• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia pada beberapa tahun ini telah menunjukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia pada beberapa tahun ini telah menunjukan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perekonomian Indonesia pada beberapa tahun ini telah menunjukan kemajuan yang sangat pesat, dimana upaya-upaya perbaikan di sektor perekonomian selalu digalakan. Adanya peran dari berbagai lembaga keuangan turut serta dalam memulihkan keadaan sendi-sendi perekonomian di Indonesia. Lembaga perbankan sendiri memiliki suatu peran yang sangat penting, yaitu dapat menjadi penggerak roda perekonomian negara. Hampir di setiap negara, tidak terkecuali Indonesia pembangunan ekonomi sangat bergantung terhadap dinamika perkembangan dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Lembaga perbankan sendiri terus dapat berkembang karena masih adanya kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat, masyarakat percaya bahwa lembaga perbankan akan memberikan keuntungan terhadap nasabahnya baik dalam bentuk materi misalnya bunga maupun nonmateri misalnya keamanan atas barang berharga (dana) yang dititipkan atau disimpan di bank tersebut (Puspasari, 2012).

Perhatian masyarakat terhadap ajaran agama menjadi sebuah fenomena dimana adanya peningkatan semangat religiusity dalam masyarakat. Masyarakat cenderung tidak hanya memikirkan masalah materi tetapi juga berupaya memenuhi kebutuhan mereka dengan dilandasi oleh faktor-faktor spiritual. Keadaan tersebut sebagai salah satu alasan yang mendasari mulai munculnya industri-industri syariah. Mulai dari bank syariah, pasar modal syariah, asuransi

(2)

syariah, Baitul Maal Watamwill (BMT), koperasi syariah, pegadaian syariah, dan hotel syariah. Munculnya industri-industri syariah menjadi sebuah angin segar untuk masyarakat yang khususnya beragama Islam. Faktor psikologis masih menjadi hambatan bagi umat Islam untukaktif dalam kegiatan simpan pinjam serta investasi di sektor perbankan dalam kegiatan ekonomi konvensional. Dengan munculnya aturan syariah dalam kegiatan ekonomi menjadi salah satu alasan kuat bagi masyarakat untuk turut serta dalam kegiatan ekonomi (Harahap, 2004).

Perbankan syariah didirikan didasarkan pada alasan filosofis yaitu dalam suatu transaksi baik itu keuangan maupun non keuangan melarang adanya riba seperti yang dikutip dalam QS Al Baqarah yang artinya Alloh menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Selain itu penggunaan sistem bunga, mewajibkan pembayaran atas sejumlah pokok serta bunga tertentu harus dibayarkan tanpa memandang debitur memperoleh keuntungan maupun kerugian dalam usahanya. Hal ini jelas bertentangan dengan ketentuan Alloh yang tercantum dalam QS

Luqman i) berapa hasil usahanya

Dalam aturan syariah secara jelas menjelaskan bahwa dalam setiap kegiatan ekonomi harus sesuai dengan norma-norma syariah dan Etika Islam serta menghindari segala bentuk aktivitas yang dilarang oleh agama.

Pada awal 1980-an pergerakan tentang pendirian instistusi syariah di Indonesia sudah mulai terlihat, dimana diskusi tentang bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam mulai dilakukan. Namun baru pada tahun 1991 mulai berdiri bank perkreditan rakyat syariah (BPRS) di Aceh dan Bandung, disusul oleh Bank Muamalat Indonesia sebagai bank pertama di Indonesia yang baru memulai

(3)

kegiatan operasionalnya pada tahun 1992 dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip islam (Machmud dan Rukmana, 2010).Sampai dengan saat ini, bank syariah di Indonesia telah dapat menunjukan konsistensinya dalam mengembangkan diri, dibuktikan dengan perkembangan jaringan kantor perbankan syariah yang semakin pesat dan meluasAlamsyah(2012, dalam Puspasari, 2012).

Sebuah keunggulan kompetitif harus dimiliki oleh lembaga perbankan syariah agar tetap dapat bertahan dan berkembang di dalam persaingan usaha yang semakin ketat saat ini. Keunggulan kompetitif dapat diwujudkan dengan menetapkan strategi yang tepat yang didukung dengan perencanaan dan pengendalian yang baik. Sebuah strategi yang tepat perlu dikembangkan oleh bank syariah agar dapat memiliki kinerja manajerial dan keuangan yang baik. Pelaksanaan strategi yang telah direncanakan dapat terlaksana apabila didukung dengan modal yang memadai. Faktor modal merupakan hal yang utama dalam setiap perusahaan, hal tersebut terkait dengan pelaksanaan kegiatan operasional serta kepentingan pengembangan usaha (Astuti, 2012).

Pada umumnya sumber pendanaan utama pada perusahaan dan lembaga keuangan lainnya berasal dari hutang maupun ekuitas, namun pada saat ini bank belum memiliki pemahaman yang jelas mengenai bagaimana bank dapat memilih struktur modal serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pembiayaan (Amidu, 2007). Abor (2005), menyatakan bahwa keputusan mengenai struktur modal merupakan hal yang sangat penting bagi setiap organisasi bisnis. Keputusan mengenai struktur modal penting karena apabila perusahaan tidak

(4)

dapat merumuskan struktur modal yang tepat maka dapat berakibat terhadap buruknya kinerja keuangan perusahaan. Pada kenyataannya, tidak ada yang dapat mengetahui secara pasti bagaimana mengidentifikasikan struktur modal optimal sebuah perusahaan secara akurat (Brigham, 2006). Oleh karena itu, dalam menentukan struktur modal perusahaan, harus berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang jelas dengan merumuskan sumber pendanaan-pendanaan yang efisien bagi perusahaan agar struktur modal yang dirumuskan dapat memberikan pengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

Penelitian mengenai pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan telah banyak dilakukan. Gatsi (2012), menunjukan bahwa struktur modal yang diukur menggunakan hutang jangka pendek memiliki hubungan yang positif terhadap profitabilitas. Penelitian tersebut dilakukan pada bank konvensional yang berada pada negara Ghana. Pengaruh positif hutang jangka pendek terhadap profitabilitas karena sebagian besar sumber pendanaan lembaga perbankan di negara Ghana berasal dari hutang jangka pendek. Hasil yang serupa juga ditunjukan oleh penelitian yang dilakukan oleh Abor (2005) dan Gill, Biger dan Mathur (2011), yang menunjukan bahwa adanya hubungan positif antara struktur modal yang diukur menggunakan hutang jangka pendek terhadap profitabilitas. Abor (2005) melakukan penelitian pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Ghana. Pengaruh positif hutang jangka pendek terhadap profitabilitas dikarenakan, perusahaan-perusahaan di negara Ghana sangat bergantung terhadap hutang jangka pendek untuk membiayai operasi mereka, serta kesulitan dalam mengakses kredit jangka panjang dari lembaga keuangan di

(5)

negara Ghana. Selain itu pengaruh positif hutang jangka pendek terhadap profitabilitas dikarenakan, biaya bunga hutang jangka pendek lebih rendah sehingga dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Gill et al. melakukan penelitian terhadap perusahaan jasa dan manufaktur Amerika yang terdaftar pada Bursa Efek New York. Hasil penelitian Gill et al. menunjukan hutang jangka pendek berpengaruh postif terhadap profitabilitas disebabkan karena biaya bunga hutang jangka pendek lebih rendah sehingga dapat meningkatkan profitablitas perusahaan, hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Abor (2005). Namun, hasil penelitian yang ditunjukan oleh Gatsi (2012), Abor (2005) dan Gill et al. (2011) tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Amidu (2007). Amidu (2007), menunjukan bahwa hutang jangka pendek memiliki hubungan negatif terhadap profitabilitas.

Pada penelitian Gatsi (2012), juga menunjukan bahwa struktur modal yang diukur menggunakan hutang jangka panjang memiliki hubungan yang negatif terhadap profitabilitas. Hal tersebut didukung pula oleh penelitian yang dilakukan oleh Abor (2005). Abor (2005), menunjukan bahwa struktur modal yang diukur menggunakan hutang jangka panjang memiliki hubungan negatif terhadap profitabilitas. Pengaruh negatif hutang jangka panjang terhadap profitabilitas disebabkan karena biaya bunga hutang jangka panjang yang relatif tinggi. Hasil penelitian Abor (2005) tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Amidu (2007) dan Gill et al. (2011). Hasil penelitian Amidu (2007) dan Gill et

al.(2011), menunjukan adanya hubungan positif antara hutang jangka panjang

(6)

Adanya perbedaan hasil penelitian di atas mendorong untuk dilakukannya penelitian kembali untuk mengetahui pengaruh dari struktur modal terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah di Indonesia. Penelitian sebelumnya menunjukan hasil bahwa, sebagian besar sumber pembiayaan pada perusahaan dan lembaga konvensional lebih condong ke arah hutang dan kurang terhadap ekuitas pribadi. Hal tersebut sebagai salah satu alasan yang mendasari perlunya dilakukan penelitian kembali terhadap pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan, karena terdapat karakteristik yang berbeda antara bank syariah dengan bank konvesional maupun perusahaan non bank lainnya. Pada umumnya sumber pendanaan pada perusahaan dan lembaga keuangan lainnya terdiri dari dua komponen yaitu hutang dan ekuitas, sedangkan pada bank syariah memiliki sumberpendanaan utama yang terdiri atas hutang, ekuitas dan dana syirkah temporer, dimana dana syirkah temporer tidak dimiliki oleh bank non syariah dan perusahaan non bank lainnya.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing komponen struktur modal pada bank syariah terhadap kinerja keuangan, serta untuk mengetahui bagaimana arah dari komponen-komponen struktur modal yang terdapat pada bank syariah, apakah lebih condong ke arah hutang, dana syirkah temporer atau ekuitas pribadi.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas penulis akan meneliti tentang

(7)

1.2 Rumusan Masalah

Keputusan struktur modal pada perusahaan pada umumnya masih menjadi permasalahan bagi setiap perusahaaan dimana permasalahan tersebut terkait dengan proporsi yang tepat sumber pendanaan yang akan digunakan oleh perusahaan antara akan menggunakan sumber pendanaan yang berasal dari sumber internal maupun eksternal. Keputusan mengenai struktur modal menjadi permasalahan yang penting karena dapat berpengaruh terhadap posisi keuangan dan risiko perusahaan. Astuti (2012), menyebutkan bahwa struktur modal yang kurang tepat dapat menyebabkan beberapa risiko perusahaan seperti meningkatnya biaya modal, biaya agensi, dan biaya kebangkrutan. Penggunaan sumber pembiayaan yang berasal dari sumber internal dan ekternal keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada umumnya sumber pembiayaan pada perusahaan dan lembaga keuangan lainnya berasal dari hutang dan ekuitas, namun lembaga perbankan syariah memiliki karakteristik yang berbeda dari perusahaan dan lembaga keuangan non syariah lainnya dimana sumber pembiayaannya tidak hanya berasal dari hutang maupun ekuitas. Oleh karenanya, perbankan syariah harus dapat memiliki pemahaman yang baik dalam mengelola struktur modal yang tepat. Pada penelitian ini struktur modal diukur menggunakan rasio hutang dan dana syirkah temporer mengingat struktur utang dan dana syirkah temporer merupakan komponen penting dari struktur modal pada perbankan syariah.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka pertanyaan penelitian ini dapat dirumuskan seperti berikut ini.

(8)

1. Apakah pengaruh hutang jangka pendek (STD) terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah di Indonesia?

2. Apakah pengaruh hutang jangka Panjang (LTD) terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah di Indonesia?

3. Apakah pengaruh dana syirkah temporer (DST) terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah di Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian dinyatakan sebagai berikut ini.

1. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh hutang jangka pendek (STD) terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah di Indonesia. 2. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh hutang jangka panjang

(LTD) terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah di Indonesia. 3. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh dana syirkah temporer

(DST) terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah di Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang aplikasi ilmu teori yang penulis peroleh dibangku kuliah dengan penerapan yang sebenarnya serta menambah pengetahuan lebih mengenai struktur modal dan kinerja keuangan yang positif dalam bank umum syariah.

(9)

Hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi bank umum syariah, dalam merumuskan struktur modal yang optimal serta dalam meningkatkan kinerja keuangan.

3. Bagi institusi pendidik

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memperluas literatur dengan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan bagi bank umum syariah di Indonesia.

1.5 Orisinalitas Penelitian

Penelitian mengenai struktur modal telah banyak dilakukan, dengan hasil penelitian yang berbeda diantara beberapa penelitian. Penelitian mengenai struktur modal telah dilakukan antara lain oleh Abor (2005); Shubita dan Alsawalhah (2012); Gill et al. (2011); Gatsi (2012); Saeed, Gull, dan Rasheed (2013); Amidu (2007).

Penelitian ini akan menguji pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan yang menggunakan tolak ukur profitabilitas dengan menggunakan indikator Return on Asset (ROA). Namun, dalam beberapa hal penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Shubita dan Alsawalhah (2012); Gillet

al.(2011), menggunakan objek penelitian berupa perusahaannon perbankan.

Shubita dan Alsawalhah (2012) menggunakan perusahaan industri yang terdaftar di Bursa Efek Amman untuk objek penelitiannya. Gillet al. (2011), menggunakan perusahaan jasa dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek New York untuk objek penelitiannya.Penelitian ini akan menguji

(10)

pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan.

2. Penelitian yang dilakukan olehGatsi (2012); Saeedet al. (2013), penelitian mereka menggunakan objek penelitian perusahaan perbankan yang beroperasi secara umum atau non Bank Syariah. Penelitian ini menggunakan objek penelitian perusahaan perbankan yang menjalankan operasinya berdasarkan aturan-aturan dan prinsip syariah (Bank Syariah).

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan kualitas pulp yang dihasilkan untuk industri kimia kandungan selulosa harus lebih besar dari 80 %, maka pada waktu pemasakan 150 menit dengan

Seburuk apapun hari saya, saya mau tunjukkan bahwa saya akan tetap menghadiri komsel dengan sepenuh hati dan tidak ada yang bisa menghalangi saya untuk berkumpul dan

Untuk menentukan adanya perbedaan antar perlakuan digunakan uji F, selanjutnya beda nyata antar sampel ditentukan dengan Duncan’s Multiples Range Test (DMRT).

Dalam rangka pemberdayaan pemuda yang tergabung dalam organisasi karang taruna Bimantara, maka kegiatan ini dirancang dengan memberikan penyuluhan tentang Covid-19 dan

Medical Surgical and Critical Care Nursing Community Health and Primary Care Nursing Geriatric Nursing. Room 2

Hasil dari penelitian ini adalah terumuskan 5 strategi dan kebijakan IS/IT yang sebaiknya diterapkan di FIT Tel-U berdasarkan pertimbangan 3 hal, pertama kebutuhan

Skala ekonomi (economies of scale) menunjuk kepada keuntungan biaya rendah yang didapat dari ekspansi aktivitas operasional dalam sebuah perusahaan dan merupakan salah satu cara

Pemasaran adalah penting dalam membuat perencanaan yang tepat, merancang dan menggunakan layanan tersebut dan produk untuk menggunakan lebih baik dan optimal