• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KOM 0905928 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KOM 0905928 Chapter1"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Muhammad Munawwir Buldan, 2015

EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan ialah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. (Mudyaharjo dalam Sagala, 2012:3)

Peningkatan mutu pendidikan sangat ditentukan oleh guru sebagai pendidik dalam pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan. Dengan kata lain guru menempati titik sentral pendidikan. Agar guru mampu menunaikan tugasnya dengan baik, maka terlebih dahulu harus memahami hal-hal yang berhubungan dengan proses belajar mengajar seperti halnya proses pendidikan pada umumnya. Dengan demikian peranan guru yang sangat penting adalah mengaktifkan dan mengefisienkan proses belajar di sekolah termasuk didalamnya penggunaan metode mengajar yang sesuai.

Penggunaan metode mengajar yang tepat, merupakan suatu alternatif mengatasi masalah rendahnya daya serap siswa terhadap pelajaran, guna meningkatkan mutu pengajaran. Penerapan suatu metode pengajaran harus ditinjau dari segi efektivitas, efisiensi dan kecocokannya dengan karakteristik materi pelajaran serta keadaan siswa yang meliputi kemampuan, kecepatan belajar, minat, waktu yang dimiliki dan keadaan sosial ekonomi siswa sebagai obyek.

(2)

Muhammad Munawwir Buldan, 2015

EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah peneliti melakukan observasi awal dan wawancara dengan guru mata pelajaran, metode pembelajaran yang dipakai di sekolah yang akan diteliti, guru biasanya menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran kepada siswanya. Guru mentransfer informasi dan materi pembelajaran secara langsung kepada siswa. Pembelajaran seperti ini merupakan pembelajaran yang terpusat kepada guru, dan siswa menjadi objek pasif yang hanya dapat menerima materi dan informasi yang telah disampaikan oleh guru. Walaupun metode tersebut lebih sederhana dan praktis, namun metode ceramah memilik beberapa kelemahan, menurut Suryosubroto (2001) dari metode ceramah yaitu :

a. Guru sukar mengetahui sampai mana murid-murid telah mengerti pembicaraannya.

b. Murid sering memberi pengertian lain dari hal yang dimaksudkan guru Michel et al. (2009) juga menerangkan bahwa beberapa penelitian yang telah dilakukan pada proses pembelajaran pasif menunjukkan bahwa banyak siswa yang gagal untuk menguasai sebagian besar materi setelah pembelajaran selesai jika dibandingkan dengan pembelajaran aktif.

Sejalan dengan Ardhana (Mawardi dan Prihatini, 2011), menemukan bahwa

“80% guru menyatakan paling sering menggunakan metode ceramah untuk

pembelajaran. Sedangkan dari pandangan siswa, 90% menyampaikan bahwa gurunya mengajar dengan cara menerangkan, 58% berpendapat dengan cara memberikan PR, dan 43,6% menyampaikan dengan cara ringkas, serata jarang

sekali melakukan pengamatan di luar kelas”

(3)

Muhammad Munawwir Buldan, 2015

EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Hardi S Hood dan Koestrini Hardi dalam Rahman (2006:27), perubahan pembelajaran yang perlu dilakukan guru terkait dengan 5 aspek sebagai berikut:

a. Perubahan pola pikir pembelajaran dari yang cenderung berorientasi pada pengajaran, menuju pola pikir baru yang berorientasi pada pembelajaran

b. Pola pikir pembelajaran dari paradigma lama yang berpusat pada guru menjadi model pembelajaran yang berfokus pada siswa

c. Perubahan pola pembelajaran dari model yang tertutup, terpisah, atau terisolasi dari lingkungan dan masyarakatnya menjadi model pembelajaran yang terbuka, erat, dan akrab dengan habitat dan masyarakat

d. Perubahan pola pembelajaran yang bersifat sentralistik menjadi desentralistik

e. Perubahan paradigma pembelajaran dari yang cenderung berdimensi kognitif menuju paradigma pembelajaran yang berdimensi integral dan holistik

(4)

Muhammad Munawwir Buldan, 2015

EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perilaku siswa sebelum pembelajaran. Jika demikian maka tujuan dari belajar belum optimal, karena perilaku siswa tidak mengalami perubahan.

Karp dan Yoels dalam Lie (2004:6) mencatat pengamatan mereka di tingkat perguruan tinggi yang dapat dikatakan sebagai pelajar yang paling kritis, menemukan bahwa melalui strategi diskusi yang melibatkan siswa untuk dapat berperan aktif ternyata dalam sekelas yang berjumlah kurang dari 40, hanya 4 sampai 5 mahasiswa saja yang menggunakan 75% dari waktu interaksi yang disediakan. Dalam kelas yang berisi lebih dari 40 mahasiswa hanya 2 sampai 3 mahasiswa yang mendominasi separuh dari interaksi kelas, sementara yang lainnya hanya menjadi penonton sehingga arena kelas dikuasai oleh segelintir orang saja. Tidak hanya di kalangan mahasiswa, tetapi juga siswa-siswa SMP dan SMA hanya sebagian siswa saja yang aktif ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal ini mengakibatkan potensi siswa terutama dalam kemampuan berkomunikasi sempat terhambat, dan dapat menurunkan motivasi belajarnya. Padahal kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah interaksi. Komunikasi adalah keterampilan manusia yang paling luar biasa (A. Hanafi, 1984:11). Ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa tidak dapat berperan aktif, diantaranya guru terlalu mendominasi pembicaraan atau kurang memberi kesempatan terhadap siswa untuk belajar mengemukakan pendapatnya baik itu benar ataupun salah, dan selain itu juga siswa yang aktif tidak memberikan kesempatan kepada temannya untuk mengutarakan pendapat. Jika hal ini dibiarkan maka keaktifan beberapa siswa yang kurang mampu berkomunikasi dalam proses belajar akan terhambat. Selain itu hal tersebut juga membuat siswa kurang mampu berfikir kritis.

(5)

Muhammad Munawwir Buldan, 2015

EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Selain itu tujuan dari pembelajaran model ini adalah mengembangan keterampilan sosial. Menurut Johnson & Johnson (Lie, 2004:18) ada 5 unsur pokok model Cooperatif Learning: saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.

Adapun tipe-tipe model Cooperatif Learning antara lain : Mencari Pasangan, Bertukar pasangan, Think Pair and Share, Berkirim salam dan soal,

Number Head Together, Time Token, Two Star-Two Star, Keliling Kelompok, Keliling Kelas, Lingkaran Kecil Lingkaran Besar, Tari Bambu , Jigsaw, Bercerita Pasangan, dan lain lain. (Lie, 2004)

Tidak semua metode pembelajaran dalam sebuah model pembelajaran sesuai diterapkan di setiap sub pokok bahasan. Dari berbagai tipe Cooperatif Learning dengan melihat permasalahan diatas maka penulis akan mencoba menerapkan tipe Time Token pada siswa kelas X SMK TKJ. Tujuan dari tipe ini adalah membatasi siswa yang terlalu dominan dan banyak bicara dan memberi kesempatan kepada siswa yang pasif, agar seluruh siswa/anggota kelompok ikut terlibat dan mempunyai tanggung jawab terhadap kelompoknya. Intinya strategi

Time Token dapat mengatasi hambatan pemerataan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat. Sehingga dengan strategi tersebut diharapkan semua siswa dapat termotivasi untuk mengikuti mata pelajaran.

(6)

Muhammad Munawwir Buldan, 2015

EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengetahuan tidak diperoleh dengan cara diberikan atau ditransfer dari orang lain, tetapi dibentuk dan dikonstruksi oleh individu itu sendiri, sehingga siswa mampu mengembangakan intelektualnya (Sagala, 2012:63).

Selanjutnya, menurut Sagala (2012:37), berdasarkan berbagai pandangan dari beberapa ahli tentang teori belajar, terdapat kesamaan maknanya, belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Hal-hal pokok dalam belajar adalah belajar dapat menghasilkan perubahan tingkah laku, karena pengalaman dan praktek, perubahan itu didapatkan dari usaha secara disengaja.

Maka dari itu diperlukan proses yang dapat membentuk dan mengkontruksi pengetahuan yang diperoleh oleh siswa, dan dibutuhkan pengalaman dan praktek dalam belajar, salah satunya dengan cara aktif dalam kegiatan pembelajaran, berargumen dalam proses belajar di kelas dan dalam menuangkan pendapat dalam diskusi.

Mata pelajaran melakukan perawatan PC di SMK TKJ terdiri dari pembelajaran teori dan praktek, yang pada pelaksanaannya guru menjelaskan teori di kelas, dan murid mendengarkan guru menyampaikan materi. Pada proses pembelajaran tersebut hanya guru yang aktif dalam pembelajaran, atau hanya beberapa murid saja yang aktif bertanya, sisanya hanya mendengarkan dan jenuh.

Metode pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran Melakukan Perawatan PC yaitu metode ceramah dan praktikum, dimana guru awalnya memberikan teori setelah itu peserta didik melakukan praktikum. Dengan menggunakan metode Time Token penulis berhipotesis bahwa siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan kognitif siswa. Pengaruh lain yang dapat ditimbulkan dari kurangnya keaktifan siswa, hal ini akan menimbulkan pula kejenuhan pada siswa itu sendiri. Akibatnya motivasi siswa dalam belajar menurun.

Nasution (2009:1) menjelaskan, dalam konferensi di Woods Hole

(7)

Muhammad Munawwir Buldan, 2015

EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Peranan struktur dalam belajar dan cara untuk mengutamakannya dalam mengajar,

2) Kesiapan untuk mempelajari sesuatu, 3) Hakekat intuisi dalam proses belajar, dan

4) Dorongan atau motivasi belajar dan cara untuk membangkitkannya Secara ideal seorang anak harus memiliki minat untuk sesuatu agar dapat belajar dengan sungguh-sungguh. Selain itu juga dibutuhkan dorongan dan hal yang menarik sebagai faktor ekstrinsik yang dapat menumbuhkan minat anak, contohnya hal-hal yang berkenaan dengan alat-alat belajar misalnya film, televisi, alat audio visual, yang merupakan multimedia dalam pembelajaran.

Kemudian, Poerwanto (2004;33) menerangkan “Di era informasi sekarang, pendidikan harus mampu memanfaatkan teknologi canggih sebagai sarana belajar dan mendidik SDM yang yang terampil berkomunikasi. Pendidikan berbasis ICT ditandai dengan dimanfaatkannya banyak teknologi informasi dan komunikasi

dalam proses pembelajaran.”

Penggunaan multimedia dengan memanfaatkan komputer sebagai medianya dapat dipakai untuk mewujudkan proses belajar yang lebih unggul.

Multimedia pembelajaran dibuat untuk kepentingan siswa dengan tujuan agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan variatif, sehingga para siswa tidak hanya mengandalkan guru saja dalam memperoleh sumber belajar. (Siahaan, 2007:93). Karena seiring dengan perubahan kurikulum dan otonomi pendidikan, guru tidak lagi harus menunggu petunjuk. Dijelaskan dalam Koesnandar (2003:76), Guru adalah tenaga professional, sikap yang tepat adalah cepat menyesuaikan diri, pada saat ini guru tidak lagi harus menjadi orang yang paling tahu di kelas, namun harus mampu menjadi fasilitator belajar, penggunaan multimedia pembelajaran bisa mendukung proses pembelajaran dengan guru sebagai fasilitatornya.

(8)

Muhammad Munawwir Buldan, 2015

EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diantaranya dapat menggabungkan berbagai media seperti ; teks, suara, gambar, grafik, dan animasi.

Fenrich dalam Munir (2012:46) menyimpulkan keunggulan penggunaaan multimedia dalam pembelajaran, antara lain :

a. Peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesiapan, dan keingingannya. Artinya pengguna sendirilah yang mengontrol proses pembelajaran.

b. Peserta didik belajar dari tutor yang ‘sabar’ (seperti komputer) yang menyesuaikan diri dengan kemampuan peserta didik.

c. Peserta didik akan terdorong untuk mengejar pengetahuan dan memperoleh umpan balik seketika.

d. Peserta didik menghadapi suatu evaluasi yang objektif melalui keikutsertaannya dalam latihan/tes yang disediakan.

e. Peserta didik menikmati privasi, dimana mereka tak perlu malu untuk melakukan kesalahan.

f. Belajar saat kebutuhan muncul (“just in time” learning)

g. Belajar kapan saja sesuai kemauan mereka tanpa terikat suatu waktu yang telah ditentukan.

h. Peserta didik mengenal perangkat teknologi informasi komputer. i. Memberikan pengalaman baru dan menyenangkan bagi baik pendidik

dan peserta didik.

j. Metode pembelajaran yang menyenangkan dapat menambah motivasi belajar anak lebih meningkat.

k. Mengejar ketertinggalan akan pengetahuan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan.

l. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berkaitan dengan fakta betapa dibutuhkan inovasi dalam proses pembelajaran di kelas dan pentingnya multimedia dalam pembelajaran, untuk itu

(9)

Muhammad Munawwir Buldan, 2015

EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komputer Dan Jaringan”. Metode ini dapat melibatkan siswa secara aktif, guna menunjang kelancaran proses belajar mengajar. Dengan metode ini dalam suatu proses pembelajaran diharapkan mampu berjalan dengan tanpa ada segelintir siswa saja yang aktif dalam berpendapat dan mengutarakan sanggahan pendapatnya, juga sebaliknya, tidak ada siswa yang diam saja selama proses pembelajaran berlangsung.

1.2Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1) Bagaimana tahap pengembangan multimedia pembelajaran interaktif sebagai alat bantu pada model Time Token ?

2) Bagaimana peningkatan kognitif siswa antara kelompok atas, kelompok tengah dan bawah yang dalam pembelajarannya menggunakan metode Time Token berbantu multimedia interaktif ?

3) Bagaimana tanggapan siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode Time Token berbantu multimedia interaktif ?

1.3Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak melebar, maka masalah dalam penelitian dibatasi. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Dalam penelitian ini, penulis meneliti hanya pada mata pelajaran Melakukan Perawatan PC

2) Subjek penelitian adalah siswa kelas X di SMK Garuda Nusantara Cimahi 3) Multimedia interaktif hanya digunakan sebagai alat bantu dalam proses

pembelajaran dengan metode Time Token.

4) Penelitian ini hanya meneliti efektivitas metode Time Token pada pembelajaran Melakukan Perawatan PC terhadap kognitif siswa ranah Mengingat (C1), Memahami (C2), dan Mengaplikasikan (C3).

1.4Tujuan Penelitian

(10)

Muhammad Munawwir Buldan, 2015

EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Mengetahui tahap pengembangan multimedia pembelajaran interaktif sebagai alat bantu pada model Time Token

2) Mengetahui peningkatan kognitif siswa antara kelompok atas, kelompok tengah dan bawah yang dalam pembelajarannya menggunakan metode

Time Token berbantu multimedia interaktif

3) Mengetahui tanggapan siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan metode Time Token berbantu multimedia interaktif

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagi Peneliti

Manfaat penelitian ini untuk peneliti adalah mendapatkan pengetahuan mengenai metode pembelajaran Time Tokensehingga bisa diterapkan pada mata pelajaran Melakukan Perawatan PC di SMK kompetensi keahlian TKJ.

2) Bagi Guru

Manfaat penelitian ini untuk guru adalah guru dapat memberikan inspirasi dan inovasi baru dalam dalam proses pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.

3) Bagi Siswa

Melalui penelitian ini siswa mendapatkan pengalaman baru dalam belajar yang diharapkan dapat menambah motivasi dalam belajar.

4) Bagi Dunia Pendidikan

(11)

Muhammad Munawwir Buldan, 2015

EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.6Hipotesis

H0= Tidak terdapat perbedaan peningkatan kognitif siswa antar

kelompok yaitu kelompok atas, kelompok tengah dan kelompok bawah yang dalam pembelajarannya menggunakan Metode Time Token berbantu Multimedia interaktif

H1= ”Terdapat perbedaan peningkatan kognitif siswa antar kelompok yaitu

kelompok atas, kelompok tengah dan kelompok bawah yang dalam pembelajarannya menggunakan Metode Time Token berbantu Multimedia interaktif”

1.7Definisi Operasional

Di dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang umum digunakan, diantaranya sebagai berikut :

1) Efektivitas adalah seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan targetnya, metode pembelajaran Time Token dikatakan efektif apabila kognitif siswa meningkat.

Kriteria efektivitas pada penelitian ini mengacu pada :

a.Pembelajaran dikatakan efektif apabila nilai gain siswa yang menggunakan metode Time Token minimal berada pada kategori sedang b.Ketuntasan belajar, pembelajaran dikatakan tuntas apabila

sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa memperoleh nilai ≥ 70 dalam data posttest.

c.Metode pembelajaran dikatakan efektif jika tanggapan siswa setelah pembelajaran adalah positif.

d.Tingkat efektivitas ditunjukkan oleh effect size yang didapat dalam satuan tertentu yang dapat diinterpretasikan ke dalam skala Cohen .

Pembelajaran dikatakan efektif jika minimal tiga dari empat kriteria efektivitas terpenuhi.

(12)

Muhammad Munawwir Buldan, 2015

EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendominasi dalam diskusi, sedangkan yang lainya malu dlam mengutarakan pendapat. Time Token dapat membantu membagi porsi bicara siswa dengan sama rata. Langkah-langkahnya secara umum yaitu :

1. Setiap siswa diberi kupon (token) yang bernilai 10 – 15 menit waktu bicara

2. Guru mengawasi interaksi siswa, dan menyuruh siswa yang telah habis waktu berbicaranya untuk menyerahkan kuponnya

3. Ketika seseorang telah menggunakan kuponnya, dia tidak diizinkan lagi untuk berbicara sampai semua siswa menggunakan habis kupon miliknya

4. Siswa yang belum menggunakan kupon, harus berbicara (Arends, 2012 : 384)

3) Multimedia adalah keterpaduan antara berbagai media teks, gambar, video, dan animasi dalam satu media digital yang mempunyai kemampuan untuk interaktif, umpan balik dan informasi diperoleh dengan cara non-linear. (Munir dan Zaman, 2012 : 2)

4) Multimedia Pembelajaran menurut Oemar Hamalik (1980) adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah

5) Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2010 : 22)

6) Kognitif, hasil belajar yang merupakan pengklasifikasian proses-proses kognitif siswa secara komprehensif yang terdapat dalam tujuan-tujuan di bidang pendidikan. (Anderson et al. (2010:43)

1.8Metode Penelitian

(13)

Muhammad Munawwir Buldan, 2015

EFEKTIVITAS METODE TIME TOKEN BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SMK JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertentu, kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya. (Sumadi, 2012 : 101)

1.9Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan berperan sebagai pedoman penulis agar dalam penulisan lebih terstruktur dan sistematis untuk mencapai tujuan akhir dari penelitian. Sistematika penulisan penelitian ini tersusun dalam lima bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Di bab ini penulis mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang landasan teori yang berhubungan dengan permasalahan penelitian yang dibahas dalam skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang definisi operasional, metode penelitian, populasi dan sampel, lokasi penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji coba instrumen penelitian, pengolahan dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini mengemukakan data temuan penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Pada Penyajian Grafik Empat Persegi Panjang Terbagi Campuran (Compound Divide.. rectangle) , menggunakan aturan urutan nilai yang terbesar disebelah kiri kemudian

- Eksepsi mengenai kewenangan relatif harus diajukan pada sidang pertama; Menimbang, bahwa karena Termohon terbukti mengajukan eksepsi secara relatif pada persidangan

• Tahun 1800-an awal: tiap molekul asam mengandung minimal satu atom H. • Th 1887 Svante Arrhenius (Bapak teori ionisasi): atom H berhubungan dengan

Secara sederhana, kekuasaan dimaknai sebagai kemampuan individu atau kelompok tertentu untuk memengaruhi pihak lain yang berada dalam keadaan tergantung (Budiardjo, 2000;

Perkawinan dalam Islam merupakan sosial interest, mempunyai manfaat dan kepentingan- kepentingan sosial, yakni: (1) Memelihara kelangsungan jenis manusia yang mendorong

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Dwijayanti (2011) mencoba membahas tentang manfaat yang dapat diperoleh indonesia dari penerapan atau pengimplementasian carbon

Praktikan Pengalaman Lapangan (PPL) II merupakan program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 pendidikan agar menguasai kompetensi guru secara

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, maka siswa dihadapkan pada kegiatan yaitu (1) guru memberikan penjelasan/wacana mengenai materi matematika termasuk memberikan