• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenal 16 Warna Dasar Untuk Buta Warna Dengan Output Suara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengenal 16 Warna Dasar Untuk Buta Warna Dengan Output Suara"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 Abstrak— Seorang penderita buta warna sering sekali sulit membedakan warna-warna dalam kehidupan sehari-harinya, apalagi dalam hal memilih warna dalam berpakaian. Berpakaian sendiri perlu keserasian untuk terlihat rapi dan pas dalam kondisi yang diinginkan . Namun kenyataanya para penderita buta warna sering sekali kesulitan membedakan warna-warna dalam baju yang dia kenakan, semua warna akan terlihat hitam dan putih saja ( Buta warna total ). Tidak hanya untuk berpakaian saja dalam memilih dan membedakan warna benda yang mereka lihat saja tampak susah. Saya memahami tentang permasalahn tersebut dan mencoba mencari solusinya. Karena permasalahan di sini adalah warna maka saya akan merencanakan suatu alat yaitu, “Pengenal 16 warna dasar untuk buta warna dengan output suara.” Dengan adanya alat ini diharapkan para penderita buta warna mampu mampu mengenali warna-warna apa saja yang mereka lihat. Walaupun warna yang mereka lihat tetap hitam-putih atau satu warna saja, tapi setidaknya mereka tahu warna apa saja yang ada di hadapan mereka.

Kata kunci: sensor warna, buta warna. I. PENDAHULUAN

Mata adalah salah satu indera atau bagian tubuh yang sangat vital fungsinya. Kehilangan salah salah satu fungsinya dapat berakibat fatal, salah satu fungsi mata adalah dapat mengenali warna. Hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh sebagian orang yaitu para penyandang buta warna. Terkadang mereka mengira-ngira warna apa yang mereka temui atau mereka lihat.

Karena kemajuan teknologi yang sangat pesat, persoalan tersebut dapat diatasi. Beberapa teknologi sudah dapat dibuat di Indonesia, termasuk teknologi instrumentasi. Saat ini teknologi sudah banyak dilengkapi sensor yang salah satu fungsinya untuk mengenali.

Teknologi instrumentasi yang dapat mengenali warna disebut sensor warna. Banyak sekali kegunaan sensor warna dalam kehidupan sehari-hari. Sensor warna tersebut bisa membantu para buta warna membedakan tiap-tiap warna dasar yang mereka temui. Dalam proyek yang dilakukan ditambahkan sebuah output berupa suara yang bisa membantu memberitahukan warna apa yang terdeteksi oleh sensor tersebut sehingga para buta warna tidak lagi mengira-ngira warna-apa saja yang mereka temui atau mereka lihat.

II. DASAR TEORI A. WARNA

Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atausecara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera pengelihatan. Secara obyektifatau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang,cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakanbagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.

Cahaya yang dapat ditangkap indera manusia mempunyai panjang gelombang 380 sampai 780 nanometer. Cahaya antara dua jarak nanometer tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadiwarna-warna pelangi yang disebut spectrum atau warna cahaya, mulai berkas cahaya

Pengenal 16 Warna Dasar Untuk Buta Warna Dengan

Output Suara

Okta Setia Pratama1, Eru puspita,ST,M.Kom2, Hary Oktavianto,ST2

1Penulis, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika PENS - ITS 2Dosen Pembimbing, Staf Pengajar di Jurusan Teknik Elektronika PENS - ITS

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Electronics Engineering Polytechnic Institute of Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, INDONESIA

Tel: +62 (31) 594 7280; Fax: +62 (31) 594 6114

(2)

2 warna ungu,violet, biru, hijau, kuning, jingga, hingga merah. Di luar cahaya ungu /violet terdapat gelombang-gelombang ultraviolet, sinar X, sinar gamma, dan sinar cosmic. Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkancahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah warna. Benda berwarna merah karena sifat pigmenbenda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna hitamkarena sifat pigmen benda tersebut menyerap semua warna pelangi. Sebaliknya suatu bendaberwarna putih karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna pelangi. Warna dibedakan menjadi tiga yaitu warn primer, warna sekunder dan warna tersier.

a. Warna Primer

Menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer. Pada awalnya, manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau. Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer adalah:

1. Merah 2. Biru 3. Kuning

Ini kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer yang dipakai dalam dunia seni rupa. Campuran dua warna primer menghasilkan warna sekunder. Campuran warna sekunder dengan warna primer menghasilkan warna tersier.

Gambar 2.1 Warna Primer b. Warna Sekunder

Adalah warna yang dihasilkan dari campuran dua warna primer dalam sebuah ruang warna.

Gambar 2.2 Warna Sekunder

c. Warna Tersier

Adalah warna yang dihasilkan dari campuran satu warna primer dengan satu warna sekunder dalam sebuah ruang warna.

Gambar 2.3 Warna Tersier B. SUSUNAN RGB WARNA

Dari definisi warna yang sudah dijelaskan untuk menyajikan warna tertentu dapat dengan mudah dilakukan, yaitu dengan mencampurkan ketiga warna dasar RGB (red,green,blue), Tabel 2.1 berikut memperlihatkan contoh-contoh warna yang bisa digunakan.

Tabel 2.1 Contoh-contoh warna dalam hexadecimal

Untuk mengetahui kombinasi warna, perlu dibuat suatu program yang dapat menampilkan warna sesuai dengan nilai yang dimasukkan sehingga dapat dicoba kombinasi warna RGB sesuai gambar 2.4.

Gambar 2.4 Komponen RGB C. BUTA WARNA

Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis Genetis. Kebanyakan orang pasti berpikir bahwa 'Dunia' penderita Buta Warna itu hanya ada dua warna membosankan , yaitu hitam dah putih, ini salah, karena ternyata penderita buta warna berbeda jenisnya. Berikut jenis-jenis penderita buta warna.

(3)

3 a. Trikromasi

Yaitu mata mengalami perubahan tingkat sensitivitas warna dari satu atau lebih sel kerucut pada retina. Jenis buta warna inilah yang sering dialami oleh orang-orang. Ada tiga klasifikasi turunan pada trikomasi: Protanomali, seorang buta warna lemah mengenal merah. Deuteromali, warna hijau akan sulit dikenali oleh penderita Trinomali (low blue), kondisi di mana warna biru sulit dikenali penderita.

b. Dikromasi

Yaitu keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada. Ada tiga klasifikasi turunan: Protanopia, sel kerucut warna merah tidak ada sehingga tingkat kecerahan warna merah atau perpaduannya kurang. Deuteranopia, retina tidak memiliki sel kerucut yang peka terhadap warna hijau. Tritanopia, sel kerucut warna biru tidak ditemukan.

c. Monokromasi

Monokromasi sebenarnya sering dianggap sebagai buta warna oleh orang umum. Kondisi ini ditandai dengan retina mata mengalami kerusakan total dalam merespon warna. Hanya warna hitam dan putih yang mampu diterima hal ini jarang terjadi dan kemungkinannya kecil.

C. Sensor Warna TCS230

Terdapat komponen utama di dalamnya yaitu photodiode dan pengkonversi arus ke frekuensi. Gambar 1 menunjukkan sketsa fisik dari TCS3200.

Gambar 2.5. Fisik dan blok fungsional TCS3200

Photodiode pada IC TC3200 disusun secara array 8x8 dengan konfigurasi: 16 photodiode untuk menfilter warna merah, 16 photodiode untuk memfilter warna hijau, 16 photodiode untuk memfilter warna biru, dan 16 photodiode tanpa filter.

Kelompok photodiode mana yang akan dipakai bisa diatur melalui kaki selektor S2 dan S3.Photodiode akan

mengeluarkan arus yang besarnya sebanding dengan kadar warna dasar cahaya yang menimpanya. Arus ini kemudian dikonversikan menjadi sinyal kotak dengan frekuensi sebanding dengan besarnya arus[2]. Frekuensi Output ini bisa diskala dengan mengatur kaki selektor S0 dan S1. Dengan demikian, program yang kita perlukan untuk mendapatkan komposisi RGB adalah program penghitung frekuensi.

Tabel 2.2 Koneksi TCS 3200 dengan DB-Expander

D. Mikrokontroler ATmega 16

Mikrokontroler berfungsi sebagai pusat pengolahan data dan pengendali bagi perangkat lain seperti sensor TCS230 dan pemanggilan suara dari slot Mini SD. Untuk memenuh kebutuhan memori program yang cukup besar, maka digunakan mikrokontroler ATmega16.

Fitur-fitur yang yang dimiliki ATmega16 sebagai berikut: • Mikrokontroler AVR 8 Bit yang memiliki

kemampuan tinggi, dengan daya rendah. • Memiliki kapasitas Flash memori 16 KByte,

EEPROM 512 Byte dan SRAM 1Kbyte.

• Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D.

• CPU terdiri atas 32 register. • Unit Interupsi internal dan eksternal.

• ADC internal dengan fidelitas 10 bit 8 channel. • Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan

kecepatan maksimal 16 MHz. • Port USART untuk komunikasi serial.

Dengan fitur-fitur seperti diatas, pembuatan alat menggunakan ATmega16 menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan IC pendukung yang banyak.

(4)

4 1. Peta memory pada ATmega 16

Arsitektur AVR mempunyai dua memori utama, yaitu memori data dan memori program. Untuk penyimpanan data program, ATmega16 memiliki memori EEPROM sebesar 512 Byte. Selain itu, ATmega16 terdiri atas 16 Kbyte Onchip In-System Reprogrammable Flash memory untuk menyimpan program. Gambar 2.6 menunjukkan peta memory pada ATmega 16.

Gambar 2.6. Peta memory ATmega 16

AVR ATmega16 mempunyai memori data yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 32 register umum, 64 register I/O dan 1 Kbyte SRAM internal.

2. Pin Konfigurasi ATMega16

Dalam menentukan port mana saja yang akan digunakan sebaiknya terlebih dahulu melihat pin-pin konfigurasi yang terdapat pada ATMega 16

Gambar 2.7 Pin konfigurasi ATMega16

E. ISD25120

ISD25120 merupakan salah satu chip recorder yang memiliki kualitas bagus untuk melakukan perekaman atau putar ulang selama 120 detik. Perlengkapan CMOS juga termasuk didalamnya, microphone, preamplifier, automatic gain control (AGC), antialiasing filter, smoothing filter, dan speaker amplifier.

Dalam hal kualitas suara, ISD25120 memiliki masukan sampling frequency sekitar 8.0 KHz. Contoh suara akan disimpan secara langsung ke dalam IC pada bagian nonvolatile memory tanpa proses digitalisasi dan kompresi, sehingga suara yang tersimpan tidak akan hilang jika sumber daya pada IC dilepas. Penyimpanan suara analog secara langsung dengan bantuan microphone, sedangkan tiruan dari suara asli, musik, nada, dan efek suara bisa dimasukkan ke dalam IC ini dengan bantuan kabel keluaran audio yang disambungkan dengan salah satu pin dari IC.

Selain itu, ISD25120 juga bisa dihubungkan dengan mikrokontroler. Jalur alamat dan jalur kendali bisa dihubungkan dengan input/output pada mikrokontroler dan dapat dimanipulasi untuk menampilkan variasi dari tugas. Termasuk didalamnya kumpulan pesan yang terekam, urutan pesan suara, serta pengelolaan pesan suara yang ada di dalam ISD25120 dan berikut ini pada gambar 2.8 adalah konfigurasi pin ISD2560/2575/2590/25120

Gambar 2.8 Konfigurasi pin ISD25120

III. PERANCANGANPERANGKATKERASDAN

PERANGKATLUNAK

A. Pembuatan Perangkat Keras

Pada tahap pembuatan perangkat keras ini terdiri dari sensor warna TCS230 dengan minimum system berbasis ATMega 16 sebagai kontrolernya. Tahap pengenalan warna terdapat pada sensor TCS230 di dalamnya juga terdapat tahap pengkonversian dari arus dari warna yang terdeteksi menjadi gelombang pulsa yang frekuensinya setara dengan arus setelah itu frekuensi yang merupakan susunan RGB warna yang terdeteksi akan diproses dalam mikrokontroler untuk

(5)

5 disamakan dengan suara yang sudah tersimpan dalam IC Suara ISD2510, setelah proses tersebut berhasil kemudian dikonversi diteruskan ke loudspeaker dengan filter yang sudah ada pada rangkaian ISD25120.

Gambar 3.1 Blok diagram hardware B. Pembuatan perangkat lunak

Pada pembuatan perangkat lunak ini akan dilakukan pembuatan program pada mikrokontroler menggunakan Code Vision AVR dapat dilihat dalam flowchart dengan mekanisme kerja :

Sensor membaca kemudian mikrokontroler menangkap pembacaan sensor setelah itu memproses pembacaan tersebut. Proses dalam mikrokontroler adalah menyamakan warna yang terdeteksi dengan suara yang telah tersimpan dalam memory ISD25120. Jika proses tersebut sudah selesai maka mikrokontroler akan mengoutputkannya ke loudspeaker. Gambar 3.2 adalah skema/diagram alir jalannya system pada proyek ini,

.

Gambar 3.2 Flow chart perancangan perangkat lunak

IV. PENGUJIAN DAN ANALISA A. Pengujian Sensor Warna TCS3200

Pada pengujian kali ini dilakukan pada 2 printer yang berbeda, satu bermerk Canon dan yang satu bermerk EPSON, dalam pengujian sensor warna terdapat berbagai kendala yaitu pencahayaan, untuk tegangan saat pengujian pada kisaran 4-6 V. Dalam pengujian proyek ini menggunakan sekala terkecil dari data asli yang dikeluarkan oleh Sensor warna. Tabel 4.1 adalah fungsi dari tiap-tiap pin Sensor Warna untuk penentuan skala.

Pencocokan warna dengan database Pendefinisian warna Ya STOP Suara dari pendeteksian yang dikeluarkan If warna=suara Tidak

“Warna tidak ada dalam database, coba lagi”

Penghitungan frekuensi dari sensor dalam mikrokontroler

Pembacaan sensor

Objek yang diamati

(6)

6 Tabel 4.2 Fungsi pin-pin TCS3200

kemampuan Berikut adalah sampel dari pendataan hasil RGB pada masing-masing 16 warna dasar pada tabel 4.3 dan tabel 4.4.

Tabel 4.3 Data pengujian sensor TCS3200 (EPSON)

EPSON TEST 1 R G B Hitam 0 1 1 Merah 6 2 2 Kuning 11 8 4 Biru muda 4 7 10 Biru 1 3 7 Hijau 3 5 3 Merah muda 4 4 7 Coklat 2 1 1 Kuning Tua 3 3 1 Oranye 9 3 3 Biru tua 1 2 3 Hijau tua 2 3 2 Abu-abu 3 4 6 Hijau Muda 7 9 13 Putih 10 11 18 Ungu 2 2 4

Tabel 4.4 Data pengujian sensor TCS 3200 (CANON)

CANON TEST 1 R G B Hitam 0 1 1 Merah 8 2 2 Kuning 10 8 4 Biru muda 4 7 10 Biru 1 3 7 Hijau 3 5 3 Merah muda 4 4 7 Coklat 2 1 1 Kuning Tua 3 3 1 Oranye 9 3 3 Biru tua 1 2 3 Hijau tua 3 3 2 Abu-abu 3 4 5 Hijau Muda 7 9 12 Putih 11 13 18 Ungu 2 2 4

Nilai tersebut adalah frekuensi dari tiap-tiap warna yang terdeteksi dan dijadikan acuan untuk memangil suara pada ISD25120 hasil nilai tersebut bisa berubah-ubah karena posisi sensor dengan objek tidak sesuai. Dalam pengujian kali ini menggunakan skala 1 : 50 dari data yang sesungguhnya untuk mengetahui bagaimana cara penentuan penskalaan dapat dilihat pada tabel 4.2. Dan untuk mendapatkan nilai tersebut adalah dari hasil konversi cahaya ke frekuensi yang sudah menjadi kelebihan dari sensor warna ini.

B. Pengujian ISD25120

Dalam Pengujian kali ini dilakukan suatu tahapan untuk memulai proses perekaman yang benar, tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Tegangan masukan 5V

2. Atur dipswitch sebagai mode pengalamatan yaitu A8-A9 dalam kondisi aktif low atau kondisi ground. 3. Setelah A8-A9 sudah tersambung dengan ground

maka A0-A7 bisa sebagai alamat awal atau dengan mengkombinasikan switch A0-A7 hingga bisa sebagai alamat awal.

4. Setelah alamat awal sudah ada tinggal proses perekaman yaitu CE+PR dalam keadaan aktif low atau kedua tombol tersebut dipencet secara bersama-sama. 5. Setelah selesai merekam akhiri dengan melepas

CE+PR bersamaan kemudian pencet tombol CE kembali untuk diposisikan sebagai pemutar ulang. Hasil pengalamatannya dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini,

Tabel 4.5 Pengalamatan awal

No Kata yang terekam Alamat A0-A7 Hex

1 Hitam 11111111 0xff 2 Putih 11111110 0x7f 3 Merah 11111101 0xbf 4 Hijau 11111100 0x3f 5 Biru 11111011 0xdf 6 Kuning 11111010 0x5f 7 Hijau muda 11111001 0x9f 8 Hijau tua 11111000 0x1f

9 Biru muda 11110111 0xef

10 Biru tua 11110110 0x6f 11 Coklat 11110101 0xaf 12 Oranye 11110100 0x2f 13 Abu-abu 11110011 0xcf 14 Ungu 11110010 0x4f 15 Kuning tua 11110001 0x8f 16 Merah muda 11110000 0x0f

(7)

7 C. Integrasi Perangkat keras dan perangkat lunak

Dalam pengujian pengintegrasian di dapatkan beberapa data yang ditampilkan pada LCD maupun dari output suara dari ISD25120.

Tabel 4.6 Pengujian ketepatan warna pada LCD No Kata yang terekam Tampilan LCD

1 Hitam Sesuai 2 Putih Sesuai 3 Merah Sesuai 4 Hijau Sesuai 5 Biru Sesuai 6 Kuning Sesuai

7 Hijau muda Sesuai

8 Hijau tua Tidak Sesuai

9 Biru muda Sesuai

10 Biru tua Sesuai

11 Coklat Sesuai

12 Oranye Sesuai

13 Abu-abu Sesuai

14 Ungu Sesuai

15 Kuning tua Sesuai

16 Merah muda Sesuai

Tabel 4.7 Pengujian ketepatan warna pada ISD25120 No Kata yang terekam Tampilan LCD

1 Hitam Sesuai 2 Putih Sesuai 3 Merah Sesuai 4 Hijau Sesuai 5 Biru Sesuai 6 Kuning Sesuai

7 Hijau muda Sesuai

8 Hijau tua Sesuai

9 Biru muda Sesuai

10 Biru tua Sesuai

11 Coklat Sesuai

12 Oranye Sesuai

13 Abu-abu Sesuai

14 Ungu Sesuai

15 Kuning tua Sesuai

16 Merah muda Sesuai

Dalam pengujian pertama ini banyak terdapat error karena nilai dari RGB selalu berubah-ubah karena delay yang terdapat masih kecil dalam hal ini harus diantisipasi dengan bantuan LCD untuk melihat nilai RGB pada saat sedang diuji.. Dalam hal ini pencahayaan dan ketepatan jarak pemasangan sensor harus diperhatikan supaya didapat hasil yang tepat dan 2 cm-3 cm adalah hasil optimalnya, karena dalam hal pengujian selalu mengalami error karena nilai RGB

selalu berubah saat diintegrasikan dengan ISD25120 padahal dalam pengambilan nilai RGB sudah benar-benar sesuai yang diharapkan. Terkadang dalam LCD juga demikian setelah TCS3200 diintegrasikan dengan LCD hasil yang diperoleh terkadang kurang akurat. Dalam hali ini harus dilakukan troubleshooting yang lama tapi fungsi delay di sini sangat penting juga.

Sensor TCS3200 memang benar-benar sensitif terhadap perubahan warna dan cahaya maka dalam pengujian dilakukan pada sampel warna padadua printer saja. Karena jika semua sampel warna di uji maka hasil yang harus diolah akan sangat banyak dan akan memakan banyak waktu proses pengerjaan. Dan gambar 4.1 adalah bentuk alat secara keseluruhan.

Gambar 4.1 Bentuk keseluruhan alat D. KESIMPULAN

Dari pengerjaan proyek akhir yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

• TCS3200 merupakan sensor warna yang peka sekali terhadap pencahayaan di sekitar objek.

• Untuk pembacaan nilai RGB dari objek berwarna harus sekurang-kurangnya 2 cm karena nilai yang optimal adalah di saat sensor berjarak 2-3 cm dari objek.

• Nilai RGB yang ditampilkan pada LCD sering sekali berubah-ubah karena sensor TCS3200 sangat sensitif, oleh karena itu delay untuk menampilkan nilai harus diperbesar.

ISD25120 merupakan salah satu chip recorder yang memiliki kualitas bagus untuk melakukan perekaman atau putar ulang.

• ISD25120 mempunyai kualitas suara yang sedikit kurang, berbeda dengan ISD2560 yang jauh lebih keras frekuensi yang dihasilkan tapi keunggulan ISD25120 adalah database lebih besar dan waktu perekaman lebih lama yaitu mencapai 2 menit.

• Jalur alamat dan jalur kendali pada ISD25120 bisa dihubungkan dengan input/output pada mikrokontroler dan dapat dimanipulasi untuk menampilkan variasi dari tugas. Termasuk didalamnya kumpulan pesan yang terekam, urutan pesan suara, serta pengelolaan pesan suara yang ada di dalam ISD25120.

(8)

8 • Proses perekaman yang baik untuk ISD25120 adalah

dengan menggunakan tegangan masukan dari minimum sistem sebesar 5 volt dan dengan cara menutup microphone dengan tissue agar suara yang dihasilkan lebih halus..

DAFTAR PUSTAKA

[1].

Gunadhi, A. Sensor warna menggunakan kamera video berbasis computer pribadi,Univerisitas Widya Mandala,Surabaya;2002.

[2]. Delta Electronic. Sensor warna,;2009.

[3]. Anonim. Perbandingan frekuensi warna dengan frekuensi keluaran TCS230,D3 Elektronika ITS;2010. [4]. Alldatasheet,Website

http://www.google.com/document/tcs230. [5]. Andrian, L & Hanggar,S. Sistem pengatur cat

otomatis menggunakan mikrokontroler, ITS;2010.

[6]. 2010 Atmel Corporation. All rights reserved. [7]. www.myavr.wordpress.com

[8]. http://rattosoft.blogspot.com/2011/12/rangkaian- isd2560.html

Mengetahui,

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Eru Puspita, ST, M.Kom Hary Oktavianto, ST, M.Sc

Gambar

Gambar 2.1 Warna Primer
Tabel 2.2 Koneksi TCS 3200 dengan DB-Expander
Gambar 2.6. Peta memory ATmega 16
Gambar 3.2 adalah skema/diagram alir jalannya system pada   proyek ini,
+3

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum pegertian usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang-barang berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang

Justeru, kajian ini bertujuan mengkaji dan mengenal pasti nilai-nilai uslub baginda berkomunikasi dengan para sahabat dan menganalisis pendekatan hadith tersebut

Asupan protein untuk sintesis protein tersebut tidak dapat mengimbangi aktifitas enzim CANP yang lebih aktif pada perlakuan penggunaan tepung limbah wortel dengan

Data yang dikumpulkan pada saat pengujian dilakukan memberikan indikasi yang baik mengenai reliabilitas perangkat lunak dan beberapa menunjukkan kualitas perangkat

Lapangan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar sekolah atau kegiatan

Sementara itu Amir Santoso dalam Winarno (2002: 17) mengkomparasi berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli yang menaruh minat dalam bidang kebijakan

Hal-hal itu dituangkan dalam aspek kebahasaan yang berupa kata, kalimat, paragraf (komunikasi tulis) atau paraton (komunikasi lisan), ejaan dan tanda baca dalam bahasa tulis,

Dari kenyataan sebagaimana yang terjadi di SDN Ganding 1 Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul: “Penggunaan Metode Penugasan atau