• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 2\ TAHUN 2017 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 2\ TAHUN 2017 TENTANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

D

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

NOMOR 2\ TAHUN 2017

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

Menimbang : a. bahwa pemberian tambahan penghasilan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Nomor

3Tahun2017;

b. bahwa untuk efektivitas pemberian tunjangan perbaikan penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil dan pemenuhan hak bagi Pegawai Negeri Sipil yang sedang menjalankan cuti bersalin, maka perlu melakukan perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan

Gubernur tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur

Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

(2)

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4438);

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5494);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 .. tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

11. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 40) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 10 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 Nomor 7 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 57);

(3)

12. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016 Nomor 1 Seri D);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN GUBERNUR NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

BELITUNG.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun

2017 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017 Nomor 3 Seri E) diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan angka 9 Pasal 1 diubah, sehingga Pasal 1 berbunyi

sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. • 2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

3. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

5. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

6. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil/Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Pusat yang melaksanakan tugas pada PD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung atau PNS Daerah yang ditugaskan pada intansi lain dalam wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 7. Pendidik adalah PNS yang menduduki jabatan fungsional

Guru pada satuan pendidikan menengah dan satuan

(4)

r

8. Tenaga Kependidikan adalah PNS Jabatan Fungsional Tertentu/Jabatan Fungsional Umum pada satuan pendidikan menengah dan satuan khusus yang menduduki jabatan pengawas sekolah, kepala sekolah, pengelola laboratorium/bengkel, pranata laboratorium pendidikan, pengelola perpustakaan, pustakawan, serta pejabat pengawas dan pelaksana.

9. Tambahan Penghasilan Pegawai yang selanjutnya disingkat TPP adalah penghasilan yang diterima Pegawai di luar gaji dan tunjangan lainnya yang sah dalam rangka peningkatan kesejahteraan yang diberikan berdasarkan beban kerja, kondisi kerja, tempat bertugas dan kelangkaan profesi.

10. Catatan Kinerja Harian Pegawai yang selanjutnya disingkat CKHP adalah catatan harian yang memuat aktivitas kerja dan pelaksanaan tugas pokok serta tugas tambahan pegawai.

11. Pejabat Penanggung Jawab adalah Perangkat Daerah selaku Pengguna Anggaran.

2. Ketentuan ayat (1) huruf a dan huruf g Pasal 5 diubah, sehingga Pasal 5 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 5

(1) TPP diberikan kepada :

a. Pegawai Daerah yang melaksanakan tugas pada PD di lingkungan Pemerintah Provinsi, kecuali Pegawai pindahan dari Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota di luar Daerah dan Pemerintah Kabupaten/Kota di dalam Daerah selama

1 (satu) Tahun Anggaran yang berkenaan;

b. Pegawai Daerah yang diperbantukan pada Sekretariat

Komisi Pemilihan Umum, Badan Narkotika Nasional

Provinsi, Badan Pengawas Pemilihan Umum dan unit kerja lainnya yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kecuali jika pada instansi tersebut terdapat tunjangan kinerja sejenis, harus memilih salah satu yang dianggap lebih menguntungkan pegawai;

c. Pegawai Pusat yang dipekerjakan di lingkungan Pemerintah Daerah;

d. Pegawai yang ditugaskan untuk mengikuti pengembangan kompetensi dalam bentuk pendidikan dan pelatihan singkat non gelar dan/atau melalui

e-learning, bimbingan di tempat kerja, pelatihan jarak

jauh, magang, dan pertukaran PNS dengan pegawai

swasta;

e. Pegawai yang meninggal dunia pada bulan

(5)

f. Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus; dan

g. Pegawai Daerah yang melaksanakan Cuti Tahunan,

Cuti Sakit, Cuti Besar, Cuti Karena Alasan Penting dan

Cuti Bersalin.

(2) TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b dan huruf c dapat diberikan apabila Surat Perintah

Melaksanakan Tugas (SPMT) terhitung mulai tanggal 1

atau hari kerja pertama pada bulan berkenaan.

(3)

Pemberian TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

harus dibuktikan dengan penyampaian catatan kinerja

harian Pegawai yang telah diverifikasi oleh atasan langsung.

Ketentuan huruf a Pasal 6 diubah, sehingga Pasal 6 berbunyi

sebagai berikut:

Pasal 6

Tata cara pengumpulan CKHP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) ditetapkan sebagai berikut:

a. Setiap Pegawai wajib membuat CKHP yang harus diketahui oleh atasan langsung pada unit

kerja/bidang/bagian/sub bidang/sub bagian

masing-masing kecuali atasan langsung berhalangan, CKHP

harus diketahui oleh Kepala PD/Unit Kerja/Pejabat yang

ditunjuk mewakili dan selanjutnya dikumpulkan setiap

awal

bulan

kepada

Pejabat

yang

membidangi

Kepegawaian pada masing-masing Perangkat Daerah yang akan menjadi dasar perhitungan penerimaan TPP

dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran

IV Peraturan Gubernur ini;

b.

CKHP Pejabat Fungsional Tertentu ditandatangani oleh

Pejabat Eselon III pada unit kerja/bidang/bagian/sub

bidang/sub bagian masing-masing ditempatkan;

c.

Pejabat yang membidangi Kepegawaian pada

masing-masing

Perangkat

Daerah

merekapitulasi

tanggal

pengumpulan CKHP sebagai dasar pengajuan TPP

dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran

V Peraturan Gubernur ini.

4. Ketentuan Pasal 11 ayat (2) dihapus, ayat (4) diubah dan

ditambah 1 (satu) ayat, yakni ayat (7), sehingga Pasal 11

(6)

Pasal 11

(1) TPP dikenakan pemotongan:

a.

sebesar 2,5% (dua koma lima persen) per hari

apabila tidak melaksanakan apel pagi atau apel sore

dan sebesar 5% (lima persen) apabila tidak

melaksanakan apel pagi dan apel sore, tanpa ada

pemberitahuan baik lisan maupun tulisan kepada

atasan, kecuali pada bulan ramadhan;

b.

sebesar 2,5% per hari apabila meninggalkan tugas

pada saat jam kerja tanpa izin atasan;

c.

sebesar 10% per hari apabila tidak masuk kerja

tanpa surat izin/keterangan;

d.

sebesar 25% per

bulan

bagi JFT yang

tidak

mengumpulkan DUPAK selama 1 (satu) tahun; dan

e.

sebesar 10% per bulan apabila tidak mengumpulkan

catatan kinerja harian pegawai sampai dengan tanggal 5 bulan berikutnya.

(2) Dihapus.

(3) Pemotongan TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a didasarkan pada daftar kehadiran apel.

(4)

Pemotongan TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a tidak termasuk bagi Pegawai yang menduduki

Jabatan Pimpinan Tinggi Madya, Jabatan Pimpinan

Tinggi Pratama, Kepala Sekolah dan Guru serta Pegawai

yang ditugaskan mengikuti kegiatan kedinasan yang

dibuktikan dengan surat tugas atau surat resmi lainnya.

(5)

Pemotongan TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b didasarkan pada surat teguran/peringatan.

(6)

Pemotongan TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf c didasarkan pada Daftar Hadir Kerja.

(7)

Pelaksanaan apel dapat diberikan izin bagi Pegawai

untuk tidak mengikuti apel paling banyak 4 (empat) kali

dalam 1 (satu) bulan, dikecualikan bagi Pegawai yang

dikarenakan alasan penting yang harus mendapatkan

izin tertulis dari atasan langsung.

Di antara Pasal 11 dan Pasal 12 disisipkan 1 (satu) pasal,

yakni Pasal 11A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 11A

(1)

Ketentuan yang mengatur tentang .CKHP sebagaimana

diatur dalam Peraturan Gubernur ini, mulai berlaku untuk pembayaran TPP bulan April 2017.

(2)

Ketentuan yang mengatur pengumpulan DUPAK bagi JFT

(7)

Pasal II

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya

dalam Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Diundangkan di Pangkalpinang

pada tanggal {0

n(*X

2017

SEKRETARIS DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

YAN MEGAWANDI

Ditetapkan di Pangkalpinang

pada tanggal

\& /A^l

2017

£NUR

KEPULAUAN BANGkiU3EL)TUNG,

RUSTAM EFFENDI

BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2017 NOMOR '3

Referensi

Dokumen terkait

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

literatur yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Untuk lebih jelasnya, sumber-sumber literatur yang penulis dapatkan. adalah

Laporan Projek Akhir II ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan pendidikan D-III pada Program Studi Metrologi dan Instrumentasi Fakultas

B(mendapat ekstrak kedelai dosis 520mg/hari) dan kelompok C(mendapat ekstrak kedelai dosis 780 mg/hari) lebih tinggi dibandingkan dengan rerata jumlah spermatozoa

Pemberian ekstrak kedelai (Glycine max) dengan dosis 260 mg/hari, 520 mg/hari dan 780 mg/hari dapat meningkatkan motilitas spermatozoa akan tetapi tidak

atas usul Dewan Moneter daripada Direktur-direktur yang lain untuk.. waktu selama-lamanya

dapat digunakan untuk input data analog, juga dapat digunakan sebagai pin digital. I/O, kecuali pin A 6 dan A 7 yang hanya dpat digunakan untuk input