• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Bahasa Bugis Dan Kosakatanya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Struktur Bahasa Bugis Dan Kosakatanya"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR BAHASA BUGIS

Oleh: Gunawan

Bahasa bugis merupakan bahasa yang berasal dari provinsi Sulawesi Selatan. Dalam kenyataannya ternyata banyak sekali ragam dan jenis bahasa bugis, oleh karena itu saya mencoba untuk menyajikan jenis yang paling banyak dipakai di lingkungan orang bugis. Struktur bahasa bugis berbeda dengan bahasa indonesia. Terdapat perbedaan subjek, objek dan predikat. Didalam bahasa bugis, posisi dalam kalimat sangat menentukan bentuk subjek atau objek. Artinya bentuk subjek maupun objek akan berubah sesuai dengan posisinya dalam kalimat. Demikian pula bentuk sedang dan akan datang juga memiliki perbedaan. Berikut struktur kalimat dalam bahasa bugis:

Subjek dalam bahasa bugis:

• saya : iyya’

• kamu : idi’

• dia : iyyeroe (berlaku untuk semua subjek, objek, hewan, manusia, benda)

• mereka : iyyemaneng roe(berlaku untuk semua subjek, objek, hewan, manusia, benda)

Macam-macam pola kalimat: a. kalimat akan :

Rumusnya : melo’ka’ + kata kerja + keterangan/ objek

• melo’ka’ lao sikolangnge = saya mau berangkat ke sekolah melo’ = mau

ka’ = saya lao = berangkat sikolangnge = sekolah

• melo’ka’ mancaji persideng = saya ingin menjadi presiden

• melo’ka’ minung kopi = saya ingin minum kopi

• melo’ka’ lao Bali ko bajai = saya mau berangkat ke Bali besok.

• melo’ka’ melli sapeda baru = saya ingin membeli sepeda baru b. kalimat sedang:

Rumusnya : mattengngangnga’ + kata kerja + objek/ keterangan

• mattengngangnga’ minung kopi = saya sedang minum kopi mattengngang = sedang

nga’ = saya minung = minum kopi = kopi

• mattengngangnga’ mamotoro’ = saya sedang mengendara motor

• mattengngangnga’ mabbaca sure’ = saya sedang membaca surat

(2)

c kalimat telah:

Rumusnya : purana’ + kata kerja + objek/ keterangan

• purana’ maroki’ sure’ = saya telah menulis surat purana’ = telah, sudah

maroki’ = menulis sure’ = surat

• purana’ manre = saya sudah makan

• purana’ massessa’ bejaju = saya telah mencuci baju

DAFTAR KOSAKATA BUGIS

(beserta contoh kalimatnya)

A

Ada: pernyataan (adanna = pernyataannya, katanya)

Ada-ada: kata-kata (ada-adammu makkasolang riatikku’ = kata-katamu melukai perasaanku)

Aga: apa (aga mupigau? = apa yang kamu lakukan?), (aga passabareng = apakah sebabnya?)

Agaro: apa itu? (agaro mabbettu = apa itu yang meledak?) Aga kareba: apa kabar?

Agapi: apalagi (agapi melo’ ipigau’ = apalagi yang mau dilakukan?) Agasi: apa lagi?

Apalagi: apalagi (iyya’ lagi de’wullei, apalagi iko = sedangkan saya tidak bisa, apalagi kamu)

Appe’: tikar

Aja’: jangan (aja’ mupalenne’i okkotu = jangan letakkan disitu) Aje: kaki

Aju: kayu Akka’: angkat

Ampe: perbuatan, sifat (makanja’ ampena = sifatnya baik) Ana’ dara: gadis

Anre: makanan Aleku: diriku Alemu: dirimu Ambo’: ayah Anring: ade Akkaleng: akal

Anggota: rekan, anggota Arang: tai lalat

(3)

Areweng: sore

Aseng: nama (niga asemmu = siapa namamu?) Asu: anjing

B

Bali : lawan

Banta’: bodoh, goblok Batang: batang Bakko: biru Bale: ikan Baru: baru Bejaju:baju Beleng: idiot

Billa’i: ada petir, lakukan dengan sangat cepat (mitau’ka’ massu’, billa’-billa’i = aku takut keluar, ada petir), (billa’ia = lakukan cepat ya)

Bilua’: rambut

Bola: rumah (iyyena bolaku’e = inilah rumahku) Bolong: hitam

Bicaranna: perkataannya Bicara, mabbicara: berbicara Biasa: biasa Birang: betina Bota’: botak

C

Canggoreng : kacang Campong : bangau Campuru ’: campur Candu: candu Canring : pacar Camming : cermin Ceba :`monyet

Cella ’:merah (mabbaju cella’ = mengenakan baju warna merah) Cemburu : cemburu

Ciaka ’: aku nggak mau Coco ’ niga: apa sudah betul? Coki : kucing

Combi ’: kelamin perempuan

D

(4)

Deceng: kebaikan Degaga: tidak ada De’ witai: saya tidak lihat Doccili : telinga

E

Ele’: pagi Ellung:awan Engka: ada

Enre’: naik (enre’ ki’ mai = silahkan naik) Elong: lagu Esso: hari

F

Foto: foto

G

Gaja: gajah Gambara’: gambar Gau’: perbuatan Gambara’: gambar Galung: sawah Gere’: potong Guttu’: guntur

H

Hadia: hadiah Hajji: haji Hallala’: halal Harang: haram

I

Iko, idi’: kamu Indo’: mama Ise’: isi Isi: gigi

Iyero: yang itu (iyyero taue = orang itu) Iyya’: saya

(5)

Iya: ya, baiklah Iyanaritu: yaitu

J

Juru-juru: capung Jaji: jadi Janci: janji Jakka: sisir Jokka: jalan

Jolo’: tunggu (jolo’ cinampe’ = tunggu sebentar) Jambang: buang air besar

Jampang: rawat

K

Kaca: gelas Kadera: kursi Kadera: kursi Kacamata: kacamata Kampong: kampung Kallolo: pemuda Kanja’: bagus Kanuku: kuku Kaluku: kelapa Kanuku: kuku Kaluku: kelapa Kaluku lolo: kelapa muda Kantoro’: kantor Katenni : pegang Kedo: bergerak

Kedo-kedo: bergerak-gerak, tingkah laku Kopi: kopi

Kudara’: hijau

L

Labukesso: sore menjelang malam Ladang: lombok Langi’:langit Lale’: lalat Lame: ubi Lari: lari Lamba’: lambat

(6)

Lao: pergi

Laso : kelamin pria Lele: pindah Lemari: lemari Lemo: jeruk

Lenrong: belut

Lesang: berubah, hilang Lima: tangan

Lipa’: sarung

M

Mabbettu: meletus, meledak Mabela: jauh Maccanring: pacaran Madekka: haus Magai: kenapa Makkada: mengatakan Makkelong: menyanyi Mala: mengambil

Maliwaseng: lapar (maliwasekka = saya lapar) Mancaji: menjadi

Mannasu: memasak (mannasu nanre = memasak nasi) Manre: makan

Manu’: ayam Maneng: semua Manengka: masa sih

Mappammula: dari, mulai (mappammula areweng lettu ele’ = dari sore hingga pagi) (mappammula baja = mulai besok)

Mappada: seperti Maroa’: ramai Maroki’ : menulis Masolang: rusak Massessa’ : mencuci Mata: mata Mata esso: matahari Mattajeng: menunggu Matu’: nanti

Mejang: meja Mekanja’: bagus Melo’: mau

Melli : beli, membeli Minung: minum Mitai : melihat

(7)

Muddani: rindu (muddani ladde’ka’ ri idi’ = aku sangat merindukanmu) Mupoji: suka

Mupojie: yang kamu suka

N

Najinna: bosan

Naladeceng: untunglah, untung saja

Namappinra: sehingga berubah (namappinra sengereng = hingga pudar rasa sayang) Namu’: nyamuk

Nanre: nasi

Nappa : lalu, kemudian (laoka’ jolo’ sikolangnge, nappa lao maggolo = saya kesekolah terlebih dahulu kemudian setelah itu saya pergi bermain bola)

Nappanna: pertamakali

Naseng: menyangka, mengatakan (nasengngi laoi Erni massikola = dia menyangka Erni ke sekolah), (makkemiro naseng = cuma itu yang dikatakannya)

Nene’: nenek Niga: siapa

O

Ogi’: bugis Oki’: tulisan

Onrono, onroni’: tinggallah (onroni’ okkotu = tinggallah disitu) Oreng: oreng (warna oreng)

Oring: periuk (alengnga’ oring = tolong ambilkan periuk) Osing: arang (sisa pembakaran)

Oto: mobil

P

Pada: sama

Pada-padammu: sesama kamu Pada idi’: sesama kita

Pakkareso: pekerja keras

Panretemme’: acara penamatan Al_Qur’an Pakeang: pakaian

Panre: tukang (panre aju: tukang kayu)

Pappoji: rasa sayang (aja’ mubata-batai pappojikku lao ri alemu = jangan kau Pasa’ : pasar

Peleng: film

Pelo’, tole’: rokok (aja’ mappelo’ = jangan merokok) Pesse’: tekan

(8)

Poji: suka

Polepa’: nanti setelah saya kembali Pocong: pocong

Podangngi: beritau dia Polo: patah Puarang: kadal Pute: putih

Q

R

Radio: radio Rahasia: rahasia Rajing:rajin

Rakko, marakko: kering (rakkoi okkotue = keringkan disitu), (marakko tajeng = lelah menunggu) Rangeng : teman(sekutu) Ranjang: ranjang Rempe’: lempar Ridi: kuning Roti: roti Runtu’: temukan

S

Saba’: sebab Saping: sapi Saro: untung, keuntungan Sengereng: kenangan indah Sepatu: sepatu Seppulo: sepuluh Setang: setan Sibawang : teman Sikola : sekolah Singkerru’: ikat Sininna: semuanya Siaga: berapa Sinru’: sendok Siratu’: seratus Sogi’: kaya

Solang: rusak, lukai (aja’ musolangi atikku = jangan kau lukai hatiku) Soro’: mundur

(9)

Sulara’: celana Sure’ : surat Susu: susu

T

Tabe’: permisi Tajeng: tunggu

Tangsi: kawat berduri Takke: tangkai

Tanre: tinggi

Tappa: muka, wajah (makanja’ tappana = berparas cantik/ tampan) Taro : simpan

Tea, cia: tidak mau Tuppang: kodok Tunda: tunda

U

Udang: udang Uddani: kerinduan Ula’: ular Ulu: kepala

Untung: untung saja Urusang: urusan

V

W

Wae, wai: air (wae salo’na mahakam = air sungai mahakam) Warekkada: pribahasa

Wenni:malam

Wita: lihat (witaki’ = saya melihatmu)

Welampelang: sebatang kara (tuo welampelang = hidup sebatang kara) Wettunna: pada waktu

Wedding: boleh

Wero-wero: tawon (nalellungnga’ wero-wero = saya dikejar tawon) Wettu: waktu

Wettunna: pada saat Wilua’: rambut

(10)

X

Y

Z

Bagi yang ingin membuat artikel seperti ini,

silahkan kirim melalui email ke: leopark62@gmail.com

artikel anda akan dimuat disitus http://leopark62.net.

<a href=”http://www.ziddu.com/download/8696164/Attribut.zip.html”>Download tulisan lengkap beserta daftar kosa katanya versi januari 2010 disini</a>

Referensi

Dokumen terkait

Kalau dipandangdari segi fungsinya, bahasa Bugis dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu bahasa Bugis gaya sastra (dalam tuhsan ini disingkat dengan bahasa sastra) dan bahasa

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dapat disimpulkan bahwa sikap bahasa siswa kelas VII SMPN 2 Tanete Riaja terhadap bahasa Bugis berada pada kategori

Penelitian dilakukan dengan menganalisis pola kurva prosodi pada jumlah suku kata dalam kata bahasa Bugis Wajo, kemudian membangkitkan ucapan bahasa Bugis Wajo menggunakan

Oleh karena itu, ada beberapa masalah utama yang dikaji dalam uraian ini, yaitu pemilihan bahasa orang Bugis dalam kehidupan masyarakat multilingualisme di Papua; pergeseran

Darna. Infleksi dan Derivasi Bahasa Bugis. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Hasil dari penelitian dalam menganalisis komparasi deiksis Bahasa Bugis dialek Barru dengan Bahasa Makassar dialek Lakiung ditemukan bahwa kedua bahasa tersebut sangat memerhatikan

Data diperoleh melalui penelitian pustaka dan penelitian lapangan.sumber data penelitian diambil dari percakapan sehari-hari yang digunakan penutur asli bahasa Bugis dialek Pinrang

Dari hasil analisis data penelitian ini diperoleh beberapa bentuk interferensi sintaksis bahasa Bugis dalam penggunaan bahasa Indonesia lisan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan