• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN 2338-9753

Volume 1 No 1 Desember 2013

Account

Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk

memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan

dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan. Artikel yang

dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset

terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan

Analisis Implementasi Akuntansi pada Usaha Simping di Kabupaten

Purwakarta, Hal 1-8, Atyanto Mahatmyo.

Kajian aspek Perpajakan Wajib Pajak Orang Pribadi Pegawai Negeri Sipil

Dalam Pemenuhan Kewajiban Self Assesment, Hal 9-15, Hayati Fatimah,

Herbirowo Nugroho, Agus Purwaji.

Manajemen Barang Milik Negara yang Akuntabel Untuk Menunjang Good

Governance di Dunia Pendidikan, Hal 16-22, Ali Masjono, Yusep Friya.

Pengaruh Modal Kerja terhadap Return on Invesment, Studi Kasus pada PT

Mutiara Kencana Murni, Hal 23-27, Indianik Aminah.

Hubungan antara Tingkat Suku Bunga Tabungan dan Kualitas Pelayanan

Nasabah Dengan Jumlah Pada BPR Nusamba di Indramayu, Hal 28-34,

Ahmad Abror.

Tinjauan Yuridis Perjanjian Sewa Menyewa Safe Deposit Box pada PT Bank

Negera Indonesia, Tbk (Persero) Kantor Cabang Utama Melawai Jakarta

Selatan, Hal 35-39, Ida Nurhayati.

Sosialisasi dan Edukasi Publik Perbankan Syariah di Indonesia, Hal 40-49,

Bambang Waluyo, Sujarwo.

Perilaku Konsumen dalam Membeli Handphone, Hal 50-55, Rodiana

Listiawati, Tetty Rimenda, Utami Puji Lestari.

Pengaruh Diskon dan Penggunaan Kartu Kredit Terhadap “Compulsive

Buying”, Hal 56-60, Tetty Rimenda.

Hubungan antara Penetapan Harga dan Strategi Promosi dengan Perilaku

Konsumen pada Perumahan Taman Yasmin, Hal 61-72, R. Elly Mirati.

Implementasi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pada Politeknik

Negeri Jakarta (Suatu Aplikasi dalam HRD), Hal 73-80. Elizabeth Yansye

Matekohy.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT

Bentara Sinergies Multifinance Cabang Plered Purwakarta. Hal 81-90,

Agus Buntoro.

Redaksi Account

menerima artikel

penelitian untuk dimuat

pada terbitan berikunya

yang sesuai dengan

ruangl lingkup jurnal

account.

Kirim artikel anda ke

akunjurnal2013@gmail.c

om

.

Sesuaikan format tulisan

anda dengan format

yang tersedia di halaman

belakang, atau kirim

email dengan isi request

for format ke email

diatas

(2)

Susunan Redaksi:

Pengarah:

 Abdillah, Fachrudin Mukhtar, Agus Supriadi, Lenny Brida, Zainal Nur Arifin

Penangung Jawab

:

 Elly Mirati

 Pimpinan Redaksi

 Ali Masjono

Tim Redaksi:

 Agus Purwaji, Titi Suhartati, Petrus Hari Kuncoro Seno, Nur Hasyim,

Ahmad Abror, Bambang Waluyo , Chaterina Somangungsong, Silvia Roza,

Supriatnoko

Mira Bestari:

 Dr Cipto Wardoyo SE. M.Pd. M.Si., Ak. CA. (Universitas Negeri Malang)

 Dr. Lana Sularto SE. MMSI (Universitas Gunadharma)

Layout dan sirkulasi : Darwin dan Afriza Wijaya

Artikel yang dimuat di Account, jurnal akuntansi, keuangan dan perbankan berupa

hasil penelitian sesuai dengan ruang lingkup jurnal yang ditulis oleh dosen, praktisi,

mahasiswa, pelaku ekonomi, dan siapa saja yang berminat dalam pengembangan

bidang akuntansi, keuangan dan perbankan.

Tujuan dari penerbitan jurnal ini untuk menyediakan forum khusus untuk publikasi

hasil penelitian bagi para praktisi, dosen atau siapa saja yang berminat. Untuk

menyalurkan berbagai pemikiran baru dan tujuan lainnya yang relevan.

ISSN 2338-9753

Volume 1 No 1 Desember 2013

Diterbitkan oleh Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta

Jln Prof. Dr. Ir. G.E. Siwabessy. Kampus UI Depok.

Gedung F Lantai 2, Telp 021-7862537, Fax 021-7863537

(3)

Dari Redaksi

Syukur Alhamdulillah, jurusan akuntansi Politeknik Negeri Jakarta dapat

menerbitkan jurnal ilmiah yang diberi nama Account dan No ISSN 2338-9753.

Dalam kesempatan terbitan perdana (No 1 Vol 1 Desember 2013) diturunkan

tulisan hasil penelitian para dosen program studi akuntansi, program studi

keuangan dan perbankan konvensional dan syariah.

Pada edisi pertama ini diturunkan tulisan mengenai implementasi akuntansi pada

usaha Simping, perpajakan dengan focus bahasan pada self assesment dan aktiva

tetap dengan focus bahasan akuntabilitas asset pada good governance. serta masalah

modal kerja yang ditulis oleh dosen program studi akuntansi. Sedangkan untuk

program studi keuangan dan perbankan dirutunkan tulisan mengenai tabungan,

safe Deposit Box dan masalah perbankan syariah.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada tim editor yang telah bekerja sama

dalam menyukseskan terbitan perdana ini. Besar harapan dari redaksi bahwa para

dosen dari seluruh Indonesia yang berkepentingan dengan publikasi hasil

penelitian dapat berpartisipasi dengan mengirimkan artikelnya ke redaksi.

Semoga bermanfaat

Depok 1 Desember 2013

Pimpinan Redaksi

(4)

Account: Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta    73    Implementasi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pada Politeknik Negeri Jakarta   (Suatu APlikasi Dalam HRD)    Elisabeth Yansye Metekohy  Jurusan  Akuntansi  Politeknik  Negeri Jakarta     E mail lisayansye@yahoo.co.id   Abstract 

Performance of State Polytechnic of Jakarta (PNJ) is determined by the human resources that reside in.

When its human resources have high motivation, creative, and are able to develop innovation, the

performance of PNJ will be better. To fulfill the needs, then it requires the efforts to increase the ability of

human resources through the process of empowerment. Human empowerment is a process to make people

become more capable or more able to solve their own problems by giving trust and authority so as to foster

a sense of responsibility. From the research result, it is found out that what are expected by PNJ is not

materialized because it is faced by barriers towards human resource changes. Changes in empowerment

and the management of human resources at PNJ are important, but the problem is that not all PNJ human

resources have yet understood the meaning of doing the changes. To do the changes must be preceded by

preparing human resources to accept the changes. It should be understood that human being is the subject

as well as the object and has resistance to changes.

Key words: human resources, empowerment, performance, change

Abstrak 

Kinerja Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berada di

dalamnya. Apabila sumber daya manusianya memiliki motivasi tinggi, kreatif, dan mampu

mengembangkan inovasi, kinerja Politeknik Negeri Jakarta akan menjadi semakin baik. Untuk memenuhi

kebutuhan itu, maka diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia

melalui proses pemberdayaan. Pemberdayaan manusia adalah suatu proses untuk menjadikan orang

menjadi lebih berdaya dan atau lebih berkemampuan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dengan

memberikan kepercayaan dan kewenangan sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab. Dari hasil

penelitian ini ditemukan bahwa apa yang diharapkan PNJ tidak terwujud karena menghadapi

hambatan-hambatan sumber daya manusianya menuju sebuah perubahan. Perubahan pemberdayaan dan

pengelolaan sumber daya manusia PNJ sangat penting, persoalannya adalah belum semua sumber daya

manusia PNJ memahami arti pentingnya melakukan perubahan. Melakukan perubahan harus diawali

dengan mempersiapkan sumber daya manusia untuk menerima perubahan karena manusia menjadi

subjek dan objek perubahan serta memiliki sifat resistensi terhadap perubahan.

Kata kunci: sumber daya manusia, pemberdayaan, kinerja, perubahan

 

Pendahuluan 

  Politeknik  Negeri  Jakarta  (P  N  J)  sebagai  sebuah  Institusi  Public,  sejarahnya  bermula  dari  Fakultas  Non  Gelar  Teknologi  Universitas  Indonesia  (FNGT‐UI),  yang  kemudian  menjadi  Politeknik  Universitas  Indonesia,  didirikan  pada  20  September  1982,  dan  sejak  25  Agustus  1998  menjadi  mandiri  dengan  nama  Politeknik  Negeri  Jakarta  (PNJ).  P  N  J  merupakan  salah  satu  Institusi  Pendidikan  Tinggi  Negeri  yang  berorientasi  pada  pendidikan 

Vokasional.  Pendidikan  apapun  orientasinya  baik  keilmuan  maupun  kemahiran  /  ketrampilan  tidak  dapat disangkal adalah merupakan investasi sumber  daya  manusia  yang  sangat  penting.  Daya  saing  bangsa  sangat  ditentukan  oleh  kualitas  pendidikannya. 

  Dalam  rangka  mempersiapkan  diri  untuk  menghadapi  tantangan  dan  perkembangan  dunia  pendidikan  tinggi  yang  terasa  sangat  competitive  serta  kebijakan  pemerintah  Indonesia    dalam 

(5)

Account; Elizabeth Yansye Metekohy 

Account:Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta    74  

pengembangan  pendidikan  tinggi  di  Indonesia  khususnya  pendidikan  vokasional  yang  berorientasi  pada keahlian terapan untuk mendukung kebutuhan  industri,dan  yang  memiliki  akuntabilitas  yang  lebih  tinggi  kepada  stakeholders,  maka  PNJ  perlu  melakukan  pemberdayaan  sumber  daya  manusia  untuk menghasilkan perbaikan kinerjanya.      

       Sejak  kemandiriannya  pada  tanggal  25  Agustus  1998,  maka  Politeknik  Negeri  Jakarta        (P  N  J)  memiliki  6  Jurusan  (  Tehnik  Mesin,  Sipil,  Elektro,  Akuntansi,  Administrasi  Niaga,  Tehnik  Grafika  dan  Penerbit  )  dengan  21  Program  Study   yang  terdiri  dari  Program  Diploma  III  (D  III)  yang  lulusannya  bergelar  Ahli  Madya  (A.Md),  serta   Program Sarjana Terapan (S1 Terapan/  Diploma IV /  D IV), dan lulusannya bergelar Sarjana Sains Terapan  (S.ST)  dengan  jumlah  mahasiswa  sekitar  6000  mahasiswa..  Politeknik  Negeri  Jakarta  memiliki  sumber  daya  manusia  (  Pimpinan  dan  karyawan  )  berjumlah 516 orang dengan status PNS  yang terdiri  dari  tenaga  dosen  303  dan  213  karyawan  administrasi. Selain itu terdapat 72 karyawan kontrak  dan  14  tenaga  outsourcing  khusus  untuk  pelayanan  Rest  Room.  Dari  penjelasan  tersebut  diatas  maka  terlihat  bahwa  PNJ  memiliki  potensi  yang  sangat  besar  dari  aspek  kepemilikan  sumber  daya  manusianya.    Dengan  demikian  maka  tuntutan  terhadap  profesionalisme  sumber  daya  manusia  yang  berkualitas  perlu  mendapat  perhatian  yang  serius  dari  pihak  pimpinan  PNJ  untuk  bagaiman  mempersiapkan  dan  menghasilkan  sdmnya  melalui  berbagai  program  pemberdayaan.  Sebagai  Institusi  Pendidikan  Tinggi  Negeri  yang    berorientasi  pada   pendidikan    Vokasional  Untuk    menghasilkan  dan  mengembangkan  sumber  daya  manusia  profesional  yang bermutu beriman kepada Tuhan yang Maha Esa  dalam  bidang  rekayasa  dan  bisnis,  maka  sangat  dipastikan  bahwa  pihak  PNJ  membutuhkan  sumberdaya  manusia  yang  berkualitas  baik  tenaga  Dosen,  tenaga  kependidikan,  laboran  ,  pustakawan,  teknisi,  dll,    dapat    memberikan  pelayanan  yang  optimal,  serta  didukung  dengan  fasilitas  pendidikan  yang memadai.  

Berbicara  tentang    pemberdayaan  dan  pengelolaan  sumberdaya  manusia  dari  sebuah  Intitusi  Pendidikan  Tinggi  Negeri  yang  berorientasi  pada pendidikan vokasional adalah meliputi : Dosen, 

Pustakawan,  Laboran,  Teknisi,  Tenaga  kependidikan   /  Administrasi  dan  Tenaga  Pendukung,  yang  bertanggung  jawab  atas  pencapaian  sasaran  mutu  keseluruhan  program  Tri  Darma  Perguruan  Tinggi,  maupun  Rencana  Strateginya,  dalam  rangka  mencapai  Visi  dan  Misinya.  Dalam  rangka  mempersiapkan  diri  untuk  menghadapi  tantangan  dan  perkembangan  dunia  pendidikan  tinggi  yang  terasa  sangat  competitive,  maka  PNJ  dengan  kapasitas  sumber  daya  manusia  yang  begitu  besar  perlu membenahi diri secara kwalitas kinerja melalui  pemberdayaan  sumber  daya  manusianya  sehingga  dapat  beradaptasi  dan  mampu  bersaing  serta  menghasilkan outcomes yang potensial. 

Tujuan  utama  penelitian  ini  adalah    memberikan  gambaran  tentang  bagaimana  Implementasi  Pemberdayaan  Sumber  Daya  manusia  Pada Politeknik Negeri Jakarta (Suatu Aplikasi Dalam  HRD).  Berdasarkan  tujuan  utama  tersebut,    maka  dirumuskan    rincian  tujuan  penulisan      sebagai  berikut : 

 

1. Menjelaskan  pentingnya  pelak‐sanakan  pemberdayaan SDM di Politeknik Negeri Jakarta   2. Menjelaskan  pengelolaan sumber  daya manusia 

Di Politeknik Negeri Jakarta  

3. Menjelaskn  faktor  ‐  Faktor  yang  berpengaruh  untuk perubahan Di Politeknik Negeri Jakarta  4. Mengidentifikasi  hambatan  ‐hambatan 

pemberdayaan SDM Di Politeknik Negeri Jakarta  5. Menjelaskan  cara  mengatasi  Resistensi 

perubahan SDM Di Politeknik Negeri Jakarta   

Berangkat  dari  latar  belakang  dan  alasan  yang  kuat  terhadap  judul  yang  di  angkat  untuk  diteliti,  maka  dirumuskan masalah sebagai berikut: 

1. Mengapa pentingnya pelaksanakan pemberdayan  SDM di Politeknik Negeri Jakarta  

2. Bagaimana  pengelolaan  Sumber    Daya    Manusia  Di Politeknik Negeri Jakarta 

3. Apa  yang  menjadi  Faktor        Berpengaruh  Untuk  Perubahan Di Politeknik Negeri Jakarta  4. Apa yang menjadi hambatan       pemberdayaan  SDM Di Politeknik Negeri Jakarta  5. Bagaimana mengatasi Resistensi perubahan SDM  Di Politeknik Negeri Jakarta      Tinjauan  Pustaka  

Perubahan  pemberdayaan  dan  pengelolaan  sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangat  penting,  persoalannya  adalah  belum  semua  sumber  daya  manusia  memahami  akan  arti  pentingnya  melakukan  perubahan.  Perubahan  harus  diawali 

dengan mempersiapkan sumber daya manusia untuk  menerima  perubahan,  karena  manusia  menjadi  subyek dan obyek perubahan serta   mempunya sifat  resistensi  terhadap  perubahan.    Manusia  perlu  menyadari  dan  memahami  arti  pentingnya  perubahan,  serta  bersedia  untuk  berubah.  Sumber  daya  manusia  perlu  semakin  diberdayakan.  

(6)

Account:Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta    75   Pemberdayaan  sumber  daya  manusia  perlu 

diarahkan pada terbentuknya sumber daya manusia  yang  memiliki  kemampuan  untuk  mengelola  dan  mengadakan  perubahan.  (Wibowo,  2009;  292)  Kinerja  suatu  organisasi  sangat  ditentukan  oleh  sumber  daya  manusia  yang  berada  di  dalamnya.  Apabila  sumber  daya  manusianya  memiliki  motivasi  tinggi,  kreatif  dan  mampu  mengembangkan  inovasi,  kinerjanya       akan menjadi semakin baik. Oleh  karena  itu,  diperlukan  adanya  upaya  untuk  meningkatkan  kemampuan  sumber  daya  manusia.  Pada  masa  yang  lalu,  untuk  meningkatkan  kemampuan  sumber  daya  manusia,  dilakukan  melalui  pelatihan  dan  pengembangan  atau  disebut  pula sebagai pembinaan sumber daya manusia. Cara  tersebut  secara  bertahap  mulai  ditinggalkan  karena  dinilai  terlalu  bersifat  top‐down  sehingga  kurang  mampu  mengambangkan  kreativitas  dan  inovasi  sumber  daya  manusia.  Cara  pendekatan  baru  yang  dapat dipergunakan untuk mengembangkan sumber  daya  manusia  tersebut,  sekarang  ini  lebih  dikenal  sebagai pemberdayaan sumber daya manusia, suatu  pendekatan yang lebih bersifat bottom‐up. 

1. Pengertian Pemberdayaan SDM 

  Memberdayakan  orang  berarti  mendorong  mereka menjadi lebih terlibat dalam keputusan dan  aktivitas  yang  memengaruhi  pekerjaan  mereka  (Smith,  2001;1).  Dengan  demikian,  berarti  memberi  mereka  kesempatan  untuk  menunjukkan  bahwa  mereka  dapat  memberikan  gagasan  baik  dan  mempunyai  keterampilan  mewujudkan  gagasannya  menjadi realisitis. 

Pemberdayaan  merupakan  perubahan  yang  terjadi  pada  falsafah  manajemen  yang  dapat  membantu  menciptakan  suatu  lingkungan  di  mana  setiap  individu  dapat  menggunakan  kemampuan  dan  energinya  untuk  meraih  tujuan  organisasi.  Seorang  karyawan memiliki wewenang dan berinisiatif untuk  melakukan  sesuatu  yang  dipandang  perlu,    jauh  melebihi  tugasnya  sehari‐hari  (Cook  dan  Macaulay,  1997;2). 

Pemberdayaan  adalah  suatu  proses  dimana  pekerja  diberi  peningkatan  sejumlah  otonomi  dan  keleluasaan  dalam  hubungannya  dengan  pekerjaan  mereka  (Greenberg  dan  Baron,  2003;  448).  Pemberdayaan merupakan kontinum antara keadaan  pekerja  yang  tidak  mempunyai  kekuatan  untuk  mempertimbangkan  bagaimana  mengerjakan  pekerjaan,  sampai  pada  keadaan  di  mana  pekerja  memiliki  control  sepenuhnya  atas  apa  yang  mereka  kerjakan  dan  bagaimana  mengerjakannya.  Dengan  pemberdayaan,  telah  terjadi  pergeseran  kekuasaan  kepada  tim  pekerja  yang  diperbolehkan  membuat  keputusan sendiri. 

Dengan  demikian,  pemberdayaan  adalah  suatu  proses  untuk  menjadikan  orang  menjadi  lebih  berdaya  atau  lebih  berkemampuan  untuk  menyelesaikan  masalahnya  sendiri  dengan  cara  memberikan kepercayaan dan kewenangan sehingga  menumbuhkan  rasa  tanggung  jawabnya.  Rentang  pemberdayaan  sangat  luas  dan  bervariasi.  Pemberdayaan dapat diawali dengan hanya sekadar  memberikan  dorongan  kepada  orang  agar  mau  memainkan  peran  lebih  aktif  dalam  pekerjaanya,  sampai  pada  melibatkan  mereka  dalam  megambil  tanggung  jawab  untuk  menyelesaikan  pekerjaan  tersebut. 

 

2. Perlunya Pemberdayaan SDM 

  Smith  (2000;  5)  memandang  ada  dua  hal  yang  menyebabkan  perlunya  pemberdayaan.  

Pertama,  adalah  karena  lingkungan  eksternal  telah 

berubah sehingga mengalihkan cara bekerja dengan  orang di dalam organisasi bisnis. Organisasi bisnis di  abad  21  bekerja  dalam  dunia  yang  penuh  ketidak  pastian,  kompleks,  dan  perubahan  yang  tidak  dapat  diduga.  Terdapat  empat  faktor  yang  menyebabkannya,  yaitu:  (1)  semakin  intensifnya  kompetisi;  (2)  inovasi  teknologi  yang  sangat  cepat;  (3)  permintaan  yang  tetap  atas  kualiitas  yang  lebih  tinggi  dan  nilai  yang  lebih  baik;  dan  (4)  tumbuhnya  masalah  ekologi.  Kedua  adalah  karena  orangnya  sendiri  berubah.  Sejak  lama  manajer  memandang  orang  sebagai  sumber  daya  yang  paling  berharga.  Akhirnya,  keamanan  dan  sukses  ke  depan  suatu  organisasi  lebih  tergantung  pada  bakat  dan  kecerdasan  orangnya  daripada  pada  faktor  tanah,  bangunan,  pabrik,  dan  mesin.  Pekerja  benar‐benar  menjadi intellectual capital organisasi. 

 

3. Hambatan terhadap Pemberdayaan SDM 

Banyak  organisasi  gagal  memperbaiki  diri  karena  manajer  yang  mempunyai  kekuasaan  untuk  melakukan  perubahan  tidak  peduli  atas  masalah  yang dihadapi. Sementara itu, orang yang berada di  garis  depan,  yang  memahami  persoalannya,  tidak  mempunyai  wewenang  untuk  melakukan  sesuatu.   Sering  kali  suatu  organisasi  membayar  konsultan  dengan  mahal  untuk  memberitahu  mereka  bagaimana  memperbaiki  proses  pekerjaan,  padahal  bawahannya dapat melakukannya. 

Untuk memberdayakan bawahannya, manajer harus  mencapai  kemampuan  dan  komitment  orangnya,  sebaliknya,  bawahan  harus  dapat  mempercayai 

manajer  dan  menghargai 

manajernya.(smith,2000:15)   

(7)

Account; Elizabeth Yansye Metekohy 

Account:Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta    76  

Metodologi 

  Untuk  dapat  menjawab  perumusan  masalah  maka  digunakan  Pendekatan  Kualitatif 

dengan  jenis  metode  penelitiannya  adalah       studi kasus. 

   Data   dalam  penelitian ini adalah data  primer  dan  sekunder.  Sumber  data  primer  adalah:  Pihak  PNJ  dan  secara  khusus  adalah  kasub  kepegawaian,  dan  pegawai  personalia/  pegawai  administrasi. 

Sumber  data  sekunder  adalah  :  diperoleh  dengan   menggandakan    dokumen‐dokumen  terkait  dari  objek penelitian serta referensi. 

  Teknik  pengumpulan  data  menggunakan  teknik  wawancara  /  interview,  observasi  / 

pengamatan,  dan  studi  dokumentasi.        ‐  In‐depth  Interview  (wawancara  mendalam,  semi 

terstruktur).  Teknik  ini  digunakan  untuk  menggali  atau  memperoleh  data  dan  informasi  berkaitan  dengan pemahaman atau pengalaman dari informan  (Pihak  PNJ)  yang  mengetahui    tentang  informasi  sumber daya manusia  serta bagaimana sumber daya  manusia  direncanakan,  dilaksanakan  serta  di  evaluasi. Sasaran utama informan kunci adalah pihak  bagian personalia atau kepegawaian  yang berkaitan  langsung dengan aktivitas sumber daya manusia atau 

mengenai  permasalahan  yang  diteliti.       ‐  Observasi  tidak  terstruktur.    Teknik  ini  digunakan 

untuk  menghimpun  data  dan  informasi  tentang  aktivitas,  kejadian,  peristiwa,  obyek,  kondisi  atau  suasana,  serta  emosi  individu  dan  organisasi  yang  berkaitan    berkaita  pemberdayaan  sumber  daya  manusia.  Observasi  dilakukan  untuk  memperoleh  gambaran  nyata  peristiwa‐peristiwa  atau  kejadian  ‐  kejadian  untuk  menjawab  permasalahan  penelitian.  Observasi  tidak  terstruktur  dimaksudkan  sebagai  teknik  penetili  yang  untuk  mengembangkan  pengamatan  berdasarkan  perkembangan  yang  terjadi di lapangan. Sasaran utama teknik ini adalah  institusi  PNJ  sebagai      obyek  penelitian,  dan  khususnya dalam      menjawab permasalahan  penelitian.      ‐  Studi  Dokumentasi.  Teknik  ini  digunakan  untuk  penelitian  yang  sumber  informasinya  adalah  data  sekunder.  Data  berupa  dokumen  ‐  dokumen      yang  dipakai  untuk menggali informasi dan memberikan data yang  sasarannya  berkaitan dengan pemberdayaan SDM di  P N J.                Pembahasan  1. Pentingnya Pemberdayaan SDM Di PNJ  Aset paling penting yang harus dimiliki oleh  organisasi atau Institusi dan yang harus diperhatikan  dalam  manajemen  adalah  sumber  daya  manusia. 

Terminologi  sumber  daya  manusia  (Human  resources)  merujuk  kepada  orang‐orang  yang  bekerja  didalam  organisasi.  Signifikansi  upaya  sumber  daya  manusia  bermuara  pada  kenyataan  bahwa manusia merupakan elemen yang senantiasa  ada sebagai bagian dari pekerjaannya di dalam setiap  organisasi.  Mereka  inilah  yang  bekerja  membuat  tujuan,  mengadakan  inovasi,  dan  mencapai  tujuan  organisasi.  Sumber  daya  manusia  yang  membuat  sumber daya lainnya dapat berjalan. 

 Pendidikan  Politeknik  diselenggarakan  dalam  rangka  memenuhi  kebutuhan  tenaga  kerja  profesional  pada  level  supervisi  di  industri.  Pendidikan politeknik adalah pendidikan tinggi vokasi  yang  mempersiapkan  peserta  didik  untuk  memiliki  pekerjaan  dengan  keahliaan  terapan  tertentu.  Oleh  sebab  itu  dalam  mempersiapkan  para  mahasiswa  untuk  dapat  bersaing  dengan  para  lulusan  dari  perguruan tinggi lainnya dalam kerja, serta tuntutan  dunia  industri  akan  SDM  yang  dapat  memenuhi  kebutuhannya  dengan  standart  kerja  dari  masing‐ masing  industri,  maka  PNJ  perlu  membenahi  diri  khususnya  SDM,  yang  meliputi  para  pimpinan  sebagai  pengelola,  staf  akademik  yang  mengajar  serta  staf  administrasi  /  tenaga  kependidikan    yang  memberikan  pelayanan  yang  optimal  dan  memuaskan  untuk  proses  belajar  mengajar.  Berdasarkan  hasil  tracer  study    yang  dilakukan  oleh  bidang kerja sama dan humas PNJ, terungkap bahwa  4,9 % lulusan langsung diterima pada top level, 89 %  diterima  pada  posisi  middle  level,dan  hanya    5,2  %  ditawarkan pada posisi low level di Industri, dengan  rata‐rata  waktu  tunggu  3‐6  bulan.  Melihat  pada  kondisi  tersebut  dapat  dikatakan  bahwa  perubahan  yang terjadi pada SDM dan sistim pengelolaan sangat  membantu  OUT  PUT  dalam  menghadapi  persaingan  serta  kebutuhan  pasar,  walaupun  dirasakan  masih  banyak  yang  harus  di  perbaiki  khususnya  pengembangan  SDM  serta  teknologi  yang  selalu  mengalami Inovasi. 

Pengembangan  sumber  daya  manusia  di  Politeknik  Negeri  Jakarta,  diarahkan  pada  dua  sasran  strategi  yakni  pada  pengembangan  dan  pendidikan  untuk  staf pengajar dan staf kependidikan. Walaupun pada  lima  tahun  terakhir  pengembangan  sumber  daya  manusia dirasakan terlalu lambat sebagai akibat dari  proses  perencanaan  yang  kurang  terarah  dan  didukung  dengan  dana  yang  kurang  memadai,  namun pada kondisi sekarang dengan kepemimpinan  yang  baru  yang  dinilai  cukup  terbuka,  maka  perencanaan  dan  pengembangan  sumber  daya  manusia  mengalami  peningkatan  yang  cukup  significant.    Untuk  itu  PNJ  membuat  strategi  pengembangan  sumber  daya  manusia  dengan 

(8)

Account:Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta    77   prioritasnya  yaitu  meningkatkan  kemampuan 

sumber  daya  manusia  sesuai  bidang  keahliannya,  dengan  sasaran  pada:  proses  belajar  mengajar  yang  berkualitas,  staf  akademik/dosen  dan  kependidikan  dengan  dedikasi  dan  motivasi  yang  tinggi,  manajemen  institusi  yang  efektif  dan  efisien,  maka  langkah‐langkah yang dilakukan adalah: 

a. Untuk  sasaran:  Dukungan  proaktif  terhadap  pengembangan  sumber  daya  manusia  dan  budaya kerja. Maka programnya: Pengembangan  sistim  control  terintegrasi  dan  peningkatan  kualitas SDM, serta pengembangan penjenjangan  sistim  karier  staf  akademik/dosen  dan  staf  kependidikan.    

b. Untuk  sasaran:  Peningkatan  kemampuan  pengkaderan  dan  kepemimpinan.  Maka  programnya:  Pengembangan  diri  staf  akademik  dan kependidikan. 

c. Untuk  sasaran:  Pemberian  penghargaan  terkait  proses  belajar  mengajar  serta  motivasi  kerja.  Maka  programnya:    Pengembangan  program  layanan  komprehensif  melalui        mekanisme  penghargaan. 

Penetapan  dan  implementasi  sasaran  dan  program  pengembangan  sumber  daya  manusia  sebagai  kegiatan  prioritas  utama,  merupakan  langkah  tepat  yang  diambil  PNJ,  agar  dapat  mempercepat  proses  pencapaian visi dan misi PNJ serta implementasi dari  Renstra PNJ 2012 – 2017. 

 

2. Pengelolaan Sumber Daya manusia Di PNJ 

2.1 Perencanaan Sumberdaya Manusia 

Sebagai  Pegawai  Negeri  Sipil/PNS,  setiap  tahun  membuat  perencanaan  Kebutuhan/formasi  pegawai  yang  didasarkan  dari  kebutuhan  berbagai     Faktor: mengisi lowongan pensiun, meninggal dunia,  pindah  tugas,  penambahan  jumlah  mahasiswa,  penambahan  jurusan,  penambahan  program  studi  dan  konsentrasi  baru.  Berdasarkan  pengalaman  biasanya setiap usulan yang diajukan oleh PNJ, oleh  Biro  Kepegawaian  Dep  Diknas  menyetujui  hanya  sekitar  70%‐80%  dari  yang  diusulkan  oleh  PNJ,  dan  yang  diprioritaskan  adalah  tenaga  dosen  dan  Instruktur/teknisi  dengan  jumlah  setiap  tahunnya  bervariasi. Selain formasi untuk PNS, secara internal  PNJ  membuat  formasi  setiap  tahun  untuk  tenaga  kontrak, dimana setiap tahun dapat dievaluasi sistim  kontrak  tersebut,  apakah  dilanjutkan  atau  diputuskan,  dan  ada  kemungkinan  dalam  kurun  waktu  tertentu,  tenaga  kontrak  tersebut  dengan  kinerja  yang  baik  dapat  diusulkan  untuk  mengikuti  tes calon PNS. PNS selama ini memiliki naskah uraian  tugas  yang  tertulis  secara  formal  untuk  setiap  job  titles yang ada pada struktur organisasi PNJ. 

  2.2 Rekruitmen 

Prediksi  jumlah  rekruitmen  sumberdaya  manusia  (khususnya  dosen  PNJ),  mengikuti  rasio  dosen  tetap  disbanding  dengan  jumlah  mahasiswa  yang  ideal  pada  saat  ini,  yaitu  1:  10.  Dalam  perhitungan ini telah menggunakan perangkat lunak  yang didesain oleh Direktorat Ketenagaan Direktorat  Jenderal  Pendidikan  Tinggi  Departemen  Pendidikan  Nasional. 

Proses  rekruitmen  yang  dilakukan  oleh  PNJ,  untuk  calon  PNS  adalah  bedasarkan  formasi  yang  telah  diputuskan  oleh  Biro  Kepegawaian  Diknas,  melakukan  aktivitas  rekruitmen,  melalui  media‐ media:  Koran,  internet,  Lembaga  Pendidikan  Tinggi,  perusahaan,  lembaga‐lembaga  kerja  sama,  jaringan  alumni,  secara  internal  melalui  Bulletin  Board.  Dimana  proses  pendaftaran  CPNS  mulai  tahun    ini  telah dilkukan secara on line. 

 

2.3 Proses Seleksi 

PNJ  sebagai  Institusi  Pendidikan  Tinggi  Negeri  memiliki  proses  penyeleksian  pegawai  yang  berbeda  dengan  organisasi/perusahaan  lain,  khususnya menyangkut keputusan pada setiap tahap  penyeleksian, yang antara lain: 

1.Test yang bersifat umum, menjadi tanggung jawab  Dep  Diknas,  baik  persiapan  pembuatan  soal  sampai  pada  penilaiannya.  Lokasi  pelaksanaannya  dilaksanakan di PNJ. 

2.Test Substansi, merupakan tanggung jawab PNJ.  3.Pengumuman  kelulusan,  selanjutnya  kelengkapan  persyaratan,  usulan  kepada  Dep  Diknas,  dan  seterusnya sampai dikeluarkannya SK CPNS dan PNS,  berlangsung sama seperti semua PNS lainnya.   

2.4 Orientasi Dan Penempatan Pegawai 

Penempatan  selalu  diawali  dengan  masa  orientasi  kerja  yang  merupakan  kegiatan  untuk  memperkenalkan  para  pegawai  baru  kepada  jajaran  pimpinan  PNJ,  dan  langkah  awal  ini  merupakan  penciptaan kondisi yang nyaman bagi karyawan baru  tersebut  dan  dapat  mengenal  dan  beradaptasi  dengan  situasi  lingkungan  kerja  di  PNJ.  Untuk  mengenal  tugas‐tugas  pokok  dan  aturan‐aturan  normative  PNJ,  akan  dijelaskan  langsung  oleh  pimpinan yang membawahinya secara langsung.  Dalam  aktivitas  ini  PNJ  memiliki  wewenang  penuh,  walaupun  disadari  perlu  dilakukan  perubahan  dan  peningkatan kualitas program ini. 

 

2.5 Pengembangan Karir 

Program  pengembangan  karir  di  PNJ,  tidak  bisa terlepas dari aktivitas pengajaran, penelitian dan 

(9)

Account; Elizabeth Yansye Metekohy 

Account:Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta    78  

pengabdian  pada  masyarakat.  Ada  beberapa  hal  yang menjadi dasar pengembangan dalam menyusun  strategi  pengembangan  karir,  (khusus  untuk  dosen)  yaitu: 

Kebutuhan jurusan akan dosen baru ditentukan oleh  kebutuhan  tenaga  pengajar  yang  mata  kuliahnya  kekurangan  dosen.  Pengalaman  yang  dimiliki  PNJ  bahwa studi lanjut banyak yang tidak sesuai dengan  bidang  ilmu  yang  digeluti,  sehingga  banyak  ketidak  sesuaian.  

Untuk  program  perkembangan  penelitian,  sampai  saat ini penelitian individual maupun kelompok yang  sudah pernah dicapai adalah Penelitian Dosen Muda,  Hibah  Bersaing,  dan  Strategi  Nasional.  Sedangkan  penelitian  maupun  pengabdian  pada  masyarakat  oleh Institusi yang sudah pernah diraih adalah DUE‐ LIKE,  Sibermas,  I‐M  HERE  dan  PHKI.  Dan  dalam  beberapa  tahun  terakhir  ini  semua  penelitian  yang  dilakukan  oleh  PNJ  diarahkan  pada  penelitian  terapan,  dimana  manfaatnya  dapat  langsung  dirasakan oleh masyarakat luas. Pengembangan karir  khusus  bagi  jabatan  structural  non‐dosen,  harus  mengikuti  Pelatihan  Pimpinan  (Diklat  Pim),  bagi  Kabag  dan  Kasub  Bag.  Sedangkan  untuk  kenaikkan  golongan  dan  fungsional,  berdasarkan  persyaratan  pemenuhan  angka  kredit  yang  harus  dipenuhi,  walaupun  dirasakan  ada  waktu  tunggu  yang  terlalu  lama  dalam  pengusulan  kenaikan  fungsional  dan  golongan IV. 

 

2.6 Penghargaan Dan Sangsi 

Penghargaan  adalah  nilai  tertinggi  dari  sebuah  prestasi  yang  dicapai  seseorang.  Dalam  sebuah instansi, penghargaan yang diberikan kepada  pegawai  merupakan  salah  satu  unsure  yang  sangat  penting  guna  mendorong  produktivitas  kerja.  PNJ  telah  melakukan  pemilihan  karyawan  berprestasi,  baik  untuk  dosen  (bidang  akademik),  laboran,  pustakawan,  administrasi.  Proses  penilaian  didasarkan  pada  sudut  pandang  pengabdian  di  PNJ  dan seleksi dokumen (porto folio). Tetapi untuk lebih  berkualitas  dibutuhkan  sebuah  perencanaan  yang  lebih  baik  dan  waktu  pelaksanaan  yang  berkelanjutan  (tidak  sesaat/pada  event  tertentu).  Sangsi bagi pegawai PNJ yang berstatus PNS, sangat  membutuhkan  proses  yang  memakan  waktu  cukup  panjang.  Tetapi  secara  internal  bagi  karyawan  yang  tidak  disiplin  dan  melakukan  pelanggaran,  dapat  dilakukan  pembinaan  melalui  rotasi  pekerjaan,  penurunan jabatan, yang walaupun secara organisasi  dirasakan belum memadai. 

2.7 Remunerasi 

Pemberian  gaji  bagi  PNS  jelas  sudah  tersistim.  Bagi  PNJ  selain  gaji  PNS,  PNJ  memberikan 

juga  berbagai  jenis  kompensasi  sebagai  hasil  dari  pengelolaan  Institusi  yang  memiliki  nilai  produktif  serta  hasil  dari  produk‐produk  kerja  sama  dengan  dunia  industri,  pemerintah  daerah,  asosiasi,  hibah  kompetisi,  dll.  Pemberian  kompensasi  tersebut  merupakan  bagian  dari  program  kesejahteraan  karyawan  dan  pimpinan,  dan  bagi  PNJ  sementara  dibuat sistim pembayaran reward yang terencana. 

 

2.8 Pemberhentian Karyawan 

Kegiatan  ini  dapat  meliputi  pengunduran  diri,  meninggal  dunia,  pension.  Bagi  PNS  untuk  tenaga dosen, usia pension adalah 65 tahun dan bagi  karyawan administrasi usia pensiun adalah 56 tahun.  Jadi masa berakhirnya tugas dan pengabdian seorang  pegawai PNS, telah diatur oleh UU dan tersistim.    3. Faktor Berpengaruh Untuk Perubahan 

Faktor  yang  menyebabkan  perlunya  dilakukan perubahan adalah:      

a. Implementasi  sistim  penjaminan  mutu  internal        (SPMI)  di  PNJ,  yang  implementasinya  meliputi  aspek  akademik  dan  aspek  non  akademik  yang  mengacu  pada  standart  nasional  pendidikan  (SNP).      Pelaksanan  SpmI  di  Politeknik  Negeri  Jakarta  dapat  dilakukan  secara  bertahap,  karena  melalui  berbagai  proses  perbaikan  di  setiap  unit  kegiatan. 

b. Faktor Internal, yang antara lain menyangkut:  Sistim  manajemen  vocational  belum  optimal,  Sebagian  staf  pengajar  kurang  mempunyai  pengalaman  dalam  lapangan  kerja  yang  sesuai  dengan  bidang  studinya,  Kemampuan  dosen  untuk meneliti dan memperoleh hibah penelitian  masih  kurang,  Beban  mengajar  dosen  masih  tinggi,  Pengelolaan  dana  masih  terdapat  inefisiensi, Tenaga non akademik  sudah berlebih  (over  staf),    Fasilitas  teknologi  informasi  masih  perlu peningkatan. 

c. Faktor  Eksternal  (Competitive  Market):  Yang  membutuhkan out put yang berkualitas yang siap  kerja  yang  memiliki  kompetensi  yang  memenuhi  kualifiksi  industri  sebagai  user.  Selain  itu  juga  persaingan datang dari Institusi Pendidikan Tinggi  lainnya.  Untuk  itu  melalui  visi,  misi,  dan  penjabarannya melalui Renstra (rencana Strategi)  lima  tahun  kedepan  (2009  –  2014),  perubahan  budaya  organisasai  dapat  mencapai  tujuan  /  sasaran  Intitusi  (PNJ).  Berdasarkan  pembahasan  yang  memuat  faktor‐faktor  yang  yang  menyebabkan  perlunya  melakukan  perubahan,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa,  ada  dua  faktor  utama  yang  mendorong  untuk  dilakukan  peruhahan, yaitu :  

(10)

Account:Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta    79   1. Faktor  Eksternal:  kemampuan  bersaing, 

pelayanan  yang  memuaskan  kepada  public  Eksternal,  menciptakan  hubungan  yang  baik  (dengan  Pemerintah,  Industri,  Masyarakat,  Asosiasi, Jaringan Alumni, dll). 

2. Faktor  Internal  (menyangkut  kesehatan  organisasi):  Mencapai  kemajuan  organisasi,  kenyamanan  lingkungan  kerja,  pelayanan  kepada  mahasiswa,  keberhasilan  proses  belajar mengajar, peningkatan kwalitas dosen  dan  admistrasi,  peningkatan  fasilitas,  kesejahteraan  karyawan,  prestasi  dan  produktivitas  kerja,  serta  pengeloaan  yang  efisiensi. 

d. Rencana Tindakan 

Isu  penting  yang  menjadi  kunci  sukses  implementasi  Rencana  strategi  P  N  J,  serta  persiapan memperbaiki manajement mutu, maka  dalam  rangka  pemberdayaan  sumber  daya  manusia adalah: 

1. Penerapan  kurikulum  pendidikan  berbasis  kompetensi. 

2. Mengembangkan  soft  skill  secara  serius  dan  Intitusional wide. 

3. Memiliki  staf  pengajar  yang  kompeten  dan  diakui  reputasinya  oleh  dunia  industri  dan  internasional. 

4. Dikenal banyak melakukan penelitian terapan  yang  digunakan  industri  dan  diakui  ditingkat  internasinal. 

5. Memiliki  banyak  kerja  sama  stratejik  dengan  dunia usaha / industri. 

6. Lulusan  diterima  dan  berprestasi  di  perusahaan. 

7. Memiliki  sarana  dan  prasarana  terkini  yang  memudahkan proses belajar mengajar.  8. Membekali lulusan dengan sertifikasi keahlian 

yang  diakui  oleh  industri  bertaraf  internasional. 

9. Reputasi yang membanggakan stakeholder.  Di  dalam  menunjang  isu‐isu  tersebut  diperlukan kesiapan dosen (juga administrasi), bukan  saja  pada  jumlah  yang  ada,  tetapi  juga  pada  komposisi keahlian, kompetensi, dan pengalaman di  lapangan. Jumlah dosen yang ada harus mempunyai  sebaran  kemampuan,  keahlian  dan  usia  yang  memadai.  Update  pengetahuan  formal  diperlukan  dalam  melayani  seluruh  kegiatan  yang  menyangkut  Tri Darma Perguruan Tinggi 

 

4. Hambatan Pemberdayaan SDM Di PNJ 

Dalam  suatu  organisasi  yang  paling  menentukan  adalah  kinerja  SDM.  Jika  SDM  nya  memiliki  motivasi  tinggi,  kreativitas  dan  mampu 

mengembangkan  inovasi,  maka  kinerjanya  akan  semakin baik. Pada kenyataanya seringkali apa yang  diharapkan  organisasi  tidak  terwujud  karena  menghadapi  hambatan‐hambatan  SDMnya  menuju  sebuah  perubahan.  Bagi  PNJ  dalam  perjalannya  terlihat  semakin  meminimalkan  hambatan  – hambatan  yang  terjadi,  hal  ini  didorong  oleh  peran  pimpinan,  khususnya  pimpinan  puncak  sebagai  pengambil  kebijakan,  yang  dapat  mengatasi  area  blind  spot  dan  area  hidden  menuju  open  minded.  Tetapi  hal  tersebut  harus  didukung  oleh  jajaran  pimpinan  lainnya  yang  akan  menghandle  bawahan  untuk dapat merubah mind setnya terhadap sebuah  perubahan.  Secara  rielnya  dapat  dijelaskan  bahwa  hambatan‐hambatan  yang  ada  pada  Intitusi  PNJ  dalam  kaitannya  dengan  pengelolaan  sumber  daya  manusia  menuju  sebuah  perubahan  adalah:  mengubah  budaya  SDM  yang  telah  senior  yang  merasa  pengetahuan,  pengalaman  serta  kemampuannya  sudah  cukup,  sehingga  sulit  untuk  berubah. Penggunaan para konsultan kadang‐kadang  tidak dirasakan sebagi sebuah proses pembelajaran. 

 

5. Resistensi dan Cara Mengatasinya 

Resistensi  sering  terjadi  karena  eksekutif  dan  pekerja  melihat  perubahan  dari  sudut  pandang  berbeda. Bagi pimpinan perubahan artinya peluang,  tetapi  bagi  karyawan  perubahan  artinya  sebuah  gangguan.  Tetapi  sebaliknya    para  pimpinan  senang  dengan keadaan status qua, sedangkan bawahannya  menginginkan  sebuah  perubahan.  Dalam  sebuah  organisasi  resistensi  terhadap  perubahan  pada  prinsipnya  datang  dari  pihak  Individual  maupun  pihak  Organisasional.  Tetapi  secara  Individual  resistensi  terhadap  perubahan  sangat  terasa,antara  lain disebabkan karena : 

a. Ketakutan Atas hal yang tidak diketahui. 

Suatu perubahan merupakan gangguan atas pola  yang  sudah  mampan  dan  menciptakan  kondisi  yang tidak biasa. 

Cara  mengatasinya:  Diperlukan  sebuah  Job  Discription yang jelas. 

b. Ketidak amanan Ekonomis. 

Setiap  perubahan  memiliki  potensi  bagi  seseorang  untuk  kehilangan  pekerjaan  atau  penurunan  upah,  serta  meraka  yang  memiliki  kinerja  rendah  dan  tidak  kompetitif  cendrung  menolak perubahan. 

Cara  mengatasinya:  Peningkatan  kualitas  kerja  melalui  program  pengembangan  dan  pelatihan  karyawan. 

(11)

Account; Elizabeth Yansye Metekohy 

Account:Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta    80  

Banyak  perubahan  organisasi  mengancam  integritas  persahabatan,  karena  ada  yang  memilih perubahan dan lain memilih status quo.  Cara  mengatasinya:  Pimpinan  menciptakan  sebuah  kondisi  yang  harmonis,serta  implementasi  dari  sebuah  program  perubahan  menjamin keberhasilan organisasi. 

d. Kebiasaan. 

Perubahan  dalam  cara  mengerjakan  pekerjaan  sering  berakibat  pada  keharusan  untuk  mengubah  kebiasaan.  Merubah  kebiasaan  dirasakan sebagai ketidak nyamanan. 

Cara mengatasinya : Perlu memberikan motivasi,  serta  melibatkan  mereka  secara  akrif  sehingga  merasa bertanggung jawab  dalam melaksanakan  setiap  perubahan,  tetapi  pada  tingkat  tertentu  perlu  diberikan  sangsi  atas  suatu  pelanggaran  karena kurang disiplin dalam pekerjaan. 

 

KESIMPULAN  

1. Pemberdayaan Sumber daya manusia di Intitusi P  N  J,  telah  dilaksanakan  dengan  baik  dan  terencana,  hal  tersebut  terlihat  dari  perencanaannya  melalui  rencana  strategi,  dan  implementasinya  telah  terwujud  melalui  adanya  pengembangan  staf  akademik  untuk  pendidikan  lanjut,  dan  juga  bagi  tenaga  administrasi.  Pemberian  apresiasi  kepada  pegawai  baik  untuk  dosen,  administrasi,  pustakawan,  laboran  yang  berprestasi.  Penyerapan  lulusan  yang  memiliki  waktu tunggu yang tidak terlalu lama, serta dapat  terserap dan bermanfaat bagi dunia indutri.  2.  Walaupun  disadari  bahwa  pengelolaan  sumber 

daya manusia PNJ,telah dilaksanakan dengan baik  dan  terencana  namun  dapat  dikatakan  bahwa  hanya  berada  pada  Prosentasi  67  %  dari  nilai  ideal, dimana penilaian tersebut mempunyai isu‐ isu  kritis  yang  meliputi  :  kemampuan  tenaga  pengajar,  kemampuan  tenaga  pendukung,  pangkat akademik, regenerasi pengajar, wawasan 

karyawan  “wirausaha”,  pengalaman  industri  staf  pengajar,  flexibilitas  waktu  mengajar,  dan  kepedulian terhdap kepribadian mahasiswa.  3.  Faktor  hambatan  memang  terlihat,  tapi  tidak 

terlalu  mempengaruhi,  karena  peranan  atasan  dalam  menciptakan  komunikasi  dan  public  area  yang  baik  dengan  public  internal  organisasi.  Memang disadari bahwa sebagai Institusi Negeri,  secara  kebijakan  tidak  dapat  terlepas  dari  kebijakan pemerintah pusat atau Depertemen.  4. Jenis perubahan terencana sangat penting karena 

terukur,  sedangkan  perencana  tidak  terencana  dibutuhkan,  karena  organisasi  secara  tiba‐tiba  di  pengaruhi oleh faktor eksternal, serta perubahan  radikal  dapat  terlihat  dari  bagaimana  pemimpin  memberi  contoh,  dan  karyawanpun  dapat  memberi  contoh  untuk  sebuah  perubahan,  melalui  sikap  dan  penguasaan  emosi,  memberi  kesempatan kepada bawahan untuk menunjukan  tanggung  jawabnya,  serta  komunikasi  yang  efektif baik secara up, down dan lateral. 

 

SARAN 

1.    Setiap  butir‐butir  rencana  strategi,  sasaran  dan 

program  kerja,  dibutuhkan    suatu  control  dan        evaluasi yang bertahap, serta di publikasikan. 

2. Pimpinan secara intensif melakukan peman‐tauan  dan  tetap  menjaga  hubungan  baik  dengan   lingkungan kerja. 

3.  Kesempatan yang sama tetap di berikan  kepa‐da  setiap karyawan 

4.  Peningkatan  anggaran  untuk  program  pelati‐han, 

pendidikan  dan  perbaikan  fasilitas  yang       berteknologi inovatif  

 5.  Perbaikan  kurikulum  yang  disesuaikan  dengan   dunia kerja. 

 6.  Tetap  membina  hubungan  dengan  pihak  public  eksternal. 

 

DAFTAR PUSTAKA   

1. Amstrong,  machael  (1994).  Manajemen  Sumber 

Daya  Manusia,  terj.sofyan  cikmat,  cet.  Kedua,   

Jakarta : PT. Gramedia 

2. Dessler  Gary,  (2006).  Manajemen  Sumber  Daya 

Manusia,  jilid  1  dan  2,  ter.  Paramita  

Rahayu,ed.Kesepuluh,Jakarta : PT Index.  

3. Keputusan  Direktur  Politeknik  Negeri  Jakarta   nomor 288/PL3/SK/2011 tentang kebijakan Sistim 

Penjamin  Mutu  Internal  PNJ.  2011.  Depok  :  Politeknik  Negeri Jakarta.  

4. Siagian  Sondang  P  (2008).  Manajemen    Sumber 

Daya manusia,Jakarta : PT Bumi Aksara. 

5. Wibowo.  (2006).  Manajemen  Perubahan,  ed,  kedua, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.  6. Wijatno  Serian  (2009).Pengelolaan  Perguruan 

Tinggi secara efisien efektif dan ekonomis, Jakarta 

:  selemba  Empat

(12)

Petunjuk Umum

Setiap artikel yang dikirmkan dapat berupa 'laporan' suatu penelitian yang telah dilaksanakan

sebelumnya atau review literatur yang memberikan gagasan baru. Format umum penulisan artikel

adalah sebagai berikut: 1) judul artikel dalam bahasa Indonesia 2) nama pengarang, lembaga, dan

alamat serta alamat email; 3) abstrak dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris; 4) pendahuluan; 5)

metodologi; 6. Pembahasan; 7) Kesimpulan dan atau rekomendasi; 8) dan 9) kepustakaan. Artikel

menggunakan bahasa ilmiah baku, baik dalam bahasa Inggris atau Indonesia.

Petunjuk Penulisan

Naskah diketik dalam satu spasi, menggunakan font Arial; ukuran 10 inch; dan menggunakan program

Word for Windows, maksimal 10 halaman A4 atau dengan ukuran kertas (210 x 297 mm).

Judul

Judul artikel ditulis dengan huruf regular rata tengah, menggunakan font Arial ukuran 13 pt bold. Judul

dirangkai dalam 13 kata dalam bahasa Indonesia. Nama penulis ditulis di bawah judul dengan format

font arial ukuran 12 pt. Cantumkan nama program studi dan instansi penulis. Penulis kedua, ketiga dst

dicantukkan dibawah dengan tetap menyebutkan nama program studi, nama instansi dan email masing

masing masing.

Abstrak

Di dalam abstrak harus tercantum secara jelas latar belakang penelitian, tujuan penelitian, metodologi

dan analisis, serta kesimpulan akhir. Abstrak dan keywords ditulis dengan spasi tunggal, huruf yang

digunakan adalah arial, ukuran huruf 10 pt dan ditulis miring atau dengan format Italic dan ditulis

dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Jumlah kata dalam abstrak maksimum 250 kata.

Isi

Artikel ditulis dengan format justify menggunakan font Arial ukuran 10 pt. Dibuat 2 kolom dengan ada

garis ditengah pemisah kolom. (line in bewtween).

Sub Judul

Sub judul ditulis dengan format title case, yaitu huruf awal pada sauatu kata diawali huruf besar,

menggunakan font Arial ukuran 11 pt. Ditulis huruf tebal tanpa garis bawah.

Gambar dan Tabel

Judul tabel/ gambar harus lengkap tetapi tidak boleh terlalu panjang, maksimal 13 kata. Judul

tabel/gambar harus mengandung beberapa unsur, yaitu: jenis, letak/ lokasi, dimensi waktu, serta rincian

mengenai satuan, wilayah, serta keterangan lain.

Penulisan judul tabel/gambar menggunakan huruf tebal dan besar, dengan alignmen rata tengah. Judul

tabel diletakkan di atas tabel, sedangkan Judul Gambar diletakkan di bawah gambar. Jarak antara tabel/

gambar dengan paragraf sebelumnya maupun sesudahnya adalah 1 spasi.

Huruf di dalam tabel/gambar berukuran lebih kecil yaitu 10 pt. Penulisan sumber pada tabel/gambar

menggunakan ukuran huruf yang sama yaitu 10 pt diletakkan di bawah tabel pada tepi batas kiri tabel,

sedangkan untuk gambar diletakkan dibawah gambar sebelum judul gambar dengan alinemen tengah.

Jenis font yang digunakan tetap sama yaitu Arial.

Daftar Pustaka

Ketentuan umum yang harus diperhatikan adalah Daftar pustaka ditulis dengan spasi tunggal

menggunakan font Arial dengan ukuran 10 pt. Jarak antara pustaka yang satu dengan lainnya adalah 1

spasi. Jika satu judul buku penulisannya lebih dari satu baris, maka baris kedua dan seterusnya

penulisannya masuk ke dalam (indent) sebesar 1 centimeter serta diharapkan daftar pustaka tidak hanya

bersumber dari buku, namun juga beberapa jurnal yang sesuai.

Untuk memudahkan dan memandu anda dalam penulisan artikel silahkan kirim email ke

akunjurnal2013@gmail.com dengan subject Format

(13)

Diterbitkan oleh Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta

Jln Prof. Dr. Ir. G.E. Siwabessy. Kampus UI Depok.

Gedung F Lantai 2, Telp 021-7862537, Fax 021-7863537

akunjurnal2013@gmail.com

Referensi

Dokumen terkait

Data di atas (Gambar 1) merupakan hasil analisis teknik yang digunakan oleh seluruh pemain tim BTS pada semifinal melawan tim VM, adapun frekuensi teknik yang

Asbuton butir dapat digunakan sebagai bahan penstabil untuk mengurangi pengaliran aspal dan Stone Matrix Asphalt Asbuton (SMAB) lebih tahan terhadap deformasi

Perencanaan Tingkat Puskesmas diartikan sebagai proses penyusunan rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang yang dilakukan secara sistematis

Green building adalah ruang untuk hidup dan kerja yang sehat dan nyaman sekaligus merupakan bangunan yang hemat energi dari sudut perancangan, pembangunan, dan penggunaan

Kita akan meninjau batasan yang sama dari nilai momentum sudut agar partikel memiliki orbit melingkar dalam medan gaya sentral yang lain (yang lebih umum).. Kita juga

PF Bagi kita, yang mengakui segala dosa dengan tulus dan jujur, lalu bertobat, berita anugerah pengampunan dalam Yohanes 3 : 16, mengatakan “Karena begitu besar

Simpulan : Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh paparan emisi kendaraan bermotor pada mekanik bengkel motor terhadap peningkatan

Temuan tersebut sejalan dengan Pamungkas (2013) yang menyatakan bahwa pembelajran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak berkesulitan belajar