HUBUNGAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERHADAP KEJADIAN INFEKSI CACING TREMATODA PADA TERNAK SAPI
DI PETANG KECAMATAN PETANG, BADUNG
SKRIPSI
Oleh:
Ni Made Ayu Sukarmi Mega 0609005016
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR 2010
HUBUNGAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERHADAP KEJADIAN INFEKSI CACING TREMATODA PADA TERNAK SAPI
DI PETANG KECAMATAN PETANG, BADUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan
Oleh:
Ni Made Ayu Sukarmi Mega 0609005016
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR 2010
HUBUNGAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERHADAP KEJADIAN INFEKSI CACING TREMATODA PADA KELOMPOK
TERNAK SAPI DI PETANG KECAMATAN PETANG, BADUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Dokter Hewan
Oleh :
Ni Made Ayu Sukarmi Mega 0609005016
Menyetujui/Mengesahkan
Pembimbing I Pembimbing II
Drh. I Made Dwinata, M. Kes Drh. Ida Bagus Made Oka, M. Kes NIP. 19620606 198903 1 003 NIP. 19601231 198903 1 014
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, M.S NIP. 19621231 198803 1 017
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Marga Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan pada tanggal 14 April 1988. Penulis merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara pada keluarga Ir. I Made Mega, MS dan Ni Made Sukarmini.
Penulis pertama kali memasuki dunia pendidikan di TK Kumara Sari VII tahun 1993-1994. Selanjutnya masuk sekolah dasar tahun 1994-2000 di SD No. 3 Padangsambian. Kemudian melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 4 Denpasar tahun 2000-2003 dan SMA Negeri 1 Kuta Utara tahun 2003-2006.
Penulis diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana melalui jalur PMDK pada tahun 2006. Selanjutnya untuk memperoleh gelar Program Sarjana (S1), penulis melaksanakan penelitian di bidang Parasitologi Veterinar dan menulis skripsi dengan judul “Hubungan Manajemen Pemeliharaan terhadap Kejadian Infeksi Cacing Trematoda pada Kelompok Ternak Sapi di Petang Kecamatan Petang, Badung”.
RINGKASAN
Sapi bali merupakan salah satu jenis sapi asli Indonesia yang berpotensial untuk dikembangkan karena memiliki berbagai keunggulan. Namun, banyak faktor yang menjadi kendala dalam pemeliharan sapi, salah satunya adalah gangguan kesehatan akibat infeksi cacing trematoda. Ditinjau dari manajemen pemeliharaannya, ternak sapi yang dipelihara pada Kelompok Ternak Sapi Kerta Nandini di Desa Petang, Kecamatan Petang, Badung kemungkinan besar terinfeksi cacing trematoda, karena sistem pemeliharaannya masih bersifat tradisional dan didukung kondisi lingkungan di desa ini yang merupakan areal persawahan dan perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan manajeman pemeliharaan terhadap kejadian infeksi cacing trematoda pada Kelompok Ternak Sapi Kerta Nandini di Petang Kecamatan Petang, Badung.
Sampel yang digunakan adalah tinja yang diambil dari 108 ekor sapi bali yang dipelihara oleh 41 orang peternak pada Kelompok Ternak Sapi Kerta Nandini di Petang Kecamatan Petang, Badung. Parameter yang diamati adalah infeksi cacing trematoda dan hubungan antara sistem pemeliharaan terhadap kejadian infeksi cacing trematoda pada sapi. Pemerikasaan tinja menggunakan metode Uji Konsentrasi Sedimentasi Parfitt and Bank’s dengan mengidentifikasi berdasarkan bentuk dan ukuran telur cacing. Data yang didapat dalam penelitian ini disajikan secara deskriptif dan dianalisis dengan Uji Chi-Square.
Hasil pemeriksaan terhadap sampel tinja dari 108 ekor sapi ditemukan dua jenis telur cacing trematoda yaitu Fasciola sp. dan Eurytrema sp. Dari 108 sampel tinja sapi yang diperiksa, 13 ekor sapi (12,04%) terinfeksi cacing trematoda, dengan 12 ekor sapi (11,11%) terinfeksi cacing Fasciola sp. dan 1 ekor sapi (0,93%) terinfeksi cacing Eurytrema sp. Kejadian infeksi cacing ini sangat erat kaitannya dengan kondisi lingkungan di Desa Petang dengan suhu udara yang optimal dan adanya air tergenang merupakan faktor yang mendukung kelangsungan hidup siput, dimana siput dan air tergenang mutlak diperlukan untuk siklus hidup cacing
trematoda. Setelah diuji menggunakan Chi-Square didapatkan hasil bahwa manajemen pemeliharaan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kejadian infeksi cacing trematoda pada ternak sapi.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan yaitu jumlah kejadian infeksi cacing trematoda pada sapi pada Kelompok Ternak Sapi Kerta Nandini di Petang Kecamatan Petang, Badung sebesar 12,04% dengan 11,11% terinfeksi cacing Fasciola sp. dan 0,93% terinfeksi cacing Eurytrema sp., serta dengan uji Chi Square didapatkan hasil bahwa manajemen pemeliharaan tidak berpengaruh terhadap kejadian infeksi cacing trematoda pada ternak sapi di Petang Kecamatan Petang, Badung. Dengan demikian disarankan pengambilan rumput untuk pakan ternak sapi jangan dilakukan pada tempat yang digenangi air, perlu dilakukan lebih banyak penyuluhan dan pelatihan tentang manajemen pemeliharaan sapi pada peternak di desa-desa, serta perlu dilakukan pengobatan khususnya pemberian obat cacing secara rutin pada ternak sapi.
ABSTRAK
Sapi bali is one of the Indonesian native cow that can potentially be developed because it has many advantages. However, many factors are an obstacle in the rearing of cow, one of which is due to health problems trematoda infections. Judging from their maintenance management, cows were reared in Kelompok Ternak Sapi Kerta Nandini in Petang Village, Petang District, Badung, most likely infected with trematoda, because the system is still traditional and their environmental conditions which is surrounded by the rice fields and plantations. This study aims to determine the relationship of maintenance management on the incidence of trematoda infection in Kelompok Ternak Sapi Kerta Nandini in Petang, Petang District, Badung.
The fecal samples were taken from 108 sapi bali were taken care by 41 people in Kelompok Ternak Sapi Kerta Nandini in Petang, Petang District, Badung. The observations were about trematoda infection and the relationship between maintenance system and the incidence of trematoda infection in cow. The fecal examination using the method of Sedimentation Concentration Parfitt and Bank's Test by identifying based on the shape and size of worms’ eggs. The data obtained in this study are presented descriptively and analyzed by Chi-Square Test.
The result of fecal sample examination from 108 cows were found 13 cows (12.04%) were infected by trematoda, with 12 cows (11.11%) were infected by Fasciola sp. and 1 cow (0.93%) was infected with Eurytrema sp. After using the Chi-Square test showed that maintenance management did not have significant effect (P> 0.05) on the incidence of trematoda infection in cow.
Keyword : trematoda, sapi bali, maintenance management, incidence of trematoda infection
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Manajemen Pemeliharaan terhadap Kejadian Infeksi Cacing Trematoda pada Kelompok Ternak Sapi di Petang Kecamatan Petang, Badung”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan pada Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
Penulis menyadari keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas dari segala bantuan dan bimbingan yang diberikan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Drh. I Made Damriyasa, MS selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
2. Bapak Drh. I Made Dwinata, M. Kes selaku Pembimbing I. 3. Bapak Drh. Ida Bagus Oka, M. Kes selaku Pembimbing II.
4. Bapak Drh. Made Kota Budiasa, M.P selaku Pembimbing Akademis dari tahun 2006 (Semester I) sampai dengan tahun 2010 (semester VIX).
5. Bapak Dr. Drh. N. Adi Suratma, M.P, Drh. A.A.Gede Arjana, M. Kes dan Drh. Ketut Budiasa, M.P atas segala masukkannya.
6. Bapak serta Ibu Dosen yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
7. Ibu Ni Ketut Karyani selaku Ketua Kelompok Ternak Sapi Kerta Nandini Petang Kecamatan Petang, Badung.
8. Bapak dan Ibu tercinta atas dukungan moral dan materi, kakak (Puspita) dan adik (Alit Sukarma) tersayang yang telah banyak memberikan nasehat, dukungan dan bantuannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
9. Galih, Rista, Sri Puspati, Ratih, Alit, Fridolin, Oka, Wulan, Kak Emmy, Kak Wayan, Ari, Ratna, Rissa, Ai, Desi, Yuni, Faiz, Ros, Fitri, Anita, Selvy, Chala, Kak Widhi, Kak Sri, Sriwijayanti, Esa, Frimananda, Yizhar, serta
teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas segala doa, semangat dan bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan, untuk itu semua kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis tetap berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Denpasar, September 2010
DAFTAR ISI Halaman RIWAYAT HIDUP...i RINGKASAN ... ii ABSTRAK ...iv KATA PENGANTAR ...v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ...ix
DAFTAR LAMPIRAN...x BAB I PENDAHULUAN ...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...3 1.3 Tujuan Penelitian ...3 1.4 Manfaat Penelitian ...3 1.5 Kerangka Pemikiran ...3 1.6 Hipotesis ...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...5
2.1 Sapi Bali...5
2.1.1 Asal-Usul dan Penyebaran Sapi Bali ...5
2.1.2 Karakteristik Sapi Bali ...6
2.1.3 Sistem Pemeliharaan Sapi Bali ...6
2.1.4 Desa Petang ...7
2.2 Cacing Trematoda Pada Sapi...8
2.2.1 Cacing Fasciola sp. ...8 2.2.1.1 Morfologi ...8 2.2.1.2 Siklus Hidup...8 2.2. 1.3 Patogenesa ...9 2.2.1.4 Gejala Klinis...9 2.2.2 Cacing Paramphistomum sp. ...9 2.2.2.1 Morfologi ...9 2.2.2.2 Siklus Hidup...10 2.2.2.3 Patogenesa ...10 2.2.2.4 Gejala Klinis...11 2.2.3 Cacing Schistosoma sp. ...11 2.2.3.1 Morfologi ...11 2.2.3.2 Siklus Hidup...12 2.2.3.3 Patogenesa ...12 2.2.3.4 Gejala Klinis...13 2.2.4 Cacing Eurytrema sp...13 2.2.4.1 Morfologi ...13 2.2.4.2 Siklus Hidup...14 2.2.4.3 Patogenesa ...14 2.2.4.4 Gejala Klinis...14
2.2.5 Diagnosa...14
2.2.6 Prevalensi Infeksi Cacing Trematoda pada Sapi ...15
BAB III MATERI DAN METODE...16
3.1 Materi...16
3.1.1 Sampel ...16
3.1.2 Bahan ...16
3.1.3 Alat ...16
3.2 Metode ...16
3.2.1 Uji Konsentrasi Sedimentasi Parfitt and Bank’s ...16
3.2.2 Pengamatan...17
3.2.3 Analisis Data...17
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ...17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...18
4.1 Hasil ...18
4.1.1Kejadian Infeksi Cacing Trematoda pada Kelompok Ternak Sapi Kerta Nandini di Petang Kecamatan Petang, Badung ...18
4.1.2 Hubungan Antara Manajemen Pemeliharaan dengan Kejadian Infeksi Cacing Trematoda pada Kelompok Ternak Sapi Kerta Nandini di Petang Kecamatan Petang, Badung ...19
4.2 Pembahasan ...21
4.2.1 Kejadian Infeksi Cacing Trematoda pada Kelompok Ternak Sapi Kerta Nandini di Petang Kecamatan Petang, Badung ...21
4.2.2 Hubungan Antara Manajemen Pemeliharaan dengan Kejadian Infeksi Cacing Trematoda pada Kelompok Ternak Sapi Kerta Nandini di Petang Kecamatan Petang, Badung ...23
4.3 Pengujian Hipotesis ...24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...25
5.1 Kesimpulan ...25
5.2 Saran ...25
DAFTAR PUSTAKA...26
DAFTAR TABEL
Nomor Teks Halaman
1. Jenis Cacing Trematoda yang Menginfeksi Sapi pada Kelompok Ternak Sapi
Kerta Nandini di Petang Kecamatan Petang, Badung ...18
2. Kejadian Infeksi Cacing Trematoda pada Kelompok Ternak Sapi Kerta Nandini di Petang Kecamatan Petang, Badung Berdasarkan Jenis Kelamin ...19
3. Kejadian Infeksi Cacing Trematoda pada Kelompok Ternak Sapi Kerta Nandini di Petang Kecamatan Petang, Badung Berdasarkan Status Umur ...19
4. Hubungan Antara Manajemen Pemeliharaan terhadap Kejadian Infeksi Cacing
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Teks Halaman
Lampiran 1. Kuisioner ...29