ANALISIS PEMAKAIAN AIR BERSIH (PDAM) UNTUK KABUPATEN MANDAILING NATAL 20 TAHUN KEDEPAN
Hisbulloh Nasution1, Terunajaya2
1Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU
Medan
Email: hisbulloh_nst@yahoo.com
2Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perppustakaan No. 1
Kampus USU Medan Email: irteruna@yahoo.com
ABSTRAK
Air bersih tidak dapat dipisahkan dari mahluk hidup dalam melakukan aktifitas sehari hari. Dalam pertumbuhan penduduk sekarang ini kebutuhan akan air bersih sangat meningkat, tidak terkecuali kebutuhan air bersih untuk Masyarakat Kabupaten Mandailing Natal. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kabupaten Mandailing Natal diperlukan sumber air yang bersih yang layak untuk diminum. Parameter hidrologi yang penting dalam suatu pekerjaan yang terkait dengan sumber daya air adalah debit air dan jumlah penduduk untuk distribusi air. Studi pendahuluan dilakukan terlebih dahulu dengan melakukan studi pustaka yang berasal dari buku, jurnal dan catatan kuliah dijadikan dasar dalam penelitian, pengumpulan data primer berupa dokumentasi lokasi penelitian, kemudian data sekunder berupa data jumlah penduduk, data fasilitas kota (fasilitas pendidikan, peribadatan, perkantoran, kesehatan), data pelanggan dan data kapasitas produksi air bersih PDAM Tirta Madina. dalam mencari besarnya kebutuhan air, dilakukan analisa jumlah penduduk dan analisa produksi air bersih. Menentukan kebutuhan air bersih dan jumlah penduduk di Kabupaten Mandailing Natal digunakan metode Geometri yang mana metode ini menunjukan pertumbuhan penduduk terbesar sehingga dapat direncanakan kebutuhan air bersih sampai tahun 2031 Berdasarkan hasil proyeksi jumlah penduduk ditambah dengan jumlah Pelanggan PDAM Tirta Madina pada tahun 2031 sebanyak 252.837 jiwa debit air yang dibutuhkan sebesar 1,103 m3/s, sedangkan kapasitas produksi saat ini sebesar 0,067 m3/s, sehingga kapasitas tambahan yang diperlukan yaitu sebesar 1,036 m3/s.
Kata kunci : Debit air, ketersediaan air, jumlah penduduk.
ABSTRACT
Clean water can not be separated from the living beings in performing their daily activities. In population growth nowadays the need for clean water is greatly increase, even for people in the District Mandailing Natal. To fill up the clean water for people in the District Mandailing Natal should be required the clean water sources which is suitable for drinking. Hydrological parameters which important to a related occupation with water resources are water discharge and the number of residents for water distribution. Preliminary study done first by conducting literature from books, journals and lecture notes used as the basis in research, primary data of collection in the form of documentation of the study site, then the secondary data of population, the city facility of data (educational facilities, worship, offices, health), the customer data and the data of clean water production capacity of PDAM Tirta Madina. In finding the amount of water needs, the number of population and the analysis of water production should be done. Determining the need for clean water and the number of residents in the District Mandailing Natal, Geometry method will be used to shows the largest population growth so that the need for clean water can be planned until 2031. Based on the results of population projections coupled with the number of customers PDAM Tirta Madina in 2031 as many as 252 837 souls discharge required for 1.103 m3/s, while the current production capacity of 0,067 m3/s, so the additional capacity required in the amount of 1,036 m3/s. Keywords : Water Discharge, Availability of Water, The Number of Residents
1. PENDAHULUAN Latar Belakang
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diiringi dengan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk, manusia menghadapi berbagai macam persoalan yang harus menuntut manusia untuk bisa mencari solusi dari persoalan-persoalan tersebut.
Salah satu persoalan yang dihadapi oleh masyarakat sekarang ini sebagai dampak dari pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk adalah kebutuhan akan air bersih, tak terkecuali dengan masyarakat Kabupaten Mandailing Natal yang juga sangat membutuhkan keberadaan air bersih tersebut.
Kebutuhan air bersih akan terus mengalami peningkatan setiap tahun, sehingga membuat manusia berusaha untuk mencari sumber air yang baik, layak dan terjamin kualitasnya, salah satu cara untuk mendapatkan sumber air yang baik adalah membuat sumur-sumur gali atau menggunakan pompa. Cara-cara seperti ini memang bisa diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan air perkapita yang meningkat sesuai dengan peningkatan taraf hidup manusia.
Untuk memproyeksi jumlah penduduk, penulis menggunakan 3 metode sebagai bahan perbandingan yaitu metode Arithmatika, metode Geometrik, dan metode Least-square. Dari hasil proyeksi dari ketiga metode tersebut dapat diketahui jumlah penduduk yang akan kita analisis kebutuhan air bersihnya. Dalam hal ini metode yang menunjukkan pertambahan penduduk tersebar digunakan sebagai acuan untuk memprediksi kebutuhan air untuk Kabupaten Mandailing Natal (Kecamatan Panyabungan, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kecamatan Kotanopan dan Kecamatan Siabu) dalam kurun waktu 20 tahun yang akan datang.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Metode Perkiraan Jumlah Penduduk
Perkiraan dan pertambahan jumlah penduduk erat sekali hubungannya dengan perencanaan suatu sistem penyediaan air bersih pada suatu daerah. Perkembangan dan pertambahan jumlah penduduk akan menentukan besarnya kebutuhan air bersih dimasa yang akan datang, dimana hasilnya merupakan pendekatan dari hasil sebenarnya.
Metode Arithmatika
Metode perhitungan dengan cara aritmatik didasarkan pada kenaikan rata-rata jumlah penduduk dengan menggunakan data terakhir dan rata-rata sebelumnya. Dengan cara ini perkembangan dan pertambahan penduduk akan bersifat linier. Perhitungan ini menggunakan persamaan berikut :
Pn = Pt + I ( n ) dan I = dimana Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n;
Pt = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke I; Po = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir; t = jumlah tahun yang diketahui.
n = jumlah interval
Metode Geometrik
Perhitungan perkembangan populasi berdasarkan pada angka kenaikan penduduk rata – rata pertahun. Presentase pertumbuhan penduduk rata – rata dapat dihitung dari data sensus tahun sebelumnya. Persamaan yang digunakan untuk metode Geometrik ini adalah :
Pn = Po ( 1 + r )n dimana Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n;
r = laju pertumbuhan penduduk; n = jumlah interval
metode Least-square
Metode ini umumnya digunakan pada daerah yang tingkat pertambahan penduduk cukup tinggi. Perhitungan pertambahan jumlah penduduk dengan metode ini didasarkan pada data tahun-tahun sebelumnya dengan menganggap bahwa pertambahan jumlah penduduk suatu daerah disebabkan oleh kematiaan, kelahiran, dan migrasi. Persamaan untuk metode ini adalah :
Ŷ = a.X + b dimana Ŷ = nilai variabel berdasarkan garis regresi;
X = variabel independen; a = konstanta;
b = kaefisien arah regresi linear. Menghitung kebutuhan air
Perhitungan kebutuhan air dengan persamaan berikut: Qmd = jumlah penduduk x q dimana: Qmd = kebutuhan air (liter/hari),
q = konsumsi air per orang per hari (liter/orang/hari) 3. METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Bagian ini merupakan teknik-teknik yang dilakukan dalam pengambilan data tersebut yaitu:
Obsevasi (pengamatan)
Lokasi penelitian dilakukan langsung di Kabupaten Mandailing Natal dan di PDAM Tirta Madina Panyabungan, selain itu, data-data pelengkap di ambil dikantor Badan Pusat Statistik dan Perpustakan Daerah Kabupaten Mandailing Natat.
Wawancara (diskusi)
Dalam kegiatan ini pengumpulan data dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau diskusi dengan pihak PDAM Tirta Madina Panyabungan.
Studi Literatur (membaca)
Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berupa studi literatur yaitu mencari dan mempelajari pustaka yang berhubungan dengan pengolahan dan pengembangan air bersih dari berbagai sumber seperti berupa literatur buku, catatan kuliah, jurnal, majalah, artikel, maupun data dari internet.
Prosedur Penelitian
Menghitung perkiraan jumlah penduduk Kabupaten Mandailing Natal dengan menggunakan tiga metode yaitu Aritmetika, Last-square dan Geometri. Dan dari ketiga metode ini diambil nilai terbesar.
Menghitung perkiraan kebutuhan air bersih masyarakat Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan proyeksi dari jumlah penduduk dan fasilitas-fasilitas di Kabupaten Mandailing Natal.
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
ANALISIS JUMLAH PENDUDUK DAN KEBUTUHAN AIR BERSIH
Untuk mengetahui Jumlah kebutuhan air maksimum per orang per hari menurut kelompok jumlah penduduk dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1. Jumlah kebutuhan air maksimum per orang per hari menurut kelompok jumlah penduduk
Jummlah Penduduk (satuan 10.000 orang)
Kebutuhan Air (liter/ Orang/ hari)
Kurang dari satu 150 - 300
1 - 5 200 - 350
5 - 10 250 - 400
10 - 30 300 - 450
30 - 100 350 - 500
Lebih dari 100 Lebih dari 400
Sumber : Maindoka dan Panjaitan, (2011) dari Sularso (2004)
Tabel 2. Jumlah air yang dipakai per orang dan waktu pemakaiannya menurut jenis gedung No Jenis gedung Pemakaian air rata-rata per hari (liter) Waktu pemakaian air rata-rata (jam) keterangan
1 Kantor 100 – 120 8 Per karyawan
2 Rumah sakit 250 - 1000 10 Per tempat tidur ( pasien luar : 8 l Karyawan : 120 l Perawat : 160 l) 3 Gedung bioskop dan sandiwara 10 3 Per pengunjung 4 Toko, department store 3 8 Per pengunjung (karyawan : 100 l karyaawan penghuni : 160 l) 5 Rumah makan 15 7 - 6 Cafeteria 30 5 -
7 Perumahaan 160 - 250 8 - 10 Per penghuni
8 Hotel, losmen 150 - 300 10 Per tamu
9 Sekolah dasar, sekolah lanjutan
40 - 50 5 - 6 Per murid
10 Laboratorium 100 - 200 8 Per karyawan
11 Pabrik 60 - 140 8 Per orang per shif ( pria : 80 l wanita : 100 l)
12 Stasiun kereta api 3 15 Per penumpang
Sumber : Maindoka dan Panjaitan, (2011) dari Sularso (2004)
Perkiraan Jumlah Penduduk Pada Tahun 2031 yang Akan Datang
Dalam memperkirakan jumlah penduduk, digunakan data-data jumlah penduduk sebelumnya. Adapun data-data jumlah penduduk Kabupaten Mandailing Natal dimana yang mewakili (Kecamatan Panyabungan, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kecamatan Kotanopan dan Kecamatan Siabu) yang menjadi data proyeksi adalah dari tahun 2005-2011. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3. Jumlah Penduduk Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2005-2011 No Kecamatan Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 1 Panyabungan 59.779 73.430 74.133 75.381 76.582 77.417 78.174 2 Panyabungan Selatan 9.795 10.308 10.401 10.555 10.710 9.386 9.498 3 Kotanopan 27.280 28.708 28.976 29.428 29.859 26.204 26.510 4 Siabu 48.910 51.470 51.958 52.725 53.498 47.273 47.807 Jumlah 145.764 163.916 165.468 168.089 170.649 160.280 161.989 Sumber : BPS Kabupaten Mandailing Natal
Metode Aritmatika
Perhitungan ini menggunakan persamaan berikut: I = I = – = 2.318 Dimana : Untuk tahun 2005, n = 1 Untuk tahun 2006, n = 2
Untuk tahun 2031, n = 26, maka diperoleh: Pn = Pt + I (n)
Pn = 145.764 + 2.318 (26) = 206.033 jiwa Metode Geometri
Dari data jumlah penduduk kabupaten Mandailing Natal kita dapat menentukan besarnya rasio pertambahan jumlah penduduk dengan menggunakan rumus :
r = – 1 r =
– 1
r = 1,015 -1
r = 0,015
Sehingga kita dapat menentukan jumlah penduduk tahun 2012–2031 dapat dihitung dengan persamaan,
Pn = Po ( 1 + r )n
untuk tahun 2031 n = (2031 - 2005) = 26 maka : Pn = Po ( 1 + r )n
Pn = 161.989 ( 1 + 0,015 )26 Pn = 238.562 jiwa
Metode Last-Square
Dari data jumlah penduduk tahun 2005-2011, data tahun dijadikan data X dan jumlah penduduk dijadikan data Y.
Tabel 4. Penentuan data regresi No Tahun X Y X2 X.Y 1 2005 1 145.764 1 145.764 2 2006 2 163.916 4 327.832 3 2007 3 165.468 9 496.404 4 2008 4 168.089 16 672.356 5 2009 5 170.649 25 853.246 6 2010 6 160.280 36 961.680 7 2011 7 161.986 49 1.133.902 Jumlah 28 1.136.152 140 4.591.184 a. = = = 1.663,43 jiwa b. = = = 155.653,7 Sehingga diperoleh : Y = 1.663,43 X + 155.653,7 Dimana X adalah tahun proyeksi. Jadi :
jumlah penduduk untuk tahun 2031 adalah : Dimana X = (2031 – 2005) = 26
Y = 1.663,43 (26) + 155.653,7 = 198.903
Perkiraan Kebutuhan Air Bersih Untuk Seluruh Masyarakat (Domestik)
Dari hasil perkiraan jumlah penduduk yang terbesar yang ditunjukkan oleh metode Geometri, diperoleh bahwa jumlah penduduk kabupaten Mandailing Natal (Kecamatan Panyabungan, Panyabungan Selatan, Siabu dan Kotanopan), sampai tahun 2031 sekitar 238.562 jiwa. Standar kebutuhan air untuk setiap orang dengan jumlah penduduk antara 100.000–300.000 jiwa adalah 300 liter/orang/hari (Sularso,2004).
Maka kebutuhan air bersih penduduk Kabupaten Mandailing Natal pada tahun 2031 adalah : Qmd = jumlah penduduk × q (liter/orang/hari)
= 238.562 × 300 liter/orang/hari = 71.568.600 liter/orang/hari = 71.568,6 m3/orang/hari
= 0,83 m3/s
Perkiraan Kebutuhan Air Bersih Untuk Fasilitas Pendidikan
Perkiraan kebutuhan air untuk fasilitas pendidikan Kabupaten Mandailing Natal dapat dihitung sampai tahun 2031 digunakan Persamaan,
Pn = Po ( 1 + r )n Pn = Po ( 1 + 0.015)n
Adapun standar kebutuhan air untuk fasilitas pendidikan adalah 40–50 liter/orang/hari (Sularso,2004). Disini diambil 50 liter/orang/hari, maka jumlah sisw, guru, dan pegawai pada tahun 2031 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5. Perkiraan jumlah sarana ibadah dan kebutuhan air tahun 2031 No Jenis Sarana Jumlah siswa, guru dan pegawai Kebutuhan air
(liter/orang/hari) 2011 2031 1 SD 27.763 37.393 1.869.650 2 SLTP 8.607 11.592 579.600 3 SMA/SMK 9.930 13.374 668.700 4 PONDOK PESANTREN 2.646 3.564 178.200 5 PT 1.198 1.604 80.200 Total 50.144 67.954 3.397.700
Jadi total kebutuhan air bersih untuk fasilitas pendidikan sampai tahun 2031 adalah : = 3.397.700 liter / orang / hari
= 3.397,7 m3 / hari = 0,039 m3 /s
Perkiraan Kebutuhan Air Bersih Untuk Fasilitas Peribadatan
Untuk perkiraan jumlah kebutuhan air pada fasilitas Peribadatan, dapat dihitung menggunakan persamaan yang sama dengan fasilitas pendidikan yaitu :
Pn = Po ( 1 + r )n Pn = Po ( 1 + 0.015)n
Dimana standar kebutuhan air untuk fasilitas peribadatan 2 m3/unit/hari atau 2000 l/unit/hari (Sularso,2004).
Tabel 6. Perkiraan jumlah Fasilitas Peribadatan dan kebutuhan air tahun 2031 No Jenis Sarana Jumlah tempat ibadah Kebutuhan air (liter/unit/hari) 2011 2031 1 Masjid 151 203 406.000 2 Mushalla/langgar 270 364 728.000 3 Gereja 14 19 38.000 Total 435 586 1.172.000
Jadi total kebutuhan air bersih untuk fasilitas peribadatan tahun 2031 Adalah :
= 1.172.000 l/unit/hari = 1.172 m3/unit/hari = 0,013 m3/detik
Perkiraan Kebutuhan Air Bersih Untuk Fasilitas Kesehatan
Dengan menggunakan persamaan yang sama dengan fasilitas sebelumnya, maka jumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Mandailing Natal dapat di hitung dengan persamaan,
Pn = Po ( 1 + r )n Pn = Po ( 1 + 0.015)n
Dimana standar kebutuhan air untuk fasilitas kesehatan 250 l/tempat tidur/hari (Sularso,2004), maka perkiraan kebutuhan air untuk fasilitas kesehatan tahun 2031 dapat di hitung,
Tabel 7. Perkiraan jumlah tempat tidur dan kebutuhan air tahun 2031
Jenis Sarana Jumlah tempat tidur Kebutuhan air (liter/tempat tidur/orang) 2011 2031
Rumah Sakit 200 269 67.250
Total 200 269 67.260
Jadi total perkiraan air bersih untuk fasilitas kesehatan tahun 2031 adalah : = 269 l/ tempat tidur / hari
= 67,250 l/ tempat tidur / hari = 67,25 m3 / hari
= 0,000778 m3 / s
Perkiraan Kebutuhan Air Bersih Untuk Fasilitas Perkantoran
Kebutuhan air untuk fasilitas perkantoran ini, dapat diketahui dengan cara mengetahui yang menempati berbagai instansi pemerintah maupun swasta yang ada di Kabupaten Mandailing Natal (kecamatan Panyabungan, Panyabungan Selatan, Kotanopan dan siabu) Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Mandailing Natal 2011 bahwa jumlah total pegawai pada instansi pemerintah berjumlah sekitar 2.214 orang. Sehingga jumlah pagawai/karyawan sampai tahun 2031 diperkirakan,
Pn = Po ( 1 + 0.015)n Pn = 2.214 (1 + 0.015)20 Pn = 2.982 jiwa
Berdasarkan standar kebutuhan air bersih untuk fasilitas perkantoran adalah 120 liter/pegawai/hari ( Sularso,2004), maka kebutuhan air bersih untuk sampai tahun 2031 adalah :
= 2.982 ×120 liter / pegawai /hari = 357.840 liter / pegawai /hari = 357,84 m3 / hari
= 0,00414 m3 /s
Perhitungan perkiraan kebutuhan air bersih menurut jumlah pelanggan PDAM Tirta Madina
Karena data yang didapatkan hanya ada satu tahun terakhir, maka untuk proyeksi jumlah Penduduk menggunakan rumus geometrik dengan asumsi perkembangan penduduk rata-rata (nilai r).
jumlah pelanggan PDAM Tirta Madina tahun 2031 sekitar 14.275 jiwa. Standar kebutuhan air untuk setiap orang dengan jumlah penduduk antara 10.000–50.000 jiwa adalah 200 liter/orang/hari (Sularso,2004).
Tabel 8. Perkiraan Jumlah pelangan PDAM TIRTA MADINA menurut daerah pelayanan sampai tahun 2031
No Daerah pelayanan Jumlah Pelanggan Jumlah Pelanggan
2012 2031 1 Kota Panyabungan 6.012 7.978 2 Kotanopan 2.526 3.352 3 Siabu 1.362 1.807 4 Kayulaut 858 1.138 Total 10.758 14.275
Jadi total perkiraan air bersih untuk pelanggan PDAM Tirta Madina tahun 2031 adalah : = 14.275 l/ tempat tidur / hari
= 2.855 m3 / hari = 0,033 m3 / s
Analisa Kehilangan Air
(Menurut Bapak Panyungunan bagian umum dan keuangan) Kehilangan air pada PDAM TIRTA MADINA umumnya disebabkan oleh umur pipa yang sudah tua, masih banyaknya hidran-hidran yang umum dipakai untuk mesjid. Penentuan kebocoran/kehilangan air dilakukan dengan asumsi yaitu sebesar 20% (ra) dari kebutuhan rata-rata dimana kebutuhan rata-rata adalah jumlah dari kebutuhan domestik ditambah dengan kebutuhan non domestik.
Tabel 9. Perkiraan kehilangan Air pada tahun 2031
Tahun satuan Debit kebutuhan air domestic (Qd)
Debit kebutuhan air Non domestik (Qn). (Fasilitas Pendidikan + Kesehatan + Peribadatan + Perkantoran) Kehilangan air (Qs) Qs = (Qd + Qn) × re (20%) 2031 liter/hari 71.568.600 4.994.790 15.312.678 liter/detik 828,34 57.81 177,23
Tabel 10. Kehilangan Air menurut Pelanggan PDAM TIRTA MADINA TAHUN 2031 Tahun Kebutuhan Air (Qp)
l/orang/hari
Kehilangan Air (Qs) Qs = Qp x re (20%)
2031 l/hari 2.855.000 571.000,00
l/detik 33,04 6,61
Analisa Kebutuhan Air Total
Total Kebutuhan air adalah total kebutuhan air baik domestik, non domestik ditambah kehilangan air.
Tabel 11 Total Kebutuhan Air Masyarakat Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011-2031
Tahun Debit Kebutuhan Air Domestik(Qd) (l/detik) Debit Kebutuhan Air non Domestik (Qn) (l/detik) Kehilangan Air (Qa) (l/detik) Debit Total (Qt) Qt = Qn + Qn + Qa) (l/detik) 2011 562,46 43,21 121,13 726,81 2012 624,25 43,83 133,62 801,69 2013 633,61 44,13 135,55 813,29 2014 643,11 45,16 137,65 825,93 2015 652,76 45,80 139,71 838,27 2016 662,55 46,47 141,80 850,82 2017 672,49 47,13 143,92 863,54 2018 682,58 47,84 146,08 876,50 2019 692,81 48,53 148,27 889,62
2020 703,20 49,26 150,49 902,95 2021 713,75 50,44 152,84 917,03 2022 724,46 49,26 154,74 928,46 2023 735,33 50,44 157,15 942,92 2024 746,36 49,26 159,12 954,74 2025 757,55 50,44 161,60 969,59 2026 768,92 49,26 163,63 981,81 2027 780,45 50,44 166,18 997,07 2028 792,16 55,33 169,50 1016,98 2029 804,04 56,13 172,03 1032,20 2030 816,10 56,96 174,61 1047,68 2031 828,34 57,81 177,23 1063,38
Tabel 12 Kebutuhan Air Total menurut Pelanggan PDAM TIRTA MADINA
Tahun Debit Kebutuhan Pelanggan (Qp) l/detik Kehilangan Air (Qa) l/detik Debit Total (Qt) Qt = Qp + Qa l/detik 2012 24,9 4,98 29,88 2013 25,28 5,06 30,34 2014 25,66 5,13 30,79 2015 26,04 5,21 31,25 2016 26,43 5,29 31,72 2017 26,83 5,37 32,2 2018 27,23 5,45 32,68 2019 27,64 5,53 33,17 2020 28,05 5,61 33,66 2021 28,47 5,69 34,16 2022 28,81 5,76 34,57 2023 29,33 5,87 35,2 2024 29,77 5,95 35,72 2025 30,22 6,04 36,26 2026 26,04 5,21 31,25 2027 31,13 6,23 37,36 2028 31,6 6,32 37,92 2029 32,07 6,41 38,48 2030 32,55 6,51 39,06 2031 33,04 6,61 39,65
Kebutuhan Total Air Bersih Sampai Tahun 2031
Kebutuhan total air bersih sampai tahun 2031 adalah jumlah keseluruhan kebutuhan air bersih domestik, nondomestik, dan kehilangan air yaitu :
= ( 828,34 + 57,81 + 177,23 ) l/s = 1.063,38 l/s
Berdasarkan data diatas maka :
Kapasitas air bersih yang dibutuhkan sampai tahun 2031 Q total = 1.063,38 l/s Kapasitas produksi air bersih saat ini Q total = 67,5 l/s
Penambahan debit air Qk = 995,88 l/s
Sedangkan kebutuhan air bersih menurut pelanggan PDAM TIRTA MADINA menurut daerah pelayanan adalah :
Jumlah Kebutuhan Pelanggan ditambah Kehilangan Air yaitu : = ( 33,04 + 6,61 ) l/s
= 39.65 l/s
Berdasarkan data diatas maka :
Kapasitas air bersih yang dibutuhkan sampai tahun 2031 Q total = 39.65 l/s Kapasitas produksi air bersih saat ini Q total = 67,5 l/s Sisa debit air Qsi = 27.85 l/s
Dengan membandingkan kapasitas air bersih yang di produksi oleh PDAM Kabupaten Mandailing Natal sebesar 67.5 l/s. dengan kebutuhan air bersih masyarakat ditambah dengan pelanggan PDAM Tirta Madina sampai tahun 2031, sebesar 1.103,03 l/s maka, dapat disimpulkan bahwa kemampuan penyediaan air bersih PDAM belum dapat memenuhi kebutuhan penduduk ditambah pelanggan PDAM Tirta Madina sampai tahun 2031, dimana masih terdapat kekurangan air sebesar 1.035,53 l/s.
5. KESIMPULAN
Dari hasil analisis kebutuhan air bersih pada instansi PDAM Kabupaten Mandailing Natal, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kapasitas air yang dibutuhkan masyarakat Kabupaten Mandailing Natal dan pelanggan PDAM Tirta Madina sampai tahun 2031 yaitu sekitar 1,103 m3/s, sedangkan kapasitas produksi saat ini 0,067 m3/s, sehingga diperlukan lagi penambahan kapasitas air bersih sebesar 1,036 m3/s.
Rincian kebutuhan air sampai tahun 2031 adalah :
a. Penduduk = 0,994 m3/s
b. Fasilitas pendidikan = 0,047 m3/s c. Fasilitas peribadatan = 0,016 m3/s d. Fasilitas kesehatan = 0,0009 m3/s e. Fasilitas perkantoran = 0,0049 m3/s f. Pelanggan PDAM Tirta Madina = 0,039 m3/s
2. Berdasarkan hasil analisis jumlah penduduk maka, digunakan metode Geometri untuk menghitung kebutuhan air Kabupaten Mandailing Natal, dimana jumlah penduduk pada tahun 2031 sebesar 238.562 jiwa, dan jumlah pelanggan PDAM Tirta Madina sebanyak 14.275 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil didapat dengan metode Last-square yaitu 198.903 jiwa.
6. SARAN
1. Dari analisa diatas, untuk dapat melayani kebutuhan air masyarakat Kabupaten Mandailing Natal dalam kurun waktu 20 tahun ke depan perlu dilakukan penambahan suplai air baku dan perluasan sistem jaringan distribusi pada daerah yang potensi pelanggannya cukup besar.
2. Jika sumber air baku tidak ada lagi dan tidak layak pakai (Sungai, Danau, Mata Air) untuk dapat memenuhi kebutuhan air dapat dilakukan dengan membuat sumur bor. 3. Agar tidak terjadi kebocoran dalam penyaluran air bersih diharapkan kepada PDAM Tirta
Madina memeriksa atau mengganti pipa yang sudah tua (bocor).
4. Kepada pelanggan PDAM Tirta Madina, diharapkan agar tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain (menggunakan pompa tambahan) untuk menyedot air secara berlebihan, karena melanggar Undang-undang No.7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.
DAFTAR PUSTAKA
Catalog, 2012. Mandailing Natal Dalam Angka 2012. Badan Pusat Statistik Kabupaten Mandailing Natal, Panyabungan.
Fransini, B.J., dan Linsley K.R. 1985. Teknik Sumber Daya Air. Penerbit Erlangga, Jakarta. Ghufran, M., dan Andi, B. 2010. Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budi Daya Air. Reneka Cipta, Jakarta.
Maindoka, J. 2011. Analisi Pemakaian Air Bersih Kota Pangkep, UNHAS, Makasar. Paulhus, J.L.H., dkk., 1986. Hidrologi Untuk Insinyur. Penerbit Erlangga, Jakarta. Soemarto, Ir. CD. 1995. Hidrologi Tekni. Penerbit Erlangga, Jakarta
Tatok, S., dan Suciastuti, E. 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Reneka Cipta, Jakarta.