• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.23/05/Th.XIX, 04 Mei 2016 1

,

No.23/05/Th.XIX , 04 Mei 2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN I-2016

DAN PERKIRAAN ITK TRIWULAN II-2016

 Di awal tahun 2016, selama periode triwulan I, konsumen di Provinsi Aceh menyatakan persepsi

yang optimis bahwa kondisi ekonominya lebih baik dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2015. Hal ini ditunjukkan dengan nilai ITK triwulan I-2016 sebesar 100,99 (indeks di atas 100).

 Tingkat optimisme konsumen tersebut relatif rendah, karena dipengaruhi oleh adanya persepsi

pesimis bahwa pendapatan rumahtangga di triwulan I-2016 lebih rendah daripada triwulan IV-2015 (indeks 98,95). Selanjutnya, inflasi/deflasi yang lebih rendah pada triwulan I-2016 berpengaruh terhadap konsumsi selama bulan Januari-Maret 2016 (indeks 106,21). Namun volume konsumsi rumahtangga terhadap komoditi bahan makanan, makanan jadi, dan nonmakanan memperlihatkan persepsi yang menurun (indeks 99,22).

 Lebih lanjut, konsumen juga memperkirakan kondisi ekonomi pada triwulan II-2016 mendatang

dengan sikap persepsi yang optimis. Nilai ITK triwulan II-2016 diperkirakan di atas 100, yaitu 101,64.

 Ekspektasi kondisi ekonomi yang optimis tersebut dipengaruhi oleh adanya harapan peningkatan

pendapatan rumahtangga di triwulan II-2016 (indeks 101,36). Didukung pula dengan persepsi yang juga optimis mengenai rencana pembelian barang-barang tahan lama, rekreasi dan pesta/hajatan (indeks 102,12).

 Secara perbandingan regional di Pulau Sumatera, persepsi optimisme konsumen di Aceh

terhadap kondisi ekonomi pada triwulan I-2016 melalui ITK-Kini menempati posisi keempat, serta masih di bawah ITK-Kini nasional (102,89). Sementara untuk ITK perkiraan triwulan II-2016, tingkat optimisme konsumen di Aceh dan tujuh provinsi lainnya berada di bawah level perkiraan ITK nasional (106,56).

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.23/05/Th.XIX, 04 Mei 2016 2

I. Penjelasan Umum

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut:

a. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun (pesimis) dibanding triwulan sebelumnya. Jumlah konsumen yang menyatakan menurun lebih banyak daripada yang menjawab meningkat.

b. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan sebelumnya. Jumlah konsumen yang menyatakan menurun sama dengan yang menjawab meningkat.

c. Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan meningkat (optimis) dibanding triwulan sebelumnya. Semakin tinggi berarti semakin optimis. Jumlah konsumen yang menyatakan meningkat lebih banyak daripada yang menjawab menurun.

Sampel STK 2016 merupakan sub-sampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Provinsi Provinsi Aceh tahun 2016, khusus di daerah perkotaan dengan jumlah sampel secara nasional sebanyak 14.021 rumahtangga. Pemilihan sampel dilakukan secara panel di setiap triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antarwaktu. Target alokasi sampel STK 2016 setiap triwulan di Provinsi Aceh berjumlah 230 rumahtangga yang dipilih dari daerah perkotaan di wilayah Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kota Lhokseumawe serta Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Aceh Barat.

II. ITK Triwulan I-2016

Periode triwulan I tahun 2016, yaitu selama bulan Januari hingga Maret 2016, persepsi konsumen di Provinsi Aceh menyatakan bahwa kondisi ekonominya meningkat dibandingkan dengan periode triwulan sebelumnya (Oktober-Desember 2015). Persepsi optimis itu dinyatakan dalam ITK sebesar 100,99. Artinya adalah hanya selisih 0,99 persen responden di Aceh yang lebih banyak menyatakan kondisi ekonominya lebih baik di triwulan I-2016 dibandingkan dengan responden yang menyatakan kondisi ekonominya menurun.

Persepsi konsumen tersebut didukung oleh masih berlangsung peringatan Maulid Nabi Muhammad selama bulan Januari-Maret 2016. Hajatan ini dilaksanakan hampir di semua mesjid/mushalla sampai ke level desa. Fenomena lainnya adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.23/05/Th.XIX, 04 Mei 2016 3

Aceh (APBA) yang baru disahkan pada tanggal 1 Februari 2016 berefek pada terlambatnya pergerakan sektor ekonomi yang mengandalkan dana dari sumber tersebut. Lebih rincinya, variabel pembentuk ITK triwulan I-2016 akan dibahas berikut ini:

Grafik 1.

ITK Aceh Triwulan I-2015 s.d Triwulan I-2016 dan Perkiraan ITK Aceh Triwulan II-2016

Variabel pembentuk ITK Kini diawali dengan persepsi pesimis konsumen bahwa pendapatan rumahtangga menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini terlihat dari nilai indeks variabel ini yang sebesar 98,95 (ITK di bawah 100). Diantara penyebabnya adalah kegiatan perekonomian yang bersumber dari dana APBA di awal tahun 2016 belum bergerak sehingga mempengaruhi pendapatan konsumen. Dari hasil survei tendensi konsumen, terdapat 1,05 persen lebih banyak konsumen di Aceh yang menyatakan pendapatannya di triwulan I-2016 menurun dibandingkan dengan konsumen yang berpersepsi pendapatannya meningkat.

Grafik 2.

ITK Triwulan I-IV Tahun 2015 dan Triwulan I Tahun 2016 Menurut Variabel Pembentuknya

*)

: pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, komunikasi, kesehatan, dan rekreasi

* : Perkiraan ITK Trw II-2016

Pendapatan rumahtangga kini

Kaitan inflasi dengan total pengeluaran rumahtangga

Volume konsumsi bahan makanan, makanan jadi dan

nonmakanan*) 98,63 107,52 108,49 103,01 98,95 I II III IV I 2015 2016 102,26 105,08 115,47 100,55 106,21 I II III IV I 2015 2016 101,92 112,47 108,02 102,42 99,22 I II III IV I 2015 2016 107,22 104,18 107,18 105,77 100,33 107,92 110,29 102,21 100,99 101,64

I II III IV I II III IV I II*

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.23/05/Th.XIX, 04 Mei 2016 4

Variabel berikutnya adalah pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga, dengan nilai indeks pada triwulan I-2016 mencapai sebesar 106,21. Maknanya adalah pengaruh tingkat inflasi di Aceh terhadap tingkat pengeluaran rumahtangga lebih tinggi dari kondisi di triwulan IV-2015. Hasil pantauan IHK selama Januari-Maret 2016 menghasilkan data tingkat inflasi/deflasi yaitu pada bulan Januari terjadi inflasi sebesar 0,50 persen, bulan Februari inflasi sebesar 0,02 persen, dan bulan Maret deflasi sebesar 0,21 persen. Sebagai perbandingan, data pada triwulan IV-2015, yaitu pada bulan Oktober terjadi inflasi sebesar 0,17 persen, bulan November inflasi sebesar 0,27 persen, dan bulan Desember inflasi sebesar 0,76 persen.

Variabel pembentuk ITK lainnya yaitu volume konsumsi rumahtangga terhadap barang dan jasa. Pada triwulan I-2016 variabel ini hanya mencapai indeks 99,22 atau di bawah 100. Nilai tersebut menyatakan bahwa konsumen yang menyatakan tingkat konsumsi rumah tangganya menurun, jumlahnya lebih banyak 0,78 persen dari konsumen yang menyatakan total konsumsinya meningkat. Faktor perilaku konsumsi masyarakat Aceh secara umum masih dipengaruhi oleh faktor musiman. Pada triwulan I-2016 tidak terdapat perayaan hari raya seperti Idul Fitri atau Idul Adha, sehingga pola konsumsinya relatif menurun.

III. Perkiraan ITK Triwulan II-2016

Rumah tangga di Provinsi Aceh dalam memperkirakan kondisi perekonomian mereka sebagai konsumen pada triwulan II mendatang (April-Juni 2016) dengan ekspektasi yang optimis. Konsumen yakin bahwa kondisi ekonominya akan lebih baik dibandingkan pada triwulan I-2016. Hal ini ditunjukkan dengan indeks perkiraan ITK pada triwulan II-2016 mencapai sebesar 101,64 (indeks di atas 100). Artinya adalah, jika indeks perkiraan tersebut tercapai maka jumlah konsumen di Aceh yang menyatakan kondisi ekonominya meningkat pada triwulan II-2016 adalah 1,64 persen lebih banyak dibandingkan dengan yang menjawab kondisinya menurun.

Tabel 1.

Perkiraan ITK Triwulan II-2016 Menurut Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk Indeks

Perkiraan pendapatan rumahtangga mendatang 101,36

Rencana pembelian barang-barang tahan lama2

, rekreasi, dan pesta/hajatan 102,12

Perkiraan ITK Triwulan II-2016 101,64

*)

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.23/05/Th.XIX, 04 Mei 2016 5 102,77 102,52 102,21 101,20 1 01,19 1 00,94 10 0,68 100 ,35 99,1 0 94,27 93,91

ITK Trw IV-2015 ITK Nasional Trw IV-2015

102,89 101,85

101,56 101,55

100,99 100,57 100,55 100,53

96,44 95,99

94,71

Trw I-2016 Trw I-2016 Nasional

Dirinci menurut variabel pembentuknya, perkiraan konsumen terhadap meningkatnya kondisi ekonomi pada triwulan II-2016 dipengaruhi oleh adanya optimisme bahwa pendapatan rumahtangga di triwulan tersebut akan meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai indeks variabel ini sebesar 101,36. Fenomena yang akan mendukung hal tersebut adalah adanya bulan puasa Ramadhan dan persiapan hari raya Idul Fitri. Kemungkinan adanya pemberian gaji ke-13 bagi pegawai negeri sipil pada bulan Juni 2016 juga diperkirakan akan meningkatkan pendapatan rumahtangga.

Variabel kedua dalam pembentukan perkiraan ITK mendatang adalah rencana pembelian barang-barang tahan lama, rekreasi dan pesta/hajatan, yaitu dengan nilai indeks sebesar 102,12. Konsumen berekspektasi bahwa akan ada peningkatan pembelian barang tahan lama, rekreasi dan pesta/hajatan. Terdapat sebanyak 2,12 persen dari konsumen di Aceh yang menyatakan hal tersebut. Seperti telah disebutkan, pola konsumsi masyarakat akan terpengaruh dengan adanya momentum musiman dan perayaan hari besar keagamaan. Pada triwulan II-2016 mendatang diperkirakan konsumen Aceh akan meningkat jumlah pembelian barang tahan lama seiring dengan persiapan menyambut lebaran Idul Fitri.

IV. Perbandingan ITK Se-Sumatera

Secara perbandingan regional, kebanyakan konsumen di Pulau Sumatera memberikan persepsi optimis (indeks di atas 100) bahwa kondisi ekonomi pada triwulan I-2016 lebih baik dibandingkan dengan triwulan IV-2015. Kecuali tiga provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Riau, dan Kepulauan Bangka Belitung, yang memberikan persepsi pesimis (indeks di bawah 100). ITK triwulan I-2016 Provinsi Aceh menempati urutan keempat di antara provinsi lain di Sumatera, namun lebih rendah dari ITK nasional (indeks 102,89).

Grafik 3. ITK Triwulan IV-2015

Provinsi Se-Sumatera dan Nasional

Nasional 102,89

ITK Triwulan I-2016 Provinsi Se-Sumatera dan Nasional

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.23/05/Th.XIX, 04 Mei 2016 6 100,99 100,55 101,85 95,99 100,53 96,44 100,57 101,55 94,71 101,56 102,89 101,64 100,71 102,00 102,33 100,10 100,42 105,17 102,11 106,98 107,15 106,56

Aceh Sumut Sumbar Riau Jambi Sumsel Bengkulu Lampung Kep. Babel Kep. Riau Nasional

Trw I-2016 Perkiraan Trw II-2016 Perkiraan ITK Tw II-2016 Nas

Selanjutnya, untuk perkiraan ITK triwulan II-2016 mendatang, persepsi konsumen di beberapa provinsi di Pulau Sumatera (dan nasional) terhadap perkiraan kondisi ekonomi pada triwulan II-2016 menunjukkan optimisme yang meningkat (indeks di atas 100). Optimisme konsumen di Provinsi Aceh dan tujuh provinsi lainnya di Sumatera untuk perkiraan kondisi ekonomi pada triwulan mendatang termasuk di bawah rata-rata optimisme konsumen secara nasional (perkiraan ITK Triwulan I-2016 nasional sebesar 106,56). Kecuali Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau yang perkiraan ITK mendatang lebih tinggi dari angka nasional. Berikut grafik perbandingannya:

Grafik 4.

ITK Tw I-2016 dan Perkiraan ITK Tw II-2016 Menurut Provinsi Se-Sumatera dan Nasional

Referensi

Dokumen terkait

077% t er hadapPendapat anAsl iDaer ah( PAD)Kot aMakassar .Mel i hat pembangunanekonomiKot aMakassart el ahmenunj ukkankemaj uan yangcukupsi gni f i kankar enadi i mbangidenganbel

Diu#ur dari tulang leher yang men&#34;nj&#34;l ditengah bela#ang lurus #e bawah sampai pinggang adalah $ara mengu#ur..... Diu#ur dari bawah #erung lengan sampai batas pinggang

Sebagai institusi ter- depan dalam bidang pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kecamatan Pujud yang jumlah penduduknya tergolong cukup banyak sebagai- mana didapat dari data

Langkah-langkah utama yang dilakukan dalam perancangan awal antara lain 1) Membuat kerangka modul pembelajaran biologi berbasis metakognisi tentang materi sistem koordinasi yang

Di akhir gameplay, pemain mendapatkan score yang didapat setelah memainkan gameplay tersebut yang di dapat setelah emmainkan gameplay tersebut 11 Memilih Peralatan

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada variabel penelitian, pada penelitian terdahulu variabel yang digunakan adalah earning per share, debt

Inti KMFH (Komite Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana) periode 2013-2014 serta seluruh fungsionaris dan aktifis Lembaga Mahasiswa Fakultas Hukum