• Tidak ada hasil yang ditemukan

Judul Asli : א Edisi Indonesia : TAFSIR SURAT AN-NAJM Penyusun : Dr. Abu Hafizhah Irfan, MSI Desain Sampul : Hafizhah Setting Isi : Irfan Penerbit : P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Judul Asli : א Edisi Indonesia : TAFSIR SURAT AN-NAJM Penyusun : Dr. Abu Hafizhah Irfan, MSI Desain Sampul : Hafizhah Setting Isi : Irfan Penerbit : P"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Judul Asli :

א

Edisi Indonesia :

TAFSIR SURAT AN-NAJM

Penyusun : Dr. Abu Hafizhah Irfan, MSI Desain Sampul : Hafizhah

Setting Isi : Irfan

Penerbit : Pustaka Al-Bayyinah Jl. Medayu Utara No. 4 Surabaya

Telp. 0856-55865618 Cetakan Pertama :

17 Jumadal Akhir 1442 H / 30 Januari 2021 M

(7)
(8)

DAFTAR ISI

Halaman

BASMALAH …... i

SAMPUL DEPAN …... iii

DATA BUKU …... v

DAFTAR ISI …... vii

SURAT AN-NAJM ... 1

TAFSIR SURAT AN-NAJM ... 10

(9)
(10)

âvåÜa@òŠí

SURAT AN-NAJM

[Bintang]

Surat Ke-53 : 62 Ayat

(Makkiyyah, diturunkan sesudah Surat Al-Ikhlash)

א א

א

א א

∩⊇∪

א כא ! " א

∩⊄∪

#א $ %&' א

∩⊂∪

(

)* +

,'

-

∩⊆∪

'. / 01$

2א .

∩∈∪

3 4א5 67

∩∉∪

-1$ 8א %5 8א

∩∠∪

-.35 א9: ;

∩∇∪

-9:< < 4= >א= (אכ5

∩∪

?.$ - -@5

A

(11)

- <

∩⊇⊃∪

כ א

א CDא >E

<F א :

∩⊇⊇∪

Fא35<

09

' א -1$

∩⊇⊄∪

G< HIJ9 ?KF .2

∩⊇⊂∪

.$

-#3א 7F. 4

∩⊇⊆∪

@א IL א.$

∩⊇∈∪

- MN' א 7F. Oא - MN'

∩⊇∉∪

-NP א Qא RאS א

∩⊇∠∪

<F .2

כא 0OF Tא'K

∩⊇∇∪

3'< 5<

JUא T Vא

∩⊇∪

G 8א IWאWא 7א

∩⊄⊃∪

כ<

-W9 8א 0 כEא

∩⊄⊇∪

" )I = אH כ1Y

J

∩⊄⊄∪

Z * (

4<

A

3 4 )[

A

כ\אK 39<

A

]J9<

' ( 6(א&1 4 א# א

U3

#Y א ^א + (

L .2 _D9 8א

A

O [

F

.#א #O

∩⊄⊂∪

`<

(12)

-Y א (א 9 a

∩⊄⊆∪

8א 7 G Zא 0115

-∩⊄∈∪

O כ

*5 6כ1

*NY + Tאא א

#3$אD /

' (< .U + אHb /

' א (@

MA

- " ' [

∩⊄∉∪

'Eא (

C' +

, 7 G Zא (

cא (

Iכd

-W9 8א I Y

∩⊄∠∪

61$ 0 # א

' (

U3

(

*N' + ^א ( ^א +

אHb / O%eא

∩⊄∇∪

$ f $@5

7אeא + : ' א9 כ $ -Y

א9,.א

∩⊄∪

O #N1 כ

1$< כF ( 1Uא

4 $ ! "

.3א 1$< 01

∩⊂⊃∪

'Eא gJ fF 8א *5 א Tאא א *5 א

4<

A

[

1$ א א

'Eא gJ' א

<

- eא א

(13)

∩⊂⊇∪

א

'E

3'

כ (

A

hא d

+ i אDא ;

כ 1$< 7 DNא j 4א כF ( 1א

O כ@ M9<

*5 )I L< 39< fF 8א

&

(

,כJY V5 כYא#<

K

-2Yא 1$< כ D9<

∩⊂⊄∪

'< 5<

gEא k

- Y

∩⊂⊂∪

1= -&$<

HV

.כ<

∩⊂⊆∪

' #5 lNא 1$ ?.$<

∩⊂∈∪

*5 א @' `<

me

- 4

∩⊂∉∪

א

gEא

-5

∩⊂∠∪

+<

O )7FSא FJY

G< FS

∩⊂∇∪

(<

_

א + (א 9 a

-U 4

∩⊂∪

' n 4 0U 4 (<

∩⊆⊃∪

?אJ' ;

K

-5 8א [

∩⊆⊇∪

-#3א כOF - (<

∩⊆⊄∪

(14)

-כ< כe "< 09<

∩⊆⊂∪

א< Tא< 09<

∩⊆⊆∪

Jא %1G 09<

-W9 8א כEא L

∩⊆∈∪

,9

-Y א 6ID&

∩⊆∉∪

G 8א 7@ Mא 01$ (<

∩⊆∠∪

-=< -< 09<

∩⊆∇∪

U OMא ,>F 09<

∩⊆∪

09<

:א$ כ1<

א

(

-∩∈⊃∪

;

5 :

A

2<

-∩∈⊇∪

9 `=

O 6o

9אכ #9 !=

-NP< 1p< א

∩∈⊄∪

< IכDYCא

∩∈⊂∪

- M א אא MN5

∩∈⊆∪

ZK Og@5

Fא3Y כOF [

∩∈∈∪

'E9 אE

O )

FE,א

-∩∈∉∪

I5S Zא k5S<

∩∈∠∪

: א# _

(

(15)

)ID /אכ א

∩∈∇∪

'.eא אE 5<

UY q

(

∩∈∪

כe rY

כY + (

(

∩∉⊃∪

.א 4 39<

(

∩∉⊇∪

. 4א5

.$א א

א

)

∩∉⊄∪

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

”(1) Demi bintang ketika terbenam. (2) Sahabat kalian tidak sesat dan tidak pula keliru. (3) Tidaklah yang diucapkannya itu menurut keinginan hawa nafsu(nya). (4) Ucapannya tidak lain adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (5) Yang diajarkan kepadanya oleh (Malaikat Jibril j) yang sangat kuat. (6) Yang mempunyai akal yang cerdas dan menampakkan dirinya dalam bentuk aslinya. (7) (Sedangkan) ia berada di ufuk yang tinggi. (8) Kemudian ia mendekat lalu bertambah dekat. (9) Maka jadilah ia dekat (dengan Rasulullah a

sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat. (10) Lalu ia menyampaikan kepada hamba-Nya apa yang telah (Allah q) wahyukan. (11) Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. (12) Maka

(16)

apakah kalian akan membantah apa yang telah dilihatnya? (13) Sesungguhnya ia telah melihatnya pada waktu yang lain. (14) (Yaitu) di Sidratul Muntaha. (15) Di dekatnya ada Surga tempat tinggal. (16) Ketika Sidratul (Muntaha) diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. (17) Penglihatan (Rasulullah a) tidak berpaling dari yang dilihatnya dan tidak (pula) melampauinya. (18) Sesungguhnya ia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Rabb-nya yang sangat besar. (19) Maka apakah patut kalian menganggap Al-Lata dan Al-‘Uzza. (20) Serta Manat yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)? (21) Apakah (patut) untuk kalian (anak) laki-laki dan untuk-Nya (anak) perempuan? (22) Yang demikian itu adalah pembagian yang tidak adil. (23) Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kalian dan bapak-bapak kalian mengadakannya. Allah (q) tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan dan apa yang diinginkan oleh hawa nafsu mereka. Padahal sungguh telah datang petunjuk kepada mereka dari Rabb mereka. (24) Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya? (25) (Tidak), hanya milik Allah (q) kehidupan akhirat dan kehidupan dunia. (26) Berapa banyak Malaikat di langit syafa’at mereka tidak berguna sedikit pun, kecuali setelah Allah (q) mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai-(Nya). (27) Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman terhadap (kehidupan) akhirat, mereka benar-benar menamakan para Malaikat dengan nama perempuan. (28) Mereka tidak mempunyai suatu pengetahuan pun tentang hal itu.

(17)

Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan, sesungguhnya persangkaan tidak bermanfaat sedikit pun terhadap kebenaran. (29) Maka berpalinglah dari orang yang berpaling dari peringatan Kami dan tidak menginginkan kecuali kehidupan dunia. (30) Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya Rabb-mu Dia-lah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (31) Hanya milik Allah (q) apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat buruk sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik. (32) (Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali al-lamam. Sesungguhnya Rabb-mu Mahaluas ampunan-(Nya). Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) kalian ketika Dia menjadikan kalian dari tanah dan ketika kalian masih (berupa) janin dalam perut ibu kalian, maka janganlah kalian menganggap diri kalian suci. Dia yang paling mengetahui tentang orang yang bertaqwa. (33) Apakah engkau melihat orang yang berpaling? (34) Ia memberi sedikit dan tidak memberi lagi. (35) Apakah ia mempunyai pengetahuan (tentang perkara yang) ghaib, sehingga ia dapat melihat(nya)? (36) Ataukah belum diberitakan (kepadanya) tentang apa yang ada dalam shuhuf Nabi Musa (j). (37) Dan (shuhuf) Nabi Ibrahim (j) yang selalu menyempurnakan janji? (38) (Yaitu) bahwa seorang yang berdosa tidak memikul dosa orang lain. (39) Dan bahwa seorang manusia tidak memperoleh

(18)

selain apa yang telah diusahakannya. (40) Bahwa usahanya tersebut kelak akan diperlihatkan (kepadanya). (41) Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna. (42) Dan kepada Rabb-mu kesudahan (segala sesuatu). (43) Bahwa Dia-lah yang menjadikan seorang tertawa dan menangis. (44) Bahwa Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan. (45) Bahwa Dia-lah yang menciptakan dua jenis, (yaitu) laki-laki dan wanita. (46) Dari air mani apabila dipancarkan. (47) Bahwa Dia-lah yang menetapkan kejadian yang lain. (48) Bahwa Dia-lah yang memberikan kekayaan dan kecukupan. (49) Bahwa Dia-lah Rabb (bintang) Syi’ra. (50) Bahwa Dia-ah yang telah membinasakan kaum ‘Ad yang pertama. (51) Kaum Tsamud, tidak seorang pun yang ditinggalkan. (52) Kaum Nuh sebelum itu. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang paling zhalim dan paling durhaka. (53) Dan negeri yang terbalik yang dijatuhkan. (54) Maka menimpa atas negeri tersebut siksaan besar yang menimpa(nya). (55) Maka terhadap nikmat Rabb-mu yang manakah yang engkau masih ragu-ragu? (56) Ini adalah seorang pemberi peringatan di antara para pemberi peringatan yang terdahulu. (57) Telah dekat terjadinya Hari Kiamat. (58) Tidak ada yang dapat menyatakan terjadinya (hari) tersebut selain Allah (q). (59) Maka apakah kalian merasa heran terhadap pemberitaan ini?(60) Kalian tertawa dan tidak menangis. (61) Sedangkan kalian lengah (darinya). (62) Maka bersujudlah kepada Allah (q) dan sembahlah (Dia).”1

1

(19)

TAFSIR SURAT AN-NAJM

א א

∩⊇∪

”Demi bintang ketika terbenam.”

Maknanya adalah; demi semua bintang ketika terbenam.2

Allah q menjadikan bintang sebagai perhiasan langit, demikian pula wahyu dan pengaruhnya dijadikan sebagai perhiasan untuk bumi. Seandainya tidak ada ilmu yang diwarisi dari para Nabi, niscaya manusia akan berada dalam kegelapan melebihi gelapnya malam.3

Objek dari sumpah ini adalah:4

א כא ! " א

∩⊄∪

”Sahabat kalian tidak sesat dan tidak pula keliru.”

2Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm , 281. 3Taisirul Karimir Rahman

, 818. 4

(20)

Maknanya adalah; sahabat kalian yaitu Rasulullah Muhammad a5 tidak jahil dari kebenaran dan tidak berpaling dari kebenaran.6

Allah q menyebut Rasulullah a dengan ”sahabat kalian” karena Rasulullah a bukanlah orang yang asing bagi orang-orang Quraisy, bahkan Rasulullah a dibesarkan di tengah-tengah mereka. Konsekuensi dari persahabatan seharusnya mereka membenarkan dan menolong Rasulullah a, bukan justru menjadikan Rasulullah a sebagai musuh mereka.7

#א $ %&' א

∩⊂∪

”Tidaklah yang diucapkannya itu menurut keinginan hawa nafsu(nya).”

Maknanya adalah; tidaklah yang diucapkan itu menurut keinginan hawa nafsunya sendiri8 dan Rasulullah a tidak pernah mengucapkan kebathilan.9

5

Tafsirul Jalalain, 537. 6Adhwaul Bayan

, 6/335.

7Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm , 282. 8Tafsirul Jalalain

, 537. 9

(21)

(

,' )* +

-∩⊆∪

“Ucapannya tidak lain adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”

Maknanya adalah; Al-Qur’an tidak lain adalah wahyu yang diwahyukan oleh Allah q kepadanya melalui perantara Malaikat Jibril j10 untuk disampaikan kepada manusia dengan sempurna tanpa ada penambahan atau pengurangan.11

Ucapan Rasulullah a ada tiga macam, yaitu; (1) Rasulullah a berucap dengan Al-Qur’an, (2) Rasulullah a berucap dengan As-Sunnah. (3) Rasulullah a berucap dengan ijtihad untuk mendapatkan kemaslahatan,12 seperti; tentang masalah tawanan perang Badar, permohonan ampunan untuk Abu Thalib dan lain sebagainya.13

Ucapan Rasulullah a telah ditulis oleh beberapa orang Sahabat, di antaranya adalah ‘Abdullah bin ‘Amru p. Beliau adalah seorang Sahabat yang bisa menulis dan menguasai bahasa Suryaniyah. Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amru p, ia berkata;

10Al-Mukhtashar fi Tafsir , 526. 11Tafsirul Qur’anil ‘Azhim

, 1506. 12Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm

, 282. 13

(22)

כ

k

<

כ 3

l

כ

!

/

- 6[

<

4

U

0

F

4

]

א

1

א

$

1 0

4 1

< F

' .

D

^

0

5 s

# 3

*

= '

)i

= א

א

:

< Y

כ 3

l

כ

!

/

- 6[

Y

U

0

F

4

]

א

1

א

$

1 0

4 1

' ) M

3 כ

1

5

א *

N

r

l

O א

"

אu

5 @

כ

k

$

א

כ 3

5

E

כ

T

כ

4

]

א

1

א

$

1 0

4 1

5 s

@

@

@

U 0

5

0

5 2

:

א כ

3

l

5

א

E

g

9 D

*

. ?

' א

v

w

0

+

x%

.

“Dahulu aku menulis semua yang aku dengar dari Rasulullah a karena aku ingin menghafalnya. Lalu orang-orang Quraisy melarangku. Mereka mengatakan, “Apakah engkau menulis semua yang engkau dengar dari Rasulullah a, (padahal beliau adalah) manusia yang juga berbicara ketika marah dan ridha?” Maka aku menahan diri dari menulis, kemudian aku ceritakan hal tersebut kepada Rasulullah a. Jari (Rasulullah a) menunjuk ke mulutnya. Lalu bersabda, “Tulislah. Demi (Dzat) yang jiwaku berada di tangan-Nya tidaklah keluar darinya, kecuali kebenaran.”14

14

HR. Ahmad, Abu Dawud : 3646, lafazh ini miliknya dan Hakim :

359. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam

(23)

‘Abdullah bin ‘Amru p memiliki shahifah “Ash-Shadiqah” yang berisi 1.000 hadits. ‘Abdullah bin ‘Amru p pernah mengatakan,15 “Tidak ada yang membuatku senang kecuali dua hal; Ash-Shadiqah dan Al-Wahath.

Ash-Shadiqah adalah shahifah yang aku tulis dari Rasulullah a, sedangkan Al-Wahath adalah sebuah tanah pemberian dari ‘Amru bin Al-‘Ash y.16

'. / 01$

2א .

∩∈∪

”Yang diajarkan kepadanya oleh (Malaikat Jibril j) yang sangat kuat.”

Maknanya adalah; yang diajarkan kepada Rasulullah a oleh Malaikat Jibril j yang memiliki kekuatan yang sangat luar biasa.17 Kuat untuk melaksanakan perintah Allah q, kuat untuk menyampaikan wahyu kepada Rasulullah a, kuat menjaga wahyu dari pencurian setan dan setan tidak dapat memasukkan sesuatu ke dalam wahyu tersebut.18

Di dalam ayat ini Allah q menyebutkan dua utusan yang mulia dari jenis Malaikat dan utusan dari jenis manusia. Utusan dari jenis manusia dibebaskan dari kesesatan dan penyimpangan, sedangkan dari jenis

15

Beliau adalah seorang Sahabat yang wafat tahun 65 H di Syam. 16‘Ulumul Hadits

, 162.

17Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm , 283. 18

(24)

Malaikat dibebaskan dari keadaan yang buruk dan lemah, bahkan ia adalah makhluk yang kuat, mulia dan baik akhlaknya.19 Malaikat Jibril j adalah makhluk yang sangat kuat, amanah dan mulia. Sehingga tidak mungkin keliru dalam menyampaikan wahyu kepada Rasulullah a.20 Al-Qur’an adalah Kalamullah (firman Allah) q baik secara lafazh maupun maknanya.21

3 4א5 67

∩∉∪

”Yang mempunyai akal yang cerdas dan menampakkan dirinya dalam bentuk aslinya.”

Maknanya adalah; yang mempunyai kekuatan serta akhlak yang baik dan Malaikat Jibril j menampakkan dirinya dalam bentuk aslinya yang sangat indah baik secara lahir maupun batin22 dengan 600 sayapnya yang menutupi ufuk.23

%5 8א

-1$ 8א

∩∠∪

”(Sedangkan) ia berada di ufuk yang tinggi.”

19

At-Tafsirul Qayyim, 453.

20Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm , 283. 21Adhwaul Bayan

, 6/337. 22Taisirul Karimir Rahman

, 818. 23

(25)

Maknanya adalah; sedangkan Malaikat Jibril j berada di ufuk (cakrawala) langit yang tinggi,24 yaitu di tempat terbitnya matahari.25 Sedangkan Rasulullah a ketika itu berada di gua Hira’.26

- .35 א9: ;

∩∇∪

”Kemudian ia mendekat lalu bertambah dekat.”

Maknanya adalah; kemudian Malaikat Jibril j mendekat ke bumi turun menuju kepada Rasulullah a27 lalu bertambah semakin dekat.28

-9:< < 4= >א= (אכ5

∩∪

”Maka jadilah ia dekat (dengan Rasulullah a sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat.”

Maknanya adalah; maka jadilah Malaikat Jibril j sangat dekat dengan Rasulullah a sejarak dua ujung

24

Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 284. 25Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an

, 9/509. 26Tafsirul Jalalain , 537. 27Zubdatut Tafsir , 526. 28 Tafsirul Jalalain, 537.

(26)

busur panah jika dibentangkan29 atau bahkan lebih dekat dari itu.30

Jarak dua ujung busur panah adalah sekitar dua hasta. Ini menunjukkan kesempurnaan dalam penyampaian risalah kepada Rasulullah a secara langsung, karena tidak ada perantara antara Malaikat Jibril j dengan Rasulullah a.31 Berkata ‘Abdullah bin Mas’ud y;32

4= >א=

s

g<

:

$אF F.=

.

“Ia dekat (sejarak) dua ujung busur panah” yaitu: sekitar dua hasta.”33

Ketika itu Rasulullah a melihat Malaikat Jibril j dalam bentuk aslinya yang sangat indah dengan 600 sayapnya yang menutupi ufuk langit. Sebagaimana diriwayatkan dari Zirr bin Hubaisy 5 tentang firman Allah q;

29

Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1508. 30Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm

, 284. 31Taisirul Karimir Rahman

, 819. 32

Beliau adalah seorang Sahabat yang wafat tahun 32 H di Madinah. 33

(27)

}

-9:< < 4= >א= (אכ5

{

=

:

<

G

9

*

U

6:

<

(

א

*

1

א

$

1 0

4 1

F <

L

'

!

0

4

,3

dא I

L

6oא

.

“Maka jadilah ia dekat (dengan Rasulullah a sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat.”34 Ia mengatakan, “Ibnu Mas’ud y telah memberitahukanku bahwa Nabi a melihat Malaikat Jibril j (dalam bentuk aslinya) yang memiliki 600 sayap.”35

Diriwayatkan pula dari Masruq 5, ia berkata;

= 1

k

U dא

M

I

F

"

*

א

Y

U א

$

:

5 @ '

=

0:

}

;

- .35 א9:

.

-9:< < 4= >א= (אכ5

{

= א

k

:

כא

L

'

!

כ

' @ Y

0

5

*

F

7

א

L

!

9 0

< Y

E

?

א

7 5

*

F

Y 0

א

3

*

*

F

Y 0

5

.

5

%.

“Aku bertanya kepada ‘Aisyah i, “Bagaimana firman-Nya, “Kemudian ia mendekat lalu bertambah dekat. Maka jadilah ia dekat (dengan Rasulullah a sejarak)

34

QS. An-Najm : 9. 35

(28)

dua ujung busur panah atau lebih dekat.”36 ‘Aisyah i menjawab, “Itu adalah Malaikat Jibril j. Dahulu ia mendatangi (Rasulullah a) dalam bentuk seorang laki-laki. Sesungguhnya (ketika itu) ia mendatangi (Rasulullah a) dalam bentuk (asli)nya, yaitu (dengan) bentuknya (yang sangat besar) yang menutupi ufuk (langit).”37

?.$ - -@5

A

- <

∩⊇⊃∪

”Lalu ia menyampaikan kepada hamba-Nya apa yang telah (Allah q) wahyukan.”

Maknanya adalah; lalu Malaikat Jibril j menyampaikan kepada Rasulullah a apa yang telah Allah q wahyukan,38 berupa syari’at yang agung dan berita yang benar.39

כ א

<F א :אCDא >E

∩⊇⊇∪

”Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.”

36

QS. An-Najm : 8 - 9. 37

HR. Bukhari : 3235, lafazh ini miliknya dan Muslim : 177. 38Al-Mukhtashar fi Tafsir

, 526. 39

(29)

Maknanya adalah; hati Rasulullah a tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya dengan mata kepalanya sendiri tentang bentuk asli Malaikat Jibril j40 ketika mi’raj.41

Rasulullah a melihat Malaikat Jibril j dalam bentuk aslinya dengan 600 sayapnya sebanyak dua kali:

Pertama, ketika Rasulullah a berada di bumi di gua Hira’,42 sedangkan Malaikat Jibril j berada di ufuk langit yang tinggi. Kedua, ketika di langit ketujuh pada malam isra’ saat Malaikat Jibril j bersama dengan Rasulullah a.43 Rasulullah a mengalami isra’ mi’raj

dengan badan dan ruhnya.44

Ini merupakan peristiwa kedua Rasulullah a melihat Malaikat Jibril j dalam bentuk aslinya. Diriwayatkan dari ‘Abdullah (bin Mas’ud) y;

}

<F א :אCDא >Eכ א

{

=

:

F <

L

'

!

$

1 0

א

V

`

0

4

,3

dא I

L

6oא

.

“Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.”45 Ia mengatakan, “Rasulullah a melihat

40Tafsirul Jalalain , 537. 41

Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 9/512. 42Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm

, 288. 43Taisirul Karimir Rahman

, 819.

44Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm , 286. 45

(30)

Jibril j (dalam bentuk aslinya) yang memiliki 600 sayap.”46

Fא35<

' א -1$ 09

∩⊇⊄∪

”Maka apakah kalian akan membantah apa yang telah dilihatnya?”

Maknanya adalah; maka apakah kalian –wahai orang-orang musyrik- akan membantah apa yang telah dilihat oleh Rasulullah a dengan mata kepalanya sendiri?47

G< HIJ9 ?KF .2

∩⊇⊂∪

”Sesungguhnya ia telah melihatnya pada waktu yang lain.”

Maknanya adalah; sesungguhnya Rasulullah a telah melihat Malaikat Jibril j dalam bentuk aslinya pada waktu yang lain, yaitu ketika di malam isra’.48

46 HR. Muslim : 174. 47Aisarut Tafasir , 1834. 48 Al-Mukhtashar fi Tafsir, 526.

(31)

-#3א 7F. 4 .$

∩⊇⊆∪

”(Yaitu) di Sidratul Muntaha.”

Maknanya adalah; yaitu di Sidratul Muntaha yang merupakan sebuah pohon yang sangat besar yang berada di langit yang ketujuh.49 Sidratul Muntaha merupakan akhir dari segala yang naik dari bumi ke langit dan yang turun dari Allah r.50

@א IL א.$

∩⊇∈∪

”Di dekatnya ada Surga tempat tinggal.”

Maknanya adalah; di dekatnya ada Surga tempat tinggal yang telah dijanjikan bagi orang-orang yang bertaqwa.51

”Jannatul ma’wa” (Surga tempat tinggal) merupakan salah satu nama Surga.52 Ini menunjukkan bahwa Surga berada di tempat yang tertinggi di atas langit yang ketujuh.53

49

Al-Mukhtashar fi Tafsir, 526.

50Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm , 289. 51At-Tafsirul Muyassar , 526. 52At-Tafsirul Qayyim , 455. 53

(32)

- MN' א 7F. Oא - MN'

∩⊇∉∪

”Ketika Sidratul (Muntaha) diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.”

Maknanya adalah; ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang agung sesuai perintah Allah q,54 yang tidak diketahui sifat sesuatu tersebut kecuali oleh Allah r.55

Sehingga Sidratul Muntaha menjadi sangat indah. Sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik y, bahwa Rasulullah a bersabda;

;

l

*

. F

7

א

3

#

א

F =

#

כ א

A

א D

1 I

; א

כ א

א

2

V

]

s

=

:

~

5 1

א

M

#

א

<

א

א

M

*

Y N

T

s

5

< א

).

G

1

%

א

'

3 &

j

<

(

' U

3 #

א

“Kemudian (Malaikat Jibril j) membawaku pergi ke Sidratul Muntaha yang daunnya seperti telinga gajah dan buahnya seperti kendi. Ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu sesuai perintah Allah q (maka)

54Aisarut Tafasir , 1835. 55

(33)

Sidratul Muntaha berubah, tidak ada satu makhluk pun yang mampu menjelaskan keindahannya.”56

-NP א Qא RאS א

∩⊇∠∪

”Penglihatan (Rasulullah a) tidak berpaling dari yang dilihatnya dan tidak (pula) melampauinya.”

Maknanya adalah; penglihatan Rasulullah a tidak berpaling ke kanan dan ke kiri dari fokus yang dilihatnya57 dan tidak pula melampaui apa yang dizinkan untuk dilihatnya.58 Ini menunjukkan kesempurnaan adab Rasulullah a.59

כא 0OF Tא'K <F .2

∩⊇∇∪

”Sesungguhnya ia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Rabb-nya yang sangat besar.”

Maknanya adalah; sesungguhnya ketika mi’raj

Rasulullah a telah melihat sebagian tanda-tanda kekuasaan Rabb-nya yang sangat besar yang belum

56

HR. Muslim : 162. 57Taisirul Karimir Rahman

, 819. 58At-Tafsirul Muyassar

, 526. 59

(34)

pernah beliau lihat sebelumnya60 yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.61 Di antaranya adalah Surga, Neraka dan yang lainnya.62

Ketika itu Rasulullah a melihat Malaikat Jibril j dalam bentuk aslinya63 dan beliau juga melihat sesuatu yang berwarna hijau dari Surga yang menutupi ufuk.64 Sebagaimana diriwayatkan dari ‘Abdullah (bin Mas’ud) y, ia berkata;

}

כא 0OF Tא'K <F .2

{

=

:

F <

L

'

!

5

*

F

Y 0

0

4

,3

dא I

L

6oא

.

“Sesungguhnya ia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Rabb-nya yang sangat besar.”65 Ia berkata, “Rasulullah a melihat Jibril j dalam bentuk aslinya yang memiliki 600 sayap.”66

60Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm , 293. 61Aisarut Tafasir , 1835. 62 Al-Mukhtashar fi Tafsir, 526. 63Aisarut Tafasir , 1835. 64Zadul Masir , 1363. 65 QS. An-Najm : 18. 66 HR. Muslim : 174.

(35)

Diriwayatkan pula dari ‘Abdullah (bin Mas’ud) y;

}

כא 0OF Tא'K <F .2

{

=

:

F <

F

5 H5

א

<

G

r

=

.

4

.

5

%.

“Sesungguhnya ia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Rabb-nya yang sangat besar.”67 Ia berkata, “Rasulullah a melihat rafraf hijau yang menutupi ufuk.”68

JUא T Vא 3'< 5<

∩⊇∪

G 8א IWאWא 7א

∩⊄⊃∪

”Maka apakah patut kalian menganggap Al-Lata dan Al-‘Uzza. Serta Manat yang ketiga, yang paling

terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)?”

Maknanya adalah; maka apakah patut kalian – wahai orang-orang musyrik- menganggap Al-Lata dan Al-‘Uzza.69 Serta Manat yang ketiga, yang paling

67 QS. An-Najm : 18. 68 HR. Bukhari : 4858. 69 Al-Mukhtashar fi Tafsir, 526.

(36)

terkemudian sebagai anak perempuan Allah? Ini adalah bentuk kedustaan atas nama Allah q.70

Pertanyaan ini adalah untuk merendahkan kedudukan berhala-berhala tersebut.71 Tiga berhala tersebut merupakan berhala yang paling terkenal melebihi yang lainnya.72 Mereka menganggap bahwa berhala-berhala tersebut adalah putri-putri Allah.73

Al-Lata adalah berhala yang terletak di Thaif yang diagungkan oleh Bani Tsaqif dan para pengikutnya. Menurut mereka nama Al-Lata merupakan bentuk

muannas dari ”Allah,” –Maha Tinggi Allah q dari apa yang mereka ucapkan.- Dahulu ada seorang laki-laki yang pekerjaannya membuat makanan untuk para jamaah haji di masa jahiliyah. Setelah laki-laki tersebut meninggal dunia, maka dibuatlah sebuah berhala untuk mengenangnya dan akhirnya mereka menyembahnya.74 Berkata Ibnu ’Abbas p;75

כ

T

F

L

HV

' 1

,k

4

'

%

א

e

Owא

.

“Lata dahulu adalah seorang laki-laki yang menumbuk tepung (untuk makanan jamaah) haji.”76

70Aisarut Tafasir , 1835.

71Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm , 295. 72

Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1511. 73Tafsirul Baghawi

, 1246. 74Tafsirul Qur’anil ‘Azhim

, 1511. 75

Beliau adalah seorang Sahabat yang wafat tahun 68 H di Thaif. 76

(37)

Al-’Uzza adalah berhala yang terletak di lembah Nakhlah di dekat Thaif.77 Nama Al-’Uzza diambil dari nama ”Al-’Aziz” (Maha Perkasa).78 Rasulullah a mengutus Khalid bin Walid y untuk menghancurkan berhala tersebut.79

Manat adalah berhala yang terletak di Musyallal yang disembah oleh suku Aus dan Khazraj.80 Nama Al-Manat diambil dari nama ”Al-Mannan” (Maha Pemberi).81 Dalam pandangan orang-orang arab tingkatan Manat berada di bawah berhala Al-Lata dan Al-’Uzza.82

Apabila seorang terpeleset lisannya bersumpah dengan selain Allah, maka hendaklah ia segera mengucapkan Laa Ilaha Illallah, dan tidak perlu membayar kaffarah.83 Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a bersabda;

1

m

5

2

5

*

1

D 0

:

T

J

s

5 1

2

!

:

+

0

+

א

77Aisarut Tafasir , 1836. 78Taisirul Karimir Rahman

, 819. 79

Zubdatut Tafsir, 526. 80Aisarut Tafasir

, 1836. 81Taisirul Karimir Rahman

, 819.

82Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm , 296. 83

(38)

”Barangsiapa yang bersumpah dengan mengatakan dalam sumpahnya, ”Demi Al-Lata dan Al-’Uzza.” Maka hendaknya ia mengatakan, ”Laa Ilaha Illallah (tidak ada Sesembahan yang berhak untuk disembah selain Allah

q).”84

-W9 8א 0 כEא כ<

∩⊄⊇∪

”Apakah (patut) untuk kalian (anak) laki-laki dan untuk- Nya(anak) perempuan?”

Maknanya adalah; apakah patut untuk kalian – wahai orang-orang musyrik- anak laki-laki yang kalian senangi dan untuk Allah q anak perempuan yang kalian benci?85 Apakah kalian menganggap Allah q memiliki anak dan anaknya perempuan?86 Padahal kalian sendiri tidak bersedia memiliki anak perempuan.87 Kalian jika diberi kabar dengan kelahiran anak perempuan, maka wajah kalian berubah menjadi hitam karena sangat marah.88

84

HR. Bukhari : 4860, lafazh ini miliknya dan Muslim : 1647. 85Al-Mukhtashar fi Tafsir

, 526. 86Tafsirul Qur’anil ‘Azhim

, 1512. 87Aisarut Tafasir

, 1835. 88

(39)

" )I = אH כ1Y

J

∩⊄⊄∪

”Yang demikian itu adalah pembagian yang tidak adil.”

Maknanya adalah; yang demikian itu adalah pembagian yang zhalim. Kezhaliman mana lagi yang lebih besar dibandingkan dengan pembagian yang melebihkan bagian makhluk dari bagian Khaliq? Maha Tinggi Allah q dari apa yang mereka ucapkan.89

Z * (

4<

A

3 4 )[

A

כ\אK 39<

A

]J9<

א# א

' ( 6(א&1 4

U3

#Y א ^א + (

_D9 8א

L .2

A [

O

F

.#א #O

∩⊄⊂∪

”Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kalian dan bapak-bapak kalian mengadakannya. Allah (q)

tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti

persangkaan dan apa yang diinginkan oleh hawa nafsu mereka. Padahal sungguh telah datang petunjuk

kepada mereka dari Rabb mereka.”

89

(40)

Maknanya adalah; itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kalian dan nenek moyang kalian mengadakannya yang tidak ada hakikatnya.90 Allah q tidak pernah menurunkan wahyu yang mengizinkan untuk menyembah berhala-berhala tersebut.91 Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan dan apa yang diinginkan oleh hawa nafsu mereka yang menyimpang dari fitrah yang selamat.92 Padahal sungguh telah datang petunjuk kepada mereka dari Rabb mereka melalui kitab dan Rasul,93 namun mereka tidak mengambil petunjuk tersebut.94

-Y א (א 9 a `<

∩⊄⊆∪

”Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya?”

Maknanya adalah; atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya, yaitu syafa’at dari sesembahan yang bathil dan hal-hal lain yang diinginkan oleh hawa nafsunya?95 Manusia tidak akan mendapatkan segala yang dicita-citakannya.96 Tidak

90Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm , 297. 91Aisarut Tafasir , 1836. 92 At-Tafsirul Muyassar, 526. 93Zadul Masir , 1364. 94Al-Mukhtashar fi Tafsir , 526. 95At-Tafsirul Muyassar , 526. 96

(41)

semua orang yang mengharapkan sesuatu dapat meraihnya.97

8א 7 G Zא 0115

-∩⊄∈∪

”(Tidak), hanya milik Allah (q) kehidupan akhirat dan kehidupan dunia.”

Maknanya adalah; tidak, maka hanya milik Allah q kehidupan akhirat dan kehidupan dunia. Allah q yang mengatur kehidupan akhirat dan kehidupan dunia.98 Allah q akan memberikan dan menahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, bukan berdasarkan angan-angan dan hawa nafsu mereka.99 Penyebutan kehidupan akhirat lebih dahulu, karena kerajaan Allah q di akhirat kelak akan tampak lebih jelas.100

O כ

*NY + Tאא א *5 6כ1

#3$אD /

אHb /

' (< .U +

' א (@

MA

- " ' [

∩⊄∉∪

97Tafsirul Qur’anil ‘Azhim , 1512. 98Tafsirul Qur’anil ‘Azhim

, 1512. 99Taisirul Karimir Rahman

, 820. 100

(42)

”Berapa banyak Malaikat di langit syafa’at mereka tidak berguna sedikit pun, kecuali setelah Allah (q)

mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai-(Nya).”

Maknanya adalah; sangat banyak Malaikat di langit dengan kedudukan mereka yang tinggi syafa’at mereka tidak berguna sedikit pun,101 kecuali setelah Allah q mengizinkan mereka untuk memberikan syafa’at bagi orang yang dikehendaki dan diridhai oleh Allah q untuk menerima syafa’at dari kalangan orang-orang yang bertauhid.102

Jika Malaikat dengan banyaknya ibadah dan kemuliaannya tidak berguna syafa’atnya –kecuali setelah mendapatkan izin dari Allah q untuk memberikan syafa’at,-103 mungkinkah berhala Al-Lata, Al-’Uzza dan Manat dapat memberikan syafa’at? Tentu tidak.104

Syafa’at yang haq tidak akan terwujud, kecuali terpenuhi dua syarat, yaitu; (1) izin dari Allah q kepada pemberi syafa’at untuk memberikan syafa’atnya, (2) keridhaan Allah q kepada orang yang akan diberi syafa’at.105 101 At-Tafsirul Muyassar, 526. 102Tafsirul Baghawi , 1247. 103Zubdatut Tafsir , 527.

104Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm , 300. 105

(43)

Syafa’at hanya diperuntukkan kepada orang yang bertauhid, bukan untuk orang musyrik.106 Diriwayatkan dari Abu Hurairah y bahwa ia berkata, Rasulullah a bersabda;

<

4 U

.

א

M

D

$א 3

*

'

`

א 2

א

I

=

:

+

0

+

א

G

א

HQ

א

= 1

0

<

9 D

0.

”Orang yang paling berbahagia dengan syafa’atku pada hari Kiamat kelak ialah orang yang mengucapkan Laa Ilaaha illallah (tidak ada Sesembahan yang berhak untuk disembah selain Allah q) secara tulus dari hatinya atau (dari) dirinya.”107

'Eא (

C' +

, 7 G Zא (

cא (

Iכd

-W9 8א I Y

∩⊄∠∪

”Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman terhadap (kehidupan) akhirat, mereka benar-benar menamakan para Malaikat dengan nama perempuan.”

Maknanya adalah; sesungguhnya orang-orang kafir yang tidak beriman terhadap kehidupan akhirat, mereka

106Zubdatut Tafsir , 527. 107

(44)

benar-benar menamakan para Malaikat dengan nama perempuan. Mereka menyakini dengan kejahilan mereka bahwa para Malaikat adalah wanita dan anak-anak perempuan Allah,108 Maha Tinggi Allah q dari apa yang mereka ucapkan.109 Mereka tidak memahasucikan Rabb

mereka dari memiliki anak dan mereka tidak pula memuliakan para Malaikat karena menamainya dengan nama perempuan.110

Kelak mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah mereka ucapkan tersebut. Allah q berfirman;

cא א1UL

'Eא Iכd

אH;א9 א :א$

.# /<

א

#21G

@ ' #Y:א# / l3כ3 4

(.

“Mereka menjadikan para Malaikat yang mereka adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih sebagai wanita. Apakah mereka menyaksikan penciptaan para Malaikat? Akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban.”111

108At-Tafsirul Muyassar , 527. 109Al-Mukhtashar fi Tafsir

, 527. 110Taisirul Karimir Rahman

, 820. 111

(45)

' ( 61$ 0 # א

U3

^א + (

*N' + ^א (

אHb / O%eא

∩⊄∇∪

”Mereka tidak mempunyai suatu pengetahuan pun tentang hal itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti

persangkaan, sesungguhnya persangkaan tidak bermanfaat sedikit pun terhadap kebenaran.”

Maknanya adalah; mereka tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun yang dapat membenarkan apa yang mereka katakan112 bahwa para Malaikat adalah wanita113 dan anak perempuan Allah,114 karena mereka tidak menyaksikan penciptaan Malaikat.115 Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan, sesungguhnya persangkaan tidak bermanfaat sedikit pun terhadap kebenaran, karena kebenaran harus bersumber dari dalil yang tidak terbantahkan dan bukti yang jelas.116

Persangkaan adalah perkataan yang paling dusta.117 Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah y, bahwa Rasulullah a bersabda;

112Tafsirul Qur’anil ‘Azhim , 1512. 113

Zadul Masir, 1364. 114Tafsirul Baghawi

, 1247.

115Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm , 305. 116Taisirul Karimir Rahman

, 820. 117

(46)

'

כא

5 €

(

< כ

E

>

א

e

. '

q

“Jauhilah oleh kalian berprasangka, karena sesungguhnya persangkaan itu adalah perkataan yang paling dusta.”118

$ f $@5

: ' א9 כ $ -Y

א9,.א 7אeא +

∩⊄∪

”Maka berpalinglah dari orang yang berpaling dari peringatan Kami dan tidak menginginkan

kecuali kehidupan dunia.”

Maknanya adalah; maka berpalinglah wahai Rasulullah a119 dari orang yang berpaling dari Al-Qur’an120 jangan pedulikan urusannya121 dan ia tidak menginginkan kecuali kehidupan dunia, sehingga seluruh perbuatannya hanya untuk mendapatkan dunia.122

118

Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 6066 dan Muslim : 2563. 119Al-Mukhtashar fi Tafsir

, 527. 120Zadul Masir

, 1364.

121Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm , 307. 122

(47)

O #N1 כ

! " 1$< כF ( 1Uא

4 $

01

.3א 1$<

∩⊂⊃∪

”Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya Rabb-mu Dia-lah yang paling mengetahui siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”

Maknanya adalah; itulah puncak dan tujuan pengetahuan mereka.123 Sesungguhnya Rabb-mu Dia-lah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pula yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk, sesuai dengan ketetapan yang telah ditetapkan di zaman azali124 dan Dia akan memberikan balasan kepada masing-masing dari mereka.125

Mereka hanya mengetahui perkara dunia dan lalai dari pengetahuan akhirat. Berkata Az-Zajjaj 5;

.= s # M'אU *5 05 0 (Lא3e' א (1U' א9

7 G Zא < אE9

.

123Taisirul Karimir Rahman , 820. 124Aisarut Tafasir

, 1838. 125

(48)

“Mereka hanyalah mengetahui hal-hal yang mereka butuhkan dalam (urusan) penghidupan (dunia) mereka dan sungguh mereka telah meninggalkan (pengetahuan tentang) urusan akhirat.”126

Oleh karena itu, Rasulullah a mengajarkan sebuah doa agar Allah q tidak menjadikan dunia sebagai puncak pengetahuan seorang muslim. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar p ia berkata, Rasulullah a bersabda;

) א

1

#

(

+

Y

U

!

Q

3

5 א

*

: '

א

+

Y

U

!

,.א

9 א

< כ

O

א

+

1 ƒ

$

1

א

+

Y

O1

„

$

1

א

+

'

א

.

“(Ya Allah), janganlah Engkau timpakan musibah dalam agama kami, janganlah Engkau jadikan dunia sebagai keinginan utama kami dan sebagai penghujung pengetahuan kami serta jangan pula Engkau jadikan orang-orang yang tidak menyayangi kami menguasai kami.”127

126

Zadul Masir, 1364. 127

HR. Tirmidzi : 3502. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 1268.

(49)

'Eא gJ fF 8א *5 א Tאא א *5 א

4<

A

[

א

1$ א

' א

'Eא gJ

<

- eא א

∩⊂⊇∪

”Hanya milik Allah (q) apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat buruk sesuai dengan apa yang

telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan

pahala yang lebih baik.”

Maknanya adalah; hanya milik Allah q apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat buruk dengan melakukan kesyirikan serta kemaksiatan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan, yaitu Neraka Jahannam dan memberi balasan kepada orang-orang yang melakukan amalan shalih dengan pahala yang lebih baik, yaitu Surga.128

Ini menunjukkan luasnya karunia Allah q. Orang-orang yang berbuat buruk akan dibalas dengan keadilan atau memaafkannya. Adapun untuk orang-orang yang berbuat baik akan dibalas dengan yang lebih baik.129

128Aisarut Tafasir , 1839. 129

(50)

Kemudian ”orang-orang yang berbuat baik” ditafsirkan dengan:130

א

'E

3'

כ (

A

; hא d

i אDא

1א +

O כ@ M9< כ 1$< 7 DNא j 4א כF (

*5 )I L< 39< fF 8א

&

,כJY V5 כYא#< (

K

-2Yא 1$< כ D9<

∩⊂⊄∪

”(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali al-lamam. Sesungguhnya

Rabb-mu Mahaluas ampunan-(Nya). Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) kalian ketika Dia menjadikan kalian dari tanah dan ketika kalian masih (berupa) janin dalam perut ibu kalian, maka janganlah

kalian menganggap diri kalian suci. Dia yang paling mengetahui tentang orang yang bertaqwa.”

Maknanya adalah; yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan dosa-dosa besar yang menjijikkan, seperti; zina, homoseksual dan menikahi mahram,131 kecuali dosa-dosa kecil yang tidak dilakukan secara terus-menerus.132 Sesungguhnya Rabb-mu

130Tafsirul Qur’anil ‘Azhim , 1513. 131Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm

, 316. 132

(51)

Mahaluas ampunan-Nya, Dia akan mengampuni semua dosa yang pelakunya telah bertaubat dan dosa-dosa kecil.133 Dia lebih mengetahui tentang keadaan kalian ketika Dia menciptakan bapak kalian Adam j dari tanah dan ketika kalian masih berupa janin dalam perut ibu kalian,134 maka janganlah kalian memuji diri kalian dengan membanggakan amalan kalian135 serta jangan pula kalian memberikan persaksian bahwa diri kalian bersih dari dosa dan maksiat. Dia yang Maha Mengetahui tentang orang yang bertaqwa daripada kalian.136

Imam Adz-Dzahabi 5 mendefinisikan dosa besar adalah;137

א

כ

:

9 א

#

א

F

4

0

$

0 5

א *

כ 3

I

;

$

א

1

m

א

e

.

(<

Fא Y

כ

l

/

Hb א

E

?

א

U ^

5 א

0

x.

5

,.א *

9

כ א

א

2 3

!

OJא

9 א

א

=

Is

<

L

5 0

$

).

5

Zא *

G

7

$ E

6>א

<

r

6l

<

Y #

. '

6.

<

U

5

1 0

$

1

9

O א

e

6.

5 €

9 0

כ

)7

133 Aisarut Tafasir, 1839. 134At-Tafsirul Muyassar , 527. 135Tafsirul Qur’anil ‘Azhim

, 1514. 136Aisarut Tafasir

, 1840. 137

(52)

“Dosa besar adalah semua larangan Allah q dan Rasul-Nya yang tercantum di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah serta atsar dari para salafus shalih. Barangsiapa yang melakukan perbuatan dosa yang (dosa tersebut diancam dengan); (1) had di dunia seperti; pembunuhan, zina dan pencurian, (2) terdapat ancaman di akhirat dengan siksaan, kemurkaan, ancaman, atau (3) Nabi Muhammad a menyebutkan pelakunya terlaknat, maka (semua dosa) tersebut adalah dosa besar.”138

Di antara bentuk dosa kecil adalah pandangan dan perkataan yang haram.139 Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, bahwa Nabi a bersabda;

(

א

כ

3

l

$

1

:K

`

^

0

OJא

9

<

: F

כ

כ

+

e

א

Is

5

J 9

א

U

א

^

S

9

O1א

א

&

%

א

D

_

Y

Y M

3 #

*

א D

w

'

Q

O.

…

כ

<

' כ

OE

0.

“Sesungguhnya Allah q telah menetapkan kepada anak Adam bagian dari perbuatan zina yang ia tidak dapat menghindarinya. Zina kedua mata adalah dengan memandang, zina lisan adalah dengan mengucapkan, (zina) jiwa adalah dengan mengharapkan dan

138Al-Kabair , 11. 139

(53)

menginginkan. Sedangkan kamaluannya yang akan membenarkan atau mendustakannya.”140

Berkata Ibnu Mas’ud y;

5 €

(

Y 2

. `

D

L

0

כ

S

9א Hא

+

5

#

“Jika ia melakukan dengan kemaluannya, maka ia telah berzina (dosa besar). Namun jika tidak, maka itu adalah dosa kecil.”141

Melalui ayat ini ditetapkan kaidah;

DכY dאN Qא (<

dאכא >א3Lא

“Dosa-dosa kecil dapat terhapus dengan meninggalkan dosa-dosa besar.”142 Hal ini dikuatkan dengan hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah y, bahwa Rasulullah a bersabda;

א

Q

1

א

v

_

א

U

I

א

U

I

F

r

F

r

כ

OD

)Tא

א

#

Lא א

3

l

א

כ

.

140

Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 6612, Muslim : 2657, lafazh ini miliknya dan Abu Dawud : 2152. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 1797.

141Tafsirul Qur’anil ‘Azhim , 1513. 142

(54)

“Shalat lima waktu, Jum’at (yang satu) ke Jum’at (yang lainnya), Ramadhan (yang satu) ke Ramadhan (berikutnya) merupakan penghapus (dosa-dosa kecil) di antara keduanya, jika (seseorang) menjauhi dosa besar.”143

Allah q menciptakan Nabi Adam j dari tanah.144 Diriwayakan dari Abu Musa Al-Asy’ari y ia berkata, Rasulullah a bersabda;

(

א

Y

U א

G

1

%

:K

`

=

r

6I

=

r

#

א

L

j

F

f

5

:K

`

$ 1

=

. F

F

f

5

#

†

4

:

כ

א

#

!

א

e

J (

א

v

q

O

l

.

“Sesungguhnya Allah q menciptakan Nabi Adam j

dari satu genggaman yang diambil dari semua (jenis tanah di) bumi. Sehingga jadilah keturunan Adam sesuai kadar (tanah di) bumi. Di antara mereka ada yang; merah, putih, hitam, di antara putih dan hitam, mudah, susah, buruk serta ada pula yang baik.”145

143 HR. Muslim : 233. 144 Tafsirul Baghawi, 1248. 145

HR. Ahmad, Tirmidzi : 2955, lafazh ini miliknya dan Abu Dawud : 4693. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam

(55)

Ketika Allah q menciptakan Nabi Adam j, Allah q mengeluarkan ruh keturunan Nabi Adam j dari punggungnya seperti sekumpulan semut.146 Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a bersabda;

G א

1

%

א

:K

`

‡

p

#

? 5

2

„

p

#

?

כ

,!

9

6I

G

א

2 #

א

OF

' 3 0

'

`

א

2

א I

“Ketika Allah q menciptakan Nabi Adam j, Allah q

mengusap punggung Nabi Adam j. Maka dari punggungnya tersebut berjatuhan setiap ruh keturunannya yang diciptakan oleh Allah q hingga Hari Kiamat.”147

Di dalam ayat ini terdapat dalil tentang larangan menganggap suci diri sendiri atau menganggap suci orang lain.148 Diriwayatkan dari Muhammad bin ‘Amru bin ‘Atha’ 5, ia berkata;

4

k

א

3

*

7

5

2 א

k

*

S '

l

k

<

*

4 1

I

:

(

F

4

]

א

1

א

$

1 0

4 1

9

#

$

E

א

146

Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1514. 147

HR. Tirmidzi : 3076. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 5208.

148

(56)

4

4

O

k

7

5 2

F

4

]

א

1

א

$

1 0

4 1

:

+

Y

J ,כ

< א

9 D

כ

א

<

$ 1

@

!

א

O

כ

.

5 2

א

א:

9

O

u

=

:

4

,

S א

'

l

.

“Aku memberi nama putriku Barrah lalu Zainab binti Abi

Salamah i berkata kepadaku, “Sesungguhnya

Rasulullah a telah melarang dari (memberi) nama ini. (Dahulu) aku juga diberi nama Barrah, maka Rasulullah a bersabda, “Janganlah kalian mengganggap diri kalian suci. Allah (q) yang lebih mengetahui siapakah yang paling baik di antara kalian.” Mereka berkata, “Dengan (nama) apa kami menamainya?” Rasulullah a bersabda,

“Namailah ia dengan Zainab.”149

Diriwayatkan pula dari Abu Bakrah y, ia berkata;

< ;

F

L

)!

$

1

F

L

6!

$

.

א

O*

1

א

$

1 0

4 1

5 2

:

' 1

כ

=

&

U

k

$

%

<

G

כ

~

;

V

H;א

~

כ

כ

H

+ א

e

א

I

5 1

2

!

:

<

l

5

V

H9

א

א

0

+

<

S Oכ

*

$ 1

א

<

H.

א

(

כ

' U

1

.

149

HR. Muslim : 2142, lafazh ini miliknya dan Abu Dawud : 4953. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 7297.

(57)

“Seorang laki-laki memuji laki-laki (yang lainnya) di hadapan Nabi a. Maka Nabi a bersabda, “Celakalah engkau, engkau telah memotong leher saudaramu –tiga kali.- Barangsiapa di antara kalian yang terpaksa untuk memuji, maka hendaknya ia mengatakan, “Aku menganggap fulan (demikian dan demikian) namun Allah

q yang (lebih mengetahui) kebaikannya dan aku tidak menganggap suci seorang pun (di hadapan) Allah q.” Jika ia (benar-benar) mengetahui (kebaikan saudara tersebut).”150

gEא k'< 5<

- Y

∩⊂⊂∪

”Apakah engkau melihat orang yang berpaling?”

Maknanya adalah; apakah engkau melihat –wahai Rasulullah a- orang yang berpaling dari keimanan kepada Allah q dan Rasul-Nya?151

1= -&$<

HV

.כ<

∩⊂⊆∪

”Ia memberi sedikit dan tidak memberi lagi.”

150

Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 6162, lafazh ini miliknya, Muslim : 3000, Ibnu Majah : 3744 dan Ahmad. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 7140.

151

(58)

Maknanya adalah; ia memberi sedikit dari hartanya dan tidak memberi lagi.152 Karena ia bakhil dan menahan hartanya.153

' #5 lNא 1$ ?.$<

∩⊂∈∪

”Apakah ia mempunyai pengetahuan (tentang perkara yang) ghaib, sehingga ia dapat melihat(nya)?”

Maknanya adalah; apakah ia mempunyai pengetahuan tentang perkara yang ghaib, sehingga ia dapat melihat bahwa harta yang ada di tangannya akan habis yang menjadikannya menghentikan kebaikan? Sama sekali tidak demikian,154 ia tidak mempunyai pengetahuan tentang perkara yang ghaib.155

*5 א @' `<

me

- 4

∩⊂∉∪

א

gEא

-5

∩⊂∠∪

152At-Tafsirul Muyassar , 527. 153Taisirul Karimir Rahman

, 822. 154At-Tafsirul Muyassar

, 527. 155

(59)

”Ataukah belum diberitakan (kepadanya) tentang apa yang ada dalam shuhuf Nabi Musa (j).

Dan (shuhuf) Nabi Ibrahim (j) yang selalu menyempurnakan janji?”

Maknanya adalah; ataukah belum diberitakan kepadanya tentang apa yang ada dalam lembaran-lembaran Taurat Nabi Musa j.156 Dan shuhuf

(lembaran-lembaran) Nabi Ibrahim j yang selalu menyempurnakan semua yang diperintahkan oleh Rabb -nya,157 seperti perintah untuk; menyembelih putranya, membangun Baitullah, berkhitan dan perintah-perintah lainnya yang berat?158

<

O )7FSא FJY +

G< FS

∩⊂∇∪

”(Yaitu) bahwa seorang yang berdosa tidak memikul dosa orang lain.”

Maknanya adalah; yaitu bahwa seorang tidak dihukum karena dosa orang lain serta dosa seseorang tidak dipikulkan kepada orang lain.159

156Tafsirul Baghawi , 1249.

157Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm , 326. 158Aisarut Tafasir

, 1841. 159

(60)

(<

-U 4 א + (א 9 a _

∩⊂∪

”Dan bahwa seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.”

Maknanya adalah; dan bahwa seorang manusia tidak memperoleh pahala selain apa yang telah diusahakannya.160

Ada beberapa amalan yang pahalanya terus mengalir, meskipun orang yang melakukannya telah meninggal dunia. Di antaranya adalah sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah y, bahwa Rasulullah a bersabda;

א

9

2

&

j

$

0

$

1 0

+

;

V

; 6I

+

. =

6I

L

' 6I

<

$

1 6

' 3

D

j

0

<

6.

א

' .

$

0.

“Jika seorang manusia meninggal dunia, (maka) terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal; sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan (oleh orang lain) dan anak shalih yang mendoakannya.”161

160Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm , 327. 161

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga jika ada orang yang mencintai selain Allah setara dengan kecintaan kepada Allah q, maka ia telah menjadikannya sebagai tandingan Allah q dalam hal

”Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya atau demi Dzat yang tidak ada sesembahan (yang berhak untuk disembah) kecuali Dia atau sebagaimana Nabi bersumpah, tidaklah

# 6 , O “Orang yang paling berbahagia dengan syafa’atku pada Hari Kiamat adalah orang yang mengucapkan, Laa Ilaha illah tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah kecuali Allah

“Tidak ada Sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Aku yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi- Ku.” Apabila seorang mengucapkan, “Tidak ada Sesembahan

Bid’i dalam perceraian ada dua macam; (1) yang berkaitan dengan waktu, yaitu suami menjatuhkan talak kepada istrinya pada waktu haidh/nifas atau pada waktu suci

Dari hasil uji regresi yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa mekanisme CG yang diwakili oleh kepemilikan manajerial, proporsi outside directors, dan jumlah BOD

Dari hasil analisa ketercukupan parkir , maka dengan memanfaatkan area ujung breakwater untuk ruang parkir motor (688 m 2 ) dengan pola dua sisi dan area pangkal

Menurut Othman dkk (2014), apabila keahlian komite audit tidak mempengaruhi pengungkapan etika pada suatu perushaaan, maka hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa