• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (BPPSPAM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (BPPSPAM)"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

Daftar Isi - 1 PT. Waseco Tirta

D

D

A

A

F

F

T

T

A

A

R

R

I

I

S

S

I

I

DAFTAR ISI ... i Bab 1. PENDAHULUAN ... 1 - 1 1.1. PEMAHAMAN ... 1 - 1 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN ... 1 - 2 1.3. SASARAN ... 1 - 2 1.4. REFERENSI HUKUM ... 1 - 2 1.5. LOKASI KEGIATAN ... 1 - 2 1.6. LINGKUP KEGIATAN ... 1 - 3 1.7. KELUARAN ... 1 - 3 1.8. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN ... 1 - 3 1.9. SISTEMATIKA PELAPORAN ... 1 - 3 Bab 2. GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI ... 2 - 1 2.1. KOTA JAMBI ... 2 - 1 2.1.1. Kondisi Administrasi dan Geografi ... 2 - 1 2.1.2. Fisik ... 2 – 2 2.1.3. Sosial Ekonomi ... 2 – 5 Bab 3. KONDISI EKSISTING PDAM KOTA JAMBI ... 3 - 1 3.1. PDAM KOTA JAMBI ... 3 - 1 3.1.1. Aspek Teknis ... 3 – 3 3.1.2. Aspek Keuangan ... 3 – 8 3.1.3. Rencana Pengembangan SPAM PDAM ... 3 - 13 Bab 4. ANALISA TERHADAP POTENSI PENGEMBANGAN SPAM ... 4 – 1 4.1. PDAM KOTA JAMBI ... 4 – 1 4.1.1. Aspek Teknis ... 4 – 1 4.1.2. Kewajaran Biaya Investasi ... 4 – 5 4.1.3. Aspek Keuangan ... 4 – 8 4.1.4. Rekomendasi Pembiayaan ... 4 - 12

(2)

Daftar Isi - 2 PT. Waseco Tirta

Bab 5. IDENTIFIKASI POTENSI PENGEMBANGAN SPAM ... 5 - 1 5.1. Umum ... 5 – 1 5.2. Kriteria Penilaian Potensi Pengembangan SPAM ... 5 – 1 5.2.1. Aspek teknis dengan bobot 60 % ... 5 – 2 5.2.2. Aspek keuangan dengan bobot 40 % ... 5 - 3 5.3. Standar Kriteria Potensi Pengembangan SPAM ... 5 - 4 5.4. Hasil Identifikasi Potensi Usulan Pengembangan SPAM ... 5 – 5 5.4.1. Usulan Program Pengembangan SPAM PDAM Kota Jambi ... 5 - 5 Bab 6. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI POTENSI PENGEMBANGAN SPAM ... 6 – 1 6.1. Kesimpulan ... 6 - 1 6.2. Rekomendasi ... 6 - 2 6.2.1. Rekomendasi Aspek Teknis ... 6 - 2 6.2.2. Rekomendasi Pembiayaan ... 6 - 3

(3)

Daftar Gambar - 1 PT. Waseco Tirta

D

D

A

A

F

F

T

T

A

A

R

R

G

G

A

A

M

M

B

B

A

A

R

R

Gambar 2.1. Peta Administrasi Kota Jambi ... 2 – 1 Gambar 3.1. Struktur Organisasi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi ... 3 - 2 Gambar 3.2. Skematik SPAM Eksisting PDAM Kota Jambi ... 3 - 3 Gambar 4.1. Skematik Rencana Pengembangan SPAM PDAM Kota Jambi ... 4 - 1 Gambar 4.2. Porsi Pendanaan Proyek ... 4 - 8

(4)

Bab 1 - 1 PT. Waseco Tirta

P

P

E

E

N

N

D

D

A

A

H

H

U

U

L

L

U

U

A

A

N

N

1.1 PEMAHAMAN

Peningkatan/pengembangan SPAM oleh PDAM dilakukan dalam peran sertanya menuju target MDG’s 2015 dimana akses masyarakat terhadap air minum yang aman sebesar 68,9% (nasional), 78,19% (perkotaan), 61,60% (perdesaan). Untuk mencapai sasaran MDGs tersebut diperlukan pendanaan atau investasi yang tidak sedikit. Selain itu diperlukan komitmen serta upaya bersama, baik fisik maupun non fisik dari berbagai stakeholder, baik di Pusat maupun daerah yang terdiri dari unsur-unsur pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan bahkan LSM. Menurut Rencana Strategis Ditjen Cipta Karya, dana APBN yang tersedia untuk pembiayaan seluruh pembangunan bidang Cipta Karya Tahun 2010 - 2014 hanya sebesar Rp. 50 Trilyun.

Dana yang diperlukan untuk sektor air minum diperkirakan sampai tahun 2014 diperkirakan sebesar Rp. 46 Trilyun, atau untuk mencapai target MDGs diperlukan dana sebesar Rp 46 Trilyun, sedangkan dana APBN yang tersedia hanya sebesar Rp. 12 Triliun, sampai dengan tahun 2014. Oleh sebab itu diperlukan alternatif sumber pendanaan selain APBN dan APBD. Upayanya antara lain melalui hibah (grant), pinjaman lunak (softloan), dana-dana masyarakat dan kerjasama dengan dunia usaha/pihak swasta, termasuk melalui Corporate Social Responsibility (CSR).

Alternatif sumber pendanaan ini didasari dengan adanya peraturan yang semakin jelas dan memperkuat pelaksanaan alternatif investasi. Peraturan tersebut adalah Peraturan Presiden Nomor 13 tahun 2010 perubahan atas Perpres Nomor 67 tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur. Peran BPPSPAM dalam mencapai target MDG’s 2015 adalah melakukan Identifikasi pengembangan SPAM terutama dilakukan terhadap PDAM yang sehat dan belum belum pernah ada studi mengenai potensi pengembangan SPAM. Identifikasi diprioritaskan pada daerah yang merupakan pusat pertumbuhan (ibukota propinsi/ daerah wisata/ daerah industri/ daerah berkembang lainnya), memiliki alternatif air baku yang banyak dan memiliki potensi kebutuhan (demand) yang tinggi yang diindikasikan dengan adanya tingkat pertumbuhan penduduk tinggi serta air tanah jelek.

Bab

1

(5)

Bab 1 - 2 PT. Waseco Tirta

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja PDAM tahun 2011 didapatkan hasil sebanyak 144 PDAM sehat, 105 PDAM kurang sehat dan 86 PDAM sakit. Untuk PDAM kurang sehat dan sakit dilakukan analisa faktor penyebab PDAM tersebut kurang sehat/sakit untuk kemudian PDAM tersebut akan diberikan rekomendasi tindak turun tangan. Sedangkan untuk PDAM yang sehat, BPPSPAM akan mengklasifikasi menjadi daerah berpotensi, daerah yang kurang berpotensi dan daerah yang tidak berpotensi. Melalui identifikasi akan didapatkan sejauh mana PDAM mempunyai potensi untuk pengembangan. Hasil identifikasi pengembangan SPAM ini akan diserahterimakan ke stakeholder untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pemilihan atau seleksi PDAM yang akan disusun studi kelayakannya. 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud kegiatan ini adalah mendorong pengembangan cakupan pelayanan SPAM;

Tujuan kegiatan Membantu BPPSPAM dalam melakukan identifikasi potensi pengembangan SPAM;

1.3 SASARAN

Adanya hasil identifikasi potensi pengembangan SPAM PDAM di beberapa provinsi Sumatera

1.4 REFERENSI HUKUM

a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

b) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

c) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 294 Tahun 2005 tentang Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

d) Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada PDAM;

e) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

f) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis Kelayakan Investasi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM);

g) Peraturan Menteri Keuangan no.114 tahun 2012 tentang Penyelesaian Piutang Negara Yang Bersumber Dari Penerusan Pinjaman Luar Negeri, Rekening Dana Investasi dan Rekening Pembangunan Daerah Pada Perusahaan Daerah Air Minum

(6)

Bab 1 - 3 PT. Waseco Tirta

PDAM di beberapa provinsi pulau Sumatera 1.6 LINGKUP KEGIATAN

• Identifikasi potensi pengembangan SPAM dilihat dari aspek teknis dan aspek finansial; • Klasifikasi daerah berpotensi, kurang berpotensi dan tidak berpotensi;

1.7 KELUARAN

• Output laporan identifikasi potensi pengembangan SPAM;

• Outcome adanya hasil identifikasi mengenai potensi pengembangan SPAM pada suatu daerah.

1.8 JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN

Periode kerja kegiatan ini selama 6 (enam) bulan terhitung setelah kontrak ditanda tangani dan berlaku efektif dengan 36 orang bulan (manmonth).

1.9 SISTEMATIKA PELAPORAN Bab 1 Pendahuluan

Berisikan uraian tentang latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, referensi hukum, lokasi kegiatan, lingkup kegiatan dan hasil keluaran.

Bab 2 Gambaran Umum Daerah Studi

Berisikan uraian tentang Geografi dan administrasi, aspek sosial ekonomi, sistem penyediaan air minum.

Bab 3 Kondisi Ekssting PDAM

Berisikan uraian tentang Kondisi Teknis dan Keuangan PDAM saat ini. Bab 4 Analisa Terhadap Potensi Pengembangan SPAM

Berisikan uraian tentang analisa teknis berupa rencana pengembangan SPAM PDAM baik Brown Field maupun Green Field serta Rencana Anggaran Biaya Pengembangan SPAM dan juga berisi tentang analisa Kewajaran Investasi dan analisa Keuangan untuk proyek pengembangan SPAM.

Bab 5 Peringkat Potensi Pengembangan SPAM

Berisikan uraian tentang Hasil Analisa yang dinilai berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan diikuti dengan menetapkan peringkat potensi pengembangan SPAM masing-masing PDAM.

(7)

Bab 1 - 4 PT. Waseco Tirta

Berisikan uraian tentang hasil penilaian dan kreteria menentukan peringkat masing-masing PDAM, rekomendasi teknis, pembiayaan.

(8)

Bab 2 - 1 PT. Waseco Tirta

G

G

A

A

M

M

B

B

A

A

R

R

A

A

N

N

U

U

M

M

U

U

M

M

D

D

A

A

E

E

R

R

A

A

H

H

S

S

T

T

U

U

D

D

I

I

2.1. KOTA JAMBI

2.1.1. Kondisi Administrasi dan Geografi

Secara geogafis kota Jambi terletak antara 01o0’2.98” – 01o40’1.07” Lintang Selatan dan 103o40’167” – 103o40’0.22” Bujur Timur dan dikelilingi oleh Kabupaten Muaro Jambi. Wilayah administratif Kota Jambi dibagi menjadi 8 kecamatan, dan 62 kelurahan.

Gambar 2.1. Peta Administrasi Kota Jambi

Bab

2

(9)

Bab 2 - 2 PT. Waseco Tirta

Tabel 2.1. Data-data Kecamatan di Kota Jambi NAMA KECAMATAN LUAS WILAYAH

(km2) JUMLAH PENDUDUK (Jiwa) KEPADATAN PENDUDUK (Jiwa/km2) (Jiwa/Ha) Kota Baru 77.78 113,959 1,465.15 14.65 Jambi Selatan 34.07 99,150 2,910.18 29.10 Jelutung 7.92 61,542 7,770.45 77.70 Pasar Jambi 4.02 15,356 3,819.90 38.20 Telanaipura 30.39 76,224 2,508.19 25.08 Danau Teluk 15.70 12,290 782.80 7.83 Pelayangan 15.29 13,603 889.67 8.90 Jambi Timur 20.21 78,778 3,897.97 38.98 Total 205.38 470,902 2,292.83 22.93

Sumber : Kota Jambi Dalam Angka Tahun 2007, Juli 2008

2.1.2. Fisik

a. Geologi

Secara umum, tanah di kota Jambi terbentuk dari batuan endapan permukaan yang umumnya tersebar di sebelah Utara S. Batanghari yakni di kecamatan Danau Teluk dan Kecamatan Pelayangan, sedimen dari masa miosen yang tersebar di bagian Barat kota Jambi yakni kecamatan Kota Baru sedangkan wilayah kota Jambi selebihnya berupa batuan sedimen masa pliosen.

Tabel 2.2. Formasi Batuan di Kota Jambi No FORMASI GEOLOGI

LUAS Ha % DARI

TOTAL LUAS 1. Endapan Permukaan 10,454 50.90 2. Batuan Sedimen umur miosen 8,375 40.78 3. Batuan sedimen umur pliosen 1,709 8.32

TOTAL 20,538 100.00

Sumber : RUTR Kota Jambi, 2000

Ditinjau dari jenis tanah, tanah di kota Jambi terdiri atas 4 jenis yakni jenis tanah gleisol Hidrik, Podsolik gleik, Alluvial dan Podsolik dengan jenis Podsolik merupakan jenis tanah yang dominan, yakni seluas 10.082 Ha, sedangkan jenis alluvial, gleisol hidrik dan podsolik gleik masing-masing seluag 9.600 Ha, 796 Ha dan 60 Ha.

Jenis podsolik tersebar di Kecamatan Telanaipura, Kota Baru, Jelutung dan Jambi Selatan sedangan jenis Alluvial berada di Kecamatan Danau Teluk dan Pelayangan.

(10)

Bab 2 - 3 PT. Waseco Tirta

Ditinjau dari tekstur tanah, 74.89% lahan di kota Jambi yakni seluas 15.381 Ha bertekstur sedang, 17.43% atau seluas 3.579 Ha bertekstur halus dan 2.38% atau seluas 488 Ha bertekstur kasar.

b. Iklim

Kota Jambi beriklim tropis dipengaruhi dua musim yakni :

• Musim hujan yang umumnya berlangsung bulan Oktober hingga bulan April yang dipengaruhi oleh angin musim Timur yang bertiup ke arah Timur dan Selatan. • Musim kemarau yang umumnya berlangsung pada bulan April hingga bulan

Oktober, dipengaruhi oleh angin musim Barat, yakni angin yang bertiup ke arah Barat.

Selama tahun 2007 rata-rata suhu di Kota Jambi berkisar antara 26,2°C sampai 27,1°C. Dengan suhu maksimum 32°C yang terjadi pada bulan April-Mei dan suhu minimum 22,6°C terjadi pada bulan Agustus.

Curah hujan di Kota Jambi selama tahun 2007 beragam antara 86 mm sampai 293 mm, dengan jumlah hari hujan antara 16 hari sampai 24 hari per bulannya. Kecepatan angin di tiap bulan hampir merata antara 8 knots hingga 9 knots. Sedangkan rata rata kelembaban udara berkisar 81% - 85%.

Tabel 2.3. Suhu Udara Maksimum, Minimum Dan Rata-rata Setiap Bulan di Kota Jambi

BULAN SUHU, oC

MAKSIMUM MINIMUM RATA-RATA Januari 30.4 22.8 26.2 Februari 31.1 22.9 26.3 Maret 31.4 23.2 26.8 April 32.0 24 26.9 Mei 32.0 23.1 27.2 Juni 31.9 23.6 27.1 Juli 31.1 22.9 26.6 Agustus 31.8 22.6 26.7 September 31.2 22.9 26.5 Oktober 31.8 23 26.8 Nopember 30.9 23.4 26.5 Desember 30.4 22.8 26.2

Sumber : Kota Jambi Dalam Angka 2007

Tabel 2.4. Jumlah Curah Hujan Dan Hari Hujan Dirinci Per Bulan di Kota Jambi

(11)

Bab 2 - 4 PT. Waseco Tirta

BULAN CURAH HUJAN HARI HUJAN

Januari 211 24 Februari 92 18 Maret 234 21 April 293 21 Mei 217 18 Juni 104 16 Juli 211 18 Agustus 199 15 September 86 15 Oktober 238 19 Nopember 101 18 Desember 238 24

Sumber : Kota Jambi Dalam Angka 2007

Tabel 2.5. Kecepatan Angin, Kelembaban dan Waktu Penyinaran Matahari Dirinci Per Bulan Di Kota Jambi

BULAN KEC. ANGIN TERBESAR (Knot) RATA-RATA KELEMBABAN UDARA (%) RATA-RATA PENYINARAN MATAHARI (Jam) Januari 9 85 2.4 Februari 8 83 4.1 Maret 8 83 3.9 April 8 84 4.5 Mei 8 84 5.0 Juni 8 84 5.8 Juli 8 85 5.0 Agustus 9 81 5.7 September 9 83 4.9 Oktober 8 83 4.7 Nopember 8 84 3.0 Desember 9 84 3.4

Sumber : Kota Jambi Dalam Angka 2007

2.1.3. Sosial Ekonomi a. Demografi

(12)

Bab 2 - 5 PT. Waseco Tirta

Jumlah penduduk kota Jambi pada akhir tahun 2007 adalah 470.902 jiwa yang tersebar dalam wilayah kota Jambi seluas 20.538 Ha, terbagi dalam 8 kecamatan. Ditinjau dari segi jumlah penduduk, maka kecamatan Kotabaru mempunyai jumlah penduduk terbanyak, yakni 113.959 jiwa (24.740 kk) sedangkan kecamatan yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah kecamatan Danau Teluk, yakni sebanyak 12.290 jiwa (2.909 kk).

Ditinjau dari segi kepadatan penduduk, maka kecamatan yang mempunyai kepadatan penduduk tertinggi adalah kecamatan Jelutung, yakni banyak 77,7 jiwa/Ha sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat di kecamatan Danau Teluk yakni sebesar 7,83 jiwa/Ha.

Urutan kecamatan berdasarkan kepadatan penduduk adalah : • Kecamatan Jelutung, 77,7 jiwa/Ha.

• Kecamatan Jambi Timur, 38,98 jiwa/Ha • Kecamatan Pasar Jambi, 38,3 jiwa/Ha. • Kecamatan Jambi Selatan, 29,1 jiwa/Ha. • Kecamatan Telanaipura, 25,08 Jiwa/Ha. • Kecamatan Kotabaru 14,65 jiwa/Ha • Kecamatan Pelayangan, 8,90 jiwa/Ha • Kecamatan Danau Teluk, 7, 83 jiwa/Ha

Angka angka kepadatan tersebut di atas didapat dari pembagian jumlah penduduk dibagi luas total wilayah.

b. Tata Guna Lahan

Penggunaan lahan di kota Jambi sebagian besar didominir oleh Lahan Kering, tegal/kebun/ladang dan lainnya (seluruhnya merupakan lahan yang ditanami), yakni sebesar 60%, diikuti oleh bangunan sebesar 30% dan sisanya berapa sawah 9% dan padang rumput sebesar 0.3%.

Dari delapan kecamatan yang ada di kota Jambi, terdapat 4 kecamatan yang mayoritas lahannya digunakan sebagai bangunan yakni :

• Kecamatan Pasar Jambi sebesar 94.9% • Kecamatan Jambi Selatan, sebesar 72.2% • Kecamatan Jelutung, sebesar 65.3 % • Jambi Timur, sebesar 54%.

Dari data tersebut di atas maka urutan kecamatan tersebut di atas juga dapat ditafsirkan sebagai urutan kecamatan berdasarkan kepadatan penduduk.

Sebaliknya, kecamatan yang lahannya paling sedikit digunakan sebagai Bangunan adalah :

(13)

Bab 2 - 6 PT. Waseco Tirta

• Kecamatan Danau Teluk sebesar 7,5% • Kecamatan Kota Baru sebesar 13,2 % • Kecamatan Telanaipura, sebesar 14,3%

Dengan menggunakan asumsi bahwa perkembangan kota mengarah pada kecamatan yang paling tidak padat dengan ketersediaan lahan yang memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bangunan yang paling luas, maka urutan pengembangan kota, didasarkan pada ketersediaan lahan kering, diperkirakan sebagai berikut :

• Kecamatan Kota baru, dengan ketersediaan lahan kering 48,5% (3.176 Ha) • Kecamatan Pelayangan, dengan ketersediaan lahan kering 30,6 % (492 Ha) • Kecamatan Telanaipura, dengan ketersediaan lahan kering 14,5 % (399 Ha) • Kecamatan Jambi Selatan, dengan ketersediaan lahan kering 12.1% (411 Ha)

c. Produk Domestik Regional Bruto

Nilai PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2007 mencapai Rp. 5.596.695,95. Sektor usaha yang menyumbang nilai PDRB terbesar adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 24,64%, sektor pengangkutan dan komunikasi 19,04%, sektor industri pengolahan 15,49% dan jasa 15,20%.

Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi berdasarkan atas harga konstan pada tahun 2007 adalah 6,09% dimana sector bangunan menyumbangkan nilai pertumbuhan tertinggi yang mencapai 10,31%, disusul oleh sector perdagangan, hotel dan restoran sebesar 9,93% dan sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 6,08%.

PDRB per kapita atas dasar harga berlaku termasuk migas pada tahun 2007 mencapai Rp.12.211.648,00, dan pendapatan per kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2007 adalah sebesar Rp. 11.280.091,00 atau Rp. 940.007,58 per kapita per bulan. Sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku tanpa migas pada tahun 2007 hanya mencapai Rp.11.458.309,00, dan pendapatan per kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2007 adalah sebesar Rp. 10.507.499,00 atau Rp.875.624,92 per kapita per bulan. Ini berarti sektor migas cukup berpotensi menaikkan PDRB kota Jambi.

d. Sarana dan Prasarana

(14)

Bab 2 - 7 PT. Waseco Tirta

Sistem drainase yang digunakan di kota Jambi terdiri atas sistem drainase tersier, sekunder dan primer.

Sistem drainase tersier, adalah saluran drainase yang ada disepanjang jalan dan menampung aliran dari daerah tangkapan/daerah pelayanan dan mengalirkan air hujan tersebut ke saluran sekunder.

Sistem drainase Sekunder, terdiri atas saluran yang menampung aliran dari saluran Tersier dan daerah sekitarnya dan mengalirkan air hujan yang masuk ke sistem drainase primer. Saluran drainase sekunder yang ada di kota Jambi adalah seperti sekunder Budiman, saluran sekunder Slamat dan saluran sekunder Thehok.

Sistem drainase primer terdiri atas sungai-sungai yang berada atau melalui kota Jambi yakni Sungai Kenali Besar, Sungai Kenali Kecil, Sungai Kambang, Sungai Tembuku, Sungai Selincah dan Sungai Asam yang keseluruhannya merupakan anak-anak sungai Batanghari. Saluran Primer menampung aliran-aliran dari saluran Sekunder dan daerah sekitarnya yang selanjutnya dialirkan ke sungai Batanghari.

Ditinjau dari segi bahan pembuat, saluran drainase yang ada di Kota Jambi terdiri atas :

1. Saluran drainase alami / tanah

2. Saluran drainase buatan yang untuk selanjutnya terbagi atas :

• Saluran Tertutup, yaitu saluran yang berada disekitar pusat Kota seperti Kecamatan Pasar Jambi

• Saluran Terbuka, yaitu saluran yang berada mengikuti jaringan-jaringan jalan utama sekitar pusat Kota yang meliputi ; Kecamatan Jambi Timur, Kecamatan Jambi Selatan, Kecamatan Jelutung, Kecamatan Kotabaru, dan Kecamatan Telanaipura.

Jalan dan Sarana Transportasi

Panjang jalan diseluruh Kota Jambi pada tahun 2007 adalah 623.660 Km yang dikualifikasikan berdasarkan jenis permukaan, kondisi jalan dan kelas jalan. Berdasarkan kualifikasi jenis permukaan 73,76% jalan di kota Jambi berupa jalan aspal, 26,08% jalan tanah dan 0.16% jalan kerikil.

Berdasarkan kualifiasi atas kondisi jalan, 99,3% jalan yang ada di kota Jambi berkualifikasi baik dan hanya 0.7% dalam kondisi rusak. 65,13% jalan yang ada di kota Jambi tergolong dalam jalan kelas IIIC dan sisanya sebesar 34,87% tidak terinci.

(15)

Bab 3 - 1 PT. Waseco Tirta

K

K

O

O

N

N

D

D

I

I

S

S

I

I

E

E

K

K

S

S

I

I

S

S

T

T

I

I

N

N

G

G

P

P

D

D

A

A

M

M

K

K

O

O

T

T

A

A

J

J

A

A

M

M

B

B

I

I

3.1. PDAM KOTA JAMBI

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Jambi merupakan perusahaan milik daerah (BUMD) Kota Jambi yang didirikan atas surat keputusan Walikota Madya Daerah Tingkat II Jambi no 7 tahun 1974, dan didukung oleh :

1. UU No 5 tahun 1974 (Lembaran Negara tahun 1974 No 38) tentang pokok pokok pemerintahan di daerah.

2. UU No 9 tahun 1956 (Lembaran Negara tahun 1956 No 20) tentang Perusahaan Daerah. 3. UU No 5 tahun 1962 (Lembaran Negara tahun 1962 No 10) tantang Perusahaan Daerah. 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 690-1572 tentang ketenruan pokok Badan Pengawas,

Direksi dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum.

5. Peraturan Daerah Kodya Dati II Jambi No 10 tahun 1985 tentang perubahan pertama peraturan daerah Kodya Tingkat II Jambi No 7 tahun 1974 tentang pendirian Perusahaan Daerah Air Minum kodya Jambi.

Struktur organisasi PDAM Tirta Mayang saat ini sehari-hari berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota dengan dibina oleh Badan Pengawasan yang terdiri atas unsur profesional sebagai ketua didukung oleh unsur pelanggan sebagai sekretaris dan unsur pemegang saham sebagai anggota.

Secara struktural, organisasi PDAM terdiri atas dua bidang yakni bidang teknis, dipimpin oleh seorang direktur teknik dan bidang administrasi dan keuangan dipimpin oleh seorang direktur administrasi dan keuangan. Secara keseluruhan, tanggungjawab pelaksanaan tugas PDAM ini berada pada direktur utama, didukung oleh kedua direktur bidang. Selain bidang-bidang pekerjaan yang bersifat struktural, di PDAM Tirta Mayang juga terdapat beberapa bidang yang bersifat fungsional yang dibentuk untuk meningkatkan kinerja PDAM Tirta Mayang dan bidang-bidang fungsional ini bertanggung langsung pada direktur utama.

Bab

3

(16)

Bab 3 - 2 PT. Waseco Tirta

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi

(17)

Bab 3 - 3 PT. Waseco Tirta INTAKE AURDURI INTAKE P. PANDAN INTAKE SIJINJANG

WILAYAH

BARAT

R

IPA AURDURI Kap. 100 l/det POMPA RESERVOIR INTAKE P. PANDAN

WILAYAH

TENGAH

R

IPA BENTENG

Kap. 200 l/det RESERVOIR

R

IPA BRONI

Kap. 600 l/det RESERVOIR

WILAYAH

TIMUR

R

IPA TJ. SARI

Kap. 100 l/det RESERVOIR POMPA POMPA POMPA POMPA POMPA POMPA POMPA

IPA

IPA

IPA

IPA

Gambar 3.2. Skematik SPAM Eksisting PDAM Kota Jambi 3.1.1.

Aspek Teknis

Unit Air Baku

Sumber air yang digunakan saat ini oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Jambi adalah air permukaan, yakni Sungai Batanghari. Secara kuantitas, debit minimal sungai Batanghari adalah 1000 m3/det, sangat jauh di atas debit pengambilan PDAM saat ini sebesar 0.8 m3/det. Air baku ini dimanfaatkan untuk melayani 318.575 jiwa penduduk atau dengan tingkat pelayanan sekitar 58,43% (menurut BPKP 59,951%).

Ditinjau dari segi kualitas, walaupun sudah terjadi peningkatan kekeruhan dan pencemaran dari humus/bahan organik, namun masalah tersebut masih dapat ditanggulangi oleh PDAM Tirta Mayang, walaupun penggunaan bahan kimia semakin hari semakin meningkat.

Masalah yang dihadapi dalam pemanfaatan Sungai Batanghari adalah fluktuasi muka air yang sangat besar, sekitar 8 m, antara musim kemarau dengan musim hujan sehingga sebagai akibatnya intake sering mengalami kesulitan dalam menyadap air.

(18)

Bab 3 - 4 PT. Waseco Tirta

Unit Produksi dan Distribusi 1. Intake

Penyadapan air untuk kelima IPA yang ada di kota Jambi dilakukan melalui 3 titik pengambilan yakni :

a. Intake Pasir Panjang, untuk memasok air baku ke IPA Pasir Panjang, kapasitas pengambilan 25 l/det.

b. Intake Pulau Pandan, untuk memasok air baku ke IPA Benteng dan IPA Broni, kapasitas pengambilan 600 l/det.

c. Intake Aur Duri, untuk memasok air baku ke IPA Aur Duri dan IPA Perumnas dengan kapasitas penyadapan 125 l/det.

2. Instalasi Pengolahan Air (IPA)

Kapasitas terpasang PDAM Tirta Mayang sendiri adalah 1080 l/detik sedangkan kapasitas produksi nyata saat ini sudah menurun menjadi 792 l/detik.

Sumber air yang digunakan oleh PDAM Tirta Mayang adalah sungai Batanghari dan yang diolah melalui 5 unit IPA yakni :

Tabel 3.1. Unit Produksi Pdam Tirta Mayang Jambi NO. LOKASI IPA

KAPASITAS (l/dt) SUMBER AIR BAKU TAHUN PEMBANG UNAN PENGE-LOLAAN TERPASANG PRODUKSI EFF. (%)

1. IPA Pasir Panjang 20 20 100% S.Batanghari 1989 PDAM

2. IPA Benteng 220 170 77,3% S.Batanghari 1928 / 2000 PDAM

3. IPA Broni 600 450 75% S.Batanghari 1980 PDAM

4. IPA Aur Duri 100 95 95% S.Batanghari 1997 BOT

5. IPA Perumnas 10 10 100% S.Batanghari PDAM

Jumlah 950 745 78,4%

Sumber: PDAM Tirta Mayang Jambi

Seluruh IPA yang ada di kota Jambi mengambil air baku dari S. Batang Hari dan proses pengolahan yang ada pada seluruh IPA tersebut merupakan proses pengolahan lengkap yakni :

a. Koagulasi (Proses pencampuran bahan kimia)

b. Flokulasi (Proses pengikatan butir-butir pengeruh oleh bahan kimia) c. Sedimentasi (proses pemisahan butir pengeruh)

d. Filtrasi (proses penyaringan)

e. Klorinasi (proses penghilangan bakteri dari air terolah).

IPA Aur Duri merupakan IPA milik swasta yang dibangun berdasarkan kerjasama model BOT (Build, Operate, Transfer) dengan masa konsesi selama 15 tahun. Masa konsesi ini

(19)

Bab 3 - 5 PT. Waseco Tirta

berakhir pada tahun 2012. Selama masa konsesi, PDAM membeli air terolah dengan pembelian model curah.

3. Pipa Transmisi

Ada (5) lima jaringan pipa transmisi air baku di kota dan (1) satu pipa transmisi air terolah yakni pipa transmisi air terolah ke Booster M Kukuh.

Pipa Transmisi Aur Duri masih berpotensi untuk mentransmisikan air baku hingga 200 l/det dengan kecepatan 2.1 m/det sedangkan pipa transmisi sudah mencapai kapasitas puncak sesuai dengan kondisi sistem intake. Pengambilan air baku yang lebih besar dari saat ini (700 l/det) memerlukan pembangunan intake dan pipa transmisi yang sama sekali baru.

Non Revenue Water (NRW)

Tingkat NRW yang tercatat tahun 2012 mencapai 40,25% yang terdiri dari: • Produksi (m3): 24.963.770

• Distribusi (m3); 23.531.198

• Volume Air Berekening (m3): 14.058.925 • Volume Air Tidak berekening (m3): 9.472.273

Unit Pelayanan

Daerah Pelayanan

Ditinjau dari batas administratif pemerintahan, jaringan pipa PDAM Tirta Mayang sudah mencakup seluruh kecamatan yang ada di kota Jambi, namun demikian tidak semua kelurahan dalam kecamatan kecamatan tersebut tercakup dalam pelayanan PDAM.

PDAM Tirta Mayang belum memiliki peta daerah pelayanan yang akurat sehingga cakupan daerah pelayanan yang dinyatakan dalam satuan luas masih berupa data perkiraan, yang diambil dari database pelanggan, yakni berupa alamat administratif pelanggan. Pada tahun 2007, jumlah pelanggan 51.436 unit tersebar di hampir seluruh kecamatan di kota Jambi. Jumlah pelanggan PDAM Kota Jambi berdasarkan Kecamatan per Desember 2007 dapat dilihat dalam tabel berikut:

(20)

Bab 3 - 6 PT. Waseco Tirta

Tabel 3.2. Jumlah Pelanggan PDAM Tirta Mayang Jambi Tahun 2007

KEC. KEC. KEC. KEC. KEC. KEC. KEC. GOL PELANGGAN TELANAI KOTA JELUTUNG PASAR JAMBI JAMBI DANAU

PURA BARU JAMBI TIMUR SELATAN TELUK JML PENDUDUK (jiwa) 76,224 113,959 61,542 15,356 78,778 99,150 12,290 A. Domestik a. HU 51 6 18 22 26 6 6 b. R.Tangga 10,673 8,009 7,088 1,412 4,992 5,517 1,399 c. RT Niaga/H.Industri 1,187 1,419 2,033 2,039 1,905 815 64 B. Sosial 349 233 149 74 138 125 41 C. Komersil 60 37 47 116 20 23 -D. Khusus - 4 - - - - -JML PELANGGAN (unit) 12,320 9,708 9,335 3,663 7,081 6,486 1,510 PDDK TERLAYANI (jiwa) 58,160 43,166 42,665 17,510 33,377 29,134 7,124 TINGKAT PELAYANAN (%) 76.3% 37.9% 69.3% 114.0% 42.4% 29.4% 58.0% KEC. TOTAL TOTAL TOTAL WILAYAH TOTAL GOL PELANGGAN PELAYA- JAMBI JAMBI KOTA LUAR PELA-NGAN KOTA SEBERANG JAMBI JAMBI YANAN JML PENDUDUK (jiwa) 13,603 445,009 25,893 470,902 - 470,902 A. Domestik a. HU 2 129 8 137 2 139 b. R.Tangga 1,040 37,691 2,439 40,130 185 40,315 c. RT Niaga/H.Industri 42 9,398 106 9,504 11 9,515 B. Sosial 41 1,068 82 1,150 10 1,160 C. Komersil - 303 - 303 - 303 D. Khusus - 4 - 4 - 4 JML PELANGGAN (unit) 1,125 48,593 2,635 51,228 208 51,436 PDDK TERLAYANI (jiwa) 5,049 224,011 12,173 236,183 1,062 237,245 TINGKAT PELAYANAN (%) 37.1% 50.3% 47.0% 50.2% 0.2% 50.4%

Sumber : PDAM Tirta Mayang Jambi, 2008

Perkembangan Jumlah Pelanggan dan Tingkat Pelayanan

Jumlah pelanggan PDAM per Desember 2012 adalah 59.951 sambungan. Dengan asumsi 1 sambungan untuk 1 kk, jumlah jiwa/kk 4.5, sesuai dengan data statistik penduduk pada akhir tahun 2012, maka jumlah penduduk yang sudah mendapat pelayanan PDAM Tirta Mayang adalah 318.575 orang. Dengan jumlah penduduk kota Jambi sebanyak 545.193, maka tingkat pelayanan PDAM Tirta Mayang di kota Jambi adalah 58.43%. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan data per Desember 2011 yaitu 57.28% sambungan, artinya selalu terjadi peningkatan setiap tahunnya.

Perkembangan jumlah pelanggan PDAM dan tingkat pelayanan air bersih dari tahun 2009 sampai 2012 seperti terlihat pada tabel berikut:

(21)

Bab 3 - 7 PT. Waseco Tirta

Tabel 3.3. Perkembangan Jumlah Pelanggan dan Tingkat Pelayanan PDAM Trta Mayang Jambi

No. Uraian Desember Desember Desember Agustus 2009 2010 2011 2012 1. Jumlah Penduduk (jiwa) 504.050 532.743 540.258 545.193 2. Jumlah Pelanggan (unit) 55.270 56.578 58.265 59.951 3. Penduduk Terlayani (jiwa) 343.502 300.540 309.405 318.575 4. Tingkat Pelayanan (%) 68.36% 56.41% 57.28% 58.43%

Sumber : PDAM Tirta Mayang Jambi, 2012

Konsumsi Air Pelanggan

Berdasarkan data 12 bulan pada tahun 2007, rata-rata konsumsi air minum pelanggan PDAM Tirta Mayang Jambi adalah 21,74 m3/pelanggan/bulan atau 0,71 m3/pelanggan/hari. Khusus untuk pelanggan Hidran Umum (HU), tingkat konsumsinya adalah 29,74 l/o/h. Sedangkan konsumsi pelanggan Rumah Tangga murni adalah 140,86 l/o/h dan hampir sama dengan konsumsi Rumah Tangga Niaga/Home industry yaitu 139,63 l/o/h.

Untuk pelanggan social dan perkantoran pemerintah, konsumsi pemakaian air rata-rata mencapai 2,38 m3/pelanggan/hari, pelanggan komersil 4,15 m3/pelanggan/hari dan pelanggan khusus sebesar 4,36 m3/pelanggan/hari. Secara rinci, konsumsi pemakaian air pelanggan PDAM Tirta Mayang Jambi pada tahun 2007 seperti terlihat pada tabel berikut:

(22)

Bab 3 - 8 PT. Waseco Tirta

Tabel 3.4. Rata-rata Konsumsi Air Pelanggan PDAM Tirta Mayang tahun 2007

Gol Pelanggan

RATA-RATA BULANAN PADA TAHUN 2007 Jml

Rek

Volume

Komposisi (%)

Pemakaian Air Rata2 Pendudu k Terlayani (jiwa) m3/bln m3/hr m3/plg/bln m3/plg/hr l/o/h TOTAL PELAYANAN A. Domestik a. HU 138 11,258 370 1.0% 81.43 2.68 29.74 12,664 b. R.Tangga 39,212 756,113 24,856 68.6% 19.28 0.63 140.86 175,462 c. RT Niaga/H.Industri 9,460 180,809 5,944 16.4% 19.11 0.63 139.63 43,242 B. Sosial 1,520 110,180 3,622 10.0% 72.48 2.38 - C. Komersil 323 40,809 1,342 3.7% 126.18 4.15 - D. Khusus 18 2,386 78 0.2% 132.58 4.36 483 50,672 1,101,55 5 36,212 100.0% 21.74 0.71 231,851 Pelayanan HU

(jiwa/unit) 90 Jumlah Penduduk (jiwa) 470,902

Pelayanan SR

(jiwa/SR) 4.5 Tingkat Pelayanan (%) 49.2%

Sumber : Master Plan, 2008.

3.1.2. Aspek Keuangan

a. Kinerja Keuangan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi

Dari data yang diperoleh PDAM Tirta Mayang Kota Jambi selama 3 tahun terakhir menunjukkan kondisi keuangan yang cukup baik, terlihat pada tahun 2009 PDAM mengalami rugi sebesar Rp.234,605 juta, namun tahun berikutnya tahun 2010 dan tahun 2011 kondisi keuangannya membaik dimana PDAM tersebut mengalami untung dan pada tahun 2011 terjadi penongkatan pendapatan yang cukup tinggi, kalau tahun 2010 jumlah pendapatan penjualan air Rp. 40,559 milyar meningkat pada tahun 2011 menjadi Rp. 56,388 milyar atau terjadi peningkatan sebesar Rp. 15,829 milyar atau meningkat 39 % dari tahun sebelumnya, peningkatan tersebut dikarenakan pada tahun tersebut PDAM

(23)

Bab 3 - 9 PT. Waseco Tirta

melakukan penyesuaian tarif. Dapat kita lihat ratio kecukupan tarif (Full Cost Recovery) yang dicapai PDAM Tirta Mayang Kota Jambi dalam 3 tahun terakhir meningkat terus dati tahun 2009 mencapai 87 %, 89 % tahun 2010 dan pada tahun 2011 meningkat menjadi 105 % % rasio ini menunjukkan bahwa pada tahun 2011 harga jual air lebih tinggi harga pokok air atau menunjukkan kondisi PDAM mengalami untung.

Tingkat pengembalian equity (ROE) pada tahun 2011 mencapai 20 % capaian tersebut sangat baik dan mendapat nilai tertinggi dengan angka 5 dalam indikator kinerja BPPSPAM. Namun rasio lancar masih rendah karena adanya tunggakan hutang yang dalam proses restrukturisasi.

Hasil evaluasi kinerja yang dilakukan oleh BPPSPAM terhadap PDAM Tirta Mayang Kota Jambi selama tiga tahun mengalami peningkatan dimana pada tahun 2009 dan 2010 PDAM masih termasuk dalam kategori kurang sehat, namun pada tahun 2011 PDAM menjadi sehat.

Tingkat efisiensi penagihan pada dua tahun terakhir sangat baik yang mencapai diatas 90 %, namun jangka waktu penagihan masih perlu upaya untuk lebih singkat waktunya. Tabel berikut memperlihatkan data dan indikator keuangan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi.

(24)

Bab 3 - 10 PT. Waseco Tirta

Tabel 3.5. Data Keuangan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi Tahun 2009 – 2011

2009 2010 2011

I Laba - Rugi

Pendapatan Usaha 46.182.449.355 45.534.108.551 62.829.546.598

- Pendapatan Air 40.460.786.700 40.558.889.950 56.388.187.750

- Pendapatan Non Air 5.721.662.655 4.975.218.601 6.441.358.848

Biaya Usaha 46.695.224.672 45.614.047.584 53.591.818.257

- Biaya Operasional 18.648.062.016 21.054.169.611 22.127.127.353

- Biaya Admin Umum 20.420.263.219 18.560.379.807 22.640.806.725

- Biaya Penyusutan 7.626.899.437 5.999.498.166 8.823.884.179

Pendapatan - Biaya (lain2) 278.673.478 88.928.922 649.753.697

Pajak 2.215.902.848

Pajak Tangguhan

Laba - Rugi Usaha (234.101.839) 8.989.889 7.671.579.190

II Neraca

Aktiva Lancar

- Kas 2.541.605.548 1.702.872.478 6.569.038.040

- Piutang Usaha 10.100.061.230 10.104.984.330 13.181.241.344

;- Penyisihan Piutang Usaha (5.077.523.159) (4.607.831.487) (4.607.831.487)

- Piutang ragu-ragu - -

-- Piutang Non Usaha 190.409.433 207.839.432 206.679.433

- Persediaan 293.018.329 3.155.553.250 2.584.248.545

- Biaya yg dibayar dimuka 1.064.354.158 951.209.620 1.083.069.357

Jumlah Aktiva Lancar 9.111.925.538 11.514.627.624 19.016.445.232

Aktiva Tetap

- Tanah 1.938.840.375 1.938.840.375 1.938.840.375

- Aktiva Tetap (diluar Tanah) 112.956.185.330 121.801.301.761 148.967.459.357

- Akumulasi Penyusutan (76.818.219.630) (82.817.717.796) (91.641.601.975)

Jumlah Aktiva Tetap 38.076.806.075 40.922.424.340 59.264.697.757

Aktiva Lain-lain 3.086.187.032 210.234.450 415.899.650

Total Aktiva 50.274.918.646 52.647.286.414 78.697.042.639

Hutang Lancar 35.588.993.378 36.558.637.959 35.479.771.956

Hutang Jangka Panjang 6.853.880.578 6.904.527.676 4.738.962.614

Hutang Lain-lain 1.698.578.504

-Ekuitas

- Penyertaan Pemerintah Pusat yg telah ditetapkan statusnya 8.897.486.238 8.897.486.238 8.897.486.238 - Penyertaan Pemerintah Pusat yg Belum Ditetapkan Statusnya 17.945.270.951 17.945.270.951 17.945.270.951

- Modal Hibah 1.352.103.789 1.352.103.789 22.974.711.889

- Laba - Rugi Tahun Lalu (21.827.292.953) (21.591.703.120) (19.010.740.199)

- Laba - Rugi Tahun Berjalan (234.101.839) 2.580.962.921 7.671.579.190

Jumlah Ekuitas 6.133.466.186 9.184.120.779 38.478.308.069

Total Pasiva 50.274.918.646 52.647.286.414 78.697.042.639

0 0

III Hasil Kinerja PDAM

Nilai 2,75 2,70 3,38

Kategori Kurang Sehat Kurang Sehat Sehat

N0 Uraian Tahun

(25)

Bab 3 - 11 PT. Waseco Tirta

Tabel 3.6. Indikator Keuangan PDAM Tirta Mayang – Kota Jambi Tahun 2009 -2011

2009 2010 2011 1 Tarif Air Rata-rata (Rp./m3) 2.879 2.888 4.019 2 HPP Air (Rp./m3) 3.323 3.247 3.820 3 Tingkat FCR (%) 87% 89% 105% 4 Current Ratio 0,26 0,31 0,54 5 Debt to total asset ratio (%) 88% 83% 51%

6 ROE (%) -4% 0% 20%

7 Ratio Pegawai (orang/1000 Sambungan) 6 5 5 8 Efisiensi Penagihan (%) 60,93% 99,99% 94,54% 9 Profitabilitas (%) -1% 0,02% 12% 10 Jangka waktu penagihan 45 49 55 Sumber data : hasil analisa #########

N0 Uraian Tahun

b. Tarif Air Minum PDAM Tirta Mayang Kota Jambi

PDAM Tirta Mayang Kota Jambi telah melakukan penyesuaian tarif pada tahun 2011, tarif yang berlaku saat ini memakai tampilan yang berbeda. Seperti biasanya PDAM menggunakan perhitungan untuk tarif air minum memakai satuan m3, namun PDAM Tirta Mayang Kota Jambi pada penyesuaian tarif tahun 2011 menggunakan satuan pemakaian air dengan liter. Satuan tersebut memberikan kesan atau pandangan terhadap harga air minum PDAM lebih murah. Tarif yang berlaku di PDAM Tirta Mayang adalah tarif berdasarkan Peraturan Walikota Jambi No. 20 Tahun 2010 yang dan berlaku sejak tanggal 01 Januari 2011. Tabel berikut merupakan Tarif yang berlaku di PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, dengan tarif dasar sebesar Rp 1,70 per liter ekuivalen dengan Rp. 1.700 per m3. Struktur tarif air minum PDAM Tirta Mayang yang berlaku terlihat pada tabel berikut ini.

(26)

Bab 3 - 12 PT. Waseco Tirta

Tabel 3.7. Struktur Tarif Air Minum PDAM Tirta Mayang

BLOK KONSUMSI 1 - 10.000 ltr 10.000 - 20.000 ltr di atas - 20.000 ltr Kelompok I 1,40 1,60 1,90 Kelompok II - A 1,40 1,70 2,30 - B,C 1,40 2,20 3,10 - D 1,60 2,90 4,10 - E 1,70 3,10 5,30 - F 1,70 2,90 4,30 - G 1,70 2,90 4,60 - H 2,70 3,60 4,60 - I 1,70 3,10 4,30 Kelompok III - A 1,70 2,90 5,30 - B, C 2,00 3,60 5,30 - D 1,90 3,60 5,30 - E 3,20 3,90 6,80 - F 3,30 4,50 6,80 - G 3,40 5,00 7,60 - H 3,20 4,30 6,10 - I 3,30 4,50 6,80 - J 3,40 5,00 7,60 - K 3,70 6,40 9,10 Kelompok IV - A 2,00 3,60 6,10 - B 2,30 4,00 5,80 - C 6,60 9,90 13,60 - D, E 6,60 9,90 15,10 KELOMPOK PELANGGAN

Struktur pelanggan yang terlihat pada tabel tersebut di atas terdiri dari lima kelompok dan masing-masing kelompok mempunyai kriteria sebagai berikut :

• Kelompok I adalah Hydran Umum/Kran Umum, Kamar Mandi Umum/WC Umum dan tempat ibadah.

• Kelompok II ;

A adalah pelanggan Panti Asuhan,

B dan C adalah Yayasan Sosial dan Sekolah Tingkat Dasar dan Menengah D adalah pelanggan Rumah Papan

E adalah pelanggan Rumah Bedeng

F adalah pelanggan Rumah Semi Permanen G adalah pelanggan RS, RSS, RSH

(27)

Bab 3 - 13 PT. Waseco Tirta

H adalah pelanggan Rumah Susun

I adalah pelanggan Instansi Pemerintah di tingkat Kelurahan dan Kecamatan • Kelompok III terdiri dari;

A adalah pelanggan Rumah selain RS, RSS, RSH dan Rumah Mewah

B, C adalah pelanggan Perguruan Tinggi, Instansi PEmerintah di tingkat kota D adalah pelanggan Rumah Sakit/Klinik

E adalah pelanggan Niaga Kecil 1 F adalah pelanggan Niaga Kecil 2 G adalah pelanggan Niaga Kecil 3 H adalah pelanggan Industri Kecil 1 I adalah pelanggan Industri Kecil 2 J adalah pelanggan Industri Kecil 3 K adalah pelanggan Hotel Melati/Losmen • Kelompok IV terdiri dari;

A adalah pelanggan Rumah Mewah

B adalah pelanggan Instansi Pemerintah tingkat Propinsi C adalah pelanggan Industri dan Niaga Besar

D, E adalah pelanggan Pelabuhan, Bandara dan Konsulat Asing 3.1.3. Rencana Pengembangan SPAM PDAM

Berdasarkan Master Plan Air Bersih Kota Jambi 2009-2030 maka tahapan perencanaan Pengembangan SPAM sebagai berikut :

Tahap Mendesak : Tahun 2009-2010 Tahap I : - Fase 1 : Tahun 2011-2015 - Fase 2 : Tahun 2016-2020 Tahap II : - Fase 1 : Tahun 2021-2025 - Fase 2 : Tahun 2026-2030 -

Pada tahap mendesak tahun 2009-2010, master plan system penyediaan air minum dipriortaskan untuk meneruskan program yang sedang berjalan saat ini serta pengembangan pelayanan yaitu :

a. Pengembangan sistem penyediaan air minum Jambi Timur sebesar 100 l/det 1) Pembangunan intake

2) Pembangunan pipa transmisi air baku 3) Pembangunan IPA 100 l/det

4) Pemasangan pipa transmisi air bersih 5) Pemasangan pipa distribusi air bersih

(28)

Bab 3 - 14 PT. Waseco Tirta

6) Pelayanan pelanggan baru di daerah Jambi Timur

7) Mendukung suplai ke daerah kota untuk mengantisipasi kekurangan suplai dari IPA Broni dan IPA Benteng yang akan di up grade up rating.

b. Up-rating IPA Broni dan IPA Benteng dari 820 l/det menjadi 1100 l/det 1) Up grading dan Up Rating IPA Benteng

2) Pemasangan pipa transmisi air bersih ke menara air Jelutung 3) Pengoperasian menara air Jelutung

4) Pemasangan pipa distribusi primer

5) Peningkatan sambungan baru di daerah kota Jambi c. Pengembangan pelayanan ke Kotabaru dan Telanaipura

1) Peningkatan kapasitas IPA Aur Duri dari 100 l/det menjadi 200 l/det 2) Pemasangan pipa transmisi air bersih ke Kotabaru dan Telanaipura 3) Pemasangan pipa distribusi air bersih di Kotabaru dan Telanaipura 4) Pelayanan pelanggan baru di daerah Kotabaru dan Telanaipura d. Penurunan tingkat kehilangan air hingga 30%.

e. Peningkatan cakupan pelayanan untuk memanfaatkan kapasitas produksi dari pengembangan SPAM Jambi Timur, up rating IPA Broni dan IPA Benteng serta penurunan tingkat kehilangan air ke Kotabaru, Telanaipura dan intensifikasi di jambi kota.

f. Pengembangan pilot project pelayanan distribusi air siap minum (potable water) di daerah Mayang.

g. Mendorong upaya pengendalian pencemaran terhadap S.Batanghari sebagai sumber air baku SPAM PDAM Tirta Mayang.

h. Mengembangkan program stimulant SPAM non perpipaan

Pada tahap I fase 1 tahun 2011-2015, master plan system penyediaan air minum diprioritaskan untuk :

a. Peningembangan jaringan pipa distribusi air minum ke Jambi Selatan

b. Pengembangan jaringan pipa distribusi air minum ke Kotabaru dan Telanaipura c. Peningkatan cakupan pelayanan untuk memanfaatkan kapasitas produksi dari

pengembangan SPAM Jambi Timur, up rating IPA Broni dan IPA Benteng serta penurunan tingkat kehilangan air ke Kotabaru, Telanaipura, Jambi Selatan dan intensifikasi di jambi kota.

d. Peningkatan pelayanan Jambi seberang.

e. Mendorong upaya pengendalian pencemaran terhadap S.Batanghari sebagai sumber air baku SPAM PDAM Tirta Mayang.

f. Mendorong upaya pengendalian pencemaran terhadap air tanah dangkal sebagai sumber air baku alternative untuk SPAM non perpipaan.

(29)

Bab 3 - 15 PT. Waseco Tirta

g. Peningkatan pelayanan air minum system non perpipaan.

Pada tahap I fase 2 tahun 2016-2020, master plan system penyediaan air minum diprioritaskan untuk :

a. Peningkatan kapasitas produksi SPAM perpipaan.

b. Perluasan cakupan jaringan distribusi perpipaan air minum. c. Peningkatan jumlah pelanggan PDAM Tirta Mayang

d. Peningkatan cakupan pelayanan untuk memanfaatkan kapasitas produksi dari pengembangan SPAM Jambi Timur, up rating IPA Broni dan IPA Benteng serta penurunan tingkat kehilangan air ke Kotabaru, Telanaipura dan Jambi Seberang. Pada tahap II fase 1 Tahun 2021-2025, master plan system penyediaan air minum diprioritaskan untuk :

a. Peningkatan kapasitas produksi SPAM perpipaan.

b. Perluasan cakupan jaringan distribusi perpipaan air minum. c. Peningkatan jumlah pelanggan PDAM Tirta Mayang

Pada tahap II fase 2 Tahun 2026-2030, master plan system penyediaan air minum diprioritaskan untuk :

a. Peningkatan kapasitas produksi SPAM perpipaan.

b. Perluasan cakupan jaringan distribusi perpipaan air minum. c. Peningkatan jumlah pelanggan PDAM Tirta Mayang

(30)

Bab 4 - 1 PT. Waseco Tirta

A

A

N

N

A

A

L

L

I

I

S

S

I

I

S

S

T

T

E

E

R

R

H

H

A

A

D

D

A

A

P

P

P

P

O

O

T

T

E

E

N

N

S

S

I

I

P

P

E

E

N

N

G

G

E

E

M

M

B

B

A

A

N

N

G

G

A

A

N

N

S

S

P

P

A

A

M

M

4.1. PDAM KOTA JAMBI

4.1.1. Aspek Teknis

Kota Jambi Potensi untuk dikembangkan, hal ini ditunjukan bahwa jumlah penduduk Kota Jambi 470.902 jiwa, Cakupan pelayanan 65,62%.

Gambar 4.1. menunjukkan skematik rencana pengembangan SPAM PDAM Kota Jambi.

Gambar 4.1. Skematik Rencana Pengembangan SPAM PDAM Kota Jambi

Tabel 4.1. menunjukkan permasalahan dan solusi serta lingkup potensi kegiatan SPAM Kota Jambi.

Bab

4

(31)

Bab 4 - 2 PT. Waseco Tirta

Tabel 4.1. Permasalahan dan Solusi/Lingkup Potensi Kegiatan SPAM Kota Jambi PERMASALAHAN USULAN SOLUSI/LINGKUP POTENSI KEGIATAN

SPAM • Cakupan Pelayanan saat ini

65.62 %

• Kapasitas air baku Sungai Batang Hari cukup besar yaitu 2000 m3/dt

• NRW 35.81 %

o Perlu peningkatan cakupan pelayanan dengan menggunakan air baku dari Sungai Batang Hari untuk pelayanan Wlayah Timur, Wilayah Barat dan Wilayah Tengah (Brown Field)

o Penanganan kebocoran (NRW) tidak prioritas o Rencana penambahan pelanggan berdasarkan

informasi dari RENSTRA: o Wilayah Timur 8000 SR o Wilayah Barat 2000 SR o Wilayah Tengah 15000 SR

o Sebelum dilakukan FS perlu dilakukan RDS, SKP agar dapat diperoleh informasi yang akurat. o Lingkup kegiatan meliputi:

o 1. Wilayah Timur o Unit IPA Tanjung Sari :

o Pembangunan Bangunan Kantor dan lainnya o Bangunan IPA Plat Baja

o Bangunan Reservoar 15000 M3 o Unit Jaringan Distribusi

o Pipa Distribusi 300 mm o Pipa Distribusi 150 – 63 mm o Sambungan Rumah 8000 unit o 2. Wilayah Barat

o Pembuatan Turap Intake

o Peningkatan jala/akses ke Intake

o Pembangunan IPA Aur Duri kap 100 l/dt

o Pemasangan pipa distribusi dn 300 mm dan 200 mm

o Sambungan Rumah MBR 2000 SR o 3. Wilayah Tengah

o Pengembangan Intake P. Pandan menjadi kap. 1.300 SR

o Pipa Transmisi air baku HDPE dn 6.300 mm L=1.400 M

(32)

Bab 4 - 3 PT. Waseco Tirta

PERMASALAHAN USULAN SOLUSI/LINGKUP POTENSI KEGIATAN SPAM

o Pipa Transmisi Air Bersih HDPE dn 500 mm o Rehap dan Uprating IPA Broni dari 600 l/dt

menjadi 750 l/dt

o Sambungan Rumah 15.000 pelanggan

Sumber: Analisa Konsultan, 2013

Perencanaan kebutuhan air disusun berdasarkan Buku Revisi Master Plan seperti terlihat pada Tabel 4.2. di bawah ini.

Tabel 4.2. Dasar Perencanaan SPAM No. Uraian Tahap

Mendesak 2009 - 2010 Tahap I 2011 - 2020 Tahap II 2021 -2030 1. Tingkat Pelayanan • SPAM Perpipaan • SPAM Non Perpipaan • Total 55% 455 100% 80% 20% 100% 90% 10% 100% 2. Pemakaian Air: 2.1. Rumah Tangga: a. SR b. R. Tangga Niaga c. HU 145 l/o/h 140 l/o/h 30 l/o/h 155 l/o/h 150 l/o/h 30 l/o/h 165 l/o/h 160 l/o/h 30 l/o/h

2.2. Sosial 2.900 l/u/h 3.400 l/u/h 3.900 l/u/h

2.3. Komersil 4.000 l/u/h 4.500 l/u/h 5.000 l/u/h

2.4. Khusus 4.500 l/u/h 5.000 l/u/h 5.500 l/u/h

2.5. Sistem Non Perpipaan • Sumur gali/pompa • Sumur bor dalam

• Terminal Air + mobil tanki • Individu + Mobil Tanki • PAH

3. Kehilangan Air

Sumber: Revisi Master Plan Air Bersih Kota Jambi, 2012.

Catatan:

• Faktor Hari Maksimum (fhm = 1,1) • Faktor Jam Puncak (fjp = 1,75)

Di setiap wilayah kerja PDAM , besarnya potensi pelanggan dianggap penting untuk dikaji agar dapat melihat sampai sejauh mana PDAM tersebut mempunyai potensi untuk mengembangkan

(33)

Bab 4 - 4 PT. Waseco Tirta

cakupan dan tingkat pelayanannya. Kajian terhadap potensi pelanggan ini dapat dilakukan oleh PDAM melalui 3 kegiatan seperti yang termuat dalam Permen Pu No: 21/PRT/M/2009 yaitu; 1. Real Demand Survey (RDS)

2. Survey Kepuasan Pelanggan 3. Waiting list (daftar tunggu)

Kegiatan–kegiatan seperti tersebut diatas sampai saat ini belum dilakukan oleh PDAM Kota Jambi. Oleh karena itu konsultan menyarankan agar sebelum dilakukan studi kelayakan SPAM maka dilakukan kegiatan yang tersebut diatas, sehingga pelayanan PDAM terhadap pelanggan dapat optimal.

Sedangkan Tabel 4.3. menunjukkan rencana anggaran biaya untuk potensi kegiatan SPAM PDAM Kota Jambi.

Tabel 4.3. Rencana Anggaran Biaya Pembangunan SPAM PDAM Kota Jambi

No Uraian Pekerjaan Satuan Jumlah Unit Volume Satuan Harga

(Rp) Total (Rp)

WILAYAH TIMUR

1. IPA TANJUNG SARI

Bangunan Kantor dan lainnya 2,000,000,000 bangunan IPA Plat Baja 10,000,000,000 Bangunan Reservoir 15000 m3 5,000,000,000 2. JARINGAN DISTRIBUSI

Pipa Distribusi 300 mm 3,000,000,000 Pipa Distribusi 150 - 63 mm 7,500,000,000 Sambungan Rumah 8000 unit 6,000,000,000 WILAYAH BARAT

Pembuatan Turap Intake 2,000,000,000 Peningkatan Jalan / Akses ke

Intake (3m) 720,000,000 Pembangunan IPA Aur Duri

Kap. 100 l/dt 16,000,000,000 Pemasangan Pipa Distribusi

DN 300 mm dan 200 mm 7,000,000,000 MBR 2000 SR 2000 2,000,000 4,000,000,000 WILAYAH TENGAH

Pengembangan Intake P.Pandan menjadi kap 1.300

l/dt dan pompa

(34)

Bab 4 - 5 PT. Waseco Tirta

No Uraian Pekerjaan Satuan Jumlah Unit Volume Satuan Harga

(Rp) Total (Rp) Pipa transmisi air baku HDPE

DN 6.300 mm L = 1.400 m 4,750,000,000 Pipa transmisi air bersih HDPE

DN 500 mm 3,000,000,000 Pipa transmisi air bersih HDPE

DN 500 mm 6,000,000,000 Rehap dan Uprating IPA Broni

dari 600 l/dt menjadi 750 l/dt 25,000,000,000 Pembangunan IPA Baja Kap

100 l/dt IPA Bnteng 10,000,000,000 Sambungan Rumah 15.000 pelanggan 15,000,000,000 TOTAL HARGA 146,970,000,000

Sumber : Rencana Strategis Bappeda Kota Jambi 2013-2014

4.1.2. Kewajaran Biaya Investasi

Kegiatan ini direncanakan untuk melakukan Identifikasi Potensi Pengembangan SPAM di wilayah Sumatera yang diharapkan akan menjadi acuan untuk kegiatan selanjutnya berupa Study Kelayakan untuk lokasi yang potensial, sehingga dapat meningkatkan cakupan pelayanan serta mendukung target pencapaian MDG’s. Dalam menentukan potensi pengembangan SPAM tersebut akan dilakukan tahapan yang mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21 /PRT/M/2009 yang mengatur antara lain Penilaian Kewajaran Biaya Investasi.

Penilaian terhadap kewajaran biaya investasi dilakukan untuk menentukan apakah biaya investasi yang diusulkan dari bidang teknik masih dalam tingkat wajar atau tidak wajar. Untuk perencanaan SPAM wilayah Kota Jambi akan dilakukan penilaian kewajaran biaya investasi dengan mengacu pada empat penilaian tingkat kewajaran yang ada dalam Peraturan Mentri Pekerjaan Umum yang antara lain :

a. Kewajaran Harga Satuan Investasi per Sambungan Rumah

Rencana pengembangan SPAM di Kota Jambi adalah untuk melayani tiga wilayah yakni wilayah Timur, wilayah Barat dan wilayah Tengah yang merupakan wilayah brown field dengan jumlah rumah yang akan dilayani sebanyak 25.000 unit sambungan rumah dan tingkat kepadatan penduduk per Ha adalah 20 rumah per Ha maka perkiraan Zona distribusi adalah sebesar 1.250 Ha. Rencana pipa transmisi atau jarak hingga ke wilayah pelayanan sepanjang 1.400 m, maka biaya investasi berdasarkan pedoman Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No, 21 tahun 2009 adalah sebesar Rp. 5,790.000 per sambungan rumah berdasarkan harga tahun 2008 atau sebesar Rp. 6,606.388 per sambungan rumah berdasarkan harga tahun 2011. Dengan harga tersebut maka rencana SPAM untuk melayani tiga wilayah tersebut di atas, dimana jumlah sambungan atau pelanggan yang

(35)

Bab 4 - 6 PT. Waseco Tirta

akan dilayani sebanyak 25.000 unit sambungan maka kebutuhan total biaya investasi adalah sebesar Rp. 165,160 milyar. Lebih rinci dapat dilhat pada tabel Kewajaran Biaya Investasi berikut.

Tabel 4.4. Kewajaran Biaya Investasi

Uraian

Jumlah

Data Eksisting dan Rencana Investasi :

Income per capita (Rp) 11.885.055

Rata-rata jumlah jiwa per Rumah (Jiwa) 5

Tingkat Kemampuan Membayar (WTP) Rp. 1.485.632

Rencana Penambahan SR (Unit) 25.000

Jarak IPA thdp batas daerah pelayanan (m) 1.400 Rencana Kepadatan pelanggan (Rumah/Ha) 20

Perkiraan Luas Zona Distribusi (Ha) 1.250

Total Investasi (Rp juta) 165.160

Biaya investasi berdasarkan pedoman Permen PU berdasarkan harga thn 2008 (Rp) 5.790,000

Tingkat Kewajaran :

* Investasi per SR (Rp./SR) 6.606.388

* Usulan Program Terhadap Kemampuan Membayar Pelanggan (WTP) 4,45 * Usulan Pinjaman Terhadap Kemampuan Membayar Pelanggan (WTP) 2,22

* Porsi Pendanaan Proyek : - Pinjaman 50%

- Equity 50%

--> Hasil tersebut menunjukkan bahwa besaran biaya investasi yang diusulkan wajar karena lebih kecil dari 5,5 WTP

Sumber: Analisa Konsultan, 2013

b. Kewajaran Usulan Program Investasi Terhadap Kemampuan Membayar Pelanggan

Tingkat kewajaran biaya investasi terhadap kemampuan membayar pelanggan berdasakan perhitungan yang mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 21 tahun 2009 dimana diperoleh dari hasil perbandingan antara biaya investasi yang diusulkan terhadap tingkat kemampuan membayar pelanggan (WTP), dimana besaran biaya investasi per sambungan rumah berdasarkan harga tahun 2011 adalah Rp, 6,606.388 per sambungan rumah sedangkan tingkat kemampuan membayar pelanggan diperoleh 2,5 % dari income percapita diwilayah tersebut dikalikan dengan jumlah jiwa per rumah tangga dan menunjukkan hasil untuk Kota Jambi sebesar Rp. 1.485.632. Dari nilai tersebut diperoleh hasil perhitungan terhadap tingkat kemampuan membayar pelanggan yakni Rp. 6,606 juta dibagikan dengan Rp. 1,486 juta menunjukkan hasil sebesar 4,45 WTP (kemampuan membayar pelanggan). Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No, 21 tahun 2009 mengatur bahwa besaran usulan investasi terhadap Kemampuan Membayar Pelanggan

(36)

Bab 4 - 7 PT. Waseco Tirta

(WTP) adalah < 5,5 WTP sedangkan hasil perhitungan terhadap Kota Jambi menunjukkan nilai yang lebih kecil dari 5,5 WTP yakni 4,45 WTP untuk ini berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa besaran biaya investasi yang diusulkan dibandingkan dengan tingkat kemampuan membayar pelanggan (WTP) adalah wajar karena lebih kecil dari 5,5 WTP c. Kewajaran Usulan Pinjaman Terhadap Kemampuan Membayar Pelanggan

Tingkat kewajaran usulan pinjaman terhadap kemampuan membayar pelanggan (WTP) diperoleh dari total pinjaman yang diusulkan dibagikan dengan jumlah rencana sambungan rumah dibagikan lagi dengan tingkat kemampuan membayar pelanggan (WTP). Usulan investasi untuk PDAM Kota Jambi telah menunjukkan wajar sehingga apabila investasi tersebut akan dilakukan, sumber pendanaan dapat dilakukan sebagian dari pinjaman dan sebagian dari penyertaan modal atau equity yang masing-masing sebesar 50 % dari total biaya investasi yang diusulkan atau dengan besaran usulan pinjaman sebesar 2,22 dari tingkat kemampuan membayar pelanggan (WTP).

d. Kewajaran Porsi Pendanaan Proyek

Dari usulan biaya investasi untuk SPAM tersebut sebesar Rp. 6.606.388 per sambungan rumah dan tingkat kemampuan membayar pelanggan sebesar Rp. 1.485.632 per pelanggan maka menghasilkan besaran pendanaan proyek tersebut sebesar 2,22 WTP (tingkat kemampuan membayar pelanggan), hal ini menunjukkan bahwa biaya investasi per pelanggan lebih kecil dari 5,5 WTP sehingga usulan program tersebut perlu pendanaan dari pinjaman sebesar 50% dan dari peyertaan modal atau equity sebesar 50 % dari total biaya investasi yang diusulkan. Dari hasil perhitungan diatas dimana ratio usulan pinjaman pembiayaan investasi terhadap kemampuan membayar pelanggan adalah sebesar 2,22 WTP dan kita lihat pada grafik berikut ini dengan ratio tersebut porsi pendanaan berada pada tingkat med leverage atau pada titik B yang menunjukkan dimana kebutuhan pendanaan untuk investasi di Kota Jambi adalah 50 % dari pinjaman dan 50 % dari equity.

(37)

Bab 4 - 8 PT. Waseco Tirta

Gambar 4.2. Porsi Pendanaan Proyek

4.1.3. Aspek Keuangan

Pengembangan SPAM di PDAM Kota Jambi direncanakan untuk pelayanan di tiga wilayah yaitu: − Wilayah Timur

− Wilayah Barat − Wilayah Tengah

Kapastas produksi yang direncanakan untuk pelayanan di tiga wilayah tersebut sebesar 450 liter per detik dengan rencana jumlah sambungan rumah sebanyak 25.000 unit dimana wilayah tersebut merupakan wilayah yang sudah dilayani oleh PDAM atau wilayah eksisting (Brown Field). Asumsi yang digunakan dalam melakukan perhitungan analisa keuangan untuk SPAM tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5. Asumsi Perhitungan

No Indikator Asumsi Keterangan

1 Tahun Dasar 2014

2 Tingkat inflasi 6 % Per tahun

3 Periode Proyeksi 20 Tahun

4 Jumlah Sambungan 25.000 Peningkatan Pelayanan Eksisting 5 Tarif rata-rata Rp. 4.019 Setiap tahun naik sebesar 6 % 6 Harga Pokok Produksi Rp. 2.187 Setiap tahun naik sebesar 3 %

Porsi Loan 100 % 70% 50% 30% A 1 B C 30% 50% 70% 2 Rasio Investasi = 2,5 WTP Rasio Pinjaman = 2,5 WTP Rasio Investasi = 3,5 WTP Rasio Pinjaman = 2,5 WTP Rasio Investasi = 4,8 WTP Rasio Pinjaman = 2,4 WTP Rasio Investasi = 5,0 WTP Rasio Pinjaman = 1,5 WTP Porsi Equity (APBN/APBD/PDAM) Note : A : Max leverage B : Med Leverage C : Low Leverage 1 : 100% leverage 2 : No Leverage Sumber; PERMEN PU no 21/PRT/M/2009 Rasio Investasi = 5,3 WTP Rasio Pinjaman = 0

(38)

Bab 4 - 9 PT. Waseco Tirta

No Indikator Asumsi Keterangan

7 Kapasitas Produksi 450 liter per detik Kapasitas terpasang

8 Jumlah air yang diproduksi 7.520.000 m3 53 % dari kapasitas terpasang 9 Jumlah air yang terjual 6.020.000 m3 80 % dari jumlah produksi 10 Total Biaya Investasi Rp 155,788. Milyar

12 Tingkat Diskonto 6 %.

13 Konsumsi rata-rata eksisting 20 m3 Per bulan per pelanggan Sumber: Analisa Konsultan, 2013

a. Perkiraan Kebutuhan Investasi dan Sumber Pendanaan

Rencana pengembangan untuk SPAM di wilayah Kota Jambi untuk melayani sebanyak 25.000 sambungan rumah dengan perkiraan total biaya investasi sebesar Rp. 146,970 milyar (berdasarkan harga tahun 2008) atau sebesar Rp. 155,788 milyar berdasarkan harga tahun 2014 dengan pembangunan yag akan dilakukan atau masa konstruksi selama satu tahun. Dalam perhitungan tersebut biaya investasi tersebut akan didanai secara keseluruhan atau 50 % dari pinjaman dan 50 % dari equity. Tingkat bunga pinjaman sebesar 14 % dengan jangka waktu pengembalian selama 10 tahun termasuk dengan grace period selama 2 tahun.

b. Harga Pokok Produksi Air

Harga pokok produksi air untuk pengembangan SPAM tersebut digunakan harga pokok produksi yang berlaku di PDAM Kota Jambi yaitu sebesar Rp. 2.187 per m3 air yang diproduksi. Harga pokok produksi air tersebut diprhitungkan setiap tahunnya naik sebesar 3 % per tahun. Mengingat jumlah sambungan yang akan dilayani sebanyak 25.000 unit maka, kapasitas produksi yang digunakan baru mencapai 53 % dari kapasitas terpasang, hal ini dilakukan untuk efisiensi terhadap biaya produksi. Dari 53 % kapasitas terpasang maka volume air yang diproduksi adalah sebesar 7.520.000 m3 per tahun sedangkan vuolume air yang dijual atau tingkat penyerapan direncanakan sebesar 80 % dari volume air yang diproduksi atau sebesar 6.020.000 m3 per tahun.

c. Tarif Air Minum

Dalam menghitung pendapatan dengan adanya pengembangan SPAM tersebut digunakan tarif rata-rata yang berlaku di PDAM Kota Jambi dikalikan dengan jumlah air yang terjual. Tarif rata-rata di PDAM Kota Jambi adalah sebesar Rp. 4.019 per m3 dan setiap tahunnya disesuaikan sebesar tingkat inflasi yakni 6 % per tahun. Sedangkan tarif untuk sambungan baru berdasarkan harga yang berlaku adalah Rp. 1.250.000 per sambungan.

(39)

Bab 4 - 10 PT. Waseco Tirta

d. Hasil Analisa Keuangan

Perhitungan terhadap keuangan SPAM yang direncanakan dengan menggunakan asumsi-asumsi yang seperti disampaikan di atas maka hasilnya menunjukkan NPV lebih besar dari nol atau sebesar Rp. 66,715 milyar dan IRR lebih besar dari tingkat inflasi yakni sebesar 10 % hal ini menunjukkan bahwa SPAM yang direncanakan tersebut layak untuk dilakukan. Hasil perhitungan keuangan untuk pengembangan SPAM di Kota Jambi dapat dilihat pada tabel berikut ini ;

(40)

Bab 4 - 11 PT. Waseco Tirta

Tabel 4.6. Proyeksi Keuangan SPAM Pengembangan No Tahun Kap Prod Net

(l/det) Kap Prod Net (juta m3) Vol Penj Air (juta m3) Biaya Investasi (Rp. juta) Biaya operasi (Rp/m3) Biaya operasi (Rp. Juta) Biaya Bunga (Rp. Juta) Total Biaya (Rp. Juta) Tarif Air

(rp/m3) Baru (juta Rp)Pend Samb

Pend Penjualan

Air(juta Rp) (Rp. Juta)+/- Kas

0 2014 - -1 2015 450 7,52 6,02 155.788 2.187 16.447,2 10.905,2 183.141 4.260 31.250 25.646 (126.244) 2 2016 450 7,52 6,02 2.252 16.940,6 10.905,2 27.846 4.516 27.185 (661) 3 2017 450 7,52 6,02 2.320 17.448,8 10.905,2 28.354 4.787 28.816 462 4 2018 450 7,52 6,02 2.390 17.972,3 9.542,0 27.514 5.074 30.545 3.031 5 2019 450 7,52 6,02 2.461 18.511,5 8.178,9 26.690 5.378 32.378 5.688 6 2020 450 7,52 6,02 2.535 19.066,8 6.815,7 25.883 5.701 34.321 8.438 7 2021 450 7,52 6,02 2.611 19.638,8 5.452,6 25.091 6.043 36.380 11.288 8 2022 450 7,52 6,02 2.689 20.228,0 4.089,4 24.317 6.406 38.563 14.245 9 2023 450 7,52 6,02 2.770 20.834,8 2.726,3 23.561 6.790 40.876 17.315 10 2024 450 7,52 6,02 2.853 21.459,9 1.363,1 22.823 7.197 43.329 20.506 11 2025 450 7,52 6,02 2.939 22.103,7 - 22.104 7.629 45.929 23.825 12 2026 450 7,52 6,02 3.027 22.766,8 - 22.767 8.087 48.685 25.918 13 2027 450 7,52 6,02 3.118 23.449,8 - 23.450 8.572 51.606 28.156 14 2028 450 7,52 6,02 3.211 24.153,3 - 24.153 9.086 54.702 30.549 15 2029 450 7,52 6,02 3.308 24.877,9 - 24.878 9.632 57.984 33.106 16 2030 450 7,52 6,02 3.407 25.624,2 - 25.624 10.209 61.463 35.839 17 2031 450 7,52 6,02 3.509 26.392,9 - 26.393 10.822 65.151 38.758 18 2032 450 7,52 6,02 3.614 27.184,7 - 27.185 11.471 69.060 41.875 19 2033 450 7,52 6,02 3.723 28.000,3 - 28.000 12.160 73.203 45.203 20 2034 450 7,52 6,02 3.834 28.840,3 - 28.840 12.889 77.596 48.755 Total 155.788 441.943 943.418 306.053 Diskonto 6%

Tarif Air Curah tahun 2014 NPV 66.714,52

Tarif Rata2 Tahun 2014 IRR 10%

(41)

Bab 4 - 12 PT. Waseco Tirta

4.1.4. Rekomendasi Pembiayaan

Dari rangkaian usulan Pengembangan SPAM di PDAM Kota Jambi serta berdasarkan hasil analisa keuangan dan tingkat kewajaran yang telah ditunjukkan diatas yang antara lain ;

Wilayah pengembangan adalah brown field Kapasitas Produksi sebesar 450 liter per detik

Tarif yang berlaku di PDAM tersebut belum Full Cost Recovery (FCR) = 1,05 Debt coverage ratio = 0,46 dari hutang yang telah jatuh tempo

Saldo kas akhir = 1,76 bulan biaya operasional dan pemeliharaan

Dengan kondisi PDAM seperti yang ditunjukkan di atas, maka rekomendasi pembiayaan investasi pengembangan SPAM di PDAM Kota Jambi dapat dilakukan dengan dana bantuan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

PDAM juga dapat melakukan pinjaman perbankan namun Debt coverage ratio di atas menunjukkan 0,46 atau lebih kecil dari 1,3 dimana nilai 1,3 merupakan batasan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 21 tahun 2009, hal ini karena PDAM Kota Jambi masih mempunyai tunggakan terhadap pinjaman eksisting dan masih dalam proses untuk program restrukturisasi, PDAM Kota Jambi dapat melakukan pinjaman perbankan apabila program restrukturisasi telah disetujui.

(42)

Bab 4 - 1 PT. Waseco Tirta

A

A

N

N

A

A

L

L

I

I

S

S

I

I

S

S

T

T

E

E

R

R

H

H

A

A

D

D

A

A

P

P

P

P

O

O

T

T

E

E

N

N

S

S

I

I

P

P

E

E

N

N

G

G

E

E

M

M

B

B

A

A

N

N

G

G

A

A

N

N

S

S

P

P

A

A

M

M

4.1. PDAM KOTA JAMBI

4.1.1. Aspek Teknis

Kota Jambi Potensi untuk dikembangkan, hal ini ditunjukan bahwa jumlah penduduk Kota Jambi 470.902 jiwa, Cakupan pelayanan 65,62%.

Gambar 4.1. menunjukkan skematik rencana pengembangan SPAM PDAM Kota Jambi.

Gambar 4.1. Skematik Rencana Pengembangan SPAM PDAM Kota Jambi

Tabel 4.1. menunjukkan permasalahan dan solusi serta lingkup potensi kegiatan SPAM Kota Jambi.

Bab

4

Gambar

Gambar 2.1. Peta Administrasi Kota Jambi
Tabel 2.1.  Data-data Kecamatan di Kota Jambi
Tabel 2.3.  Suhu Udara Maksimum, Minimum Dan Rata- Rata-rata Setiap Bulan di Kota Jambi
Tabel 2.5.  Kecepatan Angin, Kelembaban dan Waktu Penyinaran  Matahari Dirinci  Per Bulan Di Kota Jambi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, kasih dan anugerah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tanpa ada halangan

Mengingat kedua fungsi yang sangat penting ini, maka perlu dilakukan pelatihan berjenjang dimulai dari tingkat regional sampai dengan nasional untuk meningkatkan

Memperoleh BA dan Drs pada Jurusan Pendidikan Sosial IKIP Yogyakarta pada tahun 1977, Magister Sains (M.S.) dari Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor pada tahun

Biarpun masing-masing masyarakat bukum desa yang tergabung dalam masyarakat hukum wilayah itu mempunyai tata susunan dan pengurus sendiri-sendiri, masih juga

A.16.5 Melakukan tugasnya di wilayah hukum Pengadilan Agama Banggai. A.16.6 Melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan oleh pimpinan pengadilan dan atasan langsungnya.

Judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX SMP Islam Asy-Syafi’iyah Pekalongan Batealit Jepara dalam Pembelajaran PAI Materi Meningkatkan Keimanan

Untuk menyederhanakan pemodelan di asumsikan bahwa beban thermal stress dan strain masih berada pada daerah elastis pada kedua bahan tersebut, dan ikatan adhesi keduanya adalah

Dari hasil kajian diketahui, untuk jenis reaktor dengan daya pembangkitan listrik yang setara, meskipun terdapat beberapa perbedaan dalam hal jenis material, ukuran