• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREPARASI PRODUK NATA DE PINA DAN APLIKASI PENGIKATANNYA TERHADAP LOGAM KOBALT(II) LIA APRILIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PREPARASI PRODUK NATA DE PINA DAN APLIKASI PENGIKATANNYA TERHADAP LOGAM KOBALT(II) LIA APRILIA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PREPARASI PRODUK NATA DE PINA DAN

APLIKASI PENGIKATANNYA TERHADAP LOGAM

KOBALT(II)

LIA APRILIA

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(2)

ABSTRAK

LIA APRILIA. Preparasi Produk Nata de Pina dan Aplikasi Pengikatannya terhadap Logam Kobalt(II). Dibimbing oleh BETTY MARITA SOEBRATA dan MUHAMAD FARID.

Limbah kulit nanas dapat diubah melalui fermentasi dengan bantuan bakteri

Acetobacter xylinum menjadi produk yang lebih bermanfaat, yaitu produk nata de pina.

Nata termodifikasi kimia diduga dapat digunakan sebagai adsorben yang lebih unggul dalam menjerap logam berat dibandingkan lembaran kering nata tanpa modifikasi. Kobalt merupakan logam transisi yang diperlukan dalam konsentrasi rendah tetapi dapat menjadi racun dalam konsentrasi tinggi, misalnya penyebab penyakit kanker. Modifikasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah modifikasi nata menggunakan asam sulfat, NaOH, dan asam monokloroasetat (konversi menjadi karboksimetil selulosa). Pencirian lembaran kering nata termodifikasi kimia menggunakan Fourier transfom infrared (FTIR).

Urutan kapasitas adsorpsi terbesar dari setiap nata termodifikasi kimia dan tanpa modifikasi terhadap kobalt(II)adalah modifikasi NaOH > tanpa modifikasi > modifikasi asam sulfat > modifikasi asam monokloroasetat, dengan nilai kapasitas adsorpsi maksimumnya berturut-turut sebesar 520.89, 420.67, 95.67, dan 47.39 µg/g adsorben. Urutan nilai efisiensi adsorpsi terbesar dari nata termodifikasi kimia dan tanpa modifikasi terhadap logam kobalt(II)adalah modifikasi NaOH > tanpa modifikasi > modifikasi asam sulfat > modifikasi asam monokloroasetat, dengan nilai efisiensi adsorpsi maksimumnya berturut-turut 40.71, 23.99, 8.26, dan 4.25%. Nata termodifikasi kimia (NaOH) dapat menjerap 19.24% lebih banyak logam kobalt dibandingkan nata tanpa modifikasi.

ABSTRACT

LIA APRILIA. Preparation of Nata de Pina Product and Its Aplication in Cobalt(II) Binding. Supervised by BETTY MARITA SOEBRATA and MUHAMAD FARID.

Pineapple’s peel waste fermentated with Acetobacter xylinum becomes a useful product. The product is called nata de pina. Chemically modified nata was estimated as more excellent adsorben in adsorbing heavy metals as compared with unmodified nata. Cobalt is transition metal which is needed in low concentration but it could be toxic in high concentration, for example it caused cancer. Modifications in this research on the nata used sulfuric acid, sodium hydroxide, and monochloroacetic acid (conversion to carboxymethyl cellulose). Chemically modified nata was characterized using Fourier

transfom infrared (FTIR).

The value of adsorption capacity from each chemically modified and unmodified nata toward cobalt(II) was NaOH modified > unmodified > sulfuric acid modified > monochloroacetic acid modified with maximum value of adsorption capacity were 520.89, 420.67, 95.67, and 47.39 µg/g adsorben, respectively. The value of adsoption efficiency from each chemically modified and unmodified nata toward cobalt(II) was NaOH modified > unmodified > sulfuric acid modified > monochloroacetic acid modified with maximum value of adsorption efficiency were 40.71, 23.99, 8.26, and 4.25%, respectively. Chemically modified nata could adsorb 19.24% cobalt more than the unmodified nata.

(3)

PREPARASI PRODUK NATA DE PINA DAN

APLIKASI PENGIKATANNYA TERHADAP LOGAM

KOBALT(II)

LIA APRILIA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada

Departemen Kimia

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(4)

Judul : Preparasi Produk Nata de Pina dan Aplikasi Pengikatannya terhadap Logam Kobat(II)

Nama : Lia Aprilia NIM : G44203018

Menyetujui:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Betty Marita Soebrata, S.Si, M. Si. Drs. Muhamad Farid NIP 131 694 523 NIP 132 002 064

Mengetahui:

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor

Dr. Drh. Hasim, DEA

NIP 131 578 806

(5)

PRAKATA

Bismillahirrahmanirrahim…

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Penelitian dilaksanakan dari bulan September 2007 hingga Agustus 2008 di Laboratorium Kimia Fisik dan Lingkungan Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor dengan judul Preparasi Produk Nata de Pina dan Aplikasi Pengikatannya terhadap Logam Kobat(II).

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Betty Marita Soebrata, S.Si, M. Si. dan Bapak Drs. Muhamad Farid selaku pembimbing atas segala saran, kritik, dorongan, dan bimbingannya selama penelitian dan dalam penyusunan karya ilmiah ini. Terima kasih yang tak terhingga kepada ayah, ibu, dan adik-adikku tercinta yang selalu memberikan cinta, semangat, bantuan materi, doa yang tulus, kesabaran, dan kasih sayang tiada henti.

Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kak Khotib, S. Si. atas diskusi yang berharga, Pak Mail, Pak Nano, Bu Ai, Pak Eman, dan Pak Sabur atas fasilitas dan kemudahan yang telah diberikan. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada Noerhayati, Rita, Ani, Yuli, Isya, Dewi, Sari, Mba Aci, Utin, Laskar MSC, Fusi-G, Tim Asistensi PAI IPB 2007/2008, Kimia 40, Zaid 2006, dan rekan-rekan seperjuangan di Laboratorium Kimia Fisik dan Lingkungan atas semangat dan dukungannya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2009

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tangerang tanggal 7 April 1986 dari ayah Safeih dan ibu Fatimah. Penulis merupakan putri pertama dari lima bersaudara.

Tahun 2003 penulis lulus dari SMU Negeri 32 Jakarta dan pada tahun yang sama lulus dari seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Penulis memilih Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif di dalam organisasi kampus di IPB dan di luar IPB. Tahun 2003 penulis menjadi anggota KOPMA IPB dan anggota UKM Panahan IPB. Tahun 2005 penulis menjadi anggota Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia komisariat IPB. Periode kepengurusan 2005-2006 menjadi staf di Departemen Olahraga dan Seni DKM Al-Ghifari IPB dan staf Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa BEM FMIPA IPB. Pada tahun 2006 penulis melaksanakan praktik lapangan di Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan KLH RI. Penulis juga aktif menjadi asisten praktikum mata kuliah Kimia Fisik dan Lingkungan tahun ajaran 2007-2008, asisten mata kuliah Pendidikan Agama Islam tahun ajaran 2006-2007 dan 2007-2008, serta penanggung jawab asistensi Pendidikan Agama Islam FMIPA tahun ajaran 2007-2008. Selain itu, penulis aktif mengikuti seminar-seminar, baik yang berbasis iptek dan wirausaha selama mengikuti perkuliahan di IPB.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

PENDAHULUAN ... 1 TINJAUAN PUSTAKA Nanas ... 1 Selulosa Bakterial ... 2 Adsorpsi ... 3 Modifikasi Adsorben ... 3 Karboksimetil Selulosa (CMC) ... 3 Analisis Kobalt ... 4

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat ... 5

Metode Penelitian ... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Nata ... 7

Sintesis Karboksimetil Selulosa ... 7

Penentuan Kondisi Optimum Adsorben ... 8

Aplikasi Pengikatan Kobalt pada Produk Nata ... 10

Kajian Fourier Transform Infrared (FTIR) ... 11

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan ... 12

Saran ... 13

DAFTAR PUSTAKA ... 13

(8)

DAFTAR

TABEL

Halaman

1 Komposisi kimia daging buah nanas masak ... 2

2 Sifat fisik selulosa bakterial dan beberapa material organik ... 2

3 Nilai Q dan E adsorben dengan modifikasi dan tanpa modifikasi ... 10

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1 Struktur selulosa ... 3

2 Struktur karboksimetil selulosa ... 3

3 Reaksi antara Nitroso-R-salt dan kobalt ... 5

4 Lembaran nata ... 6

5 Nata setelah inkubasi lima hari ... 7

6 Karboksimetil selulosa hasil sintesis ... 8

7 Warna kompleks kobalt-garam nitroso-R pada berbagai konsentrasi ... 8

8 Hubungan waktu dengan kapasitas adsorpsi kobalt pada lembaran nata ... 9

9 Hubungan waktu dengan kapasitas adsorpsi kobalt pada CMC ... 9

10 Hubungan bobot dengan kapasitas adsorpsi kobalt pada CMC ... 9

11 Hubungan bobot dengan efisiensi adsorpsi kobalt pada CMC ... 9

12 Kapasitas adsorpsi adsorben lembaran nata terhadap Co(II) ... 10

13 Efisiensi adsorpsi adsorben lembaran nata terhadap Co(II) ... 11

14 Spektrum FTIR nata tanpa modifikasi ... 11

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Bagan alir penelitian ... 16

2 Pengamatan Fisik lembaran nata kering ... 17

3 Pola serapan kompleks kobalt-garam nitroso-R pada beberapa panjang gelombang ... 18

4 Pembuatan kurva standar kobalt ... 18

5 Data kurva standar kobalt ... 19

6 Kapasitas adsorpsi padavariasi waktu penjerapan kobaltpada lembaran nata ... 19

7 Kapasitas adsorpsi dan efisiensi adsorpsi pada variasi waktu penjerapan kobalt pada karboksimetil selulosa ... 20

8 Kapasitas adsorpsi dan efisiensi adsorpsi pada variasi bobot karboksimetil selulosa ... 21

9 Kapasitas adsorpsi dan efisiensi adsorpsi kobalt oleh nata termodifikasi asam sulfat ... 22

10 Kapasitas adsorpsi dan efisiensi adsorpsi kobalt oleh nata termodifikasi NaOH .. 22

(10)

PENDAHULUAN

Buah nanas (Ananas comosus)

merupakan salah satu tanaman yang banyak diusahakan petani di Indonesia, terutama di daerah Sumatera dan Jawa. Tiap tahun produksinya terus meningkat. Pada tahun 2005 produksi nanas di Indonesia mencapai 925.082 ton dan 1.427,781 ton pada tahun 2006 (Biro Pusat Statistik 2007).

Satu buah nanas hanya 53% bagian saja yang dapat dikonsumsi, sedangkan sisanya dibuang sebagai limbah, sehingga limbah kulit nanas makin lama makin menumpuk dan umumnya hanya dibuang sebagai sampah (Rulianah 2002). Hal tersebut membuka peluang dalam pemanfaatan limbah kulit nanas menjadi produk yang lebih bermanfaat melalui fermentasi dengan bakteri

Acetobacter xylinum menjadi produk nata

(nata de pina) yang mempunyai dapat digunakan sebagai bahan makanan. Studi mendalam terhadap nata untuk berbagai bidang aplikasi sangat diperlukan untuk meningkatkan nilai tambah bagi produk nata dan tidak terbatas pada pemanfaatannya sebagai produk makanan.

Kandungan utama nata de pina adalah selulosa. Selulosa bakterial mempunyai kekhasan sifat struktural dan fisikokimiawi dibandingkan selulosa kayu (Yoshinaga et al. 1997). Apalagi selulosa bakterial dihasilkan dalam keadaan murni, seperti bebas lignin, hemiselulosa, dan produk-produk biogenik lainnya (Geyer et al. 1994).

Penelitian yang mengarah pada

pengembangan selulosa bakterial sebagai material yang bernilai tambah sudah banyak dilakukan. Beberapa diantaranya adalah penggunaan selulosa bakterial sebagai bahan diafragma tranduser, bahan pencampur dalam industri kertas, karakterisasi sifat listrik dan magnetnya, sebagai support untuk sensor glukosa dan sebagai lembaran dialisis (Ighuci

et al. 2000).

Studi pemanfaatan kulit nanas sebagai nata telah banyak dilakukan. Andriansyah (2006) telah melakukan penelitian mengenai sifat-sifat membran yang terbuat dari sari kulit nanas yang meliputi optimasi waktu inkubasi, ketebalan, dan komposisi bahan (sari kulit nanas, air, dan gula). Putri (2006) meneliti ciri membran selulosa berpori dari sari kulit nanas. Pasla (2006) melakukan pencirian membran selulosa asetat berbahan dasar selulosa bakteri dari limbah nanas.

Pisesidharta et al. (2003) telah melakukan penelitian mengenai pengikatan membran

nata de coco yang telah dimodifikasi dengan

etilendiamin terhadap ion Cu2+. Penelitian ini

membuktikan bahwa bahan biologi

(biomassa) dapat digunakan untuk mengikat logam berat. Penelitian bahwa selulosa (non bakterial) dapat mengikat logam berat telah banyak dilakukan, diantaranya oleh oleh Rajawane (2008) yang menyatakan kulit buah kakao yang mengandung pektin dan selulosa berpotensi sebagai adsorben logam Pb(II) dari limbah industri aki dengan kapasitas adsorpsi 724.90 µg/g adsorben. Sulistyawati (2008) memodifikasi selulosa pada tongkol jagung dan memanfaatkannya sebagai adsorben logam Pb(II) dari limbah industri aki dengan kapasitas adsorpsi sebesar 121.71 µg/g adsorben, lebih basar dari adsorben tanpa modifikasi. Nata termodifikasi kimia diduga dapat digunakan sebagai adsorben yang lebih unggul dalam menjerap logam berat dibandingkan nata tanpa modifikasi.

Karboksimetil selulosa (CMC)

merupakan turunan dari selulosa yang dikarboksimetilasi. CMC dibuat dengan

menggunakan bahan baku selulosa.

Penggunaan selulosa bakterial sebagai bahan baku pembuatan CMC mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya selulosa yang dihasilkan mempunyai kemurnian yang relatif tinggi dibandingkan dengan selulosa yang berasal dari tanaman (Awalludin 2004). CMC berpotensi sebagai adsorben yang dapat menjerap logam berat dilihat dari struktur senyawanya.

Tujuan penelitian ini adalah

memodifikasi nata menggunakan asam sulfat, NaOH, dan asam monokloroasetat (konversi menjadi CMC). Selain itu dipelajari pula kemampuan nata termodifikasi dalam mengikat logam Kobalt(II) dan penciriannya dengan Fourier transfom infrared (FTIR). Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan material polimer alam dan meningkatkan nilai tambah nata sebagai material yang bermanfaat.

TINJAUAN PUSTAKA

Nanas

Tanaman nanas telah ada sejak lama di Indonesia. Menurut Morton (1987), tanaman nanas berasal dari Amerika Selatan. Nanas merupakan tanaman buah yang selalu tersedia sepanjang tahun. Bulan-bulan panen besar adalah Desember, Januari, dan Juli.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berarti bahwa variasi susunan lapisan media filtrasi dan ketebalan media filtrasi memberikan nilai rata-rata yang tidak sama dalam penurunan kandungan

Komitmen terhadap keselamatan adalah faktor penting dalam pengurusan keselamatan terutama pengurusan keselamatan di sebuah institut seperti Institut Kemahiran Belia

(1) Selain Pejabat Penyidik Umum yang bertugas menyidik tindak pidana, penyidik atas tindak pidana sebagai mana yang dimaksud dalam pasal 35 dan pasal 36, dapat juga

Untuk dirujuk ke rs terdekat juga tidak bisa dok karena tutup perihal covid batuk dan gejala saluran nafas (-) dok, obat hipertensi yang sedang ada captopril dan amlodipin dokter.

Apabila di dalam pemantauan oleh TTKH diketahui bahwa lokasi LUT, fasilitas pendukung, dan pelaksanaan uji adaptasi atau uji observasi tanaman PRG tidak sesuai

apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku dengan alasan yang tidak dapat diterima secara obyektif oleh Panitia Pengadaan, maka

Pada penelitian ini akan digunakan campuran eceng gondok dan kotoran sapi, dimana antara komposisi eceng gondok maupun kotoran sapi keduanya divariasikan untuk mengetahui jumlah