• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Indonesia adalah Negara yang menempati nomor satu di dunia dalam jumlah pulau yang dimiliki. Indonesia juga memiliki panjang garis pantai nomor dua terpanjang setelah Kanada. Dengan luasnya garis pantai yang dimiliki oleh Indonesia, hal ini membuat banyak kota-kota metropolitan di Indonesia terletak di kawasan pesisir (Triatmodjo, 2012) .

Tuban adalah salah satu dari sekian banyak kota yang terletak di kawasan pesisir. Kota ini memiliki peran yang penting di masa prakemerdekaan. Sejarah mencatat bahwa Tuban pernah menjadi kawasan armada laut pada masa Kerajaan Singasari. Tuban juga pernah menjadi pusat armada laut serta pusat perdagangan pada era Majapahit serta pusat penyebaran agama Islam pada masa awal penyebaran agama Islam.

Tuban yang saat ini bukanlah kota besar. Tetapi Daerah ini tetap menjadi daerah penting bagi perekonomian Jawa Timur. PT Semen Gresik, TBK yang terkenal besar di Indonesia memiliki pabrik di daerah Tuban. Selain itu di Tuban juga terdapat beberapa industri skala internasional, terutama dibidang minyak dan gas. Perusahaan yang beroperasi di Tuban antara lain PETROCHINA (di Kecamatan Soko) yang menghasilkan minyak mentah, serta ada juga PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) & PERTAMINA TTU (di Kecamatan Jenu) dan pada tahun 2010 telah dibangun Pabrik Semen Holcim di Kecamatan Tambakboyo dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang akan dibangun di daerah Kecamatan Jenu.

Garis pantai selalu berubah, baik dalam hitungan jam ataupun dalam hitungan detik, bahkan dalam hitungan tahun (Pethick, 1984). Perubahan garis pantai di kawasan pesisir Tuban telah menjadikan permasalahan bagi Tuban. perubahan garis pantai telah terjadi di Kawasan

(2)

Kepesisiran Jawa bagian utara (Wahyudi, dkk. 2009). Kawasan pesisir Tuban juga mengalami hal serupa. Hal ini akan membahayakan kawasan-kawasan pariwisata yang terdapat di pesisir Tuban, serta keterdapatan permukiman yang ada di kawasan pesisir, utamanya yang berhadapan dengan garis pantai. Pembangunan pelabuhan yang akan dilakukan oleh PT Holcim juga akan mengakibatkan perubahan garis pantai akibat adanya jetty dan groin di kawasan sekitar pelabuhan. Beberapa kawasan akan mengalami sedimentasi, sedangkan beberapa kawasan akan mengalami abrasi pantai akibat bangunan pelindung pantai. Perubahan garis pantai ini akan mengakibatkan kerusakan pantai di kawasan kepesisiran Tambakboyo dan Jenu. Perubahan garis pantai ini akan membahayakan permukiman-permukiman serta sarana dan prasarana umum yang ada di kawasan ini dan kawasan wiasata pantai Tasikharjo.

Oseanografi berasal dari bahasa Yunani , yaitu oceanos dan graphos. Kata oceanos memiliki pengertian laut dan graphos yang berarti gambaran atau deskripsi. Oseanografi dapat diartikan sebagai cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudra dan lautan (Hutabarat,1984). Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan eksplorasi ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Fenomena yang dipelajari dalam ilmu ini beraneka ragam, terutama fenomena arus, angin, pasang surut, serta temperatur yang ada di laut (Hutabarat,1984). Fenomena-fenomena ini adalah fenomena-fenomena penyebab yang mengakibatkan adanya perubahan garis pantai di setiap kawasan pesisir. Fenomena ini Terutama yang terjadi di kawasan kepesisiran Tambakboyo dan Jenu. Kerusakan pantai telah banyak dikaji oleh para peneliti, baik di bidang oseanografi, teknik, dan geografi. Namun kajian oseanografi tentang kerusakan pantai secara mendalam di kedua kecamatan ini belum pernah dilakukan. Hal ini teristimewa di kawasan kepesisiran Tuban bagian barat.

Penulis merasa penting untuk melakukan pengkajian perubahan garis pantai yang terjadi di kawasan kepesisiran Bancar, Tambakboyo serta

(3)

Jenu dan kerusakan pantai yang diakibatkan oleh adanya perubahan garis pantai di kawasan tersebut. Penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan utama keruangan dan dengan pendekatan tambahan ilmu Oseanografi untuk meninjau perubahan garis pantai. Penelitian ini diberi judul “Perubahan Garis Pantai dan Tingkat Kerusakan Pantai di Kawasan Kepesisiran Kabupaten Tuban Bagian Barat”.

1.2. Perumusan Masalah

Kerusakan pantai telah terjadi di kawasan pantai utara Jawa, utamanya di Kecamatan Bancar Jenu dan Tambakboyo, Tuban. Hal ini juga diperparah adanya pembangunan pelabuhan kusus PT Holcim TBK yang akan dilaksanakan di Desa Gelondong Gede, Tambak Boyo yang akan mengakibatkan perubahan garis pantai serta kerusakan pantai di kawasan ini. Perubahan garis pantai yang akan mengakibatkan adanya kerusakan pantai dan ancaman terhadap keterdapatan permukiman nelayan yang terdapat di pesisir pantai dengan segala fasilitas umum yang terdapat di kawasan pesisir serta kawasan wisata pantai Tasikharjo. Selain itu, belum ada yang mengeksplorasi secara mendalam mengenai perubahan garis pantai yang terjadi di kawasan ini.

Berdasarkan masalah yang ada di atas, maka yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

1. Bagaimana dan berapakah laju perubahan garis pantai yang terjadi di kawasan kepesisiran Kecamatan Bancar, Tambakboyo dan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, baik abrasi pantai maupun sedimentasi pantai dari tahun 1993 hingga saat ini?

2. Bagaimana kerusakan pantai serta persebaran kerusakanpantai akibat perubahan garis pantai di kawasan pesisir Kecamatan Bancar, Tambakboyo dan Jenu, Tuban, Jawa Timur ?

(4)

Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis ingin mengadakan suatu penelitian dengan judul : “Perubahan Garis Pantai dan Kerusakan Pantai di Kawasan Kepesisiran Kabupaten Tuban Bagian Barat”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

1. Mengetahui persebaran dan laju perubahan garis pantai yang terjadi di kawasan kepesisiran Kecamatan Bancar, Tambakboyo dan Jenu, Jawa Timur dari tahun 1993 sampai saat ini.

2. Mengetahui sebaran kerusakan pesisir Di kawasan kepesisiran Kecamatan Bancar, Tambakboyo, dan Jenu.

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemenuhan syarat untuk memperoleh gelar S-1 di bidang ilmu geografi.

2. Penelitian ini diharapkan menjadi penelitian awal untuk penelitian oseanografi di kawasan kepesisiran Bancar, Jenu dan kawasan Pesisir Tambak Boyo, Jawa Timur.

3. Penelitian ini dapat digunakan sebagai arahan dalam pembangunan pelabuhan kusus Pt Holcim ,TBK dalam pembangunan pelabuhan serta pembangunan dan pemeliharaan kawasan wisata pesisir pantai Tasikharjo, serta sebagai saran untuk pemerintah daerah untuk mengambil prioritas dalam menanggulangi kerusakan pantai .

1.5. Keaslian penelitian

Penulis hingga saat ini mengetahui bahwa kawasan pesisir Tuban telah diteliti oleh beberapa peneliti lainya, terutama dalam bidang keilmuan kepesisiran. Namun, hingga saat ini belum ada yang meneliti perubahan garis

(5)

pantai dan kerusakan pantai yang terjadi dengan pendekatan penginderaan jauh di Pesisir Tuban . Tabel 1.1 menunjukan penelitian–penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya.

Tabel 1.1. Perbandingan penelitian yang terkait dengan rencana penelitian yang akan dilaksanakan.

No

Judul penelitian Objek Kajian

Metode

penelitian Hasil penelitian 1 Analisa Kerentanan Pantai

di Wilayah Pesisir Pantai Utara Jawa Timur

(Wahyudi,dkk 2009) Rekayasa Kepesisiran kuantitatif, ekperimental, sampling perubahan garis pantai

2 Kajian Perubahan Garis Pantai Semarang dengan Foto Udara Pankromatik Hitam Putih

(Sudiyatmo ,2004)

Foto Udara kuantitatif, sampling , survey laju perubahan pantai, perubahan luas pantai

3 Analisa Perubahan Garis Pantai Tuban, Jawa Timur dengan Menggunakan Empirical Orthogonal Function (EOF) (Azhar, dkk. 2012) Kerekayasaan Kualitaif, ekperimental, sampling Variasi perubahan garis pantai 4 Morfodinamika kepesisiran degan citra penginderaan jauh multisensor (I Nyoman Sukmantalya, 2009) Citra mutispektral Kualitatif, sampling, eksperimental Peta perubahan garis pantai, laju perubahan garis pantai

5 Perubahan Garis Pantai dan Keruskan Pantai di Kawasan Kepesisiran Kabupaten Tuban Bagian Barat (Richard, 2015) Kepesisiran Kuantitatif, sampling, eksploratif Peta perubahan garis pantai, laju perubahan garis pantai dan luas perubagan garis pantai, tingkat kerusakan garis pantai

Tabel 1.1 memperlihatkan penelitian yang dilakukan oleh Rhizal Anzar berserta kawan-kawan terhadap penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, utamanya dalam hal tempat. Namun, metode yang dilakukan memiliki perbedaan yang mendasar. Anzhar (2012) menggunakan metode Empirical

(6)

Orthogonal Function (EOF) yang merupakan metode keteknikan untuk mengetahui perubahan garis pantai berdasarkan data-data batimetri yang ada didukung dengan data-data pengukuran oseanografi di lapangan. Penelitian yang dilakukan Sukmantalya memiliki persamaan dalam yaitu daearah kajiannya lebih luas. Wahyudi, dkk (2009)juga meneliti hal yang sama. Namun, terdapat perbedaan daerah kajian yang dilakukan olehnya yang memiliki cakupan yang lebih luas daripada cakupan yang dilakukan oleh penulis. Tabel 1.1 serta penjelasan yang telah dikemukakan menjadikan dasar penulis untuk berpikir bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh penulis belum pernah dilakukan oleh para peneliti lain.

Referensi

Dokumen terkait

Dari Gambar 14 dan Gambar 15 dapat dilihat bahwa aplikasi dapat menggambarkan notasi balok sesuai dengan data yang terdapat pada file midi, tetapi masih terdapat

Pemberian silase mikrobial dari nanas dan caulerpa dapat mempercepat kematangan dan meningkatkan jumlah induk ikan nila betina yang matang gonad. Nanas sendiri

Merujuk hasil tabulasi perhitungan indeks pengecoh sebagaimana tabel 13, didapatkan hasil bahwa pada soal no 4, IP pengecoh (a) menyesatkan karena porsentasenya di

Menurut Piaget (dalam Hurlock, 1999) masa remaja adalah usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat

Hotel syariah Al Badar syariah Makassar dalam melakukan aktivitasnya dituntut untuk memperhatikan lokasi, karena lokasi merupakan salah satu faktor dalam bauran

Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan penelitian terhadap perbandingan antara sari buah jambu bol dan ekstrak bunga rosella serta konsentrasi penstabil yang digunakan

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan

Berdasarkan data hasil analisis penelitian Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran Fiqih Pokok Bahasan Qurban melalui Penerapan Metode