• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kebutuhan akan informasi dan pengetahuan tentang sejarah, perkembangan, tokoh, hasil karya, beserta aliran yang terdapat dalam karya sastra prancis masih menjadi hal yang menarik perhatian masyarakat luas. Bahkan apabila ditelusuri lebih lanjut, sebenarnya karya sastra prancis adalah termasuk ke dalam karya elit yang masih menjadi pusat pencarian bagi kalangan yang haus akan sastra. Karena, unsur – unsur dalam karya sastra prancis sendiri tak pernah lepas dari budayanya yang mewah, elegan, dan terkadang klasik. Sesuai dengan identitas negaranya. Hal tersebut membuat siapapun tertaik untuk mengetahui lebih lanjut perkembangan kesusastraan prancis itu sendiri. Dan masa – masa yang melatar belakangi munculnya kesusastraan prancis dari setiap periode termasuk periode Romantisme (terjadi pada akhir abad ke-18 - 19 di Eropa), dimana kemudian kata ini muncul dan menjadi awal sejarah dijulukinya Perancis sebagai “Negara romantis”.

Dalam aliran Romantisme, terdapat unsur – unsur yang mencirikan bahwa karya tersebut merupakan karya beraliran Romantisme (menekankan kepada ungkapan perasaan sebagai dasar perwujudan pemikiran pengarang sehingga pembaca tersentuh emosinya setelah membaca ungkapan perasaannya, mengutamakan pemikiran dan tindakan spontanitas).

Romantisme sendiri muncul pada masa Revolusi Perancis dan Revolusi Industri. Kedua hal ini dianggap mempengaruhi adanya pergerakan seni aliran romantisme yang merupakan bagian dari gerakan revolusi melawan norma – norma kebangsawanan, sosial dan politik dari periode Pencerahan dan reaksi terhadap rasionalisasi terhadap alam, dalam seni dan sastra. Romantisme dipengaruhi oleh gagasan-gagasan Pencerahan dan mengagungkan medievalisme serta unsur-unsur seni dan narasi yang dianggap berasal dari periode Pertengahan.

(2)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penulisan ini dirumuskan sebagai berikut.

1; Apa yang dimaksud dengan Romantisisme?

2; Bagaimana sejarah aliran Romantisme di Prancis?

3; Bagaimana perkembangan aliran Romantisme di Prancis?

4; Indikasi apa saja yang menandai kemunculan sastra aliran Romantisme?

5; Apa makna dan dampak yang terjadi di masyarakat melalui gerakan Romantisisme sebagai Revolusi Perancis?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penulisan ini meliputi hal-hal berikut.

1; Mengetahui pengertian dari aliran Romantisisme

2; Mengetahui sejarah aliran Romantisisme di Prancis

3; Mengetahui perkembangan aliran romantisme di Prancis

4; Mengetahui indikasi datangnya aliran Romantisme di Prancis

5; Memaknai aliran Romantisme ke dalam politik, sosial dan masyarakat perancis sebagai seni sekaligus penggerak Revolusi Prancis.

(3)

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Romantisisme

Romantisisme adalah haluan kesusastraan akhir abad ke-18 yang mengutamakan perasaan, pikiran, dan tindakan spontanitas. Romantisisme sendiri merupakan sebuah gerakan seni, sastra dan intelektual yang berasal dari Eropa Barat (abad ke-18) pada masa Revolusi Industri; bertujuan untuk melawan sistem pemerintahan monarki yang bersifat kebangsawanan atau semerta – merta hanya memikirkan kepentingan orang – orang kelas atas tanpa mempedulikan rakyatnya. Romantisisme itu sendiri lebih menekankan pada sisi emosi melalui sebuah karya khususnya karya sastra yang mengangkat seni rakyat, kebebasan, dan kebiasaan yang berlandaskan pada alam.

Kata “romantik” berasal dari istilah “romans” yang memiliki berarti narasi heroik prosa atau puitis yang berasal dari sastra Abad Pertengahan dan Romantik. Romantisme adalah seni yang didalamnya mengandung unsur estetika sekaligus rasa dalam sastra ‘Pengarangnya’.

2.2 Sejarah Aliran Romantisisme di Prancis

Kesusastraan prancis dari pertengahan abad pertama telah di dominasi oleh aliran Romantisisme, yang berhubungan dengan penulis seperti Victor Hugo, Alexandre Dumas, père, François-René de Chateaubriand, Alphonse de Lamartine, Gérard de Nerval, Charles Nodier, Alfred de Musset, Théophile Gautier dan Alfred de Vigny. Pengaruh mereka terasa di teater, puisi, prosa fiksi. Efeknya gerakan romantis akan terus dirasakan sampai di pertengahan abad kedua dalam beragam aliran kesusastraan seperti “realism”, “simbolisme”, dan disebut fin de siècle “dekaden” gerakan.

Romantisme Perancis menggunakan bentuk-bentuk seperti sejarah Novel, roman, yang "noir roman" atau novel Gothic; mata pelajaran seperti mitos tradisional (termasuk mitos pahlawan romantis), nasionalisme, dunia alam, orang-orang biasa; gaya dari lirik, sentimentalisme, eksotisme dan orientalisme.

(4)

Pengaruh asing memainkan peran besar dalam hal ini, terutama orang-orang dari Shakespeare, Sir Walter Scott, Byron, Goethe, dan Friedrich Schiller. Romantisme Perancis memiliki cita-cita bertentangan dengan klasisisme Perancis dan klasik kesatuan, tetapi juga bisa mengungkapkan kerugian besar bagi aspek dunia pra-revolusioner dalam masyarakat sekarang yang didominasi oleh uang dan ketenaran, daripada kehormatan.

2.3 Perkembangan Zaman Aliran Romantisisme di Prancis

Zaman Romantisme memperlihatkan sebuah evolusi manusia yang bercorakkan kesenian dan kecintaan. Zaman ini dapat dibagi menjadi tiga periode: awal, pertengahan, dan akhir. Secara umum, Romantisme adalah aliran yang berasaskan pada emosi dimana ia lahir dalam kalangan masyarakat Eropa sehingga mencetuskan ideologi baru yang di sebut Romantisme. Pada awalnya zaman Romantisme muncul dari keinginan Eropa untuk menghasilkan sebuah zaman yang mampu menciptakan suatu falsafah lengkap dan modern. Maka zaman tersebut di istilahkan sebagai Zaman Romantisme.

Kemunculan zaman Romantisme terjadi secara mendadak berupa reaksi / tindak balas dendam mereka kepada kepada para bangsawan di pemerintahan Prancis (monarki) hingga pada tahun 1789 terjadi meletusnya pergerakan Revolusi.

Zaman Romantisme pun dapat dikatakan sebagai zaman munculnya falsafah – falsafah baru beserta tokoh terkemuka yaitu Rousseau yang menyeru agar manusia ‘‘kembali ke alam’’ untuk mendapatkan kebahagiaan. Mereka menganggap Rousseau sebagai penggagas gerakan romantik. Dan secara tidak langsung (perlahan) mengikuti evolusi negara – negara Eropa Barat.

(5)

1; Victor Marie Hugo

Victor Marie Hugo dilahirkan di Besancon, Perancis pada 26 Februari 1802. Nama lengkapnya adalah Victor Marie Comte Hugo, putra seorang jenderal yang cukup terkemuka di zaman Napoleon.

Victor Marie Hugo adalah sastrawan terkenal Prancis, sekaligus penyair, novelis, dan penulis drama aliran romantik terpenting abad ke-19. Karya Victor Hugo yang paling terkenal adalah “The Hunchback of Notre Dame” dan “Les Misérables”.

2; François-René de Chateaubriand

François-René de Chateaubriand adalah seorang bangsawan kecil yang kekal sebagai penyokong setia raja sepanjang revolusi. Ia adalah penulis prosa, termasuk beberapa fiksi, tetapi kebanyakan adalah sejarah kontemporer dan politik. Beliau juga turut mempertahankan agama dan semangat Zaman pertengahan hingga pada tahun 1830-an dan 1840-an beliau menjadi seorang tokoh besar dalam autobiografi “Memoires d’outer Tombe”.

2.5 Ciri – Ciri Aliran Romantisme

Adapun ciri – ciri sastra beraliran Romantisme yaitu sebagai berikut.

1. Menekankan pada emosi secara kuat; memberikan tekanan baru terhadap emosi – emosi.

2. Mengangkat seni rakyat 3. Nilai estesis tinggi 4. Rasionalis terhadap alam 5. Spontanitas

BAB III

PENUTUPAN 3.1 Kesimpulan

(6)

Kesusastraan Prancis erat kaitannya dengan sejarah dan budaya lama. Juga tak lepasoleh pelakunya sendiri yakni masyarakat maupun bangsawan. Hal tersebutlah yang membuat sejarah sebagai suatu kekayaan yang mungkin menyakitkan dari segi perjuangan dan akibat, namun juga tak lepas dari pembelajaran yang dapat diambil utnuk generasi baru di suatu negara.

Aliran Romantisme dapat dijadikan pembelajaran bagi banyak pihak bahwa suatu karya dapat merevolusioner sistem pemerintahan hanya bila dibulatkan pada tekad dan spontanitas serta kerjasama. Juga intelektual dan tingkat seni yang tinggi dari para pelakunya. Zaman Romantisme terbukti dapat menjadi penggagas munculnya falsafah – falsafah baru dan perbaikan sistem pemerintahan di negara Prancis yang lebih baik. Hal ini membuat Negara Prancis menjadi negara yang terkenal dengan sebuat “Romantik” bila ditilik ulang melalui sejarah dan karya sastra.

3.2 Kritik dan Saran

Aliran Romantisme yang dibahas dalam makalah ini hanya sebagian kecil dan belum memenuhi kulalitas yang baik, maka saya pun menyadari adanya kekuarangan yang begitu banyak dalam penulisan kesusatraan aliran Romantisme di Prancis ini. Untuk itu, saya berharap kritik dan masukan guna memperbaiki penulis dalam bahasan – bahasan selanjutnya.

Adapun saran saya bagi seluruh Mahasiswa prodi Prancis agar menelusuri perkembangan dan unsur kekayaan yang terdapat dalam kesusastraan prancis itu sendiri.

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang dihadapi individu pada masa remaja akhir relatif sama.. dengan masalah yang dihadapi pada masa

Aktiva tetap diperoleh untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi sehingga atas pengeluaran tersebut dibebankan atas

Senada dengan hal tersebut, Sumartingsih (2021) menjelaskan bahwa di masa pandemi Covid-19 walaupun di rumah tetap harus selalu menjaga kesehatan. Berdasarkan pemaparan di atas,

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan Pembelajaran Daring pada masa Pandemi COVID-19 terhadap antusias siswa dalam belajar tematik di SDN Nanjungmekar..

Berdasarkan realita menurut Wakasek Kesiswaan di SMP Plus Al-Aqsha (4 Januari 2016, pukul 10.35 WIB), yang melatar belakangi rendahnya motivasi

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi pada suatu periode waktu tertentu yang merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data keuangan untuk disajikan dalam

Berdasarkan pemaparan konsep yang dikemukakan diatas, maka dapat diambil kesimpulan sementara bahwa: Prancis membantu Pemerintah Nigeria melawan pemberontakan Boko

Berdasarkan latar belakang yang dijabarkan diatas, pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh pemberitaan delay Lion Air periode 18