• Tidak ada hasil yang ditemukan

juga telah mulai mengarah pada pentingnya pariwisata baik mereka yang terlibat langsung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "juga telah mulai mengarah pada pentingnya pariwisata baik mereka yang terlibat langsung"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

A. Latar Belakang Masalah

Pariwisata memang menjadi suatu aktifitas yang mendapat perhatian besar baik dari masyarakat

maupun dari pihak pemerintah. Bagi masyarakat internasional dengan semakin sadarnya manusia

untuk meluangkan waktunya dengan tujuan berwisata. Secara nasional masyarakat Indonesia

juga telah mulai mengarah pada pentingnya pariwisata baik mereka yang terlibat langsung

maupun yang hanya menjadi supporting element dalam pariwisata.

Bagi Indonesia sektor pariwisata pada mulanya dikembangkan setelah memperhatikan

terbatasnya ketersediaan minyak dan gas dan sumber tambang lainnya untuk jangka panjang,

yang mulanya menjadi sektor andalan bagi negara Indoesia terlebih lagi Indonesia sangat kaya

dengan berbagai bahan tambang khususnya minyak dan gas. Sektor pariwisata bahkan dapat

dikatakan menjadi barang baru bagi Indonesia dan baru mulai dikerjakan dengan serius sejak

sekitar awal tahun delapan puluhan. Pariwisata adalah suatu aktifitas yang sangat sensitif,

karena obyek dari kegiatan pariwisata. Secara umum tujuan akhir dari proses pergerakan dalam

pariwisata sesungguhnya adalah upaya memberi pelayanan maksimal yang berfokus pada

kepuasan dan memuaskan pelanggan. Adanya pariwisata hampir tidak pernah terlepas dari

(2)

lingkungan, demografi, geografi, perbankan, scuerity, serta diikuti oleh peran teknologi

informasi dan komunikasi.

Kemajuan teknologi informasi merupakan salah satu faktor pendorong pemasaran pariwisata.

Teknologi ini sudah banyak diadopsi oleh kalangan pemerintah, pendidikan, bisnis dan lainnya

sebagai sarana promosi, desiminasi informasi dan transaksi, oleh karena itu kemudian muncul

istilah e-government, e-learning,e-business, e –commerece dan sebagainya.

Bahwa dunia pariwisata yang menjadi salah satu bidang garapan pemerintah sudah saatnya

memanfaatkan Teknologi Informasi sebagai implementasi dalam e-government untuk

mempublikasikan dan memasarkan potensi wisata daerah. Dengan memanfaatkan Teknologi

Informasi berarti adanya suatu sistem Informasi manajemen yang berbasis pada pengolahan data

elektronik. Namun demikian sebenarnya masih banyak hambatan atau kendala yang dihadapi

dalam penerapan Teknologi Informasi ini diantaranya itu masih terbatasnya Sumber Daya

Manusia yang handal di bidang ini yang mampu mengelola, memanfaatkan dan

mengembangkan teknologi informasi di bidang pariwisata, fungsi Teknologi Informasi untuk

proses pengolahan data dan transaksi yang komplek serta penyediaan informasi bagi publik masih

sangat terbatas, terkadang masih dijumpai kejanggalan sebagai birokrat untuk membuka akses

kepada publik itu padahal memang data dan informasi ditunjukkan untuk konsumsi publik.

(3)
(4)

semakin meningkat sehingga diperlukan suatu insformasi tentang tujuan wisata, objek wisata

yang menarik, sarana yang tersedia seperti transportasi, produk wisata dan sebagainya, namun

demikian sering sekali wisatawan atau calon wisatawan baik lokal ataupun mancanegara

mengalami kesulitan untuk memperoleh informasi tentang objek wisata karena tidak

mengetahui dimana dan dari siapa informasi didapatkan.

Karekteristik utama pariwisata di Kabupaten Ngawi adalah mengandalkan panorama atau

bentang alam yang indah, budaya tradisional yang masih terjaga, serta peninggalan

bangunan-bangunan tua bersejarah yang sampai saat ini masih dijaga keasliannya. Banyak perpaduan

objek wisata alami yang sudah tersentuh dengan manajemen modern dan berdampak positif bagi

perkembangan industri pariwisata di Kabupaten Ngawi. Di Kabupaten Ngawi ada beberapa

objek wisata antara lain Air Terjun Pengantin, Pemandian Tawun, Air Terjun Srambang, Waduk

Pondok, kebun teh Jamus, perkebunan karet Tretes, Museum Trinil, Gunung Lirliran,

pesanggrahan Srigati,rumah peninggalan dr.Krt Radjiman Widiadiningrat, Benteng Van Den

Bosch, dan masih ada lainnya.

Objek pariwisata unggulan di Ngawi salah satunya adalah bangunan kuno peninggalan Belanda

tahun 1839 yaitu Benteng Pendem Van Den Bosch yang berada di kelurahan Pelem, kabupaten

Ngawi. Benteng ini memiliki ukuran bangunan 165m x 80m dengan luas tanah 18 Ha. Benteng

(5)

ini dimanfaatkan untuk tempat persinggahan Belanda. Bangunan Van Den Bosch berarsitektur C

astle Eropa berpadu corak Indische sehingga dapat menyuguhkan pemandangan cagar budaya

yang sangat megah bila dipandang. Tembok dan tiang penyangga masih berdiri kokoh sampai

sekarang, begitu juga bangunan disekitar benteng masih terlihat asli. Benteng Van Den Bosch

sering digunakan untuk acara foto setion,dan foto prewed karena background bangunan tua

Belanda yang indah dan unik. Disekitar Benteng juga terdapat fasilitas-fasilitas pendukung

lainnya seperti : gazebo-gazebo, wahana permainan, taman labirin,kantin, dan tempat parkir yang

luas. Objek wisata Benteng Pendem bersebelahan dengan Taman Makam Pahlawan.

Objek wisata Benteng Pendem Van Den Bosch adalah salah satu objek tujuan wisata di

Kabupaten Ngawi yang terkenal, jadi untuk memajukan serta meningkatkan jumlah wisatawan di

objek wisata Benteng Pendem ini diperlukan informasi yang mendetail dan lebih akurat. Oleh

sebab itu diperlukan alat promosi seperti sosial media karena dianggap lebih mudah untuk menda

patkan informasi pariwisata melalui smartphone pribadi.

Dalam hal ini penulis memilih objek wisata Benteng Pendem Van Den Bosch yang banyak

diminati oleh wisatawan. Berdasarkan uraian diatas penulis mengambil judul “PEMASARAN

MELALUI MEDIA SOSIAL DI OBJEK WISATA BENTENG PENDEM VAN DEN

(6)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan

sebagai berikut :

1. Bagaimana usaha pengelola dalam memasarkan potensi objek wisata Benteng Pendem

Van Den Bosch ?

a. Kendala apa saja yang dihadapi pihak pengelola dalam memasarkan objek

wisata Benteng Pendem Van Den Bosch?

C. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui usaha apa saja yang dilakukan oleh pengelola dalam memasarkan po

tensi objek wisata Benteng Pendem Van Den Bosch.

2. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi pihak pengelola dalam memasarkan

objek wisata Benteng Pendem Van Den Bosch.

(7)

Dalam mengadakan suatu penelitian baik itu yang bersifat formal maupun non fomal pasti ingin

mendapatkan sesuatu yang bermanfaat. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan

dalam bidang Usaha Perjalanan Wisata khususnya dalam kajian peran promosi dan pemasaran

(8)

meningkatkan jumlah wisatawan dan untuk referensi perpustakaan. Dan memberikan

sumbangan pemikiran kepada penilitian-penilitian yang akan datang apabila akan mengadakan

penelitian yang serupa maupun yang akan melanjutkan penilitian ini.

1. Manfaat Praktis

Manfaat diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada semua

pihak yang memerlukan turutama pemerintah Kabupaten Ngawi tentang objek wisata Benteng

Pendem Van Den Bosch. Mempromosikan objek wisata tersebut dengan tujuan

mengembangkan potensi objek wisata Benteng Pendem Van Den Bosch sebagai objek paling

favorit di daerah Ngawi, sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung serta

memberi masukan kepada pengelola objek untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan

objek wisata tersebut.

E. Kajian Teori

Menurut Oka A. Yoeti pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara

waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan usaha atau

(9)
(10)

Suatu obyek wisata akan semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan apabila mempunyai suatu

atraksi wisata, akomodasi serta aksesibilitas yang memadai sebagai daya tarik wisata. Daya tarik

wisata adalah hal-hal yang dapat menarik orang untuk berkunjung ke suatu tempat karena adanya

benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta, hasil ciptaan manusia dan tata cara

hidup masyarakat.

Suatu akomodasi sangat penting dalam dunia pariwisata karena sebagai tempat menginap para

wisatawan yang berkunjung. Wisatawan yang berkunjung di suatu objek tidak berasal dari

daerah sekitar saja melainkan dari luar daerah juga ada. Selain itu aksesibilitas yang memadai

supaya mudah dijangkau oleh para wisatawan yang akan berkunjung meskipun objek wisata terse

but letaknya tidak strategis.(Oka A. Yoeti. 1985:28).

Suatu daerah tujuan wisata mempunyai ciri khas yang menarik untuk membuat wisatawan

berkunjung antara lain adalah Benda-benda tersedia dan terdapat di alam semesta (natural

amnitis) contohnya bentuk tanah dan pemandangannya,iklim,hutan belukar,flora dan fauna.

Kemudian berdasarkan hasil ciptaan manusia contohnya monument bersejarah,sisa peradaban

masa lalu, museum tradisional, pameran, festival, upacara naik haji, upacara perkawinan, serta

khitanan, tempat ibadah seperti masjid, kuil, gereja, candi maupun pura. Dan yang terakhir

adalah tata hidup masyarakat yang meliputi kebiasaan hidup, adat istiadat dan tata cara

(11)
(12)

Wisatawan dari dalam negeri adalah wisatawan yang hanya pindah tempat sementara di dalam

lingkungan wilayah negerinya sendiri selama mengadakan perjalanan, maka ini dinamakan

pariwisata domestik. Sedangkan wisatawan dari luar negeri adalah wisatawan yang berasal dari

luar negeri yang melakukan perjalanan dari suatu negeri ke negeri lain, maka dinamakan

pariwisata international. Kedatangan wisatawan dari luar negeri membawa mata uang asing (pem

asukan valuta asing) yang dikunjungi wisatawan ini disebut pariwisata aktif. Seorang warga Nega

ra Indonesia melakukan perjalanan ke luar negeri memberikan efek negatif terhadap neraca pemb

ayaran negaranya, ini dinamakan pariwisata pasif.

Pariwisata jangka pendek adalah seorang wisatawan yang melakukan perjalanan di suatu tempat

atau Negara untuk berkunjung menikmati daya tarik obyek wisata tetapi hanya beberapa hari saja

Pariwisata jangka panjang adalah seorang wisatawan yang melakukan perjalanan di suatu

tempat atau Negara untuk menikmati daya tarik obyek wisata waktunya sampai berbulan-bulan.

Diperhitungkan pula menurut waktu lamanya ia tinggal di tempat atau Negara yang bersangkutan

Hal ini menimbulkan istilah-istilah pariwisata jangka pendek dan pariwisata jangka panjang,

yang mana tergantung kepada ketentuan-ketentuan yang diberlakukan oleh suatu negara untuk

mengukur pendek atau panjangnya waktu yang dimaksud.

Wisatawan yang datang sendiri atau tunggal adalah wisatawan yang melakukan perjalanan

(13)
(14)

perjalanan disuatu objek wisata dalam jumlah banyan antara 15 sampai 20 orang sering disebut

rombongan atau kelompok. Maka timbullah istilah-istilah pariwisata tunggal dan pariwisata

rombongan.

Dilihat dari segi alat pengangkutnya yang dipergunakan oleh wisatawan, maka kategori ini

dapat dibagi menjadi: pariwisata udara adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan

dengan menggunakan angkutan udara yaitu pesawat terbang, pariwisata laut adalah suatu

perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan dengan menggunakan angkutan laut yaitu kapal,

pariwisata kereta api adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan dengan

menggunakan angkutan kereta api yaitu kereta api serta pariwisata mobil adalah suatu

perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan dengan menggunakan angkutan mobil, tergantung

apakah wisatawan tiba dengan pesawat udara, kapal laut, kereta api, atau mobil (Nyoman S

Pendit 1986:34 ).

Yang berkaitan dengan jenis-jenis wisata dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Wisata budaya adalah suatu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas

pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain

atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka.

2. Wisata kesehatan adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan dengan tujuan

(15)

beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan

(16)

yang dipercaya mengandung mineral yang dapat menyembuhkan segala penyakit.

3. Wisata olah raga adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan dengan tujuan

berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga

disuatu tempat atau negara seperti Asian Games.

4. Wisata industri adalah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan untuk mengunjungi pameran

pameran dan pekan raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri, pameran dagang dan

sebagainya.

5. Wisata politik adalah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan rombongan pelajar atau

mahasiswa,orang-orang awam dengan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian

termasuk dalam golongan wisata industri ini.

6. Wisata sosial adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberi

kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan

misalnya kaum buruh.

7. Wisata pertanian adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek

pertanian, perkebunan, ladang dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan

peninjauan untuk studi maupun melihat-lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman

beraneka warna dan suburnya pembibitan sebagai jenis sayur mayur dan palawija di sekitar

(17)
(18)

8. Wisata cagar alam dalah jenis wisata yang diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan

yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar

alam yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang.

9. Wisata bulan madu adalah suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan merpati,

pengantin baru yang sedang bulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi

kenikmatan perjalanan dan kunjungan mereka.

10. Wisata pilgrim adalah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan rombongan ke

tempat-tempat yang berkaitan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat dalam

masyarakat (Nyoman S Pendit. 1986:36 ).

Penetapan tujuan-tujuan promosi adalah setiap Organisasi Pariwisata Nasional hendaknya

menyadari bahwa dia bekerja dalam suatu lingkungan kerja yang dinamis dalam setiap pasar

wisata yang telah dipilih dan karena itu dia merencanakan dan merealisasi program-program

promosi yang fleksibel guna mudah menyesuaikannya dengan perubahan pola perjalanan dan

keinginan konsumen prasarana wisata negara tersebut. Untuk merumuskan tujuan promosi secara

jelas, terlebih dahulu harus dilakukan suatu analisis yang mendalam mengenai situasi pasar

wisata yang ada analisis situasi itu harus meliputi hal-hal seperti: atraksi wisata, sumber-sumber

(19)
(20)

maupun pasar wisata pendukung yang mendatangkan arus wisatawan ke negara itu,kategori dan

klasifikasi kelompok wisatawan yang mengunjungi negara itu berdasarkan maksud perjalanan

wisatawan, negara-negara yang menjadi saingan yaitu mengenai produk wisatanya, bagi pasar

wisatanya dan jenis-jenis wisatawan yang mengunjungi negara saingan itu, strategi organisasi

pariwisata nasional yang didasarkan kepada fungsinya, baik yang bersifat tanggung jawab

langsung maupun yang bersifat konsultasi, serta informasi mengenai kegiatan promosi di masa

lampau, data mengenai hasil-hasilnya dan penilaiannya (Salah Wahab. 1989: 93).

Tujuan umum dalam kegiatan promosi adalah tujuan umum promosi yang harus dibedakan dari

tujuan pemasaran pada umumnya, biasanya berupa sasaran penjualan yang harus dicapai.

Karena itu, tujuan promosi yang umum itu harus diungkapkan dalam bentuk angka-angka yang

berasal dari penjualan. Porsi pasar atau jumlah kedatangan wisatawan dan jumlah malam

menginap wisatawan. Jika tujuan umum pemasaran biasanya bersifat deskriptif dan filosofis

yang diuraikan secara garis besar oleh organisasi pariwisata nasional, maka target pemasaran

biasanya berupa perkiraan yang bersifat kuantitas akan hasil-hasil yang akan dicapai menurut

jangka waktu tertentu. Hal inilah sebenarnya apa yang kita maksudkan dengan tujuan promosi

pada umumnya. Hal ini perlu diketahui antara lain : sasaran khalayak, jenis dan ukurannya,

hasil-hasil komunikasi yang ingin dicapai, tanggapan masyarakat terhadap media dean pesan iklan

(21)
(22)

Tujuan khusus dalam kegiatan promosi adalah tujuan khusus dalam upaya promosi harus

meliputi unsur-unsur utama seperti :

1. Sasaran

Adalah suatu tehnik untuk mendekati konsumen selain itu, sasaran kita harus tepat supaya

promosi kita berjalan dengan lancar, sasaran utama dalam promosi adalah konsumen.

2. Isi Pesan Iklan

Adalah isi dari pesan iklan yang sudah disampaikan kepada konsumen pesannya dapat melalui

media cetak maupun elektronik, bentuknya berupa ajakan dan himbauan.

3. Tujuan

Adalah bertujuan untuk menarik konsumen supaya menggunakan produk yang sudah kita

promosikan. ( Salah Wahab.1989:294)

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah

berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia

virtual. Blog merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di

seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang

mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang

mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

(23)
(24)

informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain

Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media br

oadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang

tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi

komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan

pesat.Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan

kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa

mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi

tidak hanya di negara-negara maju,tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial

juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan

berita-berita (www.sugikshareblogspot.com)

Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media

sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan

modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang

pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet

bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan

(25)

dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik

tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.

Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh siapa saja,

sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan

oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk

menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial seperti blog, facebook, twitter, dab youtube

memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti

media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran.

F. Metode Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, secara administratif terletak di

Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur kurang lebih sekitar 60 KM dari Kota Solo. Lokasi

objek wisata Benteng Pendem Van Den Bosch sangat mudah dijangkau yakni dari kantor

Pemerintah Kabupaten Ngawi kurang lebih hanya sekitar 1KM. Bila dari Pasar Besar Ngawi

hanya berjarak sekitar 200M saja, dan lokasi Van Den Bosch tepat di sebelah makam pahlawan

dr. Radjiman Widyodiningrat.

2. Waktu Penelitian

(26)
(27)

3. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam penulisan ini digunakan tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,

antara lain:

I. Observasi

Observasi adalah cara dan tehnik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan

pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian

(Moh. Pabundu Tika 1997:68). Observasi dilakukan pada tanggal 20 sampai 24 april 2015 di

Objek Wisata Benteng Pendem Van Den Bosch dan observasi di Dinas Pariwisata Kabupaten

Ngawi dilakukan pada tanggal 11 sampai 14 mei 2015.

I. Wawancara (interview)

Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal. Jadi semacam percakapan yang bertujuan

memperoleh informasi. Interview merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya

jawab yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan pada tujuan penelitian (Moh.

(28)

pengelola objek Benteng Pendem, Sugiman.

I. Study Pustaka

Study pustaka yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

bahan-bahan yang relevan. Dalam mencari data-data tersebut, peneliti mendapatkan data-data melalui

buku-buku yang didapat dari perpustakaan pusat Universitas Sebelas Maret, perpustakaan

(29)

Usaha Perjalanan Wisata, Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan, dianalisis menggunakan analisis data kualitatif yaitu

menggambarkan keadaan obyek penelitian. Analisis Kualitatif adalah upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan

yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain

(Lexy J. Moelong.1997:248).

G. Sistematika Penulisan

Bab I merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, analisis data, dan

sistematika penelitian.

Bab II menjelaskan mengenai gambaran umum Kabupaten Ngawi, sekaligus membahas sejarah d

an potensi objek wisata Benteng Pendem Van Den Bosch

Bab III menjabarkan tentang usaha pengelola dalam memasarkan potensi objek wisata Benteng

Pendem Van Den Bosch , kendala yang di hadapi pihak pengelola objek wisata Benteng

(30)

Bab IV merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran serta semua keterangan objek

Referensi

Dokumen terkait

Sistem peradilan di Indonesia didasari pada Pancasila, terutama pada sila kelima, yang kemudian diturunkan ke dalam UUD 1945 pasal 24 ayat 2 dan 3 yang menyebutkan

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis melihat kurangnya media yang efektif untuk langsung menuju pada remaja sebagai target audien dalam menerima

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 akuarium digunakan sebagai tempat penyimpanan kerang dengan ukuran panjang 50 cm, lebar 30 cm dan tinggi 20 cm, aerator

Ditambah lagi dengan konsep media pendukung yang dibuat agar dapat diletakkan dan difungsikan disekitar pengendara yang sedang melakukan perjalanan dengan kendaraan mereka

Oleh sebab itu untuk mengatasi faktor penghambat keterbatasan anggaran yang ada kaitannya dengan faktor politis, yaitu para anggota DPRD Kabupaten Mojokerto yang lebih

(2) Apabila Panitia Pemilihan tidak menetapkan dan tidak melaporkan hasil pemilihan kepala desa serta BPD tidak melaporkan dan mengusulkan pengesahan sebagaimana dimaksud pada ayat

Berdasarkan hal tersebut penulis akan menjelaskan tentang langkah teknis dari hasil survei dan juga kajian mengenai Permenhub Nomor 77 Tahun 2011

Aplikasi pestisida kimia dalam budidaya konvensional tidak sepenuhnya sama dengan yang dilakukan oleh petani, penelitian ini hanya mengadopsi jenis-jenis pestisida kimia yang