DILEMA ETIK
DILEMA ETIK
DALAM
DALAM
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
ATI NURAENI ATI NURAENIEtik
Etik
Etik adalah cara bagaimana seseorang
Etik adalah cara bagaimana seseorang
menetapkan norma atau standar kehidupan
menetapkan norma atau standar kehidupan
seseorang dan yang
seseorang dan yang seharusnaya dilakukan
seharusnaya dilakukan
(Mandla, Boyle dan O’Donohoe. 1994)
(Mandla, Boyle dan O’Donohoe. 1994).
.
Dilema Etik
Dilema Etik
Dilema Etik adalah suatu masalah yang
Dilema Etik adalah suatu masalah yang melibatkan
melibatkan
masalah dua atau lebih landasan moral atau
masalah dua atau lebih landasan moral atau
tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya.
tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya.
PRINSIP ETIK DALAM
PRINSIP ETIK DALAM
MENGAMBIL KEPUTUSAN
MENGAMBIL KEPUTUSAN
S
S
e
e
b
b
a
a
g
g
a
a
i
i
m
m
a
a
n
n
a
a
y
y
a
a
n
n
g
g
t
t
e
e
r
r
c
c
e
e
r
r
m
m
i
i
n
n
d
d
a
a
l
l
a
a
m
m
m
m
o
o
d
d
e
e
l
l
p
p
e
e
n
n
g
g
a
a
m
m
b
b
i
i
l
l
a
a
n
n
k
k
e
e
p
p
u
u
t
t
u
u
s
s
a
a
n
n
,
,
p
p
r
r
i
i
n
n
s
s
i
i
p
p
-
-
p
p
r
r
i
i
n
n
s
s
i
i
p
p
e
e
t
t
i
i
k
k
a
a
y
y
a
a
n
n
g
g
r
r
e
e
l
l
e
e
v
v
a
a
n
n
h
h
a
a
r
r
u
u
s
s
d
d
i
i
p
p
e
e
r
r
t
t
i
i
m
m
b
b
a
a
n
n
g
g
k
k
a
a
n
n
k
k
e
e
t
t
i
i
k
k
a
a
d
d
i
i
l
l
e
e
m
m
a
a
e
e
t
t
i
i
k
k
muncul.
muncul.
T
T
e
e
r
r
d
d
a
a
p
p
a
a
t
t
b
b
e
e
b
b
e
e
r
r
a
a
p
p
a
a
p
p
r
r
i
i
n
n
s
s
i
i
p
p
-
-
p
p
r
r
i
i
n
n
s
s
i
i
p
p
e
e
t
t
i
i
k
k
y
y
a
a
n
n
g
g
t
t
e
e
r
r
k
k
a
a
i
i
t
t
d
d
a
a
l
l
a
a
m
m
p
p
e
e
n
n
g
g
a
a
t
t
u
u
r
r
a
a
n
n
p
p
e
e
r
r
a
a
w
w
a
a
ta
ta
n
n
k
k
r
r
i
i
t
t
i
i
s
s
,
,
p
p
r
r
i
i
n
n
s
s
i
i
p
p
-
-
p
p
r
r
i
i
n
n
s
s
i
i
p
p
i
i
n
n
i
i
di
di
m
m
ak
ak
s
s
ud
ud
ka
ka
n
n
u
u
nt
nt
uk
uk
me
me
m
m
b
b
er
er
ik
ik
a
a
n
n
ho
ho
rm
rm
a
a
t
t
d
d
an
an
m
m
ar
ar
ta
ta
b
b
a
a
t
t
b
b
a
a
g
g
i
i
s
s
e
e
m
m
u
u
a
a
y
y
a
a
n
n
g
g
t
t
e
e
r
r
l
l
i
i
b
b
a
a
t
t
d
d
a
a
l
l
a
a
m
m
p
p
e
e
n
n
g
g
a
a
m
m
b
b
i
i
a
a
l
l
n
n
keputusan.
keputusan.
PRINSIP ETIK
PRINSIP ETIK
1.Menghargai otonomi1.Menghargai otonomi (facilitate autonomy)(facilitate autonomy)
Suatu bentuk hak individu dalam mengatur kegiatan/prilaku dan tujuan hidup
Suatu bentuk hak individu dalam mengatur kegiatan/prilaku dan tujuan hidup
individu. Kebebasan dalam memilih atau menerima suatu tanggung jawab
individu. Kebebasan dalam memilih atau menerima suatu tanggung jawab
terhadap pilihannya sendiri.
terhadap pilihannya sendiri.
Prinsip otonomi menegaskan bahwa seseorang mempunyai kemerdekaan untuk
Prinsip otonomi menegaskan bahwa seseorang mempunyai kemerdekaan untuk
menentukan keputusan dirinya menurut rencana pilihannya sendiri.
menentukan keputusan dirinya menurut rencana pilihannya sendiri.
Permasalahan dari penerapan prinsip ini adalah adanya variasi kemampuan
Permasalahan dari penerapan prinsip ini adalah adanya variasi kemampuan
otonomi pasien yang dipengaruhi oleh banyak hal, seperti tingkat kesadaran, usia,
otonomi pasien yang dipengaruhi oleh banyak hal, seperti tingkat kesadaran, usia,
penyakit, lingkungan RS, ekonomi, tersedianya informsi dan lain-lain (Priharjo, 1995).
penyakit, lingkungan RS, ekonomi, tersedianya informsi dan lain-lain (Priharjo, 1995).
Contoh:
Contoh:
Kebebasan pasien untuk memilih pengobatan dan siapa yang berhak
Kebebasan pasien untuk memilih pengobatan dan siapa yang berhak
mengobatinya sesuai dengan yang diinginkan
PRINSIP ETIK
PRINSIP ETIK
2.Kebebasan (
2.Kebebasan (
freedom
freedom
)
)
Kebebasan: prilaku tanpa tekanan dari luar, memutuskan sesuatu
Kebebasan: prilaku tanpa tekanan dari luar, memutuskan sesuatu
tanpa tekanan atau paksaan pihak lain (Facione et all, 1991
tanpa tekanan atau paksaan pihak lain (Facione et all, 1991
).
).
Bahwa
Bahwa
siapapun bebas menentukan pilihan yang menurut pandangannya
siapapun bebas menentukan pilihan yang menurut pandangannya
sesuatu yang terbaik.
sesuatu yang terbaik.
Contoh :
Contoh :
Klien dan keluarga
Klien dan keluarga
mempunya
mempunya
i hak untuk
i hak untuk
menerima atau menolak
menerima atau menolak
asuhan keperawatan yang diberikan.
PRINSIP ETIK
PRINSIP ETIK
3.Kebenaran3.Kebenaran (Veracity) (Veracity) truthtruth
Melakukan kegiatan/tindakan sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika yang tidak Melakukan kegiatan/tindakan sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika yang tidak bertentangan (tepat, lengkap).
bertentangan (tepat, lengkap).
Prinsip kejujuran menurut Veatch dan Fry (1987) didefinisikan sebagai menyatakan hal Prinsip kejujuran menurut Veatch dan Fry (1987) didefinisikan sebagai menyatakan hal yang sebenarnya dan tidak bohong. Suatu kewajiban untuk mengatakan yang
yang sebenarnya dan tidak bohong. Suatu kewajiban untuk mengatakan yang sebenarnya atau untuk tidak membohongi orang lain.
sebenarnya atau untuk tidak membohongi orang lain.
Kebenaran merupakan hal yang fundamental dalam membangun hubungan saling Kebenaran merupakan hal yang fundamental dalam membangun hubungan saling percaya dengan pasien. Perawat sering tidak
percaya dengan pasien. Perawat sering tidak memberitahukan kejadian sebenarnyamemberitahukan kejadian sebenarnya pada pasien yang memang sakit
pada pasien yang memang sakit parah. Namun dari hasil penelitian pada pasienparah. Namun dari hasil penelitian pada pasien dalam keadaan terminal menjelaskan bahwa pasien i
dalam keadaan terminal menjelaskan bahwa pasien ingin diberitahu tentangngin diberitahu tentang kondisinya secara jujur (Veatch, 1978).
kondisinya secara jujur (Veatch, 1978). Contoh :
Contoh :
Tindakan pemasangan infus harus dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku dimana Tindakan pemasangan infus harus dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku dimana klien dirawat.
PRINSIP ETIK
PRINSIP ETIK
4.Keadilan
4.Keadilan
(Justice)
(Justice)
Hak setiap orang untuk diperlakukHak setiap orang untuk diperlakukan sama (facione et an sama (facione et all, 199all, 1991). Merupakan suatu prinsip1). Merupakan suatu prinsip moral untuk berlaku adil bagi semua individu. Artinya individu mendapat tindakan yang sama
moral untuk berlaku adil bagi semua individu. Artinya individu mendapat tindakan yang sama
mempunyai kontribusi yang relative sama untuk kebaikan kehidupan seseorang. Prinsip dari
mempunyai kontribusi yang relative sama untuk kebaikan kehidupan seseorang. Prinsip dari
keadilan menurut beauchamp dan childress adalah mereka yang sederajat harus diperlakukan
keadilan menurut beauchamp dan childress adalah mereka yang sederajat harus diperlakukan
sederajat, sedangkan yang tidak sederajat diperlakukan secara tidak sederajat, sesuai dengan
sederajat, sedangkan yang tidak sederajat diperlakukan secara tidak sederajat, sesuai dengan
kebutuhan mereka.
kebutuhan mereka.
Ketika seseorang mempunyai kebutuhan kesehatan yang besar, maka menurut priKetika seseorang mempunyai kebutuhan kesehatan yang besar, maka menurut prinsip ini harusnsip ini harus mendapatkan sumber-sumber yang besar pula, sebagai
mendapatkan sumber-sumber yang besar pula, sebagai contoh: Tindakan keperawatan yangcontoh: Tindakan keperawatan yang
dilakukan seorang perawat baik dibangsal maupun di ruang VIP harus sama dan sesuai SAK
PRINSIP ETIK
PRINSIP ETIK
5.Tidak Membahayakan (
5.Tidak Membahayakan (
Nonmaleficence)
Nonmaleficence)
Tindakan/ prilaku yang tidak menyebabkan
Tindakan/ prilaku yang tidak menyebabkan
kecelakaan atau membahayakan orang
kecelakaan atau membahayakan orang
lain.(Aiken, 2003).
lain.(Aiken, 2003).
Contoh :
Contoh :
Bila ada klien dirawat dengan penurunan
Bila ada klien dirawat dengan penurunan
kesadaran, maka harus dipasang side driil.
kesadaran, maka harus dipasang side driil.
PRINSIP ETIK
PRINSIP ETIK
6.Kemurahan Hati
6.Kemurahan Hati
(Benefiecence)
(Benefiecence)
Menyeimbangkan hal-hal yang menguntungkan dan
Menyeimbangkan hal-hal yang menguntungkan dan
merugikan/membahayakan dari tindakan yang dilakukan.
merugikan/membahayakan dari tindakan yang dilakukan.
Melakukan hal-hal yang baik untuk orang lain. Merupakan
Melakukan hal-hal yang baik untuk orang lain. Merupakan
prinsip untuk melakukan yang baik dan
prinsip untuk melakukan yang baik dan
tidak merugikan orang
tidak merugikan orang
lain/pasien. Prinsip ini sering kali sulit
lain/pasien. Prinsip ini sering kali sulit
diterapkan dalam praktek
diterapkan dalam praktek
keperawa
keperawa
tan. Berbagai tindakan yang
tan. Berbagai tindakan yang
dilakukan sering
dilakukan sering
memberikan dampa
memberikan dampa
k yang
k yang
merugikan pasien, serta tidak
merugikan pasien, serta tidak
adanya kepastian yang jelas apakah perawat bertanggung
adanya kepastian yang jelas apakah perawat bertanggung
jawab ata
jawab ata
s semua cara y
s semua cara y
ang mengunt
ang mengunt
ungkan pa
ungkan pa
sien.
sien.
Contoh: Setiap perawat harus dapat
Contoh: Setiap perawat harus dapat
merawat dan
merawat dan
memperlakuka
PRINSIP ETIK
PRINSIP ETIK
7. Kesetiaan
7. Kesetiaan
(fidelity)
(fidelity)
Memenuhi kewajiban dan tugas dengan penuh kepercayaan dan tanggungMemenuhi kewajiban dan tugas dengan penuh kepercayaan dan tanggung
jawab, memenuhi janji-janji. jawab, memenuhi janji-janji.
Veatch dan Fry mendifinisikan sebagai tanggung jawab untuk tetap Veatch dan Fry mendifinisikan sebagai tanggung jawab untuk tetap setia padasetia pada
suatu kesepakatan. suatu kesepakatan.
Tanggung jawab dalam konteks Tanggung jawab dalam konteks hubungan perawat-pasien meliputi tanggunghubungan perawat-pasien meliputi tanggung
jawab menjaga janji, mempertahankan konfidensi dan memberikan jawab menjaga janji, mempertahankan konfidensi dan memberikan
perhatian/kepedulian. Peduli kepada pasien merupakan salah satu dari prinsip perhatian/kepedulian. Peduli kepada pasien merupakan salah satu dari prinsip ketataatan. Peduli pada pasien merupakan komponen paling penting dari ketataatan. Peduli pada pasien merupakan komponen paling penting dari praktek keperawatan, terutama pada pasien dalam kondisi terminal (Fry, 1991). praktek keperawatan, terutama pada pasien dalam kondisi terminal (Fry, 1991).
Rasa kepedulian perawat diwujudkan dalam memberi asuhan keperawatanRasa kepedulian perawat diwujudkan dalam memberi asuhan keperawatan
dengan pendekatan individual, bersikap baik, memberikan kenyamanan dan dengan pendekatan individual, bersikap baik, memberikan kenyamanan dan menunjukan kemampuan profesional
menunjukan kemampuan profesional
Contoh: Bila perawat sudah berjanji untuk memberikan sContoh: Bila perawat sudah berjanji untuk memberikan suatu tindakan, makauatu tindakan, maka
tidak boleh mengingkari janji tersebut. tidak boleh mengingkari janji tersebut.
8.
8. KerahasiaaKerahasiaann
Prinsip kerahasiaan adalah bahwa informasi tentang klien harus
Prinsip kerahasiaan adalah bahwa informasi tentang klien harus
dijaga sunguh-sunguh sebab merupakan sesuatu yang privasi.
dijaga sunguh-sunguh sebab merupakan sesuatu yang privasi.
9. Akuntabilitas
9. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan standar pasti bahwa tindakan seseorang
Akuntabilitas merupakan standar pasti bahwa tindakan seseorang
yang profesional harus dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau
yang profesional harus dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau
tanpa terkecuali.
DILEMA ETIK
DILEMA ETIK
Pengertian Dilema Etika Keperawatan Pengertian dilema adalahPengertian Dilema Etika Keperawatan Pengertian dilema adalah
pilihan sulit yang
pilihan sulit yang sama-sama tidak mengenakkan untuk dipilih.sama-sama tidak mengenakkan untuk dipilih.
Menurut kamus besar bahasa IndonesiaMenurut kamus besar bahasa Indonesia dilema adalah situasi sulitdilema adalah situasi sulit
dimana seseorang harus menentukan pilihan antara dua pilihan
dimana seseorang harus menentukan pilihan antara dua pilihan
atau kemungkinan yang sama-sama tidak menguntungkan atau
atau kemungkinan yang sama-sama tidak menguntungkan atau
tidak menyenangkan.
tidak menyenangkan.
Menurut Gunz dan McCutcheonMenurut Gunz dan McCutcheon, dilema etik adalah situasi di , dilema etik adalah situasi di manamana
para pekerja profesional harus memilih antara dua pilihan atau
para pekerja profesional harus memilih antara dua pilihan atau
lebih yang relevan, namun pilihan tersebut bertentangan secara
lebih yang relevan, namun pilihan tersebut bertentangan secara
arahan etika.
arahan etika.
Menurut ThompsonMenurut Thompson, , dilema etik dilema etik adalah dilema adalah dilema dimana terdapatdimana terdapat
alternatif pilihan yang tidak memuaskan secara sebanding.
DILEMA ETIK
DILEMA ETIK
Dalam dilema etikDalam dilema etik tidak ada yang benar ataupun yang salahtidak ada yang benar ataupun yang salah. Untuk. Untuk
membuat keputusan yang etis,
membuat keputusan yang etis, seorang perawat tergantung padaseorang perawat tergantung pada
pemikiran yang rasional dan bukan emosional
pemikiran yang rasional dan bukan emosional..
Dilema etik adalah suatu masalah yang Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkamelibatkan dua n dua atau lebihatau lebih
landasan moral suatu tindakan tetapi
landasan moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya.tidak dapat dilakukan keduanya.
Ini merupakan suatu kondisi dimana setiap alternatif memiliki landasan
Ini merupakan suatu kondisi dimana setiap alternatif memiliki landasan
moral atau prinsip
moral atau prinsip
Pengertian dilema etik dalam keperawatanPengertian dilema etik dalam keperawatan adalah dilema atasadalah dilema atas
tindakan yang harus diputuskan oleh perawat dalam mengobati,
tindakan yang harus diputuskan oleh perawat dalam mengobati,
merawat dan menangani kasus pasien dengan tidak
merawat dan menangani kasus pasien dengan tidak
mengesampingkan nilai yang dipegang oleh keluarga
mengesampingkan nilai yang dipegang oleh keluarga..
Contoh kasus dilema etik : Contoh kasus dilema etik : Pasien terkena penyakit ganas stadium akhirPasien terkena penyakit ganas stadium akhir
dimana dia hidup mungkin tidak sampai 1
dimana dia hidup mungkin tidak sampai 1 tahun lagi. Pihak keluargatahun lagi. Pihak keluarga
melarang perawat memberita
melarang perawat memberitahu si hu si pasien padahal si pasien pasien padahal si pasien tersebuttersebut
berhak untuk tahu.
DILEMA ETIK
DILEMA ETIK
Menurut Arens dan LoebbeckeMenurut Arens dan Loebbecke, dilema etika adalah situasi yang, dilema etika adalah situasi yang
dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai perilaku yang layak
dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai perilaku yang layak
harus di buat. Untuk itu diperlukan pengambilan keputusan untuk
harus di buat. Untuk itu diperlukan pengambilan keputusan untuk
menghadapi dilema etika tersebut.
menghadapi dilema etika tersebut.
Enam pendekatan u/ menghadapi dilema:
Enam pendekatan u/ menghadapi dilema:
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. Menentukan isu-isu etika dari
2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-faktafakta-fakta
3. Menentukan sikap dan bagaimana orang atau kelompok yang
3. Menentukan sikap dan bagaimana orang atau kelompok yang
dipengaruhi dilema
dipengaruhi dilema
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. Menentukan konsekwensi yang mungkin dari setiap alternative
5. Menentukan konsekwensi yang mungkin dari setiap alternative
6. Menetapkan tindakan yang tepat
Dengan menerapkan enam pendekatan tersebut maka dapat meminimalisasi Dengan menerapkan enam pendekatan tersebut maka dapat meminimalisasi atau mengh
atau menghindari rasionalindari rasionalisasi perilaku isasi perilaku etis etis al:al: 1. Semua orang
1. Semua orang melakukannymelakukannya,a,
2. Jika legal maka disana terdapat keetisan, 2. Jika legal maka disana terdapat keetisan, 3. Kemungkinan ketahuan
3. Kemungkinan ketahuan dan konsekwensinya.dan konsekwensinya. Dilema Etik yang sering dlm keperawatan
Dilema Etik yang sering dlm keperawatan al:al: 1.Hub
1.Hubungan peungan perawarawat -t - klienklien
Dilema yang sering muncul antara lain: Dilema yang sering muncul antara lain: a.Berkata jujur atau tidak Terkadang
a.Berkata jujur atau tidak Terkadang muncul masalah-masalah yang sulitmuncul masalah-masalah yang sulit
untuk dikatakan kepada klien mengingat kondisi klien. Tetapi perawat harus untuk dikatakan kepada klien mengingat kondisi klien. Tetapi perawat harus mampu mengatakan kepada klien tentang
mampu mengatakan kepada klien tentang masalah kesehatan klien.masalah kesehatan klien. b. Kepercayaan klien: Rasa percaya harus dibina
b. Kepercayaan klien: Rasa percaya harus dibina antara perawat dengan klien.antara perawat dengan klien. Tujuannya adalah untuk mempercepat proses
c.
c.MeMembmbagagiipeperhrhatatiaiann PePerarawawatt jujugagahaharuruss memembmbererikikanan peperhrhatatiaiannnnyaya
kep
kepadaadakliklien,en,tettetapapiipeperawrawatatharharusus memmemperperhahatiktikanantintingkgkatatkebkebutuutuhanhan
kl klieien.n.KeKeadadaaaann dadarururaratt haharuruss didiututamamakakananteterlrlebebihihdadahuhululu.. TiTidadakk bobolelehh me memamandndanangg dadaririsisisisifafaktktororekekononomomii sososisialal,, susukuku,, bubudadayayaatatauaupupunn agama. agama. d. d. PePembmbereriaiann ininfoformrmasasii kekepapadadaklklieienn ,, PePerarawawatt beberprpererananmemembmbererikikanan in infoformrmasasii kekepapadadaklklieienn babaikik itituu tetentntanangg kekesesehahatatann klklieien,n,bibiayayaa pe pengngobobatatanandadann jujugagatitindndakaklalanjnjututpepengngobobatatanan..
2.Hu
2.Hubungbungan perawan perawat -at - doktdokterer
a.Perbedaan pandangan dalam pemberian praktik pengobatan
a.Perbedaan pandangan dalam pemberian praktik pengobatan
Terjadi ketidaksetujuan tentang siapa yang berhak melakukan praktik
Terjadi ketidaksetujuan tentang siapa yang berhak melakukan praktik
pengobatan, apakah dokter atau perawat.
pengobatan, apakah dokter atau perawat.
b. Konflik peran perawat
b. Konflik peran perawat::
Salah satu peran perawat adalah melakukan advokasi, membela
Salah satu peran perawat adalah melakukan advokasi, membela
kepentingan pasien. Saat ini keputusan pasien dipulangkan sangat
kepentingan pasien. Saat ini keputusan pasien dipulangkan sangat
tergantung kepada putusan dokter. Dengan keunikan pelayanan
tergantung kepada putusan dokter. Dengan keunikan pelayanan
keperawatan, perawat berada dalam posisi untuk bisa menyatakan
keperawatan, perawat berada dalam posisi untuk bisa menyatakan
kapan pasien bisa pulang atau kapan pasien harus tetap tinggal.
5 faktor yang mempengaruhi terjadinya dilemma etik
5 faktor yang mempengaruhi terjadinya dilemma etik ::
a.Kurangnya kerjasama untuk mempertahankan standar keperawatan
a.Kurangnya kerjasama untuk mempertahankan standar keperawatan
b. Mengabaikan pasien dan keterlibatan keluarga serta kebulatan tekad d
b. Mengabaikan pasien dan keterlibatan keluarga serta kebulatan tekad diri sendiriiri sendiri
c. Tidak memberi kepercayaan dan mempertahankan keyakinan
c. Tidak memberi kepercayaan dan mempertahankan keyakinan
d. Kewajiban profesional dan tugas untuk diri sendiri
d. Kewajiban profesional dan tugas untuk diri sendiri
e. Memperpanjang kehidupan vs. Mengakhiri kehidupan
e. Memperpanjang kehidupan vs. Mengakhiri kehidupan
(Chaowalit, Suttharengsee, & Inthanont,
(Chaowalit, Suttharengsee, & Inthanont, 2001) Gold, Chambers, dan Dv2001) Gold, Chambers, dan Dvorak (1995)orak (1995)
mengemukakan dilemma etik terbesar yang dialam
mengemukakan dilemma etik terbesar yang dialami oleh 12 perawat yang bekerjai oleh 12 perawat yang bekerja
untuk penyakit akut, jangka panjang dan perawat rumah dalam 4 kategori:
untuk penyakit akut, jangka panjang dan perawat rumah dalam 4 kategori:
a.Menyimpan informasi dan memberikan perhatian (veracity, kebulatan tekad
a.Menyimpan informasi dan memberikan perhatian (veracity, kebulatan tekad diri)diri)
b. Keadilan dalam memberi
b. Keadilan dalam memberi perawatan (justice)perawatan (justice)
c. Perbedaan antara bisnis, dan nilai
c. Perbedaan antara bisnis, dan nilai profesional (beneficence, justice)profesional (beneficence, justice)
d. Aturan yang rusak, dan pelaporan aturan yang rusak (veracity, kebulatan tekad
d. Aturan yang rusak, dan pelaporan aturan yang rusak (veracity, kebulatan tekad
diri)
Model Pemecahan Masalah
Model Pemecahan Masalah
Kerangka pemecahan dilema etik banyak di
Kerangka pemecahan dilema etik banyak diutarakan oleh para ahli dan padautarakan oleh para ahli dan pada dasarnya menggunakan kerangka proses keperawatan / Pemecahan masalah dasarnya menggunakan kerangka proses keperawatan / Pemecahan masalah secara ilmiah, antara lain:
secara ilmiah, antara lain: A. Silva (1990):
A. Silva (1990): a.Pengkajian dan
a.Pengkajian dan pengumpulan data: pengumpulan data: 1) Perkemban1) Perkembangan situasionalgan situasional 2) Pertimbangan tim kesehatan 3)
2) Pertimbangan tim kesehatan 3) Pertimbangan organisasiPertimbangan organisasi b. Identifikasi masalah :1) Pertibangan etika
b. Identifikasi masalah :1) Pertibangan etika 2) Pertimbangan non-etika2) Pertimbangan non-etika c. Mempertimbangkan kemungkinan tindakan :1) Pola pikir teologi c. Mempertimbangkan kemungkinan tindakan :1) Pola pikir teologi
2) Pola pikir deontologi 2) Pola pikir deontologi
d. Keputusan dan seleksi tindakan :1) Kontribusi faktor-faktor i
d. Keputusan dan seleksi tindakan :1) Kontribusi faktor-faktor internal dan kelompoknternal dan kelompok 2) Kontribusi pada faktor-faktor eksternal 3)
2) Kontribusi pada faktor-faktor eksternal 3) Kualitas keputusan dan tindakanKualitas keputusan dan tindakan e. Refleksi atas keputusan dan ti
e. Refleksi atas keputusan dan tindakan yang diambil: 1) Refleksi keputusan danndakan yang diambil: 1) Refleksi keputusan dan 2) Refleksi tindakan
Model Pemecahan Masalah
Model Pemecahan Masalah
B.Kozier & Erb (1989)
B.Kozier & Erb (1989)
Kerangka pemecahan dilem etik :
Kerangka pemecahan dilem etik :
1).Mengembangkan data dasar
1).Mengembangkan data dasar
2).Mengide
2).Mengidentifikasi konflik yg ntifikasi konflik yg terjadi berdasarkan situasi tersebutterjadi berdasarkan situasi tersebut
3) Membuat tindakan alternatif ttg rangkaian tindakan yang
3) Membuat tindakan alternatif ttg rangkaian tindakan yang
direncanakan dan
direncanakan dan mempertimbangkmempertimbangkan an hasil akhir hasil akhir atau atau konsekuensikonsekuensi
tidakan
tidakan
4).Menentuka
4).Menentukan siapa yang n siapa yang terlibat dalam situasi tersebut dan siapaterlibat dalam situasi tersebut dan siapa
pengambi
pengambi keputusan keputusan yang yang tepattepat
5).Mendefinisikan kewajiban perawat
5).Mendefinisikan kewajiban perawat
6).Membuat keputusan
Masalah Etik yang sering terjadi dalam pelayanan
Masalah Etik yang sering terjadi dalam pelayanan
kesehatan/keperawatan
kesehatan/keperawatan
1.Euthanasia 1.Euthanasia
Euthanasia berasal dari bahasa
Euthanasia berasal dari bahasa yunani euthanathos.yunani euthanathos. EuEu artinya baik atau tanpaartinya baik atau tanpa penderitaan, sedangkan
penderitaan, sedangkan thanathosthanathos artinya mati atau kematian.artinya mati atau kematian.
a.Euthanasia aktif/euthanasia agresif( suatu tindakan disengaja yg a.Euthanasia aktif/euthanasia agresif( suatu tindakan disengaja yg
menyebabkan klien meninggal: injeksi obat dosis letal....tindakan tsb menyebabkan klien meninggal: injeksi obat dosis letal....tindakan tsb melanggar hukum dan dinyatakan
melanggar hukum dan dinyatakan dalam KUHP pasal dalam KUHP pasal 338,339,345 dan 359.338,339,345 dan 359. b.Euthanasia pasif: menghentikn pengobatan atau perawatan supportif yg b.Euthanasia pasif: menghentikn pengobatan atau perawatan supportif yg
mempertahankan hidup( antibiotik, nutrisi, cairan, respirator yg tidak mempertahankan hidup( antibiotik, nutrisi, cairan, respirator yg tidak diperlukan lagi)
diperlukan lagi)
c.Euthanasia volunter(klien sukarela dan bebas memilih u/ meninggal) c.Euthanasia volunter(klien sukarela dan bebas memilih u/ meninggal)
d.Euthanasia involunter(tindakan yg menyebabkan kematian dilakukan bukan d.Euthanasia involunter(tindakan yg menyebabkan kematian dilakukan bukan
atas persetujuan klien dan seringkali melanggar keinginan klien) atas persetujuan klien dan seringkali melanggar keinginan klien)
Dengan demikian secara etimologis, euthanasia dapat diartikan kematian yang Dengan demikian secara etimologis, euthanasia dapat diartikan kematian yang baik.atau mati dengan baik tanpa penderitaan.
2.Transplantasi organ
2.Transplantasi organ
Apakah organ dapat diperjual belikan? Bagaimana hak donor u/ hidup sehat
Apakah organ dapat diperjual belikan? Bagaimana hak donor u/ hidup sehat
dan sempurna, apakah sipenerima berhak menerima organ orang lain,
dan sempurna, apakah sipenerima berhak menerima organ orang lain,
apakah yg mengoperasi sesuai kode etik profesi? Bagaiaman dengan organ
apakah yg mengoperasi sesuai kode etik profesi? Bagaiaman dengan organ
yg sdh meninggal, apakah boleh diambil organnya ?
yg sdh meninggal, apakah boleh diambil organnya ?
Semua penelaahaa
Semua penelaahaan donor organ harus iteliti dengan kajian n donor organ harus iteliti dengan kajian majelis eti ygmajelis eti yg
terdiri dari para ahli di bid nya.
terdiri dari para ahli di bid nya.
3.Determination of clinical death(perkiraan kematian klinis)
3.Determination of clinical death(perkiraan kematian klinis)
Penentuan meninggalnya sesorang secara klinis. Menurut Rosdahl(1999)
Penentuan meninggalnya sesorang secara klinis. Menurut Rosdahl(1999)
kriteria mati klinis(brain death):
kriteria mati klinis(brain death): penghentian nafas nafas setelah berhentinyapenghentian nafas nafas setelah berhentinya
pernafasan artifisial selama 3 menit(inspirasi-ekspirasi); berhentinya denyut
pernafasan artifisial selama 3 menit(inspirasi-ekspirasi); berhentinya denyut
jantung, tdk a
jantung, tdk ada respon da respon verbal dverbal dan nonverbaan nonverbal thd stimulus l thd stimulus eksternal;eksternal;
hilangnya reflek(cephalic refleks0;pupil dilatasi,hilangnya fungsi seluruh otak
hilangnya reflek(cephalic refleks0;pupil dilatasi,hilangnya fungsi seluruh otak
yg bisa dibuktikan dngn EEG
4.Quality of life(kualitas dalam kehidupan)
4.Quality of life(kualitas dalam kehidupan)
Siapa yg berhak memberikan tindakan keperawatan pada klien koma;
Siapa yg berhak memberikan tindakan keperawatan pada klien koma;
siapa yg boleh memutuskan u/ menghentikan resusitasi; kalau ada dua
siapa yg boleh memutuskan u/ menghentikan resusitasi; kalau ada dua
klien yg membutuhkn satu alat siapa yg didahulukan; apabila klien kanker
klien yg membutuhkn satu alat siapa yg didahulukan; apabila klien kanker
merasa gembira u/ tdk meneruskan pengobatan bagaimana sikap
merasa gembira u/ tdk meneruskan pengobatan bagaimana sikap
perawat, bila klien hrs segera amputas tetapi klien tdk sadar siapakah yg
perawat, bila klien hrs segera amputas tetapi klien tdk sadar siapakah yg
harus memutuskan..
harus memutuskan..
5.Ethical issues in treatment(isu masalah etik dalam tindakan keperawatan)
5.Ethical issues in treatment(isu masalah etik dalam tindakan keperawatan)
Tindakan yg butuh biaya besar apakah tetap dilakukan meskipun klien
Tindakan yg butuh biaya besar apakah tetap dilakukan meskipun klien
tidak mampu atau tdk mau
tidak mampu atau tdk mau
a.Klien menolak operasi, menolak NGT, menolak fototerapi
a.Klien menolak operasi, menolak NGT, menolak fototerapi
b.DO obat TBC, DO kemotrapi
b.DO obat TBC, DO kemotrapi
c.Menunda pengobatan krn tdk ada donor
c.Menunda pengobatan krn tdk ada donor atau klg menolak transplantasiatau klg menolak transplantasi
ginjal, cangkok jantung.
CONTOH KASUS
CONTOH KASUS
1.1. KasuKasus Hass Hasan Kusan Kusumauma – – IndonesiaIndonesia
Sebuah permohonan untuk melakukan eutanasia pada
Sebuah permohonan untuk melakukan eutanasia pada
tanggal
tanggal 2222 Oktober Oktober 20042004 telah diajukan oleh seorang suami bernamatelah diajukan oleh seorang suami bernama
Hassan Kusuma karena tidak tega menyaksikan istrinya yang bernama
Hassan Kusuma karena tidak tega menyaksikan istrinya yang bernama
Agian Isna Nauli, 33
Agian Isna Nauli, 33 tahun, tergolek koma selama 2 bulan dan ditahun, tergolek koma selama 2 bulan dan di
samping itu ketidakmampuan untuk menanggung beban biaya
samping itu ketidakmampuan untuk menanggung beban biaya
perawatan merupakan suatu alasan pula. Permohonan untuk
perawatan merupakan suatu alasan pula. Permohonan untuk
melakukan eutanasia ini diajukan ke
melakukan eutanasia ini diajukan ke Pengadilan NegeriPengadilan Negeri Jakarta PusatJakarta Pusat..
Kasus ini merupakan salah satu contoh bentuk eutanasia yang di luar
Kasus ini merupakan salah satu contoh bentuk eutanasia yang di luar
keinginan pasien. Permohonan ini akhirnya ditolak oleh Pengadilan
keinginan pasien. Permohonan ini akhirnya ditolak oleh Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat, dan setelah menjalani perawatan intensif maka
Negeri Jakarta Pusat, dan setelah menjalani perawatan intensif maka
kondisi terakhir pasien (7 Januari 2005) telah mengalami kemajuan
kondisi terakhir pasien (7 Januari 2005) telah mengalami kemajuan
dalam pemulihan kesehatannya.