• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. DEFINISI OPERASIONAL Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran pembaca, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat keseragaman landasan berfikir antara peneliti dengan pembaca berkaitan dengan judul penelitian, yaitu “Kontribusi Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Lembaga Bimbingan Belajar Di Kota Bandung”.. Secara lebih lanjut Komarudin (1994:29) menjelaskan “Definisi operasional adalah pengertian yang lengkap tentang suatu variabel yang mencakup semua unsur yang menjadi ciri utama variabel itu.” Berdasarkan pendapat diatas, definisi operasional merupakan definisi yang dibuat oleh peneliti terhadap variabel yang akan diteliti guna memberikan batasan yang tegas dan menjadi panduan atau kriteria untuk mengukur variabel tersebut. Dalam penelitian yang berjudul “Kontribusi Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Lembaga Bimbingan Belajar Di Kota Bandung”. Agar tidak terjadi kesalahan dalam pengertian dan penafsiran mengenai maksud penelitian tentang masalah yang diteliti, penulis mengemukakan definisi operasional sebagai berikut:. 49.

(2) 50. 1. Kepuasan Kerja Hasibuan (2001:203) berpendapat bahwa “kepuasan kerja” adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaan, sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, kombinasi dan luar pekerjaan. Dalam kutipan Moh. As’ad yang terdapat pada buku “Psikologi Industri”(2004:104), Joseph Tiffin mendefinisikan kepuasan kerja adalah “sikap karyawan terhadap pekerjaan, situasi kerja, kerjasama diantara pimpinan dan sesama karyawan”. Dan pendapat M.L Blum yang dikutip oleh. Moh.. As’ad. dalam. buku. “Psikologi. lndustri”(2004:102). mendefinisikan kepuasan kerja adalah “suatu sikap yang umum sebagai hasil dari berbagai sifat khusus individu terhadap faktor kerja, karakteristik individu dan hubungan sosial individu di luar pekerjaan itu sendiri”. Serta ada juga pendapat dari Susilo Martoyo dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” (1990: 123-124), kepuasan kerja, merupakan :. “Keadaan emosional karyawan dimana terjadi atau tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan untuk karyawan yang bersangkutan”. 2. Kinerja Karyawan Mangkunegara (2005:67) berpendapat bahwa: “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai.

(3) 51. dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.” Bambang wahyudi. (2002:102) mengungkapkan bahwa: “Kinerja. atau performance adalah prestasi kerja yang dikehendaki dalam suatu jabatan tertentu dengan prestasi kerja yang sesungguhnya dicapai oleh seorang tenaga kerja.” Lebih jauh lagi. Mangkunegara (2005:67) berpendapat bahwa: “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.” Berdasarkan pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktifitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi hasil kerja yang dicapai karyawan tersebut nantinya akan dibandingkan dengan standar kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan penjabaran aspek definisi operasional yang dituangkan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Aspek Variabel Penelitian Variabel Vaiabel X Kepuasan Kerja. Konsep Variabel Kepuasan kerja adalah menunjukan hingga sejauh mana individu. Indikator 1. Gaji 2. Pekerjaan Itu sendiri. Sub Indikator - Tingkat kepuasan terhadap gaji yang diterima - Tingkat kepuasan terhadap.

(4) 52. merasakan secara positif dan negatif berbagai faktor atau dimensi dari tugas dalam pekerjaannya. -. (Marihot Tua, 2002:291-292). -. 3. Rekan Kerja. -. -. 4. Atasan. -. 5. Promosi 6. Lingkungan Kerja. kesesuaian keterampilan dengan pekerjaan yang dilakukan Tingkat kepuasan terhadap kesesuaian minat dengan pekerjaan yang dilakukan Tingkat kepuasan terhadap kreativitas Tingkat kepuasan terhadap hubungan kerja dengan rekan kerja Tingkat kepuasan terhadap hubungan dengan atasan Tingkat kepuasan terhadap pengawasan yang diberikan atasan Tingkat kepuasan terhadap perintah yang diberikan atasan Tingkat kepuasan terhadap penghargaan yang diberikan atasan. - Tingkat kepuasan terhadap promosi yang dilakukan perusahaan - Tingkat kepuasan terhadap lingkungan kerja.

(5) 53. Variabel Y Kinerja. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. 1. Presensi. 2. Disiplin. 3. Mutu Kerja. (Anwar Prabu Mangkunegara, 2004:67) 4. Pengetahuan Teknis. 5. Minat Kerja. - Tingkat kehadiran pada jam kerja - Tingkat kedisiplinan karyawan dalam bekerja - Tingkat kecacatan hasil kerja - Tingkat kesalahan kerja yang dilakukan - Tingkat kesesuaian hasil kerja karyawan dengan standar yang ditetapkan - Tingkat pengetahuan tentang pekerjaan - Tingkat keterampilan yang dimiliki untuk pekerjaan - Tingkat keinginan karyawan untuk bekerja dengan baik - Karyawan mengerjakan tepat waktu. 6. Daya Bimbing. - Tingkat kemampuan membimbing rekan kerja. 7. Sikap. - Sikap terhadap atasan - Sikap terhadap pekerjaan - Sikap terhadap perusahaan.

(6) 54. 8. Kerjasama. - Tingkat berperan sebagai rekan kerja yang baik dengan sesama rekan kerjanya. B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sutrisno Hadi (1987:70) memberikan definisi populasi adalah semua individu untuk siapa diperoleh dari sampel itu hendaknya diregeneralisasi. Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit yang ciri-cirinya akan di duga, sedangkan Mohamad Ali (1982: 54), menyatakan bahwa keseluruhan obyek yang diteliti disebut populasi atau universe. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Kontribusi Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Pada Lembaga. Bimbingan Belajar Di Kota Bandung, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para karyawan lembaga bimbingan belajar di Kota Bandung..

(7) 55. Adapun data Populasi dalam penelitian ini sebagai berikut;. Tabel 3.2 Distribusi Populasi Penelitian Nama. No. Alamat. Lembaga Bimbingan Belajar 1. A+. 2. ACTIVE COLLEGE. 3. AFTER SCHOOL. 4. BRILLIANT. 5. BIANGLALA. 6. (Astana anyar) Jl. Lewi Panjang No. 32 B (Bojongloa Kaler) Jl. Peta Lingkar Selatan Ruko Kopo Plaza B1 A/3 (Bojongloa Kaler) Jl. Margacinta No.192 Kantor Pusat. Jl. Muara Baru No. 14. CITRA SARANA BAHASA. Jl. Pahlawan No. 28 (Cibeunying. & INFORMATIKA (CSBI). kaler). 7. VIP BIMBEL. 8. TRIDAYA. 9. Jl. Jendral sudirman No. 210. Komplek Taman Kopo Indah 2 Ruko 1A No. 23 Kantor Pusat. Jl. Pajajaran No. 124. SONY SUGEMA. Kantor Pusat.. COLLEGE ( SSC). Jl. Sumur Bandung. 10. NEUTRON. 11. KAIZEN. 12. GHANESA PRIMA. Kantor Pusat. Taman Sari No. 61 Pasir kalili Ruko Paskal Hypersquaer Blok A Jl. Turangga No. 5. Jumlah. Jumlah. Kantor. Karyawan. 1. 12. 1. 11. 1. 10. 1. 9. 2. 12. 1. 10. 1. 8. 2. 19. 3. 63. 2. 54. 1. 8. 2. 21.

(8) 56. 13. GANESHA OPERATION. Kantor Pusat. Jl. Sumatra No. 35 (Coblong). Jumlah. 5. 105. 23. 342. 2. Sampel Penelitian Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dari sebagian data yang dianggap telah dapat mewakili seluruh populasi. Sejalan dengan pendapat dari Sugiyono (2007:91) yang mengatakan bahwa, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Jumlah sampel akan sangat bergantung pada berapa banyak jumlah populasi. Untuk memenuhi jumlah sampel yang akan diambil, penulis akan menggunakan teknik Probability Sampling yakni teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini lebih dikhususkan lagi pada Simple Random Sampling, artinya pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, dikarenakan anggota populasi bersifat homogen. Untuk menentukan besarnya. yang menjadi unit penelitian,. digunakan rumus yang dikemukakan oleh Taro Yamane (Akdon, 2005:107), yaitu : n=. N. N.  +1.

(9) 57. Dimana: n. = Jumlah sampel. N. = Jumlah Populasi.  1. = Presisi yang di tetapkan = Angka Konstan. Menurut Ida Bagoes Mantra dan Kastro (Masri Singaribun dan sofian effendi, 1995:149), yang dimaksud dengan presesi adalah tingkatan ketetapan yang ditentukan oleh perbedaan hasil yang diperoleh dari sampel dibandingkan hasil yang diperoleh dari catatan lengkap, dengan syarat bahwa keadaan-keadaan dimana kedua metode dilakukan, seperti daftar pertanyaan, teknik wawancara, kualitas pemecah dan sebagainya, adalah sama atau disebut juga kesalahan baku (standar error) Dari penelitian sosial, besarnya presesi biasanya berkisar antara 5 % sampai 10 % pada penelitian ini, penulis mengambil presesi sebesar 10 %, sehingga diperoleh :. n=. 342 (342) (0.1)² + 1. n=. 342 (342 x 0.01) + 1. n=. 342 4.42. n = 77,37 ≈ 77.

(10) 58. Setelah diketahui jumlah sampel keseluruhan 77 orang karyawan, maka langkah selanjutnya adalah megalokasikan atau menyebarkan satuansatuan sampling ini ke setiap Lembaga Bimbingan Belajar di Kota Bandung. Untuk mempermudah pengelolaan sampel (n) terhadap 13 Lembaga Bimbingan Belajar. dilakukan secara proporsional dengan menggunakan rumus seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (1999:67), yaitu :. ni =. Ni N. xn. Keterangan : ni. = Ukuran sampel yang harus diambil dari stratum ke-i. Ni. = Ukuran stratum ke-i. N. = Ukuran Populasi. N. = Ukuran sampel keseluruhan yang dialokasikan. Berdasarkan. rumus. alokasi. proporsional,. diperoleh. hasil. pengalokasian sampel seperti contoh untuk Lembaga Bimbingan Belajar A+ Jl. Jendral Sudirman (Astana Anyar) sebagai berikut: ni =. 12 342. xn. ni = 0,035 x 77 ni = 2,70 ni = 3 (dibulatkan). Dalam tabel berikut, dapat dilihat penyebaran sampel tiap sekolah secara merata ke seluruh objek penelitian sebagai berikut :.

(11) 59. Tabel 3.3 Perhitungan Jumlah Sampel/Responden Karyawan Lembaga Bimbingan Belajar Nama No. Lembaga Bimbingan Belajar. Jumlah Populasi. Proporsi. Proporsi. Tiap. Sampel. Lembaga. 1. A+. 12. 12/342. 0.035 x 77. 3. 2. ACTIVE COLLEGE. 11. 11/342. 0.032 x 77. 2. 3. AFTER SCHOOL. 10. 10/342. 0.029 x 77. 2. 4. BRILLIANT. 9. 9/342. 0.026 x 77. 2. 5. BIANGLALA. 12. 12/342. 0.035 x 77. 3. 6. CSBI. 10. 10/342. 0.029 x 77. 2. 7. VIP. 8. 8/342. 0.023 x 77. 2. 8. TRIDAYA. 19. 19/342. 0.055 x 77. 4. 9. SSC. 63. 63/342. 0.184 x 77. 14. 10. NEUTRON. 54. 54/342. 0.157 x 77. 12. 11. KAIZEN. 8. 8/342. 0.023 x 77. 2. 12. GHANESA PRIMA. 21. 21/342. 0.061 x 77. 5. 13. GANESHA OPERATION. 105. 105/342. 0.307 x 77. 24. 342. -. -. 77. Jumlah. C. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan sebuah prosedur untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan permasalahan dengan menggunakan teknikteknik tertentu, sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dan benarbenar relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan..

(12) 60. Adapun teknik pengumpulan data adalah suatu teknik yang dipergunakan. untuk. mengumpulkan. data. yang. berkaitan. dengan. permasalahan peneliti. Sugiyono (2002:156) mengungkapkan bahwa “Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.” Berdasarkan sifatnya, teknik pengumpulan data dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu: (1) Teknik observasi langsung, (2) Teknik observasi tidak langsung, (3) Teknik komunikasi langsung, (4) Teknik komunikasi tidak langsung. (Winarno Surakhmad, 1994:162). Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa hal yang akan diuraikan pada bagian selanjutnya, yaitu: 1.. Penentuan Alat Pengumpul Data Dalam menentukan alat pengumpul data tentunya tidak dapat. dipisahkan. dengan. teknik. pengumpulan. data,. karena. ada. saling. ketergantungan satu sama lain. Adapun alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah angket dan wawancara. Angket adalah seperangkat daftar pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi anggota sampel penyusunan. Jenis angket yang digunakan penyusun dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu responden diberi pertanyaan atau pernyataan yang menggambarkan halhal yang ingin diungkap dari kedua variabel disertai alternatif jawaban. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sanafiah Faisal (1982:178) bahwa : “Angket yang mnghendaki jawaban pendek, atau jawabannya diberikan dengan.

(13) 61. membubuhkan tanda tertentu, disebut angket jenis tertutup atau angket terbatas.” Angket yang demikian biasanya meminta jawaban dengan pola atau ‘tidak’, jawaban singkat, dan jawaban dengan membubuhkan check (V) pada item-item yang termuat pada alternatif jawaban. Pengumpulan. data. menggunakan. angket. memiliki. beberapa. keuntungan (Arikunto, 1997:129), antara lain: a. Tidak memerlukan hadirnya penyusun b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masingmasing, dan menurut waktu senggang responden d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu dalam menjawab e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama Selain angket, alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah wawancara. “Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data.” (Moh. Ali, 1982:83). Wawancara ini dimaksudkan untuk menunjang hasil yang diperoleh dari angket. 2.. Penyusunan Alat Pengumpul Data Langkah-langkah yang ditempuh penyusun dalam menyusun alat. untuk mengumpulkan data adalah: a.. Menentukan variabel yang akan diteliti, yaitu variabel X yakni Kepuasan Kerja dan variabel Y yakni Kinerja Karyawan.. b.. Menetapkan sub variabel dan indikator dari masing-masing variabel..

(14) 62. c.. Menyusun kisi-kisi angket dari variabel X (Kepuasan Kerja) dan variabel Y (Kinerja Karyawan).. d.. Menyusun pertanyaan-pertanyaan disertai alternatif jawaban dalam bentuk check list (V) berdasarkan indikator variabelnya.. e.. Menetapkan bobot skor untuk masing-masing jawaban baik variabel X maupun variabel Y. Adapun penilaian yang dilakukan dalam penyusunan ini menggunakn Skala Likert yang nilainya berkisar antara 1 sampai dengan 4. Perincian nilai tersebut dapat dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.4 SKALA LIKERT. Alternatif Jawaban Variabel X (Kepuasan Kerja) Sangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas. 3.. Alternatif Jawaban Variabel Y (Kinerja Karyawan) Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah. Bobot 4 3 2 1. Uji Coba Alat Pengumpul Data Sebelum angket disebarkan pada responden, terlebih dahulu penulis. melakukan uji coba angket. Uji coba ini merupakan suatu syarat yang harus dipenuhi, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan yang mungkin masih terdapat pada pertanyaan, pernyataan, atau pada alternatif jawaban. Sanafiah Faisal (1982:38) dalam hal ini mengemukakan bahwa:.

(15) 63. Setelah angket disusun, lazimnya tidak langsung disebarkan untuk menggunakan yang sesungguhnya (tidak langsung dipakai untuk penggunaan yang sesungguhnya dan pengumpulan data yang sesungguhnya), sebelum pemakaian sesungguhnya sangat mutlak adanya uji terlebih dahulu terhadap isi maupun bahan redaksi dari angket yang telah disusun.. Adapun untuk menilai apakah angket tersebut layak untuk digunakan dalam penelitian, maka perlu dilakukan uji validitas dan reabilitasnya. a.. Uji Validitas Instrumen Validitas instrumen penelitian mempunyai. tujuan untuk. mengukur tingkat keahlian atau ketepatan instrumen yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor yang ada pada butir soal dengan skor total. Hasil penyusunan yang valid terjadi apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang akan diteliti. Melalui uji validitas dapat diketahui tingkat ketepatan suatu instrumen yang disusun untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Validitas alat pengumpul data variabel X dan variabel Y menggunakan rumus korelasi Produck Moment dari Pearson, sebagai berikut:  =. ∑

(16) ∑

(17) ∑

(18).  ∑  ∑

(19)    ∑  ∑

(20)  . (Suharsimi Arikunto, 1997 : 162) Keterangan:  : Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel Y  : Jumlah skor item dari keseluruhan responden uji coba  : Jumlah skor total dari seluruh item dari keseluruhan responden  : Jumlah responden uji coba.

(21) 64. Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pertanyaan. Hasil koefisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:.  

(22).  =   

(23). (Sudjana, 2003 : 149). Keterangan: t : Distribusi t-student r : Koefisien korelasi butir item N : Jumlah responden. Kriteria pengujian yaitu instrumen penelitian dikatakan valid jika  > !"#$ pada taraf kepercayaan 95%. Uji coba angket dilaksanakan di Lembaga Bimbingan Belajar TRIDAYA (Jl. Pajajaran No. 124) yang berjumlah 19 orang karyawan pada tanggal 4 Juli 2010 Adapun berdasarkan hasil perhitungan (terlampir), validitas dari kedua variabel penelitian adalah sebagai berikut: 1). Validitas variabel X (Kepuasan Kerja) Melalui hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, diperoleh nilai untuk setiap itemnya sebagai berikut:.

(24) 65. Tabel 3.5 HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN VAIABEL X (KEPUASAN KERJA) No Item. Koefisien. Harga. Harga. Pertanyaan. Korelasi. t hitung. t tabel. Keputusan. r hitung 1. 0,68813955. 2,68248428. 1.86. Valid. 2. 0,68813955. 2,68248428. 1.86. Valid. 3. 0,79589317. 3,718183. 1.86. Valid. 4. 0,8077807. 3,87585116. 1.86. Valid. 5. 0,8077807. 3,87585116. 1.86. Valid. 6. 0,79589317. 3,718183. 1.86. Valid. 7. 0,79589317. 3,718183. 1.86. Valid. 8. 0,7276878. 3,00070914. 1.86. Valid. 9. 0,79491982. 3,70581683. 1.86. Valid. 10. 0,79589317. 3,718183. 1.86. Valid. 11. 0,688139547. 2,682484282. 1.86. Valid.

(25) 66. Tabel 3.5 HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN VAIABEL Y (KINERJA KARYAWAN) No Item. Koefisien. Harga. Harga. Pertanyaan. Korelasi. t hitung. t tabel. Keputusan. r hitung 1. 0,562645236. 1,925007885. 1.86. Valid. 2. 0,562645236. 1,925007885. 1.86. Valid. 3. 0,858272394. 4,730294981. 1.86. Valid. 4. 0,858272394. 4,730294981. 1.86. Valid. 5. 0,676467597. 2,597978293. 1.86. Valid. 6. 0,743836075. 3,147823818. 1.86. Valid. 7. 0,562645236. 1,925007885. 1.86. Valid. 8. 0,667545195. 2,535832446. 1.86. Valid. 9. 0,693602213. 2,723371861. 1.86. Valid. 10. 0,692975489. 2,718635647. 1.86. Valid. 11. 0,667545195. 2,535832446. 1.86. Valid. 12. 0,844887764. 4,467206309. 1.86. Valid. 13. 0,858272394. 4,730294981. 1.86. Valid. 14. 0,653435364. 2,441529047. 1.86. Valid. 15. 0,685203665. 2,66086989. 1.86. Valid.

(26) 67. b. Realibilitas Instrumen Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah dianggap baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawabanjawaban tertentu. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama (konstan). Untuk. menguji. tingkat. reliabilitas. instrumen,. penulis. menggunakan metode Alpha yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran. Rumus yang digunakan sebagaimana dikemukakan Akdon & Hadi (2005:161) sebagai berikut :.  k   ∑Si  r11 =  . 1− St   k −1  Dimana: r 11 = Nilai reliabilitas ∑Si = Jumlah varians skor tiap item S t = Varians Total K = Jumlah item Dalam implementasinya penulis melakukan uji reliabilitas instrumen metode Alpha menggunakan bantuan program microsoft office excel. Selanjutnya untuk menentukan reliabilitas tidaknya instrumen didasarkan pada ujicoba hipotesa dengan kriteria sebagai berikut: 1) Jika r 11 > r tabel, maka reliabel 2) Jika dan r 11 < r tabel, maka tidak reliabel.

(27) 68. Dengan dk = (n-1) = 10-1= 9 pada tingkat kekeliruan 5% maka diperoleh. r tabel = 0,66. Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan program microsoft office excel reliabilitas masing-masing variabel adalah sebagai berikut: a) Hasil uji reliabilitas variabel X (Kepuasan Kerja).  11   3,06  r11 =   .1− 11−1  17,76. r11 = 0,910. Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel X menggunakan metode Alpha diperoleh r hitung = 0,910 sedangkan r tabel = 0,66. Karena r. hitung. (0,910) > r. tabel. (0,66) maka dapat disimpulakan. bahwa instrumen X reliabel. b) Hasil uji reliabilitas variable Y (Kinerja Karyawan).  15   3,69  r11 =   .1− 15−1  27,49 r11 = 0,926 Hasil perhitungan reliabilitas variabel Y dengan menggunakan metode Alpha diperoleh r hitung = 0,926 sedangkan r tabel = 0,66..

(28) 69. Karena r. hitung. (0,926) > r. tabel. (0,66) maka dapat disimpulkan. bahwa instrumen Y reliabel.. D. Prosedur dan Teknik Pengolahan Data Pengolahan data dalam suatu penyusunan ilmiah merupakan hal yang penting untuk mengartikan sebuah data menjadi sebuah pendapat yang akhirnya dapat ditarik kesimpulan. Winarno Surakhmad (1998:110) mengemukakan bahwa: Mengolah data adalah usaha konkrit untuk membuat data itu “Berbicara” sebab betapapun besar dan tinggi jumlah yang terkumpul (sebagai hasil pelaksanaan pengumpulan data), apabila tidak disusun dalam suatu organisasi dan diolah menurut sistematik yang baik, niscaya data itu tetap merupakan bahan-bahan yang “Membisu seribu bahasa”. Pengolahan data dilakukan secara kuantitatif, rumus-rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.. Seleksi Angket Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan adalah. memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul telah memenuhi syarat untuk diolah. 2. Perhitungan. Kecenderungan. Umum. Skor. Responden. Berdasarkan Perhitungan Rata-Rata (Weight Means Score) Perhitungan dengan teknik ini dimaksudkan untuk menentukan kedudukan setiap item sesuai dengan kriteria atau tolak ukur yang telah ditentukan. Adapun langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut:.

(29) 70. a. Menentukan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih c. Mencari jumlah nilai jawaban yang dipilih responden pada tiap pernyataan yaitu dengan cara menghitung frekuensi responden yang memilih alternatif jawaban tersebut, kemudian kalikan dengan alternatif itu sendiri. d. Menghitung nilai rata-rata X untuk setiap butir pertanyaan dalam bagian angket, dengan menggunakan rumus:. X =. X N. Keterangan :. X. = Nilai rata-rata yang dicari. X = Jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot untuk setiap alternatif kategori) N = Jumlah responden e. Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban. Kriterianya sebagai berikut:.

(30) 71. Tabel 3.7 Daftar Konsultasi WMS Rentang Kriteria nilai 3,25 – 4,00 Sangat Baik Baik 2,50 – 3,24 Rendah 1,75 – 2,49 1,00 – 1,74 Sangat Rendah. 3.. Penafsiran Variabel X Variabel Y Sangat Puas Sangat Tinggi Puas Tinggi Tidak Puas Rendah Sangat Tidak Sangat Rendah. Menghitung Skor Mentah Menjadi Skor Baku untuk Setiap Variabel Untuk menghitung skor mentah menjadi skor baku untuk setiap. variabel penelitian, menurut Sudjana (1996:104) menggunakan rumus:. %& = 50 + 10 +.  − / .. Keterangan: Ti = Skor Baku yang dicari Xi = Data Skor dari masing-masing responden X = Rata-rata S = Simpangan Baku. Langkah yang ditempuh untuk mengurai rumus di atas yaitu: a. Menentukan rentang (R) yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah, rumus menurut Sudjana (1996:147) : R = Skor Tertinggi – Skor Terendah.

(31) 72. b. Menentukan banyaknya banyaknya kelas (bk) interval dengan menggunakan rumus Sudjana (1996:148) : BK = 1 + 3,3 log n c. Menentukan panjang kelas interval yaitu rentang dibagi banyak kelas dengan rumus menurut Sudjana (1996:148) :. rata dengan rumus : d. Mencari data rata-rata. e. Mencari simpangan baku dengan rumus:. 4.. Uji Normalitas Distribusi Data Uji normalitas distribusi dipergunakan untuk mengetahui dan. menentukan apakah pengolahan data menggunakan analisis parametrik atau non parametrik. Uji normalitas distribusi ini, menggunakan rumus chi kuadrat ( 1  ) dari Sudjana (1992:273) yaitu sebagai berikut: ber. χ. 2. =. ∑. ( fo − fe ) 2 fe. Keterangan: 0  = nilai chi-kuadrat chi.

(32) 73. Fo = Frekuensi yang observasi (frekuensi empiris) fe = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis). Selanjutnya langkah-langkah langkah langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: a. Membuat distribusi frekuensi. b. Mencari batas bawah skor kiri interval dan batas atas kanan interval. c. Mencari Z untuk batas kelas dengan rumus:. Keterangan: BK = Skor batas kelas distribusi 0̅. = Rata-rata Rata untuk distribusi. Sd = Standar deviasi d. Mencari luas 0 – Z dari daftar F. e. Mencari luas setiap interval dengan cara mencari seluruh luas 0 – Z kelas interval yang berdekatan. f.. Mencari 3 (frekuensi yang diharapkan) diperoleh dengan cara mengalikan luas interval dengan n.. g. Mencari 4 (frekuensi hasil penelitian) diperoleh dengan cara melihat jumlah tiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi. h. Mencari chi kuadrat dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan. i. Menentukan chi kuadrat dengan membandingkan nilai persentil untuk distribusi chi kuadrat..

(33) 74. 5.. Uji Hipotesis Penelitian Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat. kontribusi yang positif dan signifikan antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja karyawan. Berikut adalah rumusan hipotesis dalam penelitian ini: Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja karyawan Ha : Terdapat Pengaruh yang positif dan signifikan antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja karyawan Dapat dibaca: hipotesis nol, yang menunjukan tidak terdapat kontribusi yang positif dan signifikan (not : tidak ada hubungan) antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada lembaga bimbingan belajar. Hipotesis alternatif menunjukan terdapat kontribusi yang positif dan signifikan (terdapat hubungan/tidak sama dengan nol, mungkin lebih besar dari 0 atau lebih kecil dari nol) antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada lembaga bimbingan belajar. Langkah-langkah untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah: a.. Mencari analisis korelasi Penghitungan koefisien korelasi ini dimaksudkan untuk. mengetahui arah dari koefisien dan kekuatan pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel (Y) dengan menggunakan rumus Korelasi Rank Spearman. Secara manual penggunaan rumus ini mengikuti langkah-langkah pengerjaan sebagai berikut:.

(34) 75. a. Membuat daftar N subyek dan menentukan rangking masingmasing variabel. b. Menentukan nilai di untuk setiap subyek dengan mengurangkan rangking X pada Y (di = X-Y), menguadratkan nilai d untuk menentukan d2 masing-masing subyek. Menjumlahkan hargaharga d2 sehingga diperoleh ∑d2. c. Jika jumlah rank kembar baik variabel X dan variabel Y maupun cukup besar, maka rumus yang digunakan ialah rumus koefisien korelasi rank spearman sebagai berikut:. rs =. 1−. 6∑ d 2. (. ). n n2 −1. d. Menggunakan penafsiran klasifikasi berdasarkan pada kriteria koefisien korelasi dari Akdon dan Sahlan (2005:188): Tabel: 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien. Tingkat Hubungan. 0,80-1,000. Sangat Kuat. 0,60-0,799. Kuat. 0,40-0,599. Cukup Kuat. 0,20-0,399. Rendah. 0,00-0,199. Sangat Rendah. b. Menguji signifikansi koefisien korelasi Menguji signifikan koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dilakukan dengan melakukan uji independent untuk.

(35) 76. mencari harga t dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon dan Sahlan (2005: 188) sebagai berikut:. t=. rs n − 2 1− r. Keterangan: t. : koefisien korelasi. rs. : banyaknya populasi. Analisis hipotesis dari uji t student pada tarap signifikansi 95% diperoleh kriteria sebagai berikut: 1).. Jika t hitung > r tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.. 2).. Jika t hitung < r tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.. c. Uji Determinasi Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk mengujinya dipergunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon dan Sahlan (2005:188) sebagai berikut: KD= rs²x 100% Dimana: KD. : Koefisien determinasi yang dicari. rs2. : Koefisien Korelasi.

(36)

Referensi

Dokumen terkait

Mangkunegara (2009:67) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

Kondisi yang tidak stabil hasil tangkapan mendukung untuk dilakukannya penelitian mengenai analisis finansial usaha perikanan tangkap udang menggunakan trammel net di

tik anak dan keluarga balita stunted dan normal, pola asuh makan dan frekuensi konsumsi pangan pada anak balita stunted dan normal, perbedaan perkembangan

Dari perhitungan analisa saringan diperoleh tipe gradasi agregat untuk pengujian keausan dengan menggunakan mesin Los Angeles adalah gradasi B. Dari hasil pemeriksaan

Kelangkaan air bahkan bukan lagi hanya merupakan isu nasional, tetapi pada abad ke dua puluh satu akan merupakan isu global utama (Seckler, 1996). Tulisan ini akan membahas

Berdasarkan jawaban responden dalam penelitian di dapatkan karakteristik responden berdasarkan angkatan, jenis kelamin, dan tingkat pembelian, analisis deskriptitif

Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

9I. /engukuran dilakukan pada suhu 2$  2, kecuali din7atakan lain dalam masing-masing monogra5i.. *u0uan : 3emastikan larutan injeksi, termasuk larutan 7ang