KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KONSERVASI DAN REHABILITASI
BALIKPAPAN, 10 JUNI 2015
Koordinator
: Dr. Ir. R Garsetiasih, M.P.
Wakil Koordinator : Ir. Reny Sawitri, M.Sc.
Pembina
: Prof. Dr. H.M. Bismark
PERMASALAHAN DAN PERTANYAAN PENELITIAN
PERMASALAHAN
1. Deforestasi : luas kawasan konservasi turun 2.458.108,75 ha (2009
– 2012)
2. Degradasi, fragmentasi : penurunan habitat satwa 49 %
3. Konflik manusia vs satwaliar (Harimau, gajah, macaca, Orangutan,
badak, banteng)
4. Pemanfaatan jenis secara tidak lestari (perburuan liar, kuota tidak
tepat, over kuota), teknologi penangkaran masih rendah
5. Pengelolaan kawasan belum optimal (kelembagaan, koordinasi dan
kebijakan)
PERTANYAAN PENELITIAN
HIPOTESIS
Peningkatan kualitas dan kuantitas keanekaragaman hayati
dan ekosistemnya secara berkelanjutan sangat tergantung pada
ketersediaan teknologi konservasi instu, eksitu, pengelolaan
kawasan dan ekosistem yang efektif, meliputi :
Teknik pengelolaan habitat dan populasi,
Teknologi penangkaran,
Metode penentuan kuota tangkap,
Peningkatan kualitas dan keragaman genetik,
Resolusi konflik,
Teknik restorasi,
Kelembagaan dan pemanfaatan
POHON MASALAH
PENURUNAN KUALITAS DAN KUANTITAS KEANEKARAGAMAN HAYATI
KETIDAK SESUAIAN TATAGUNA HUTAN DAN
LAHAN
KONFLIK KEPENTINGAN
PEMANFAATAN JENIS TIDAK SECARA
LESTARI TIDAK PENGELOLAAN KAWASAN OPTIMAL ISSUE UTAMA INDIKATOR PENYEBAB AKIBAT PEMECAHAN MASALAH
DUKUNGAN TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN UNTUK KONSERVASI KEHATI (EKSITU DAN INSITU), KAWASAN (HUTAN KONSERVAS I, HUTAN LINDUNG, KAWASAN LINDUNG, HUTAN PRODUKSI),
TEKNOLOGI KONSERVASI GENETIKA DAN MANAJEMEN KONFLIK KONSERVASI KEHATI
4 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 18 Kegiatan 9 Kegiatan Teknologi Konservas insitu Kehati Teknologi Konservasi eksitu Satwa Liar
Teknologi Konservasi eksitu
Flora
Manajemen Konflik Manusia
dan Satwa Liar
Manajemen Konservasi Kawasan/Ekosistem KEGIATAN/JUDUL PENELITIAN DEGRADASI KAWASAN FRAGMENTASI HABITAT PENURUNAN POPULASI KEHATI TINGKAT KELANGKAAN
MENINGKAT MENURUNNYA KUALITAS GENETIKA
POHON SASARAN
PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN EKOSISTEM BERKELANJUTAN
TERWUJUDNYA MODEL PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN EKOSISTEMNYA YANG OPTIMAL/EFEKTIF
---AKIBAT
---SEBAB
Data dan Informasi Kehati Insitu (IPTEK Konservasi insitu)
IPTEK Konservasi Eksitu Satwa Liar
IPTEK Konservasi
Eksitu Flora IPTEKi/Manajemen Konflik satwa liar dan manusia
IPTEK Pengelolaan dan Pemanfaatan Kehati Berdasarkan Fungsi Kawasan
Penelitian secara insitu/ eksplorasi flora, fauna, keragaman genetik dan mikroorganisme
Penelitian Konservasi Eksitu Satwa Liar (penangkaran, teknik pelepasliaran))
Penelitian konservasi eksitu/budidaya tanaman langka dan terancam punah
Penelitian alternatif resolusi konflik satwaliar dengan manusia, konflik lahan Penelitian Model Pengelolaan dan Pemanfaatan Kehati Berdasarkan Fungsi Kawasan
TUJUAN
Menyediakan data, informasi, teknologi untuk mendukung pengelolaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya secara
berkelanjutan
SASARAN DAN LUARAN
Sasaran:
Paket data dan informasi bioekologi, reintroduksi, variasi genetik, potensi dan pemanfaatan flora fauna dan mikroorganisme.
Luaran :
Manajemen konservasi insitu, teknologi konservasi eksitu, keragaman genetik terancam punah dan pemanfaatan Kehati (flora, fauna dan mikroorganisme) potensial
Sasaran :
OUT COME :
Sintesis/Buku
Jurnal/Buletin
Informasi Teknis/ Petunjuk Teknis
Informasi populer/ Media cetak
Policy Brief/masukan kebijakan
Aplikasi Teknik Penangkaran Satwa dan Budidaya
Flora
1. Peningkatan kualitas data dan informasi keanekaragaman hayati
2. Meningkatnya populasi 25 spesies satwa terancam punah (red list
IUCN) sebesar 10 persen
3. Seluruh kawasan konservasi memiliki rencana pengelolaan yang
telah disahkan
4. Nilai ekspor TSL meningkat menjadi USD 25 milyar di tahun 2019
5. Jumlah penerimaan bukan pajak dari jasa lingkungan dan air
menjadi sebesar 1 trilyun di tahun 2019
6. Tersedianya dana perwalian (Trust Fund) unggulan dalam
pengelolaan hutan konservasi di lima kawasan konservasi
7. Optimalisasi pengelolaan kawasan konservasi seluas 20,63 juta ha
termasuk karst, gambut dan mangrove
A. Obyek :
1. Kawasan Konservasi, Hutan Produksi,
dan Kawasan Lindung
2. Jenis flora fauna potensial, endemik,
dilindungi dan terancam punah serta
mikroorganisme
B. Lokasi :
Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi,
NTT, NTB dan Papua
RUANG LINGKUP RPPI I:
5 (LIMA)
OUTPUT
&
38 KEGIATAN
RPP I
KONSERVASI
KEANEKARAGAMAN
HAYATI
OUTPUT 1:
PAKET IPTEK MANAJEMEN KONSERVASI FLORA FAUNA
DAN MIKROORGANISMA
KEGIATAN:
1. Bioprospeksi Mikroba Hutan Rawa Gambut
2. Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Pada KPHP Sorong Selatan
3. Keragaman Genetik Banteng dan Rusa Timor Menggunakan Penanda DNA
4. Ekologi dan Konservasi Jenis Dipterokarpa Potensial dan Terancam Punah
5. Metode quick assessment untuk dasar penetapan kuota pemanfaatan
reptil (kura-kura air tawar, ular) secara lestari
6. Penilaian viabilitas habitat dan populasi (PHVA) macan tutul jawa
(Panthera pardus melas) sebagai dasar pembinaan habitat, peningkatan
populasi dan mitigasi konflik
7. Potensi mikroba hutan tropis untuk restorasi ekosistem hutan semi arid
8. Karakterisasi profil enzim selulolitik isolat fungi Basidiomycetes koleksi
INTROF-CC
9. Teknik paludiculture untuk restorasi ekosistem gambut terdegradasi
OUTPUT 2:
PAKET IPTEK KONSERVASI EKSITU
SATWA LIAR
KEGIATAN:
1. Karakteristik Ekologi dan Sosial Sekitar Habitat
Pelepasliaran Orangutan di Taman Nasional
Bukit Tigapuluh
2. Konservasi In-Situ Dan Ex-Situ Anoa (Bubalus
Spp.)
3. Potensi Pengembangan Satwa Liar Endemik
Papua
OUTPUT 3:
PAKET IPTEK KONSERVASI EKSITU FLORA
KEGIATAN:
1. Teknologi Konservasi Ek-Situ Ulin
(Eusideroxylon Zwageri) di KHDTK HP
Samboja
2. Konservasi dan bioteknologi untuk jenis kayu
kuku, kayu merah, eboni
3. Ekologi dan konservasi genetik (eksitu)
jenis-jenis dipterokarpa terancam punah
OUTPUT 4:
PAKET IPTEK MANAJEMEN KONFLIK SATWA LIAR
KEGIATAN:
1.
Potensi Satwa Penggunaan dan Konflik Lahan pada
DAS Besitang di Sumatera Utara
2. Pemulihan Populasi, Pemanfaatan dan Konflik Satwa
Liar di NTT
3. Status dan alternatif resolusi konflik akibat gangguan
satwa liar di Sumatera
4. Kajian teknik pencegahan dan pengendalian
“gangguan gajah liar” berbasis masyarakat di Provinsi
NAD
OUTPUT 5:
PAKET IPTEK MANAJEMEN KONSERVASI
KAWASAN/EKOSISTEM
KEGIATAN:
1. Pengelolaan dan PengusahaanKPHLBerbasis Karakteristik
Ekosistem (Studi Kasus di Hulu Sungai Selatan)
2. Reklamasi lahan Pasca Tambang Nikel Melalui Fitoremediasi dan
Bioremediasi
3. Teknologi Konservasi Dan Rehabilitasi Sumberdaya Alam Pulau
Perbatasan Bersama Masyarakat
4. Valuasi Dan Kelembagaan Jasa Air Untuk Pembiayaan Konservasi
Biodiversitas di Daerah Tangkapan Air Dan Rawa Pening
5. Model Restorasi dan Pemanfaatan Ekosistem Mangrove
Berkelanjutan
6. Teknologi Restorasi Lahan Bekas Tambang Nikel Melalui
Pemanfaatan Mikroba Simbiotik (Pemanfaatan mikroba simbiotik
untuk restorasi lahan bekas tambang nikel)
Lanjutan……….
KEGIATAN:
7. Model Pengelolaan Jasling Air, Keanekaragaman Hayati
Satwa Liar Dan Wisata di TN Babul
8. Restorasi Lahan Bekas Tambang Batubara*)
9. Teknologi Konservasi dan Restorasi Habitat Satwa
Langka Prioritas (Bekantan: Nasalis Larvatus)
10. Restorasi lahan pasca tambang batubara pada kawasan
hutan di KabupatenBerau*)
11. Teknik Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang Bahan
Galian Golongan C di KHDTK Labanan
12. Potensi tingkat kerawanan dan pola kebakaran
ekosistem gambut sebagai upaya pencegahan
kebakaran hutan24
Lanjutan……
KEGIATAN:
13.
Nilai konservasi Kawasan Ekosistem Esensial untuk
habitat bekantan di Kalimantan Selatan
14. Evaluasi fungsi kawasan suaka alam dan hutan
lindung di Pulau Jawa
15. Pola akses masyarakat desa hutan terhadap
kawasan konservasi dan desa hutan
16. Efektifitas rehabilitasi dan restorasi lahan bekas
tambang pada hutan pinjam pakai
17. Model optimasi pemanfaatan ekosistem mangrove
18. Skema insentif bagi masyarakat yang mengelola
lahan gambut tanpa bakar
.
METODOLOGI
Metode Utama yang digunakan
meliputi : Survey, wawancara, FGD,
rancangan percobaan , uji
Laboratorium dan uji coba
KEGIATAN, PELAKSANA, TATA
WAKTU DAN BIAYA
LUARAN PELAKSANA KEGIATAN
ANGGARAN (X Rp. 1 Juta)
2015 2016 2017 2018 2019
1. Manajemen Konservasi Insitu Flora, Fauna dan Mikroorganisme
( 9 Kegiatan)
Puskonser
Kajian kesesuaian habitat macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) sebagai dasar pembinaan habitat, peningkatan populasi dan mitigasi konflik
120
Metode quick assessment untuk dasar penetapan kuota pemanfaatan reptil (kura-kura air tawar, ular) secara lestari
110
Penilaian viabilitas habitat dan populasi (PHVA) macan tutul jawa (Panthera pardus melas) sebagai dasar pembinaan habitat, peningkatan populasi dan mitigasi konflik
LUARAN PELAKSANA KEGIATAN
ANGGARAN (X Rp. 1 Juta)
2015 2016 2017 2018 2019
Potensi mikroba hutan tropis untuk restorasi ekosistem hutan semi arid
120
Karakterisasi profil enzim selulolitik isolat fungi Basidiomycetes koleksi INTROF-CC
120
Teknik paludiculture untuk restorasi ekosistem gambut terdegradasi
150
BPK Manokwari Pengelolaan
Keanekaragaman Hayati Pada KPHP Sorong Selatan
130
LUARAN PELAKSANA KEGIATAN
ANGGARAN (X Rp. 1 Juta)
2015 2016 2017 2018 2019
BPK BanjarBaru Samarinda
Bioprospeksi Mikroba Hutan Rawa Gambut
130
B2PBPTH Yogyakarta
Keragaman Genetik Banteng dan Rusa Timor Menggunakan Penanda DNA 130 2. Teknologi Konservasi Ex-situ Satwa Liar ( 4 Kegiatan)
BPK Manado Konservasi in-situ dan ex-situ Anoa (Bubalus spp) 150 BPTKSDA Samboja Teknologi konservasi Orangutan 125 BPK Manokwari Potensi Pengembangan Satwa 150
LUARAN PELAKSANA KEGIATAN ANGGARAN (X Rp. 1 Juta) 2015 2016 2017 2018 2019 3.Teknologi Konservasi Eksitu Flora (3 Kegiatan)
Puskonser Ekologi dan konservasi genetik (eksitu) jenis-jenis dipterokarpa terancam punah
125
B2PBPTH Yogyakarta
Konservasi dan bioteknologi untuk jenis kayu kuku, kayu merah, eboni
120
BPTKSDA Samboja
Teknologi Konservasi Ek-Situ Ulin (EusideroxylonZwageri) di KHDTK HP Samboja 120 4. Manajemen Konflik Satwa Liar (4 Kegiatan)
Puskonser Status dan Alternatif Resulosi Konflik Akibat Gangguan Satwa Liar di Sumatra
125
Kajian Teknik Pencegahan dan Pengendalian “gangguan gajah liar” Berbasis Masyarakat di Provinsi NAD
130
BPK Aeknauli Potensi Satwa Penggunaan dan Konflik Lahan pada DAS Besitang di Sumatera Utara
120
LUARAN PELAKSANA KEGIATAN
ANGGARAN (X Rp. 1 Juta)
2015 2016 2017 2018 2019
BPK Kupang Pemulihan Populasi, Pemanfaatan dan Konflik Satwa Liar di NTT 125 5. Manajemen Konservasi Kawasan/ Ekosistem (Hutan Konservasi, Lindung dan Hutan Produksi) (18 Kegiatan)
Puskonser Nilai konservasi Kawasan Ekosistem Esensial untuk habitat bekantan di Kalimantan Selatan
130
Potensi tingkat kerawanan dan pola kebakaran ekosistem gambut sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan
130
Evaluasi fungsi kawasan suaka alam dan hutan lindung di Pulau Jawa
LUARAN PELAKSANA KEGIATAN
ANGGARAN (X Rp. 1 Juta)
2015 2016 2017 2018 2019
Pola akses masyarakat desa hutan terhadap kawasan konservasi dan desa hutan
125
Efektifitas rehabilitasi dan restorasi lahan bekas tambang pada hutan pinjam pakai
150
Model optimasi pemanfaatan ekosistem mangrove
150
Skema insentif bagi masyarakat yang mengelola lahan gambut tanpa bakar
150
BPK Manado Teknologi Konservasi Dan Rehabilitasi Sumberdaya Alam Pulau Perbatasan Bersama Masyarakat
150
Banjar Baru Pengelolaan dan pengusahaan KPHL berbasis karakteristik ekosistem (studi kasus di Hulu Sungai Selatan)
125
LUARAN PELAKSANA KEGIATAN
ANGGARAN (X Rp. 1 Juta)
2015 2016 2017 2018 2019
BPK Manado Reklamasi lahan pasca tambang nikel melalui fito remediasi dan bio remediasi
150
BPTKPDAS Solo
Valuasi dan kelembagaan jasa air untuk pembiayaan konservasi biodiversitas di daerah tangkapan air Danau Rawa Pening
125
BPK Makassar Model restorasi dan pemanfaatan ekosistem mangrove berkelanjutan
125
Teknologi restorasi lahan bekas tambang nikel melalui pemanfaatan mikroba simbiotik (pemanfaatan mikroba simbiotik untuk restorasi lahan bekas tambang)
125
LUARAN PELAKSANA KEGIATAN
ANGGARAN (X Rp. 1 Juta)
2015 2016 2017 2018 2019
BPTKSDA Samboja
Teknologi konservasi dan restorasi habitat satwa langka prioritas (Bekantan; Nasalis
larvatus)
125
Restorasi lahan bekas tambang batubara*)
125
B2PD Samarinda
Restorasi lahan pasca tambang batu bara pada kawasan hutan di Kabupaten Berau*)
125
Teknik rehabilitasi lahan pasca tambang bahan galian golongan C di KHDTK Labanan
125
No. NARASI INDIKATOR CARA VERIFIKASI ASUMSI
1. TUJUAN 1. Menyediakan data, informasi, dan teknologi untuk mendukung konservasi (pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan) dari kehati (flora, fauna dan mikroorganisme)
Tersedianya data dan informasi genetika, ekologi, habitat, populasi dan perilaku satwa endemik dan dilindungi Tersedianya teknologi
penangkaran dan pelepasliaran satwa dilindungi
Tersedianya data, informasi dan teknologi genetika, ekologi dan budidaya flora prioritas dan bernilai ekonomis Tersedianya data dan
informasi jenis
mikroorganisme dan teknologi pemanfaatannya
Policy brief dan usulan arahan pengelolaan satwa dilindungi dan endemik Koordinasi dan jaringan komunikasi antara peneliti dan stakeholder yang terkait dalam bentuk MOU FGD, seminar dan gelar teknologi Kelegalan dan keterjaminan dukungan stakeholder dan instansi terkait lainnya Sosialisasi hasil-hasil penelitian
No. NARASI INDIKATOR CARA VERIFIKASI ASUMSI 2. Menyediakan teknologi konservasi ex-situ satwaliar Tersedianya teknologi penangkaran satwaliar Tersedianya data dan
informasi verifikasi pelepasliaran Tersedianya teknologi
pengelolaan dan pemanfaatan satwaliar endemik
Petunjuk teknis penangkaran satwaliar Petunjuk teknis verifikasi
pelepasliaran (primata) Usulan arahan
pengelolaan satwa endemik
FGD, seminar dan gelar teknologi Kelegalan dan keterjaminan dukungan pihak pengelola dan instansi terkait lainnya Sosialisasi hasil-hasil penelitian 3. Menyediakan teknologi budidaya tanaman dilindungi , endemik dan bernilai ekonomis
Tersedianya data dan informasi ekologi dan keragaman genetik tanaman dilindungi dan berniali ekonomis
Tersedianya teknik budidaya tanaman dilindungi dan bernilai ekonomis
Petunjuk teknis budidaya tanaman dilindungi dan bernilai ekonomis Policy brief dan usulan
pemanfaatan jenis dilindungi dan bernilai ekonomis
FGD, seminar dan gelar teknologi
Kelegalan dan keterjaminan dukungan pihak pengelola, Pemda dan instansi terkait lainnya Sosialisasi hasil-hasil penelitian 4. Menyediakan data dan informasi tentang konflik dan alternatif resolusi konflik
Teridentifikasi daerah rawan konflik tenurial dan satwaliar Tersedianya alternatif resolusi
konflik antara manusia dan satwaliar untuk kelestarian satwaliar , kawasan dan kesejahteraan manusia
Laporan Hasil Penelitian Manajemen konflik
konservasi satwa liar dan manusia Mitigasi konflik Kerjasama antar stakeholder dan kelembagaan ditingkatkan Persepsi masyarakat thd konservasi positip
No. NARASI INDIKATOR CARA VERIFIKASI ASUMSI
5. Mengevaluasi fungsi dan pengelolaan kawasan konservasi, kawasan lindung dan kawasan produksi untuk meningkatkan fungsi dan manfaat kawasan guna mempertahankan luasan dan ekosistemnya
Tercapainya fungsi dan manfaat kawasan konservasi, lindung dan produksi sebagai sistem penyangga kehidupan, pengawetan dan pemanfaatan kehati dan fisik kawasan Optimalisasi pemanfaatan
kawasan konservasi, lindung dan produksi untuk penelitian, pendidikan, dan sosial, ekonomi dan budaya Tercapainya rehabilitasi dan
restorasi kawasan hutan berdasarkan kesesuaian lanscape-ekosistem Optimalisasi pemanfaatan
kawasan lindung untuk penelitian, pendidikan, sosial dan ekonomi dan fisik kawasan
Sumberdaya manusia (tenaga terampil) ke pihak pengelola kawasan konservasi, lindung dan produksi
Koordinasi dan jaringan komunikasi antara peneliti dan stakeholder yang terkait pengelolaan kawasan konservasi, lindung dan produksi Policy brief dan usulan
arahan pengelolaan kawasan bekas tambang dan hutan mangrove FGD, seminar dan gelar
teknolog Kelegalan dan keterjaminan dukungan pihak pengelola dan Pemda serta instansi terkait lainnya Sosialisasi hasil-hasil penelitian
No. NARASI INDIKATOR CARA VERIFIKASI ASUMSI 2. SASARAN 1.Pengelolaan, pemanfaatan dan teknologi konservasi insitu flora, fauna dan mikroorganism e yang endemik dan dilindungi maupun bernilai ekonomis
Data dan informasi yang valid sesuai dengan standar inventarisasi dan kajian genetika, habitat, populasi dan perilaku satwa endemik dan dilindungi Data dan informasi yang valid sesuai
dengan standar inventarisasi flora dilindungi, endemik dan bernilai ekonomis
Data dan informasi yang valid sesuai dengan standar teknik inventarisasi, pengawetan dan analisis laboratorium mikroba Laporan Hasil Penelitian Jumlah, jenis dan karakteristik isolat Paket Iptek Sosialisasi hasil-hasil penelitian
Biaya, bahan dan fasilitas penunjanh tersedia tepat waktu dan cukup serta lingkungan mendukung untuk mencapai tujuan dan sasaran 2.Pengelolaan, pemanfaatan dan teknologi konservasi ex-situ fauna yang endemik dan dilindungi
Data dan informasi teknik penangkaran satwaliar (kandang, sarana penunjang, perilaku, pakan, penyakit dan reproduksi) dan kelembagaannya
Data dan informasi verifikasi pelepasliaran (ketersedian pakan, daya dukung. kesesuaian habitat, monitoring dan evaluasi keberhasilan) dan kelembagaannya
Data dan informasi teknik pengembangan potensi kehati endemik
Laporan Hasil Penelitian Jumlah dan jenis
isolat Paket Iptek Demplot penangkaran Demplot lokasi pelepasliaran Sosialisasi hasil-hasil penelitian
Biaya, bahan dan fasilitas penunjanh tersedia tepat waktu dan cukup serta lingkungan mendukung untuk mencapai tujuan dan sasaran
No. NARASI INDIKATOR CARA
VERIFIKASI
ASUMSI
3.Pengelolaan, pemanfaatan dan teknologi konservasi ex-situ flora yang endemik dan dilindungi maupun bernilai ekonomis
Teknologi budidaya flora yang berkaitan dengan teknik penanaman, pemeliharaan dan pemupukan
Data dan informasi hama dan penyakit, riap tanaman dan kelembagaannya Laporan Hasil Penelitian Paket Iptek Demplot flora endemik dan bernilai ekonomis Sosialisasi hasil-hasil penelitian
Biaya, bahan dan fasilitas penunjanh tersedia tepat waktu dan cukup serta lingkungan mendukung untuk mencapai tujuan dan sasaran 4. Kajian perilaku satwaliar, biofisik kawasan dan masyarakat sekitar kawasan terkait dengan resolusi konflik antara satwaliar, manusia dan lahan serta sistem pengelolaan
Data dan informasi daerah rawan konflik yang dipetakan
Data dan informasi yang valid tentang perilaku satwaliar yang memberikan dampak negatif terhadap kehidupan manusia Data dan informasi biofisik
kawasan dan daerah penyangga yang terkena dampak dari konflik Model resolusi konflik dan
kelembagaan yang berdasarkan jenis satwaliar dan keberadaan manusia. Laporan Hasil Penelitian Paket Iptek Plot percontohan daerah konflik Sosialisasi hasil-hasil penelitian
Biaya, bahan dan fasilitas penunjanh tersedia tepat waktu dan cukup serta lingkungan mendukung untuk mencapai tujuan dan sasaran
No .
NARASI INDIKATOR CARA
VERIFIKASI ASUMSI 5. Evaluasi dan pemulihan fungsi kawasan konservasi, lindung dan produksi melalui rehabilitasi dan restorasi serta optimalisasi sistem pengelolaan dan perlindungan kehati, jasa lingkungan dan wisata.
Data dan informasi yang valid tentang optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan kawasan lindung mangrove dan kawasan konservasi taman nasional, suaka alam dan hutan lindung
Data dan informasi jenis dan karakterisasi mikroba untuk rehabilitasi dan restorasi kawasan bekas tambang, pengadaan bibit, kriteria keberhasilan rehabilitasi dan restorasi, kelembagaan
Data dan informasi potensi gambut, kehati di gambut, tingkat kerawanan kebakaran, tipologi masyarakat sekitar kawasan dan kelembagaannya
Data dan informasi karakteristik habitat, sebaran populasi, coexistansi dan perilaku bekantan, tataguna dan pemanfaatan lahan sebagai kawasan ekosistem esensial Data dan informasi tipologi/karakteristik
masyarakat desa hutan disekitar kawasan, pola pemanfaatan sumberdaya alam dan kelembagaan
Laporan Hasil Penelitian Jumlah dan
jenis isolat yang dimanfaatkan untuk rehabilitasi dan restorasi Paket Iptek Demplot kegiatan rehabilitasi dan restorasi hutan mangrove serta lahan bekas tambang Sosialisasi hasil-hasil penelitian
Biaya, bahan dan fasilitas penunjanh tersedia tepat waktu dan cukup serta lingkungan mendukung untuk mencapai tujuan dan sasaran
No. NARASI INDIKATOR CARA VERIFIKASI ASUMSI
3. LUARAN
1.Konservasi insitu
Publikasi ilmiah, populer dan brief (komunikasi dan jaringan) Kebijakan pengelola
Jurnal, bulletin, info teknis, buku dan warta
Kebijakan Pemerintah (Undang-Undang dan Peraturan)
Dana tersedia Dukungan Pemda dan instansi terkait lainnya
2.Konservasi ex-situ satwaliar
Publikasi ilmiah, populer dan brief (komunikasi dan jaringan)
Kebijakan stakeholder
Jurnal, bulletin, info teknis, buku dan warta
Kebijakan Pemerintah (Undang-Undang dan Peraturan)
Pemanfaatan oleh stakeholder
Dana tersedia Dukungan Pemda dan instansi terkait lainnya
3.Konservasi ex-situ tanaman
Publikasi ilmiah, populer dan brief (komunikasi dan jaringan)
Kebijakan stakeholder
Jurnal, bulletin, info teknis, buku dan warta
Kebijakan Pemerintah (Undang-Undang dan Peraturan)
Pemanfaatan oleh stakeholder
Dana tersedia Dukungan Pemda dan instansi terkait lainnya
4. Iptek Resolusi Konflik
Publikasi ilmiah, populer dan brief (komunikasi dan jaringan)
Kebijakan stakeholder
Jurnal, bulletin, info teknis, buku dan warta
Kebijakan Pemerintah (Undang-Undang dan Peraturan)
Pemanfaatan oleh stakeholder
Dana tersedia Dukungan Pemda dan instansi terkait lainnya
5.Konservasi Kawasan/Ek osistem
Publikasi ilmiah, populer dan brief (komunikasi dan jaringan)
Jurnal, bulletin, info teknis, buku dan warta
Kebijakan Pemerintah (Undang-Undang dan Peraturan)
Dana tersedia Dukungan Pemda dan instansi terkait lainnya