Sukacita BeSar
Article is written by Daud Maydiantoro ayat Bacaan: Lukas 15:11-32Dalam Injil Lukas 15 kita bisa mendapatkan gambaran sukacita besar ini lewat perumpamaan anak yang hilang.
Secara singkat kisah ini menggambarkan seorang anak yang durhaka meminta warisannya ketika sang ayah masih hidup, lalu memakainya untuk berfoya-foya. Dalam sekejap ia jatuh miskin dan menderita. Ia pun lalu menyesal dan memutuskan untuk kembali kerumah ayahnya.
Melihat kembalinya si bungsu, sang ayah langsung berlari menyambut dan memeluknya. Ia menyediakan pesta yang besar untuk merayakan kembalinya anak yang hilang. Semua gembira, semua bersukacita, kecuali abangnya yaitu si anak sulung. Ia marah, cemburu karena merasa diperlakukan tidak adil.Adiknya yang durhaka ternyata lebih dihargai ketimbang dirinya yang selama ini selalu taat kepada ayahnya.
Ia pun protes. “Tetapi ia menjawab ayahnya,
katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa
menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.”
(ayat 29-30).
Lihatlah betapa marahnya dia. Tapi apa jawaban sang ayah? “Kita patut bersukacita
dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.” (ayat 32).
Ini sebuah gambaran utuh mengenai sukacita besar. Perhatikanlah sikap si anak sulung. Anak sulung adalah gambaran dari anak yang selalu taat, yang saya yakin selalu bersyukur atas segala kelimpahan yang ia terima dari ayahnya. Tapi lihatlah bahwa ia berhenti hanya sampai disana. Berhenti hingga sukacita pertama, dimana ketaatannya hanya untuk mendapatkan berkat, tetapi cemburu ketika orang lain bahkan adiknya sendiri mendapat kasih dari ayahnya.
Si sulung tidak mampu melihat sebuah sukacita ketika adiknya yang hilang dan tadinya sesat sekarang kembali dengan selamat.
Ayahnya pun menegurnya, dan menginggatkan bahwa sudah sepatutnya ia pun bersukacita karena adiknya yang telah mati menjadi hidup kembali. Adiknya yang telah hilang kini telah didapat kembali.
Inilah bentuk sukacita besar, yaitu sukacita yang hadir dalam diri kita ketika melihat ada jiwa yang diselamatkan dari kebinasaan dan beroleh hidup yang kekal melalui pertobatan mereka.
be
JoyfuL!
1 thessalonians 5:16 “Be joyful always.” (NIV) 1 tesalonika 5:16Sepasang orang muda yang baru menikah menempati rumah di sebuah komplek perumahan.
Suatu pagi, sewaktu sarapan, si istri melalui jendela kaca. Ia melihat tetangganya sedang menjemur kain. “Cuciannya kelihatan
kurang bersih ya”, kata sang istri.
“Sepertinya dia tidak tahu cara mencuci
pakaian dengan benar. Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus.”
Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun. Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur pakaian, selalu saja sang istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci pakaiannya.
Seminggu berlalu, sang istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat cemerlang dan bersih, dan dia berseru kepada suaminya: “Lihat, sepertinya dia telah
belajar bagaimana mencuci dengan benar. Siapa ya kira-kira yang sudah mengajarinya?”
Sang suami berkata, “Sayang..aku tadi bangun
Mazmur 37:8 “Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu. Jangan marah, itu hanya membawamu kepada kejahatan.”
Suatu hari seorang bijak bertanya kepada seorang pemuda, “Nak, mengapa ketika
seseorang sedang marah, ia akan berbicara dengan suara keras atau berteriak?” Pemuda
itu menjawab “karena saat seperti itu ia pasti
telah kehilangan kesabaran”. “Tapi kenapa ia harus berteriak?” jawab si orang bijak. “Padahal lawan bicaranya berada disampingnya. Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?”. Pemuda
itu terus memberikan jawaban dengan sejumlah
pagi-pagi sekali dan telah membersihkan jendela kaca kita yang membuatmu salah melihat cucian tetangga.”
Dan begitulah kehidupan. Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan pikiran (jendela) lewat mana kita memandangnya.
Jika hatimu bersih, maka bersih pula pikiranmu...Jika pikiranmu bersih, maka bersih pula perkataanmu...Jika perkataanmu bersih(baik), maka bersih(baik) pula perbuatanmu...
Hati, pikiran dan perkataan kita mencerminkan hidup kita...Jika ingin hidup kita berkembang, maju, dan sukses...Maka kita harus menjaga hati, pkiran, dan perkataan kita, karena dari semua itulah akan melahirkan perbuatan-perbuatan yang baik pula... HATIMU menentukan PIKIRANMU... PIKIRANMU menentukan PERKATAANMU dan PERBUATANMU...Dan PERBUATANMU menentukan MASA DEPANMU…
alasan yang menurutnya masuk akal. Namun ternyata tak satupun dari jawaban itu yang memberikan jawaban yang sebenarnya.
Si orang bijak lalu berkata “Ketika dua
orang sedang berada dalam situasi penuh amarah, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walaupun secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu mereka harus berteriak. Namun anehnya semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada diantara keduanyapun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi. Sebaliknya, apa yang terjadi ketika
PikiraN DaN Hati yaNG BerSiH
“If you want happiness for a lifetime help someone else” ~ chinese Proverb dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya
tidak berteriak, bahkan suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Namun keduanya bisa mendengar dengan begitu jelas. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena hati mereka begitu dekat, karena hati mereka tak berjarak, sehingga pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan.”
Ketika kita sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi
hendaknya kita tidak mengucapkan kata-kata yang mendatangkan jarak. Mungkin di saat seperti itu, tidak mengucapkan kata-kata adalah cara yang paling bijak. Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu. Jangan marah, itu hanya membawamu kepada kejahatan.
Tidak ada yang sehat pada dagingmu oleh karena amarahmu. Tidak ada yang selamat pada tulang-tulangmu oleh karena kebencianmu.
Barangkali manusia bisa disebut sebagai makhluk tukang komplain. Yang diberi warna rambut hitam pengennya punya rambut pirang. Yang keriting pengen lurus sedangkan yang lurus pengen keriting. Yang gemuk pengen lebih kurus, yang kurus pengen lebih gemuk. Kalau hujan pengen cuaca cerah, kalau lama tidak turun hujan juga mengeluh. Persis seperti gambaran orang Israel yang terus menerus mengeluh selama perjalanannya menuju ke Kanaan.
Kalo dipikir-pikir, bukankah seharusnya mereka menjadi bangsa yang paling berbahagia karena bisa melihat penyertaan Tuhan dengan cara yang ajaib setiap hari? Mereka melihat dengan mata kepala sendiri tiang awan dan tiang api memimpin barisan mereka. Mereka melihat laut Teberau terbelah, mencicipi roti dari Sorga, mendapatkan air saat kehausan, makan buah korma saat kelelahan, bahkan makan daging di tengah padang gurun! Tuhan membuat pakaian dan kasut mereka tidak pernah rusak selama perjalanan panjang itu. Berulang kali bahkan Tuhan Allah sendiri menemui mereka di tengah perkemahan atau di atas gunung yang ditunjuk Tuhan. Mereka
memiliki Tuhan Sang empunya langit dan bumi, bukankah itu sudah lebih dari cukup dan luar biasa? Tapi yang dilakukan mereka adalah persis seperti yang kebanyakan kita lakukan setiap hari. Mengomel, mengeluh, menggerutu ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan kita. Secara mata mereka melihat penyertaan Tuhan, namun tidak mampu melihat kebaikan Tuhan...
Sahabat…sadarkah kita bahwa complaining adalah dosa? Menggerutu, mengeluh, protes dan mengomel adalah bentuk pemberontakan kita atas kehendak Allah. Bilangan 14:11 memakai istilah “menista”. Terjemahan NIV: menyebutnya “provoke”, AV : “reject”, dan BIS: “melawan”.
Berarti di mata Tuhan, ketika kita mengeluh, hal itu sama dengan menghasut, menolak, bahkan melawan Tuhan. Itulah sebabnya, hukuman bagi si tukang complain tidak tanggung-tanggung: binasa di padang gurun! Jadi, masihkah anda berani anggap enteng complaining?
Jadikan hari-hari kita dengan penuh ucapan syukur dan bersukacita selalu karena Tuhan itu teramat baik.
“To get a ‘breakthrough’ you’ve got to ‘go through.’” ~ Joyce Meyer Saya ingat hari itu hari Jumat, hari dimana
komsel berlangsung. Dihari itu, saya rasa hari saya begitu “buruk”, dimulai dari pagi hingga sore harinya, singkat cerita, saya anggap hari itu bukanlah hari yang baik buat saya.
Lalu ditambah lagi dengan sebuah kejadian, sebelum pergi ke komsel, MRT “break down” dan menyebabkan saya harus menunggu lumayan lama, mungkin hampir diperkirakan sekitar lebih dari 20 menit. Lalu saya turun di daerah Raffles Place untuk mencari taksi karena saya berpikir kalau saya tetap mencoba menunggu MRT, kemungkinan saya akan datang terlambat ke komsel.
Saya mencoba memutari semua bagian dari Raffles, semua taksi stand penuh dan sangat panjang dengan antrian orang-orang yang baru pulang dari bekerja, sedangkan saya melihat jam dan berpikir bahwa komsel akan segera dimulai.
Ditengah jalan, saya hampir putus asa, ingin pulang rasanya, jujur saja saya merasa saat itu sangat marah, capek, lapar, dan semua emosi itu bercampur aduk menjadi satu (hasil daripada “hari buruk seharian”).
Pada akhirnya saya mencoba menelepon salah satu anggota komsel saya, dan saya ditunjukkan jalan dan bus apa yang berangkat dari Raffles menuju langsung ke tempat komsel. Puji Tuhan saya dapat menemukan busnya.
Didalam bus sepertinya keburukan hari saya tidak berhenti. Memang saya mendapatkan tempat duduk, tetapi “Auntie” disebelah saya seperti sedang stress, dia terus membentur-benturkan kepalanya ke
sandaran kursi, dan itu sangat mengganggu karena saya yang sedang mencoba beristirahat sebentar dengan bersandar di kursi pun dapat merasakan getaran-getaran dari benturan kepalanya.
Dalam perjalanan itu, saya berpikir, kenapa Tuhan? Kenapa hari ini begitu “BURUK”? Tapi tiba-tiba saya seperti diingatkan lagi, bahwa saya adalah ketua komsel (pada saat itu, karena menggantikan ernita yang “for good”), dan harusnya saya memberikan contoh yang baik kepada anggota komsel saya.
Seburuk apapun hari saya, saya mau tunjukkan bahwa saya akan tetap menghadiri komsel dengan sepenuh hati dan tidak ada yang bisa menghalangi saya untuk berkumpul dan memuji Tuhan bersama. Saya berpikir Lebih baik datang terlambat daripada tidak sama sekali.
Setelah itu saya pun menjadi merasa sedikit lega dan tenang. Malahan saya sengaja membeli sedikit makanan untuk para anggota komsel (dimana saya jarang bahkan hampir tidak pernah melakukannya) karena ingin menunjukkan bahwa seburuk apapun hari saya, saya harus tetap “joyful” dan saya ingin tunjukkan itu kepada anggota-anggota komsel lainnya, dan juga saya ingin “melawan” hari buruk saya itu dengan memberkati orang lain.
Saya ingin menunjukkan bagaimana reaksi saya menghadapi masalah/buruknya hari tersebut, walau bagaimanapun hari saya, saya akan tetap selalu “Bersukacita Senantiasa” (1 Tesalonika 5:16). God bless you and be Rejoice Evermore.
BaD Day or Not? it’S your cHoice
Testimony is written by Erwin HuangiLLuStraSi keHiDuPaN
Seseorang telah menuliskan kata-kata yang indah ini. Sediakan waktumu untuk mengerti maknanya:
1. Doa bukanlah “ban serep” yang dapat kamu keluarkan ketika dalam masalah, tapi “kemudi” yang menunjukkan arah yang tepat.
2. Kenapa kaca depan mobil sangat besar dan kaca spion begitu kecil? Karena masa lalu kita tidak sepenting masa depan kita. Jadi, pandanglah ke depan dan majulah. 3. Pertemanan itu seperti sebuah buku. Hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk membakarnya, tapi butuh waktu tahunan untuk menulisnya.
4. Semua hal dalam hidup adalah sementara. Jika berlangsung baik, nikmatilah, karena tidak akan bertahan selamanya. Jika berlangsung salah, jangan khawatir, karena juga tidak akan bertahan lama.
5. Teman lama adalah emas! Teman baru adalah berlian! Jika kamu mendapat sebuah berlian, jangan lupakan emas! Karena untuk mempertahankan sebuah berlian, kamu selalu memerlukan dasar emas.
6. Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari segalanya, Tuhan tersenyum dari atas dan berkata “Tenang sayang, itu hanyalah belokan,
bukan akhir!”
7. Ketika Tuhan memecahkan masalahmu, kamu memiliki kepercayaan pada kemampuanNya; ketika Tuhan tidak memecahkan masalahmu, Dia memiliki kepercayaan pada kemampuanmu. 8. Seorang buta bertanya pada Tuhan: “Apakah ada yang lebih buruk daripada
kehilangan penglihatan mata?” Tuhan
menjawab: “Ya ada! kehilangan visimu dan
kepesimisan yang ada di diri seseorang!”
9. Ketika kamu berdoa untuk orang lain, Tuhan mendengarkanmu dan memberkati mereka, dan terkadang, ketika kamu aman dan happy, ingat bahwa seseorang telah mendoakanmu.
10. Khawatir tidak akan menghilangkan masalah besok, hanya akan menghilangkan kedamaian hari ini.
LiHat Dari SiSi PoSitif
“A pessimist makes difficulties of his opportunities, and an optimist makes
opportunities of his difficulties. ” ~ Harry truman
“We see not what we are looking at but what we are looking for.” ~ unknown “You are given a situation. What you are determines what you see;
what you see determines what you do.” ~ Haddon robinson “Never be afraid to trust an unknown future to a known God.”
iNDoNeSiaN SuNDay SerVice
Ibadah Raya, 10.00 AM • Grand Park Hotel, Ballroom Level 4
youtH SerVice
Every Saturday, 05.00 PM • Natika +65 9739 3597 or Ling Ling +65 9886 8490
cHiLDreN’S cHurcH
Every Sunday, 10.30 AM • Grand Park Hotel • Alink +65 90664130
koMuNitaS MeSiaNik (kM)
WoMeN GatHeriNG
Every 2nd and 4th Thursday, 10.30 AM18 Newton Rd #23-03 (kediaman Ibu Linda) • Ferdi +65 8510 7534
Prayer MeetiNG
Every Saturday, 12.00 PM • Ida +65 9234 9771
Web:
www.rocksg.org • Email: gbirock.sg@gmail.com • Tel: (+65) 6251 5378
ROCK MINISTRY SINGAPORE COVERED BY: Enjoy ChurchaBout uS...
Every 1st and 3rd Friday, 07.30 PM kM abraham
di kediaman Pak Benny & Ibu Helen Ibu Helen+65 9628 3796 (East Coast)
Every Friday, 07.30 PM kM John the Baptist Lenny +65 9457 7470 (Toa Payoh)
kM Daniel
Ervita +65 8173 9355 (Braddell) kM David
Sumarto +65 9144 6605 (Tiong Bahru) kM Joshua
Erwin +65 9354 8843 (Tiong Bahru) kM Joseph
Alink +65 90664130 (Orchard)
GraND Park HoteL
270 Orchard Road, Singapore 238857 nearest Mrt:
Orchard MRT (exit a - Tangs/Lucky Plaza) Somerset MRT (exit B - 313)
JoiN uS at our faceBook PaGe!
ROCK Singapore • KGC Singapore (for Youth)
or visit us at www.rocksg.org for the softcopy of Kingdom News