• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengembangan wilayah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis pengembangan wilayah"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

http://epserv.fe.unila.ac.id

ABSTRAK

ANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAH SEKTOR BASIS DILIHAT DARI SISI KEBIJAKAN PEMERINTAH DI KOTA METRO

Oleh

Resha M oniyana Putri

Kemampuan pemerintah daerah untuk melihat sektor yang memiliki keunggulan/ kelemahan di wilayahnya semakin penting. Sektor basis, memiliki prospek yang lebih baik untuk dikembangkan dan diharapkan dapat mendorong sektor- sektor lain untuk berkembang. Berkaitan dengan hal tersebut maka suatu daerah baik itu propinsi, kotamadya, maupun kabupaten perlu merancang Peraturan Daerah, Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Strategis yang mampu mewujudkan pengembangan wilayah .

(2)

untuk menelaah kebijakan apa yang paling tepat dalam rangka mengembangkan sektor basis di suatu daerah dengan memilah sektor-sektor riil yang berkompeten.

Untuk mengetahui sektor basis yang potensial di Kota Metro penelitian ini

menggunakan dua alat analisis, yaitu analisis Location Quatient (LQ) dan analisis Shift–Share. Location quotient (LQ) adalah suatu perbandingan tentang besarnya

peranan suatu sektor di satu wilayah (sub wilayah/ kabupaten(kota)) terhadap besarnya peranan sektor tersebut di wilayah yang lebih luas (wilayah/provinsi), sedangkan analisis shift–share dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui pergeseran dan peranan perekonomian di daerah.

Dari hasil perhitungan LQ diketahui bahwa sektor basis di Kota Metro adalah sektor jasa-jasa, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor listrik, air, dan gas bersih, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, dan sektor bangunan sedangkan sektor non basisnya adalah sektor pertanian dan sektor industri pengolahan. Pada hasil perhitungan Shift Share diketahui bahwa sektor yang memiliki nilai differential positif adalah sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. serta sektor jasa-jasa serta sektor-sektor memiliki nilai differential negatif. Sektor yang memiliki differential positif adalah sektor yang potensial dikembangkan dan sebaliknya.

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis LQ dan Shift Share dapat ditentukan potensi sektor unggulan yaitu sektor pertanian dan sektor keuangan, persewaan dan jasa di 15 Kecamatan, sektor

Dari hasil analisis LQ dan Shift Share dapat ditentukan potensi sektor unggulan yaitu sektor pertanian dan sektor keuangan, persewaan dan jasa di 15 Kecamatan, sektor

Dari hasil analisis perhitungan LQ sektor yang memiliki nilai LQ > 1 Yaitu sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor konstruksi, sektor perdagangan, sektor pengangkutan,

Kegiatan sektor yang tingkat pertumbuhannya memenuhi klasifikasi kedua adalah sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi,

Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada tahun 2007 ini banyak dipengaruhi oleh sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor pengangkutan dan komunikasi yang

Incremental Labour Output Ratio (ILOR) Kabupaten Lumajang Tahun 2017 16 bertolak belakang dengan kinerja sektor Konstruksi, sektor Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan,

sektor basis atau berpotensi ekspor dengan rata-rata indeks LQ-nya >l adalah sektor listrik, gas dan air. bersih dengan rata-rata indeks Le

Hasil analisis LQ (gabungan SLQ dan DLQ) menunjukkan bahwa sektor pertanian, sektor perdagangan, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor keuangan, persewaan dan jasa