• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENAMBAHAN ZAT BERSIFAT FIXATIVE PADA EKSTRAKSEREH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENAMBAHAN ZAT BERSIFAT FIXATIVE PADA EKSTRAKSEREH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Hana Yesica Surbakti NIM : P07133217067

PENGARUH PENAMBAHAN ZAT BERSIFAT FIXATIVE PADA EKSTRAK SEREH (Cymbopogonnardus L.) SEBAGAI BAHAN AKTIF LOTION ANTI

NYAMUK DEMAM BERDARAH ( Aedes Aegypti )

A. Latar Belakang

DBD banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009. Lebih dari 100 negara tropis dan subtropis pernah mengalami kejadian demam berdarah dengue yang luar biasa, lebih kurang 500.000 kasus setiap tahun menyebabkan pasien dirawat di tumah sakit dan ribuan orang diantaranya meninggal dunia (Dini, dkk, 2010).

Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes dan ditandai dengan demam mendadak 2-7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, akral dingin, sering kali desertai pendarahan di kulit berupa bintik pendarahan, kadang-kadang mimisan, berak darah, muntah darah dan kesadaran menurun (Widoyono, 2008: 60-63).

(2)

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara (Kemenkes RI, 2010). Di Indonesia pada tahun 2012, dilaporkan 37,11 kasus per 100.000 penduduk dengan angka kematian 0,90 % (Kemenkes RI, 2013). Di Indonesia demam berdarah pertama kali ditemukan di Kota Surabaya pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia (Angka Kematian/AK=41,3%. Sejak saat itu penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia (Kementrian Kesehatan, 2010).

Pada periode 2001-2011, total kasus DBD di Kota Yogyakarta mencapai 7.631 orang penderita dengan 51 kasus kematian. Jumlah kasus DBD terbanyak, yaitu 1.517 kasus, terjadi di tahun 2007, sementara yang terendah, yaitu 343 kasus, di tahun 2005. Di tahun 2004, terdapat 12 kasus kematian akibat DBD yang menjadi jumlah tertinggi, sedangkan jumlah terendah (1 orang) terjadi di tahun 2005. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota dengan tingkat kematian penyakit DBD lebih tinggi dari rata-rata nasional pada tahun 2007 (Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta. 2007 ) . Di tahun 2017 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta telah terjadi 126 kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan korban meninggal dunia nihil (Dinas Kesehatan Sleman. 2017 ). Selama tahun 2016 angka DBD mencapai 880 kasus, 9 diantaranya meninggal. Wilayah Godean merupakan jumlah penderita terbanyak di Sleman yaitu 134 kasus DBD. Di tahun 2015 tercatat 520 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia 9 orang, dari sisi usia yang paling banyak terkena DBD berusia antara 25-44 tahun (Dinas Kesehatan Sleman. 2017).

Upaya pencegahan DBD selain dengan memberantas sarang nyamuk juga dapat dilakukan degan cara penggunaan repelen (Halstead, 2008; Kemenkes RI, 2011). Repelen adalah bahan-bahan kimia yang mempunyai kemampuan menstimulus untuk menolak.

(3)

lemak selama 1-2 bulan. Absorpsi dari DEET dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan efek dermatologi pada penggunaan berkelanjutan. (White, 2006; Frances, 2006).

Pengusir nyamuk yang mengandung DEET juga tidak direkomendasikan untuk digunakan pada kulit yang terluka, kulit yang teriritasi, atau kulit di dekat mata atau mulut. Penggunaan DEET juga tidak dianjurkan untuk bayi dan balita serta mengalami kontak pada bahan jenis asetat, rayon, spandex, dynel dan pakaian sintetis lainnya, furnitur, plastik, kristal jam, bahan dari kulit dan yang dicat serta permukaan yang dapat dicuci termasuk mobil (Everett, 2006). Serangkaian peringatan dan bahaya tersebut menjadi sebab cukup jelas bahwa diperlukan alternatif bahan aktif yang aman dan efektif dalam formulasi pengusir nyamuk.

Xue, Barnard, dan Ali (2003) dalam Kardinan (2007) menyatakan bahwa cara menghindari nyamuk yang paling baik adalah dengan pemakaian pengusir nyamuk berbentuk losion, krim, atau pakaian yang dapat melindungi tubuh dari gigitan nyamuk. Losion merupakan salah satu bentuk sediaan emulsi yang termasuk dalam kosmetik pelembab yang secara umum dipakai untuk melembabkan, melembutkan dan menghaluskan kulit karena adanya kandungan emolien, humektan dan zat pembawa (Afifah dan Mirwan, 2008). Losion dimaksudkan untuk pemakaian luar kulit sebagai pelindung. Konsistensi yang dihasilkan memungkinkan pemakaian yang cepat dan merata pada permukaan kulit, sehingga mudah menyebar dan dapat segera kering setelah pengolesan serta meninggalkan lapisan tipis pada permukaan kulit (Kardinan dan Dhalimi, 2010).

(4)

sitronellol merupakan bahan aktif yang tidak disukai nyamuk sehingga penggunaan bahan-bahan ini sangat bermanfaat sebagai bahan pengusir nyamuk (Yunus, 2008).

Menurut Aldila (2008) Ekstrak dari tanaman Cymbopogon nardus terbukti mempunyai potensi sebagai repellent atau penolak nyamuk Aedes aegypti. Tanaman sereh (Cymbopogon nardus) harganya murah dan mudah didapatkan. Ekstrak sereh ini mengandung senyawa kimia alamiah yang dapat digunakan dalam upaya pengendalian dan pemberantasan vektor penyakit diantaranya minyak atsiri, saponin, steroid dan tanin yang bersifat insektisida. Struktur senyawa kimia tersebut memiliki kemampuan sebagai insektisida nabati yang terdiri dari karbon, oksigen, nitrogen dan hidrogen. Sehingga insektisida nabati di alam akan mudah terdegradasi (Okasiana, 2008 : 2).

Tanaman nilam menjadi salah satu penghasil minyak atsiri utama di Indonesia, sementara itu, minyak yang dihasilkan oleh tanaman nilam disebut dengan minyak nilam (patchouli oil). Minyak tersebut biasanya digunakan sebagai bahan pengikat (fiksatif) dalam industri parfum dan kosmetika (Kardinan dan Mauludi, 2004). Penggunaan minyak nilam dalam industri ini karena sifatnya yang fiksatif terhadap bahan pewangi lain agar aroma bertahan lama, sehingga dapat mengikat bau wangi dan mencegah penguapan zat pewangi. Minyak diperoleh dari hasil penyulingan destilasi daun dan tangkai tanaman nilam. Kadar minyak nilam bervariasi, tergantung pada varietasnya. Nilam Aceh (Pogostemon cablin) kadar minyak atsirinya tinggi (2,5-5%). Sedangkan nilam Jawa (Pogostemon heyneamus) kadar minyak atsirinya 0,5-1.5% dan nilam sabun (Pogostemon hortensis) kadar minyak atsirinya 0,5-1,5 % (Kardinan dan Mauludi, 2004).

(5)

sebagai repelen yang dapat nyamuk demam berdarah sedangkan untuk minyak nilam sendiri memiliki senyawa yang bertanggung jawab menyebabkan minyak atsiri nilam mimiliki

bau harum (Sastrohamidjojo, 2004). Di Yogyakarta keberadaan sereh

(Cymbopogon nardus L) tergolong melimpah, namun

pemanfaatannya masih belum optimal dan harga jualnya tergolong murah sedangkan untuk tanaman nilam tidaklah segampang mencari tanaman sereh dan harganya juga tergolong sedikit lebih tinggi, dan tanaman nilam hanya ada di Sumatera Utara, Jawa Timur dan Aceh .

(6)

1. Seriousness Of The Problem --- Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes dan ditandai dengan demam mendadak 2-7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, akral dingin, sering kali desertai pendarahan di kulit berupa bintik pendarahan, kadang-kadang mimisan, berak darah, muntah darah dan kesadaran menurun (Widoyono, 2008: 60-63).

2. Comunity Concern --- Pada periode 2001-2011, total kasus DBD di Kota Yogyakarta mencapai 7.631 orang penderita dengan 51 kasus kematian. Jumlah kasus DBD terbanyak, yaitu 1.517 kasus, terjadi di tahun 2007, sementara yang terendah, yaitu 343 kasus, di tahun 2005. Di tahun 2004, terdapat 12 kasus kematian akibat DBD yang menjadi jumlah tertinggi, sedangkan jumlah terendah (1 orang) terjadi di tahun 2005. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota dengan tingkat kematian penyakit DBD lebih tinggi dari rata-rata nasional pada tahun 2007 (Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta. 2007 ) . Di tahun 2017 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta telah terjadi 126 kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan korban meninggal dunia nihil (Dinas Kesehatan Sleman. 2017 ). Selama tahun 2016 angka DBD mencapai 880 kasus, 9 diantaranya meninggal. Wilayah Godean merupakan jumlah penderita terbanyak di Sleman yaitu 134 kasus DBD. Di tahun 2015 tercatat 520 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia 9 orang, dari sisi usia yang paling banyak terkena DBD berusia antara 25-44 tahun (Dinas Kesehatan Sleman. 2017).

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Metode pewarnaan Gram yaitu pemberian larutan Kristal violet untuk memberikan warna ungu pada mikroba sebagai pewarna primer, safranin untuk memberikan warna merah

k. Kembali ke halaman Web Browser pada adressbar alamat http://localhost/Web_Joomla lalu tekan tombol Enter pada Key board. Anda akan mendapati halaman sebagai berikut :.. Jika

memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi, apakah itu bidang fisik, kimia, biologi, matematika. Dengan menggunakan peta konsep, peserta

Hasil uji daya sebar dan daya lekat ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga menunjukkan bahwa formulasi minyak atsiri bunga cengkeh dalam emulgel

Seluruh Dosen, Karyawan, dan Seluruh Civitas Akademika Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya yang telah memberikan semangat dan banyak membantu dalam

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk (1) meng- analisis perbedaan karakteristik keluarga dan anak, pola asuh disiplin, pola asuh

Perawatan intensif tidak serta merta merujuk kepada ICU, namun pasien dengan skor MEOWS yang tinggi memiliki kebutuhan level of care yang lebih tinggi juga baik dari

Pada musim kemarau nilai Indeks Keanekaragaman rata -rata di stasiun 1 adalah 3,28, nilai Indeks Keanekaragaman rata-rata di stasiun 2 adalah 3,11, nilai Indeks