PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk dan ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 September 2011 ( TIDAK DIAUDIT )
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAFTAR ISI
Halaman
LAPORAN KEUANGAN
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi 1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi 2
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 3
Laporan Arus Kas Konsolidasi 4
Catatan 2011 2010
Rp Rp
ASET
Kas dan setara kas 2b, 3 91.357.614.981 139.316.778.879
2d, 2e, 4, 26
Pihak - pihak berelasi 1.905.195.000 6.415.835.000
Pihak ketiga 64.790.163.841 84.705.126.158
Piutang lain lain 2d, 5 1.137.705.000 1.254.734.294
Perlengkapan 413.149.029
-Persediaan 2f, 2k, 6 170.224.480.234 162.151.242.732
Pajak dibayar di muka 2p, 15a 5.823.578.634 7.812.758.771
Biaya dibayar di muka 2h, 8 326.189.615 274.473.604
Uang muka pembelian 2g, 7 7.829.123.574 8.167.771.721
Aset pajak tangguhan 86.975.090 86.974.332
Tanah belum dikembangkan 2f, 9, 11 108.707.378.078 108.707.378.078
Aset tetap 2i, 2k, 10, 11 511.715.078.653 495.319.917.581
Aset lain lain 8.415.330.926 3.331.327.258
JUMLAH ASET 972.731.962.655 1.017.544.318.408
LIABILITAS DAN EKUITAS
Hutang Bank 9, 10, 11 196.318.043.592 202.822.744.220
12 29.626.973.240 47.654.745.971
Hutang pajak 2p, 15b 3.727.790.141 3.364.533.400
Uang jaminan pelanggan 13 485.373.025 1.814.541.261
Biaya yang masih harus dibayar 14 19.661.240.448 24.354.628.283
Pendapatan diterima dimuka 1.044.620.611 4.194.003.171
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja 2o, 24 3.016.801.078 2.840.766.047
Kewajiban lain lain - 1.528.668.482
Jumlah Liabilitas 253.880.842.134 288.574.630.835
KEPENTINGAN NON PENGENDALI ATAS ASET 2a, 16a
BERSIH ANAK PERUSAHAAN 322.661.497 384.235.462
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar 12 milyar saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 6.830.992.252 lembar saham, pada tanggal 30 September 2011 dan 6.830.992.252 lembar saham pada tanggal
30 September 2010 2j, 17, 19 683.099.225.200 683.099.225.200
Tambahan Modal disetor 2m, 18 69.053.728.149 69.068.728.149
Defisit (33.624.494.326) (23.582.501.238)
Jumlah Ekuitas 718.528.459.023 728.585.452.111
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 972.731.962.655 1.017.544.318.408
(0,09) Piutang usaha - pihak ketiga
Hutang usaha - pihak ketiga
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Catatan 2011 2010
Rp Rp
PENDAPATAN 2n, 20 22.330.975.789 42.384.278.827
BEBAN POKOK PENDAPATAN 2n, 21 (1.798.172.940) (27.232.771.866)
LABA KOTOR 20.532.802.849 15.151.506.961
BEBAN USAHA 2n, 22
Pendapatan bunga deposito dan jasa giro 456.924.104 511.947.755
Pendapatan (beban) lain-lain 94.097.069 (346.080.933)
Beban penjualan (4.090.965.475) (1.313.626.675)
Beban umum dan administrasi (25.153.428.563) (13.338.268.355)
Beban Provisi dan administrasi bank (575.996.422) (383.541.697)
LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN PAJAK (8.736.566.439) 281.937.056
BEBAN PAJAK
Pajak Final (1.305.852.435) (2.160.745.025)
Pajak Tangguhan 757
-JUMLAH BEBAN PAJAK PENGHASILAN (1.305.851.678) (2.160.745.025)
LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF SEBELUM KEPENTINGAN
NON PENGENDALI ANAK PERUSAHAAN (10.042.418.117) (1.878.807.969)
KEPENTINGAN NON PENGENDALI 2a, 16b 425.029 (83.789.324)
LABA (RUGI) BERSIH (10.041.993.088) (1.962.597.293)
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2q, 23 (1,47) (0,29)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
Modal saham Tambahan Modal Saham
Catatan disetor Modal Disetor Diperoleh Kembali
Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 1 Januari 2010 602.449.497.000 33.743.249.853 - (3.347.424.572) 632.845.322.281
Saham Waran 129.052.728.200 45.168.273.382 - - 174.221.001.582
Saham diperoleh kembali - (15.365.644.075) (48.403.000.000) - (63.768.644.075)
Rugi bersih - - (1.951.746.573) (1.951.746.573)
Saldo per 30 September 2010 731.502.225.200 63.545.879.160 (48.403.000.000) (5.299.171.145) 741.345.933.215
Saldo per 1 Januari 2011 731.502.225.200 69.068.728.149 (48.403.000.000) (23.582.501.238) 728.585.452.111
Saham Waran - - - -
-Saham diperoleh kembali - - - -
-Beban emisi saham - (15.000.000) - - (15.000.000)
Rugi bersih - - - (10.041.993.088) (10.041.993.088)
Saldo per 30 September 2011 731.502.225.200 69.053.728.149 (48.403.000.000) (33.624.494.326) 718.528.459.023
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI ( TIDAK AUDIT )
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 ( Dengan angka perbandingan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 )
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
Jumlah Defisit
2011 2010
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan – bersih 41.307.609.110 17.832.794.025
Pembayaran kas kepada pemasok, (19.835.447.540) (2.247.444.620)
Pembayaran kas kepada karyawan (8.642.854.188) (5.532.774.751)
Kas dihasilkan dari operasi 12.829.307.382 10.052.574.654
Penerimaan bunga deposito dan jasa giro 436.074.018 186.870.681
Uang muka lainnya 3.663.878.338 (14.161.734.905)
Pembayaran pajak (357.725.105) (3.448.413.993)
Beban Usaha (21.093.506.888) (8.034.381.717)
Penerimaan dan pengeluaran lainnya (9.268.712.597) (1.001.601.933) Kas Bersih Dihasilkan Dari Aktivitas Operasi (13.790.684.851) (16.406.687.213)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Bangunan dalam konstruksi (20.681.652.091) (48.648.309.924)
Pencairan Investasi Jangka Pendek - 70.600.000.000,00
Pembelian aktiva tetap & aktiva lain lain (6.520.677.180) (10.606.207.101) Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (27.202.329.271) 11.345.482.975
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran hutang bank (6.966.149.775) (4.171.232.335,00)
Penerimaan hutang bank jangka panjang - 38.645.642.708,00
Perolehan kembali saham (Treasury Stock) - (48.403.000.000,00)
Beban perolehan saham treasury - (15.345.782.279,00)
Penerimaan saham waran - 129.052.728.200
Agio saham waran - 45.148.411.586
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (6.966.149.775) 144.926.767.880
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (47.959.163.898) 139.865.563.642
KAS DAN BANK AWAL TAHUN 139.316.778.879 2.515.076.982
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 91.357.614.981 142.380.640.624
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI ( TIDAK DIAUDIT )
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 ( Dengan angka perbandingan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 )
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT)
5
pp
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
PT Bukit Darmo Property Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Surabaya berdasarkan akta No. 11 tanggal 12 Juli 1989 yang dibuat dihadapan Sugino Saputro, sebagai pengganti dari notaris Budiarti Karnadi S.H, notaris di Surabaya. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2.7737.HT.01.01-TH.89 tanggal 22 Agustus 1989, serta diumumkan dalam Berita Negara No. 102, tambahan No.3767, tanggal 22 Desember 1989.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Anita Lucia Kendarto No. 3 tanggal 18 Agustus 2008 mengenai penyesuaian dengan Undang Undang No 40 tahun 2007, mendapat persetujuan dari persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang dalam Surat Keputusannya No. AHU-81528.AH.01.02. Tahun 2008, tanggal 4 November 2008.
Sesuai Pasal 2 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah kontraktor dalam pekerjaan bidang tekhnik, antara lain bidang pekerjaan sipil, arsitektur, dekorasi, elektrikal dan mekanikal; menjalankan usaha dalam bidang reparasi dan perawatan; menjalankan usaha dalam bidang real estate dengan mengerjakan pembebasan tanah, pembukaan dan pematangan tanah untuk pembangunan perumahan-perumahan dan bangunan lainnya, untuk membeli dan menjual tanah dan bangunan serta melakukan segala tindakan dan perbuatan yang langsung maupun tidak langsung bertalian dengan usaha tersebut; menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum dari segala macam barang yang dapat dilakukannya termasuk perdagangan ekspor, impor, antar pulau dan lokal serta dalam hal ini bertindak sebagai distributor, grosir, komisioner dan agen usaha dagang dari perusahan-Perusahaan lain baik dalam maupun luar negeri, menjalankan usaha dalam bidang pertanian, kehutanan, peternakan dan perikananan, menjalankan usaha dalam bidang perindustrian, menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan barang dan penumpang, menjalankan usaha dalam bidang eksplorasi dan eksploitasi pertambangan, menjalankan usaha dalam bidang pemberian jasa pada umumnya kecuali jasa bidang hukum.
Sampai dengan tanggal 30 September 2011 kegiatan usaha Perusahaan adalah pembangunan, penjualan kondominium, pematangan tanah dan aktivitas kontraktor.
Domisili Perusahaan di Jalan Khairil Anwar No. 21 Surabaya dan proyek kondominium berlokasi di Jalan Bukit Darmo Boulevard No. 9 Surabaya.
Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2003.
Berdasarkan Surat Keputusan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. S-27/12BL/2007 tanggal 7 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan Penawaran Umum Saham (Initial Public Offering (IPO)) atas 2.000.000.000 saham biasa atas nama (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham dengan Harga Penawaran Rp 120 setiap saham. Saham-saham dari Perusahaan tersebut tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI)) pada tanggal 15 Juni 2007.
Perusahaan juga menerbitkan waran seri I sebanyak 1.400.000.000 yang menyertai Saham Baru yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 135 setiap lembar yang dapat dilaksanakan selama jangka waktu pelaksanaan, yaitu 6 (enam) bulan setelah tanggal pencatatan Waran Seri I pada BEI sampai dengan tanggal 14 Juni 2010. Setiap 10 Saham Baru melekat 7 Waran Seri I yang diberikan secara Cuma-Cuma sebagai insentif. Setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Biasa atas nama pada harga pelaksanaan Waran Seri I selama jangka waktu pelaksanaan Waran Seri I. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen dan hak suara selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi Saham Biasa atas nama. Bila Waran Seri I tersebut tidak dilaksanakan sampai tanggal akhir pelaksanaan, maka Waran Seri I menjadi kadaluarsa.
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT)
6 b. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan
Struktur Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 30 September 2011 sebagai berikut : Kepemilikan Langsung
Jenis Usaha dan Presentase Jumlah Aktiva
Domisili Status Operasi Pemilikan 30 September 2011
Rp
PT Adhi Property Solution Jakarta Jasa dan pelayanan 65% 838.077.764
pemasaran / aktif
PT Sentra Multi Unggul Surabaya Pembangunan 99,20% 70.066.901.964
Anak Perusahaan dan Jasa konstruksi
belum aktif
Kepemilikan Tidak Langsung
Jenis Usaha dan Presentase Jumlah Aktiva
Domisili Status Operasi Pemilikan 30 September 2011
Rp
PT Multi Unggul Sejahtera Jakarta Pengusahaan tanah 98,41% 69.789.294.058
Utama dan bangunan
/ aktif
PT Mitra Multi Unggul Surabaya Pengusahaan tanah 98,41% 1.268.723.756
dan bangunan/ belum aktif Anak Perusahaan
Anak Perusahaan
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan pengurus pada tanggal 30 September 2011
Komisaris Utama : Hendro Sumampow
Wakil Komisaris Utama : Ievan Daniar Sumampow
Komisaris Independen : Agus Widagdo
Letjen (Pur) Tarub
Direktur Utama : Philip Tonggoredjo
Wakil Direktur Utama : Ieffen Adrianne Sumampow
Direktur : Marcia Sumampow
Brasada Chandra
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 sebagai berikut :
Ketua Komite Audit : Letjen (Pur)Tarub
Anggota Komite Audit : Agus Widagdo
J. Wahyoedi Hidayat
Jumlah kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan sampai dengan 30 September 2011 dan 30 September 2010 masing-masing sebesar Rp 1.117.680.974 dan Rp 1.117.680.974
Pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai jumlah karyawan tetap masing–masing sebanyak 165 dan 111 orang.
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT)
7 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan (secara bersama-sama disebut ‘Perusahaan’) disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan No. G.VIII.7 lampiran Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) no. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran Bapepam SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Laporan keuangan tersebut disajikan menurut konsep nilai historis (harga perolehan).
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas disusun berdasarkan konsep akrual. Dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah konsep biaya perolehan.
Neraca disajikan dengan menggunakan metode tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar sesuai dengan PSAK 44 mengenai ‘’Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat’’.
Prinsip prinsip konsolidasian
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Anak perusahaan.
Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Perusahaan induk dan Anak Perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, kecuali Anak perusahaanya bersifat sementara atau terdapat pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk mengalihkan dananya kepada perusahaan. Akun “Kepentingan non pengendali” merupakan hak pemegang saham minoritas pada entitas Anak Perusahaan tersebut. Semua transaksi signifikan antara Anak Perusahaan telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian.
b. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
c. Investasi Jangka Pendek
Investasi dalam bentuk penempatkan dana yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka pendek dinyatakan sebesar biaya perolehannya (metode biaya). Bila terjadi penurunan yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
d. Piutang
Piutang diakui dan dicatat sebesar nilai asalnya dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu yang diestimasi berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT)
8 e. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang dinyatakan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” yang efektif berlaku mulai 1 Januari 2011.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
f. Aset Real Estat
Persediaan Real Estat
Persediaan real estat terdiri dari tanah dan bangunan (kondominium) strata title yang siap dijual. Bangunan strata title yang sedang dikonstruksi, tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum dikembangkan (dalam pematangan) dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dimatangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs). Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dimatangkan atau dipindahkan ke aktiva tanah bila tanah tersebut siap dijual dengan menggunakan metode luas areal.
Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi dan biaya pinjaman serta dipindahkan ke aset tanah dan bangunan yang siap dijual pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus.
Tanah Belum Dikembangkan
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah ditambah biaya pinjaman dan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun.
Biaya perolehan jasa konstruksi meliputi biaya yang langsung berhubungan dengan proyek dan biaya pinjaman serta dipindahkan pada aktiva bangunan jasa konstruksi pada saat selesai dibangun dan siap diserahkan pada pemilik.
Biaya pinjaman yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya atau aktivitas pembangunan ditunda atau ditangguhkan dalam suatu periode yang cukup lama.
g. Uang muka
Uang muka merupakan pembayaran dimuka kontraktor proyek dan biaya lainnya, akan diperhitungan dengan penyelesaian fisik proyek.
h. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT)
9
i. Aset Tetap
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan dengan biaya perolehannya atau jumlah yang dinilai kembali setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan sebagai berikut ini:
Tahun
Kendaraan 8
Peralatan kantor 8
Perabot kantor 4
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated
recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut,
yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual netto dan nilai pakai.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; Pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PSAK No. 16 tentang Aset Tetap, dikapitalisasi.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi tercermin dalam operasi tahun berjalan.
j. Modal Saham yang diperoleh kembali
Perolehan kembali (buy back) saham modal sendiri yang ditujukan sebagai modal yang diperoleh kembali (treasury stock) dicatat berdasar metode perolehan (cost method) sesuai dengan PSAK No. 21. Selisih harga perolehan kembali dengan nilai nominal disajikan sebagai penambah atau pengurang akun “Tambahan Modal Disetor”, kecuali bila perolehan kembali tersebut mengalami defisit yang melebihi akun “Tambahan modal disetor” maka defisit tersebut akan dibebankan pada saldo laba.
k. Kapitalisasi Beban Pinjaman
Sesuai dengan PSAK No. 26 ( Revisi 1997) Biaya Pinjaman, yaitu beban bunga akibat transaksi pinjaman dan biaya biaya lain yang digunakan untuk pengembangan dan pembangunan real Estat dan aset tetap dalam penyelesaiaan, dikapitalisasi sampai dengan aset tersebut siap digunakan dan beroperasi secara penuh.
l. Sewa
Transaksi sewa dicatat sebagai sewa pembiayaan jika seluruh kriteria dalam PSAK No. 30 ( Revisi 2007) Sewa, dipenuhi. Apabila kriteria ini tidak terpenuhi maka transaksi sewa guna usaha tersebut dicatat dengan metode sewa operasi.
m. Beban Emisi Saham
Berdasarkan keputusan Bapepam tanggal 13 Maret 2000 No. KEP-06/PM/2000, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum Terbatas kepada Pemegang Saham disajikan sebagai ”Tambahan Modal Disetor” bagian dari ekuitas.
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT)
10 n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Menurut PSAK no 44 mengenai “Akuntansi Pengembangan Real Estat” pendapatan dari penjualan bangunan beserta kavling tanahnya diakui dengan metode presentase penyelesaian (persentage of
completion method) apabila seluruh syarat berikut terpenuhi :
- Harga jual akan tertagih yaitu jumlah yang telah dibayar sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli. - Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi dimasa yang akan datang terhadap pinjaman lain
yang akan diperoleh pembeli.
- Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan, dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium, pusat belanja dan bangunan sejenis lainnya, serta unit dalam kepemilikan secara time sharing, diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage
of completion method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:
- Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memenuhi pembangunan telah terpenuhi.
- Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli.
- Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.
Pendapatan penjualan kavling tanah tanpa bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual
method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
- Jumlah pembayaran oleh pembeli sekurang kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli.
- Harga jual akan tertagih.
- Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi dimasa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli.
- Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan. - Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian
bangunan di atas kavling tanah tersebut.
Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka penjualan dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan tersebut terpenuhi.
Pendapatan jasa konstruksi diakui dengan metode presentase penyelesaian (percentage of completion
method) apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
- Jumlah pembayaran oleh pemberi kerja telah mencapai 20% dari harga kontrak yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pemberi kerja.
- Jumlah pendapatan kontrak dan biaya unit bangunan konstruksi dapat diestimasi dengan andal; bila bangunan telah selesai dan diserahkan kepada pemberi kerja.
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT)
11 o. Imbalan Kerja
Efektif tanggal 1 Januari 2004, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja”. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), penerapan awal dari PSAK ini dilakukan secara retrospektif yang mengharuskan dilaporkannya penyesuaian yang berkaitan dengan periode-periode sebelumnya sebagai penyesuaian pada saldo awal periode dari periode paling awal dari laporan keuangan yang disajikan. Oleh karena perbedaan yang timbul akibat penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004) sebelum tahun 2004 tidak material, Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat penyesuaian sehubungan penerapan PSAK tersebut pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Perhitungan untuk penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial
“Projected-Unit-Credit” yang dihitung oleh PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaris independen. Keuntungan atau kerugian
aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.
p. Pajak Penghasilan
Perusahaan dan Anak perusahaan menghitung pajak penghasilannya sesuai dengan PSAK No. 46, ”Akuntansi Pajak Penghasilan”.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung dengan mempergunakan tarif pajak yang berlaku.
Berdasarkan UU No 36 Tahun 2008 tanggal 23 September 2008 Pasal 4 ( ayat 2 ) untuk perusahaan jasa kontruksi dan real estat dikenakan PPh final. Untuk jasa kontruksi pada tanggal 20 Juli 2008 telah dikeluarkan Peraturan pemerintah No.51 tahun 2008 mengenai “Pajak Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi” dimana pajak penghasilan dari jasa konstruksi menjadi pajak final sejak 1 Januari 2008, yang kemudian berubah menjadi tanggal 1 Agustus 2008 dengan dikeluarkannya Peraturan pemerintah No. 40 pada tanggal 4 Juni 2009. Perubahan peraturan tersebut berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2009.
Aset dan kewajiban tangguhan diakui atas konsekuensi pajak dimasa mendatang yang timbul dari adanya perbedaan antara jumlah tercatat aset dan kewajiban yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasi dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban yang bersangkutan. Kewajiban pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak, dan sedangkan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang hal tersebut besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali untuk hal-hal yang secara langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas dimana pajak tangguhan tersebut juga dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Atas penghasilan yang telah dibebankan pajak penghasilan final, beban pajak diakui proporsional dengan
jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
Jumlah atas kewajiban perpajakan Perusahaan dan Anak Perusahaan akan disesuaikan ketika Perusahaan dan Anak Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak, atau, jika mengajukan keberatan dan/atau banding, pada saat diperolehnya surat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut.
q. Laba (rugi) per saham
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih yang bersangkutan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT)
12 r. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen primer adalah segmen usaha. Sedangkan segmen sekunder adalah berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha, namun segmen tersebut tidak disajikan karena seluruh kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan berada di wilayah Jawa Timur.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen ini memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika dan hanya jika pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
s. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
3. KAS DAN SETARA KAS 2011 2010 Rp Rp Kas Kas 197.492.900 162.141.650 Bank PT Bank Bukopin Tbk 69.283.101.464 2.963.116.026
PT Bank CMIG Niaga 143.358.353 338.387.153
PT Bank Panin 89.486.378 469.289.385 PT Bank NISP/OCBC 292.877 769.877 PT Bank BRI Tbk - 37.762.462 PT Bank Mandiri Tbk 57.605.667 7.151.243 PT Bank BCA 1.194.741.661 1.555.449.457 Deposito berjangka PT Bank Permata 391.535.681 3.782.711.626
PT Bank CIMB Niaga Tbk - 130.000.000.000
PT Bank Bukopin Tbk 20.000.000.000
-91.357.614.981 139.316.778.879
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT)
13 4. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA
Akun ini terdiri dari:
2011 2010
Rp Rp
Piutang pihak yang berelasi - kondominium 1.905.195.000 6.415.835.000 Piutang usaha - Unit Kondominium 54.821.950.093 83.457.227.516 Piutang usaha - Unit Mall 9.968.213.748 1.247.898.642
Jumlah 66.695.358.841 91.120.961.158
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang usaha, manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih sehingga tidak ada penyisihan piutang tidak tertagih.
5. PIUTANG LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
2011 2010
Rp Rp
Piutang Karyawan 17.700.000 50.700.000
Lain lain 1.120.005.000 1.204.034.294
Jumlah 1.137.705.000 1.254.734.294
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang lain lain, manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih sehingga tidak adakan penyisihan piutang tidak tertagih.
6. PERSEDIAAN
Persediaan Real Estate 2011 2010
Rp Rp
Tanah dalam pengembangan
Kondominium Tower A 5.082.554.323 5.082.554.323
Kondominium Tower B 17.898.669.800 17.898.669.800
22.981.224.124 22.981.224.123 Bangunan dalam kontruksi
Kondominium Tower A 37.195.349.701 32.529.609.245
Kondominium Tower B 110.047.906.409 106.640.409.364
147.243.256.110 139.170.018.609
Jumlah 170.224.480.234 162.151.242.732
7. UANG MUKA PEMBELIAN Akun ini terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
PT Wijaya Karya 6.000.000.000 6.000.000.000
Uang muka proyek 998.987.106 2.167.771.721
Uang muka umum 220.100.050
-Lainnya 610.036.418
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT)
14 8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Akun ini terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
Iklan dan promosi - 201.450.000
Asuransi 262.822.945 39.056.936
Sewa 63.366.670 33.966.668
Jumlah 326.189.615 274.473.604
9. TANAH BELUM DIKEMBANGKAN Akun ini terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
Tanah belum dikembangkan Surabaya Barat
Jl. Bukit Darmo Boulevard
Surabaya, Jawa Timur 108.707.378.078 108.707.378.078
Jumlah 108.707.378.078 108.707.378.078
Tanah belum dikembangkan dengan luas 20.000 m² terletak di jalan Bukit Darmo Boulevard Surabaya Jawa Timur digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang dari PT. Bank Bukopin Tbk. (Lihat catatan 11).
10. ASET TETAP
Saldo Per Saldo Per
01 Januari 2011 Penambahan Pengurangan 30 September 2011
Rp Rp Rp Rp Harga perolehan: Pemilikan langsung Tanah 155.331.972.536 135.000.000 - 155.466.972.536 Kendaraan 2.016.800.000 - - 2.016.800.000 Peralatan kantor 948.744.462 324.547.826 - 1.273.292.288 Perabot kantor 932.540.853 48.629.978 - 981.170.831
Mesin & Peralatan 9.124.554.042 1.140.347.861 - 10.264.901.903
Aktiva dalam penyelesaian
Bangunan mall 328.836.487.230 14.958.487.560 - 343.794.974.790 Peralatan HK - 287.398.967 - 287.398.967 Perabot HK - 344.181.150 - 344.181.150 Peralatan mall - 579.412.255 - 579.412.255 Jumlah 497.191.099.123 17.818.005.597 - 515.009.104.720 Akumulasi Penyusutan: Pemilikan langsung Kendaraan 1.072.217.720 189.075.000 - 1.261.292.720 Peralatan kantor 290.127.921 32.722.562 - 322.850.483 Perabot kantor 461.312.182 171.204.083 - 632.516.265
Mesin & Peralatan 47.523.719 917.365.869 - 964.889.588
Peralatan HK - 23.519.933 - 23.519.933
Perabot HK - 17.363.878 - 17.363.878
Peralatan mall 71.593.200
Jumlah 1.871.181.542 1.351.251.325 - 3.294.026.067
Jumlah tercatat 495.319.917.581 511.715.078.653
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT)
15
Saldo Per Saldo Per
01 Januari 2010 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2010
Rp Rp Rp Rp Harga perolehan: Pemilikan langsung Tanah 155.331.972.536 - - 155.331.972.536 Kendaraan 2.016.800.000 - - 2.016.800.000 Peralatan kantor 550.794.538 397.949.924 - 948.744.462 Perabot kantor 847.312.071 85.228.782 - 932.540.853
Mesin & Peralatan 9.124.554.042 - 9.124.554.042
Aktiva dalam penyelesaian
Bangunan mall 288.502.898.062 40.333.589.168 - 328.836.487.230 Jumlah 447.249.777.207 49.941.321.916 - 497.191.099.123 Akumulasi Penyusutan: Pemilikan langsung Kendaraan 820.492.708 251.725.012 - 1.072.217.720 Peralatan kantor 178.536.167 111.591.754 - 290.127.921 Perabot kantor 293.038.476 168.273.706 - 461.312.182 Peralatan mesin - 47.523.719 - 47.523.719 Jumlah 1.292.067.351 579.114.191 - 1.871.181.542 Jumlah tercatat 445.957.709.856 495.319.917.581
Mutasi selama tahun berjalan
Beban penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp.3.294.026.067,- dan Rp. 1.871.181.542,- (lihat Catatan 22).
Tanah seluas sekitar 28.578 m2 yang terletak di Jl. Bukit Darmo Boulevard, Surabaya, Jawa Timur, merupakan Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan. HGB tersebut akan berakhir pada tanggal 13 Nopember 2012 dan dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo. Atas aset tanah ini Perusahaan membangun “Mall LenMarc Lifestyle”.
Tanah digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang dari PT Bank Bukopin Tbk (lihat Catatan 11).
Kendaraan telah diasuransikan untuk semua jenis resiko kepada PT Asuransi AIU Indonesia dan PT MIR Insurance untuk periode 30 September 2011 dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 1.619.000.000 dan PT Zuric Insurance Indonesia untuk periode 30 September 2010 dengan jumlah nilai pertanggungan Rp 1.770.600.000. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap.
Pada tanggal 30 September 2011 dan 2010, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai atas aset tetap.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aktiva ini, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa tidak ada kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tetap tidak dapat diperoleh kembali.
11. HUTANG KEPADA PT BANK BUKOPIN Tbk
2 0 1 1 2 0 1 0 R p R p K red it M o d al K erja 1 1 0 .0 0 0 .0 0 0 .0 0 0 1 1 0 .0 0 0 .0 0 0 .0 0 0 K red it Investasi ID C 6 4 .5 0 4 .0 9 6 .1 9 5 6 9 .2 0 4 .0 4 3 .1 8 6 K red it Investasi 2 1 .8 1 3 .9 4 7 .3 9 7 2 3 .6 1 8 .7 0 1 .0 3 4 J u m la h 1 9 6 .3 1 8 .0 4 3 .5 9 2 2 0 2 .8 2 2 .7 4 4 .2 2 0
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT)
16
a. Pada tanggal 8 Agustus .2007, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT. Bank Bukopin Tbk atas fasilitas kredit modal kerja dalam bentuk kredit reguler dengan jumlah maksimum Rp. 150.000.000.000. Jangka waktu pinjaman 48 bulan dengan tingkat bunga per tahun sebesar 12,5%. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 2483 seluas 55.171 M2, terletak di Kelurahan Prodakalikendal, Kecamatan Dukuh Pakis Surabaya.
b. Pada tanggal 8 Agustus .2007, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT. Bank Bukopin Tbk atas fasilitas kredit investasi dalam bentuk kredit instalment, yang dipergunakan untuk IDC (Interest During Construction) pembangunan apartemen The Adhiwangsa Residence dan LenMarc Mall Surabaya.
c. Jangka waktu pinjaman 48 bulan dengan tingkat bunga per tahun sebesar 12,5%. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan jaminan yang sama atas fasilitas kredit modal kerja diatas.
Berdasarkan surat dari Bukopin tanggal 21 April 2009 dan perubahannya pada tanggal 27 Agustus 2009 dan surat pengakuan hutang No71 dan 72 tanggal 21 Oktober 2009 yang disahkan oleh Notaris J. Andy Hartanto, SH.,MH.,Ir.,M.M.T Notaris yang berkedudukan di Surabaya fasilitas kredit perusahaan mengalami perubahan, sehingga fasilitas yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Fasilitas Kredit Modal Kerja
Fasilitas ini mempunyai batas maksimal sebesar Rp 110.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 66 bulan termasuk tenggang waktu selama 6 bulan.
b. Fasilitas Kredit Investasi
Fasilitas kredit ini mempunyai batas maksimal sebesar Rp 90.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 90 bulan termasuk tenggang waktu selama 6 bulan.
c. Fasilitas Kredit Investasi IDC
Fasilitas ini mempunyai batas maksimal sebesar Rp 25.500.000.000 dengan Jangka waktu pinjaman 90 bulan termasuk tenggang waktu selama 6 bulan.
Pada 30 September 2011 dan 30 September 2010 suku bunga pertahun atas pinjaman tersebut diatas masing masing 14,75 % dan 12,5 % sampai dengan 14,75 %.
Pinjaman ini memuat pembatasan antara lain : Perusahaan tidak diperkenankan memberikan pinjaman kepada anggota group yang lain atau kepada pihak lain yang tidak berkaitan dengan usaha, melakukan pemberitahuan secara tertulis atas setiap perubahan pemegang saham dan susunan pengurus, tidak diperkenankan melakukan overdraft dan cross clearing.
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT)
17 12. HUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
PT Wijaya Karya 26.250.194.724 40.016.952.461
Prima Setya Makmur - 2.300.298.896
CV Karya Mega - 691.971.124 PT Surya Kreasi 193.488.768 718.105.795 PT Betjik Djojo 142.615.801 391.588.271 PT Karya Dinamikanusa 69.943.534 345.555.016 PT Home System - 124.371.140 PT Nozzle - 239.558.500 PT Sinar Elektra 266.298.393 219.756.450 Kastawi - 200.567.466 BSAM - 131.250.000 PT Sinar Terang - 123.800.000
PT Sentinel Cakra Buana - 118.999.994
Dunya Cat 53.508.841
-CV Deniar Jaya 59.880.795
-CV Suryo Engineering 102.507.360
-PT Multi Grameko 591.654.536
-Kontraktor Lain ( dibawah 100 juta ) 1.896.880.489 2.031.970.858
Jumlah 29.626.973.240 47.654.745.971
13. UANG JAMINAN PELANGGAN Akun ini terdiri dari :
2011 2010 Rp Rp Sewa Mall 428.756.144 1.747.141.261 Titipan Apartement 56.616.881 -Titipan Utilitas - 67.400.000 Jumlah 485.373.025 1.814.541.261
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT)
18 14. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini merupakan hutang biaya yang berkaitan dengan biaya opersional dan proyek, masing masing pada 30 September 2011 sebesar Rp 23.257.586.328,- dan 31 Desember 2010 sebesar Rp 24.354.628.283,-
2011 2010
Rp Rp
PT Prima Setya Makmur 6.034.092.458 7.700.127.578
CV Karya Mega 6.040.028.651 6.789.004.000
Andhi Liman Prasetya 263.720.654 328.975.000
PT. Belicia Dekorindo Abadi 354.420.000 150.450.015
Nanang Priyatna 121.796.371 255.678.000
Bp. It. Bumiarta Suradja 556.639.508 798.994.500
CV. Anugrah Tama 275.754.500 431.500.750
PD Sinar Emas Murni 100.302.576 400.780.035
CV. Habe Tec. 178.826.935 343.215.755
PT Gunung Marmer Raya 479.269.125 870.235.575
Bp. Kastawi (CV. Setya Budi) 200.085.554 557.670.065
Arnan Pratama Consultants 137.883.624 254.500.000
Lain-Lain (dibawah 100 juta) 4.918.420.492 5.473.497.010
Jumlah 19.661.240.448 24.354.628.283
15. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar dimuka Akun ini terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
Pajak Penghasilan Pasal 21 -
-Pajak Penghasilan Pasal 22 8.118 165.492.105
Pajak Penghasilan Pasal 23 3.642.364
-PPh final 210.948.492
-PPh 25 2.000.000 2.000.000
PPh 26 -
-Pajak Pertambahan Nilai 5.606.979.660 7.645.266.666
Jumlah 5.823.578.634 7.812.758.771
b. Hutang Pajak
2011 2010
Rp Rp
Pajak Penghasilan Pasal 21 1.998.648 54.567.657
Pajak Penghasilan Pasal 23 17.020.664 36.392.452
PPh final 1.052.650.675 548.504.391
Pajak Bumi & Bangunan 2.656.120.154 2.725.068.900
Jumlah 3.727.790.141 3.364.533.400
c. Beban Pajak Penghasilan
UU No 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas UU No 7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan pasal 4 ayat 2d mengenai PPh final dijelaskan penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa kontruksi, usaha real estat, dan persewaan tanah dan bangunan. PP No 51/2008 untuk perhitungan pajak penghasilan bagi usaha kontruksi dengan kualifikasi usaha menengah dan besar dikenakan PPh final sebesar 3 %. Peraturan Menteri Keuangan No 243/PMK.03/2008 tanggal
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT)
19
31 Desember 2008 yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2009 atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan PPh final sebesar 5 % kecuali untuk rumah sederhana dan rumah susun sederhana dikenakan PPh final 1 %.
16. KEPENTINGAN NON PENGENDALI
2011 2010
Rp Rp
a. Kepentingan non pengendali atas aktiva bersih anak perusahaan
PT Adhi Property Solution 216.945.855 216.945.855
PT Sentra Multi Unggul dan Anak Perusahaan 105.715.642 167.289.607
Jumlah 322.661.497 384.235.462
2011 2010
Rp Rp
b. Kepentingan non pengendali atas laba bersih anak perusahaan
PT Adhi Property Solution (19.895.666) 49.593.840 PT Sentra Multi Unggul dan Anak Perusahaan (425.029) (98.641.104) Jumlah (20.320.695) (49.047.264)
17. MODAL SAHAM
Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 dengan nilai nominal Rp 100.
Persentase Jumlah Modal
Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Pemilikan Disetor
PT Adhibalaraja 2.600.000.000 35,54% 260.000.000.000
Hendro Sumampow 600.000.000 8,20% 60.000.000.000
Masyarakat ( masing- masing dibawah 5%) 4.115.022.252 56,25% 411.502.225.200
Jumlah sebelum saham treasuri 7.315.022.252 100,00% 731.502.225.200
Saham Treasuri (484.030.000) (48.403.000.000)
Jumlah setelah saham treasuri 6.830.992.252 683.099.225.200
2011
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pada tanggal 28 Desember 2006 dan telah diaktakan dalam akta No. 43 tanggal 27 Maret 2007 dari Notaris Ny Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan meningkatkan modal Perseroaan dari Rp. 25.000.000.000 ditingkatkan menjadi Rp. 1.200.000.000.000, disetor dan ditempatkan dari semula sebesar Rp. 10.000.000.000 menjadi Rp. 400.000.000.000, serta melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp. 10.000.000 menjadi Rp. 100 per saham, atas akta tersebut telah mendapat pengesahaan dari Menkumham No. W7-04256 HT.01.04-TH.2007.
Persentase Jumlah Modal Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Pemilikan Disetor
PT Adhibalaraja 2.600.000.000 38,06% 260.000.000.000
Hendro Sumampow 600.000.000 8,78% 60.000.000.000
Masyarakat ( masing- masing dibawah 5%) 3.630.992.252 53,15% 363.099.225.200
Jumlah 6.830.992.252 100% 683.099.225.200
Saham Treasuri -
-Jumlah setelah saham Treasuri 6.830.992.252 683.099.225.200 2010
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT)
20 18. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
Penawaran Umum Saham Perdana 91.548.446.320 30.319.400.000
Saham Waran - 46.025.778.820
Selisih perolehan kembali saham treasuri (15.203.267.500)
-Biaya emisi saham (7.291.450.671) (7.276.450.671)
Jumlah 69.053.728.149 69.068.728.149
19. MODAL SAHAM DIPEROLEH KEMBALI
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPSLB ) No 11 tanggal 9 Oktober 2009 dari Notaris Tosin SH, para pemegang telah menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pembelian kembali ( buy back ) saham maksimal sejumlah 15 % dari saham yang beredar, dengan menggunakan dana maksimum sebesar Rp 100.000.000.000 yang berasal dari dana kas perusahaan Jangka waktu pelaksanaan pembelian kembali saham disetujui selama 18 bulan.
Persen Lb Jumlah
Keterangan Harga Perolehan Saham Lembar
Periode Januari 2011-September 2011 - 0,00%
-Jumlah - 0,00%
-20. PENDAPATAN - BERSIH
2011 2010
Rp Rp
Pendapatan Apartemen 2.867.191.545 42.384.278.827
Pendapatan Sewa Mall 19.463.784.243
-Jumlah 22.330.975.788 42.384.278.827
Pendapatan apartemen, merupakan pengakuan pendapatan apartemen berdasarkan metode persentase penyelesaian. 21. HARGA POKOK 2011 2010 Rp Rp Harga pokok 1.798.172.940 27.232.771.866 Beban Langsung -
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT) 21 22. BEBAN USAHA 2011 2010 Rp Rp a. Beban penjualan
Pemasaran dan pengembangan 4.090.965.475 1.313.626.675
Jumlah 4.090.965.475 1.313.626.675
b. Beban administrasi dan umum
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 12.142.645.482 5.600.036.141
Jamuan dan sumbangan 283.885.205 525.599.401
Penyusutan dan amortisasi 1.509.921.939 433.350.682
Biaya maintenance, ass & repair 1.375.242.819 189.625.430
Sewa 438.280.142 164.456.662
Listrik, air dan telephone 7.222.141.055 2.390.840.039
Transportasi dan akomodasi 604.204.639 509.823.867
Imbalan Kerja -
-Perlengkapan kantor 267.183.244 143.708.986
Perijinan,retribusi,legal 142.050.125 391.805.808
Asuransi 179.920.155 417.453.058
Biaya konsultan 646.281.397 2.182.529.448
Rumah tangga kantor 334.207.360 169.120.575
Biaya BBM, parkir dan tol - 164.158.533
Lain-lain 7.465.001 55.759.725
Jumlah 25.153.428.563 13.338.268.355
Jumlah 29.244.394.038 14.651.895.030
23. LABA PER SAHAM DASAR Akun ini terdiri dari :
2011 2010
Rp Rp
Laba bersih untuk periode berjalan (10.041.993.088) (1.962.597.293)
Jumlah rata rata tertimbang saham per dasar saham 6.830.992.252 6.830.992.252
Laba persaham dasar (1,47) (0,29)
24. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA
Perusahaan dan Anak Perusahaan menetapkan manfaat untuk karyawan yang mencapai usia pensiun 55 tahun berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Manfaat tersebut tidak didanai. Estimasi perhitungan beban manfaat karyawan periode 30 September 2011 menggunakan dasar perhitungan beban tahun 2010 dibagi 12 bulan dan dikali 9.
Beban imbalan kerja karyawan disajikan sebagai bagian dari ”Beban Usaha – Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan” pada laporan laba rugi konsolidasi.
25. IKATAN-IKATAN YANG SIGNIFIKAN
Pada tanggal 26 Februari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Wijaya Karya ( Persero) untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan “ The Adhiwangsa Residence And Mall, Project Surabaya. Lingkup pekerjaannya adalah struktur, arsitektur, interior, tunnel, pekerjaan, eksternal dan pekerjaan mekanikal, elektrikal dan plumbing. Nilai kontrak pekerjaan proyek adalah sebesar Rp. 577.500.000.000 termasuk PPN 10%
PT BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 (TIDAK DIAUDIT)
22
26. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
a. Dalam kegiatan usaha normalnya, Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, di mana transaksi ini dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan transaksi yang biasa dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali untuk transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak berelasi tertentu yang tidak memperhitungkan bunga.
b. Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada direksi dan karyawan yang pelunasannya dilakukan melalui pemotongan gaji. Pinjaman ini disajikan sebagai “piutang karyawan” pada neraca konsolidasi.
c. Sifat dari transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Pihak Berelasi Sifat Hubungan Berelasi Transaksi
Hendro Sumampow Pemegang Saham Piutang usaha pihak berelasi
PT. Adhibaladika Agung Afiliasi Sewa
27. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Laporan keuangan konsolidasi PT Bukit Darmo Property dan Anak perusahaan ini disetujui untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi pada tanggal 31 Oktober 2011.