• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011 Selasa, 8 November 2011

Saksi Ahli Pengadaan: Setya Budi Arijanta

Hakim Ketua : Sebelum kita lanjutkan C.V. Makasih ya. Nama saudara Setya Budi

Arijanta S.H., K.N ya. Lahir di Surakarta 31 Desember 1970, agama

Islam, alamat perum Puri Nirwana I, Blok GG no.6 Cibinong, Bogor. Pendidikan saudara Kenotariatan ya?

Ahli (SBA) : Ya

Hakim Ketua : Dengan terdakwa saudara kenal? Agama saudara apa? Islam ya?

Ahli (SBA) : Islam Pak.

Hakim Ketua : Dengan terdakwa kenal?

Ahli (SBA) : Tidak Pak.

Hakim Ketua : Tidak ada hubungan keluarga juga tidak ada hubungan pekerjaan ya?

Saudara dihadirkan dalam persidangan ini sebagai ahli pengadaan ya?

Ahli (SBA) : Iya Pak.

Hakim Ketua : Sebelum memberikan keterangan saudara disumpah terlebih dahulu sesuai

dengan agama yang saudara anut. Silahkan berdiri.

Hakim Anggota : Saudara tirukan lafal sumpah ahli.

(Saksi ahli diambil sumpahnya.)

Bismillahirrahminirrahim, Demi Allah, saya bersumpah sebagai ahli akan memberikan pendapat, soal-soal yang dikemukakan, menurut pengetahuan saya dan keahlian saya dengan sebaik-baiknya.

Hakim Anggota : Silahkan duduk

Hakim Ketua : Ahli bidang pengadaan ya?

Ahli (SBA) : Iya Pak.

Hakim Ketua : Sudah sering ya saudara menjadi ahli dalam persidangan-persidangan

menyangkut masalah pengadaan ya?

Ahli (SBA) : Iya.

(2)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

Ahli (SBA) : Tidak terhitung.

Hakim Ketua : Tidak terhitung ya. Menyangkut masalah CIS RISI ini saudara pernah

dimintai pendapat oleh penyidik KPK?

Ahli (SBA) : Iya.

Hakim Ketua : Lalu, ketika saudara dimintai pendapat oleh penyidik KPK, apa, atau

data-data apa yang disodorkan kepada saudara sehingga saudara sampai pada satu kesimpulan?

Ahli (SBA) : Ya.

Hakim Ketua : Apa?

Ahli (SBA) : Jadi, kita diminta pendapat mengenai proses pengadaan di kasus ini Pak.

Hakim Ketua : Hmm. Gimana tuh? Data-data yang ada apa?

Ahli (SBA) : Apanya? Kronologis dan kontraknya, Pak.

Hakim Ketua : Nah gimana tuh? Coba.

Ahli (SBA) : Jadi kita pertama ditanya, aturan apa yang berlaku untuk pengadaan di

PLN? Di ketentuan pengadaan kalau di PLN tuh ada 2 pak. Kalau PLN itu menggunakan APBN/APBD, jadi ada komposisi pengadaan dengan dana APBN/APBD, berlaku ketentuan pemerintah. Itu tergantung kejadiannya kapan. Kalau sebelum 2004 itu Keppres 18, kemudian Keppres 80, Perpres 54. Kemudian kalau dia tidak pakai dana APBN/APBD, murni dari APLN, dari Anggaran PLN, itu pakai SK Direksi.

Hakim Ketua : Di dalam kasus CIS RISI ini menggunakan anggaran apa?

Ahli (SBA) : Ini APLN Pak.

Hakim Ketua : Hmmm?

Ahli (SBA) : APLN Pak, jadi murni dari PLN sendiri.

Hakim Ketua : Jadi yang berlaku adalah?

Ahli (SBA) : Keputusan Direksi.

Hakim Ketua : Terhadap pengadaan itu, pengadaan barang?

(3)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

Hakim Ketua : SK Direksi?

Ahli (SBA) : Iya.

Hakim Ketua : Terus, apakah ini berarti bahwa Keppres tidak dapat diberlakukan dalam

case terdakwa di PLN ini?

Ahli (SBA) : Tidak pak. Jadi di Keppres 80 atau Keppres 18, di situ ruang lingkupnya

sudah tegas. Kita tidak boleh mengatur pengadaan di BUMN. Kalau dia pakai dana dari BUMN sendiri. Ini tindak lanjut dari PP mengenai BUMN Pak. Jadi di seluruh BUMN itu sudah dilepaskan dari ketentuan Keppres pemerintah. Kecuali dia tadi ada unsur APBN/APBD nya. Jadi PLN itu masih sampai sekarang, masih ada proyek yang dibiayai pinjaman hibah bantuan dalam negeri, pemerintah. Kalau itu masuk APBN, jadi proyek yang khusus dibiayai oleh PLN tadi itu harus tunduk pada ketentuan kita. Gitu

Hakim Ketua : Gitu ya. Ini kan tadi saudara bilang tadi ada aturan daripada PLN sendiri.

Ahli (SBA) : Iya. APLN sendiri.

Hakim Ketua : Itu diaturnya dimana itu? Di Anggaran Dasar atau?

Ahli (SBA) : Apanya Pak? Di SK Direksi Pak.

Hakim Ketua : SK Direksi. SK direksi berapa yang mengatur perihal pengadaan itu?

Ahli (SBA) : Saya bacakan dulu ya. Kalau sebelum 2004, itu SK 038 Pak.

Hakim Ketua : Sebelum 2004 ya?

Ahli (SBA) : Iya

Hakim Ketua : Itu di dalam pasal berapa mengatur perihal itu? Di dalam SK Direksi itu

kan ada pasal-pasalnya nggak?

Ahli (SBA) : Iya ada. Jadi disini SK 038 itu tahun 98. Itu mengatur pengadaan barang

dan jasa di PLN.

Hakim Ketua : Bagaimana tuh? Aturannya bagaimana, ketentuannya bagaimana tuh?

Ahli (SBA) : Maksudnya Pak?

(4)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

Ahli (SBA) : Iya. Kalau di 038 ini metode pengadaannya pengadaan langsung,

pemilihan langsung, penunjukkan langsung, pelelangan dan sewa kelola.

Hakim Ketua : Untuk pengadaan yang menggunakan metode penunjukkan langsung,

diatur nggak di dalam situ?

Ahli (SBA) : Diatur. Disini diatur, pengadaan yang menggunakan penunjukkan

langsung untuk pekerjaan yang mendesak, yang tidak bisa ditunda. Ini hampir mirip Keppres 80 Pak. Kemudian pengadaan yang sifatnya hanya bisa dipenuhi satu penyedia. Jadi hanya satu, yang bisa mengerjakan hanya satu penyedia. Jadi yang memenuhi hanya satu. Itu yang ada di SK 038 Pak. Gitu.

Hakim Ketua : Di dalam case ini setelah saudara melihat data ya, yang diajukan penyidik

lalu bagaimana?

Ahli (SBA) : Dalam PLN itu ada khusus untuk Outsourcing. Itu diatur di SK 038 tahun

2002. Di situ ada ketentuan untuk pengadaan Outsourcing, itu pada dasarnya dapat dilakukan dengan penunjukkan langsung, tapi harus dapat dipertanggung jawabkan secara financial dan yuridis.

Hakim Ketua : Cuma itu aja syaratnya?

Ahli (SBA) : Ya. Bunyi pasalnya begitu Pak.

Hakim Ketua : Jadi penjabarannya bagaimana? Dapat dipertanggung jawabkan secara

finansial?

Ahli (SBA) : Jadi kalau digabung dengan 038, saya berpendapat karena kriteria

penunjukkan langsung yang 038 hanya dua tadi Pak, itu harus memenuhi itu dulu. Kemudian yang kedua secara financial, itu prosesnya harus dapat dipertanggung jawabkan, efisien. Gitu. Karena di 038 itu harus ada HPS, harus ada negosiasi. Gitu Pak.

Hakim Ketua : Ini sifatnya limitatif atau bagaimana?

Ahli (SBA) : Maksudnya Pak?

Hakim Ketua : Kan ada syarat-syaratnya?

Ahli (SBA) : Iya.

Hakim Ketua : Yang dalam 038, 138 kan ada?

(5)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

Hakim Ketua : Syara-syarat untuk melakukan penunjukkan langsung dan Outsourcing.

Syarat-syarat ini kan ada poin-poin?

Ahli (SBA) : Iya.

Hakim Ketua : Sifatnya bagaimana? Limitatif atau bagaimana?

Ahli (SBA) : Kalau menurut pendapat saya bagaimana limitatif

Hakim Ketua : Bagaimana saudara bisa berpendapat bahwa itu adalah limitatif?

Ahli (SBA) : Apanya?

Hakim Ketua : Bagaimana dasarnya pendapat bahwa itu limitatif?

Ahli (SBA) : Dasarnya ya bunyi pasal tadi Pak. Yang di 038 tadi mengatur pengadaan

barang dan jasa Pak. Itu, yang boleh tunjuk langsung ini dan ini. Gitu.

Hakim Anggota : Saudara ahli ya, saudara tadi katakan bahwa Keppres 80 2003 ini nggak

bisa diterapkan?

Hakim Anggota : Nggak bisa.

Ahli (SBA) : Ada ketentuannya. Di pasal 7 jelas

Hakim Anggota : Pasal 7 ya?

Ahli (SBA) : Dan di PP BUMN, kenapa waktu kita menyusun Keppres 18 dan 80 itu

kenapa kita nggak mau nnggaktur sana karena di PP BUMN sudah jelas pasalnya bahwa BUMN itu pakai aturan tersendiri.

Hakim Anggota : Pakai aturan sendiri ya?

Ahli (SBA) : Jadi di PP BUMN itu ada dua Pak. Kalau BUMN itu sudah go public, jadi

sudah Tbk Pak, itu diatur oleh RUPS. Kemudian kalau go public kayak Pertamina, PLN, itu sebenarnya diatur Menneg BUMN. Tapi Menneg BUMN mendelegasikan ke masing Direktur BUMN masing-masing tadi. Gitu Pak.

Hakim Anggota : Gitu ya. Baik. Kalau saudara sebagai ahli ya, saudara kan sudah

mengetahui kalau di Keppres 80 sudah jelas persyaratannya, aturan yang mendesak, kemudian hanya ada satu penyedia kan?

(6)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

Hakim Anggota : Nah saudara juga sebutkan tadi 038 juga demikian. Ada satu mendesak

dan satu penyedia,

Ahli (SBA) : Iya.

Hakim Anggota Apakah saudara pernah membaca apa yang dimaksud dengan mendesak

dan hanya ada satu penyedia?

Ahli (SBA) : Kalau di keterangan pasalnya yang mendesak itu yang bencana alam,

hampir persis seperti Keppres 80.

Hakim Anggota : Pada prinsipnya hampir persis?

Ahli (SBA) : Dan dulu Pak, temen-temen BUMN itu pada menundukkan diri sebagian.

Dari pada bikin aturan sendiri, temen BUMN itu kadang-kadang minta advice kita. Tolong saya dibantu untuk menyusun aturan Direksi tadi. Dia banyak mengacu dan ada beberapa pengecualian. Gitu. Ini pengalaman saya mendampingi, kebetulan saya jadi narasumber untuk penyusunan SK Direksi. Gitu Pak.

Hakim Anggota : Baik. Itu kan kalau di Keppres sudah jelas. Keadaan darurat, benacana

alam. Nah yang satu penyedia jasa ini bagaimana maksudnya?

Ahli (SBA) : Pekerjaan itu, karena kompleksitas pekerjaannya itu hanya dia yang bisa.

Yang lain nggak bisa. Biasanya karena pemegang hak paten, hak cipta, terus karena satu-satunya. Jadi kemarin ditanya contohnya apa sih? Misalnya kita mau masang iklan di bandara, itu pihak Angkasa Pura sudah melelangkan pengelolaan tempat iklan itu Pak. Siapapun pemerintah kalau masang iklan di sana, harus nunjuk ke pengelola iklan tadi yang sudang menang lelang tadi. Itu pihak yang mendapat izin. Kemudian kemarin terakhir saya rapat di ESDM, kebetulan di proyeknya ESDM. Menteri itu mau membeli alat yang mengubah batubara menjadi cair. Setelah di survey di seluruh dunia, ternyata di dunia hanya satu hasil surveynya itu Pak. Ya sudah pak, itu namanya penyedia tunggal. Satu-satunya menunjuk langsung ke Afrika.

Hakim Anggota : Nggak bisa yang lain ya?

Ahli (SBA) : Di dunia nggak ada yang lain. Hanya dia aja. Yaudah walaupun nilainya

hampir triliunan. Itu saya baru ketemu pekerjaan yang kompleks, yang hanya satu.

(7)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

Ahli (SBA) : Betul-betul hanya satu. Setelah di survey ya. Ini pendapat ahli, ternyata di

dunia hanya satu.

Hakim Anggota : Baik. Satu penyedia lagi. Apakah saudara sebagai ahli pengadaan barang

dan jasa, pernah menemukan itu di pengadaan BUMN-BUMN? Katakanlah misalnya Pertamina, PLN?

Ahli (SBA) : Kalau di BUMN itu, bisa jadi karena misalnya ini pekerjaan beli

komponen Pak. Komponen alat. Jadi kalau alat, itu kalau ganti spare part kan nggak bisa. Itu bisa. Itu bisa langsung ke pabriknya saja. Tapi kalau ternyata spare part nya banyak yang jual. Ya lelang. Bukan penyedia tunggal. Itu biasanya terjadi di IT. Jadi server itu kalau mau di connect kan dengan tempat lain. Itu kadang server SUN itu nggak bisa connect ke sever HP. Ya satu-satunya harus langsung ke dia. Gitu.

Hakim Anggota : Saudara ahli ya, saya ke SK 138 tadi, tadi saudara menjelaskan bahwa

pengadaan di BUMN terkait dengan outsourcing itu dapat dilakukan dengan penunjukkan langsung atau harus dilakukan dengan langsung tadi?

Ahli (SBA) : Tidak harus Pak, kan bunyinya dapat.

Hakim Anggota : Dapat ya?

Ahli (SBA) : Iya.

Hakim Anggota : Kemudian saudara menjelaskan dapat dilakukan dengan penunjukkan

langsung dengan ketentuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara finansial dan (dipotong oleh Ahli (SBA)).

Ahli (SBA) : Dan yuridis.

Hakim Anggota : Ada tidak di dalam penjelasan SK 138, eh 138 tadi (dipotong oleh Ahli

(SBA)).

Ahli (SBA) : Iya 138.

Hakim Anggota : Apa sih yang dimaksud dengan finansial itu apa kemudian yuridis itu

bagaimana? Ada tidak dalam penjelasan itu?

(8)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

Hakim Anggota : Tapi menurut pendapat saudara- (dipotong oleh Ahli (SBA)).

Ahli (SBA) : Karena itu ada kaitannya dengan 038 tadi.

Haki Anggota : Nah itu ada tidak di dalam SK 038? Apabila ada hal-hal, kan duluan SK

038 ya (dipotong oleh Ahli (SBA)).

Ahli (SBA) : Iya.

Hakim Anggota : Baru 138.

Ahli (SBA) : Iya.

Hakim Anggota : Ada tidak yang menunjuk bahwa kalau tidak ada diatur secara limitatif di

dalam SK 138 dapat menginduk di dalam 038?

Ahli (SBA) : Tidak ada pasal bunyi itu Pak.

Hakim Anggota : Tidak ada ya?

Ahli (SBA) : Tidak ada. Tapi tidak jalan kalau hanya melihat 038.

Hakim Anggota : 138?

Ahli (SBA) : Eh 138, tidak jalan.

Hakim Anggota : Memang tidak ada secara rinci dijelaskan di (dipotong oleh Ahli (SBA)).

Ahli (SBA) : Iya nggak.

Hakim Anggota : Tapi di dalam ketentuannya sendiri tidak ada yang mengatakan kembali

menginduk kepada 038?

Ahli (SBA) : Iya.

Hakim Anggota : Begitu ya?

(9)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

Hakim Anggota : Ahli, terkait dengan SK 038, ahli dipertanyakan tidak mengenai CIS RISI

itu?

Ahli (SBA) : Maksudnya bagaimana Pak?

Hakim Anggota : Mengenai CIS RISI ditanyakan tidak oleh penyidik?

Ahli (SBA) : Ditanyakan? (dipotong oleh Hakim Anggota).

Hakim Anggota : Apakah ini termasuk kualifikasi penunjukkan langsung atau tidak?

Ahli (SBA) : Ini di tanya Pak kalau di (dipotong oleh).

Hakim Anggota : Oh di tanyakan, baik. Dalam penunjukkan langsung tadi dari 2 kriteria ini

antara mendesak sama apa? Hanya (dipotong oleh Ahli (SBA)).

Ahli (SBA) : Penyedia tunggal.

Hakim Anggota : Atau satu penyedia. CIS RISI ini termasuk kualifikasi yang mana?

Ahli (SBA) : Kalau. Karena saya tidak tahu pekerjaannya detail Pak, sepengetahuan

saya tadi di BAP saya kalau ini. Intinya begini, kalau yang mengerjakan banyak, yang mampu mengerjakan, berarti nggak boleh PL.

Hakim Anggota : Bagaimana saksi tahu banyak atau tidak?

Ahli (SBA) : Ya nanti. Makanya saya tidak memastikan ini apakah penyedia atau tidak,

karena detailnya saya tidak tahu Pak. Bukan keahlian saya maksudnya, gitu loh.

Hakim Anggota : Lalu keahlian ahli disini yang dijabarkan apa?

Saksi Asli : Prosedurnya Pak. Prosedur yang bisa menempati penyedia tunggal itu,

kalau begini gitu loh.

Hakim Anggota : Iya.

(10)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

Hakim Anggota : Oh cukup Pak. Terima kasih.

Hakim Ketua : Silahkan.

PU : Ahli ya, tadi ada mengenai Outsourcing 138 ya?

Ahli (SBA) : Iya.

PU : Pekerjaan-pekerjaan apa saja? Bisa saksi, bisa ahli menjabarkan lingkup

pekerjaan yang bisa dilakukan outsourcing itu apa saja?

Ahli (SBA) : Jadi kalau di SK 138 itu pekerjaan jenis-jenis yang bisa di outsourcingkan

itu pekerjaan informasi pelayanan. Pelayanan informasi langsung : Front desk, call center, pengaduan pelayanan kemudian pekerjaan di lokasi pelanggan itu baca meter dan perbaikan gangguan serta pemutusan penyambungan, yang ketiga adalah pekerjaan penerbitan rekening, yang keempat adalah pekerjaan penagihan, yang kelima adalah pekerjaan penunjang, kemudian yang F adalah pekerjaan-pekerjaan pelayananan pelanggan lainnya.

PU : Baik. Kalau ada 1 pekerjaan pengembangan software atau jasa konsultasi

bisa tidak dilakukan outsourcing?

Ahli (SBA) : Kalau konsultan itu bukan outsourcing Pak tidak masuk disini, kalau ada

pekerjaan konsultan. Karena konsultan itu output nya dari olah pkir, kalau yang outsourcing ini pelayanan, bukan untuk membuat aplikasi dan seterusnya itu.

PU : Baik. Saudara ahli ya, untuk aturan main di KepDir 038 maupun KepDir

138, itu penyedia barang juga harus tahu aturan mainnya tersebut ya?

Ahli (SBA) : Iya harus, karena ini pedoman bagi 2 pihak gitu.

PU : Kemudian mengenai HPS, apakah di dalam penunjukkan langsung yang

menggunakan dasar 038 maupun dasar 138 itu apakah diwajibkan untuk membuat HPS?

(11)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

Ahli (SBA) : Kalau HPS itu wajib untuk di SK 038 itu walaupun penunjukkan langsung

tetep harus ada HPS.

PU : Bisa saksi terangkan, kira-kira apa saja syarat-syarat untuk pembuatan

HPS tersebut?

Saksi Ahi : Jadi di SK 038 di bab IV.1, HPS itu dibuat secara cermat dan

menggunakan data dan referensi yang dapat dipertanggung jawabkan (dipotong oleh Hakim Ketua).

Hakim Ketua : Langsung tunjukkan pasalnya saja.

Ahli (SBA) : Iya Pak, ini ada A - J.

PU : Ini dalam HPS yang tadi saksi, ahli sebutkan tadi, antara lain ada

memperhatikan perkiraan perhitungan biaya oleh konsultan engineer’s estimate, benar ya?

Ahli (SBA) : Iya.

PU : Itu apakah dari panitian pengadaan ya, itu apabla ada satu perhitungan

biaya dari konsultan atau engineer’s estimate, itu langsung diterima saja atau memang harus disaring dengan data - data yang ada atau bagaimana?

Ahli (SBA) : Jadi, salah satu sumber data HPS itu boleh dari ahli Pak, Ahli itu kalau

menyusun kesimpulan Pak menetapkan ini harganya harus segini, Itu dia harus punya metode kerja, dia harus bandingkan survey juga data-datanya valid tidak, gitu kan. Ketemulah misalnya tenaga ahli “A” atau komponen “A” nilainya misalnya Rp. 15 jt sebulan misalnya, itu harus ada back up datanya, tidak bisa turun dari langit ujuk-ujuk Rp. 15 jt. Itu kalau ujug-ujug Rp. 15 jt kata orang jawa itu nggak valid berarti hasilnya engineer’s estimate tadi.

PU : Baik.

(12)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

PU : Misal tentang pembuatan biaya langsung personal, biaya langsung

personal itu dalam berdasarkan kepada pada auditit payroll. Jadi misalnya ada satu auditit payroll yang dibuat oleh satu akuntan public, pakah ini oleh panitia pengadaan dalm pembuatan HPS harus diteliti atau seperti tadi, diterima langsung karena dianggap ini adalah produk ahli dari konsultan.

Ahli (SBA) : Jadi laporan audit itu kan harus lengkap mestinya Pak. Back up datanya,

ketemu kesimpulannya “A” itu harus ada, tidak bisa langsung kesimpulannya saja gtu.

PU : Artinya tetap harus di (dipotong oleh Ahli (SBA)).

Ahli (SBA) : Jadi ya laporannya itu semua.

PU : Baik. Kemudian saksi, Ahli (SBA) ya. Maaf. Dalam BAP nomor 12 ada

menerangkan mengenai kontrak bersifat multi years yang harus mendapatkan persetujuan.

Ahli (SBA) : Iya.

PU : Ini bagaimana maksudnya?

Ahli (SBA) : Jadi kalau berdasarkan anggaran dasar kontrak yang multi years itu harus

minta persetujuan RUPS yang sebelumnya harus mendengar saran atau pendapat dari Komisaris, Dewan Komisaris, kalau mau multi years, disebutin untuk kerja sama.

PU : Kemudian ini juga ada di No. 14 ahli menerangkan bahwa Direksi tidak

bisa mendanda tangani kontrak multi-years tanpa persetujuan RUPS ya?

Ahli (SBA) : Iya kalau sesuai Anggran Dasar begitu.

PU : Oke baik. Apakah di dalam pengadaan barang jasa itu dari Direksi bisa

(13)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

Ahli (SBA) : Apanya Pak?

PU : Dalam pengadaan suatu barang.

Ahli (SBA) : Kalau ketentuannya di 038 itu proses teknis itu di panitia Pak, cuma

Direksi hanya menetapkan kalau nilai tertentu. Menetapkan begitu. Tapi proses awalnya di tangan panitia, gitu.

PU : Kalau suruh Direksi yang buat satu arahan-arahan, tindakan-tindakan yang

untuk memenangkan suatu rekanan?

Ahli (SBA) : Ya berarti melanggar prosedurnya tadi itu.

PU : Sementara cukup.

Hakim Ketua : Dari Penasehat Hukum silahkan.

PH (MI) : Saya yang ke terakhir ini tadi dulu, saksi mengatakan bahwa kalau ada

arahan dari Direksi. Sepanjang saudara ahli melakukan atau menelisik penjanjian-perjanjian sesuai dengan data yang diserahkan oleh penyidik, apakah ahli menemukan ada arahan Direksi untuk menunjuk orang lain dalam proses ini?

Ahli (SBA) : Kalau arahan saya tidak tahu Pak kalau itu, proses mengenai arahan itu

tidak tahu.

PH (MI) : Tidak tahu?

Ahli (SBA) : Tidak, tidak saya teliti.

PH (MI) : Ahli tidak pernah menemukan ada bukti (dipotong oleh Ahli (SBA)).

Ahli (SBA) : Tidak ditunjukkan, saya tidak memeriksa fakta itu.

PH (MI) : Oh tidak memeriksa fakta itu. Saya tanya lebih lanjut masih berhubungan

dengan kontrak yang ahli katakan ini tadi ya. Apakah kepada ahli ditunjukkan adanya RKAP 2002, 2003, 2004 PLN?

(14)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

Ahli (SBA) : RKAP saya kayaknya tidak melihat Pak.

PH (MI) : Oh tidak melihat, tidak ditunjukkan oleh penyidik?

Ahli (SBA) : Tidak kayaknya ya. Saya lupa-lupa ingat, sudah lama.

PH (MI) : Tadi ahli mengatakan bahwa mesti ada pendapat dari Komisaris?

Ahli (SBA) : Iya itu di Anggaran Dasar.

PH (MI) : Di Anggaran Dasar. Khusus menyangkut Roll Out CIS RISI ini apakah

kepada ahli ditunjukkan adanya surat persetujuan dari Komisaris mengenai pengadaan ini?

Ahli (SBA) : Tidak pernah lihat saya Pak.

PH (MI) : Tidak pernah lihat?

Ahli (SBA) : Tidak.

PH (MI) : Saudara minta tidak kepada penyidik ketika itu?

Ahli (SBA) : Bukan kewajiban saya Pak.

PH (MI) : Saudara ini kan akan berpendapat tentang sesuatu mengenai kebenaran

kan?

Ahli (SBA) : Iya saya berpendapat sesuatu aturan Pak.

PH (MI) : Betul.

Ahli (SBA) : Mengenai fakta nanti di persidangan.

PH (MI) : Nah justru karena itulah makannya saya tanya tadi, apakah kepada ahli

(dipotong oleh Ahli (SBA)).

Ahli (SBA) : Jawabannya tidak Pak, jawabnya kan begitu.

(15)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

Ahli (SBA) : Iya tidak dong, jawabnya tidak Pak, kalau Bapak nanya itu jawabnya

tidak.

PH (MI) : Baik, saya teruskan pertanyaan saya. Ahli tadi menyebutkan mengenai

soal penunjukkan langsung ya. Ini saya lihat pada Bab IV mengenai Tata Cara Pengadaan Penunjukkan Langsung ini pada halaman 48, itu kriterianya itu dikatakan begini “pengadaan barang atau jasa dapat dilakukan dengan cara penunjukkan langsung untuk jenis pekerjaan. pengadaan sebagai berikut : a.) Pekerjaan yang kebutuhannya sangat mendesak yang tidak dapat ditunda-tunda lagi, berhubung dengan telah terjadinya bencana untuk menghindarkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, yang dapat mengancam jiwa manusia dan menghindarkan kerugian PLN yang lebih besar.

Ahli (SBA) : Iya.

PH (MI) : Nah pertanyaan saya, apakah ketika itu kepada ahli ditunjukkan adanya

fakta bahwa mengenai pencatatan ada, tidak sinkron antara penagihan dan accounting di PLN? Ditunjukkan seperti itu tidak?

Ahli (SBA) : Tidak.

PH (MI) : Tidak pernah ada yang dijelaskan kepada ahli, bahwa akibat tidak

sinkronnya pencatatan ini mereka sebut mendatangkan kerugian sampai setiap tahun itu sekitar Rp. 70 M?

Ahli (SBA) : Tidak Pak.

PH (MI) : Tidak ditunjukkan kepada ahli?

Ahli (SBA) : Tidak.

PH (MI) : Oke saya teruskan, ini yang butir b dikatakan begini: pengadaan barang

atau jasa yang sifat kebutuhannya hanya dapat dipenuhi oleh rekanan tertentu, satu-satunya yang menjual barang-barang yang bersangkutan atau

(16)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011 barang-barang spesifik atau yang dapat melaksanakan pekerjaan spesifik. Pertanyaan saya kepada ahli, apakah kepada ahli ditunjukkan bahwa ada pihak lain yang bisa dan mempunyai pengalaman untuk melakukan Roll Out CIS RISI ini?

Ahli (SBA) : Tidak Pak. Itu bukan keahlian saya dan saya memang tidak menilai itu.

PH (MI) : Yang saya tanya ditunjukkan atau tidak kepada ahli?

Ahli (SBA) : Tidak.

PH (MI) : Kemudian mengenai perjanjian. Apakah kepada ahli ketika ditanya oleh

penyidik, sudah ditunjukkan seluruh proses pengadaan, seluruh proses negosiasi yang dilakukan oleh tim PLN Disjaya dan Netway ketika itu?

Ahli (SBA) : Kalau tidak salah, tidak Pak seluruhnya.

PH (MI) : Kalau menurut ingatan ahli yang ditunjukkan kepada ahli itu apa?

Ahli (SBA) : Saya lupa, kontraknya kalau tidak salah Pak.

PH (MI) : Hanya kontrak saja? Tercapainya kontrak itu, negosiasinya tidak?

Ahli (SBA) : Detailnya nggak tahu saya Pak. Hitung-hitungannya dari penawaran

berapa menjadi berapa itu bukan, bukan, nggak ditunjukkan kepada saya.

PH (MI) : Perubahan-perubahan yang terjadi selama proses implementasi itu?

Ahli (SBA) : Nggak ada. Nggak ada.

PH (MI) : Juga tidak ditunjukkan kepada ahli?

Ahli (SBA) : Nggak ada.

PH (MI) : Kemudian saudara ahli ya, tadi ahli menyebutkan SK 138 ya. Kalau yang

saya lihat pada pasal 3 ini, pekerjaan penunjang itu dimaksudkan disini termasuk diantaranya adalah teknologi informasi, keamanan kantor, kebersihan fasilitas kantor.

(17)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

PH (MI) : Menurut pengetahuan ahli, apakah CIS RISI ini termasuk teknologi

informasi ini?

Ahli (SBA) : Bukan keahlian saya pak, karena saya nggak tahu detailnya itu lho pak.

PH (MI) : Ketika Ahli diminta untuk bersaksi, diterangkan tidak CIS RISI ini apa

sih? Binatangnya seperti apa?

Ahli (SBA) : Binatangnya saya nggak tahu detail, saya jelasnya itu nggak detail, karena

memang bukan keahlian saya. Saya tidak menilai teknis pak.

PH (MI) : Apakah diterangkan kepada ahli bahwa ini termasuk pelayanan

pelanggan?

Ahli (SBA) : Ya nggak tahu saya pak. Teknis ini pak. Kalau pertanyaannya teknis saya

nggak mungkin bisa jawab.

PH (MI) : Ada bagian-bagian tertentu tidak yang diterangkan kepada penyidik

kepada ahli waktu hendak dimintai pendapat, mengenai CIS RISI ini?

Ahli (SBA) : Saya hanya ditanyakan kalau disini ada komponen tenaga ahli, itu masuk

konsultan atau tidak? Kalau tenaga ahli itu konsultan? Terus di BAP saya menanyakan apakah ini pakai apa, Billing rate-nya pak, menggaji komponen tenaga Outsourcing tadi apakah pakai SE-nya Bappenas? Itu yang ditanyakan ke saya. Nah saya, kebetulan yang menyusun SC-nya itu saya kebetulan pak, SC itu saya bikin bukan untuk PLN, SC itu saya bikin untuk menyusun RAB untuk APBN/APBD, dan itu untuk pekerjaan jasa konsultan, bukan outsourcing. Jadi kalau pakai itu nggak nyambung, salah pakai, gitu. Karena lingkupnya jelas beda sama sekali. Itu untuk APBN/APBD, dan khusus pekerjaan konsultan, bukan untuk outsourcing. Gitu pak.

PH (MI) : Tapi ini di dalam BAP ahli pada butir 20

Ahli (SBA) : Ya?

PH (MI) : Dikatakan jawabannya begini atas pertanyaan “ditunjukkan kepada

saudara ahli atas surat perjanjian dan seterusnya itu?” kemudian ahli menjawab begini. “Pekerjaan jasa konsultansi adalah layanan jasa keahlian dan seterusnya,” ya? “Untuk membedakan apakah pekerjaan ini termasuk kategori jasa konsultansi dengan jasa lainnya adalah, kalau jasa konsultan komponen biayanya minimal 60% untuk membayar personil atau tenaga ahli, sedangkan jasa lainnya komponen non-personil bisa lebih dari 60%. Kalau jasa konsultan outputnya adalah piranti lunak yang

(18)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011 disusun secara sistematis yang dituangkan dalam kerangka acuan kerja dan seterusnya.” Pertanyaan saya, ini dasar saudara berpendapat seperti ini apa ada ketentuannya ya? Yang mengatur tentang ini?

Ahli (SBA) : Ada. Ini kalau di dunia internasional pak, pengadaan internasional itu yang

namanya konsultan itu komponen biayanya harus lebih banyak bayar tenaga ahli. Kalau konsultan pak. Kalau barang, ya barang, kalau jasa lainnya ya jasa lainnya, kalau komponen biayanya lebih banyak non-konsultan itu tidak boleh disebut non-konsultan. Gitu pak.

PH (MI) : Yang saya mau tau itu tadi aturannya itu dimana pak?

Ahli (SBA) : Itu Keppres 80, definisi pengadaan konsultan internasional itu begitu.

PH (MI) : Yang saya mau tanya lebih lanjut adalah, 038 itu mengatur itu atau tidak?

Ahli (SBA) : Apanya? 038 ini ada pengadaan konsultan ada pak di 038, tapi tidak

mengatur 60% tadi tidak ada memang.

PH (MI) : Tidak diatur?

Ahli MI : Tidak pak.

PH (MI) : 138 juga tidak mengatur itu?

Ahli (SBA) : Tidak, tidak. Kalau 138 jelas outsourcing, bukan konsultan pak, jelas itu.

Kalau 138 itu jelas outsourcing. Gitu pak.

PH (MI) : Kemudian disini di pertanyaan nomor 21, ahli menjawab begini.

Pertanyaannya begini, “Apakah diperbolehkan dalam suatu pengadaan outsourcing terdapat biaya bayar konsultan maupun tenaga ahli, dan biaya-biaya terkait pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam outsourcing tersebut?” Jawaban ahli “Tidak boleh. Seharusnya paket pekerjaan pengembangan perangkat lunak tidak dijadikan satu dengan pekerjaan outsourcing. Karena pengembangan perangkat lunak tersebut merupakan pekerjaan jasa konsultansi, sedangkan pekerjaan roll outsourcing merupakan jasa lainnya. Mekanisme dan prosedur pemilihan pekerjaan jasa konsultansi dan jasa lainnya berbeda dengan penyediaan jasa dan jasa juga berbeda.” Nah pertanyaan saya, apakah hal seperti ini disebut didalam SK 038?

Ahli (SBA) : Tidak, tapi kita melihat begini pak, kalau- (dipotong oleh Penasehat

(19)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

PH (MI) : Saya kira cukup pertanyaan saya.

Ahli (SBA) : Ya sudah.

Hakim Ketua : Lanjut?

PH (MR) : Saya lanjutkan pak. Terima kasih Yang Mulia atas waktunya. Saudara ahli

ya, saudara tadi sudah menyebut tentang, di dalam BAP ini nomor 12 tentang pernyataan keputusan rapat PT. PLN nomor 70 tanggal 27 Januari 1998, tentang Anggaran Dasar PT. PLN ya?

Ahli (SBA) : Iya.

PH (MR) : Saudara sebut disitu, bahwa untuk pekerjaan multi years ini harus ada

persetujuan dari RUPS?

Ahli (SBA) : Ya.

PH (MR) : Coba, saudara mungkin membawa, tolong di. Ini di pasal 11 ayat 9 ya,

saudara sudah? Di dalam pasal 11 ayat 9 tadi disebutkan ya, disini perjanjian-perjanjian lain, bahwa perbuatan-perbuatan dibawah ini hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari RUPS, dan persetujuan tersebut diberikan sesuai dengan saran dari Komisaris dan memperhatikan ketentuan yang berlaku yaitu E. Yang E ya pak ya.

Ahli (SBA) : Iya.

PH (MR) : Mengadakan kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerja

sama operasi kontrak manajemen, kerjasama lisensi, BOT, bangun guna milik ya pak ya?

Ahli (SBA) : Iya.

PH (MR) : Dan perjanjian-perjanjian lain yang mempunyai dampak keuangan bagi

perseroan, yang berlaku untuk jangka waktu lebih dari satu tahun atau satu siklus usaha, antara lain perjanjian pembelian tenaga.

Ahli (SBA) : Pembelian tenaga, iya.

PH (MR) : Nah pertanyaan saya, apakah yang memerlukan persetujuan RUPS,

berdasarkan pasal 11 ayat 9 tadi, adalah kerja sama yang sifatnya multi years ya? Yang bukan saja multi years tapi juga mempunyai dampak keuangan terhadap PLN?

(20)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

Ahli (SBA) : Ya kalau bunyinya mengadakan. Kan tadi bunyinya mengadakan kerja

sama dengan pihak lain. Ada BOT dan perjanjian lainnya yang menyampaikan mempunyai dampak keuangan yang mempunyai dampak waktu lebih dari 1 tahun.

PH (MR) : Mempunyai dampak keuangan ya saudara?

Ahli (SBA) : Iya, kan disini yang berlaku untuk jangka satu tahun- (dipotong oleh

Penasehat Hukum)

PH (MR) : Ya tapi ada yang mempunyai dampak keuangan kan?

Ahli (SBA) : Ya.

PH (MR) : Bagi perseroan yang berlaku untuk jangka waktu lebih satu tahun?

Ahli (SBA) : Iya.

PH (MR) : Jadi saya ingin minta pendapat ahli ya. Jadi yang dimintakan persetujuan

dari RUPS itu apakah hanya pekerjaan yang sifatnya multi years, ataukah bahwa pekerjaan itu di samping multi years juga mempunyai dampak keuangan bagi perseroan?

Ahli (SBA) : Dua-duanya pak.

PH (MR) : Dua-duanya ya? Baik, terimakasih. Saudara tahu nggak pengertian tentang

dampak keuangan ini? Saudara paham nggak?

Ahli (SBA) : Ya, berdampak dengan keuangan PLN.

PH (MR) : Berdampak dari keuangan. Yang menetukan bahwa suatu pekerjaan yang

sifatnya multi years itu mempunyai dampak keuangan terhadap PLN itu saudara tahu?

Ahli (SBA) : Makanya, RUPS sama pendapat Komisaris tadi.

PH (MR) : RUPS dan?

Ahli (SBA) : Sama Komisaris.

PH (MR) : Dan Komisaris ya? Baik. Tadi saudara juga, saudara ditunjukkan nggak

tadi oleh penyidik tentang RKAP itu? Ditunjukkan tidak?

(21)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

PH (MR) : Tidak ya? Selanjutnya ya, kepada saudara ahli ya, siapa yang menentukan

ya bahwa penyedia barang atau jasa itu hanya satu-satunya, misalnya si X? Yang menentukan itu siapa?

Ahli (SBA) : Kalau yang menentukan untuk bisa PL atau tidak itu tadi, itu mestinya

hanya panitia.

PH (MR) : Panitia? Direksi punya kewenangan tidak?

Ahli (SBA) : Apanya?

PH (MR) : Direks, suatu Direksi.

Ahli (SBA) : Direksi hanya menetapkan saja hasil panitia tadi.

PH (MR) : Menetapkan hasil panitia?

Ahli (SBA) : Hasil yang sudah diproses tadi itu Direksi yang menetapkan.

PH (MR) : Menetapkan. Berarti prosesnya dari?

Ahli (SBA) : Dari bawah

PH (MR) : Kemudian juga berkaitan SK direksi 038 itu ya, saudara tahu nggak? Siapa

yang jadi pengguna dari proyek CIS RISI ini? Diberitahu nggak oleh penyidik?

Ahli (SBA) : Pengguna-

PH (MR) : Usernya siapa?

Ahli (SBA) : Wah saya nggak hafal pak.

PH (MR) : Nggak hafal ya. Pertanyaan saya kepada saudara ahli ya, siapa yang harus

menerapkan Sk direksi 038?

Ahli (SBA) : Maksudnya?

PH (MR) : Yang menerapkan. Yang harus menerapkan SK direksi 038?

Ahli (SBA) : Ya seluruh jajaran PLN kan?

PH (MR) : Dalam konteks ini misalnya proyek CIS RISI ini?

Ahli (SBA) : Iya.

(22)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

Ahli (SBA) : Krena ini kan punyanya Disjaya ya-

PH (MR) : Nah itu yang saya maksud. Usernya Disjaya?

Ahli (SBA) : Iya.

PH (MR) : Jadi siapa yang harus menerapkan?

Ahli (SBA) : Ya Disjaya.

PH (MR) : Disjaya. Kemudian, panitia pengadaan ini, apakah dia bersifat independen

atau dia mempunyai, boleh di, di apa, diintervensi?

Ahli (SBA) : Tidak boleh, tadi sudah saya jawab juga.

PH (MR) : Tidak boleh ya, sifatnya independen ya?

Ahli (SBA) : Ya.

PH (MR) : Independen. Kemudian panitia pengadaan ini bertanggung jawab kepada

siapa, saudara masih ingat?

Ahli (SBA) : Kepada yang angkat.

PH (MR) : Kepada yang angkat ya? Oke. Dari kami cukup pak, terima kasih.

PH DA : Sedikit saja Yang Mulia, tentang UPN Saudara ahli.

Ahli (SBA) : Iya.

PH : Dari dokumen yang diperlihatkan kepada ahli dalam melakukan pendapat

keterangan ahli ini, apakah ahli mengetahui ada berapa macam RUPS dalam yang dilaksanakan di PLN?

Ahli (SBA) : Aduh saya nggak hafal pak.

PH : Tapi ada pertanyaan tentang itu?

Ahli (SBA) : Nggak.

PH : Pertanyaan selanjutnya, ketika RKAP sudah disahkan oleh RUPS, apakah

terhadap pelaksanaan dari project tersebut telah disetujui oleh RUPS, apa belum?

Ahli (SBA) : Itu bukan, bukan keahlian saya pak.

(23)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

Ahli (SBA) : Saya nggak bisa jawab, karena bukan masalah pengadaan.

Hakim Ketua : Bukan keahlian saudara itu kan?

Ahli (SBA) : Ya, bukan.

PH : Terimakasih Yang Mulia.

Hakim Ketua : Terdakwa ada pertanyaan?

Terdakwa : Satu, Yang Mulia. Saudara saksi, sorry, saudara ahli, apakah saudara juga

mengetahui ada SK 075?

Ahli (SBA) : 075?

Terdakwa : SK Direksi 075 tahun 2004.

Ahli (SBA) : 074, 074 ada pak. Kalau 075 saya nggak, nggak, nggak anu sih. 075 saya

nggak– (dipotong oleh Terdakwa)

Terdakwa : 075, rasanya ada disebut.

Ahli (SBA) : 075 nggak, saya nggak ada.

Hakim Ketua : SK 075 apa intinya pak?

Terdakwa : SK 75 adalah SK pendelegasian kewenangan pengadaan kepada para GM

sehingga tidak ada batas atas maksimum nilai pengadaan yang boleh dilakukan oleh GM. SK 075 dibuat di jaman pak Kuntoro.

Ahli (SBA) : Ya.

Terdakwa : Yang menyebabkan Direksi tidak punya kewenangan melakukan

pengadaan seperti yang anda sebut tadi.

Ahli (SBA) : Iya.

Terdakwa : Tetapi semua pengadaan ada di Unit-unit Bisnis nya.

Ahli (SBA) : Di bawah? Kalau memang itu ada, ya nggak apa-apa.

Hakim Ketua : Tapi saudara nggak pernah lihat?

Ahli (SBA) : Ya. Begitu.

Terdakwa : Saudara nggak pernah lihat?

(24)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011

Terdakwa : Saya kira itu saja, terima kasih.

Hakim Ketua : Silahkan. Ada lagi yang ingin saudara sampaikan?

Ahli (SBA) : Tidak pak.

Hakim Ketua : Sudah? Terimakasih ya.

Ahli (SBA) : Iya.

Hakim Ketua : Baik, kepada Terdakwa maupun Penasehat Hukum, silahkan nanti didalam

pledoi, sependapat atau tidaknya silahkan nanti di dalam pledoi tanggapan ya. Silahkan! (mempersilahkan ahli meninggalkan ruang sidang)

(Ahli menginggalkan ruang sidang)

Hakim Ketua : Hari ini habis ya?

PU : Habis, Yang Mulia

Hakim Ketua : Silahkan, saudara terdakwa!

(Terdakwa kembali duduk di depan)

Hakim Ketua : Sebelum sidang ditutup ada yang ingin saudara sampaikan?

Terdakwa : Saya rasa cukup, Yang Mulia, terimakasih.

Hakim Ketua : Cukup? Dari Tim penasehat hukum ada?

PH (MI) : Saya cuma mau minta waktu yang cukup ketika kami mengajukan saksi

yang menguntungkan dan ahli, Yang Mulia. Makasih.

Hakim Ketua : Saya ingatkan juga kepada Penuntut Umum ya! Kesempatan terakhir

saudara pada kesempatan berikut! Jika pada persidangan berikut saudara tidak bisa menghadirkan ahli yang saudara butuhkan maka kesempatan saudara berakhir! Ya? Itu rencananya ada berapa?

PU : Dua, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Dua?

PU : Ahli dari BPKP sama IT.

Hakim Ketua : Saya rasa ya, dalam persidangan berikut, karena hanya dua, saudara

(25)

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 8 November 2011 satu orang atau dua orang saksi. Sudah bisa siap-siaplah. Saya kasih waktu mulai dari sekarang nih, untuk mempersiapkan dari sekarang! Ya?

PH MI : Kami usahakan, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Iya, harus bisa! Saya yakin dan percaya saudara mampu itu untuk

menghadirkan saksi dalam persidangan. Oke? Baik! Untuk memberikan kesempatan kepada Penuntut Umum untuk menghadirkan ahli, dan juga Penasehat Hukum untuk mempersiapkan saksi yang meringankan bagi diri Terdakwa, maka sidang hari ini kita tunda dan kita lanjutkan kembali pada hari yang sama, Selasa tanggal 15 November 2011, jam satu ya, karena ini di complaint anggota saya di Jakarta pusat, sidang dia dalam perkara lain paling satu hari, selebihnya disini. Maka kita mulai dari jam satu! Dengan perintah kepada Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi atau ahli pada hari dan jam tersebut diatas, sidang kami nyatakan ditutup!

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian untuk mengetahui Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida dan Alat Pelindung Diri (APD) serta Keluhan Kesehatan Petani didesa Sukajulu

Pemerintah dapat melakukan pembayaran penambahan penyertaan modal Negara melebihi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) yang diakibatkan oleh selisih kurs, untuk

(2) Bagan Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran V dan merupakan bagian yang tidak

Menindaklanjuti Surat Kopertis Wilayah VII Nomor : 2306 /K7/KP/2016 tanggal 31 Oktober 2016 tentang kewajiban memiliki Surat Keputusan Ijin Belajar dan/atau Surat Keputusan

– Pendapatan LRA: Penerimaan oleh bendahara umum daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahung anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah,

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.. Azhar Maksum, M.Ec, Ac,

Judul : ANALISIS PERBANDINGAN GEOMETRIC MEAN FILTER DENGAN OPERATOR SOBEL, OPERATOR PREWITT DAN OPERATOR ROBERT PADA CITRA BITMAP.. Kategori

Banyaknya kasus sepsis neonatorum yang terjadi di Sumatera Utara,. khususnya di Rumah Sakit Umum