• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Wacana Persuasi Pada Brosur Kesehatan Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Wacana Persuasi Pada Brosur Kesehatan Di Rumah Sakit Islam Surakarta."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Setiap individu di dalam kehidupan pasti tidak akan terlepas untuk melakukan komunikasi dengan individu lainnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa manusia dapat mengungkapkan perasaan (emosi), imajinasi, ide, dan keinginan yang diwujudkan dalam bentuk lisan maupun tulis. Selain itu, bahasa juga merupakan wahana komunikasi yang paling efektif bagi manusia dalam menjalin hubungan dengan luar. Masyarakat menggunakan bahasa dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Kesalahan berbahasa tidak hanya terjadi pada orang-orang awam yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah ataupun perguruan tertentu, tetapi sering pula dilakukan oleh kaum intelektual dan mereka yang telah memegang jabatan penting dalm bidang pemerintahan. Sangat ironis tampaknya bila kesalahan berbahsa tersebut, acapkali dilakukan oleh mereka yang berpendidikan tinggi, tetapi demikianlah fenomena yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari (Badudu, 1986: 25). Semua itu disebabkan faktor kebiasaan yang salah, tetapi tetap saja digunakan. Oleh karena itu, jadi sedikit sulit untuk membenarkan.

(2)

sebagai bagian dari ilmu bahasa berusaha menjelaskan unsur-unsur itu dalam suatu satuan baik hubungan fungsional maupun hubungan maknawi (Ramlan, 1989: 1-3). Salah satu cabang tata bahasa yang membicarakan struktur-struktur kalimat, klausa, dan frase adalah pengertian sintaksis dalam (http://tugaskuliahilham.blogspot.com/2011/03/sintaksis_21.html). Sintaksis adalah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan frase, klausa, dan kalimat (Markhamah, 2009:7).

Analisis kalimat berdasarkan fungsi unsur-unsur kalimat adalah kegiatan mengidentifikasi unsur-unsur kalimat dalam menduduki fungsi dari kalimat bersangkutan. Fungsi adalah sesuatu yang abstrak, yang perlu dibedakan dengan kategori, dan peran. Analisis kalimat atas fungsi unsur-unsurnya berarti menganalisis apakah suatu unsur dalam suatu kalimat fungsi sebagai subjek, predikat, objek, pelengkap, ataukah sebagai keterangan.

Studi bahasa mencakup seluruh aspek atau komponen kebahasaan yang ada, sesuai dengan kenyataan pemakaian bahasa komponen kebahasaan meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan wacana. Studi terhadap komponen-komponen bunyi banyak dilakukan oleh para linguis, baik yang beraliran tradisional, struktural maupun generatif transformasi. Komponan bahasa terakhir, yaitu wacana hingga saat ini belum banyak yang mengkaji.

(3)

makalah dan sebagainya. Teks lisan sebagai rangkaian kalimat yang ditranskip dari rekaman bahasa lisan misalnya percakapan, khotbah, dan siaran langsung di radio atau televisi (Rani, dkk. 2006: 26).

Berdasarkan batasan tersebut dapat diketahui bahwa sebuah wacana menurut Deese (dalam Sumarlam, 2009: 6) harus memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Merupakan seperangkat proposisi, yaitu konfigurasi makna yang menjelaskan isi komunikasi dari pembicara.

2. Isi komunikasi itu harus saling berhubungan, artinya antara proposisi yang satu dengan proposisi yang lain saling berkaitan.

3. Keterkaitan antar proposisi itu menghasilkan rasa kepaduan, baik kepaduan bentuk maupun kepaduan makna.

Perwujudan dari sebuah wacana adalah teks baik itu lisan maupun tulisan. Wacana muncul sebagai konsekuensi logis dan kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang bergaul dengan sesamanya. Mereka mengkomunikasikan apa yang dalam fikirannya dengan media bahasa sehingga menghasilkan wacana dalam bentuk teks. Sudah tentu wacana tersebut mengandung makna yang berbeda-beda tergantung tujuan dan maksud yang hendak disampaikan Halliday dan Hasan (dalam Rani, dkk. 2006: 5) menyatakan bahwa meskipun teks tampak seakan-akan terdiri atas kata-kata dan kalimat, sesungguhnya teks itu terdiri atas makna-makna.

(4)

digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulisan maupun tulisan. Analisis wacana mengkaji wacana dari segi internal maupun eksternalnya. Dari segi internal, wacana dikaji dari segi struktur dan hubungan bagian wacana. Dari segi eksternal, wacana dikaji dari segi keterkaitan wacana itu dengan pembicara, hal yang dibicarakan, dan mitra bicara.

Analisis wacana mencoba untuk mendeskripsikan makna-makna dalam wacana atau teks. Analisis ini pun dapat membantu menjelaskan hubungan antara apa yang dikatakan dan apa sesungguhnya dimaksudkan dalam sebuah konteks. Selain itu, analisis wacana dapat dijadikan alat untuk melihat dan meninjau unit-unit teks yang lebih luas seperti bentuk kosakata dan pengorganisasian teks yang umumnya berbeda-beda bergantung pada konteks pengguna bahasa.

Dengan demekian, tujuan pengkajian wacana mengungkapkan kaidah kebahasaan yang mengkonstruksi wacana, pemahaman wacana, memproduksi wacana, pemahaman wacana dan pelambangan suatu hal dalam wacana, Baryadi (dalam Sumarlam, 2009: 15). Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disumpulkan bahwa tujuan analisis wacana adalah untuk memerikan wacana dalam fungsinya sebagai alat komunikasi.

(5)

bahasa yang menjadi inti dalam pembicaraan sintaksis adalah kalimat yang merupakan satuan di atas klausa dan di bawah wacana.

Isi pesan dalam sebuah kalimat biasanya berupa makna yang ingin disampaikan, sehingga dalam menelaah isi kita membutuhkan interpretasi dan ilmu semantik agar dapat menganalisa isi pesan suatu produk. Interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu tafsiran (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 188). Pesan yang terdapat dalam wacana dapat diterima oleh masyarakat dengan baik apabila wacana tersebut benar-benar persuasif, pesan wacana tersebut menarik dan memiliki kesanggupan menimbulkan sugesti pada penerima pesan wacana yang selalu berusaha meyakinkan pembaca terhadap isi wacana. Wacana merupakan kesatuan bahasa yang padu dan utuh. Wacana tidak sekedar rentetan atau kelompok kata, tetapi pertalian unsur-unsur yang terdapat dalam wacana dapat menunjukkan perpaduan makna yang utuh.

Brosur adalah promosi barang atau jasa perusahaan dengan menjualkan sebuah perusahan yang bergerak sebagai promosi pemasaran, di dalam brosur diperlihatkan barang atau jasa yang dipromosikan supaya brosur menjadi lebih promosi.

(6)

pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Islam Surakarta. Wacana persuasi dalam brosur bersifat ajakan dengan mengungkakan pesan melalui cara nonverbal untuk memperoleh respon tertentu dari pembaca.

Wacana persuasi dalam brosur sangat menarik karena tuturannya bersifat nasihat, saran, anjuran, mempengaruhi, dan meyakinkan pembaca sehingga pembaca merasa tertarik dan penasaran untuk mencari isi dari tuturannya. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk melakukan kajian terhadap wacana persuasi pada brosur kesehatan di Rumah Sakit Islam Surakarta. Adapun salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui wujud bahasa yang merupakan variasi kalimat yang digunakan dan isi pesan yang terkandung dalam wacana persuasi pada brosur kesehatan di Rumah Sakit Islam Surakarta.

B. Pembatasan Masalah

Agar penelitian berjalan secara terarah dengan pembahasan, maka diperlukan pembatasan permasalahan yang teliti. Pembatasan ini setidaknya memberi gambaran kemana arah penelitian dan mempermudahkan peneliti dalam menganalisis permasalahan yang sedang diteliti. Masalah dalam penelitian ini terbatas pada wujud bahasa dan isi pesan yang terkandung pada wacana persuasi pada brosur kesehatan di Rumah Sakit Islam Surakarta.

C. Perumusan Masalah

(7)

1. Bagaimanakah wujud bahasa yang digunakan dalam wacana persuasi pada brosur kesehatan di Rumah Sakit Islam Surakarta ?

2. Bagaimanakah isi pesan yang terkandung dalam wacana persuasi pada brosur kesehatan di Rumah Sakit Islam Surakarta ?

D. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini memiliki dua tujuan yang ingin dicapai.

1. Mengidentifikasi wujud bahasa yang digunakan dalam wacana persuasi pada brosur kesehatan di Rumah Sakit Islam Surakarta.

2. Mengidentifikasi isi pesan yang terkandung dalam wacana persuasi pada brosur kesehatan di Rumah Sakit Islam Surakarta.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah manfaat praktis dan teoretis.

1. Manfaat Praktis

(8)

2. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini berguna untuk menambah khasanah ilmu terhadap pemakaian bahasa tulis khususnya mengenai wacana persuasi pada brosur dan menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya. Selain itu, untuk menambah wawasan penegetahuan dalam bidang linguistik, karena dengan menganalisis wacana persuasi pada brosur. Salah satu tujuannya adalah unuk mengetahui wujud bahasa yang digunakan dan isi pesan yang terkandung dalam wacana persuasi pada brosur kesehatan di Rumah Sakit Islam Surakarta.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan sangat penting, artinya dengan adanya sistematika penyusun penulisan penelitian dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah dalam menyusun atau penulisan laporan penelitian, sekaligus permasalahan yang dibahas dalam penelitian. Dalam usaha mempermudah melakukan analisis, maka dalam penulisan skripsi ini penulis telah menyusun urutan-urutan masalah yang harus penulis bahasa.

Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sisitematika penulisan.

(9)

Bab III Metode Penelitian, yang terdiri dari jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, keabsahan dataa dan teknik analisis data.

Referensi

Dokumen terkait

introduction of an academic writing the writer usually contrast ideas of previous studies, to be specific the study focused on the adversative conjuncts in the introduction

Setelah dilakukan penelitian, diperoleh keluaran daya maksimum untuk laser CO 2 sealed-off pada arus listrik 10,75 mA dengan jumlah garis radiasi laser yang dihasilkan sebanyak

Analisa selanjutnya berdasarkan hasil uji beda Wilcoxon pada kelompok berpasangan mendapat nilai p=0,705 (p>0,05) yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan

Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya hasil analisis serta mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, simpulan penelitian adalah: (1) kemampuan

mempengaruhi kebijakan implementasi pendidikan multikultural dalam budaya sekolah di SMAT Krida Nusantara yaitu adanya kenyataan bahwa peserta didik di SMAT Krida

Kalus yang tumbuh dan bersih dari kontaminasi menggunakan metode ini mencapai 90%. Hasil kalus yang dapat tumbuh pada media seleksi dapat dilihat pada gambar 4. Kalus PA 183 dan

Masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah penerapan metode peta transek dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat pada Kelompok Model Desa Konservasi

Adapun Tugas Akhir ini disusun guna mencapai gelar Ahli Madya Diploma III Progam Studi D3 Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain,