EDISI III/TAHUN 2014
32
7
Berbagai aktivitas bersama terus dibangun untuk menjalin keakraban antara Pemerintah
Republik Indonesia dengan Pemerintah Republic Democratic Timor Leste. Selasa 28/10
telah dilakukan peresmian pasar perbatasan Mota’ain, Batugede.
Oleh : Lucius W. Luly
Penjabat Bupati Belu Resmikan Pasar Perbatasan RDTL
P
emerintah Republik Demokratic Timor Leste (RDTL) bersama Pemerintah RI lakukan peresmian Mercado Fronteira (PasarPerbatasan) Mota’ain - Batugade, di Batugade. Lokasi Mercado dimaksud berada dalam Distric Bobonaro yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dalam sambutannya yang disampaikan Penjabat Bupati Belu, Wilem Foni, mengatakan, peresmian pasar perbatasan ini merupakan sarana untuk membangun kembali jalinan silaturahmi masyarakat kedua negara. Sarana prasarana dapat menjadi tempat transaksi perdagangan dan sinergitas pelaku bisnis dua negara. “Selain itu peningkatan ekonomi juga memfasilitasi komunikasi warga kedua batas negara, sehingga hubungan tetap terjaga dengan baik,” kata Wilem. Welem mengajak masyarakat kedua negara untuk tidak merasa terpisah oleh wilayah administrasi, karena sejatinya masarakat di kedua wilayah masih terikat jalinan persaudaraan.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Industri dan Lingkungan Hidup Timor Leste, Antonio da Consasao, dalam sambutannya menyampaikan tujuan pembangunan pasar perbatasan adalah untuk memperlancar pertumbuhan ekonomi di kedua negara, sehingga secara langsung memenuhi kebutuhan
serta meningkatkan kesejateraan masyarakat yang berada di perbatasan dan sekitarnya. Menurut Consasao, peresmian pasar perbatasan ini merupakan tindaklanjut dari hasil pertemuan para pimpinan kedua negara yang diselenggarakan di Bali sebelumnya. Mercado Fronteira Batugade menjadi fasilitas yang siap memberikan distribusi barang dan jasa kepada warga Belu dan Bobonaro. “Dengan pasar perbatasan ini, semua bisa mengatasi tindakan ilegal. Hari ini kita juga luncurkan fungsi pasar perbatasan Salele yang siap berikan distribusi bagi warga Kovalima dan Kobalima, Malaka. Selain itu, pembangunan pasar perbatasan diharapkan dapat mempererat hubungan sosial kekeluargaan warga Indonesia dan Timor Leste, khususnya warga
Belu dan Distric Bobonaro yang berada di tapal batas” demikian jelasnya ketika hadir dalam acara peresmian di batas negara itu. Peresmian pasar perbatasan ini merupakan tindaklanjut dari hasil pertemuan para pimpinan kedua negara yang diselenggarakan di Bali sebelumnya. Mercado Fronteira Batugade menjadi fasilitasi dan siap memberikan distribusi kepada warga Belu dan Bobonaro. “Dengan pasar perbatasan ini, semua bisa mengatasi tindakan ilegal (kriminalitas). Hari ini kita juga luncurkan fungsi pasar perbatasan Salele yang siap berikan distribusi bagi warga Kovalima dan
Kobalima, Malaka,” katanya. Pasar perbatasan Batugade dan Mota’ain, merupakan pintu gerbang untuk Timor Leste dan Indonesia saling berkomunikasi dan bertemu paling strategis. Pasar