• Tidak ada hasil yang ditemukan

gmt 14nov2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "gmt 14nov2012."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

GERHANA MATAHARI TOTAL 14 NOVEMBER 2012

Gerhana Matahari adalah adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga

tidak semuanya sampai ke Bumi. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan

posisi Matahari, Bumi dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi

sebelumnya. Pada tahun 2012 ini telah diprediksikan terjadi empat kali empat kali gerhana, yaitu dua

kali gerhana matahari dan dua kali Gerhana Bulan. Gerhana Matahari tersebut adalah berupa Gerhana

Matahari Cincin (GMC) yang terjadi pada 21 Mei 2012 dan Gerhana Matahari Total (GMT) yang terjadi

pada tanggal 14 November 2012. Adapun Gerhana Bulan yang terjadi adalah Gerhana Bulan Sebagian

yang terjadi pada tanggal 04 Juni 2012 dan Gerhana Bulan Penumbra terjadi pada tanggal 28

November 2012.

BMKG sebagai institusi pemerintah yang salah satu tupoksinya dalam hal pengamatan posisi bulan dan

matahari, penentuan tanda waktu dan pelayanan informasi tanda waktu, berkepentingan dengan

pelayanan informasi GMT 14 November 2012 tersebut. Untuk itu, BMKG menyampaikan informasi GMT

14 November 2012 sebagai berikut.

Gambar 1. Peta Keteramatan Gerhana Matahari Total 14 November 2012.

Prosesi dan lokasi teramatinya GMT 14 November 2012 tersebut diilustrasikan pada gambar 1 di atas.

(2)

Gerhana ini juga dapat dilihat dari Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara bagian Timur berupa Gerhana

Matahari Sebagian (GMS) pada saat Matahari terbit. Proses global fase-fase GMT adalah sebagai berikut

1. Gerhana mulai : 02 38,0 WIB

2. Gerhana Total mulai : 03 36,1 WIB

3. Puncak Gerhana : 05 18,1 WIB

4. Gerhana Total berakhir : 06 47,4 WIB

5. Gerhana berakhir : 07 45,6 WIB.

Adapun waaktu untuk setiap fase di setiap lokasi bisa berbeda dengan waktu-waktu di atas, karena hal

ini bergantung pada posisi lokasi pengamat di permukaan Bumi dan posisi Bulan dan Matahari relatif

terhadap posisi pengamat tersebut. Untuk wilayah Indonesia, hal ini dapat dilihat pada tabel 1 di bawah.

Tabel 1. Waktu fase-fase Gerhana Matahari Sebagian di beberapa kota di Indonesia

Lokasi Posisi Lokasi Gerhana

– : Matahari masih di bawah horizon (belum terbit) pada saat fase gerhana tersebut

berlangsung di kota bersangkutan.

Magnitudo gerhana : Persentase ketertutupan piringan Matahari oleh piringan Bulan saat gerhana

berlangsung

Sebagaimana telah diuraikan di atas, setiap gerhana gerhana dapat diprediksi. Hal ini terkait dengan

suatu siklus gerhana yang disebut seri Saros. Dalam seri Saros ini, GMT 14 November 2012 merupakan

anggota ke 45 dari seri saros 133 yang jumlah anggotanya 72 buah gerhana Matahari. Gerhana

sebelumnya yang berasosiasi dengan GMT 14 November 2012 adalah GMT 3 November 1994.

Sementara gerhana yang berasosiasi sesudahnya adalah GMT 25 November 2030.

Informasi Lanjut

Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG

Gedung Operasional Baru Lantai 3

Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720

Telepon : (021) 4246321 ext. 3309

Situs : http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/

Gambar

Gambar 1. Peta Keteramatan Gerhana Matahari Total 14 November 2012.
Tabel 1. Waktu fase-fase Gerhana Matahari Sebagian di beberapa kota di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Artinya Fear of Missing Out memiliki pengaruh sebesar 12% terhsadap kecanduan media sosial, selebihnya kecanduan media sosial dapat dipengaruhi oleh faktor lain

Yang dimaksud dengan insider trading adalah perdagangan efek yang dilakukan oleh mereka yang tergolong “orang dalam” perusahaan (dalam artian luas), perdagangan mana didasarkan

Pada proses peradangan yang lebih akut, dapat dijumpai penumpukan sel-sel radang di dalam bilik mata depan (BMD) yang disebut hipopion, ataupun migrasi eritrosit ke dalam

Yang ke lima di kecamatan Wanasaba dengan jumlah penduduk 9.240 jiwa, yang keenam di kecamatan Sakra dengan jumlah penduduk 9.073 jiwa, yang ketujuh di kecamatan Pringgasela

bagi Dosen Dra Malarsih M.Sn PM - 2 Selasa, 28 November 2017.. Catharina Tri Anni

“Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menghitung dan Melunasi Pajak Penghasilan Pasal 25 / 29 Sesuai Sistem Self Assessment di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

kondisi & dasar-dasar bagaimana seharusnya manusia bertindak secara etis, bagaimana pula manusia bersikap etis, teori-teori etika dan prinsip- prinsip moral dasar

It also refers to theory and practice of assessing, correcting and preventing those factors in the environment that can potentially affect adversely the health of present and