• Tidak ada hasil yang ditemukan

TABALONG RIVER FLOOD CONTROL AT TABALONG DISTRICT SOUTH KALIMANTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TABALONG RIVER FLOOD CONTROL AT TABALONG DISTRICT SOUTH KALIMANTAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal) Available on line at:http://jtb.ulm.ac.id

Vol. 3 No. 2 (2014) pp. 37-42

37

TABALONG RIVER FLOOD CONTROL AT TABALONG

DISTRICT

SOUTH KALIMANTAN

Dodi Hartoni Unjang1 dan Fathurrazie Shadiq2

1Sekolah Menengah Kejuruan Tabalong

2Faculty of Engineering, Lambung Mangkurat University

ABSTRACT

Tabalong district has a fairly big river that is Sungai Tabalong. It often overflows during the rainy season and floods residential areas, agriculture area, erosion of the river bank and the neighboring road next to the river. This study aims at investigating the problem by determining the flood discharge, the water surface profile as well as the flood control, such it will then be used to determine how best to control the flood. Flood discharge obtained from the transformation of rainfall data and flood discharge hydrograph using Synthetic Unit Hydrograph Method by Nakayasu, hydraulics analysis to obtain the flow profile using the standard step method with the aided of a computer program HEC - RAS 4.1.0.

The results showed that the maximum discharge obtained with Synthetic Unit Hydrograph Nakayasu each return period Q2years = 2913.93 m3/s, Q5years = 3626.02 m3/s, Q10years = 4097.48 m3/s, Q25years = 4771,33 m3/s,

Q50years = 5307.70 m3/s, Q100years = 5871.43 m3/s, the analysis of unsteady flow hydraulics with flow

simulation found that on 50 years return period flooding occurred in Sungai Tabalong in Sta. 0 to Sta. 25. It is found that the flood can be controlled by normalizing the river channel, by using embankment (levees) on the left and right side of the river, or through diversion.

Keywords: alternative flood control, diversion, flood discharge, flow profiles, levees normalization.

1. PENDAHULUAN

Kabupaten Tabalong merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Kalimantan Selatan yang terletak di posisi paling utara

dari Provinsi Kalimantan Selatan dan

berbatasan langsung dengan Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Kabupaten Tabalong juga merupakan Kabupaten yang memiliki banyak sungai, dan terdapat satu sungai induk yang cukup besar yaitu Sungai Tabalong yang terbentang dari Utara Kabupaten Tabalong sampai ke bagian selatan Kabupaten Tabalong sampai ke perbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai

Utara. Sungai Tabalong setiap tahun

mengalami banjir, sehingga badan sungai tidak mampu menampung jumlah air yang banyak dan akhirnya air menggenang di sekitar aliran sungai bahkan merendam

rumah-rumah penduduk yang ada di

sepanjang bantaran Sungai Tabalong tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas maka diperlukan adanya penelitian tentang perilaku

dan debit aliran Sungai Tabalong, yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait dalam rangka mengendalikan banjir yang sering terjadi di daerah pengaliran Sungai Tabalong.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan debit banjir berdasarkan data

curah hujan, mendapatkan informasi

mengenai perilaku atau kondisi aliran Sungai

Tabalong, dan menentukan alternatif

pengendalian banjir yang sesuai.

Diasumsikan badan Sungai Tabalong sudah tidak mampu lagi menampung air yang mengalir terutama pada musim hujan,

sehingga diperlukan penelitian apakah

memang benar badan Sungai Tabalong tersebut tidak mampu lagi menampung air yang mengalir di musim hujan

2. METODE PENELITIAN

2.1 Pendekatan Pola Pikir

Pendekatan pola piker dalam tahapan pelaksanaan pengendalian banjir Sungai Tabalong meliputi :

(2)

Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal) Available on line at:http://jtb.ulm.ac.id Vol. 3 No. 2 (2014) pp. 37-42 38

1. Analisis hidrologi untuk memperoleh curah hujan dan debit banjir rencana dengan periode ulang tertentu.

2. Analisis hidrolika melalui simulasi

permodelan hidrolika dengan bantuan komputer menggunakan Software HEC-

RAS, untuk mengetahui kapasitas

tampung alur sungai dan profil muka air banjir rencana pada periode ulang tertentu berdasarkan debit banjir rencana.

3. Alternatif pengendalian banjir pada

Sungai Tabalong.

2.2 Pendekatan Metode Penelitian

Agar proses studi dapat dilakukan secara sistematis maka diperlukan analisis dalam bentuk tahapan atau urutan kerja. Tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data-data teknis yang antara lain adalah peta DAS, peta topografi, data curah hujan serta data lainnya yang terkait dengan studi.

2. Studi literatur yang berkaitan dengan studi, yang meliputi teori analisis hujan wilayah, statistik dan probabilitas, analisis debit banjir, permodelan hidrolika sungai. 3. Analisis hidrologi (Lihat Gambar 3.2)

untuk memperoleh curah hujan dan debit banjir rencana periode ulang tertentu, yang meliputi

4. Analisis hidrolika sungai Gambar 3.3, untuk mengetahui kapasitas tampung sungai, dan profil muka air banjir dengan menggunakan bantuan komputer dengan program komputer HEC-RAS 4.1.0.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Hidrologi

Dalam analisis hidrologi ini akan dilakukan pengujian terhadap data hujan yang

ada, yang meliputi uji konsisten

(kepanggahan), uji homogenitas, perhitungan hujan rata-rata DAS, analisis frekuensi untuk

penentuan hujan harian rancangan,

perhitungan distribusi hujan tiap jam dan perhitungan debit banjir rancangan serta hidrograf banjir. Data hujan yang ada didapat dari Stasiun Penakar Hujan Pembataan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut

Tabel 1. Data Hujan Maksimum Tahunan

Stasiun Pembataan

Sumber: DPU Kab. Tabalong, 2013

3.2 Uji Distribusi Kolmogorov-Smirnov

Uji Kolmogorov - Smirnov adalah

membandingkan probabilitas distribusi

empiris maksimum terhadap nilai probabilitas

kritik ( kritik) dari tabel

Kolmogorov-Smirnov. Distribusi terbaik adalah distribusi

yang memberikan nilai  maks terkecil,

sehingga berdasarkan hasil perhitungan

disimpulkan bahwa data hujan di Stasiun Pembataan Tanjung Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan mengikuti distribusi Gumbel.

1. Perhitungan Curah Hujan Rencana Metode Gumbel Sesuai dengan hasil analisis distribusi frekuensi curah hujan yang telah di perhitungkan sebelumnya, metode Gumbel termasuk yang memenuhi untuk digunakan dalam memperhitungkan curah hujan rencana. Curah hujan rencana XT dihitung dengan persamaan 2.21, di mana

curah hujan rata-rata μX = 379,55, standar

deviasi σX = 103,2429, α= 80,4982, β =

333,0864, selanjutnya perhitungan curah

hujan rencana metode Gumbel di

perlihatkan pada Tabel 2 berikut.

No Tahun Data Hujan, R

(mm) 1 1993 664 2 1994 569 3 1995 369 4 1996 298 5 1997 363 6 1998 415 7 1999 427 8 2000 294 9 2001 416 10 2002 376 11 2003 273 12 2004 289 13 2005 248 14 2006 305 15 2007 292 16 2008 354 17 2009 335 18 2010 381 19 2011 448 20 2012 475

(3)

Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal) Available on line at:http://jtb.ulm.ac.id

Vol. 3 No. 2 (2014) pp. 37-42

39 Tabel 2. Curah Hujan Rencana Metode Gumbel

No Kala Ulang (T)

(Tahun) Reduced Variate (Yt) Hujan Rencana (XT) (mm)

1 2 0,3665 362,590 2 5 1,4999 453,829 3 10 2,2502 514,237 4 25 3,1985 590,563 5 50 3,9019 647,185 6 100 4,6001 703,390

2. Debit Banjir Rencana dalam menentukan debit banjir rencana di lokasi penelitian pengendalian banjir di Sungai Tabalong ini akan di hitung dengan metode Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu. Data yang diperlukan dalam menggunakan metode ini adalah luas daerah aliran

sungai, panjang sungai utama,

kemiringan saluran dan tutupan lahan (penggunaan lahan dalam wilayah daerah aliran sungai). Dari hasil analisis dari peta DAS Tabalong dan tutupan lahan Gambar 4.2 didapat luas DAS Tabalong A = 2683,41 km2, panjang sungai L = 95,16 km,

kemiringan saluran S = 0,00015 m/m, dan koefisien pengaliran dihitung berdasarkan tutupan lahan DAS Tabalong. Dari data tersebut dapat dihitung Debit Banjir rencana untuk kala ulang 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun, dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 3,berikut

Tabel 3. Rekapitulasi Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu Tiap Kala Ulang

No T (jam) Q2th (m3/s) Q5th (m3/s) Q10th (m3/s) Q25th (m3/s) Q50th (m3/s) Q100th (m3/s) Max 2913,926 3626,017 4097,484 4771,326 5307,703 5871,427

Gambar 3. Kurva Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 0 20 40 60 Q (m 3/s) T (jam) Q2 Q5 Q10 Q25 Q50 Q100

(4)

Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal) Available on line at:http://jtb.ulm.ac.id Vol. 3 No. 2 (2014) pp. 37-42 40

3.3 Analisis Hidrolika

1. Simulasi Aliran

Untuk mengetahui profil muka air pada sungai yang di teliti yang dimaksudkan untuk mendapatkan informasi apakah dimensi saluran sungai yang ada masih mampu menampung aliran air atau tidak, dan untuk merencanakan pengendalian banjir yang cocok, maka dilakukan

simulasi aliran. Adapun simulasi aliran ini akan dilakukan dengan menggunakan metode standar step dengan bantuan software komputer berupa program aplikasi perhitungan profil muka air yaitu

HEC-RAS 4.1.0. Situasi sungai

Tabalong pada daerah penelitian dapat

dilihat pada Gambar 4 berikut

Gambar 4. Situasi Sungai Tabalong pada Daerah Penelitian

2. Pengendalian Banjir Dengan Tanggul

Adapun Pengendalian banjir dengan tanggul mengunakan program HEC-RASuntuk kala ulang 50 tahun dapat dilihat pada Gambar 5 dan 6 berikut.

Gambar 5. Presfektif dan Potongan Melintang Sungai Tabalong pada Simulasi Profil Aliran

Unsteady Flow Debit Banjir Kala Ulang 50 Tahun Sebelum Dibuat Tanggul dan

Tanjung 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 12 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 T ab a l on g

None of the XS's are Geo-Referenced ( Geo-Ref user entered XS Geo-Ref interpolated XS Non Geo-Ref user entered XS Non Geo-Ref interpolated XS)

55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 13 9 7 5 3 1 0

SeiT abalong Plan: Unsteady50thPRINT 1/21/2014

Legend WS Max WS Ground Bank Sta 0 20 40 60 80 100 120 140 160 10 15 20 25 30 35 40

SeiT abalong Plan: Unsteady50thPRINT 1/21/2014 0+000 Station (m) E le v a tio n ( m ) Legend EG Max WS WS Max WS Crit Max WS Ground Bank Sta .03 .03 .03

(5)

Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal) Available on line at:http://jtb.ulm.ac.id

Vol. 3 No. 2 (2014) pp. 37-42

41 Gambar 6. Presfektif dan Potongan Melintang Sungai Tabalong pada Simulasi Profil Aliran

Unsteady Flow Debit Banjir Kala Ulang 50 Tahun Setelah Dibuat Tanggul

3. Pengendalian Banjir Dengan Sodetan dan Tanggul

Dari kedua kobinasi pengendalian banjir ini hasil simulasi HEC-RAS menunjukan banjir tidak terjadi lagi seperti terlihat pada Gambar 7 berikut.

Gambar 7. Dimensi Penampang Melintang Saluran Sodetan dan Prespektif Sungai Tabalong

Setelah Dibuat Sodetan dan Tanggul Pada Debit Banjir Kala Ulang 100 Tahun

4. KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan diperoleh

debit/banjir rencana untuk kala ulang 2 tahun

sebesar 2913,93 m3/s, kala ulang 5 tahun

sebesar 3626,02 m3/s, kala ulang 10 tahun

sebesar 4097,48 m3/s, kala ulang 25 tahun

sebesar 4771,33 m3/s, kala ulang 50 tahun

sebesar 5307,70 m3/s dan kala ulang 100

tahun 5871,43 m3/s.Dari hasil analisis

simulasi aliran, didapat kondisi badan Sungai Tabalong memang tidak mampu menampung debit banjir. Hal ini ditunjukan pada debit banjir kala ulang 2 tahun banjir sudah terjadi pada ruas Sta. 0 sampai Sta. 13 Elevasi muka air maksimum debit banjir kala ulang 2 tahun 31,74 m, 5 tahun 34,18 m, 10 tahun 35,79 m, 25 tahun 38,11 m, 50 tahun 39,96 m dan 100 tahun 41,96 m. Pengendalian banjir Sungai

Tabalong dilakukan dengan normalisasi sungai, dapat dilanjutkan dengan membuat tanggul pada kedua sisi sungai dan membuat saluran baru berupa sodetan.

DAFTAR RUJUKAN

Chandrawidjaja, Robertus. 2010. Bahan Ajar

Hidrologi Rawa Program Magister Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat. Universitas Lambung

Mangkurat Press, Banjarmasin.

Chow, Ven Te. 1988. Open Channel

Hydraulics International Student

Edition. McGrew Hill Kugakusha LTD,

Tokyo. 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 13 9 7 5 3 1 0

SeiT abalong Plan: UnTanggul50TH 1/21/2014

Legend WS Max WS Ground Levee Bank Sta 0 20 40 60 80 100 120 140 160 10 15 20 25 30 35 40 45

SeiT abalong Plan: UnTanggul50TH 1/21/2014 0+000 Station (m) E le v ati o n ( m ) Legend EG Max WS WS Max WS Crit Max WS Ground Levee Bank Sta .03 .03 .03 20 18.* 16.* 14.* 12.* 10.* 7.875* 5.625* 3.375* 1.125* 56 55 52 51 50 49 48 47 46 45 43 42 41 40 39 38 37 36 35 33 32 31 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 13 9 7 5 3 1 0

SeiT abalong Plan: SODET100T RAPESIUM2 1/21/2014

Legend WS Max WS Ground Bank Sta Ground Levee

(6)

Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal) Available on line at:http://jtb.ulm.ac.id Vol. 3 No. 2 (2014) pp. 37-42 42

Chow, Ven Te. 1988. Applied Hydrology

International Edition. McGrow Hill

Book Company, Singapore.

Istiarto. 2012. Modul Pelatihan Simulasi

Aliran 1-Dimensi Dengan Bantuan Paket Program Hidrodinamika

HEC-RAS. Fakultas Teknik UGM,

Yogyakarta.

Loebis, Joesron. 1993. Hidrologi Sungai. Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.

Maryono, Agus. 2005. Eko Hidraulik

Pembangunan Sungai. Magister Sistem

Teknik Program Pasca Sarjana

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kodoatie, Robert J. 2001. Hidrolika Terapan

Aliran pada Saluran Terbuka dan Pipa.

Andi Offset, Yogyakarta.

Soemarto, C. D. 1986. Hidrologi Teknik. Usaha Nasional, Surabaya.

Sri Harto Br. 1993. Analisis Hidrologi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Triatmodjo, Bambang. 1995. Hidraulika II.

Beta Offset, Yogyakarta.

Triatmodjo, Bambang. 2008. Hidrologi

Terapan. Beta Offset, Yogyakarta.

White, Frank. 1991. Mekanika Fluida. Erlangga, Jakarta.

Wilson, E. M. 1993. Hidrologi Teknik. Institut Teknologi Bandung, Bandung. Yuwono, Nur. 1977. Hidrolika I. PT.

Gambar

Tabel 1.   Data Hujan Maksimum Tahunan       Stasiun Pembataan
Gambar 3.   Kurva Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu
Gambar 5.     Presfektif dan Potongan Melintang Sungai Tabalong pada Simulasi Profil Aliran  Unsteady Flow Debit Banjir Kala Ulang 50 Tahun Sebelum Dibuat Tanggul dan
Gambar   7.   Dimensi Penampang Melintang Saluran Sodetan dan Prespektif Sungai Tabalong  Setelah Dibuat Sodetan dan Tanggul Pada Debit Banjir Kala Ulang 100 Tahun

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ini ekstrak etanol biji pepaya dengan dosis 30 mg/kg BB, 100 mg/kg BB, 300 mg/kg BB minimal selama 9 hari dapat menurunkan jumlah

Secara umum, tampak bahwa kesulitan yang dialami mahasiswa dalam hukum Ampere karena mahasiswa belum bisa menentukan arah Medan B dan arah arus I yang berhubungan dengan

eaksi dikatakan dikatakan berorde nol berorde nol terhadap salah terhadap salah satu satu pereaksinya apabila pereaksinya apabila perubahan konsentrasi pereaksi tersebut

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Dengan kata lain, makin insentif manajemen sekolah, pengelolaan pembelajaran, dan komite sekolah yang diterima guru dan siswa di SDN Rintisan MBS, maka makin baik

Dari paparan diatas maka dapat dijelaskan bahwa proses dalam mempromosikan MTsS Darul Aman Aceh Besar yaitu proses promosi pertama guru-guru membuat dan

Requirement Definition pada Tahap pertama ini yang dilakukan adalah mencari dan mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan yang