• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ANTENATAL CARE DI RSUD SURAKARTA TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ANTENATAL CARE DI RSUD SURAKARTA TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

i

TENTANG ANTENATAL CARE DI RSUD SURAKARTA

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

SINTA SETIAWATI

NIM : B10 049

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta Tahun 2013”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

3. Ibu Ernawati, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

4. Bapak dr. Sumartono Kardjo, M.Kes, selaku Direktur RSUD Surakarta yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data

5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan

(5)

v

memberikan inspirasi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2013

(6)

vi

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG ANTENATAL CARE DI RSUD SURAKARTA

TAHUN 2013 Xiv + 46 halaman + 15 lampiran + 5 tabel + 4 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : AKI di Indonesia masih cukup tinggi dan di Jawa Tengah sendiri juga mengalami peningkatan AKI dari tahun 2010. Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 28%, eklamsi 24% dan infeksi 11%. Salah satu cara menurunkan AKI adalah dengan melakukan antenatal care. Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Surakarta pada 10 orang ibu hamil didapatkan hasil 1 orang berpengetahuan baik, 3 orang berpengetahuan cukup dan 6 orang berpengetahuan kurang.

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester tiga tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta pada tingkat pengetahuan baik, cukup dan kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RSUD Surakarta pada tanggal 14 Februari 2013 sampai 30 Maret 2013 dengan jumlah populasi sebanyak 151 orang dan diambil sampel 50 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, variabel yang digunakan adalah variabel tunggal, yaitu pengetahuan ibu hamil trimester tiga tentang antenatal

care.

Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Surakarta terhadap 50 responden didapatkan hasil yang berpengetahuan baik sebanyak 5 responden (10%), berpengetahuan cukup 37 responden (74%), berpengetahuan kurang 8 responden (16%).

Kesimpulan : Dari hasil diatas mayoritas Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta terbanyak pada ketegori cukup yaitu sebanyak 37 responden (74%).

Kata Kunci : Pengetahuan, Antenatal Care. Kepustakaan : 19 Literatur (Tahun 2006 – 2012)

(7)

vii MOTTO

Barang siapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri. (QS. Al-Ankabut : 6)

Teman sejati adalah dia yang meraih tanganmu dan menyentuh hatimu. Janganlah anda jadikan kelebihan anda sebagai alasan anda harus dihargai,

tapi jadikanlah kelebihan anda sebagai alasan bahwa anda bisa menghargai orang lain.

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada :

1. Allah SWT dengan segala puji syukur hamba persembahkan pada-Mu atas rahmat dan hidayah-Mu 2. Bapak dan ibu tercinta yang tak henti selalu memberi doa

restu dan dukungan kepadaku. I Love You Forever and Ever after.

3. Sahabatku sayang (Rahma, Halina, Jona, Joni, Junu), kalian adalah mban-mbanku yang paling TOP. Terima kasih buat semangat dan dukungan kalian. I’ll miss U :* 4. Semua teman-teman di grup jelajah. Every moment we

have, won’t be forgotten.

5. Teman-teman seperjuangan STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah memberi goresan warna terindah dalam perjalanan hidupku.

(8)

viii

Nama : SINTA SETIAWATI

Tempat/ Tanggal Lahir : Ngawi, 26 Juni 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Jawa, Besaran RT 02/06, Karang Asri, Ngawi.

PENDIDIKAN

1. SD Negeri Karang Asri II Ngawi Lulus tahun 2004

2. SMP Negeri 5 Ngawi Lulus tahun 2007

3. SMA PGRI 1 Ngawi Lulus tahun 2010

(9)

ix

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

MOTTO PERSEMBAHAN ... vii

CURICULUM VITAE ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

(10)

x BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ... 7

1. Pengetahuan ... 7

2. Antenatal Care ... 14

B. Kerangka Teori ... 25

C. Kerangka Konsep ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian ... 27

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 27

C. Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel ... 28

D. Instrumen Penelitian ... 29

E. Teknik Pengumpulan Data ... 33

F. Variabel Penelitian ... 33

G. Definisi Operasional ... 34

H. Metode Pengelolahan Dan Analisis Data ... 34

I. Etika Penelitian ... 37

(11)

xi

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 39

B. Hasil Penelitian ... 40 C. Pembahasan ... 41 D. Keterbatasan ... 44 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 45 B. Saran ... 45 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(12)

xii

Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 25

(13)

xiii

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Tentang Antenatal Care ... 30 Tabel 3.2 Definisi Operasional ... 34 Tabel 4.1 Nilai Mean dan Simpangan Deviasi... 40 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester Tiga tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta ... 41

(14)

xiv Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Ijin Pendahuluan Pengambilan Data Awal

Lampiran 3. Surat Balasan Pengambilan Data Awal

Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan Penggunaan Lahan

Lampiran 8. Surat Permohonan Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Hasil Uji Validitas

Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 14. Data Tabulasi Kuesioner Penelitian

(15)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Menurut SDKI (2007), kondisi AKI Indonesia saat ini adalah 228/100.000 kelahiran hidup, sedangkan target MDGs pada tahun 2015 AKI dapat diturunkan menjadi 102/100.000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2012).

AKI di Jawa Tengah, masih cukup tinggi mencapai 116,01/100.000 kelahiran pada tahun 2011. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 104,97/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Jateng, 2011). Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 28%, eklamsi 24%, infeksi 11%. Salah satu upaya penurunan angka kematian ibu adalah dengan melakukan antenatal care

(Prasetyawati, 2012).

Hasil penelitian Sikorski et al (1996) terhadap ibu hamil risiko rendah yang tidak melakukan antenatal care secara acak menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan klinis antar dua kelompok. Tetapi pada kelompok ibu-ibu yang mendapat pengurangan jumlah jadwal kunjungan pemeriksaan merasakan ketidakpuasan dua kali lipat dibandingkan kelompok ibu-ibu yang mendapatkan jadwal kunjungan pemeriksaan penuh (Marmi, 2011). Sedangkan dampak tidak melakukan antenatal care adalah anemia sebanyak

(16)

51%, Kekurangan Energi Protein (KEP) dan Kekurangan Energi Kalori (KEK) sebanyak 4,8% (Sulistyawati, 2009).

Antenatal Care adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sejak

konfirmasi konsepsi hingga awal persalinan. Bidan akan menggunakan pendekatan yang berpusat pada ibu dalam memberikan asuhan kepada ibu dan keluarganya dengan berbagai informasi untuk memudahkannya membuat pilihan tentang asuhan yang ia terima (Marmi, 2011).

Seorang bidan harus memahami bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses yang alamiah atau fisiologis, walau tidak dipungkiri dalam beberapa kasus mungkin terjadi komplikasi sejak awal karena kondisi tertentu. Kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan selama masa kehamilan sangat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Dengan melakukan antenatal

care yang berkualitas diharapkan bidan dapat mempertahankan kesehatan ibu

dan janin serta mencegah komplikasi pada saat kehamilan dan persalinan sebagai satu kesatuan yang utuh (Marmi, 2011).

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan pada bulan Oktober 2012, ibu hamil trimester tiga di RSUD Surakarta pada bulan Juli sampai September tahun 2012 sebanyak 151 orang dengan rata-rata per bulan sebanyak 50 orang. Dalam wawancara yang dilakukan pada 10 orang ibu hamil didapatkan hasil 1 orang ibu hamil berpengetahuan baik, 3 orang berpengetahuan cukup dan 6 orang berpengetahuan kurang.

(17)

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta Tahun 2013”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta Tahun 2013?”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta Tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang

Antenatal Care di RSUD Surakarta pada tingkat baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang

Antenatal Care di RSUD Surakarta pada tingkat cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang

(18)

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini dapat mengembangkan pengetahuan disiplin ilmu tentang

antenatal care pada ibu hamil.

2. Bagi Diri Sendiri

Menambah wawasan dan mempunyai pengalaman nyata dalam memberikan asuhan dan melakukan penelitian khususnya tentang pengetahuan antenatal care pada ibu hamil.

3. Bagi RSUD Surakarta

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan rumah sakit untuk mengembangkan mutu pelayanan khususnya tentang antenatal

care pada ibu hamil.

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan survei yang telah penulis lakukan belum ada penelitian yang sejenis dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta. Sehingga ini merupakan penelitian yang pertama.

(19)

F. Sistematika Penelitian

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibagi menjadi lima BAB, yaitu : BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti yaitu pengertian pengetahuan, tingkat pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, cara mengukur pengetahuan, pengertian antenatal

care, standar antenatal care, tujuan antenatal care, manfaat antenatal care, diagnosa kehamilan, hak perempuan hamil, jadwal

kunjungan antenatal care, standar minimal antenatal care “14T”, faktor-faktor yang mempengaruhi kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan, kerangka teori, kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian, jadwal penelitian.

(20)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum tempat penelitian, hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA

(21)

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan (Knowladge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Apabila pengetahuan itu mempunyai sasaran tertentu, mempunyai metode atau pendekatan untuk mengkaji objek tersebut sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistematis dan diakui secara universal, maka terbentuklah ilmu, atau lebih sering disebut ilmu pengetahuan. Ilmu (science) bukan sekedar menjawab “what”, melainkan akan menjawab pertanyaan “why” dan “how” (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk didalamnya adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang bersifat spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

(22)

Oleh kerena itu, “tahu” ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut dengan benar. Orang yang telah paham terhadap suatu obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap obyek yang telah dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumusan metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu dengan yang lain.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu

(23)

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formasi-formasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini biasanya dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek penelitian-penelitian itu berdasarkan kriteria yang telah ada.

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara memperoleh pengetahuan dikelompokkan menjadi dua, yaitu cara tradisional (non ilmiah) dan cara modern (ilmiah).

1) Cara memperoleh kebenaran non ilmiah a) Cara coba salah (Trial and error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Metode ini telah digunakan orang dalam waktu yang cukup lama untuk memecahkan berbagai masalah. Bahkan sampai sekarang metode ini masih sering digunakan, terutama bagi mereka yang belum atau tidak mengetahui suatu cara dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

(24)

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau buruk. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi. Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin masyarakat, baik formal atau informal. Para pemegang otoritas pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama di dalam penemuan pengetahuan dan orang lain menerima pendapat tersebut tanpa terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. d) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru terbaik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh untuk memecahkan suatu masalah.

e) Cara akal sehat (Common Sence)

Akal sehat kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Sebagai contoh, pemberian hadiah dan hukuman

(reward and punishment) yang dilakukan orang tua jaman dulu

untuk mendisiplikan anaknya dalam konteks pendidikan masih sering dianut hingga sekarang.

(25)

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak.

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran ini diperoleh manusia secara cepat di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran ini sukar dipercaya karena tidak menggunakan cara-cara yang rasional dan sistematis.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Disini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pertanyaan-pertanyaan khusus ke pertanyaan yang bersifat umum. j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pertanyaan-pertanyaan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada

(26)

kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.

2) Cara memperoleh kebenaran ilmiah

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian (research methodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626) yang kemudian dilanjutkan oleh Deobold van Dallen yang berhasil membuat pencatatan yang mencakup tiga hal pokok, yaitu :

a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yakni gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain:

1) Pendidikan

Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat

(27)

perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan.

2) Paritas

Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan. 3) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan penalaran pola pikir seseorang. Umur merupakan salah satu sifat karakteristik tentang orang yang sangat utama. Umur mempunyai hubungan dengan tingkat keterpaparan, besarnya risiko serta sifat resistensi.

4) Pekerjaan

Bekerja merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupannya sehinga ibu-ibu tidak banyak waktu mendapatkan informasi. Manusia memerlukan suatu pekerjaan untuk dapat berkembang dan berubah. Seseorang bekerja bertujuan untuk mencapai suatu keadaan yang lebih daripada keadaan sebelumnya.

e. Cara Mengukur Pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2010), cara pengukuran pengetahuan menggunakan rumus :

Baik : Bila nilai responden (x) > mean + 1 SD Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

(28)

1) Mean

Mean adalah nilai rata-rata yang diperoleh dari penjumlahan semua data yang ada kemudian dibagi dengan jumlah data yang ada.

ܺ ൌσ ݔ݊

Keterangan :

xi : Besaran atau nilai dari data n : Jumlah data

2) Standar deviasi

Adalah simpangan baku, artinya seberapa data tersebut menyimpang dari rata-ratanya. ݏ݀ ൌ  ඨσ ݔ௜ െ ሺσ ௫೔ሻమ ௡ ሺ݊ െ ͳሻ Keterangan :

xi : Besaran atau nilai dari data n : Jumlah data

2. Antenatal Care

a. Pengertian

Antenatal care adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil

sejak konfirmasi konsepsi hingga awal persalinan (Fraser, 2009).

Antenatal care adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan

(29)

serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (Prawirohardjo, 2009).

b. Standar Antenatal Care

Menurut Marmi (2011), standar antenatal care ada 6, yaitu : 1) Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil

2) Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal 3) Standar 5 : Palpasi Abdominal

4) Standar 6 : Pengelolaan Anemia dalam Kehamilan 5) Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan 6) Standar 8 : Persiapan Persalinan

c. Tujuan Antenatal Care

Menurut Marmi (2011), tujuan antenatal care adalah sebagai berikut : 1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu

dan tumbuh kembang janin.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan bayi.

3) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

4) Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.

5) Mengenal dan menangani sedini mingkin penyulit-penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan dan nifas.

(30)

6) Mengembangkan persiapan persalinan serta persiapan menghadapi komplikasi.

7) Menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan perinatal.

8) Menurut WHO, tujuan Maternity Care atau Pelayanan Kebidanan adalah menjamin agar setiap wanita hamil dan wanita yang menyusui bayinya dapat memelihara kesehatannya sesempurna-sempurnanya agar wanita hamil melahirkan bayi sehat tanpa gangguan apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik.

d. Manfaat Antenatal Care

Menurut Prawirohardjo (2006), bahwa manfaat pelayanan

antenatal care adalah untuk :

1) Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kedaruratan yang mungkin terjadi.

2) Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang timbul selama kehamilan, baik yang bersifat medis, bedah atau obsetrik. 3) Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik, mental dan sosial ibu

serta bayi dengan memberikan pendidikan, suplemen dan imunisasi. 4) Membantu mempersiapkan ibu untuk menyusui bayi, melalui masa

nifas yang normal, serta menjaga kesehatan anak secara fisik, psikologis dan sosial.

(31)

e. Diagnosa Kehamilan

Menurut Marmi (2011), diagnosis kehamilan dapat ditegakkan dengan riwayat kesehatan dan pemeriksaan klinis berdasarkan tanda dan gejala kehamilan.

1) Tanda mungkin hamil

a) Amenorea (terlambat datang bulan) b) Mual (nausea) dan muntah (emesis) c) Ngidam

d) Sinkop atau pingsan

e) Payudara tegang (mastodynia) f) Sering miksi

g) Konstipasi dan obstipasi h) Pigmentasi kulit i) Weight gain j) Nail sign k) Fatigue l) Epulsi m) Quikening n) Varices

2) Tanda tidak pasti kehamilan a) Perut membesar

(32)

c) Pada pemeriksaan dapat dijumpai

(1) Tanda hegar, isthmus uteri teraba lebih panjang dan lunak (2) Tanda chadwicks, mukosa vagina berwarna kebiruan karena

hipervaskulerisasi hormon estrogen

(3) Tanda piscaseck, pembesaran dan pelunakan pada tempat implantasi. Biasanya ditemukan saat kehamilan 10 minggu (4) Kontraksi braxton hicks, kontraksi uterus (perut terasa

kencang) tetapi tidak disertai nyeri

(5) Teraba ballotement, tanda ada benda mengapung atau melayang dalam cairan, pada umur kehamilan 16-20 minggu (6) Discharge, lebih banyak dirasakan wanita hamil

(7) Tanda goodell, porsio teraba lunak. 3) Tanda pasti kehamilan

a) Gerakan janin dalam rahim b) Denyut jantung janin. f. Hak Perempuan Hamil

Menurut Jannah (2012), sebagaimana hak pasien pada umumnya ibu hamil mempunyai hak-hak yang sama dengan hak pasien lain, yaitu : 1) Wanita berhak mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif

yang diberikan secara bermartabat dan dengan rasa hormat

2) Asuhan harus dapat dicapai, diterima dan terjangkau untuk semua perempuan dan keluarga

(33)

Selain hak di atas ada beberapa hak lain, diantaranya : 1) Memperoleh pendidikan dan informasi

2) Mendapat jaminan dari pemerintah tentang kebenaran dari kehamilan tanpa risiko

3) Memperoleh gizi cukup

4) Wanita berhak bekerja dan tidak dikeluarkan dari pekerjaannya. g. Jadwal Kunjungan Antenatal Care

Menurut Saifuddin (2006), setiap wanita hamil menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal, yaitu :

1) Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu) 2) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28) 3) Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36

minggu dan sesudah minggu ke-36).

Menurut Dewi (2011), pada saat ibu hamil melakukan kunjungan kehamilan, ibu hamil tersebut akan mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan ibu.

1) Kunjungan I (< 14 minggu) bertujuan untuk hal-hal berikut ini : a) Penapisan dan pengobatan anemia

b) Pencegahan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan c) Perencanaan persalinan

(34)

2) Kunjungan II (15-28 minggu) dan III (29-36 minggu) bertujuan untuk hal-hal berikut ini :

a) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya b) Penapisan preeklamsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran

perkemihan

c) Mengulang perencanaan persalinan

3) Kunjungan IV (36 minggu) sampai lahir bertujuan untuk hal-hal berikut ini :

a) Sama seperti kunjungan II dan III

b) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi c) Memantau rencana persalinan

d) Mengenali tanda-tanda persalinan h. Standar Minimal Antenatal Care “14T”

Menurut Saryono (2010), pelayanan antenatal care pada ibu hamil harus sesuai standar “14T”, yaitu :

1) Timbang berat badan 2) Ukur tekanan darah 3) Ukur tinggi fundus uteri

4) Pemberian tablet zat besi sebanyak 90 tablet selama kehamilan 5) Pemberian imunisasi TT

6) Pemeriksaan Hb 7) Pemeriksaan VDRL 8) Pemeriksaan payudara

(35)

9) Senam payudara dan pijit tekan payudara

10) Pemeliharaan tingkat kebugaran / selama ibu hamil 11) Temu wicara

12) Pemeriksaan protein urine atas indikasi 13) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi

14) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok dan pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria.

i. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kontak Ibu Hamil dengan Tenaga Kesehatan

Depkes RI (2008), mengatakan bahwa kontak ibu hamil diartikan sebagai kepatuhan dalam pelaksanaan antenatal care.

1) Faktor internal a) Paritas

Ibu yang pernah melahirkan mempunyai pengalaman tentang asuhan antenatal, sehingga dari pengalaman yang terdahulu kembali dilakukan untuk menjaga kesehatan kehamilannya. b) Usia

Semakin cukup umur, tingkat kematangan seseorang akan lebih di percaya daripada orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya, jika kematangan usia seseorang cukup tinggi maka pola berpikir seseorang akan lebih dewasa. Ibu yang mempunyai usia produktif akan lebih berpikir secara rasional dan matang tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan.

(36)

2) Faktor eksternal a) Pengetahuan

Ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan.

b) Sikap

Respon ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keteraturan melakukan

antenatal care. Adanya sikap lebih baik tentang antenatal care ini

mencerminkan kepedulian ibu hamil terhadap kesehatan dirinya dan janin.

c) Ekonomi

Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, keluarga dengan tingkat ekonomi yang rendah tidak mampu untuk menyediakan dana bagi pemeriksaan kehamilan, masalah yang timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah, yaitu ibu hamil akan kekurangan energi dan kalori (KEK). Hal ini disebabkan tidak mampunya keluarga untuk menyediakan kebutuhan energi dan kalori yang dibutuhkan ibu selama kehamilan.

d) Sosial budaya

Keadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan mempengaruhi ibu dalam memeriksakan kehamilannya. Perilaku

(37)

keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya. Perubahan sosial budaya terdiri dari nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu daerah. Apabila adat ini tidak dilaksanakan akan terjadi kerancuan yang menimbulkan sanksi tak tertulis oleh masyarakat setempat terhadap pelaku yang dianggap menyimpang. Tatanan budaya mempengaruhi dalam keputusan ibu dalam memeriksakan kehamilan pada tenaga kesehatan.

e) Geografis

Letak geografis sangat menentukan terhadap pelayanan kesehatan, di tempat yang terpencil ibu hamil sulit memeriksakan kehamilannya, hal ini karena transportasi yang sulit menjangkau sampai tempat terpencil.

f) Informasi

Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai pemberitahuan seseorang, biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh

terhadap perilaku, biasanya melalui media massa (Saifuddin, 2005). Ibu yang pernah mendapatkan informasi

(38)

tentang antenatal care dari tenaga kesehatan, media massa, maupun media elektronik akan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya melakukan antenatal care, sehingga ibu dapat teratur dalam melakukan kunjungan kehamilan.

g) Dukungan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang berarti sokongan dan bantuan, disini dukungan dalam penentuan sikap seseorang berarti bantuan atau sokongan dari orang terdekat untuk melakukan kunjungan ulang.

Menurut Harymawan (2007), mengatakan bahwa dukungan sosial suami yang sangat diharapkan oleh sang istri antara lain suami mendambakan bayi dalam kandungan istri, suami menunjukkan kebahagiaan pada kelahiran bayi, memperhatikan kesehatan istri, mengantar dan memahami istrinya, tidak menyakiti istri, berdo’a untuk keselamatan istri dan suami menunggu ketika istri dalam proses persalinan.

(39)

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Notoatmodjo, 2010 (Modifikasi)

Pengetahuan Antenatal care

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan : 1) Pendidikan 2) Paritas 3) Usia 4) Pekerjaan 1. Pengertian 2. Standar ANC 3. Tujuan ANC 4. Manfaat ANC 5. Diagnosa kehamilan 6. Hak perempuan hamil 7. Jadwal kunjungan ANC 8. Standar minimal ANC 7T 9. Faktor yang mempengaruhi

ANC Tingkat Pengetahuan : 1) Tahu (Know) 2) Memahami (Comprehension) 3) Aplikasi (Applicasion) 4) Analisis (Analysis) 5) Sintesis (Synthesis) 6) Evaluasi (Evaluation)

(40)

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

= Diteliti = Tidak diteliti

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Pengetahuan Ibu hamil

tentang Antenatal Care

Baik Cukup Kurang Tingkat pengetahuan : 1) Tahu (Know) 2) Memahami (Comprehension) 3) Aplikasi (Applicasion) 4) Analisis (Analysis) 5) Sintesis (Synthesis) 6) Evaluasi (Evaluation)

(41)

27 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu penelitian yang di dalamnya tidak ada analisis hubungan antar variabel, tidak ada variabel bebas dan terikat, bersifat umum yang membutuhkan jawaban dimana, kapan, berapa banyak, siapa dan analisis statistik yang digunakan (Hidayat, 2011). Metode ini digunakan untuk membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan penyelenggaraan suatu program di masa sekarang, kemudian hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut. Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka (Arikunto, 2010).

Pada penelitian ini menggambarkan tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester Tiga Tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta Tahun 2013.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi adalah lokasi dilakukan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Surakarta.

Waktu adalah rentang waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2013 sampai tanggal 30 Maret 2013.

(42)

C. Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester tiga di RSUD Surakarta pada kunjungan bulan Juli sampai September dengan rata-rata per bulan sebanyak 50 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling (Riwidikdo, 2010). Jika populasi kurang dari 100, maka seluruh populasi dijadikan sampel. Tetapi jika populasi lebih dari 100, maka sampel yang diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Arikunto, 2010). Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel yaitu ibu hamil trimester tiga yang bisa membaca dan menulis yang berkunjung ke RSUD Surakarta. Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian yaitu ibu hamil trimester tiga yang tidak bisa membaca dan menulis, ibu hamil trimester satu atau dua (Hidayat, 2007). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester tiga yang berkunjung di RSUD Surakarta sebanyak 50 ibu hamil.

(43)

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel (Hidayat, 2007).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal keterangan sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan mendukung penelitian. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup (close ended) yang mempunyai keuntungan mudah mengarahkan jawaban responden dan juga mudah diolah atau ditabulasi (Notoatmodjo, 2010).

Kuesioner yang digunakan berisi 25 pernyataan dengan variasi

dichotomus choise yang sudah disediakan jawabannya. Cara pengisian

kuesioner tersebut dengan memberikan tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar. Penilaian jawaban untuk jawaban yang benar diberi nilai 1 (favorable) dan jawaban yang salah diberi nilai 0 (unfavorable). Untuk mempermudah dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-kisi yaitu :

(44)

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Kuesioner Tentang Antenatal Care

Variabel Indikator No. Item Jumlah

Item Favorable Unfavorable Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care Pengertian ANC 1 1 Standar asuhan kehamilan 21, 23 2 Tujuan ANC 6 3 2 Manfaat ANC 16 9 2 Diagnosa kehamilan 25 4, 13, 24 4

Hak wanita hamil 2 17, 20 3

Jadwal kunjungan ANC 15 5, 10, 11 4

Standar minimal ANC 8, 19, 14 22 4

Faktor yang

mempengaruhi kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan

7, 18

12

3

Jumlah 25

Untuk mengetahui kuesioner penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Suatu instrumen yang valid atau yang sah berarti memiliki validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang rendah memiliki validitas yang rendah. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang

(45)

dimaksud. Uji validitas penelitian ini dilakukan di RB An-Nuur Sumber Surakarta kepada 30 ibu hamil trimester tiga.

Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat digunakan rumus

product moment yaitu :

ݎ௫௬ൌ ܰǤ σ ܺǤ ܻ െσ ܺǤ σ ܻ

ඥሼܰ σ ܺଶെሺσ ܺሻሽሼܰ σ ܻെሺσ ܻሻ Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi produck moment N : Jumlah responden

X : Skor pertanyaan Y : Skor total

XY : Skor pertanyaan dikalikan Skor total

Instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel (0,361) dengan taraf signifikasi 5%. Setelah dilakukan uji validitas di RB An-Nuur Surakarta pada 30 ibu hamil trimester tiga dengan 25 pernyataan diperoleh pernyataan yang tidak valid terdapat 2 nomor yaitu nomor 6 dan 14 dengan r hitung kurang dari 0,361 sehingga kedua pernyataan tersebut tidak digunakan dalam penelitian selanjutnya. Jadi kuesioner untuk penelitian selanjutnya terdiri dari 23 pernyataan.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

(46)

Instrumen yang sudah dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2010).

Untuk mengetahui bahwa kuesioner dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data, maka dilakukan uji reliabilitas dengan rumus koefisien reliabilitas alpha cronbach dengan bantuan program komputer SPSS for

windows yang dapat digunakan baik untuk instrumen yang jawabannya

berskala maupun bersifat dikotomis (hanya mengenal jawaban yang benar dan salah). Rumusnya adalah sebagai berikut:

ú û ù ê ë é S -úû ù êë é -= t b k k r 2 2 11 1 1 s s Keterangan: r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑σb2

= Jumlah varians butir σt2

= Varians total

Instrumen dikatakan reliabel jika nilai alfa > 0,750. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode alpha cronbach diperoleh nilai koefisien alfa sebesar 0,921. Hasil ini lebih besar dari 0,750 sehingga kuesioner penelitian dinyatakan reliabel dan selanjutnya digunakan sebagai penelitian.

(47)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu hamil trimester tiga di RSUD Surakarta, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 2007). Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari pengisian kuesioner pengetahuan ibu hamil trimester tiga tentang antenatal care di RSUD Surakarta tahun 2013.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya (Azwar, 2007). Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh jumlah dan identitas ibu hamil trimester tiga di RSUD Surakarta yang meliputi nama, umur, pendidikan, pekerjaan dan alamat.

F. Variabel Penelitian

Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah

(48)

variabel tunggal, yaitu pengetahuan ibu hamil trimester tiga tentang antenatal

care.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau fenomena (Hidayat, 2007).

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Variabel Pengertian Alat Ukur Indikator Skala Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester tiga tentang antenatal care

Hasil tahu dari ibu hamil dengan usia kehamilan 28-36 minggu atau > 36 minggu tentang asuhan yang diberikan selama kehamilan Kuesioner Baik (x) > mean + 1 SD Cukup mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD Kurang (x) < mean – 1 SD Ordinal

H. Metode Pengolahan Dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data harus melalui tahap-tahap sabagai berikut :

a. Penyuntingan (Editing)

Editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikkan isian

formulir atau kuesioner. Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu,

(49)

sehingga jika ada kekurangan atau ketidaksesuaian dapat segera dilengkapi.

b. Pengkodean (Coding)

Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya adalah pengkodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan data (Data Entry)

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

d. Tabulasi

Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.

e. Pembersih Data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariate yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Untuk variabel pengetahuan ibu tentang antenatal care dikumpulkan melalui kuesioner kemudian ditabulasi, dikelompokkan dan diberi skor. Untuk jawaban yang

(50)

benar diberi nilai 1 (favorable) dan jawaban yang salah diberi nilai 0 (unfavorable). Penelitian ini menggunakan bantuan program komputer

SPSS for windows untuk menganalisis data hasil penelitian.

Menurut Riwidikdo (2010), untuk membuat tiga kategori yaitu baik, cukup dan kurang maka menggunakan parameter :

Baik : Bila nilai responden (x) > mean + 1 SD Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD 3) Mean

Mean adalah nilai rata-rata yang diperoleh dari penjumlahan semua data yang ada kemudian dibagi dengan jumlah data yang ada.

ܺ ൌσ ݔ௜݊

Keterangan :

xi : Besaran atau nilai dari data n : Jumlah data

4) Standar deviasi

Adalah simpangan baku, artinya seberapa data tersebut menyimpang dari rata-ratanya. ݏ݀ ൌ  ඨσ ݔ௜ െ ሺσ ௫೔ሻమ ௡ ሺ݊ െ ͳሻ Keterangan :

xi : Besaran atau nilai dari data n : Jumlah data

(51)

Skor Prosentase = ௡

ݔͳͲͲΨ Keterangan :

n : Skor yang diperoleh responden

N : Total Skor Maksimum yang seharusnya diperoleh

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.

2. Anonimity (tanpa nama)

Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

(52)

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Merupakan pemberian jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

J. Jadwal Penelitian

Dalam Jadwal penelitian diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian ini terlampir.

(53)

39 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah RSUD Surakarta yang terletak di jl. dr. P Sumarto No.1 Kadipiro Banjarsari Surakarta. RSUD Surakarta memiliki luas wilayah ± 8000m3. RSUD Surakarta memiliki tenaga kesehatan yang terdiri dari 8 orang dokter umum, 3 orang dokter gigi, 1 orang dokter spesialis mata, 1 orang dokter spesialis kulit, 1 orang dokter spesialis dalam, 1 orang dokter spesialis bedah, 1 orang dokter spesialis kandungan, 16 orang bidan, 21 orang perawat, 1 orang apoteker, 4 orang asisten apoteker, 1 orang petugas gizi, 5 orang pertugas laboratorium, 2 orang sanitarian, 3 orang petugas rekam medis dan 17 orang petugas administrasi.

Sarana dan prasarana rumah sakit terdiri dari ruang pendaftaran, ruang rawat inap persalinan, ruang rawat inap umum, ruang operasi, poliklinik, UGD, apotek, unit gizi, laboratorium, radiologi, dan rekam medik.

Pelayanan yang diberikan RSUD Surakarta adalah pelayanan medik dan pelayanan penunjang medik. Pelayanan medik antara lain unit gawat darurat, unit rawat jalan (poliklinik umum, poliklinik gigi umum, poliklinik penyakit dalam, poliklinik bedah umum, poliklinik kulit dan kelamin, poliklinik kandungan, poliklinik mata, poliklinik anak) dan unit rawat inap (persalinan dan umum). Sedangkan pelayanan penunjang medik antara lain unit farmasi,

(54)

unit gizi, unit laboratorium, unit radiologi dan unit central sterilisasi dan laundry.

Fasilitas RSUD Surakarta yang digunakan untuk penelitian adalah poliklinik kandungan karena responden yang diambil adalah ibu hamil trimester tiga yang memeriksakan kehamilannya di poliklinik kandungan. Fasilitas yang ada di poliklinik kandungan sendiri adalah 1 tempat tidur pemeriksaan, 1 tempat tidur gynekologi dan meja anamnesa. Ruangannya bersih dan ventilasi ruangan cukup baik.

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Nilai Mean dan Simpangan Deviasi

Variabel Mean Simpangan Deviasi

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal

Care di RSUD Surakarta

19,14 2,00

Menurut Riwidikdo (2010), untuk membuat tiga kategori yaitu baik, cukup dan kurang maka menggunakan parameter :

1. Baik, bila nilai (x) > mean + 1 SD (x) > 19,14 + 2,00

(55)

2. Cukup, bila nilai (x) mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 19,14 – 2,00 ≤ x ≤ 19,14 + 2,00

17,14 ≤ x ≤ 21,14

3. Kurang, bila nilai (x) < mean – 1 SD (x) < 19,14 – 2,00

(x) < 17,14

Setelah dilakukan penghitungan dengan rumus Riwidikdo (2010) didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta Tahun 2013

No Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

1. Baik 5 10

2. Cukup 37 74

3. Kurang 8 16

Jumlah 50 100

Sumber: Data Primer, (2012)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta yaitu yang berpengetahuan baik sebanyak 5 responden (10%), berpengetahuan cukup 37 responden (74%), berpengetahuan kurang 8 responden (16%). Dari data diatas mayoritas Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal

Care di RSUD Surakarta Tahun 2013 pada ketegori cukup yaitu sebanyak 37

(56)

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukan bahwa mayoritas Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester Tiga tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta adalah berpengetahuan cukup 37 responden (74%).

Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan (Knowladge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Apabila pengetahuan itu mempunyai sasaran tertentu, mempunyai metode atau pendekatan untuk mengkaji objek tersebut sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistematis dan diakui secara universal, maka terbentuklah ilmu, atau lebih sering disebut ilmu pengetahuan.

Menurut Notoatmodjo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan, paritas, usia dan pekerjaan. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan. Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan sehingga mempengaruhi masuknya pengetahuan kedalam individu. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang dalam menerima informasi. Bekerja merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupannya sehingga ibu tidak banyak waktu mendapatkan informasi.

Menurut Prawiroharjo (2009), Antenatal care adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obsetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan

(57)

neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. Salah satu tujuan antenatal care adalah memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. Dengan pemantauan secara teratur dapat menurunkan AKI. Setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama kehamilan. Satu kali pada trimester satu, satu kali pada trimester dua dan dua kali pada trimester tiga. Pelayanan

antenatal care pada ibu hamil harus sesuai standar “14T” agar memperoleh

manfaat yang optimal, yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet zat besi, pemberian imunisasi TT, pemeriksaan hb, pemeriksaan vdrl, pemeriksaan payudara, senam payudara dan pijit tekan payudara, pemeliharaan tingkat kebugaran, temu wicara, pemeriksaan protein urine, pemeriksaan reduksi urine, pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok dan pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria.

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta yang mayoritas berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 37 responden (74%) disebabkan oleh faktor pendidikan yang kurang karena ada sebagian responden yang berpendidikan SD sehingga pengetahuan masyarakat hanya sebatas yang mereka tahu dan dapat menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan serta butuh waktu untuk memahaminya. Selain itu umur yang masih muda juga berpengaruh pada pola pikir dan daya tangkap dalam menerima informasi baik dari penyuluhan, media cetak (koran dan majalah) atau media elektronik (radio dan

(58)

TV) karena banyak dari responden yang menikah pada usia yang masih muda. Serta dipengaruhi oleh faktor pekerjaan dimana sebagian besar responden memiliki pekerjaan rumah tangga dan kebanyakan responden bekerja swasta, sehingga kurang dalam mendapatkan informasi.

D. Keterbatasan

1. Kendala Penelitian

Kendala penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan berkurang dikarenakan RSUD Surakarta pindah tempat. Kemungkinan ibu hamil yang biasanya memeriksakan kehamilan di RSUD Surakarta lebih memilih memeriksakan kehamilannya di tempat lain yang lebih dekat. 2. Keterbatasan

a. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

b. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga kurang menggali pengetahuan responden karena kemungkinan responden hanya asal mengisi jawaban.

(59)

45 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan di RSUD Surakarta bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester tiga tentang antenatal care dan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta pada tingkat baik yaitu sebanyak 5 responden (10%) 2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care di

RSUD Surakarta pada tingkat cukup yaitu sebanyak 37 responden (74%) 3. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Antenatal Care di

RSUD Surakarta pada tingkat kurang yaitu sebanyak 8 responden (16%)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah :

1. Bagi Responden

Diharapkan para ibu hamil lebih meningkatkan pengetahuan tentang

antenatal care dengan cara bertanya langsung pada tenaga kesehatan atau

melalui penyuluhan, serta mencari informasi lain dari media cetak dan media elektronik baik dari TV maupun radio.

(60)

2. Bagi Petugas Kesehatan

Diharapkan petugas kesehatan khususnya bidan mengadakan penyuluhan dan konseling tentang antenatal care secara berkala dan intensif untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hendaknya Karya Tulis Ilmiah ini digunakan sebagai sumber referensi atau bahan informasi tentang antenatal care.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Mengingat keterbatasan penelitian ini hendaknya dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengembangkan variabel penelitian agar ruang lingkup penelitian lebih luas sehingga mendapatkan hasil yang lebih optimal.

(61)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

__________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, S. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Depkes RI. 2008. Panduan Pelayanan Antenatal. Jakarta : Depkes Ri. (Online) Avaiable : http://rustamkeperawatan.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false -false-in-x-none-x.html. Diakses Tanggal 16 Oktober 2012 Dewi. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika. Fraser, Cooper. 2009. Buku Ajar Bidan (Myles), Edisi 14. Jakarta : EGC.

Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Jannah. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta : Andi Kemenkes RI. 2012. Indikator Angka Kematian Maternal (MMR atau AKI) Dan

Penyebab. (Online) Avaiable : http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/ archives/378. Diakses Tanggal 29 Oktober 2012.

Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Antenatal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. _____________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Prasetyawati, A. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Millenium

Development Goals (MDGS). Yogjakarta: Nuha Medika.

Prawirohardjo, S. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Pt Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. (Online) Avaiable :

http//:digilib.unimus.ac.id/download.php ?id=9075. Diakses Tanggal 13 Nopember 2012

(62)

Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Riwidikdo, H. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi

Program R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihama.

Saifuddin, H. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika.

Wiknjosastro, H. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Teori
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Pengetahuan Ibu hamil
Tabel 3.2  Definisi Operasional
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III  tentang Antenatal Care di RSUD Surakarta Tahun 2013

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Peran serta bawahan dalam menyusun anggaran, masukan, dan diskusi antara bawahan dan atasan di lingkup pemerintahan daerah Kabupaten Situbondo dapat meningkatkan kinerja

5 Surat Berita Acara dibuat untuk kemudian diagendakan forum pada tingkat Jurusan yang berfungsi membahas persoalan secara menyeluruh (baik keluhan, saran dan kritik). 6

• Seperti juga dalam metode kerja maya, apabila terdapat lebih dari satu persamaan M sebagai fungsi x pada keseluruhan panjang balok, maka tidak dapat di

Jurusan mengajukan Surat Permohonan Kesediaan kepada dosen untuk menjadi penguji laporan hasil PKM (lampiran kesediaan dan waktu)f. Jurusan mengajukan surat pemberitahuan

Kerja akibat seluruh gaya luar yang bekerja pada sebuah struktur ( external forces ) U e , menyebabkan terjadinya gaya-gaya dalam pada struktur ( internal work or

Pemilihan dan penetapan penari merupakan salah satu hal terpenting dalam sebuah karya tari, karena lewat penari, penata tari dapat menyampaikan keinginannya dalam wujud

Skripsi yang berjudul Pengaruh Motivasi Mengajar Guru TK terhadap Kualitas Pembelajaran bertujuan untuk mengetahui apakah motivasi mengajar guru TK berpengaruh

Terima kasih sudah jadi sahabat yang baik banget buat aku, selalu sabar dengerin kecerewetanku, anak yang paling endel tapi baik hati.. Semoga semakin baik untuk