaka.

3. Urutan penyebutan unsur-unsur pustaka acuan yang diambil dari buku sumber urutannya adalah nama penulis, tahun terbit, judul pustaka, edisi (kalau ada), tempat terbit dan nama penerbit.

Urutan penyebutan unsur-unsur pustaka urutannya sebagai berikut : 1. Nama penulis

2. Tahun terbit

(15)

4. Edisi (kalau ada) 5. Tempat terbit (kota) 6. Nama penerbit.

Cara penulisannya daftar pustaka 1. Nama penulis

Pencantuman nama penulis yang benar adalah sebagai berikut :

a. Jika nama penulis terdiri dari 2 unsur / lebih, pencatumanya harus dibalik yaitu unsur nama terakhir dicantumkan terlebih dahulu dan di antara unsur nama diberi koma. Misalnya, pengarang buku Abdul Haki maka pencantumanya adalah sebagai berikut :

Haki, A.

b. Jika penulis buku tersebut terdiri dari 2 orang, maka penulis pertama dibalik tetapi nama penulis lainya tidak. Misalnya, jika penulis buku itu Abdul Haki dan Setia Mahendra, penyajianya adalah sebagai berikut:

Haki, A. dan Setia, M.

c. Jika penulis buku itu lebih dari 6 orang, nama penulis pertama dibalik dan diikuti dengan singkatan et al yang berarti dan kawan-kawan. Misalnya sebuah buku nama penulisnya antara lain Nuh Huda, Setiadi, Antonius Catur, Hidayatus Sa`diyah, Dhian Satya, Dini Mei, Dya Sustrami, maka cara mencantumkannya adalah : Huda,

N., et al.

d. Jika penulisnya tidak ada, yang dicantumkan adalah nama lembaga yang menerbitkan. Misalnya, Lembaga Administrasi Negara.

e. Jika buku ditulis oleh seorang editor, dibelakang nama pengarang ditulis editor. Misalnya, Halim, A. (Editor).

f. Gelar kesarjanaan tidak dituliskan dalam daftar pustaka, tetapi gelar keturunan masih dapat dipakai. Misalnya Raden Mas.

g. Apabila 2 (dua) artikel dengan penulis yang sama, maka buku berikutnya tidak ditulis nama, tetapi diganti dengan garis, contoh :

Hewlett, L.S. (1996) (1998)

2. Tahun terbit

a. Tahun terbit dicatat sesudah nama pengarang dipisahkan oleh tanda titik dan

diakhiri titik .( ). Misalnya: Mustofa, Z. .(1996).

b. Jika buku tidak bertahun, dibelakang pengarang dicantumkan ungkapan “ tanpa tahun”.

b. Misalnya: Mustofa, Z..(tanpa tahun).

3. Judul pustaka beserta keterangannya

a. Judul buku ditulis sesudah tahun terbit dan digaris bawahi atau dicetak miring. Awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan akhir kalimat diberi tanda koma. Misalnya: Mustofa, Z .(1996). Metode Penelitian Bisnis,

b. Kalau belum dipublikasikan, seperti skripsi, skripsi dan lainya judul tidak digaris bawah tetapi diletakan diantara tanda petik.

(16)

4. Edisi (kalau ada) 5. Tempat terbit (kota)

Kota diletakkan sesudah judul dan diakhiri dengan titik dua (:). Misalnya: Suharsini,

A..(1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, Jakarta : 6. Nama penerbit

Dicantumkan sesudah nama tempat terbit.

Misalnya: Suharsini .(1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Beberapa contoh penulisan cara penulisan daftar pustaka berdasarkan sumbernya 1. Journal. (yang diketik miring nama jurnalnya)

Urutan daftar pustaka dari jurnal adalah : a. Penulis

b. Tahun diliteratur c. Judul artikel d. Edisi e. Nama jurnal

f. Kota tempat penerbitan jurnal Contoh :

Deonne, J. B. .(1997). Health & Medical Complete Oct 2007; 19, 10; g. 523. Journal of the American Academy of Nurse Practitioners; 11 (1)

2. Buku

Urutan daftar pustaka dari buku adalah : a. Penulis

b. Tahun terbit c. Judul buku d. Edisi (kalu ada) e. Nama kota penerbitan f. Nama penerbit Contoh :

Hasibuan, S.P. .(2003). Organisasi dan Motivasi Dasar dalam Peningkatan Produskripsivitas, Jakarta: Bumi Aksara.

3. Internet

Jika dari internet, maka urutannya adalah : a. Penulis artikel

b. Tahun diliteratur yang didown load. c. Judul artikel

d. Alamat internet

e. Keterangan waktu pengabilan data Contoh :

Damayanti, (2008). Faktor Penghambat Produskripsivitas Kerja, http://wordpress.com, ¶ 3, diunduh tanggal 18 Desember 2008 jam 12.00 WIB

(17)

4. Karya ilmiah mahasiswa :

Urutan daftar pustaka dari KTI adalah : a. Penulis

b. Tahun c. Judul KTI d. Edisi (kalu ada) e. Nama kota penerbitan f. Nama penerbit Contoh :

Saifudin .(1992). Hubungan antara disiplin kerja kematangan karyawan dan gaya kepemimpinan di Perguruan Tinggi Universitas Indonesia. Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia: Skripsi tidak dipublikasikan

Somantri, (2004). Analisis Hubungan antara Iklim Organisasi dengan kepuasan kerja perawat non pegawai negeri sipil di ruang rawat inap rumah sakit umum daerah Ciamis. Program pasca sarjana Kepeawatan Universitas Indoensia : Tesis tidak dipublikasikan

5. Majalah

Urutan daftar pustaka dari Majalah adalah : a. Penulis artikel dimajalah

b. Tahun penerbitan

c. Judul majalah (cetak biasa) d. Judul artikel (cetak miring) e. Edisi majalah

f. Tempat penerbitan g. Penerbit

Contoh :

Nindy. .(2005). Femina. Makanan Bergizi dan Menarik Untuk Balita. 2 Januari 2005. Jakarta : Praskripsika Corporations

Iis. .(2005). Nurani. Mahir Bahasa Arab Wajib Sholat Berjamaah. Edisi Agustus 2005.Jakarta : PT Nurani Media Teduh.

6. Surat kabar

Urutan daftar pustaka dari Surat Kabar adalah : a. Penulis artikel disurat kabar

b. Tahun penerbitan

c. Judul surat kabar(cetak biasa) d. Judul artikel (cetak miring) e. Edisi majalah

f. Tempat penerbitan g. Penerbit

(18)

Contoh :

Adi. .(2005). Jawa Pos. Makanan Bergizi dan Menarik Untuk Balita. Edisi 2 Januari 2005. Surabaya: PT Jawa Pos : Praktika Corporations

C. Penulisan

Penyajian data (data presentation)

Data statistik perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti. Tujuannya adalah memberikan informasi dan memudahkan interpretasi hasil analisis. Secara garis besar ada 3 cara yang sering dipakai untuk penyajian data, yaitu : tulisan, tabel dan diagram.

1. Tulisan / narasi (textuklar)

Ciri dari penyajian secara tulisan adalah :

- Dibuat dalam bentuk narasi mulai dari pengambilan data sampai kesimpulan - Kelemahan kurang menggambarkan bentuk statistik bila terlalu banyak datanya Contoh :

Seorang direktur rumah sakit memberikan informasi tentang kondisi rumah sakit yang dipimpinnya sebagai berikut: “ penderita yang menjalani rawat inapp dirumah sakit ini jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun hingga tidak tertampung dan sebagian besra berda diruang penyakit dalam.Untuk yang harus dilakukan adalah penambahan gedung dan sarana yang kita butuhkan” 2. Tabel atau Daftar (tabuler)

Penyajian dalam bentuk angka (data numeric) yang disusun dalam kolom dan baris dengan tujuan untuk menunjukkan frekuensi kejadian dalam kategori yang berbeda.

Macam-macam tabel

a. Master tabel (tabel induk), tabel yang menyajikan data secara terperinci, sehingga pembaca memperoleh semua informasi yang diperlukan. Tabel master menyajikan data asli sehingga dapat digunakan untuk tabel khusus.

b. Tex tabel (tabel khusus), adalah tabel yang menggambarkan adanya hubungan dan mengambil salah satu aspek dari tabel umum sehingga mudah diinterprestasikan, karena angka sudah dibulatkan.

Syarat-syarat tabel sebagai berikut : a. Judul tabel

Judul table ditulis ditengah-tengah bagian atas, singkat, jelas dan lengkap. Judul dapat menjawab 3 W yaitu : what, where dan when uunnttuukk mememmbbeerriikkaann k

keetteerraannggaann yyaanngg mmaannddiririi tteennttaanngg ""aappa/a/ssiiaappa"a",, ddimimaannaa ddaann kkaappaann ddiillaakkuukakann.. b. Bagan

- Box Head (judul kolom)

Adalah judul kolom yang ditulis singkat dan jelas, biasanya dalam beberapa baris dan diusahakan jangan terjadi pemutusan kata.

(19)

Berisikan item-item yang diteliti, yang terdiri dari beberapa sel table.

c. Foot note (catatan kaki)

Merupakan keterangan kutipan mengenai perolehan sumber data.

Contoh tabel :

Tabel 1.1 Banyaknya mahasiswa Stikes “A” Surabaya menurut kelas dan jenis kelamin

tahun ajaran 2010/2011

NO JENIS KELAMIN TINGKAT I TINGKAT II TINGKAT III

Laki-laki 13 13 19

Perempuan 57 56 71

Jumlah total 70 69 90

Sumber : Laporan tahunan Stikes “A” Surabaya 2010 3. Grafik atau diagram

Agar dapat membuat grafik yang baik hendaknya dibuat berdasarkan pedoman sebagai berikut :

- Grafik terdiri dari 2 sumbu, yaitu horizontal yang disebut absis (sumbu x) dan vertical yang disebut ordinat (sumbu y). Variabel bebas diletakkan disumbu X dan variable terikat diletakkan disumbu y.

- Sebaiknya tidak menampilkan angka dalam grafik.

- Grafik harus diawali dari titik nol agar tidak terjadi kesalahan interpretasi.

- Judul grafik ditulis dengan jelas, singkat dan sederhana (dapat diletakkan dibagian atas atau bawah).

- Pembuatan grafik harus menarik dan bila perlu diberi warna.

Macam Grafik

Berdasarkan bentuknya maka grafik dapat dibagi sebagai berikut :

a. Grafik batang (Histogram)

Grafik batang digunakan untuk menyajikan data kontinu. Grfaik ini merupakan areal diagram sehingga kalau interval kelas tidak sama, dilakukan pemadatan dengan memperbandingkan nilai interval kelas dengan frekuensi kelas.

Bertujuan melihat kecenderungan data menurut waktu, dimana sumbu x berisi data waktu dan sumbu y menunjukkan frekuensi nilai dari variabel data dan membandingkan beberapa pengamatan data menurut tempat dan jenis atau kategori tertentu

(20)

b. Grafik lingkaran (pie diagram)

Grafik lingkarabn menyajikan data kualitatif sebagai bagian komponen perbandingan dari keseluruhan data . Syarat bentuk lingkaran dengan jumlah komponen 100 % atau 360°.

- Perhitungan luas komponen atau sektor merupakan perbandingan yang dikalikan dengan 100%

Contoh :

c. Grafik garis (line diagram)

Untuk menggambarkan data yang secara terus-menerus , misalnya keadaan suhu, nadi yang biasa dikerjakan oleh seorang perawat. Seperti diagram batang disini diperlukan sistem sumbu datar dan sumbu tegak yang saling tegak lururs. Suhu datar menyatakan waktu sedangkan sumbu tengah melukiskan kuantum data tiap waktu.

Contoh :

d. Grafik titik-titik (pencar)

- menyajikan hubungan (korelasi) antara dua variabel

- penyajian grafik yang diperoleh dari hasil pencaran data (titik-titik frekuensi data) Contoh :

Gambar 2.1 Distribusi frekuensi tingkat pendidikan

Gambar 2.2 Distribusi frekuensi tingkat pendidikan

(21)

e. Grafik lambang atau simbol

Dipakai untuk mendapatkan gambaran kasar sesuatu persoalan dan sebagai alat visual bagi orang awam. Setiap satuan jumlah tertentu dibuat simbol sesuai dengan macam datanya. Kesulitannya adalah bila jumlah bagian simbol yang tidak penuh. Contoh :

Jenis Simbol Jumlah

Pengurus Yayasan Dosen tetap Dosen tidak tetap Tenaga TU Tenaga pembantu 15 20 40 5 5

Grafik lambang 10.5 :Jumlah pegawai Stikes “A” Surabaya f. Grafik peta (kartogram)

Dalam pembuatannya digunakan peta geografis dimana data terdapat. Data ini melukiskan keadaan yang dihubungkan dengan tempat kejadiannya. Yang umum digunakan adalah pulau dimana dicantumkan gambar-gambar hasil bumi, tambang, ternak dan sebagainya.

(22)

KERANGKA KONSEPTUAL & HIPOTESIS

A. Kerangka Konseptual 1. Pengertian

Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas. Kerangka ini didapatkan dari konsep ilmu / teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang didapatkan dibab tinjauan pustaka atau kalau boleh dikatakan oleh penulis merupakan ringkasan dari tinjauan pustaka yang dihubungkan dengan garis sesuai variabel yang diteliti.

Tinjauan pustaka berisi semua pengetahuan (teori, konsep, prinsip, hukum maupun proposisi) yang nantinya bisa membantu untuk menyusun kerangka konsep dan operasional penelitian. Temuan hasil peneliti yang telah ada sangat membantu dan mempermudah peneliti membuat kerangka konseptual.

Kerangka konseptual diharapkan akan memberikan gambaran dan mengarahkan asumsi mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. Kerangka konseptual memberikan petunjuk kepada peneliti di dalam merumuskan masalah penelitian. Peneliti akan menggunakan kerangka konseptual yang telah disusun untuk menentukan pertanyaan-pertanyaan mana yang harus dijawab oleh penelitian dan bagaimana prosedur empiris yang digunakan sebagai alat untuk menemukan jawaban terhadap pertanyaan tersebut. Kerangka konseptual diperoleh dari hasil sintesis dari proses berpikir deduktif (aplikasi teori) dan induktif (fakta yang ada,

Tujuan Instruksional :

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan pembaca mampu : 1) Menjelaskan pengertian lerangka konseptual dengan benar.

2) Menjelaskan tahap penyususnan kerangka konseptual dengan benar. 3) Menjelaskan pengertian hipothesis dengan benar.

4) Menjelaskan cara memperoleh hipothesis dengan benar. 5) Menjelaskan ciri hipothesis dengan benar.

6) Membedakan bentuk hipothesis dengan benar. 7) Membedakan jenis hipothesis dengan benar.

(23)

empiris), kemudian dengan kemampuan kreatif-inovatif, diakhiri dengan konsep atau ide baru yang disebut kerangka konseptual.

Keterangan bagan :

Konsepsi adalah hasil tangkapan seseorang atau gambaran tentang objek atau ide terhadap rangsangan (stimulus) objek yang merupakan proses mental untuk berpikir kreatif. Pertemuan telur dan sperma adalah contoh suatu konsepsi. Bagaimana supaya telur dan sperma bertemu (konsepsi) pada tempat yang bisa membuahkan bayi yang sehat, maka proses ini merupakan konseptualisasi. Konseptualisasi adalah suatu proses mental di mana seorang ilmuwan menyusun konsep yang didasarkan pengalaman, berpikir deduktif dan induktif. Konsep adalah hasil akhir dari proses konseptualisasi. Hasil dari proses kegiatan ini menghasilkan sebuah konsep atau bayi sehat.

Contoh :

Sehat adalah konsep, istilah ini mengungkap sejumlah observasi tentang hal-hal atau gejala-gejala yang mencerminkan kerangka keragaman kondisi kesehatan seseorang. Untuk mengetahui apakah seseorang itu sehat atau tidak sehat maka pengukuran konsep sehat tersebut harus melalui konstruksi atau variable-variabel, misalnya : tekanan darah, denyut nadi, Hb darah, dan sebagainya. Tekanan darah, denyut nadi, Hb darah dan sebagainya ini adalah variabel-variabel yang digunakan untuk mengobservai atau mengukur apakah seseorang itu sehat atau sakit. Mental Image “Conception” “Conceptuali-zation” Result “Concept” Deductive thinking Inductive thinking Proses konseptualisasi

(24)

Pemilihan kerangka konsepsual yang tepat pada sebagian besar penelitian ditentukan oleh beberapa landasan, yaitu :

1. landasan pertama berpikir deduktif; analisis teori, konsep, prinsip, premis yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Oleh karena itu peneliti harus membuat analisis secara hati-hati dan kritis serta menelaah semua kepustakaan yang berhubungan dengan subyek penelitian secara cermat, sebelum memformulasikan hipotesis yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut.

2. Landasan kedua berpikir induktif ; analisis penelusuran hasil penelitian orang lain yang mendahului yang terkait dengan masalah dan tujuan penelitian.

3. Landasan ketiga adalah merumuskan permasalahan dan penetapan tujuan penelitian atas dasar sintesis dari analisis landasan pertama dan ke-empat dengan cara berpikir kreatif-inovatif; sintesis pengalaman, teori, fakta, tujuan penelitan dan logika berpikir kreatif disusun menjadi kerangka konseptual penelitian.

Ada semacam asas dalam pembuatan kerangka pikir atau kerangka konseptual, yaitu : Untuk pendidikan sarjana, kerangka konsep mengacu pada suatu konsep yang telah ada (cukup satu). Variabel yang membentuk kerangka konsep disesuaikan dengan variabel yang relevan dengan permasalahan yang ada (tujuan penelitian). Jadi mencoba mencocokkan teori, konsep dengan realita permasalahan di lapangan. Untuk pendidikan magister, selain berdasarkan kerangka konsep yang ada (bisa lebih dari satu), juga diminta ada masukan ide atau gagasan baru. Paling tidak ada modifikasi variable yang disesuaikan realita di lapangan. Tujuan akhir penelitian program magister lebih diutamakan dalam bentuk ide dan atau teknologi pemecahan masalah. Untuk pendidikan doktor, maka konsep yang ada harus dimodifikasi, artinya seorang program doktor juga ada ide, gagasan inovatif dalam mengembangan konsep. Ide inovatif yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi di mana penelitian tersebut diadakan, sehingga menghasilkan pengetahuan baru.

2. Tahap penyusunan kerangka konseptual.

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian. Untuk itu langkah-langkah yang dilakukan sebelum membuat kerangka konseptual ini adalah :

(25)

a. Seleksi dan definisi konsep (logika berpikir untuk mencoba menjelaskan atau atribut dari masalah yang akan diteliti)

b. Mengembangkan pernyataan hubungan.

c. Mengembangkan konsep dalam gambar / kerangka. Yang meliputi : - Disesuaikan dengan pernyataan masalah.

- penjelasan bagaimana hubungan masalah dengan variabel yang lain, yang diduga sebagai penyebab timbulnya masalah. Arah kerangka sesuaikan dengan variable yang akan diteliti dengan mengembangkan konsep dalam gambar / kerangka dengan membuat garis mana yang diteliti dan tidak dengan menggunakan garis sambung atau terputus, serta buat panah untuk bagian yang ada pengaruhnya dan tidak untuk bagian yang tidak ada pengaruh

- Identifikasi dan analisa teori yang diaplikasikan. Contoh : : Diteliti : Tidak diteliti : Berhubungan : Berpengaruh : Sebab akibat : Perbandingan

(26)

Contoh 2 kerangka konseptual

Gambar 3.1 : Kerangka Konseptual Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif

Pada Perkembangan Motorik Halus & Motorik Kasar

Bayi Usia 6 Bulan

Ibu Menyusui Pemberian ASI Eksklusif Komposisi ASI : 1. Karbohidrat 2. Protein 3. Lemak 4. Mineral 5. Air 6. Vitamin Manfaat ASI :

1. Memperoleh nutrisi terbaik 2. Daya tahan tubuh lebih baik 3. Pertumbuhan otak optimal 4. Lebih cerdas

5. Memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi

Perkembangan Motorik Halus & Motorik Kasar Bayi Usia 6 Bulan

Bayi Terlindungi Gizi Bayi Terpenuhi

ASI terperah keluar ASI keluar oleh karena gerakan peristaltik lidah bayi dengan menghisap puting ibu

(27)

Contoh 2 kerangka konseptual

Gambar 3.1 Kerangka konseptual Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Waktu

Pemulihan Kesadaran Post Operasi Fraktur yang menggunakan Anestesi General.

Pemulihan Kesadaran Post Operasi Fraktur

Faktor yang mempengaruhi kesadaran:

1. Lesi supra-tentorial 2. Lesi sub-tentorial 3. Gangguan metabolik

dan serebral difus: a. Kekurangan O2 b. Kekurangan Glukosa c. Gangguan peredaran darah d. Pengaruh toksin 1. Dengan menggunakan AVPU a. Awake (A) b. Verbal response (V) c. Painful response (P) d. Unresponsive (U) Kebiasaan merokok Kandungan rokok yang paling dominan:

1. Nikoktin

2. Tar (bahan karsinogen penyebab kanker) 3. Karbonmonoksida (asap dari knalpot

kendaraan) 2. Dengan menggunakan GCS a. Kemampuan membuka mata b. Kemampuan motorik c. Kemampuan verbal Pengaruh Rokok Bagi Kesahatan: 1. Jangka Pendek 2. Jangka Panjang Menggunakan Anastesi Umum melalui : 1. Pelumpuh otot 2. Inhalasi 3. Intra vena

Waktu yang dibutuhkan untuk Pemulihan Kesadaran dengan GCS = 456

(28)

B. Hipotesis Penelitian 1. Pengertian

Hipo artinya bawah, tesis artinya pendapat. Jadi hypotesis berarti pendapat yang kebenaranya masih dangkal dan perlu diuji, patokan duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. hipotesis adalah kesimpulan teoritis yang masih harus dibuktikan kebenarannya melalui analisis terhadap bukti-bukti empiris. Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian, maka hypotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak.

hypotesis seyogyanya diturunkan dari suatu teori, sehingga rumusan hiphotesis harus dalam bentuk pernyataan ilmiah atau proposisi, yang mengandung hubungan dua variable atau lebih. Sumber Hipotesis bisa dari hasil kajian teoritis atau melali proses menghubung-hubungkan sejumlah bukti empiris dan juga bisa hasil perenungan atau reka-reka rasional.

Ada beberapa alasan mengapa hipotesis itu harus dibuat yaitu 1) Hipotesis yang dirumuskan peneliti dapat dijadikan bukti kuat, bahwa peneliti mempunyai penguasaan yang cukup luas dan mendalam mengenai fokus kajian.2) Hipotesis merupakan panduan peneliti dalam rangka pengumpulan data dan analisa data, penentuan prosedur kerja dan data yang harus dicari selama proses penelitian.

2. Cara Memperoleh Hipotesis

Hipotesis dapat bersumber dari teori atau hasil perenungan yang mendalam. Dari manapun sumber hipotesis , tidak menjadi masalah, namun yang paling utama bahwa untuk merumuskan Hipotesis harus digunakan cara tertentu, yaitu cara berpikir bisa secara induktif maupun deduktif.

Berpikir induktif merupakan cara berpikir melalui penarikan kesimpulan umum dari sejumlah atau serangkaian gejala spesifik dari peristiwa nyata dan berpikir induktif merupakan cara berpikir melalui penarikan kesimpulan khusus dari sejumlah atau serangkaian gejala umum dari peristiwa nyata.

(29)

3. Ciri hipotesis

Seperti telah diuraikan diatas, bahwa hipotesis adalah suatu kesimpulan sementara atau jawaban sementara dari suatu penelitian. Oleh sebab itu hipotesis harus memiliki landasan teoritis, bukan hanya sekadar suatu dugaan yang tidak mempunyai landasan ilmiah, melainkan lebih dekat kepada suatu kesimpulan. Ciri-ciri suatu hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Hipotesis dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement),bukan dalam bentuk kalimat tanya.

b. Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti.Hal ini berarti bahwa hipotesis hendaknya berkaitan dengan lapangan ilmu pengetahuan yang sedang atau akan diteliti.

c. Hipotesisi harus dapat diuji, hal ini berarti suatu hipotesis harus mengandung atau terdiri dari variable-variabel yang dapat diukur dan dapat dibanding-bandingkan.

d. Hipotesis harus sederhana dan terbatas, artinya hipotesis yang tidak menimbulkan perbedaan-perbedaan, pengertian, serta tidak terlalu luas sifatnya.

4. Prinsip Uji Hipotesis

Prinsip uji hipotesis adalah melakukan perbandingan antara nilai sampel dengan nilai populasi yang diajukan. Peluang untuk diterima atau ditolaknya suatu hipotesis tergantung besar kecilnya perbedaan antara nilai sampel dengan nilai hipotesis. Bila perbedaan cukup besar peluang untuk menolak hipotesispun besar, dan sebaliknya bila perbedaanya kecil maka peluang untuk menolak hipotesis pun kecil.

5. Bentuk Hiphotesis

Dalam statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis, yaitu : a. Hipotesis nol (hipotesis statistik)

Pada penelitian, hipotesis nol ini diartikan sebagai tidak adanya hubungan atau perbedaan antara dua fenomena yang diteliti. Diberi notasi atau symbol dengan (H0).

Contoh :

Tidak ada hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa dalam menyelesaikan studinya.

(30)

b. Hipotesis alternatif (hipotesis penelitian).

Adalah lawannya hipotesisi nol, yang berbunyi adanya perbedaan atau adanya hubungan antara dua fenomena yang diteliti (variable bebas dengan variabel terikat), diberi notasi atau symbol dengan (HI).

Contoh :

6. Jenis Rumusan Hipotesis

Menurut tingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji, maka rumusan hipotesis dapat dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu :

a. Hipotesis deskriptif

Yaitu Hipotesis yang menggambarkan spesifik ciri – ciri suatu tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan.

Contoh :

Jika rumusan masalah sebagai berikut :

a. Seberapa besar peran keluarga dalam mencegah penularan TB paru terhadap anggota keluarga yang lain ?

b. Seberapa baik gaya kepemimpinan di lembaga X ?.

c. Bagaimanakah intensitas belajar mahasiswa Akper yang tinggal di Asrama ?

Dari pernyataan ini dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut : a. Peran keluarga dalam mencegah penularan TB paru terhadap

keluarga yang lain sebagian besar baik.

b. Gaya kepemimpinan dilembaga X telah mencapai 70 % dari yang diharapkan.

c. Intensitas belajar mahasiswa Akper yang tinggal di Asrama di duga rendah.

2) Hipotesis komparatif (Perbedaan )

Yaitu Pernyataan yang menunjukan dugaan nilai dengan membuat perbandingan dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.

Ada hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa dalam menyelesaikan studinya.

(31)

Contoh :

Jika rumusan masalah sebagai berikut :

a. Adakah perbedaan status gizi anak yang dibina posyandu dengan anak yang tidak dibina oleh posyandu?

b. Adakah perbedaan persepsi antara mahasiswa lulusan SMU dengan mahasiswa lulusan SPK terhadap penampilan Dosen keperawatan dikelas ?

c. Bagaimanakah perbedaan tingkat prestasi mahasiswa Akper yang tidur di Asrama Dan di luar asrama ?

Dari pernyataan ini dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut : a. Tidak terdapat perbedaan status gizi anak yang dibina posyandu

dengan anak yang tidak dibina oleh posyandu? Atau bisa begini :

Status gizi anak yang dibina posyandu lebih baik dari pada anak yang tidak dibina oleh posyandu?

b. Ada perbedaan persepsi antara mahasiswa lulusan SMU dengan mahasiswa lulusan SPK terhadap penampilan Dosen keperawatan dikelas.

c. Tingkat prestasi mahasiswa Akper yang tidur di Asrama lebih baik dari mahasiswa yang tidur di luar asrama.

3) Hipotesis Asosiatif (hubungan)

Suatu pernyataan yang menunjukan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.

Sebagai contoh :

Jika rumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimanakah hubungan antara pengetahuan dengan perawatan payudara semasa nifas ?

b. Bagaimanakah hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar ?

c. Bagaimanakah hubungan antara dukungan keluarga dengan terjadinya depresi pada usila ?

Dari pernyataan ini dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut : a. Ada hubungan antara pengetahuan dengan perawatan payudara

semasa nifas.

b. Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar.

c. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan terjadinya depresi pada usila.

(32)

Gambar

Grafik batang digunakan untuk menyajikan data kontinu. Grfaik ini merupakan areal  diagram  sehingga  kalau  interval  kelas  tidak  sama,  dilakukan  pemadatan  dengan  memperbandingkan  nilai interval kelas dengan frekuensi kelas
Grafik lingkarabn menyajikan data kualitatif sebagai bagian komponen perbandingan  dari  keseluruhan  data
Gambar 2.4  Distribusi frekuensi tingkat pendidikan
Gambar 3.1 : Kerangka Konseptual Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif  Pada Perkembangan Motorik Halus & Motorik Kasar  Bayi Usia 6 Bulan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat melompat ke bawah badan kita akan tertekuk sedikit, gerakan ini yang merupakan gerakan sekunder mirip dengan peristiwa "penyek" yang terjadi pada bola

Ibnu ‘Aun rahimahullah berkata: ‘Aku mendengar Muhammad bin Sirin rahimahullah melarang berdebat kecuali kepada seseorang yang jika engkau berbicara dengannya engkau ingin

Dalam hadits riwayat Muslim, Abu Uwanah dan Ibnu Hibban disebutkan bahwa Nabi SAW berkomentar terhadap orang yang sholat sedangkan rambutnya diikat dari belakang, ”Orang yang

PANITIA SERTIFIKASI GURU RAYON 15 - UNIVERSITAS NEGERI MALANG HASIL PENILAIAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU. KUOTA SUSULAN 2006-2007

Pengujian akuifer atau lebih dikenal dengan metode long-term Constant rate test dimaksudkan untuk pengukuran parameter yang Arahnya horizontal terhadap sumur uji,

Isi perjanjian Piagam Sungai Baung dirasakan sangat merugikan Kesultanan Melayu Jambi. Menjelang akhir tahun 1833 M, Belanda berhasil menguasai loji dagang di

Salah satu pedoman penting dalam penyusunan instrumen tes adalah matriks rancangan tes. Matriks rancangan tes ini dapat dijadikan pedoman oleh penyusun tes dalam

Pada sistem yang ditawarkan ini peneliti mengajukan sistem yang ditawarkan untuk BAZNAS Musi Rawas dimana sistem yang dtawarkan ini adalah humas desa mengajukan