53
55
Daftar pertanyaan wawancara dan hasil deskripsi dari hasil wawancara dengan :
A. Bapak M. Rani (Panyangahatn di Desa Pahokng)
B. Bapak Ajan (Panyangahatn di Desa Pahokng)
C. Bapak Kadam (Panyangahatn di Desa Pahokng)
D. Bapak Lipsen (Panyangahatn di Desa Pahokng)
A. Hasil dari wawancara dengan: (Bapak M. Rani)
1. Apa Fungsi Upacara Adat Nyangahatn Bagi Masyarakat Desa Pahokng,
Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat:Sebagai Doa:
1. Ucapan syukur.
2. Menyampaikan bahwa Tuhan telah memberikan rejeki kepada kita,
sehingga kita perlu berterima kasih.
3. Meminta pengampunan atas dosa dan kesalahan yang telah diperbuat.
4. Memohon untuk rejeki yang selanjutnya.
2. Apa fungsi Upacara Adat Nyangahatn terhadap kegiatan Upacara Tradisional
Naik Dango:
- Sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan (Jubata), terhadap hasil
panen yang telah di tuai dengan hasil panen yang sangat memuaskan dari hasil panen yang telah diperoleh.
- Sebagai tanda tutup tahun padi.
3. Apa fungsi Upacara Adat Nyangahatn terhadap kegiatan simbolis upacara
perobatan:
- Untuk menolak bala.
56
- Membayar kesalahan.
4. Apa usaha masyarakat Desa Pahokng untuk menjaga agar upacara adat
Nyangahatn tetap menjadi budaya mereka:
- Membuat upacara adat ke Panyubu (meminta dengan sopan santun).
- Membuat upacara adat kepangkalatn (sebagai dasar adat).
Yang harus dihadirkan, Pabamang (pembaca doa), membawa
kelengkapan alat musik tradisional adat seperti: gong, gendang, dau, serta dengan mengadakan pencak silat, nyanyian dan tarian tradisional adat.
5. Apakah upacara adat Nyangahatn sangat perlu untuk dilestarikan:
- Karena upacara adat Nyangahatn merupakan budaya asli suku adat
Dayak Kanayatn, dengan bahasa-bahasa adat suku Dayak Kanayatn. Nyangahatn sebagai bentuk penyampaian doa yang dilengkapi dengan bermacam perangkat dan pelengkap adat, di dalam upacara adat Nyangahatn dikenal dengan tiga istilah yaitu, Babamang, Basampakng dan Babaca, yang ketiganya mengandung masing-masing makna tersendiri. Babamang merupakan doa yang tidak perlu menggunakan pelengkap adat seperti sesaji akan tetapi cukup membaca doa saja. Sedangkan Basampakng merupakan makna sebagai rasa untuk menyatakan diri tunduk terhadap segala-galanya, atau disebut dengan kahula yang artinya mohon untuk direstui dan di tanggapi. Untuk Babaca yaitu menyuburkan inti sari kegiatan.
57
6. Sebutkan jenis-jenis dan simbol-simbol sesajen dan makna dari simbol itu
sendiri yang terdapat dalam upacara adat Nyangahatn:
- Pohon: sebagai meja adat atau sebagai penampung rejeki yang akan
Tuhan berikan.
- Sekapur sirih: sebagai bentuk adat ramah tamah atau sebagai pembukaan
cerita.
- Ai‘ (air putih dari sungai): sebagai lambang penyuci kesejukan hidup.
- Manok (ayam), sebagai bentuk pengorbanan kita, atau sebagai kurban.
- Tumpi‘ (cucur), sebagai lambang masakan adat dari kaum wanita.
- Poe‘ (pulut), sebagai lambang masakan adat dari kaum laki-laki.
- Bontokng (beras yang dibungkus pakai daun layakng (daun layang) dan
di masak di dalam bambu, sebagai ungkapan janji yang telah disepakati bersama.
- Talo‘ (telur), sebagai lambang kebulatan mufakat adat.
- Gulita (pelita), sebagai lambang terangnya hidup dalam adat.
- Kobet (berupa sesajen dalam jumlah sedikit yang di taruh di daun
layakng yang dicampur darah ayam, cucur, pulut, lontong, garam dan telur (daun layang), sebagai lambang sosial masyarakat adat. Di dalam
kobet terdapat lima macam kobet yaitu, -kobet rayah: sebagai
lambang makan bersama, -kobet jajo: sebagai lambang apabila dapat makanan maka harus di bagi-bagi, -kobet panampe: sebagai lambang untuk memberi makan tamu yang datang, -kobet pangamatn (kobet pengaman), sebagai lambang persiapan rumah tangga,-kobetbadarah
58
(kobet berdarah), sebagai lambang perjuangan adat yangmelahirkan keberanian dan ketegasan dalam adat.
- Duit (uang), sebagai lambang mata adat.
- Nyalipa (dupa atau bunga harum), sebagai lambang pengharum adat.
- Baras (beras), sebagai pelantar (bakal pelengkap hidup) adat. Artinya
harus ada persiapan hidup untuk di kemudian hari.
- Baras banyu (beras yang diberi minyak), sebagai lambang persalinan
raja kepada adat.
- Baras sasah (beras yang dicampur dengan air), sebagai lambang
kebersihan adat.
- Kulit langir, minyak, bunga selasih sebagai lambang perhiasan adat.
- Tungkat atau pulut yang dimasak dalam bambu panjang dan diberi lubang
di tengah (tongkat), sebagai lambang tongkat adat atau sebagai pusat adat.
7. Ada berapa macam keperluan upacara adat Nyangahatn:
- Untuk mendirikan rumah.
- Membuka dan menutup aliran sungai (bendungan).
- Membuka dan menutup jalan.
- Membuka tanah perladangan.
- Basaru‘ sumangat, (memanggil semangat).
- Batalah (memberikan nama kepada bayi atau anak yang baru lahir).
- Babalak (bersunat) untuk batas umur dari anak-anak menjadi dewasa.
59
- Baulakng (pesta ulang tahun pernikahan).
- Ngamar (memadu) laki-laki mempunyai istri 2 orang.
- Bacare (bercerai atau berpisah).
- Barobat (berobat secara tradisi adat).
- Gawe padi (pesta setelah panen padi).
- Tama‘ rumah barahu (memasuki rumah baru).
- Karusakatn (orang yang meninggal).
- Adat ukuman (adat hukuman).
8. Bagaimana sistem solidaritas di lingkungan masyarakat yang melaksanakan
Upacara Adat Nyangahatn:
Sistem solidaritas dan gotong royong saat upacara dilaksanakan sangatlah terasa kebersamaan serta kekompakannya, karena dalam kegiatan ini melibatkan banyak pihak yang bisa untuk membantu, seperti contoh: kepala Desa, keluarga, wali, tetangga dan masyarakat datang untuk membantu dan menyaksikan serta mencicipi berkat yang telah disiapkan oleh keluarga yang melaksanakan upacara tersebut. Lebih banyak tamu yang akan dating apabila kegiatannya besar, begitu sebaliknya, akan sedikit jumlah tamu yang datang apabila kegiatannya kecil.
9. Bagaimana tata cara peraturan saat upacara adat Nyangahatn berlangsung:
Si Pabamang/Panyangahatn (pembaca doa) harus pertama untuk datang, kemudian bagi yang akan didoakan harus sudah siap terlebih dahulu, para saksi dan ahli waris harus datang pada saat upacara diadakan, kemudian selama upacara berlangsung setiap orang harus bisa saling menghargai, sopan
60
dan menjaga suasana agar tetap aman dan tenteram, sampai upacara tersebut selesai.
10. Apa yang menjadi keterbatasan generasi penerus untuk menjadi seorang
Panyangahatn serta persyaratan dan pantangan yang harus di taati:
Untuk generasi penerus menjadi seorang Panyangahatn memang ada,
akan tetapi jumlahnya sangatlah sedikit, hal ini disebabkan kurangnya kesadaran akan cinta terhadap budaya dan tradisi daerah masing-masing, disamping itu kemajuan teknologi yang membuat manusia merasa sangat malas dan segalanya dapat dikatakan instan, adapun syarat-syarat untuk
menjadi Panyangahatn diantaranya sebagai berikut:
- Sudah melakukan upacara adat baulakng (pesta ulang tahun pernikahan).
- Sudah dilantik oleh picara (pembicara), pemimpin adat.
11. Apa yang menjadi pantangan untuk seorang Panyangahatn:
Baik, sopan dan tidak cacat hukum, paham dan mengerti tentang adat, harus bisa berpantang dalam hal tingkah laku dan cara makannya, kemudian kebersihan secara jasmani dan rohani sangat diperhatikan.
12.Resiko apa saja yang ada di dalam Upacara Adat Nyangahatn bagi si
Pabamang atau Panyangahatn:
Tidak ada resiko bagi panyangahatn apabila sudah melaksanakan upacara adat baulakng (pesta ulang tahun pernikahan) sebelum melaksanakan upacara adat baulakng maka resikonya ada yaitu: hidupnya bisa merosot, bisa gila bahkan meninggal dunia, apabila terdapat kesalahan dalam pembacaan
61
doadalam upacara adat Nyangahatn maka si Panyangahatn harus meminta
maaf kepada Tuhan (Jubata) di akhir pembacaan doa.
B. Hasil dari wawancara dengan: (Bapak Ajan)
1. Apa Fungsi Upacara Adat Nyangahatn Bagi Masyarakat Desa Pahokng,
Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat:Sebagai Doa:
1. Sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan.
2. Pemberitahuan kepada Jubata bahwa penduduk akan berladang sekaligus
mohon restu agar berhasil.
3. Memohon seluruh persembahan secara bersama-sama disertai mantera
pemujaan yang khusus.
2. Apa fungsi Upacara Adat Nyangahatn terhadap kegiatan Upacara Tradisional
Naik Dango:
- Sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan (Jubata), atas hasil panen
padi yang telah dilaksanakan oleh warga masyarakat Landak.
3. Apa fungsi Upacara Adat Nyangahatn terhadap kegiatan simbolis upacara
perobatan:
- Untuk menolak segala macam roh jahat.
- Meminta keselamatan dan kesembuhan.
- Membayar kesalahan yang telah dilakukan.
4. Apa usaha masyarakat Desa Pahokng untuk menjaga agar upacara adat
Nyangahatn tetap menjadi budaya mereka:
62
- Mewariskan tradisi upacara adat Nyangahatn kepada generasi penerus.
Apakah upacara adat Nyangahatn sangat perlu untuk dilestarikan.
5. Sebutkan jenis-jenis dan simbol-simbol sesajen dan makna dari simbol itu
sendiri yang terdapat dalam upacara adat Nyangahatn:
- Pohon: sebagai meja adat atau sebagai penampung rejeki yang akan
Tuhan berikan.
- Sekapur sirih: sebagai bentuk adat ramah tamah atau sebagai pembukaan
cerita.
- Ai‘ (air putih dari sungai): sebagai lambang penyuci kesejukan hidup.
- Manok (ayam), sebagai bentuk pengorbanan kita, atau sebagai kurban.
- Tumpi‘ (cucur), sebagai lambang masakan adat dari kaum wanita.
- Poe‘ (pulut), sebagai lambang masakan adat dari kaum laki-laki.
- Bontokng (beras yang dibungkus pakai daun layakng (daun layang) dan
dimasak didalam bambu, sebagai ungkapan janji yang telah
disepakati bersama.
- Talo‘ (telur), sebagai lambang kebulatan mufakat adat.
- Gulita (pelita), sebagai lambang terangnya hidup dalam adat.
- Kobet (berupa sesajen dalam jumlah sedikit yang di taruh di daun
layakng yang dicampur darah ayam, cucur, pulut, lontong, garam dan telur (daun layang), sebagai lambang sosial masyarakat adat. Di dalam kobet terdapat lima macam kobet yaitu, -kobet rayah: sebagai lambang makan bersama, - kobet jajo: sebagai lambang apabila dapat makanan maka harus di bagi-bagi, - kobet panampe: sebagai lambang untuk
63
memberi makan tamu yang datang, - kobet pangamatn (kobet pengaman), sebagai lambang persiapan rumah tangga, - kobet badarah (kobet berdarah), sebagai lambang perjuangan adat yang melahirkan keberanian dan ketegasan dalam adat.
- Duit (uang), sebagai lambang mata adat.
- Nyalipa (dupa atau bunga harum), sebagai lambang pengharum adat.
- Baras (beras), sebagai pelantar (bakal pelengkap hidup) adat. Artinya
harus ada persiapan hidup untuk di kemudian hari.
- Baras banyu (beras yang diberi minyak), sebagai lambang persalinan
raja kepada adat.
- Baras sasah (beras yang dicampur dengan air), sebagai lambang
kebersihan adat.
- Kulit langir, minyak, bunga selasih sebagai lambang perhiasan adat.
- Tungkat atau pulut yang dimasak dalam bambu panjang dan diberi lubang
di tengah (tongkat), sebagai lambang tongkat adat atau sebagai pusatadat.
6. Ada berapa macam keperluan upacara adat Nyangahatn:
- Untuk mendirikan rumah.
- Membuka dan menutup aliran sungai (bendungan).
- Membuka dan menutup jalan.
- Membuka tanah perladangan.
- Basaru‘ sumangat, (memanggil semangat).
- Batalah (memberikan nama kepada bayi atau anak yang baru lahir).
64
- Panganten (menikah) menyatukan antara laki-laki dan perempuan.
- Baulakng (pesta ulang tahun pernikahan).
- Ngamar (memadu) laki-laki mempunyai istri 2 orang.
- Bacare (bercerai atau berpisah).
- Barobat (berobat secara tradisi adat).
- Gawe padi (pesta setelah panen padi).
- Tama‘ rumah barahu (memasuki rumah baru).
- Karusakatn (orang yang meninggal).
- Adat ukuman (adat hukuman).
7. Bagaimana sistem solidaritas di lingkungan masyarakat yang melaksanakan
Upacara Adat Nyangahatn:
Sistem solidaritas dan gotong royong saat upacara dilaksanakan yaitu dengan cara membantu keluarga yang sedang mengadakan upacara adat Nyangahatn saat upacara dimulai sampai selesai.
8. Bagaimana tata cara peraturan saat upacara adat Nyangahatn berlangsung:
Si Pabamang/Panyangahatn (pembaca doa) harus pertam kali datang, kemudian bagi yang akan didoakan harus sudah siap terlebih dahulu, para saksi dan ahli waris harus datang pada saat upacara diadakan, kemudian selama upacara berlangsung setiap orang harus bisa saling menghargai, sopan dan menjaga suasana agar tetap aman dan tenteram, sampai upacara tersebut selesai.
9. Apa yang menjadi keterbatasan generasi penerus untuk menjadi seorang
65
Untuk generasi penerus menjadi seorang Panyangahatn memang ada,
akan tetapi jumlahnya sangatlah sedikit, hal ini disebabkan kurangnya kesadaran akan cinta terhadap budaya dan tradisi daerah masing-masing, disamping itu kemajuan teknologi yang membuat manusia merasa sangat malas dan segalanya dapat dikatakan instan, adapun syarat-syarat untuk
menjadi Panyangahatn diantaranya sebagai berikut:
- Sudah melakukan upacara adat baulakng (pesta ulang tahun pernikahan).
- Sudah dilantik oleh picara (pembicara), pemimpin adat.
10. Apa yang menjadi pantangan untuk seorang Panyangahatn:
Baik, sopan dan tidak cacat hukum, paham dan mengerti tentang adat, harus bisa berpantang dalam hal tingkah laku dan cara makannya, kemudian kebersihan secara jasmani dan rohani sangat diperhatikan.
11. Resiko apa saja yang ada di dalam Upacara Adat Nyangahatn bagi si
Pabamang atau Panyangahatn:
Tidak ada resiko bagi panyangahatn apabila sudah melaksanakan upacara adat baulakng (pesta ulang tahun pernikahan) sebelum melaksanakan upacara adat baulakng maka resikonya ada yaitu: hidupnya bisa merosot, bisa gila bahkan meninggal dunia, apabila terdapat kesalahan dalam pembacaan doa
dalam upacara adat Nyangahatn maka si Panyangahatn harus meminta maaf
kepada Tuhan (Jubata) di akhir pembacaan doa.
C. Hasil dari wawancara dengan: (Bapak Kadam)
1. Apa Fungsi Upacara Adat Nyangahatn Bagi Masyarakat Desa Pahokng,
66
- Sebagai media pewarisan untuk mempertahankan tradisi suku Dayak
Kanayatn yang ada di Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Landak.
2. Apa fungsi Upacara Adat Nyangahatn terhadap kegiatan Upacara Tradisional
Naik Dango:
- Sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan (Jubata), terhadap hasil
panen yang telah di tuai dengan hasil panen yang sangat memuaskan dari hasil panen yang telah diperoleh.
- Sebagai tanda tutup tahun padi.
3. Apa fungsi Upacara Adat Nyangahatn terhadap kegiatan simbolis upacara
perobatan:
- Mengusir segala bentuk roh-roh jahat, dan untuk meminta kesembuhan.
4. Apa usaha masyarakat Desa Pahokng untuk menjaga agar upacara adat
Nyangahatn tetap menjadi budaya mereka:
- Membuat upacara adat ke Panyubu (meminta dengan sopan santun).
- Membuat upacara adat kepangkalatn (sebagai dasar adat).
5. Apakah upacara adat Nyangahatn sangat perlu untuk dilestarikan:
- Upacara adat Nyangahatn sangat perlu untuk dilestarikan karena upacara
adat Nyangahatn merupakan tradisi dari nenek moyang kita dahulu yang harus kita jaga dan dilestarikan.
6. Sebutkan jenis-jenis dan simbol-simbol sesajen dan makna dari simbol itu
sendiri yang terdapat dalam upacara adat Nyangahatn:
- Pohon: sebagai meja adat atau sebagai penampung rejeki yang akan
67
- Sekapur sirih: sebagai bentuk adat ramah tamah atau sebagai pembukaan
cerita.
- Ai‘ (air putih dari sungai): sebagai lambang penyuci kesejukan hidup.
- Manok (ayam), sebagai bentuk pengorbanan kita, atau sebagai kurban.
- Tumpi‘ (cucur), sebagai lambang masakan adat dari kaum wanita.
- Poe‘ (pulut), sebagai lambang masakan adat dari kaum laki-laki.
- Bontokng (beras yang dibungkus pakai daun layakng (daun layang) dan
di masak di dalam bambu, sebagai ungkapan janji yang telah disepakati bersama.
- Talo‘ (telur), sebagai lambang kebulatan mufakat adat.
- Gulita (pelita), sebagai lambang terangnya hidup dalam adat.
- Kobet (berupa sesajen dalam jumlah sedikit yang di taruh di daun
layakng yang dicampur darah ayam, cucur, pulut, lontong, garam dan telur (daun layang), sebagai lambang sosial masyarakat adat. Di dalam kobet terdapat lima macam kobet yaitu, - kobet rayah: sebagai lambang makan bersama, - kobet jajo: sebagai lambang apabila dapat makanan maka harus di bagi-bagi, -kobet panampe: sebagai lambang untuk memberi makan tamu yang datang, -kobet pangamatn (kobet pengaman), sebagai lambang persiapan rumah tangga, - kobet badarah (kobet berdarah), sebagai lambang perjuangan adat yang melahirkan keberanian dan ketegasan dalam adat.
- Duit (uang), sebagai lambang mata adat.
68
- Baras (beras), sebagai pelantar (bakal pelengkap hidup) adat. Artinya
harus ada persiapan hidup untuk di kemudian hari.
- Baras banyu (beras yang diberi minyak), sebagai lambang persalinan
raja kepada adat.
- Baras sasah (beras yang dicampur dengan air), sebagai lambang
kebersihan adat.
- Kulit langir, minyak, bunga selasih sebagai lambang perhiasan adat.
- Tungkat atau pulut yang dimasak dalam bambu panjang dan diberi lubang
di tengah (tongkat), sebagai lambang tongkat adat atau sebagai pusat adat.
7. Ada berapa macam keperluan upacara adat Nyangahatn:
- Untuk mendirikan rumah.
- Membuka dan menutup aliran sungai (bendungan).
- Membuka dan menutup jalan.
- Membuka tanah perladangan.
- Basaru‘ sumangat, (memanggil semangat).
- Batalah (memberikan nama kepada bayi atau anak yang baru lahir).
- Babalak (bersunat) untuk batas umur dari anak-anak menjadi dewasa.
- Panganten (menikah) menyatukan antara laki-laki dan perempuan.
- Baulakng (pesta ulang tahun pernikahan).
- Ngamar (memadu) laki-laki mempunyai istri 2 orang.
- Bacare (bercerai atau berpisah).
69
- Gawe padi (pesta setelah panen padi).
- Tama‘ rumah barahu (memasuki rumah baru).
- Karusakatn (orang yang meninggal).
- Adat ukuman (adat hukuman).
8. Bagaimana sistem solidaritas di lingkungan masyarakat yang melaksanakan
Upacara Adat Nyangahatn:
9. Sistem solidaritas yaitu dilakukan dengan cara bergotong-royong antar
masyarakat kepada keluarga yang mengadakan upacara adat Nyangahatn. Bagaimana tata cara peraturan saat upacara adat Nyangahatn berlangsung:
Si Pabamang/Panyangahatn (pembaca doa) harus pertama untuk datang, kemudian bagi yang akan didoakan harus sudah siap terlebih dahulu, para saksi dan ahli waris harus datang pada saat upacara diadakan, kemudian selama upacara berlangsung setiap orang harus bisa saling menghargai, sopan dan menjaga suasana agar tetap aman dan tenteram, sampai upacara tersebut selesai.
10. Apa yang menjadi keterbatasan generasi penerus untuk menjadi seorang
Panyangahatn serta persyaratan dan pantangan yang harus di taati:
Untuk generasi penerus menjadi seorang Panyangahatn memang ada,
akan tetapi jumlahnya sangatlah sedikit, hal ini disebabkan kurangnya kesadaran akan cinta terhadap budaya dan tradisi daerah masing-masing, di samping itu kemajuan teknologi yang membuat manusia merasa sangat malas dan segalanya dapat dikatakan instan, adapun syarat-syarat untuk menjadi
70
- Sudah melakukan upacara adat baulakng (pesta ulang tahun pernikahan).
- Sudah dilantik oleh picara (pembicara), pemimpin adat.
11. Apa yang menjadi pantangan untuk seorang Panyangahatn:
Baik, sopan dan tidak cacat hukum, paham dan mengerti tentang adat, harus bisa berpantang dalam hal tingkah laku dan cara makannya, kemudian kebersihan secara jasmani dan rohani sangat diperhatikan.
12.Resiko apa saja yang ada di dalam Upacara Adat Nyangahatn bagi si
Pabamang atau Panyangahatn:
Tidak ada resiko bagi panyangahatn apabila sudah melaksanakan upacara adat baulakng (pesta ulang tahun pernikahan) sebelum melaksanakan upacara adat baulakng maka resikonya ada yaitu: hidupnya bisa merosot, bisa gila bahkan meninggal dunia, apabila terdapat kesalahan dalam pembacaan doa
dalam upacara adat Nyangahatn maka si Panyangahatn harus meminta maaf
kepada Tuhan (Jubata) di akhir pembacaan doa.
D. Hasil dari wawancara dengan: (Bapak Lipsen)
1. Apa Fungsi Upacara Adat Nyangahatn Bagi Masyarakat Desa Pahokng,
Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat:Sebagai Doa:
- Sebagai media pemeliharaan kehidupan spiritual dalam arti menjaga
keberadaan sumber keyakinan, harapan dan segala arah kehidupan manusia.
2. Apa fungsi Upacara Adat Nyangahatn terhadap kegiatan Upacara Tradisional
71
- Sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan (Jubata), terhadap hasil
panen yang telah di tuai dengan hasil panen yang sangat memuaskan dari hasil panen yang telah diperoleh.
- Sebagai media memelihara semangat solidaritas baik antar sesama
masyarakat, alam semesta dan Tuhan.
3. Apa fungsi Upacara Adat Nyangahatn terhadap kegiatan simbolis upacara
perobatan:
- Untuk menolak bala.
- Meminta kesembuhan.
- Membayar kesalahan.
4. Apa usaha masyarakat Desa Pahokng untuk menjaga agar upacara adat
Nyangahatn tetap menjadi budaya mereka:
- Membuat upacara adat ke Panyubu (meminta dengan sopan santun).
- Membuat upacara adat kepangkalatn (sebagai dasar adat).
Yang harus dihadirkan, Pabamang (pembaca doa), membawa
kelengkapan alat musik tradisional adat seperti: gong, gendang, dau, serta dengan mengadakan pencak silat, nyanyian dan tarian tradisional adat.
5. Apakah upacara adat Nyangahatn sangat perlu untuk dilestarikan:
- Karena upacara adat Nyangahatn merupakan budaya asli suku adat
Dayak Kanayatn, dengan bahasa-bahasa adat suku Dayak Kanayatn. Nyangahatn sebagai bentuk penyampaian doa yang dilengkapi dengan bermacam perangkat dan pelengkap adat, di dalam upacara adat
72
Nyangahatn dikenal dengan tiga istilah yaitu, Babamang, Basampakng dan Babaca, yang ketiganya mengandung masing-masing makna tersendiri. Babamang merupakan doa yang tidak perlu menggunakan pelengkap adat seperti sesaji akan tetapi cukup membaca doa saja. Sedangkan Basampakng merupakan makna sebagai rasa untuk menyatakan diri tunduk terhadap segala-galanya, atau disebut dengan kahula yang artinya mohon untuk direstui dan di tanggapi. Untuk Babaca yaitu menyuburkan inti sari kegiatan.
6. Sebutkan jenis-jenis dan simbol-simbol sesajen dan makna dari simbol itu
sendiri yang terdapat dalam upacara adat Nyangahatn:
- Pohon: sebagai meja adat atau sebagai penampung rejeki yang akan
Tuhan berikan.
- Sekapur sirih: sebagai bentuk adat ramah tamah atau sebagai pembukaan
cerita.
- Ai‘ (air putih dari sungai): sebagai lambang penyuci kesejukan hidup.
- Manok (ayam), sebagai bentuk pengorbanan kita, atau sebagai kurban.
- Tumpi‘ (cucur), sebagai lambang masakan adat dari kaum wanita.
- Poe‘ (pulut), sebagai lambang masakan adat dari kaum laki-laki.
- Bontokng (beras yang dibungkus pakai daun layakng (daun layang) dan
di masak di dalam bambu, sebagai ungkapan janji yang telah disepakati bersama.
- Talo‘ (telur), sebagai lambang kebulatan mufakat adat.
73
- Kobet (berupa sesajen dalam jumlah sedikit yang di taruh di daun
layakng yang dicampur darah ayam, cucur, pulut, lontong, garam dan telur (daun layang), sebagai lambang sosial masyarakat adat. Di dalam kobet terdapat lima macam kobet yaitu, - kobet rayah: sebagai lambang makan bersama, - kobet jajo: sebagai lambang apabila dapat makanan maka harus di bagi-bagi, - kobet panampe: sebagai lambang untuk memberi makan tamu yang datang, - kobet pangamatn (kobet pengaman), sebagai lambang persiapan rumah tangga, - kobet badarah (kobet berdarah), sebagai lambang perjuangan adat yang melahirkan keberanian dan ketegasan dalam adat.
- Duit (uang), sebagai lambang mata adat.
- Nyalipa (dupa atau bunga harum), sebagai lambang pengharum adat.
- Baras (beras), sebagai pelantar (bakal pelengkap hidup) adat. Artinya
harus ada persiapan hidup untuk di kemudian hari.
- Baras banyu (beras yang diberi minyak), sebagai lambang persalinan
raja kepada adat.
- Baras sasah (beras yang dicampur dengan air), sebagai lambang
kebersihan adat.
- Kulit langir, minyak, bunga selasih sebagai lambang perhiasan adat.
- Tungkat atau pulut yang dimasak dalam bambu panjang dan diberi lubang
di tengah (tongkat), sebagai lambang tongkat adat atau sebagai pusat adat.
74
7. Ada berapa macam keperluan upacara adat Nyangahatn:
- Untuk mendirikan rumah.
- Membuka dan menutup aliran sungai (bendungan).
- Membuka dan menutup jalan.
- Membuka tanah perladangan.
- Basaru‘ sumangat, (memanggil semangat).
- Batalah (memberikan nama kepada bayi atau anak yang baru lahir).
- Babalak (bersunat) untuk batas umur dari anak-anak menjadi dewasa.
- Panganten (menikah) menyatukan antara laki-laki dan perempuan.
- Baulakng (pesta ulang tahun pernikahan).
- Ngamar (memadu) laki-laki mempunyai istri 2 orang.
- Bacare (bercerai atau berpisah).
- Barobat (berobat secara tradisi adat).
- Gawe padi (pesta setelah panen padi).
- Tama‘ rumah barahu (memasuki rumah baru).
- Karusakatn (orang yang meninggal).
- Adat ukuman (adat hukuman).
8. Bagaimana sistem solidaritas di lingkungan masyarakat yang melaksanakan
Upacara Adat Nyangahatn:
Sistem solidaritas dan gotong royong saat upacara dilaksanakan sangatlah terasa kebersamaan serta kekompakannya, karena dalam kegiatan ini melibatkan banyak pihak yang bisa untuk membantu, seperti contoh: kepala Desa, keluarga, wali, tetangga dan masyarakat datang untuk membantu dan
75
menyaksikan serta mencicipi berkat yang telah disiapkan oleh keluarga yang melaksanakan upacara tersebut. Lebih banyak tamu yang akan datang apabila kegiatannya besar, begitu sebaliknya, akan sedikit jumlah tamu yang datang apabila kegiatannya kecil.
9. Bagaimana tata cara peraturan saat upacara adat Nyangahatn berlangsung:
Si Pabamang/Panyangahatn (pembaca doa) harus pertama untuk datang, kemudian bagi yang akan didoakan harus sudah siap terlebih dahulu, para saksi dan ahli waris harus datang pada saat upacara diadakan, kemudian selama upacara berlangsung setiap orang harus bisa saling menghargai, sopan dan menjaga suasana agar tetap aman dan tenteram, sampai upacara tersebut selesai.
10. Apa yang menjadi keterbatasan generasi penerus untuk menjadi seorang
Panyangahatn serta persyaratan dan pantangan yang harus di taati:
Untuk generasi penerus menjadi seorang Panyangahatn memang ada,
akan tetapi jumlahnya sangatlah sedikit, hal ini disebabkan kurangnya kesadaran akan cinta terhadap budaya dan tradisi daerah masing-masing, di samping itu kemajuan teknologi yang membuat manusia merasa sangat malas dan segalanya dapat dikatakan instan, adapun syarat-syarat untuk menjadi
Panyangahatn diantaranya sebagai berikut:
- Sudah melakukan upacara adat baulakng (pesta ulang tahun pernikahan).
76
11. Apa yang menjadi pantangan untuk seorang Panyangahatn:
Baik, sopan dan tidak cacat hukum, paham dan mengerti tentang adat, harus bisa berpantang dalam hal tingkah laku dan cara makannya, kemudian kebersihan secara jasmani dan rohani sangat diperhatikan.
12. Resiko apa saja yang ada di dalam Upacara Adat Nyangahatn bagi si
Pabamang atau Panyangahatn:
Tidak ada resiko bagi panyangahatn apabila sudah melaksanakan upacara adat baulakng (pesta ulang tahun pernikahan) sebelum melaksanakan upacara adat baulakng maka resikonya ada yaitu: hidupnya bisa merosot, bisa gila bahkan meninggal dunia, apabila terdapat kesalahan dalam pembacaan doa
dalam upacara adat Nyangahatn maka si Panyangahatn harus meminta maaf
77
Gambar 1. Bapak M. Rani (Temenggung dan Panyangahatn di Desa Pahokng). (Sumber : Dok. Pribadi).
Gambar 2. Bapak Ajan (Panyangahatn di Desa Pahokng) (Sumber : Dok. Pribadi).
78
Gambar 3. Bapak Kadam (Panyangahatn di Desa Pahokng) (Sumber : Dok. Pribadi).
Gambar 4. Bapak Lipsen (Panyangahatn di Desa Pahokng ) (Sumber : Dok. Pribadi).
79
Gambar 1.Warga sedang mengikuti Prosesi upacara adat Nyangahatn salah satu warga di Desa Pahokng. (Sumber : Dok. Pribadi).
Gambar 2.Panyangahatn sedang melantunkan mantera untuk memulai upacara adat Nyangahatn. . (Sumber : Dok. Pribadi).
80
Gambar 3.Upacara Nyangahatn di Panyubu samak Uma sawah/ladang.
(Sumber: Dok. Pribadi).
Gambar 4.Panyangahatn sedang memanggil Awa Pama (Jubata). (Sumber:
81
Gambar 5.Warga sedang memegang sesaji bersama untuk memohon berkat dan keselamatan mereka. (Sumber: Dok. Pribadi).
Gambar 6.Warga sedang memasak Lemang/Poe” (sebagai lambang masakan adat
82
Gambar 7.Lemang/Poe’ yang sudah matang untuk upacara adat Nyangahatn.
(Sumber: Dok. Pribadi).
Gambar 8.Kue Cucur sebagai lambang masakan adat dari kaum perempuan untuk upacara adat Nyangahatn. (Sumber: Dok. Pribadi).
83
Gambar 9. Bontokng (beras yang dibungkus dengan daun layang, dengan cara dimasak dalam bambu dibakar menggunakan kayu bakar. (Sumber: Dok. Pribadi).
Gambar 10. Kobet, Kobet merupakan lambang sosial masyarakat, kobet
merupakan sesajen yang ditaruh di daun layang (layakng) yang isinya: darah
84
Gambar 11.Kulit langir, minyak bunga selasih, dan Tungkat (bambu yan diisi beras kemudian dimasak dalam bambu).Gambar ini mempunyai simbol perhiasan adat. (Sumber: Dok. Pribadi)
Gambar 12.Manok atau ayam yang sudah dimasak, tungkat, kobet, lambang pengorbanan, kekuatan dan perhiasanadat. (Sumber: Dok. Pribadi).
85
Gambar 14.Gulita (lampu minyak tanah) lambang terangnya hidup dalam adat. (Sumber: Dok. Pribadi).
Gambar 13. Baras Talo’ (beras dan Telur). Telur sebagai lambang kebulatan mufakat adat. Beras sebagai lambang pelantar (bakal pelengkap hidup). Air dalam cangkir sebagai lambang penyucian, beras pulut sebagai lambang pengikat tali persaudaraan. (Sumber: Dok. Pribadi).
86
Gambar 15.Sesaji yang sudah lengkap dalam upacara adat Nyangahatn ka rumah (di rumah keluarga yang mengadakan upacara adat Nyangahatn). (Sumber: Dok. Pribadi).
Gambar 16. Panyangahatn sedang membacakan doa atau mantera Nyangahatn di dekat pohon besar. (Sumber: Dok. Pribadi).
87
Jenis-jenis dan simbol-simbol sesaji dan makna dari simbol itu sendiri yang terdapat dalam upacara adat Nyangahatn :
1. Pohon: sebagai meja adat atau sebagai penampung rejeki yang akan Tuhan
berikan.
2. Sekapur sirih: sebagai bentuk adat ramah tamah atau sebagai pembukaan
cerita.
3. Ai‘ (air putih dari sungai): sebagai lambang penyuci kesejukan hidup.
4. Manok (ayam), sebagai bentuk pengorbanan kita, atau sebagai kurban.
5. Tumpi‘ (cucur), sebagai lambang masakan adat dari kaum wanita.
6. Poe‘ (pulut), sebagai lambang masakan adat dari kaum laki-laki.
7. Bontokng (beras yang dibungkus pakai daun layakng (daun layang) dan di
masak di dalam bambu, sebagai ungkapan janji yang telah disepakati bersama.
8. Talo‘ (telur), sebagai lambang kebulatan mufakat adat.
9. Gulita (pelita), sebagai lambing terangnya hidup dalam adat.
10. Kobet (berupa sesajen dalam jumlah sedikit yang di taruh di daun layakng
yang di beri darah ayam, cucur, pulut, lontong, garam dan telur (daun layang), sebagai lambang sosial masyarakat adat. Di dalam kobet terdapat lima macam kobet yaitu, - kobet rayah: sebagai lambang makan bersama, - kobet jajo: sebagai lambang apabila dapat makanan maka harus di bagi-bagi, - kobet panampe: sebagai lambang untuk memberi makan tamu yang datang, - kobet pangamatn (kobet pengaman), sebagai lambang persiapan rumah tangga, - kobet badarah (kobet berdarah), sebagai lambang perjuangan adat yang melahirkan keberanian dan ketegasan dalam adat.
11. Duit (uang), sebagai lambang mata adat.
12. Nyalipa (dupa atau bunga harum), sebagai lambang pengharum adat.
13. Baras (beras), sebagai pelantar (bakal pelengkap hidup) adat. Artinya harus
ada persiapan hidup untuk di kemudian hari.
14. Baras banyu (beras banyu beras yang diberi minyak), sebagai lambang
persalinan raja kepada adat.
15. Baras sasah (beras yang dicampur dengan air), sebagai lambang kebersihan
adat.
16. Kulit langir, minyak, bunga selasih sebagai lambang perhiasan adat.
17. Tungkat atau pulut yang dimasak dalam bambu panjang dan diberi lubang di